ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA. Oleh: Rudy Arbai
|
|
- Sonny Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PENENTUAN HARGA SEWA RUANG GRAND CITY SURABAYA Oleh: Rudy Arbai
2 Grand City Surabaya Grand City terletak di jalan Gubeng Pojok Surabaya merupakan bangunan milik PT`Hardayawidya Graha yang terdiri dari Mall dan Convention Hall Grand City berdiri ditanah seluas ±.4.5 hektare dan terdiri dari 5 lantai
3 Latar Belakang Aspek pengelolaan Grand City dalam hal pembiayaan operasional gedung itu sendiri dan modal yang dikeluarkan untuk investasi dapat kembali sesuai dengan rencana. Perlu analisa yang tepat dalam penetapan harga sewa dimana faktor internal yang mempengaruhi adalah faktor biaya.
4 Perumusan Masalah Berapa besarnya biaya tetap dan biaya tidak tetap dalam pengelolaan Grand City? Berapa besarnya harga sewa ruang per m² untuk tiap tiap jenis ruang tenant mall dan ruang convention hall?
5 Maksud dan Tujuan Mengetahui besarnya biaya tetap dan biaya tidak tetap dalam pengelolaan Grand City. Mengetahui berapa harga sewa ruang per m² untuk tiap tiap jenis tenant mall dan convention hall.
6 Batasan Permasalahan Dasar perhitungan terbatas pada penetapan harga sewa dengan metode Break Even Point (BEP). Hasil perhitungan penetapan harga sewa adalah harga sewa ruang rata rata per m² per jenis tenant mall dan convention hall. Ruang lingkup pembahasan berkisar pada ruang yang disewakan. Biaya yang dihitung adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap.
7 Yang mempengaruhi penetapan harga Faktor Internal Faktor Eksternal 1. Tujuan pemasaran 1. Sifat pasar dan permintaan 2. Strategi bauran pemasaran 2. Penawaran pesaing 3. Biaya 3. Faktor-faktor lingkungan lain 4. Pertimbangan organisasi (pemerintah, ekonomi, penjual)
8 Faktor Internal yang ditinjau pada Tugas Akhir ini Biaya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan dalam melakukan suatu pengadaan atau pembuatan suatu property. Menurut Soeharto (1997:216), biaya operasi produksi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : a. Biaya Tetap meskipun jumlah produk yang dihasilkan mengalami peningkatan atau penurunan, pengeluaran untuk butir-butir ini jumlahnya tetap. b. Biaya variabel berhubungan erat dengan tingkat produksi.
9 Biaya tetap pada Grand City 1. Biaya Investasi Awal a. Biaya perencanaan konstruksi b. Biaya perijinan c. Biaya pembangunan d. Biaya pengembangan infrastruktur e. Overhead lapangan 2. Biaya Energi Operasional a. Biaya listrik AC b. Biaya listrik pompa air c. Biaya listrik CCTV d. Biaya listrik alat angkut e. Biaya listrik ruang koridor f. Biaya listrik ruang service dan lain - lain g. Biaya listrik tempat parkir h. Biaya listrik luar gedung
10 Biaya tetap pada Grand City 3. Biaya Operasional Selain Energi a. Biaya gaji karyawan pengelolah b. Biaya telepon manajemen c. Biaya air d. Biaya kebersihan e. Biaya promosi f. Pajak 4. Biaya Perawatan
11 Biaya tidak tetap pada Grand City 1. Biaya variabel Mall a. Biaya listrik untuk pencahayaan ruang tersewa 2. Biaya variabel Convention Hall a. Biaya listrik untuk pencahayaan ruang tersewa b. Service Charge
12 Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan, dimana jumlah pengeluaran (biaya) dan jumlah penerimaan (pendapatan) sama besarnya, pada umumnya, setelah titik break event point (BEP) dicapai, maka selanjutnya adalah keuntungan, dimana pendapatan akan selalu lebih besar dari biaya. Dalam hal ini BEP selalu digambarkan dengan grafik dan merupakan titik potong antara harga jual dan total biaya. (Asiyanto, 2002:134)
13 Perhitungan Biaya pada Grand City Total dari biaya-biaya tersebut kemudian dicari nilai annualnya sehingga didapatkan masing-masing biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kemudian biaya tersebut dimasukkan kedalam Kemudian biaya tersebut dimasukkan kedalam metode break even point sehingga didapatkan harga sewa pada titik impas.
14 A P i n Annual Payment A = P P A = Annual Value = Present Value = Suku Bunga = Waktu yang Ditinjau n i( 1+ i) ( ) n 1+ i 1 n ( 1+ i) 1 ( ) i 1+ i = n atau A = P (A/P, i%, n) atau P = A (P/A, i%, n) Analisa BEP TR = TC Q x P = FC + (VC x Q) P FC VC Q = Harga = Biaya Tetap = Biaya Variabel = Luas yang Disewakan FC + ( VCxQ) P = Q FC VCxQ P = + Q Q P = FC + VC Q
15 Bagan Alur Metodologi Penelitian Latar Belakang Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data 1. Data biaya investasi 2. Data tarif dasar listrik dan tarif dasar air 3. Data gambar 4. Konsep pengelolaan Analisa beban biaya mall Analisa beban biaya convention hall Didapatkan besar biaya tetap dan biaya tidak tetap a
16 a Analisa break even point Didapatkan harga sewa per m 2 (overall) Mall Harga sewa convention hall Klasifikasi jenis ruang tenant Harga sewa tiap jenis ruang Analisa sensitivitas Kesimpulan dan Saran
17 A. Biaya Investasi Awal Biaya Pengelolaan Grand City No Uraian Pekerjaan Biaya Proyek 1 Biaya Perencanaan Rp Biaya Perijinan - Biaya Perijinan IMB Rp Biaya AMDAL Rp Biaya Pembangunan - Biaya Cut & Fill Setempat Rp Biaya Jalan Konstruksi Rp Biaya Land Clearing Rp Biaya Konstruksi Fisik Rp Biaya Pengembangan Infrastruktur Rp Overhead Lapangan Rp TOTAL Rp B.. Biaya Operasional Energi : Tahun Biaya Listrik Biaya Listrik Tetap/bulan Tetap/tahun 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Listrik Biaya Listrik Biaya Listrik Biaya Listrik Biaya Listrik Biaya Listrik Tahun Variabel Mall/bln Variabel CH/bln Variabel Mall/m²/bln Variabel CH/m²/bln Variabel Mall/m²/thn Variabel CH/m²/tahn 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp C. Biaya Operasional Selain Energi : C.1 Biaya gaji Karyawan Tahun Gaji Karyawan / bulan Gaji Karyawan / tahun 2009 Rp ,00 Rp Rp ,27 Rp Rp ,64 Rp Rp ,14 Rp Rp ,90 Rp Rp ,09 Rp
18 C.2 Biaya Telepon Tahun Tahun Biaya Telepon / bulan Biaya Telepon / tahun 2009 Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp C.3 Biaya Air Tahun Tahun Biaya Air / bulan Biaya Air / tahun 2009 Rp 93,574,500 Rp 1,122,894, Rp 114,815,912 Rp 1,377,790, Rp 114,815,912 Rp 1,377,790, Rp 114,815,912 Rp 1,377,790, Rp 114,815,912 Rp 1,377,790, Rp 114,815,912 Rp 1,377,790,938 C.4 Biaya Kebersihan Tahun Tahun Biaya Kebersihan / bulan Biaya Kebersihan / tahun 2009 Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp Rp ,00 Rp C.5 Pajak Tahun besarnya tetap Rp per bulan C.6 Biaya promosi Tahun Tahun Biaya Promosi /bulan Biaya Promosi /tahun 2009 Rp 231,267,250.0 Rp 2,775,207, Rp 236,206,761.0 Rp 2,834,481, Rp 239,275,030.2 Rp 2,871,300, Rp 242,635,747.6 Rp 2,911,628, Rp 246,316,787.3 Rp 2,955,801, Rp 250,348,680.7 Rp 3,004,184,168 c.7 Service charge Tahun Tahun Service Charge Service Charge m²/bulan m²/tahun 2009 Rp 24,279 Rp 291, Rp 24,798 Rp 297, Rp 25,120 Rp 301, Rp 25,473 Rp 305, Rp 25,859 Rp 310, Rp 26,282 Rp 315,390 D. Biaya perawatan : Tahun Biaya Perawatan/bln Biaya Perawatan/thn 2009 Rp 305,272, Rp 3,663,273, Rp 374,569, Rp 4,494,836, Rp 374,569, Rp 4,494,836, Rp 374,569, Rp 4,494,836, Rp 374,569, Rp 4,494,836, Rp 374,569, Rp 4,494,836,265
19 Rekapitulasi Biaya i = 9.24% Rekapitulasi Biaya Tetap No Keterangan Tahun Ke Investasi Awal Rp 1,200,000,000,000 3 Biaya Listrik Rp 88,618,064,114 Rp 88,618,064,114 Rp 88,618,064,114 Rp 88,618,064,114 Rp 88,618,064,114 4 Gaji Karyawan Rp 3,862,952,379 Rp 4,231,144,688 Rp 4,634,430,770 Rp 5,076,155,543 Rp 5,559,982,741 5 Biaya Telepon Rp 37,692,000 Rp 37,692,000 Rp 37,692,000 Rp 37,692,000 Rp 37,692,000 6 Biaya Air Rp 1,377,790,938 Rp 1,377,790,938 Rp 1,377,790,938 Rp 1,377,790,938 Rp 1,377,790,938 7 Biaya Kebersihan Rp 26,376,000 Rp 26,376,000 Rp 26,376,000 Rp 26,376,000 Rp 26,376,000 8 Biaya Promosi Rp 530,481,132 Rp 567,300,363 Rp 607,628,971 Rp 651,801,448 Rp 700,184,168 9 Biaya Perawatan Rp 700,235,094 Rp 748,836,479 Rp 802,070,241 Rp 860,377,911 Rp 924,243, Pajak Rp 23,040,000,000 Rp 23,040,000,000 Rp 23,040,000,000 Rp 23,040,000,000 Rp 23,040,000, Cash Flow Rp 1,200,000,000,000 Rp 118,193,591,657 Rp 118,647,204,581 Rp 119,144,053,034 Rp 119,688,257,954 Rp 120,284,333, DF DCF Rp 1,200,000,000,000 Rp 108,200,219,394 Rp 99,431,944,547 Rp 91,406,062,971 Rp 84,059,807,441 Rp 77,335,717,762 PV Rp 1,660,433,752,115 AV =PV(A/P;9,24%;60) Rp 154,126,668,649
20 i = 9.24% No Keterangan 2009 Rekapitulasi Biaya Tidak Tetap Mall Tahun Ke Biaya listrik ruang komersil 0 Rp 208,656 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 Q 3 Cash Flow 0 Rp 208,656 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 Q 4 DF DCF 0 Rp 191,014 QRp 218,579 QRp 200,098 QRp 183,180 QRp 167,692 Q PV Rp 960,563 Q AV=PV(A/P;9,24%;60) Rp 89,163 Q i = 9.24% No Keterangan Rekapitulasi Biaya Tidak Tetap Convention Hall Tahun Ke Biaya listrik ruang komersil 0 Rp 208,656 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 QRp 260,820 Q 3 Service Charge 0 Rp 297,574 QRp 301,439 QRp 305,673 QRp 310,311 QRp 315,390 Q 4 Cash Flow 0 Rp 506,230 QRp 562,259 QRp 566,493 QRp 571,131 QRp 576,210 Q 5 DF DCF 0 Rp 463,428 QRp 471,200 QRp 434,608 QRp 401,118 QRp 370,469 Q PV Rp 2,140,822 Q AV =PV(A/P;9,24%;60) Rp 198,718 Q
21 Identifikasi Biaya Dari hasil perhitungan biaya yang telah dilakukan, diperoleh besarnya biaya tetap (FC) sebesar Rp per tahun dan biaya tidak tetap (VC) mall sebesar Rp Q /tahun/m² dan biaya tidak tetap (VC) convention hall sebesar Rp Q /tahun/m², kemudian biaya biaya tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan biaya total pengeluaran Grand City. Biaya total tersebut adalah : Biaya total = Total biaya tetap + (Total biaya tidak tetap x Q) = Rp { (Rp x Qmall ) + (Rp x Qconvention hall )}
22 Identifikasi Pendapatan Untuk membiayai semua jenis pengeluaran pada Grand City dibutuhkan suatu pendapatan yang didapatkan dari harga sewa dikalikan dengan variabel tertentu, dalam hal ini adalah luas unit tersewa. Luas total ruang Grand City yang dapat disewakan sebesar m² sedangkan luas unit yang dapat disewakan sebagai mall sebesar m² dan luas ruang yang dapat disewakan sebagai convention hall sebesar m². Tingkat hunian/occupancy rate terhadap luasan yang dapat disewakan juga mempengaruhi pendapatan. Berdasarkan data dari PT. Procon Indah tingkat hunian retail surabaya pada tahun 2009 sebesar 80%, sedangkan tingkat hunian untuk convention hall berdasarkan tingkat hunian gedung sejenis yaitu sebesar 50%. Jadi besar pendapatan Grand City adalah : Pendapatan = Harga sewa x Luasan tersewa Pendapatan = (Harga sewa mall x Qmall) + (Harga sewa x Qconvention hall) Pendapatan = (P x70.071x80%) + (P x x50%))
23 Penetapan Harga Sewa Penetapan harga sewa didapatkan melalui analisa break even point dimana jumlah pengeluaran (biaya) dan jumlah penerimaan (pendapatan) sama besarnya. Harga Sewa pada titik impas Mall : P x70.071x80% = Rp (Rp x Qmall) (88% xrp ) Rp x(80% x70.071) P = + 80% x % x P = Rp per tahun / m 2 P = Rp per bulan / m 2 Harga Sewa pada titik impas onvention Hall : P x x50% = Rp (Rp x Qconvention hall) (12% xrp ) Rp x(50% x9.525) P = + 50% x % x9.525 P = Rp per tahun / m 2 P = Rp per bulan / m 2 P = Rp per hari / m 2
24 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1. Hasil dari analisa biaya yang telah dilakukan pada Grand City, didapat biaya tetap dan biaya variabel mall serta biaya variabel convention hall yaitu Biaya Tetap (FC) = Rp per tahun Biaya Variabel Mall (VC) = Rp Q per tahun/m² Biaya Variabel Convention Hall (VC) = Rp Q per tahun/m². Untuk besarnya biaya tetap sebesar Rp adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya investasi, biaya gaji karyawan pengelola, biaya telepon kantor manajemen, biaya listrik, biaya air, biaya kebersihan, biaya promosi, biaya perawatan. Sedangkan biaya variabel/tidak tetap untuk mall sebesar Rp Q per tahun per m² yang dikeluarkan untuk biaya listrik ruang tenant mall. Sedangkan biaya variabel/tidak tetap untuk convention hall sebesar Rp Q per tahun per m² yang dikeluarkan biaya listrik ruang convention hall dan service charge 2. Harga sewa ruang Mall Grand City pada titik impas dengan tingkat hunian/occupancy Rate sebesar 80% adalah Rp per bulan/m², sedangkan harga sewa ruang convention hall Grand City pada titik impas dengan tingkat hunian/occupancy Rate sebesar 50% adalah Rp per hari/ m². Harga sewa tersebut merupakan harga sewa dasar rata rata ruangan.
25 Saran 1. Dalam Tugas Akhir ini, faktor yang ditinjau dalam menetapkan harga sewa ruang hanya berdasarkan pada faktor internal saja yakni faktor biaya, namun dalam kenyataannya faktor faktor eksternal juga berpengaruh terhadap perubahan harga sewa tersebut. Pembahasan untuk menentukan harga sewa ruang akan lebih baik lagi jika perhitungan harga sewa tersebut dilakukan dengan meninjau beberapa faktor lain yang mempunyai pengaruh pada keputusan penentuan harga 2. Ketidaklengkapan data mengakibatkan penetapan klasifikasi ruang tanant mall dan penetapan perbedaan harga sewa untuk masing masing tipe ruang tenant mall terbatas dan kurang mendekati kenyataan. Untuk itu dalam penelitian lebih lanjut dibutuhkan data tentang standart khusus mengenai perbandingan prosentase harga sewa tiap jenis tenant yang bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisa harga sewa.
26 SEKIAN DAN TERIMAKASIH
DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Hal i v viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan masalah... 2 ix
Lebih terperinciEVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Evi Varida Mega Utari, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl. Arief
Lebih terperinciEVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) BAB 1 PENDAHULUAN
PENENTUAN HARGA SEWA RUSUNAWA GUNUNGSARI DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT) Nama Mahasiwa : F.X. Indra Hermawan S.P. NRP : 3109 106 053 Dosen Pembimbing 1 : Farida Rachmawati, ST., MT. Dosen
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Lembar Motto... vi Lembar Persembahan... vii Daftar Isi... viii Daftar Notasi... xii Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar...
Lebih terperinciMakalah Tugas Akhir, Januari 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk kota Surabaya, ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Ditambah
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI HOTEL: STUDI KASUS HOTEL X DI YOGYAKARTA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI HOTEL: STUDI KASUS HOTEL X DI YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: ANDRE JACINTO
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciAspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si
Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
Lebih terperinciEvaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah A222 Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciManajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO
Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih terperinciANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )
ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Oleh : Rachma Prima Aurora (3106 100 130) PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan perumahan di Surabaya semakin sempit karena meningkatnya
Lebih terperinciPenetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007
1 Penetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007 Tantio Cahyo Fajrin, Retno Indryani, Ir., MS. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi
Lebih terperinciEvaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-222 Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen
Lebih terperinciAnalisa Investasi Apartemen de Papilio Surabaya
Analisa Investasi Apartemen de Papilio Surabaya Danniswara Windraya Prasidya 3109100014 Dosen Pembimbing: Ir. Retno Indryani, MS. Gambar Apartemen de Papilio Deskripsi Proyek Owner: PT. Wijaya Karya Developer:
Lebih terperinciANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN
ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh
Lebih terperinciOleh : Ratih Ayu ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA
Oleh : Ratih Ayu 3106. 100. 531 ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA KALI KEDINDING SURABAYA Latar Belakang 1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Surabaya, memicu
Lebih terperinciPenetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-76 Penetapan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang Triogo Utomo dan Christiono
Lebih terperinciPENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB
PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung
Lebih terperinciPenetapan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut dengan Metode Permepera No.18 Tahun 2007
Penetapan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut dengan Metode Permepera No.18 Tahun 2007 Oleh : Tantio Cahyo Fajrin 3109100021 Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, MS. Latar Belakang Solusi Latar Belakang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciPresentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 Presentation Outline BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara
Lebih terperinciAnalisa Luasan Area Parkir
Analisa Luasan Area Parkir Manajemen Pengelolaan Kehadiran dan keberadaan manajemen properti diperlukan baik oleh sektor privat maupun sektor publik yang memiliki dan/atau menggunakan properti, baik dalam
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciAnalisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-58 Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya Leonardo Andos Roganda L.Gaol dan Farida
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN
Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciLampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp
LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi Dari Tabel 4.1 diperoleh : Pada Tahun 2002 Biaya Peralatan Medis = Rp. 4.478.560.000 Biaya Pembangunan = Rp. 31.135.000.000 Biaya Desain dan Pra-Operasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya
Lebih terperinciBAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N
39 BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N 3.1. Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode perhitungan dan data dokumentasi (observasi di lapangan), dimana cara (metode) pengumpulan data,
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik
1 Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik Dwi Andi Mahendra dan Farida Rachmawati ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Disusun oleh : Christy Gery Buyang 3110106004 Dosen Pembimbing : FARIDA RACHMAWATI ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI HUNIAN KOS DI DARMO PERMAI SELATAN
ANALISIS INVESTASI HUNIAN KOS DI DARMO PERMAI SELATAN Nicko Vincent Yuwono 1, Herry Pintardi Chandra 2, Soehendro Ratnawidjaja 3 ABSTRAK: Seiring dengan kesadaran bahwa uang adalah kebutuhan manusia yang
Lebih terperinciAnalisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang. Oleh: Gusriani
Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) - Padang Oleh: Gusriani 3108100701 Latar Belakang 1. Gempa bumi pada tahun 2009 mengakibatkan bangunanbangunan di kota Padang banyak yang runtuh, salah satunya
Lebih terperinciASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)
RENCANA USAHA 1 ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk/jasa 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum
Lebih terperinciEKONOMI TEKNIK ANALISIS SENSITIVITAS DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN
EKONOMI TEKNIK DAN BREAK EVEN POINT SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN UMUM Analisis Sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
10 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Parameter Ekonomi Teknik 2. Faktor-faktor Ketidakpastian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri
Lebih terperinciMODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA
MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MATERI PEMBELAJARAN : 1. Melakukan analisa data dengan menggunakan pendekatan statistika seperti peluang, regresi dan korelasi 2. Menyusun strategi sistematis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program
Lebih terperinciAnalisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan
Lebih terperinciASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)
ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/ pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.) B. Permintaan 1.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
Lebih terperinciAnalisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya
Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciHow to Build a Good Financial Plan
How to Build a Good Financial Plan Bagaimana Mendanai Bisnis? First Things First Berapa banyak uang yang dibutuhkan? Digunakan untuk apa? Pinjaman yang tidak aman Pinjaman yang aman Penjaminan Pinjaman
Lebih terperinciPendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan KONSEP Pendekatan Pendapatan Konsep Pendekatan Pendapatan Berkaitan dengan Prinsip Penilaian : Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand Substitusi : market oriented,
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu
Lebih terperinciBAB VI ANALISA EKONOMI
digilib.uns.ac.id 155 BAB VI ANALISA EKONOMI Pada perancangan pabrik asetaldehida ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang menguntungkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Metode Analisis Data Analisis Biaya Produksi
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 3.2
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciD194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. proyek Rumah Susun Sewa Rempoa Jakarta. d. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Adapun rencana tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penentuan lokasi penelitian, dimana pada penelitian ini diambil studi
Lebih terperinciAnalisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-191 Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka
1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi
Lebih terperinciAnalisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB VI ANALISIS EKONOMI
BAB VI ANALISIS EKONOMI Tujuan dari analisa ekonomi adalah untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan. Perhitungan evaluasi ekonomi
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB VI 6. ANALISIS EKONOMI
106 BAB VI 6. ANALISIS EKONOMI Analisis ekonomi bertujuan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak, serta layak dan tidaknya pabrik tersebut jika didirikan. Sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti
Lebih terperinciIX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut
Lebih terperinciCONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)
115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan
Lebih terperinciANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK
Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciAnalisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISA BREAK EVENT POINT
MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis
Lebih terperinciAnalisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) Padang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-53 Analisa Investasi Hotel Axana (Ex Ambacang) Padang Gusriani dan Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani
Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciEVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI
EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI Yudi Ardian NRP : 0321035 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK
Lebih terperinciREZA RAMADAN NRP DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT
REZA RAMADAN NRP 3106100046 DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Permintaan akan fasilitas yang memadai seperti tempat tinggal sementara atau hotel untuk para wisatawan
Lebih terperinciANALISA BIAYA PRODUKSI
ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini
Lebih terperinciANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK
MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 1 Desember 2016 Hal. 74-80 ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK Bangunan
Lebih terperinciBAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan
BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah 1
DAFTAR IS I HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTARISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI x ii jjj jv ivj jx X1 xu XUI BAB I PENDAHUHIAN 1
Lebih terperinciStudi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi
Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Nama : Ratu Gingga Mentari NPM : 15210675 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen Sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR
ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1
ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL
ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL Hadi Paramu FEB UNEJ APA ASPEK KEUANGAN DALAM BISNIS? Ada dua kegiatan penting dalam pengelo-laan keuangan bisnis: Penggalian dana: darimana dana bisnis diperoleh dari
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum
Lebih terperinciANALISA PREDIKSI BIAYA SEWA PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) URIP SUMOHARJO SURABAYA TUGAS AKHIR
ANALISA PREDIKSI BIAYA SEWA PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) URIP SUMOHARJO SURABAYA TUGAS AKHIR OLEH : RANDHI ARIESHONA 0653010054 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciVARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016
FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 COVER ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA + (Tuliskan nama usaha yang di survey) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3.
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI THE CORAL HOTEL DI SURAKARTA
STUDI KELAYAKAN INVESTASI THE CORAL HOTEL DI SURAKARTA Investment Feasibility Study Of The Coral Hotel At Surakarta Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinci