DAFTAR ISI III PENDAHULUAN (1) KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv. BAB II TUJUAN STRATEGIS dan SASARAN KEGIATAN (25)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI III PENDAHULUAN (1) KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv. BAB II TUJUAN STRATEGIS dan SASARAN KEGIATAN (25)"

Transkripsi

1 R E N C A N A S T R A T E G I S

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv I II PENDAHULUAN (1) 1.1 Kondisi Umum (1) 1.2 Potensi dan Permasalahan(11) BAB II TUJUAN STRATEGIS dan SASARAN KEGIATAN (25) 2.1 Tujuan Strategis dan Indikator Kinerja Tujuan (26) 2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (26) 2.3 Target Capaian Reformasi Birokrasi (28) III BAB III ARAH KEBIJAKAN dan STRATEGI, KERANGKA REGULASI, KERANGKA KELEMBAGAAN (30) 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi (30) 3.2 Kerangka Regulasi (31) 3.3 Kerangka Kelembagaan (32) 3.4 Tata NIlai LPMP Sulawesi Tengah (34) IV V BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKAPENDANAAN (35) 4.1 Target Kinerja (35) 4.2 Kerangka Pendanaan (38) BAB V PENUTUP (40) Lampiran (41) iv

4 BAB I PENDAHULUAN Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud No 26 tahun 2020). Adapun fungsi LPMP meliputi: 1. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; 2. Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan; 3. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan nasional; 4. Pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah secara nasional; 5. Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan secara nasional; 6. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; 7. Pelaksanaan urusan administrasi. Sesuai hasil evaluasi Renstra LPMP Sulawesi Tengah periode , dapat digambarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan penjaminan mutu di Provinsi Sulawesi Tengah. 1.1 Kondisi Umum Terdapat 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi wilayah kerja LPMP Provinsi Sulawesi Tengah. Berikut gambaran umum data pokok pendidikan di Provinsi Sulawesi Tengah. 1

5 Tabel 1.1 Rekap sekolah berdasarkan kabupaten/kota dan status sekolah Provinsi Sulawesi Tengah Tabel 1.2 Rekap Guru berdasarkan kabupaten/kota dan jenjang sekolah Provinsi Sulawesi Tengah Tabel 1.3 Rekap Rombel berdasarkan kabupaten/kota dan jenjang sekolah Provinsi Sulawesi Tengah 2

6 Tabel 1.4 Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan (sumber: Profil Data Mutu Sulawesi Tengah Tahun 2019) Tabel 1.5 Jumlah Sekolah Berdasarkan status akreditasi (sumber: Profil Data Mutu Sulawesi Tengah Tahun 2019) Berkenaan dengan satuan pendidikan yang telah diakreditasi pada tahun 2019 data-datanya adalah sebagai berikut: 3

7 Tabel 1.6 Jumlah Sekolah yang diakreditasi tahun 2019 (sumber: Badan Akreditasi Nasional BAN SM_2019) Selama periode telah banyak capaian kinerja yang dihasilkan LPMP Sulawesi Tengah baik dalam peningkatan penjaminan mutu pendidikan sebagai tugas utamanya maupun dalam hal tata kelola organisasi. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja LPMP adalah capaian mutu SNP yang terus meningkat. Capaian Renstra Periode Berikut capaian kinerja selama periode sesuai tugas dan fungsinya yaitu pemetaan,supervisi dan fasilitasi penjaminan mutu pendidikan. 4

8 Grafik 1.1 Capaian Renstra LPMP Sulawesi Tengah Tahun Target Realisasi Capaian Renstra 1. Meningkatnya capaian Mutu SNP Capaian mutu SNP pada semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan. Rata-rata capaian SNP satuan pendidikan di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2019 berada pada kategori menuju SNP level 4. Rata-rata indeks SNP jenjang SD berada pada angka 5,46; SMP 5,44; SMA 5,52; dan SMK 5,24. Capaian mutu SNP tersebut tidak terlepas dari berhasilnya pelaksanaan fasilitasi dan supervisi yang dilakukan. 5

9 Grafik 1.2 Capaian SNP LPMP Sulawesi Tengah Tahun Capaian Pemetaan Mutu Pendidikan Berikut capaian pemetaan mutu pendidikan kepada seluruh sekolah dari SD, SMP, SMA, dan SMA. Pemetaan mutu pendidikan belum dilakukan di tahun 2019 Grafik 1.3 Capaian SNP Jenjang SD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

10 Grafik 1.4 Capaian SNP Jenjang SMP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Grafik 1.5 Capaian SNP Jenjang SMA Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Grafik 1.6 Capaian SNP Jenjang SMK Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

11 3. Capaian Fasilitasi dan Supervisi Mutu Pendidikan Sampai dengan tahun 2019 seluruh sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK telah berhasil dilakukan fasilitasi dan supervisi delapan SNP. Grafik 1.7 Capaian Supervisi dan Fasilitasi LPMP Sulawesi Tengah Tahun Jumlah sekolah yang berhasil dilakukan fasilitasi dan supervisi mutu (sumber: Laporan Kinerja LPMP Jateng 2019) 4. Capaian satuan pendidikan yang meningkat indeks efektivitasnya Grafik 1.8 Capaian Satuan Pendidikan Yang Meningkat Indeks Efektivitasnya Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

12 5. Capaian Data Dapodik yang Akurat, Terbarukan dan Berkelanjutan Berdasarkan rapor data pokok pendidikan (Dapodik) pada aplikasi untuk Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata kualitas/rapor dapodik 91,14, yang terdiri dari aspek akurat 89,23, aspek berkelanjutan 98,76 dan aspek mutakhir 85,44 Berdasarkan data diatas menggambarkan kualitas data Dapodik masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 95,00, oleh karena itu perlu disusun program yang bisa mendorong meningkatnya kualitas data pokok pendidikan di satuan pendidikan. 6. Capaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Dalam hal tata kelola organisasi, LPMP Sulawesi Tengah telah menjadi Satuan kerja yang berhasil menerapkan sistem akuntabilitas kinerja dengan Predikat BB atau dengan interpretasi sangat baik dalam pengelolaan akuntabilitas kinerja. 9

13 Tabel 1.7 Capaian Nilai SAKIP LPMP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Target dan Capaian Nilai SAKIP TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI 60 50% 75 68,09 75% 72,71 75% 74,3 75% 75,32 Kategori C (kurang) Kategori B (Baik) Kategori BB (sangat baik Kategori BB(sangat baik) Kategori BB (sangat baik) Demikian juga dengan perolehan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) LPMP Sulawesi Tengah berturut-turut sejak tahun 2018 s.d adalah: dan 96,42 Tabel 1.8 Capaian Nilai IKPA LPMP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun No 1 Indikator Realisasi/Penyerapan Anggaran Nilai 2018 Bobot 2019 Bobot Nilai Akhir Nilai Bobot Nilai Akhir % Data Kontrak 91 10% ,1 3 Penyelesaian Tagihan 96 20% Pengelolaan UP dan TUP 96 10% Revisi DIPA 100 5% Deviasi Halama III DIPA 0 5% ,78 5 3,59 7 LPJ Bendahara 75 0% Renkas 100 5% Kesalahan SPM % ,8 10 Retur SP2D % ,88 6 5,93 11 Pagu Minus 100 5% Dispensasi SPM 100 5% Capaian Output T O T A L ,42 Nilai Akhir (Nilai Total/Konversi Bobot) ,42 Isu Strategis Penjaminan Mutu Pendidikan Kebijakan Merdeka belajar dimana terdapat empat pokok kebijakan belajar jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian 10

14 Nasional, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. - Guru dan sekolah diberi kewenangan dalam menilai hasil belajar siswa (USBN diganti dengan ujian yang dilaksanakan sekolah; - UN diubah menjadi Assesmen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter; - Penyerderhanaan RPP (minimal memuat 3 komponen inti yaitu tujuan dan kegiatan pembelajaran serta asessmen). Dengan penyederhanaan tersebut akan memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran; - Kebijakan zonasi yang lebih fleksibel. 1.2 Potensi dan Permasalahan Meskipun terjadi peningkatan capaian delapan standar mutu pada satuan pendidikan pada periode , namun demikian masih terdapat permasalahan yang perlu diselesaikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di provinsi Sulawesi Tengah. Untuk mengatasi permasalahan dan isu strategis yang dihadapi, LPMP Sulawesi Tengah menetapkan tujuan strategis dan sasaran strategis yang akan dicapai lima tahun ke depan. Permasalahan-permasalahan yang terkait dengan mutu pendidikan di provinsi Sulawesi Tengah pada saat ini dan lima tahun ke depan antara lain: 1. Data dan informasi hasil sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) belum sepenuhnya valid. Tidak validnya hasil pemetaan mutu di antaranya dibuktikan dengan perolehan hasil Ujian Nasional (UN) yang tidak linear dengan hasil pemetaan tersebut. Selain itu, aktivitas pengisian instrumen penjaminan mutu ini menjadi tambahan beban kerja bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Selain itu belum optimalnya penerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Di antaranya, Kemendikbud belum memiliki mekanisme pelatihan dan pendampingan guru yang dapat memastikan guru mampu mengembangkan model pembelajaran. 11

15 Tabel 1.9 Analisis Permasalahan 1 No Permasalahan Analisis Permasalahan 1 Peningkatan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan dan implementasi Kurikulum 2013 kurang efektif Kekuatan: 1) LPMP memiliki Fasilitator Nasional (Fasnas) dan Fasilitator Daerah (Fasda) 2) Pemetaan mutu, supervisi dan Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan merupakan output prioritas LPMP Kelemahan: 1) Pemberian rekomendasi oleh LPMP belum didukung rencana aksi dari dinas pendidikan dan satuan pendidikan 2) Rekomendasi penjaminan mutu dari LPMP belum sepenuhnya memberikan dampak perbaikan mutu dan upaya perbaikan mutu oleh satuan pendidikan dan belum sepenuhnya terukur 3) LPMP belum memiliki mekanisme pelatihan dan pendampingan guru yang dapat memastikan guru mampu mengembangkan model pembelajaran 4) Hasil SPMP belum sepenuhnya valid Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan a. LPMP bekerja sama dengan pemda dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan dan implementasi kurikulum 2013 Kesempatan: 1) Pemda telah membentuk Tim Penjaminan Mutu Daerah (TPMD) 2) Satuan Pendidikan telah membentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) 3) Satuan pendidikan telah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 4) standar kelulusan dan/atau kriteria kenaikan kelas yang kriterianya telah dituangkan dalam dokumen akademik sekolah. 5) Satuan pendidikan telah berupaya menerapkan penguatan pendidikan 12

16 No Permasalahan Analisis Permasalahan karakter (PPK) dengan menciptakan harmonisasi antara keempat dimensi pengembangan dalam proses pembelajaran yaitu olah hati, olah rasa, olah raga, dan olah pikir. Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan Ancaman: 1) Pemda belum menjalankan siklus penjaminan mutu pendidikan berdasarkan data dan informasi yang valid. 2) Dinas pendidikan yang belum optimal dalam memvalidasi isian instrumen penjaminan mutu dari satuan pendidikan sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan 3) Pemda belum menindaklanjuti rekomendasi hasil penjaminan mutu sebagai acuan perbaikan mutu pembelajaran. 4) Dinas pendidikan belum menyediakan media evaluasi/ pelaporan pelaksanaan rekomendasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan. 5) Dinas pendidikan belum memastikan bahan/media ajar dapat mendukung pembelajaran Kurikulum Akibatnya, proses pembelajaran (oleh pendidik), manajemen sekolah (oleh kepala satuan pendidikan), dan supervisi (oleh pengawas) atas proses pembelajaran belum mencerminkan penerapan muatan Kurikulum ) Dinas Pendidikan kabupaten/kota belum sepenuhnya menyediakan media rekam jejak perkembangan peserta didik dalam sikap, keterampilan, maupun pengetahuan. Akibatnya, upaya 13

17 No Permasalahan Analisis Permasalahan pembelajaran yang dirancang dan dijalankan tidak memberikan dampak peningkatan/perbaikan kualitas hasil belajar. Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan 2. Belum ada satuan pendidikan dengan kategori SNP Hasil pemetaan tahun 2019 menunjukkan, Rata-rata capaian SNP satuan pendidikan di provinsi Sulawesi Tengah berada pada kategori menuju SNP level 4. Jumlah satuan pendidikan yang berada pada kategori SNP belum ada. Tabel 1.10 Analisis Permasalahan 2 No Permasalahan Analisis Permasalahan 2 Belum ada satuan pendidikan dengan kategori SNP Kekuatan: 1) LPMP memiliki akses data capaian SNP tiap sekolah 2) LPMP telah melakukan pembinaan untuk peningkatan capaian SNP bagi sekolah model dan sekolah rujukan 3) LPMP memiliki SDM yang siap membantu perbaikan kinerja satuan pendidikan untuk dapat memenuhi SNP. 4) LPMP memiliki kewenangan untuk menyusun program peningkatan mutu sesuai kebutuhan 5) LPMP memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk menfasilitasi peningkatan mutu pendidik Kelemahan: 1) LPMP tidak bisa menjamin akurasi data capaian SNP tiap sekolah 2) Hasil binaan LPMP terhadap sekolah model dan sekolah rujukan belum signifikan meningkatkan capaian SNP 3) LPMP belum memiliki rancangan program pengembangan sekolah rujukan dan sekolah model Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan b. Pemberdayaan SDM Pejabat Fungsional untuk mendukung program sekolah penggerak agar mampu mencapai target memenuhi SNP. c. Melanjutkan program sekolah model dan sekolah rujukan yang berfokus pada upaya pemenuhan SNP. d. Program kemitraan LPMP dengan Pemda Kabupaten/Kota dan Provinsi perlu didesain ulang dengan melibatkan kelompok jabatan fungsional widyaiswara, widyaprada, dan PTP. e. Kegiatan pendataan didesain kembali mulai perencanaan instrumen sampai pendataan di sekolah dalam rangka memperoleh rapor mutu yang valid 14

18 No Permasalahan Analisis Permasalahan yang mengarah pada pencapaian target pemenuhan SNP. 4) Anggaran LPMP masih terbatas. 5) LPMP belum sepenuhnya dapat mendesain sendiri program/kegiatan dan sering hanya meneruskan kebijakan pusat 6) Jumlah SDM tenaga fungsional kurang Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan Kesempatan: 1) Rata-rata nilai pemenuhan SNP pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK sudah pada kategori menuju SNP 4 (satu tahap di bawah kategori SNP ) 2) Dari 86,1% sekolah yang sudah terakreditasi, ada 11,7% yang akreditasi A 3) Adanya program sekolah penggerak dan guru penggerak di setiap kabupaten/kota tahun ) Secara umum, rasio siswa per guru, rasio siswa per rombel, dan rasio rombel per jenjang sekolah telah memenuhi SNP. 5) Misi kabupaten/kota ratarata focus untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan Ancaman: 1) Pemda belum sepenuhnya memanfaatkan peta mutu untuk penuyusunan rencana strategis daerah 2) Sebagian besar sekolah belum memanfaatkan peta mutu untuk menyusun program kerja secara berkelanjutan. 3) Adanya revisi substansi SNP yang belum dijadikan sebagai acuan dalam 15

19 No Permasalahan Analisis Permasalahan pengembangan instrument pemetaan mutu yang menyebabkan validitas data capaian kinerja sekolah rendah. 4) Kepercayaan stake holders terhadap ketepatan isian data PMP masih rendah. 5) Kepercayaan pemerintah daerah terhadap data SNP 6) Regulasi dan kebijakan sering berubah Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan 3. Kompetensi literasi dan numerasi siswa masih perlu ditingkatkan. Literasi dan numerasi merupakan kompetensi dasar yang penting bagi siswa. Literasi atau numerasi sendiri adalah kemampuan bernalar menggunakan bahasa atau menggunakan angka-angka. Kemampuan literasi, terutama numerasi siswa di Provinsi Sulawesi Tengah masih perlu ditingkatkan. Meskipun literasi dan numerasi tidak identik dengan pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika. Namun setidaknya hanya dua pelajaran itu yang paling dekat digunakan untuk menggambarkan kompetensi bidang literasi dan numerasi siswa saat ini. Berikut informasi nilai UN 2018/2019 dan survey Assemen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) yang dilakukan Pusat Penilaian Pendidikan, Kemendikbud untuk provinsi Sulawesi Tengah. Grafik 1.9 Capaian UN Jenjang SMP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

20 Grafik 1.10 Capaian UN Jenjang SMA/MA Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 Grafik 1.11 Capaian UN Jenjang SMK Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 Dengan merujuk data UN 2018/2019 di atas, kemampuan Bahasa Indonesia siswa di Provinsi Sulawesi Tengah cukup baik dibandingkan dengan kemampuan Matematika. Untuk tiga jenjang yaitu SMP, SMA dan SMK rata-rata nilai bahasa Indonesia adalah 57, sedangkan Rata-rata nilai matematika baik jenjang SMP dan SMA/SMK hanya 34. Berbeda dengan data UN, hasil survey AKSI tahun 2019 yang dilakukan Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud untuk Provinsi Sulawesi Tengah pada siswa SMP menunjukkan rerata nilai membaca dan matematika masih rendah. (lihat grafik di bawah) 17

21 Grafik 1.12 Capaian AKSI Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 Kompetensi Membaca Kompetensi SAINS 6,14 Baik 1,77 32,12 Baik 55,85 38,01 Cukup Kurang 66,11 Cukup Kurang Kompetensi Matematika 79,44 1,58 18,98 Baik Cukup Kurang (sumber: Tabel 1.11 Analisis Permasalahan 3 No permasalahan Analisis Permasalahan 3 Kompetensi literasi dan numerasi siswa masih perlu ditingkatkan. Kekuatan: 1) Adanya kebijakan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) untuk mendorong peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa. 2) Semua jabatan fungsional telah mengikuti ToT 3) LPMP memiliki sapras (ruang kelas, asrama) yang memadai untuk program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Kelemahan: 1) Belum ada kejelasan peran LPMP dalam pelaksanaan asesmen kompetensi literasi dan numerasi untuk memenuhi kompetensi minimal siswa. 2) Belum ada kejelasan peran LPMP dalam program guru penggerak dan sekolah Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan a. Peran LPMP dalam penyelenggaraan asesmen kompetensi literasi dan numerasi minimal perlu diperjelas. b. Pemberdayaan SDM jabatan fungsional (widyaiswara, widyaprada, dan PTP) dalam mendukung peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa melalui program yang lebih spesifik. c. Peran LPMP dalam mendukung program guru penggerak dan sekolah penggerak untuk peningkatan kompetensi literasi dan numerasi perlu diperjelas. d. Melalui tusi pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan, LPMP dapat menyelenggarakan kegiatankegiatan yang dapat memicu 18

22 No permasalahan Analisis Permasalahan penggerak sebagai upaya peningkatan kompetensi minimal literasi dan numerasi siswa. 3) Selama ini LPMP belum memiliki program yang spesifik untuk mendukung peningkatan literasi dan numerasi siswa. Kesempatan: 1) Sudah ada beberapa guru pada tiap jenjang sekolah yang telah mengikuti pelatihan/bimtek Assemen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) untuk mengukur kompetensi literasi dan numerasi siswa. 2) Sudah banyak sekolah yang telah memulai program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) 3) Sebagian besar Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi Sulawesi Tengah telah menyelenggarakan kompetisi antar siswa untuk peningkatan kompetensi literasi dan numerasi. Ancaman: 1) Sistem yang dikembangkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi belum mampu memberdayakan pengawas untuk dapat menyelenggarakan supervise dan membina sekolah dan/atau guru dalam upaya memperbaiki kualitas layanan untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa. 2) Secara umum, program kerja sekolah yang secara khusus dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Sulawesi Tengah masih kurang. 3) Hasil UN 2018/2019, rata- Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa. e. LPMP memiliki kapasitas dalam mengembangkan pola penjaminan mutu untuk upaya peningkatan kompetensi literasi dan numeric peserta didik. 19

23 No permasalahan Analisis Permasalahan rata nilai bahasa Indonesia siswa SMP, SMA dan SMK adalah 57. Sedangkan matematika hanya 34. 4) Hasil survey AKSI tahun 2019 oleh Puspendik: Kemampuan membaca 6,14% baik, 38, 01% cukup, dan 55,85% kurang. Kemampuan matematika 1,58% baik, 18,98% cukup, dan 79,44% cukup. Kemampuan SAINS 1,77% baik, 32,12% cukup, dan 66,11% kurang. Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan 4. Penguatan karakter siswa masih perlu ditingkatkan. Persentase murid yang mengalami perundungan (bully) di Indonesia tahun 2018 mencapai 41,1% (sumber: OECD 2019). Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat 5 dari 78 negara di dunia. Perundungan terhadap siswa di lingkungan sekolah masih marak terjadi dan tidak menutup kemungkinan di Provinsi Sulawesi Tengah juga terjadi cuma belum terekspos. Banyaknya perundungan yang dilakukan siswa menunjukkan masih rendahnya karakter seorang siswa. Tabel 1.12 Analisis Permasalahan 4 No permasalahan Analisis Permasalahan 4 Penguatan karakter siswa masih perlu ditingkatkan. Kekuatan: 1) LPMP telah melakukan penguatan karakter SDM internal melalui program ZI WBK. 2) LPMP telah berpengalaman dalam mengawal implementasi kurikulum 2013 (K13) yang memuat program penguatan pendidikan karakter (PPK) Kelemahan: 1) LPMP belum memiliki data tentang karakter siswa. 2) Terkait program survey karakter Kemendikbud, peran LPMP belum jelas. 3) SDM LPMP belum berpengalaman dalam pengembangan instrument untuk mengukur karakter. Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan a. LPMP memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung Kemendikbud menyelenggarakan survey karakter. b. LPMP memiliki SDM yang memadai untuk dapat dilatih dalam mengembangkan instrument survey karakter dan memetakannya. c. LPMP dapat menjadi model dalam program penguatan karakter. d. LPMP memiliki peran yang startegis dalam upaya penguatan karakter peserta didik melalui program kemitraan pengembangan penjaminan mutu dengan 20

24 No permasalahan Analisis Permasalahan 4) LPMP belum memiliki pola kemitraan dengan pihak eksternal dalam mengembangkan penjaminan mutu untuk penguatan karakter peserta didik. Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan satuan/program pendidikan dan pemda kabupaten/kota dan provinsi. 5) Harmonisasi antara olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olahraga (kinestetik) masih belum optimal, karena sekolah masih memprioritaskan kompetensi pengetahuan akademis, tanpa diperkuat dengan pendidikan karakter. 6) Masih terbatasnya prasarana dan sarana fisik dan pembelajaran di sekolah yg kondisi kesenjangannya masih sangat beragam 7) Faktor keteladanan orang tua, guru maupun kepsek, dan bahkan tokoh-tokoh masyarakat yg tdk dpt menjadi role model bagi anakanak Kesempatan: 1) Belum ada kasus perundungan yang terekspose dari sekolah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah 2) Adanya kesamaan persepsi semua stake holders terkait penguatan karakter. 3) Adanya kebijakan survey karakter mendorong sekolah untuk membuat program tersebut Ancaman: 1) Komitmen pemda dalam mendukung program penguatan karakter siswa masih lemah 2) Pada umunya Pemda belum mengembangkan system pengendalian penyimpangan karakter di sekolah. 3) Sebagian besar sekolah hanya mengutamakan pencapaian kompetensi pengetahuan 4) Sebagian besar guru belum menindaklanjuti perangkat penilaian sikap 21

25 5. Data pokok pendidikan sekolah belum lengkap, wajar, mutakhir, dan integritas Sebagaimana kita ketahui bahwa data pokok pendidikan sangat penting untuk dimutakhirkan dan terintegrasi dengan sistem aplikasi yang tersedia. Hal ini penting dilakukan mengingat perencanaan pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP)berpedoman pada data isian pada aplikasi dapodik. Tabel 1.13 Analisis Permasalahan 5 No Permasalahan 5 Data pokok pendidikan sekolah belum lengkap, wajar, mutakhir, dan integritas Analisis Permasalahan Kekuatan: 1. Tersedianya aplikasi Dapodik yang selalu ter update 2. Terbentuknya Tim Pendataan di provinsi/kabupaten/kota/k ecamatan Kelemahan: 1. Belum tersedianya akses untuk memverifikasi Dapodik 2. Kewenangan LPMP masih terbatas pada manajemen pendataan Kesempatan: 1. Kesiapan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota untuk kerja sama dalam hal pendataan Ancaman: 1. Tingkatkepercayaan masyarakat tentang validitas data relatif rendah Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan Membangun kerja sama dengan pemerintah daerah dalam verifikasi data dapodik untuk mendapatkan data yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan 6. Tata kelola dan pelayanan organisasi perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Tata kelola di LPMP Sulawesi Tengah sebenarnya telah sangat baik, hal itu ditunjukkan dengan tingkat implementasi akuntabilitas kinerja yang sudah berada di kategori BB. 22

26 Namun demikian perbaikan tata kelola dan pelayanan di LPMP masih perlu terus ditingkatkan kualitasnya dengan cara membuat inovasi-inovasi baru terkait dengan pelayanan. Tabel 1.14 Analisis Permasalahan 6 No Permasalahan Analisis Permasalahan 6 Tata kelola dan pelayanan organisasi perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Kekuatan: 1) LPMP telah memiliki system tata kelola organisasi yang baik. 2) Komitmen pimpinan dan pegawai LPMP kuat dalam mendukung kemajuan organisasi. 3) LPMP memiliki front office dan ULT yang dikelola secara baik. 4) LPMP telah memiliki SOP dan SPP 5) LPMP memiliki System Informasi Manajemen sesuai Tusi Kelemahan: 1) Masih ada beberapa layanan yang diberikan LPMP kurang terintegrasi. 2) Fungsi pengawasan atas layanan yang diberikan di LPMP masih lemah. 3) Praktek penjaminan mutu pendidikan di LPMP Sulteng masih lemah 4) Jadwal kegiatan lembaga sering berubah 5) Pengalokasian anggaran dalam rangka mendukung visi misi lembaga belum optimal Kesempatan: 1) Adanya dukungan dari pihak eksternal (sekolah, pemda, perguruan tinggi, dan lain-lain) terhadap perbaikan kinerja LPMP. 2) Adanya LPMP lain yang memiliki tata kelola organisasi lebih baik sebagai sumber belajar. 3) Adanya kebijakan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kinerja instansi Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan a. Perbaikan system integrasi layanan internal dan eksternal perlu terus dikembangkan. b. Untuk meminimalisir kesalahpahaman pihak eksternal terhadap system tata kelola organisasi, LPMP perlu menyelenggarakan sosialisasi secara massif. c. Perbaikan system tata kelola organisasi dapat dilakukan melalui program magang ke LPMP yang lebih baik. d. Penyusunan Renstra dan RKT dapat dilakukan pada akhir tahun sebelumnya. e. LPMP dapat mengembangkan model penjaminan mutu pendidikan internal yang lebih sesuai dengan kebutuhan. 23

27 No Permasalahan Analisis Permasalahan 4) Potensi Pengembangan Penjaminann Mutu pendidikan Ancaman: 1) Masih kurangnya pemahaman pihak eksternal terhadap system tata kelola organisasi yang dikembangkan LPMP 2) Masih ada beberapa institusi/lembaga eksternal yang belum sinergis dalam membangun tata kelola organisasi. 3) Eselon LPMP di bawah pemda 4) Struktur organisasi sering berubah 24

28 BAB II TUJUAN STRATEGIS DAN SASARAN KEGIATAN Berdasarkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagai unit utama maka visi LPMP Provinsi Sulawesi Tengah tahun adalah mendukung visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagai berikut : Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, berkhlak mulia, gotong royong dan berkebhinekaan global. Sebagai upaya untuk mewujudkan visi di atas, LPMP Provinsi Sulawesi Tengah juga mendukung Misi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun yakni: 1. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi. 2. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. Mengacu pada permasalahan yang dikemukakan di bab sebelumnya, Renstra Kementerian dan Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah maka LPMP Provinsi Sulawesi Tengah merumuskan tujuan strategis dan sasaran strategis untuk periode

29 Tabel 2.1 Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis LPMP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun No Tujuan Strategis TS1 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah TS2 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan LPMP Sulawesi Tengah Indikator Kinerja Tujuan Strategis Persentase satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi) Predikat SAKIP LPMP Sulawesi Tengah Target ,1% A 2.1 Tujuan Strategis dan Indikator Kinerja Tujuan Strategis Untuk mendukung tercapainya sasaran program Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah selaku unit kerja atasanya, LPMP Sulawesi Tengah menetapkan dua tujuan strategis yang akan dicapai sampai dengan tahun 2024, yaitu: Sesuai dengan kebijakan penyusunan Renstra di lingkungan Kemendikbud dan untuk mengetahui cascading kinerja yang jelas mulai tingkat Kementerian, unit kerja eselon I, sampai unit kerja eselon III/UPT, maka rumusan tujuan strategis yang ditetapkan LPMP Sulawesi Tengah diambil dari salah satu Sasaran Program (SP) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan tugas dan fungsi LPMP. 2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Agar tujuan strategis yang ditetapkan di tahun 2024 dapat tercapai, dirumuskanlah sasaran kegiatan sebagai pentahapan capaian tiap tahunnya. Sasaran kegiatan dilengkapi dengan indikator kinerja untuk mengukur tingkat pencapaiannya. Sasaran kegiatan adalah sasaran strategis LPMP Sulawesi Tengah. 26

30 Berikut rincian dua sasaran kegiatan beserta indikator kinerja kegiatan LPMP Sulawesi Tengah yang telah diturunkan dari dua tujuan strategisnya. Tabel 2.2 Sasaran Kegiatan LPMP Sulawesi Tengah Tahun Tujuan No Strategis TS1 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah TS2 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan LPMP Sulawesi Tengah Sasaran Kegiatan SK1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan SK2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan LPMP Sulawesi Tengah Indikator Kinerja Kegiatan IKK1.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (Scorecard) minimal 75 IKK1.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk IKK1.3Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan IKK2.1 Predikat SAKIP IKK2.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL *Definisi Operasional dan Metode Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan tercantum dalam lampiran 27

31 2.3 Target Capaian Reformasi Birokrasi Program reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik sedang dijalankan oleh seluruh instansi pemerintah termasuk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada delapan area perubahan yang perlu dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi meliputi manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Sebagai unit pelaksana teknis Kemendikbud, LPMP Sulawesi Tengah berkomitmen untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di Kemendikbud. Komitmen besar itu ditunjukkan dengan mengupayakan agar LPMP Sulawesi Tengah dapat memperoleh predikat ZI/WBK setelah sebelumnya ditetapkan menjadi calon Satker yang diajukan menuju ZI/WBK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun Untuk merealisasikan target menjadi satuan kerja berpredikat ZI WBK, LPMP Sulawesi Tengah Tengah menetapkan target capaian reformasi birokrasi selama yaitu: Tabel 2.3 Target Capaian Reformasi Birokrasi LPMP Sulawesi Tengah Tahun No Indikator Capaian Satuan 1 Jumlah Perubahan/inovasi yang dibuat agen perubahan dan telah diintegrasikan dalam sistem manajemen dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas/pelayanan 2 Persentase pelanggaran disiplin pegawai Jumlah perubahan/ Inovasi Target % 5,2 3,9 2, Persentase Sasaran output dalam DIPA dengan capaian 100% atau lebih 4 Persentase Penyelesaian Pengaduan Masyarakat 5 Rata-rata kecepatan penyelesaian pengaduan masyarakat % % Hari

32 Target No Indikator Capaian Satuan Persentase % pelayanan telah dipermudah (waktu lebih cepat, alur lebih pendek, terintegrasi dengan aplikasi): 29

33 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, REGULASI DAN KELEMBAGAAN 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Untuk mencapai target kinerja tujuan dan sasaran yang ditetapkan diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat. Kebijakan yang diambil haruslah selaras dengan kebijakan yang yang telah ditetapkan Kementerian dan unit kerja atasannya namun demikian kebijakan tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi yang wilayahnya. Sedangkan strategi merupakan cara yang dilakukan agar target yang ditetapkan dapat tercapai. Strategi sendiri berisikan kegiatan indikatif yang akan dilakukan untuk mendukung pencapaian target. Berikut kebijakan dan strategi yang diambil LPMP untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran selama periode Arah Kebijakan penguatan penjaminan mutu pendidikan 1. menyesuaikan dan mengutamakan standar nasional pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran di ruang kelas serta indikator kinerja dan akuntabilitas guru; 2. mengembangkan kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah (internal dan eksternal) yang lebih sederhana, berpusat pada keunggulan sekolah (school excellence) dan menggunakan data akreditasi, penjaminan mutu, evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran, berdasarkan praktik-praktik baik global maupun masukan dari masyarakat dan DU/DI; 3. memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam peningkatan mutu pendidikan 4. mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar, untuk memonitor hasil pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru; 5. Memberikan layanan penjaminan mutu pendidikan yang menjangkau seluruh satuan Pendidikan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah tanpa ada diskriminasi. 6. Melakukan inovasi penjaminan mutu berbasis teknologi informasi 30

34 Strategi penguatan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Sulawesi Tengah 1. Melaksanakan pemetaan mutu satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SLB) dengan lebih berkualitas 2. Melaksanakan supervisi dan fasilitasi kepada satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SLB) secara efektif dan efisien terutama kepada satuan pendidikan dengan nilai SNPnya rendah 3. Melakukan pengembangan model penjaminan mutu yang bermutu dan bermanfaat 4. Menjalin kerjasama dan kemitraan yang lebih kuat kepada stakeholders penjaminan mutu pendidikan 5. Melakukan pengendalian mutu pendidikan secara berkelanjutan 6. Melakukan Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang inovatif dan aplikatif 7. Melaksanakan urusan administrasi LPMP secara efektif, efisien dan akuntabel 3.2 Kerangka Regulasi Regulasi yang menjadi dasar hukum keberadaan LPMP Sulawesi Tengah antara lain: 1. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 2. Permendikbud Nomor 27 Tahun 2018 tentang Rincian Tugas unit kerja di Lingkungan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Kerangka regulasi lain yang terkait dengan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 31

35 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2007 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMP); a.1 Kerangka Kelembagaan LPMP Sulawesi Tengah adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. setingkat eselon III. LPMP Sulawesi Tengah dipimpin oleh seorang kepala, dengan dibantu oleh Kepala Subbagian Tata Usaha selaku pejabat eselon IV. Kepala Subbagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional 32

36 TUGAS LPMP melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. FUNGSI LPMP a. Pemetaan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah; b. Supervisi satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam penjaminan mutu pendidikan; c. Fasilitasi peningkatan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dalam penjaminan mutu nasional; d. Pengembangan model penjaminan mutu Pendidikan dasar dan Menengah secara nasional; e. Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan secara nasional; f. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu Pendidikan Dasar dan Menengah; dan g. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, LPMP Sulawesi Tengah didukung oleh sumber daya manusia dan sarana prasarana penunjang lainnya. Sumber daya manusia yang dimiliki berjumlah 77 orang yang terdiri atas, Pejabat Struktural 2 orang (Kepala LPMP 1 orang, Kepala Subbagian Tata Usaha 1 orang), Widyaiswara (WI) 13 orang, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda (PTP Muda) 3 orang, Widyaprada Ahli Muda (WP Muda) 2 orang, Pelaksana 57 orang, PPNPN yang terdiri dari satpam 9 orang, serta cleaning service 16 orang. 33

37 a.2 Tata Nilai LPMP Sulawesi Tengah Dalam rangka mendukung pencapaian Renstra , Kemendikbud menetapkan tujuh tata nilai untuk dijadikan dasar dan arah bagi sikap dan perilaku bagi seluruh pegawai Kemendikbud termasuk LPMP Sulawesi Tengah. Tujuh tata nilai Kemendikbud: Integritas, Kreatif dan Inovatif, Inisiatif, Pembelajar, Menjunjung Meritokrasi, Terlibat Aktif, Tanpa Pamrih. Tata Nilai LPMP Sulawesi Tengah adalah: 1. Integritas Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan 2. Kreatif dan Inovatif Memiliki pola pikir, cara pandang dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru 3. Inisiatif Kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan, atau dituntut dari pekerjaan melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan peluang baru untuk menghindari timbulnya masalah 4. Pembelajar Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadian 5. Terlibat aktif Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya 6. Tanpa pamrih Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama, memberikan inspirasi dan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya 7. Ramah Suka bergaul dan bertutur kata menyenangkan dalam pergaulan 8. Sopan Bertingkah laku sesuai norma, agama, adat istiadat yang baik dan berbudi bahasa yang baik 9. Inklusif Melakukan aktivitas tanpa membedakan latar belakang seperti jenis kelamin suku dan agama serta melakukan segala sesuatu dengan adil 10. Disiplin Mentaati kode etik yang berlaku di lingkungan kerja diantaranya adalah mentaati peraturan jam kerja. 34

38 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1 Target Kinerja LPMP Sulawesi Tengah menetapkan target kinerja yang akan dicapai selama lima tahun ke depan secara bertahap mulai tahun 2020 sampai tahun Target kinerja ditetapkan pada setiap IKK, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Target Kinerja LPMP Sulawesi Tengah Tahun Sasaran Kegiatan/ TARGET Indikator Kinerja Kegiatan SK1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan IKK1.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (Scorecard) minimal 75 IKK1.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk IKK1.3 Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan 26,5 27,4 28,3 29,2 30, ,2 95,4 95,6 95,8 SK2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan LPMP Sulawesi Tengah IKK 2.1 Predikat SAKIP BB BB BB BB A IKK 2.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL

39 Indikator Kinerja Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (Scorecard) minimal 75 dengan rincian sebagai berikut: No Jenjang Total s Target Sekolah SD SMP SMA SLB Output yang mendukung tercapainya indikator kinerja tersebut adalah: a. Satuan pendidikan yang terpetakan mutu pendidikannya b. Satuan pendidikan yang telah disupervisi menuju SNP c. Satuan pendidikan yang difasilitasi berdasarkan 8 SNP a) Pengembangan model penjaminan mutu penddidikan dasar dan menengah secara nasional b) Pengembanga dan pelaksanaan kemitraan di bindang penjaminanan mutu pendidikan secara nasional d. Satuan pendidikan yang terverifikasi mutunya Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk dengan rincian sebagai berikut: No Jenjang Total s Target Sekolah SD SMP SMA SLB Output yang mendukung tercapaianya indikator kinerja tersebut adalah: a) satuan pendidikan yang disupervisi dalam pencapaian SNP. b) Satuan pendidikan yang difasilitasi dalam pencapaian 8 SNP c) Satuan pendidikan yang terverifikasi mutu pendidikannya Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan dengan rincian sebagai berikut: 36

40 Jumlah Target Kab./kota ,2 95,4 95,6 95,8 Output yang mendukung tercapainya indikator kinerja tersebut adalah Satuan pendidikan yang terverifikasi mutu pendidikannya yang terdiri dari 3 komponen: Akurat data mutu pendidikan Terbarukan data mutu pendidikan Berkelanjutan pengelolaan data seri tahunan Predikat SAKIP Predikat SAKIP LPMP Sulteng Target BB BB BB BB A Sistem Akuntabilitas Kinerja LPMP Sulawesi Tengah pada tahun 2019 berada pada kategori BB dengan interpretasi sangat baik dalam pengelolaan kinerja dengan nilai 75,32. Target sampai dengan akhir periode renstra ini adalah 80 atau dengan kategori A dengan interpretasi memuaskan. Adapaun output yang mendukung tercapaianya indikator kinerja tersebut adalah: a. Layanan dukungan manajemen satker b. Layanan Perkantoran c. Layanan sarana dan prasarana Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL Indikator Kinerja Anggaran a Pelaksanaan RKAKL Target Adapaun output yang mendukung tercapaianya indikator kinerja tersebut adalah: a. Layanan dukungan manajemen satker b. Layanan Perkantoran c. Layanan sarana dan prasarana 37

41 4.2 Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan disusun sebagai perkiraan anggaran yang dibutuhkan dalam pencapaian target-target yang ditetapkan. Berikut proyeksi kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk membiayai pencapaian target yang ditetapkan selama periode Renstra Tabel 4.2 Kerangka Pendanaan LPMP Sulawesi Tengah Tahun Sasaran Kegiatan/ Indikator Kinerja Kegiatan Total Kebutuhan Anggaran LPMP Sulteng SK1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan IKK1.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (Scorecard) minimal 75 IKK1.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk IKK1.3 Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan Rencana Pendanaan (ribu)

42 Sasaran Kegiatan/ Indikator Kinerja Kegiatan SK2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan LPMP Sulawesi Tengah IKK 2.1 Predikat SAKIP IKK 2.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL Rencana Pendanaan (ribu) Anggaran yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan program/kegiatan di LPMP Sulawesi Tengah periode tahun bersumber dari APBN yang termuat dalam DIPA. 39

43 BAB V PENUTUP LPMP Provinsi Sulawesi Tengah selalu mendukung program untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) khususnya melalui peningkatan akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh instansi pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyusun Renstra secara baik dan benar karena Renstra merupakan acuan dan penunjuk arah bagi unit kerja dan ekosistem didalamnya selama lima tahun ke depan. Renstra LPMP Sulawesi Tengah disusun mengacu pada Renstra Kementerian dan unit kerja eselon I atasannya. Renstra yang memuat tujuan strategis, sasaran strategis, indikator dan target kinerja serta strategi pencapaian akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan program. Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara periodik untuk mengetahui permasalahan dan hambatan yang jumpai dalam upaya pencapaian target. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan juga untuk memastikan ketercapaian target yang ditetapkan dalam Renstra sesuai yang direncanakan. Capaiancapaian kinerja yang dihasilkan tersebut disajikan dalam Laporan Kinerja LPMP Sulawesi Tengah setiap tahunnya sebagai bentuk akuntabilitas kinerja. Semoga Renstra LPMP Sulawesi Tengah , dapat memberikan kontribusi bagi penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 40

44 LAMPIRAN

45 Definisi Operasional IKK Indikator Kinerja Definisi Operasional Metode Perhitungan Indikator Keberhasilan Unit Pelaksana Sumber data Persentase Satuan Pendidikan jenjang SD, SMP, SMA,dan SLB dengan nilai Score Card minimum 75 (kategori tinggi) Pencapaian penilaian kinerja satuan pendidikan yang diukur dari pembelajaran yang dipengaruhi oleh kondisi guru, kelas dan sekolah Scorecard yang diterapkan di satuan pendidikan adalah sistem penilaian kinerja yang komprehensif meliputi indikator AKM, Survey karakter, nilai rapor, kompetensi kualifikasi guru, kurikulum, rasio siswa per rombel, dan tata kelola sekolah(perencanaan keuangan, pelayanan pendidikan, akreditasi dan rapor mutu) Meningkatnya kinerja LPMP Provinsi satuan pendidikan dengan Sulawesi Tengah perolehan minimal scorecard 75 < 54.9 sangat rendah rendah cukup tinggi sangat tinggi Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk AKM adalah kompetensi yang sifatnya general dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam berbagai konteks baik personal, sosial maupun profesional. Dengan mengukur kompetensi yang bersifat mendasar (bukan konten kurikulum atau pelajaran) pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa guru diharapkan berinovasi mengembangkan kompetensi siswa melalui berbagai pelajaran melalui pengajaran yang berpusat pada siswa Asesmen akan dilakukan pada siswa yang duduk di kelas 4 SD, kelas 8 untuk SMP dan kelas 11 untuk SMA Menurunnya persentase LPMP Provinsi kesenjangan hasil AKM Sulawesi Tengah dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen

46 Indikator Kinerja Definisi Operasional Metode Perhitungan Indikator Keberhasilan Unit Pelaksana Sumber data Persentase kabupaten/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan Predikat SAKIP Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL Data pokok pendidikan adalah suatu sistem pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dan substansi pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang terus menerus diperbaharui secara online SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran, dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan Nilai kinerja anggaran adalah nilai yang menggambarkan tingkat keberhasilan penggunaan anggaran atas pelaksanaan RKA di LPMP Sulawesi Tengah yang penilaiannya dilakukan oleh Kemenkeu 1. Akurat: (Jumlah data akurat Jumlah data) x 100 % 2. Berkelanjutan: (jumlah satuan pendidikan dengan data seri tahunan jumlah satuan pendidikan) x 100 % 3. Terbarukan: (jumlah satuan pendidikan yang telah sinkron data jumlah satuan pendidikan) x 100 % 4. Σ (1+2+3)/3 Berdasarkan hasil evaluasi oleh Biro Perencanaan: - Predikat AA skor Predikat A skor Predikat BB skor Predikat B skor Predikat CC skor Predikat C skor Predikat D skor < 30 Satuan = Jumlah (kuantitas absolut) Rumus : diperoleh langsung dari hasil penilaian yang dilakukan kemenkeu pada aplikasi SMART Meningkatnya persentase data pokok pendidikan yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan Tercapainya predikat BB pada SAKIP LPMP Sulawesi Tengah Tercapaianya nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan anggaran atas pelaksanaan RKAKL yakni 81 persen LPMP Provinsi Sulawesi Tengah LPMP Provinsi Sulawesi Tengah LPMP Provinsi Sulawesi Tengah Pusdatin yang berasal dari laporan laman dapodik online Biro Perencanaan Setjen Kemdikbud Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung berkesinambungan (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF Harris Iskandar Direktur Jenderal Disampaikan pada Rapat Koordinasi BAN PAUD dan PNF dan BAP PAUD dan PNF Tahun 2017 Bogor, 23 November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung

Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung A. TARGET KINERJA Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PAUD

Lebih terperinci

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP SULSEL, 2016 1 KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi Harris Iskandar Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Disampaikan pada Rakornas BAN PAUD dan PNF Tahun 2018 Yogyakarta, 22

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu pendidikan LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan tupoksinya

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 26 s.d 28 Februari 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017

LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017 LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017 1. WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM KERJA LPMP BALI TAHUN 2017 a. Tujuan Kegiatan: 1. Tujuan Umum Kegiatan Penyusunan Program Kerja LPMP

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) LAMPUNG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) LAMPUNG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) LAMPUNG Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan OUTLINE Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Aktifitas PMP Perangkat PMP

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Ki

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Periode 2014-2019 merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga yang berpijak pada visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.924, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015-2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO TINDAKLANJUT EVALUASI IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI TAHUN 2016 TAHUN

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa pendidikan nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH

ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH AINUN FARIDA LPMP Sulawesi Selatan ainun_farida@yahoo.com Hal. 1 ABSTRAK Penjaminan mutu pendidikan ini bertujuan untuk melindungi

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah 1 Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan PerMenPAN RB 11/2015 ttg Road Map RB 2015-2019, Tim Kementerian PAN RB telah melakukan Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM Jakarta, Mei 2015 DAFTAR ISI Halaman Pengertian.... 2 Syarat Penetapan WBK/WBBM. 3 Komponen Pengungkit dan Hasil. 3 I. Komponen Pengungkit... 3 II. Komponen

Lebih terperinci

Program Kerja PASKA Tahun 2018 KATA PENGANTAR

Program Kerja PASKA Tahun 2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyusun Program Kerja (Proker) Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) tahun

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2015 KEMENDIKBUD. Sumatera Barat. Jawa Tengah. Sulawesi Selatan. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEANSI DAN DAYA SAING Sub Komisi A: Implementasi Kurikulum 2013 No Topik/Tema Rencana Aksi 1. Penetapan sasaran sekolah pelaksana Kurikulum 2013 Percepatan penyelesaian

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang Mengingat : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG No. 930, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Selatan i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya LPMP Sulawesi Selatan, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang

Lebih terperinci

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

`BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BIRO ORGANISASI

`BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BIRO ORGANISASI `BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BIRO ORGANISASI 4.1. Visi dan Misi Dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah, perencanaan pembangunan daerah sangat penting untuk merumuskan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 2015/C/KU/2011

SURAT EDARAN Nomor : 2015/C/KU/2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR Gedung E Lt.5, Kompleks Kemdiknas, Senayan, Jakarta 10270 Telepon : (021) 5725610, 5725611, 5725612, 5725613, Fax. 5725606, 5725608

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bappeda Kabupaten Lahat dalam mewujudkan pencapaian tata pemerintahan yang baik (good gavernance) dan memenuhi tuntutan serta harapan masyarakat atas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci