Analisa Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) (Studi kasus : pada UD. Mestika Tapaktuan)

Transkripsi

1 Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.2 No.1 (2013) ISSN X Pegedalia Kualitas Statistik Aalisa Pegedalia Kualitas Dega Megguaka Metode Statistical Quality Cotrol (SQC) (Studi kasus : pada UD. Mestika Tapaktua) Bakhtiar, S *, Suharto Tahir da Ria Asysyfa Hasi Jurusa Tekik Idustri, Fakultas Tekik, Uiversitas Malikussaleh, Aceh-Idoesia * Correspodig Author :bakti66@yahoo.com, Abstract UD.Mestika adalah perusahaa yag bergerak dalam idustri produksi sirup pala, yag terletak di Jl. H. M Syarif o. 2 kampug hilir, Tapaktua, Aceh Selata.Perusahaa sirup pala memproduksi perhari sekitar 500 botol. Kerusaka produk dapat terjadi pada saat proses pegisia da pegemasa produk maupu pada saat pemidaha kegudag.tujua dari permasalah ii adalah utuk megedalika kualitas produk jadi sirup pala da megidetifikasi peyebab peyimpaga kualitas produk dega megguaka alat batu statistik yaitu seve tools (check sheet, histogram, diagram pareto, diagram sebab akibat, scatter diagram, peta kedali da stratifikasi) sehigga dapat megetahui faktor peyebab kerusaka da pecegaha yag aka dilakuka. Kesimpula dari peelitia ii adalah dari ke 7 alat pegedalia kualitas yag telah diaalisa dapat diketahui bahwa peyebab peyimpaga kualitas pada UD. Mestika yaitu dari sekia kerusaka yag terjadi, yag palig berpegaruh adalah kerusaka pada botol jeis pecah da retak disebabka oleh 4 faktor yaitu mausia, material, metode da proses serta tidaka pecegaha yag dapat dilakuka dari faktor mausia ialah memberika araha da melakuka pegawasa yag ketat serta melakuka pelatiha pada karyawa. Faktor material ialah botol yag aka diguaka harus diperhatika dega baik, faktor metode ialah area gudag harus tertutup agar botol tidak terkea cahaya matahari lagsug, da faktor proses adalah Jaga terlalu lama meredam botol dalam air paas, agar tidak meguragi ketahaa botol. Copyright 2013 Departmet of idustrial egieerig. All rights reserved. Keywords: Kualitas, Seve Tools, Statistical Quality Cotrol, SQC. 1. Pedahulua UD. Mestika adalah perusahaa yag bergerak dalam idustri produksi sirup pala. Perusahaa memproduksi perhari sekitar 500 botol. Kerusaka produk dapat terjadi pada saat proses pegisia da pegemasa produk maupu pada saat pemidaha kegudag. Dalam mejalaka kegiata bisisya perusahaa telah meerapka sistem pegedalia kualitas produksi. Berbagai program pegedalia kualitas dilakuka oleh perusahaa sehigga dapat meghasilka produk yag baik da sesuai dega stadar kualitas yag ditetapka. Aka tetapi pada keyataaya masih terdapat produk rusak. Sirup pala merupaka sirup yag palig dimiati oleh masyarakat daerah patai barat selata da sekitarya. Berdasarka masalah yag dihadapi perusahaa sekarag tetag bayakya produk yag rusak pada UD. Mestika, maka perlu megedalika kualitas produk. Sehigga perlu dilakuka aalisa megeai upaya pegedalia kualitas yag diterapka oleh UD. Mestika da mecari sebab masih terjadiya kerusaka serta mecari solusi perbaikaya. 2. Tijaua Literatur Istilah kualitas sagat petig bagi suatu orgaisasi atau perusahaa. Ada beberapa alasa perluya kualitas bagi suatu orgaisasi meurut russel (1996) dikutip dari bukuya Dorothea (2003) [8], megidetifikasi eam pera petigya kualitas yaitu: 1. Meigkatka reputasi perusahaa 2. Meuruka biaya 3. Meigkatka pagsa pasar Mauscript received Jauary 17, 2013, revised March 20, 2013 Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved.

2 30 Bakhtiar, S, Suharto Tahir da Ria Asysyfa Hasi 4. Dampak iterasioal 5. Adaya pertaggugjawaba produk 6. Utuk peampila produk 7. Mewujudka kualitas yag dirasaka petig Kualitas memiliki defeisi yag berbeda yag disebabka oleh pegertia dari kualitas tersebut dapat diterapka pada berbagai dimesi kehidupa sehigga meyebabka perbedaa persepsi atau padaga da meimbulka pegertia kualitas yag juga bervariasi. Mutu adalah sesuatu yag diputuska oleh pelagga, buka oleh isiyur, buka pula oleh pemasara atau maajeme umum. Mutu didasarka pada pegalama aktual pelagga terhadap produk atau jasa, diukur berdasarka persyarata pelagga tersebut, diyataka atau tidak diyataka, disadari atau haya dirasaka dikerjaka secara tekis atau bersifat subjektif da selalu mewakili sasara yag bergerak dalam pasar yag peuh persaiga [1,8,13] Pegedalia Kualitas Meurut Sofja Assauri (1998), pegedalia da pegawasa adalah : Kegiata yag dilakuka utuk mejami agar kegiata produksi da operasi yag dilaksaaka sesuai dega apa yag direcaaka da apabila terjadi peyimpaga, maka peyimpaga tersebut dapat dikoreksi sehigga apa yag diharapka dapat tercapai [2]. Jadi pegedalia dapat diartika sebagai kegiata yag dilakuka utuk mematau aktivitas da memastika kierja sebearya yag dilakuka telah sesuai dega yag direcaaka. Selajutya pegertia pegedalia kualitas dalam arti meyeluruh adalah Pegawasa mutu merupaka usaha utuk mempertahaka mutu kualitas dari barag yag dihasilka,agar sesuai dega spesifikasi produk yag telah ditetapka berdasarka kebijaksaaa pimpia perusahaa [2,5] Faktor-faktor Pegedalia Kualitas Meurut Douglas C. Motgomery (2001, faktor-faktor yag mempegaruhi pegedalia kualitas yag dilakuka perusahaa adalah [7]: 1. Kemampua proses. Batas-batas yag igi dicapai haruslah disesuaika dega kemampua proses yag ada. Tidak ada guaya megedalika suatu proses dalam batas-batas yag melebihi kemampua atau kesaggupa proses yag ada. 2. Spesifikasi yag berlaku, hasil produksi yag igi dicapai harus dapat berlaku, bila ditijau dari segi kemampua proses da keigia atau kebutuha kosume yag igi dicapai dari hasi lproduksi tersebut. Dapat dipastika dahulu apakah spesifikasi tersebut dapa tberlaku sebelum pegedalia kualitas pada proses dapat dimulai. 3. Tigkat ketidak sesuaia yag dapat diterima. Tujua dilakuka pegedalia suatu proses adalah dapat meguragi produk yag berada di bawah stadar semiimal mugki. Tigkat pegedalia yag diberlakuka tergatug pada bayakya produk yag berada dibawah stadar 4. Biaya kualitas, sagat mempegaruhi tigkat pegedalia dalam meghasilka produk dimaa biaya mempuyai hubuga yag positif dega terciptaya produk yag berkualitas Pegertia Statistic Quality Cotrol (SQC) Statistik merupaka tekik pegambila keputusa pada suatu aalisa iformasi yag terkadug dalam suatu sampel dari populasi. Metode statistik memegag peraa petig dalam jamia kualitas. Metode statistik memberika cara-cara pokok dalam pegambila sampel produk, pegujia serta evaluasi da iformasi didalam data yag diguaka utuk megedalika da meigkatka proses pembuata. Pegedalia kualitas merupaka aktivitas tekik da maajeme dimaa megukur karakteristik kualitas dari produk atauj asa, kemudia membadigka hasil pegukura itu dega spesifikasi produk yag diigika serta megambil tidaka peigkata yag tepat apabila ditemuka perbedaa kierja actual da stadar. Pegedalia kualitas produksi dapat dilakuka dega berbagai cara, misalya dega pegguaa baha/material yag bagus, pegguaa mesimesi/peralata produksi yag memadai, teaga kerja yag terampil, daproses produksi yag tepat. Pegedalia kualitas secara statistik (Statistical Quality Cotrol) dapat diguaka utuk meemuka kesalaha produksi yag megakibatka produk tidak baik, sehigga dapat diambil tidaka lebih lajut utuk megatasiya. Statistical Quality Cotrol (Pegedalia Kualitas Statistik) adalah tekik yag diguaka utuk megedalika da megelola proses baik maufaktur maupu jasa melalui megguaka metode statistik. Pegedalia kualitas statistik merupaka tekik peyelesaia masalah yag diguaka utuk memoitor, megedalika, megaalisis, megelola da memperbaiki produk da proses megguaka metode-metode statistic [8] Metode statistical quality cotrol dega Peta kotrol (cotrol chart) Tujua pokok pegedalia kualitas statistik adalah meemuka dega cepat terjadiya sebab-sebab. Peta cotrol adalah salah satu metode pegedalia kualitas statistik yag dapat diguaka utuk member iformasi dalam meigkatka atau memperbaiki kualitas. Betuk dasar peta cotrol merupaka pragaa grafik suatu karakteristik mutu yag telah diukur dari suatu Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.2 No.1 (2013) 29-36

3 Aalisa Pegedalia Kualitas Dega Megguaka Metode Statistical Quality Cotrol (SQC) 31 sampel. Peta cotrol adalah tekik pegedali proses pada jalur yag diguaka secara luas utuk meyelidiki secara cepat terjadiya sebab-sebab terduga atau proses sedemikia sehigga peyelidika terhadap proses itu da tidaka perbaika dapat dilakuka sebelum terlalu bayak yag tidak sesuai diproduksi. Peta kotrol dapat diklasifikasika kedalam dua tipe umum. Apabila karakteristik kualitas dapat diukur da diyataka dalam bilaga disebut peta kotrol variabel. Dalam hal ii tepat sekali utuk melukiska karakteristik kualitas dega ukura tegah da ukura variabilitas. Sedagka utuk karakteristik kualitas yag tidak dapat diukur dega skala kuatitatif, dimaa keadaa ii diilai sebagai data yag sesuai atau tidak sesuai atas dasar pada tiap uitya disebut peta kotrol atribut Peta Kotrol Revisi Utuk peta kotrol yag memiliki data diluar batas kedali atau out of cotrol maka dilakuka perbaika dega megguaka peta kotrol revisi. Adapu tujua dari pemakaia peta kotrol revisi ii utuk medapatka peta kotrol dimaa data-data berada dalam batas pegedalia. Adapu lagkah-lagkah dalam membuat peta kotrol revisi utuk peta X da R adalah sebagai berikut: 1. Meletakka data pedahulua pada peta kotrol Apabila terjadi ilai-ilai maupu subgroup-subgroup yag meyimpag dari garis setral maka perlu dihitug garis setral baru terhadap data yag ada. Dimaa data yag diluar batas kedali dihilagka dari peta kotrol. Utuk peta X rata-rata da R perhitugaya dega megguaka rumus: da Dimaa: = jumlah rata-rata sub group yag ditolak Rd = jumlah rage sub group yag ditolak gd = jumlah sub group yag ditolak 2. Meghitug batas cotrol atas da batas cotrol bawah Utuk meghitug batas kotrol yag baru maka dapat diguaka dega rumus: x 0 = x ew R0 = (2) Batas kotrol atas utuk peta revisi ew : UCL = 0 + A0 Batas kotrol bawah utuk peta revisi ew:ucl = 0 - A0 Batas kotrol bawah utuk peta revisi ew : UCLR = d2 Batas kotrol bawah utuk peta revisi ew: LCLR = d10 [7-10]. (1) 3. Metode Peelitia Data-data yag diguaka utuk megaalisis kerusaka produk sirup pala dega megguaka metode Statistical Quality Cotrol pada UD.Mestika adalah data primer da data sekuder Data Primer Data primer merupaka data yag didapat dari hasil pegamata secara lagsug kelapaga.adapu data primer yag dibutuhka dalam peelitia pada perusahaa UD. Mestika adalah sebagai berikut : a) Observasi. Proses pecatata pola perilaku subjek (orag), objek (beda) atau kejadia yag sistematik tapa adaya pertayaa atau komuikasi dega idividu- idividu yag diteliti. Yaitu dega melihat proses pegemasa sirup pala. b) Wawacara. Tekik pegumpula data dalam metode survey yag megguaka pertayaa secara lisa kepada subjek peelitia. Wawacara dapat dilakuka dega tatap muka atau dega telpo Data Sekuder Data sekude umumya berupa bukti, catata atau lapora historis yag telah tersusu dalam arsip (data dokumeter) yag dipublikasika da yag tidak dipublikasika. Data ii dapat diperoleh dega memita data lagsug dari perusahaa. Adapu data sekuder yag dibutuhka dalam peelitia pada perusahaa UD. Mestika adalah sebagai berikut : a. Data jumlah kerusaka produk/hari b. Data jumlah produksi 3.3. Defiisi Variabel Operasioal Variabel adalah gejala yag bervariasi yag mejadi objek peelitia. Dalam peelitia yag mempelajari pegaruh sesuatu variabel dega variabel yag lai, maka terdapat variabel peyebab atau variabel bebas (idevede variabel) da variabel akibat atau variabel terikat (Devede Variabel). Adapu variabel-variabel dari peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Botol pecah adalah adalah kecacata pada botol yag disebabka oleh kelalaia operator pada saat pegepresa. 2. Botol rusak adalah kecacata pada botol seperti retak 3.4. Model Aalisis Dalam melakuka pemiliha model utuk meetuka metode alteratif yag terbaik gua megevaluasi kerusaka-kerusaka yag ada dalam produk sirup pala, maka perlu dilakuka aalisis terhadap masalah yag dihadapi terhadap kerusaka. Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved. Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.1 No.1 (2013) 29-36

4 32 Bakhtiar, S, Suharto Tahir da Ria Asysyfa Hasi Adapu lagkah lagkah yag dipakai dalam pemecaha masalah ii adalah : 1. Meetuka masalah yag sedag dihadapi oleh perusahaa yag bersagkuta, dalam peeelitia ii masalah yag dihadapi adalah bayakya jumlah kerusaka yag terjadi pada proses pegisia air dalam botol. 2. Studi lapaga da studi pustaka. Studi lapaga dilakuka dega observasi objek da wawacara ara sumber. Observasi objek merupaka lagkah pertama dalam melakuka peelitia. Pada tahap ii aka diobservasi apa yag mejadi objek peelitiaya itu UD. Mestika adalah salah satu perusahaa yag bergerak dalam memproduksi sirup pala. Studi pustaka disii adalah mecari data da iformasi yag berkaita dega topik, membaca teori-teori dari buku-buku, jural ilmiah, da literature lai yag berkaita dega permasalaha yag dibahas. 3. Studiliteratur. Peeliti melakuka studi literature dari berbagai buku yag sesuai dega permasalaha yag diamati diperusahaa. Literatur utama yag dijadika dasar peelitia ii. 4. Pegumpula Data. Pegumpula data dalam peelitia ii dilakuka dega cara yaitu: a. Pegamata lagsug terhadap objek peelitia. b. Mecatat data asli megeai jumlah kerusaka yag tersedia diperusahaa. c. Membaca buku-buku da lapora admistrasi, serta referesi perusahaa yag berhubuga dega data yag dibutuhka. d. Melakuka wawacara dega pihak-pihak di perusahaa utuk medapatka iformasi yag diperluka utuk meujag pembahasa diligkuga objek peelitia tersebut. 5. Pegolaha Data. Pegolaha data dilakuka dega megguaka metode pegedalia kualitas statistik. Data yag diguaka adalah data variabel yaitu data yag berdasarka karakteristik yag diukur secara sebearya, data variabel yag diperoleh dari perusahaa diolah dega cara: 1. Megumpulka data megguaka check sheet. Data yag diperoleh dari perusahaa terutama yag berupa data produksi da data kerusaka produk kemudia disajika dalam betuk tabel secara rapi da terstruktur dega megguaka check sheet. Hal ii dilakuka agar memudahka dalam memahami data tersebut sehigga bisa dilakuka aalisis lebih lajut. 2. Membua thistogram. Agar mudah dalam membaca atau mejelaska data dega cepat, maka datatersebut perlu utuk disajika dalam betuk histogram yag berupa alat peyajia data secara visual berbetuk grafik balok yag memperlihatka distribusi ilai yag diperoleh dalam betuk agka 3. Membuat peta kedali p. Adapu lagkahlagkah dalam membuat peta kedali p sebagai berikut: a. Meghitug presetase kerusaka Keteraga: p = jumlah gagal dalam sub grup (hari ke-) = jumlah yag diperiksa dalam subgroup b. Meghitug garis pusat CetralLie (CL) Garis pusat merupaka rata-rata kerusaka produk () Keteraga: p = jumlah total yag rusak = jumlah total yag diperiksa c. Meghitug batas kedali atas atau Upper Cotrol Limit (UCL) Utuk meghitug batas kedali atas atau UCL dilakuka dega rumus: 3 Keteraga: (3) = rata-rata ketidak sesuaia produk = jumlahp roduksi d. Meghitug batas kedali bawah atau Lower Cotrol Limit (LCL) Utuk meghitug batas kedali bawah atau LCL dilakuka dega rumus: 3 Keteraga: = rata-rata ketidak sesuaia produk = jumlah produksi Catata: Jika LCL< 0 maka LCL diaggap = 0 Apabila data yag diperoleh tidak seluruhya berada dalam batas kedali yag ditetapka, maka hal ii berarti data yag diambil belum seragam.hal tersebut meyataka bahwa pegedalia kualitas yag dilakuka oleh UD. Mestika masih perlu adaya perbaika. Hal tersebut dapat terlihat apabila ada titik yag berfluktuasi secara tidak beratura yag meujukka bahwa proses produksi masih megalami peyimpaga. 4. Melakuka uji kecukupa data 5. Meetuka prioritas perbaika (megguaka diagram pareto). 6. Mecari faktor peyebab yag domia dega diagram sebab akibat 7. Membuat rekomedasi usula perbaika kualitas 8. Aalisa da pembahasa hasil. Bagia ii membahas tetag hasil-hasil peelitia da hasil pegolaha data yag diperoleh. Setelah (4) Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.2 No.1 (2013) 29-36

5 Aalisa Pegedalia Kualitas Dega Megguaka Metode Statistical Quality Cotrol (SQC) 33 diketahui peyebab terjadiya kerusaka produk, maka dapat disusu sebuah rekomedasi atau usula tidaka utuk melakuka perbaika kualitas produk. 9. Kesimpula. Kesimpula merupaka hasil aalisis pegolaha data yaitu metode maa yag terbaik utuk diterapka pada perusahaa da iterpretasiya.. 4. Hasil da Pembahasa Hasil Peelitia, berdasarka hasil pegumpula data jumlah kerusaka Botol yag dibagi kedalam dua jeis yaitu jeis pecah da retak, adalah utuk melihat jumlah kerusaka botol yag diakibatka dari proses pegisia sirup kedalam botol. Maka utuk megatasi masalah tersebut diguaka alat batu Seve tool. Data dari jumlah kerusaka botol dari bula Mei - Juli Pembahasa Pegguaa Seve Tools a. Check Sheet. Check Sheet, adalah alat yag serig diguaka utuk meghitug seberapa serig sesuatu terjadi da serig diguaka dalam pegumpula da pecatata data. Dari data kerusaka botol, sebagai cotoh check sheet ialah data kerusaka pada taggal 1 Mei 2012 utuk mewakili keseluruha data pegamata diatas. Adapu check sheet dari data kerusaka botol dapat dilihat pada Tabel 1. kejadia-kejadia atau sebab-sebab kejadia yag aka diaalisis. Jeis kerusaka botol dapat dilihat: Gambar 2 Digram Pareto Pecah da Retak bula Mei - Juli 2012 Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa jeis kerusaka yag palig bayak adalah jeis kerusaka pada botol pecah dega persetase 63,05% da botol retak 34,63%, sedagka jeis kerusaka lai diaggap tidak berpegaruh, karea perse kerusakaya sagat kecil. Sehigga, yag perlu diteliti adalah kerusaka jeis pecah da retak d. Digram Sebab Akibat, utuk mecari usur peyebab yag diduga dapat meimbulka masalah. Berkaita dega pegedalia proses statistikal, diagram sebab-akibat diperguaka utuk meujukka faktor-faktor peyebab (sebab) da karakteristik kualitas (akibat) yag disebabka oleh faktor-faktor peyebab tersebut ; Tabel 1. Check Sheet Taggal 1 Mei 2012 No Kerusaka Frekuesi 1 Pecah (10) IIII IIII 2 Retak (11) IIII IIII I b. Histogram. Histogram, adalah alat yag diguaka utuk meujukka variasi data pegukura da variasi setiap proses. Betuk histogram berikut merupaka jumlah kerusaka botol pada bula Mei - Juli Pecah Retak Ggambar 3 Skema Peyebab Kerusaka Berdasarka skema diatas maka diagram sebab akibat dari kerusaka botol pada proses pegisia sirup yag diakibatka oleh faktor mausia, material, metode da proses dapat dilihat pada gambar 4 berikut ii: Gambar 1.Histogram Pecah da Retak bula Mei - Juli 2012 c. Diagram Pareto. Pareto diagram, adalah alat yag diguaka utuk membadigka berbagai kategori kejadia yag disusu meurut ukuraya utuk meetuka petigya atau prioritas kategori Gambar 4 Diagram Sebab Akibat e. Scatter Diagram. Scatter diagram, adalah gambara yag meujukka kemugkia hubuga atara keerata hubuga atara dua variable tersebut Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved. Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.1 No.1 (2013) 29-36

6 34 Bakhtiar, S, Suharto Tahir da Ria Asysyfa Hasi yag serig diwujudka sebagai koefisie korelasi. Dari data kerusaka diatas dapat dibuat ke dalam betuk scatter diagram pecah da retak seperti pada Gambar 5 da 6. Frekuesi Retak Frekuesi Pecah Jumlah Sampel Gambar 5 Scatter Diagram Kerusaka pada Jeis Pecah Gambar 6 Scatter Diagram Kerusaka pada Jeis Retak Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semua data terdistribusi da tidak membetuk korelasi. f. Peta Kedali, berdasarka data jumlah kerusaka botol, maka jumlah kerusaka setiap proses pegatoga berlagsug dega megambil sampel 100 botol. Dilajutka lagi dega megaalisis kembali utuk megetahui sejauh maa kerusaka yag terjadi masih dalam batas kedali statistik melalui peta kedali [1]-[12]. Peta kedali P mempuyai mafaat utuk membatu pegedalia kualitas produk serta dapat memberika iformasi megeai kapa da dimaa perusahaa harus melakuka perbaika kualitas. Adapu lagkahlagkah utuk membuat peta kedali p adalah sebagai berikut: 1. Peta kedali P pada kerusaka jeis pecah a. Meghitug persetase kerusaka Pecah Retak Jumlah Sampel Retak Pecah p : Jumlah gagal dalam sub grup N : Jumlah yag diperiksa dalam sub group Sub grup dalam 3 bula Maka perhituga dataya adalah sebagai berikut: 1 p 10 Sub grup 1 P = = = Begitu seterusya. b. Meghitug Garis Pusat (CL) CL = p = p = 1367 = 0.15 (2) 9200 Begitu seterusya. c. Meghitug Batas Kedali Atas UCL UCL = p + 3. (3) p(1 p) Sub grup 1 UCL= p + 3 = 0.15 ( ) = 100 Begitu seterusya. d. Meghitug Batas Kedali Bawah LCL 0, 26 LCL = p 3 (4) Sub grup 1 LCL= p 3 (5) = 0.15 ( ) = 0, Berdasarka hasil perhituga batas kedali diatas maka dapat digambarka grafik peta kedali P seperti Gambar 7: Batas kedali Gambar 7 Grafik Peta Kedali P Jeis Pecah Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data yag melewati batas cotrol sehigga tidak perlu dilakuka revisi. e. Uji Kecukupa Data N " = Peta Kotrol P 0 Sampel Botol 50 Pecah ( Z ) x( p) x( 1 p) ( α ) 2 (6) Kriteria diguaka adalah sampel (N) lebih besar atau sama dega jumlah sampel yag seharusya (N ), maka data yag diguaka mecukupi. Namu apabila jumlah sampel yag sudah diguaka (N) lebih kecil atau Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.2 No.1 (2013) 29-36

7 Aalisa Pegedalia Kualitas Dega Megguaka Metode Statistical Quality Cotrol (SQC) 35 sama dega jumlah sampel yag seharusya (N ), maka sampel atau data yag telah diambil tidak mecukupi, sehigga perlu dilakuka pegambila sampel lagi. Adapu tigkat keyakia (Z) yag diguaka sebesar 95% atau 2 σ da tigkat ketelitia 5 % berdasarka data diatas maka perhitugaya adalah: 2 " ( 2 ) x ( 0,15 ) x ( 1 0,15 ) N = ( 0,05 ) 2 N = 204 Berdasarka perhituga diatas, dapat dilihat bahwa N lebih besar dari N yaitu N 204 > N 92. Artiya data tidak mecukupi da harus melakuka peambaha data sebayak 112 kali 2. Peta Kedali P pada Jeis Retak a. Meghitug persetase kerusaka p P= (7) p : Jumlah gagal dalam sub grup N : Jumlah yag diperiksa dalam sub group Maka perhituga adalah sebagai berikut: Sub grup 1 P = p 11 = = Begitu seterusya. b. Meghitug Garis Pusat (CL) p 751 CL = p = = = Begitu seterusya. c. Meghitug Batas Kedali Atas UCL UCL = p + 3 (8) Sub grup 1 UCL= p + 3 (9) 0.11 ( ) = 0, Begitu seterusya. d. Meghitug Batas Kedali Bawah LCL LCL = p 3 Sub grup 1 LCL= p 3 p(1 p) 0.11 (1 0.11) = 0, Begitu seterusya. Berdasarka hasil perhituga batas kedal diatas maka dapat digambarka grafik peta kedali P seperti gambar 8 berikut: Gambar 8 Grafik Peta Kedali P jeis Retak Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data yag melewati batas cotrol. sehigga data tidak perlu direvisi. e. Uji Kecukupa Data 2 " ( Z ) x ( p ) x ( 1 p ) N = ( α ) 2 f. Stratifikasi. Stratifikasi merupaka tekik pegelompoka data kedalam kategori-kategori tertetu, agar data dapat meggambarka permasalaha secara jelas sehigga kesimpulakesimpula dapat lebih mudah diambil [11]. Adapu grafik stratifikasi dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ii: Gambar 9 Stratifikasi jeis Pecah da Retak Usula Pecegaha Kerusaka Botol Adapu beberapa usula atau masuka yag dapat diberika setelah dilakukaya peelitia terhadap faktor peyebab dari kerusaka botol adalah dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 usula utuk tidaka pecegaha kerusaka botol No Faktor Peyebab Peyebab Kerusaka Usula Pecegaha 1 Mausia - Kurag teliti - Tidak memegag 1. Waktu kerja lebih diefektifka 2. Lebih hati-hati saat melakuka pegisia sirup dalam botol botol dega 3. Memberika araha da melakuka erat pegawasa yag ketat serta - Belum terlalu Melakuka pelatiha pada mahir karyawa. 2 Material Botol terlalu rapuh 3 Metode Cara peyusua botol dalam gudag 4 Proses Pesterilisasia botol Botol harus diperhatika dega baik, agar tidak bayak produk pecah yag terjadi 1. Botol yag agak lama terlebih dahulu diguaka agar dapat meguragi jumlah kerusaka botol. 2. Area gudag harus tertutup agar botol tidak terkea cahaya matahari lagsug. Jaga terlalu lama meredam botol dalam air paas, agar tidak meguragi ketahaa botol Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved. Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.1 No.1 (2013) 29-36

8 36 Bakhtiar, S, Suharto Tahir da Ria Asysyfa Hasi 5. Kesimpula Adapu kesimpula dari peelitia adalah : 1. Dari ke 7 alat pegedalia kualitas yag telah diaalisa dapat disimpulka bahwa peyebab peyimpaga kualitas pada UD. Mestika yaitu dari sekia kerusaka yag terjadi, yag palig berpegaruh adalah kerusaka pada botol jeis pecah da retak disebabka oleh 4 faktor yaitu mausia, material, metode da proses. 2. Utuk megedalika kualitas botol sirup pala, maka 4 faktor yag mejadi peyebab kerusaka harus dilakuka tidaka pecegaha yag telah diusulka. DAFTAR PUSTAKA [1] Alisjahbaa,Juita EvaluasiPegedaliaKualitasTotalProdukPakaiaWaitaPadaPer usahaakoveksi..juralvetura,vol.8,no.1. [2] Assauri, Sofja..Maajeme Produksi da Operasi Jakarta, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Idoesia [3] Fakhri, Faiz Al. Aalisis Pegedalia Kualitas Produksi dipt. MasscomGrahpy dalam Upaya Megedalika Tigkat Kerusaka ProdukMegguaka Alat Batu Statistik. Semarag. FakultasEkoomiUiversitasDipoegoro [4] Gasperz,Vicet.TotalQualityMaagemet.Jakarta:PT.Gramedia PustakaUtama [5] Assauri, Sofja. Maajeme Produksi da Operasi Jakarta, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Idoesia [6] M.N.Nasutio,MaajememutuTerpaduBogor:PeerbitGhaliaId oesia, [7] Motgomery,DouglasC.ItroductiotoStatisticalQualityCotrol.4 th Editio.NewYork:JohWiley&Sos,Ic [8] W.A. Dorothea. Pegedalia Kualitas Staristik, Yogyakarta : Repository UPI, 2003 [9] Hatai, La.Maajeme PegedaliaMutu Produksi Roti Melalui PedekataStatisticalQuality Cotrol(SQC)Jurusa MaajemeFEUhalu [10] Kecaa, Rudi. Aalisis Pegedalia Mutu pada Pegolaha Miyak Sawit dega Metode Statistical Quality Cotrol (SQC) pada PTP. Nusatara IV PKS Adolia. Meda, Fakultas Tekik, Uiversitas Sumatra Utara [11] Nugroho,Fajar dahotiarsirigorigo, Aalisis Cacat Produk Botol Milk kuat 100ml Tekik IdustriUiversitas Guadarma [12] http/id.wikipedia.org/wiki/prisip-pareto [13] S. P. Bigulac, O the compatibility of adaptive cotrollers, Proc. 4th Au. Allerto Cof. Circuits ad Systems Theory, New York, 1994, pp Copyright 2013 Departmet of Idustrial Egieerig. All rights reserved Malikussaleh Idustrial Egieerig Joural Vol.2 No.1 (2013) 29-36