LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL
|
|
- Irwan Ivan Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 26 s.d 28 Februari 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2 TIM KOMISI 3 PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Ketua Komisi : Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Sekretaris : Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Koordinator Perumus : Sekretaris Ditjen Dikmen Tim Perumus : 1. Staf Ahli Menteri Bidang Organisasi dan Manajemen 2. Direktur Pembinaan SMA, Ditjen Dikmen 3. Direktur Pembinaan SMK, Ditjen Dikmen 4. Direktur Pembinaan PK dan LK Pendidikan Menengah, Ditjen Dikmen 5. Direktur PTK Pendidikan Tinggi, Ditjen Dikti 6. Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri 7. Inspektur Wilayah II, Itjen 2
3 ANGGOTA KOMISI III NO PESERTA JUMLAH 1 Tim Perumus 10 2 Atase Pendidikan KBRI 5 3 Rektor Universitas 10 4 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi,Kab/Kota Kepala LPMP dan P4TK 10 6 Direktur SEAMEO 3 7 Direktur Politeknik 2 8 Ketua Sekolah Tinggi/Badan/Majelis 5 9 Ketua Umum PB PGRI dan Sekretaris Ikatan Guru Indonesia (IGI) 10 Tim Substansi 5 TOTAL
4 OUTLINE 1 Penyamaan Persepsi/Pengertian 2 Sasaran Implementasi 3 Pendekatan dan Strategi Implementasi 4 Hasil Pembahasan Sidang Komisi III - Permasalahan - Strategi Peningkatan Kinerja - Implementasi 4
5 1 PENYEPAKATAN PERSEPSI/PENGERTIAN 5
6 Wajib Belajar: Diamanatkan oleh Undang-Undang Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Sanksi bagi yang tidak mengikuti Pendidikan Menengah Universal: Difasilitasi oleh pemerintah untuk menampung semua penduduk usia sekolah Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti 6
7 2 SASARAN IMPLEMENTASI 7
8 Sasaran Implementasi Dikmen Universal Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung Perimbangan SMA SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah Pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak terjangkau Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK) Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap. 8
9 3 PENDEKATAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASI 9
10 Strategi Pencapaian Pendidikan Menengah Universal Sist. Pembelajaran Manajemen dan kultur sekolah Penyediaan Distribusi Peralatan Pendidikan Kualifikasi Asrama Guru dan Siswa Sertifikasi Rehab Ruang Kelas Pelatihan Ruang Belajar lainnya Karir dan Kesejahteraan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB) Penghargaan dan Perlindungan Peserta Didik Satuan Pendidikan Kurikulum + Pendidikan Karakter Bahan Pembelajaran (termasuk yang berbasis TIK) Kewirausahaan Penyelarasan Sistem Evaluasi Pendidikan Menengah Universal BOS SM Bantuan Biaya Pendidikan Beasiswa BOP Paket C Pengembangan Bakat dan Minat Pendidik dan Tenaga Kependidikan 10
11 Pendekatan Penyusunan Strategi & Implementasi (Berbagi) Sumberdaya Pendidikan Menengah (Integrasi) Proses (Sentuhan) TIK 11
12 4 HASIL PEMBAHASAN SIDANG KOMISI III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN, STRATEGI PENINGKATAN KINERJA DAN IMPLEMENTASI PERCEPATAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL 12
13 TOPIK: PERCEPATAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL 1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SM 2. Bantuan Khusus Murid 3. Peningkatan Sarana Prasarana (Lab, Rehab, USB, RKB, dll) 4. Penyediaan PTK Dikmen 5. Sistem Pembelajaran (Relevansi Pendidikan) 6. Proporsi SMA:SMK SUB TOPIK: 13
14 Sub Topik : Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SM (1) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA REKOMENDASI (OUTPUT) 1. Ketidak akuratan data Perlu pendataan berbasis satuan pendidikan, peserta didik dan PTK pada tingkat pendidikan menengah. 2. APBN untuk alokasi BOS- SM belum mencukupi Perlu sinergi pembiayaan antara pemerintah pusat, provinsi dan kab/kota serta masyarakat Sistem Pendataan Sekolah Menengah Terpadu berbasis TIK dan berkorelasi dengan transaksi. Tersedianya Alokasi Pembiayaan pada APBN dan APBD (Prov/Kab/Kota) dan dukungan masyarakat 3 Kondisi geografis dikhawatirkan menghambat dalam distribusi bantuan untuk daerah kepulauan dan terpencil, dst) Perlu dispensasi mekanisme dan prosedur penyaluran dana bantuan bagi daerah kepulauan dan terpencil. Dispensasi kebijakan penyaluran dana bagi sekolah menengah yang berada di daerah kepulauan dan terpencil 14
15 Sub Topik : Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SM (2) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA REKOMENDASI (OUTPUT) 4. Besaran Unit cost BOS yang sama tidak mencerminkan pembiayaan yang berkeadilan (Equitable Financing) 5 Penyediaan BOS bisa dipersepsikan sebagai pendidikan gratis sehingga mematikan partisipasi masyarakat Diperlukan pengkajian terhadap biaya operasional sekolah pada setiap wilayah, karena setiap wilayah memiliki tingkat kemahalan yang berbeda. Setiap kab/kota perlu menetapkan standar besaran biaya operasional pendidikan sesuai karakteristik masingmasing daerah Semua pemangku kepentingan melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pendidikan menengah universal tidak berarti pendidikan gratis Indeks Unit Cost Per Siswa per tahun berdasar wilayah dan karakteristik satuan pendidikan Terciptanya skema pembiayaan yang sinergis antara APBN dan APBD untuk mencukupi kebutuhan Terpeliharanya sinergi pembiayaan antara Pemerintah, swasta dan masyarakat 15
16 Sub Topik : Bantuan Siswa Miskin (1) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA REKOMENDASI (OUTPUT) 1. Ketidakakuratan data penerima BSM. 2. Penyaluran BSM kurang tepat sasaran. Perlu pendataan profil individu peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu (miskin) pada tingkat satuan pendidikan. Perlu kebijakan ramah sosial dalam bentuk afirmasi tambahan untuk mendukung pelaksanaan program BSM: a. Kebijakan penerimaan siswa baru, sekolah harus memastikan menerima sebagian siswa dari keluarga miskin, dan membebaskannya dari segala bentuk pungutan/sumbangan/iuran dan sejenisnya. b. Sekolah wajib proaktif merekrut lulusan SMP sederajat yang berasal dari keluarga miskin c. Pemerintah, pemerintah daerah, dan sekolah memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh informasi tentang program BSM Pendataan yang berbasis individu peserta didik, khusunya yang berasal dari keluarga kurang mampu per sekolah. Siswa kurang mampu/ miskin Sekolah Menengah (SM) menerima BSM yang disinergikan dengan dukungan dari pemerintah daerah 16
17 Sub Topik : Bantuan Siswa Miskin (2) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA REKOMENDASI (OUTPUT) 3 Penyaluran BSM tidak tepat waktu 4 Hambatan geografis dalam distribusi bantuan untuk daerah kepulauan dan terpencil, dst. 5 Alokasi APBN belum memadai untuk memenuhi pembiayaan minimum 30% murid SMK dan 20% murid SMA dari keluarga termiskin. Kepala Dinas Provinsi/Kab/Kota memastikan semua pengelola program mentaati jadwal penyaluran yang sudah ditetapkan Perlu dispensasi mekanisme dan prosedur penyaluran dana bantuan bagi daerah kepulauan dan terpencil. Perlu Persiapan penyaluran dengan matang. Perlu sinergi pembiayaan antara pemerintah pusat, provinsi dan kab/kota. Tersalurnya dana BSM tepat waktu Dispensasi kebijakan penyaluran dana BSM bagi siswa yang berada di daerah kepulauan dan terpencil. Persiapan data lebih awal. Pemenuhan pembiayaan minimum 30% murid SMK dan 20% murid SMA keluarga termiskin melalui APBN dan APBD 17
18 Sub Topik : Peningkatan Sarana Prasarana (Lab, Rehab, USB, RKB, dll) (1) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 1 Ketersediaan lahan dan Sertifikat tanah menjadi hambatan pembangunan USB. Pemerintah Kab/Kota berkewajiban menyediakan lahan yang bersertifikat untuk pembangunan USB selambatlambatnya pada T-1. REKOMENDASI (OUTPUT) Peta kebutuhan pendidikan menengah di kab/kota seluruh Indonesia 2 Keterbatasan lahan untuk penambahan ruang sarana dan prasarana terutama di daerah perkotaan 3 Masih minimnya sarana dan prasarana penunjang untuk pengembangan seluruh potensi siswa Penyiapan desain bangunan Sekolah Menengah bertingkat Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang melalui APBN dan APBD. Desain bangunan bertingkat yang diberlakukan secara nasional untuk daerah perkotaan Standar sarana dan parsarana penunjang sekolah menegah terpetakan pemenuhannya. 18
19 Sub Topik : Peningkatan Sarana Prasarana (Lab, Rehab, USB, RKB, dll) (2) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 5 Informasi tentang bantuan sarana prasarana melalui APBN belum menjangkau seluruh sekolah negeri dan swasta. Pemerintah, pemerintah daerah, dan sekolah memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh informasi tentang bantuan sarana prasarana REKOMENDASI (OUTPUT) Seluruh sekolah negeri dan swasta mengetahui adanya program bantuan sarana prasarana 6 Layanan Pendidikan Menengah belum sepenuhnya menjangkau penduduk yang tinggal di daerah yang tidak terjangkau. Perlu adanya Program khusus untuk menyediakan layanan pendidikan menengah di daerah yang belum terjangkau. Tersedianya layanan khusus pendidikan menengah. 19
20 Sub Topik : Penyediaan PTK Dikmen NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 1 Penyediaan Guru Produktif bagi SMK masih Kurang 2 Distribusi Guru Dikmen yang belum merata 1. Alih keahlian guru adaptif menjadi guru produktif. 2. Pemberdayaan peran serta Dewan Industri sebagai partner peningkatan guru produktif. 3. Kerja sama dengan LPTK atau PT dalam penyediaan guru produktif. 4. Adanya program magang guru. Memastikan Implementasi SKB 5 Menteri dapat berjalan dengan baik. Pemetaan kebutuhan guru produktif SMK. REKOMENDASI (OUTPUT) 1. Program Alih Fungsi Guru. 2. Sistem pemesanan awal terhadap lulusan LPTK/PT yang mau menjadi Guru Produktif. Rencana aksi distribusi Guru Dikmen Secara Merata berbasis kebutuhan wilayah. 3 Pemetaan Kualifikasi dan Kompetensi PTK Dikmen belum tersusun. Penyusunan Peta Kualifikasi dan Kompetensi PTK Dikmen. Tercapainya Kualifikasi dan Kompetensi PTK Dikmen secara individual, per wilayah dan jenis pendidikan. 20
21 Sub Topik : Sistem Pembelajaran (Relevansi Pendidikan) (1) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 1 Belum semua lulusan SMK dapat bekerja pada tahun kelulusan. a. Mengembangkan SMK 3+1 yang menjembatani antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja dan atau kemampuan berwirausaha, b. Menyelenggarakan bursa kerja yang dikoordinasikan oleh berbagai pihak, seperti SMK, Dinas Pendidikan Kab/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kemdikbud c. Melaksanakan Penelusuran Lulusan SMK d. Kolaborasi dengan program akademi komunitas. REKOMENDASI (OUTPUT) Intervensi Kemdikbud dalam bentuk : a. Bantuan Pengembangan SMK 3+1, b. Kegiatan Bursa Kerja (Job Matching) dari berbagai pihak, c. Peta Lulusan SMK. d. Sinergi program akademi komunitas. 21
22 Sub Topik : Sistem Pembelajaran (Relevansi Pendidikan) (2) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 2 Pembukaan Program keahlian di SMK belum sesuai kebutuhan daerah Menyusun regulasi tentang pembukaan/penutupan program keahlian SMK REKOMENDASI (OUTPUT) Kebijakan tentang pembukaan/penutupan program keahlian SMK 3 Kebijakan ramah sosial pada program RSBI belum sepenuhnya dilaksanakan Kabupaten/Kota harus memastikan agar setiap RSBI menjalankan kebijakan ramah sosial Minimum 20% dari siswa RSBI berasal dari keluarga miskin. 4 Sebagian SMK belum memberikan pembekalan kepada siswanya sesuai kebutuhan DU/DI. Penguatan kerjasama dengan DU/DI agar pembelajaran yang diberikan kepada siswa sesuai kebutuhan DU/DI MoU dengan DU/DI yang mencakup penyepakatan kompotensi yang dibutuhkan DU/DI dengan pembelajaran di SMK 22
23 Sub Topik : Sistem Pembelajaran (Relevansi Pendidikan) (3) NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 5 Pembelajaran Kewirausahaan pada sebagian sekolah masih sebatas teori belum diikuti dengan praktek nyata. 6 Rendahnya kemampuan siswa dalam problem solving dan critical thinking Mengembangkan Layanan/Unit Kewirausahaan di dalam Sekolah sebagai alat untuk praktik siswa Revitalisasi proses pembelajaran dan penilaian REKOMENDASI (OUTPUT) Bantuan Layanan/Unit Kewirausahaan kepada Seluruh SMA dan SMK Peningkatan nilai UN siswa pada butir-butir soal yg berorientasi problem solving. 23
24 Sub Topik : Proporsi SMA:SMK NO PERMASALAHAN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA 1 Pendirian Sekolah yang belum sesuai dengan Kebutuhan dan Potensi Daerah Semua pihak, khususnya prov/kab/kota mamastikan agar pendirian sekolah didasarkan pada kajian mendalam atas kebutuhan dan potensi daerah REKOMENDASI (OUTPUT) Peta kebutuhan satuan pendidikan sesuai kebutuhan dan potensi daerah 2 Proporsi sekolah didominasi sekolah swasta yang sebagian belum memenuhi standar 1. Menegakkan disiplin perijinan pendirian sekolah. 2. Optimalisasi pembinaan dan pemberian bantuan kepada sekolah swasta Tersedianya layanan pendidikan menengah yang memenuhi standar. 24
25 TERIMAKASIH Atas Perhatian dan Sumbangsih Saran 25
Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014
Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan
Lebih terperinciRembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014 Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 HASIL SIDANG KOMISI VIII SUSUNAN TIM PERUMUS SIDANG KOMISI
Lebih terperinciRembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014 Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 Hasil Sidang Komisi I KEBIJAKAN PAUDNI TIM KOMISI I TOPIK
Lebih terperinciPenataan, Pemerataan, dan Pemenuhan Guru
Penataan, Pemerataan, dan Pemenuhan Guru Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah 2016 Landasan Kerja Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Sertifikasi
Lebih terperinciTOPIK: PENGEMBANGAN PAUD DAN PNF REMBUK NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012
TOPIK: PENGEMBANGAN PAUD DAN PNF REMBUK NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 KOMISI I : PENGEMBANGAN PAUD DAN PNFI Ketua Komisi I : Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi,Psikolog (Direktur
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN
KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN I. Arah Kebijakan 1. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh anak usia
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya
Lebih terperinciProgram Penataan dan Pemerataan Guru Pendidikan Menengah
Program Penataan dan Pemerataan Guru Pendidikan Menengah Tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016 Kronologi PROGRAM DIREKTORAT PGPM, DITJEN
Lebih terperinciRENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING
RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEANSI DAN DAYA SAING Sub Komisi A: Implementasi Kurikulum 2013 No Topik/Tema Rencana Aksi 1. Penetapan sasaran sekolah pelaksana Kurikulum 2013 Percepatan penyelesaian
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciSMK RUJUKAN. Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 25 Juni
SMK RUJUKAN Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 25 Juni 2014 1 1 LATAR BELAKANG Latar Belakang 1. Efektifitas pembinaan SMK yang
Lebih terperinciPELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN
PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN Dalam Era otonomi daerah diharapkan pemerintahan daerah dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 Hasil Sidang Komisi II : IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013: PENYEDIAAN BUKU Ketua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009
PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN
Lebih terperinciProgram Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017
Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT
Lebih terperinciHasil Sidang Komisi 5 REMBUK NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan 2012
Hasil Sidang Komisi 5 REMBUK NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan 2012 Integrasi Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Bojongsari-Depok, 26-28 Februari 2012 1 HASIL SIDANG KOMISI SUB TEMA 1 (Integrasi
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM
Lebih terperinciNawacita No. 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Kondisi sebelumnya:
Program Indonesia Pintar Nawacita No. 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Kondisi sebelumnya: Bantuan Siswa Miskin (BSM) menjangkau 9 juta siswa Sasaran: siswa miskin (siswa SD, SMP, SMA, dan
Lebih terperinciRENCANA AKSI HASIL SIDANG SUB KOMISI 2 D RNPK 2017 Untuk Paparan Akhir PERAN
RENCANA AKSI HASIL SIDANG SUB KOMISI 2 D RNPK 2017 Untuk Paparan Akhir No SUB TEMA/TOPIK/ISU Rencana Aksi 2D Peningkatan Kualitas dan Tata Kelola GTK 1 calon guru (termasuk penguatan LPTK) (24 Januari
Lebih terperinciPROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 < 1 Visi Dinas Pendidikan Terwujudnya Ketersediaan, Keterjangkauan, Kesetaraan dan Kualitas Layanan Pendidikan Untuk Membentuk Masyarakat
Lebih terperinciU R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 26 TAHUN 2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 TENTANG : ANGGARAN
Lebih terperinciPengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017
Pengelolaan Pendidikan Menengah SMA dan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengelolaan Pendidikan 1. PAUD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. SMK 6. PK
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. menengah.
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPerbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014
Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 2013 DAFTAR ISI 1 Perbaikan Juknis
Lebih terperinciKUANTITAS PROPORSI SMK : SMA
Tugas Individu : Tugas 7 Filsafat Pendidikan Kejuruan Dosen : Dr. Hj. Hasanah Nur. MT. KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA Oleh ; Muhammad Riska Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinci1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN
1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN DEMAK REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2014 TANGGAL 12 AGUSTUS 2014 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : 1. Ketentuan..
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA
Lebih terperinciLAMPIRAN. Biaya Satuan
LAMPIRAN LAMPIRAN I : SASARAN TAHUNAN RENSTRA 2005-2009 No. Program-Program Strategis Satuan Biaya Tahun Jumlah Satuan 2005 2006 2007 2008 2009 A PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES Penambahan daya tampung
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DEWAN PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR RAPAT KOORDINASI FASILITASI DEWAN PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Dengan tema : PENGEMBANGAN KUALITAS PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR 26-28 APRIL 2017 M A L
Lebih terperinciREMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK)
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK) Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 Sidang Komisi IV 1 KOMISI IV PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL (UN) 2014
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam Bab IV, maka secara umum berikut ini disajikan kesimpulan-kesimpulan yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciRisalah Kebijakan (POLICY BRIEF)
Risalah Kebijakan (POLICY BRIEF) Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Provinsi Lampung Strategi Pembangunan Pendidikan di Provinsi Lampung dalam rangka Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Lebih terperinciKebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014
Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program dan Kegiatan yang Direncanakan Pembangunan pendidikan di Kabupaten Barru didesain dalam rangka
Lebih terperinciKopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun
Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN
Lebih terperinciKebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun
Kebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun 2013 Sutanto_bagren@yahoo.co.id Jakarta, 2013 DAFTAR ISI Pengantar 1 Kebijakan Ditjen Pendidikan Menengah 2 3 Implementasi Pendidikan Menengah Universal
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/ LEMBAGA : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KEMENDIKNAS
Lebih terperinciBuku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.
PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang
Lebih terperinciKEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA
KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA Prof. Suyanto, Ph.D Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan Pembangunan Pendidikan
Lebih terperinciTENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINANTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 040/P/2015 TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2106 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENUTUPAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2
PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciINFORMASI PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2013
INFORMASI PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2013 D I R E K T O R A T P E M B I N A A N S M A DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 Informasi Program
Lebih terperinciRembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014 Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 Hasil Sidang Komisi VII: Kebijakan Pengembangan Kebudayaan
Lebih terperinciKURIKULUM, PELAKSANAAN UN 2015, PENILAIAN PENDIDIKAN, dan AKREDITASI
Hasil Sidang Komisi IV: KURIKULUM, PELAKSANAAN UN 2015, PENILAIAN PENDIDIKAN, dan AKREDITASI Depok, 29-31 Maret 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 TOPIK BAHASAN 1 : KURIKULUM
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dalam hierarki struktur pemerintahan, desa adalah menempati posisi terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi terdepan dan langsung
Lebih terperinciC. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
Lebih terperinciPERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA
PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA NO KEBIJAKAN KEGIATAN POKOK 1 Reformasi Pendanaan Pendidikan 1. BOP Tempat Penitipan Anak (TPA)/Kelompok
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 PENGANTAR Kemiskinan
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2016 CAPAIAN TARGET PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 & 2016 1 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12
RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 Dalam RAPBN 2018, anggaran Kementerian dan Kebudayaan sebesar Rp40.092 miliar atau meningkat sebesar 0,68
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian
415 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, maka berikut ini disajikan kesimpulan
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang
Lebih terperinciBansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi
1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH
Lebih terperinciStatistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012
Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA
Lebih terperinciMATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014
MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PENDIDIKAN ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN SUMBER DANA I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN - - 10,920,000,000 1 2 3 Penunjang Operasional
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPeningkatan Daya Saing Indonesia melalui Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan Reorientasi bidang keahlian pendidikan
RENCANA AKSI HASIL SIDANG SUB KOMISI 2 C RNPK 2017 Untuk Paparan Akhir PUSAT PROINSI KAB/KOTA PELAKSANAAN 2C Peningkatan Daya Saing Indonesia melalui Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan Reorientasi bidang
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara
Lebih terperinci[TT2] (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for. sasaran-sasaran Millenium Development Goals. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian
Keterkaitan dengan Tantangan L1.1 Daftar Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Tahun 2010--2014 Aspek Akar Permasalahan Rekomendasi Stakeholder Peraturan Turunan Belum tersedianya peraturan perundangan
Lebih terperinciPengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal
MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas
ipembentukan TUK KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga
Lebih terperinciBAB IV SURAT KEPUTUSANDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
BAB IV SURAT KEPUTUSANDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 293 SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012
PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar November 2012 ISI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran
Lebih terperinciTarget dan Indikator Kinerja LPMP Lampung
Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung A. TARGET KINERJA Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran
Lebih terperinciIMPLIKASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN M. Syaom Barliana Universitas Pendidikan Indonesia L A T A R B E L A K A N G Peningkatan kualitas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. Latar Belakang BAB I
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Kotawaringin Timur Menurut KOTAMKAB (2015), pada 3 Agustus 1950, Gubernur Kalimantan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 154/OPB/92/04 yang menyatakan
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA
1 Fungsi 10 PENDIDIKAN Sub Fungsi 10.02 PENDIDIKAN DASAR 10.90 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAINNYA 2 Program 025.04.07 Program Pendidikan Islam Hasil (Outcome) 01 Meningkatnya Akses, Mutu, dan Daya Saing
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL,
Lebih terperinciProgram LAYANAN KEBUDAYAAN
Program LAYANAN KEBUDAYAAN Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Latar Belakang Para pakar berpendapat bahwa untuk membangun manusia yang berkarakter diperlukan pembangunan bidang kebudayaan.
Lebih terperinciB. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.0.0. -DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Halaman dari.0. PENDIDIKAN 87.7.
Lebih terperinciKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KEMENDIKBUD Jakarta, 10 April 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KEMENDIKBUD Jakarta, 10 April 2017 ARAH DAN KEBIJAKAN DAK 2018 (HASIL KESEPAKATAN TM DAK) DAK Reguler: Menu sesuai dengan
Lebih terperinci