BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Modul Pembelajaran Matematika Pengertian Modul Karakteristik Modul

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENGENALAN DESAIN PEMBELAJARAN ELPSA (EXPERIENCES, LANGUAGE, PICTURES, SYMBOLS, APPLICATION)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya

Lampiran B1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) dimensi tiga.

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR PERAGA DENGAN CD FORMAT JOINT PHOTOGRAPHIC EXPERT GROUP (JPEG) A. Latar Belakang Hasil rekayasa dalam bidang teknologi informasi dan teknologi

Geometri (bangun ruang)

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut.

MODUL MATEMATIKA. Geometri Dimensi Tiga. Maylisa Handayani,S.Pd. Penyusun: MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga

empat8geometri - - GEOMETRI - - Geometri 4108 Matematika BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini?

SOAL PREDIKSI ULANGAN KENAIKAN KELAS MATEMATIKA TINGKAT SMP KELAS 8 TAHUN 2014 WAKTU 120 MENIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM

LEMBAR KERJA SISWA KE-3

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd

BAB II KAJIAN PUSTAKA. optimal serta bersifat eksternal yang disengaja, direncanakan, dan bersifat

BAB II KAJIAN TEORI. Morgan, dkk (dalam Walgito, 2004: 167) memberikan definisi mengenai

BAB II KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MATERI KUBUS DAN BALOK. 1. Pengertian Model Problem Based Learning

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN DIMENSI TIGA. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. P adalah titik tengah CD. Tentukan panjang EP!

KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG

MAT. 06. Geometri Dimensi Tiga

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (PEMINATAN)

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen (X-5) dan Kelas Kontrol (X-4) SMA Negeri 2 Purworejo. No Hari, Tanggal Jam ke- Kelas Materi

DATA NAMA SISWA SMP NEGERI 1 BAWEN KELAS

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Matematika Semester V

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. 12 Departemen Pendidikan

Berikut saat wawancara terdapat kutipan, Kutipan 42

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

we w lcom lc e om Tu T rn u O rn n O

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sisi-Sisi pada Bidang Trapesium

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

Lampiran 1 80

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA Ruas garis PQ Ruas garis QR Garis PQ = garis QR (karena bila diperpanjang akan mewakili garis yang sama)

BAB II KAJIAN TEORETIS

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

(Dengan Pendekatan Vektor) Oleh: Murdanu, M.Pd.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bangun Ruang (2)_soal Kelas 4 SD. 1. Unsur pada bangun ruang kubus yang berjumlah 8 adalah... A. Titik sudut B. Bidang sisi C. Rusuk D.

MATEMATIKA (Paket 1) Waktu : 120 Menit

Lampiran 1.Surat Izin Uji Coba Instrumen Dan Penelitian

Oleh: Dyah Padmi NIM

GEOMETRI RUANG. Oleh : Tetty Natalia Sipayung, S.Si., M.Pd. Geometri Ruang i

KEGIATAN BELAJAR II SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

SURAT PERMOHONAN VALIDASI

BAB II KAJIAN TEORI. diungkapkan kembali oleh siswa. 1. siswa adalah kemampuan yang ada pada diri siswa untuk menerima,

P 54 TRY OUT 4 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATEMATIKA (E-3) SMK KELOMPOK KEAHLIAN TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN PERTANIAN UTAMA

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

Konfirmasi 3. Kegiatan Akhir

SOAL LATIHAN UKK MATEMATIKA KELAS VIII

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 12

NO NO INDUK NAMA SISWA Nikmatul Yuliana Fitria Afifatu R Nur Luthfiyani F M Astri Khoirul Anas 76

Pedoman Observasi. 1. Letak geografis dan keadaan SMP Islam Al-Ma rifah Darunnajah Kelutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Matematika

Unit 3 KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

BAB V PENUTUP. menurut Clemente (1992: 3) yang telah peneliti modifikasi, letak. ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 48.87%.

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tengah semester maupun ulangan akhir semester. Simbol untuk. mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan

SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SMP kelas 9 - MATEMATIKA BAB 5. KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUNANLATIHAN SOAL

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP (KODE A) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

DAFTAR ISI KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) I. Standar Kompetensi Menentukan sifat bangun ruang dan hubungan antar bangun.

:5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Transkripsi:

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Modul Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Modul Menurut Daryanto (2013:9) Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yag terencana dan didesain untuk membantu siswa menguasai dan mencapai tujuan belajar secara spesifik.. Sedangkan menurut Prastowo (2013:106) modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipamami siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia, agar dapat belajar mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari guru. Hal ini juga dikemukakan oleh Majid (2013:176) modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Berdasarkan pada beberapa pengertian modul diatas maka dapat dinyatakan bahwa modul adalah sebuah buku yang ditulis atau disusun yang terdiri dari rangkaian kegiatan belajar sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar mandiri untuk menguasai tujuan belajar dengan atau tanpa bimbingan guru. 2.1.1.2 Karakteristik Modul Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:3-5) suatu modul dapat dikatakan baik dan menarik apabila terdapat karekteristik sebagai berikut: 1. Self Instrictional, yaitu melalui modul tersebut siswa mampu belajar secara mandiri tanpa tergantung pada pengajar atau guru. 2. Self Contained, yaitu seluruh materi pelajaran dari satu kompetensi atau sub kompetensi yang akan dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. 3. Stand Alone (berdiri sendiri), yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain. 4. Adaptive, yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. User friendly, yaitu modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Artinya penggunaan bahasanya sederhana, mudah dipahami serta menggunakan istilah yang umum digunakan. 2.1.1.3 Unsur-unsur Modul Menurut Prastowo (2013:28-30) unsur-unsur yang terdapat pada modul adalah sebagai berikut. a. Judul Bagian ini berisi tentang judul modul suatu pelajaran tertentu. b. Petunjuk belajar Bagian ini berisi petunjuk bagi peserta didik dalam mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut. Dalam bahan ajar ini terdapat kompetensi dasar maupun indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai peserta didik. 5

6 c. Kompetensi yang akan dicapai Bagian ini berisi tentang Kompetensi yang akan dicapai d. Informasi pendukung Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, guna mempermudah siswa untuk menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh. e. Latihan-latihan Soal latihan ini merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada siswa untuk melatih kemampuannya setelah mempelajari modul. f. Lembar kerja Bagian ini berisi sejumlah langkah prosedural dalam melaksanakan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik. g. Evaluasi Bagian ini terdapat penilaian untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang berhasil dikuasai. Unsur-unsur pada modul yang akan dikembangkan ini meliputi: judul, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, prasyarat mempelajari modul, daftar isi, peta konsep, uraian materi, kegiatan belajar dan lembar kerja, contoh soal, latihan, simpulan, tes formatif, umpan balik, soal evaluasi, kunci jawaban, glosarium, daftar pustaka. 2.1.1.4 Tujuan Pembuatan Modul Tujuan penyusunan modul menurut Prastowo (2013:108) adalah sebagai berikut. a. Agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. b. Agar peran guru tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan belajar. c. Melatih kejujuran siswa. d. Mengakomodasi berbagai tingkat dan kemampuan belajar siswa. e. Agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari. 2.1.1.5 Keuntungan Pembelajaran Modul Menurut Somayasa (2013:04) keuntungan setelah penerapan modul adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan motivasi belajar siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan. b. Setelah dilakukan evaluasi guru dan siswa mengetahui benar bahwa pada modul yang mana siswa telah berhasil dan belum berhasil. c. Pendidik lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik. d. Peserta didik mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya, bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.

7 2.1.2 Pengembangan Modul Matematika Pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada hasil analisis kebutuhan siswa. Terdapat syarat pengembangan bahan ajar yang disebutkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008: 8-9) sebagai berikut. a. Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah atau kesulitan belajar siswa. b. Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, yang artinya bahan belajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum c. Karakteristik sasaran, yang artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa Dengan demikian pengembangan bahan ajar ini perlu memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum, yaitu menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa yang lebih banyak dalam pembelajaran. Pengembangan modul siswa menjadi salah satu bahan ajar alternatif yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu, karena modul dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuan baru melalui kegiatan belajar secara sistematis. 2.1.3 Desain Belajar ELPSA ELPSA merupakan sebuah desain belajar yang dibuat secara khusus untuk konteks Indonesia sebagai hasil dari analisis video TIMSS menunjukkan bahwa pengajaran matematika Indonesia di dominasi oleh ceramah, dipengaruhi oleh sajian buku paket dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran terbatas termasuk dalam hal pengajuan pertanyaan (World Bank, 2010). Kerangka ELPSA merupakan suatu pendekatan perancangan pembelajaran yang sifatnya bersiklus. Rancangan ini menyajikan ide-ide matematika melalui pengalaman-pengalaman hidup, percakapan matematika, rangsangan visual, notasi simbol, dan aplikasi pengetahuan. Dalam rancangan pembelajaran ini, guru diharapkan mengenalkan konsep memulai dari apa yang telah diketahui siswa. ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application) yang dikembangkan oleh tim RIPPLE (Research Institute for Professional Practice, Learning and Education) diketuai oleh Prof. Tom Lowrie dari Charles Sturt University Australia. ELPSA dengan elemen Pengalaman, Bahasa, Gambar, Simbol dan Aplikasi didasarkan pada teori-teori pembelajaran konstruktivisme dan bersifat sosial. Kerangka belajar ELPSA ini pertama kali digunakan dalam mendesain bahan belajar geometri untuk guru Matematika SMP yang digunakan di forum MGMP. Bahan belajar geometri ini telah diujicobakan pada 10 MGMP Kabupaten/Kota dan 3 MGMP Sekolah di 5 propinsi (DKI Jakarta,, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan) pada bulan Januari sampai dengan April 2014 (Wijaya, 2014). Komponen-komponen ELPSA dapat dipelajari secara individu namun tidak dapat diterapkan secara terpisah, melainkan terkait satu sama lain dalam proses belajar. Komponen-komponen ELPSA (Wijaya, 2014) :

8 a. Experiencies (E) = Pengalaman Experiencies (Pengalaman) merupakan kegiatan belajar dengan mengeksplisitkan atau memunculkan pengalaman terdahulu yang dimiliki siswa dan menghubungkannya dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang akan diperolehnya (dipelajari). b. Language (L) = Bahasa Language (Pengembangan bahasa) merupakan kegiatan belajar dengan mengembangkan bahasa matematika tertentu agar dimaknai oleh siswa. c. Pictures (P) = Gambar Pictures (representasi gambar) merupakan kegiatan belajar dengan memberikan pengalaman mengenal konsep matematika dalam bentuk gambar. d. Symbols (S) = Simbol Symbols (representasi simbol) merupakan kegiatan belajar yang dapat melakukan transisi dari representasi gambar ke representasi simbol. e. Application (A) = Aplikasi pengetahuan Application (penerapan pengetahuan) merupakan kegiatan belajar yang berusaha memahami signifikasi proses belajar dengan mengaplikasikan pengetahuan baru dalam memecahkan masalah dalam konteks yang lebih bermakna. Sedangkan karakteristik komponen-komponen ELPSA menurut Lowrie (2015:98) adalah: a. Komponen pertama adalah pengalaman. Pengalaman mempertimbangkan bagaimana para peserta didik menggunakan matematika selama ini, konsep apa saja yang mereka ketahui, bagaimana mereka dapat memperoleh informasi, dan bagaimana matematika itu telah dialami oleh individu siswa. Komponen prngalaman dapat dikenalkan melalui curah pendapat, diskusi secara umum, menggunakan visual untuk memancing pemikiran, penyajian cerita oleh guru atau pun siswa. b. Komponen kedua ini adalah bahasa yang tepat untuk mendukung pemahaman Komponen kedua dari ELPSA ini mengikuti pengalaman dan berfokus pada bahasa yang diperlukan untuk menyajikan ide-ide matematika, dimana guru perlu memodelkan bahasa yang benar, dan peserta didik perlu didorong menggunakan bahasa yang jelas dalam mendeskripsikan pemahamannya kepada guru dan temantemannya. Bahasa matematika harus menjadi perhatian utama dalam elemen ELPSA ini sehingga bahasa matematika yang tepat tidak membingungkan siswa. c. Komponen ketiga adalah gambar Komponen ini berhubungan dengan penggunaan representasi visual dalam menyajikan ide-ide. Komponen ini bisa berupa benda kongkrit atau model dan bisa berupa gambar-gambar. Misalnya gambar yang dibuat oleh guru atau yang tersedia dalam sumber belajar dan gambar yang dibuat oleh siswa. Para peserta didik mungkin membayangkan untuk mentransformasi sebuah persegi menjadi sebuah persegipanjang bahkan mungkin mereka menggambar diagram untuk menyelesaikan suatu masalah materi geometri.

9 d. Komponen keempat adalah simbol Komponen ini merupakan aspek yang umum dan sering digunakan dalam pengajaran, yaitu penggunaan simbol dalam menyajikan ide-ide matematika yang kadang-kadang membuat matematika berbeda dari disiplin ilmu lainnya dan sering merujuk ke bahasa yang universal. e. Komponen kelima adalah aplikasi Aplikasi dari rancangan belajar ini menyatakan bagaimana pemahaman simbol dapat diterapkan ke situasi-situasi yang baru. Siswa yang memahami luas persegi sama dengan alas dikalikan tinggi dapat menerapkan pengetahuannya ke pemahaman baru yang kaitannya dengan volume balok yakni sebagai luas alas dikalikan tinggi. Kerangka ELPSA ini memandang bahwa pembelajaran sebagai suatu proses aktif dimana para siswa mengkonstruksi sendiri caranya dalam memahami sesuatu melalui proses pemikiran individu dan interaksi sosial dengan orang lain. Namun demikian penting diingat bahwa ELPSA bukan suatu proses linear artinya elemen-elemen dari model ELPSA dapat dilihat sebagai elemen-elemen yang saling berhubungan dan melengkapi diprediksi serta tidak terjadi dalam urutan linear. 2.1.4 Modul Matematika Menggunakan Desain Pembelajaran ELPSA Materi Bangun Ruang Sisi Datar Penerapan desain pembelajaran ELPSA dalam modul bangun ruang sisi datar diberikan contoh terkait dengan topik yang diajarkan pada ruang lingkup geometri kelas VIII SMP pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan atau KTSP tahun 2006. Berikut ini penerapan kegiatan belajar menggunakan komponen ELPSA pada materi Unsur-unsur Bangun Ruang kelas VIII SMP/MTs. 1) Experiences (E) = Pengalaman Komponen experiences dimana menghubungkan pengalaman terdahulu yang dimiliki siswa dengan pengetahuan atau pengalaman baru yang akan diperoleh. Pengaplikasian experiences pada modul yaitu terdapat kegiatan siswa mengeksplorasi hubungan bangun ruang dengan bangun datar, mengidentifikasi bangun-bangun ruang yang konkret di lingkungan sekitar siswa. 2) Language (L) = Bahasa Pada komponen language ini kegiatan belajar menemukan rumus luas permukaan adalah dari jumlah luas seluruh bidang sisinya sehingga mudah dimaknai oleh siswa. 3) Pictures (P) = Gambar Pada komponen pictures ini kegiatan belajar modul dengan menggunakan model atau gambar-gambar bangun ruang sisi datar. 4) Symbols (S) = Simbol Pada tahap ini kegiatan belajar adalah mengubah dan melakukan transisi dari representasi gambar ke simbol seperti memberi nama bangun ruang sisi datar menggunakan simbol bidang sisi ABCD; EFGH; ABEG dan luas alas persegi panjang adalah p l.

10 5) Application (A) = Aplikasi pengetahuan Mengaplikasikan pengetahuan baru siswa dalam memecahkan masalah dalam konteks yang bermakna. Mengingat pembelajaran adalah proses kompleks yang tidak dapat diprediksi serta tidak terjadi dalam urutan linear, maka komponen-komponen dari model ELPSA tidak dapat dilihat sebagai proses linear, tetapi dapat dilihat sebagai komponen yang saling berhubungan dan melengkapi. 2.1.5 Bangun Ruang Sisi Datar Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang bidang sisinya tersusun atas beberapa bangun datar. KUBUS BALOK PRISMA LIMAS Unsur atau bagian bangun ruang antara lain sebagai berikut. a. Bidang sisi Yaitu bangun datar yang menyusun bangun ruang tersebut. b. Rusuk Yaitu pertemuan dua bidang sisi pada bangun ruang yang tampak sebagai ruas garis. c. Titik sudut Yaitu titik hasil pertemuan tiga rusuk pada sebuah bangun ruang. d. Diagonal sisi Yaitu ruas garis pada bidang sisi yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan. e. Bidang diagonal Yaitu suatu bidang yang terbentuk dari dua diagonal bidang sisi yang berhadapan dan dua rusuk yang menghubungkan kedua bidang sisi tersebut. f. Diagonal ruang Yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalah suatu ruang.

11 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII semester 2 tentang pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD) yaitu sebagai berikut: Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifat-sifat Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, kubus,balok, prisma, dan limas, serta bagian-bagiannya. bagianbagiannya, serta Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan menentukan ukurannya. limas. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Tabel 1 SK dan KD Bangun Ruang Sisi Datar a. Unsur- unsur atau Bagian-bagian Kubus, Balok, Prisma, dan Limas 1) Unsur- unsur Bagian-bagian Kubus Kubus adalah bangun ruang yang semua bidang sisinya berbentuk persegi dan memiliki rusuk-rusuk yang sama panjang. Perhatikan diagram kubus pada gambar berikut ini! Kubus di atas dinamakan kubus ABCD.EFGH. Kubus dinamai berdasarkan titiktitik sudutnya. Bagian-Bagian Kubus a) Bidang sisi kubus Yaitu: ABCD, EFGH, BCGF, ADHE, ABFE, dan DCGH. Keenam sisi kubus seluruhnya berbentuk persegi dan memiliki ukuran yang sama. b) Titik sudut Yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H. c) Rusuk kubus Yaitu: AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, HE, AE, DH, BF, dan CG. 12 rusuk kubus memiliki panjang yang sama. d) Diagonal sisi Setiap bidang sisi pada kubus memiliki 2 diagonal sisi. Jadi, kubus memiliki 12 diagonal sisi, yaitu: BE, AF, CH, DG CF, BG, AH, DE, AC, BD, EG, dan FH.

12 e) Bidang diagonal Bidang diagonal Yaitu BCHE, ADGF, CDEF, ABGH, BDHF, dan AEGC. f) Diagonal ruang Diagonal ruang Yaitu BH, AG, CE, dan DF. Jika kita lepas bidang segitiga BDH keluar dari gambar maka hasilnya adalah sebagai berikut. Segitiga BDH merupakan segitiga siku-siku dengan siku-siku did. HD merupakan rusuk kubus HD = s BD merupakan diagonal sisi kubus BD = s 2 BH merupakan diagonal ruang kubus. BH 2 = BD 2 + HD 2 BH 2 = (s 2 ) 2 + s 2 BH 2 = 2s 2 + s 2 BH 2 =3s 2 BH = 2 3s = s 3 Jadi, panjang diagonal ruang = s 3, dengan s = rusuk.

13 2) Unsur- unsur dan Bagian-bagian Balok Balok adalah bangun ruang yang tersusun atas tiga pasang sisi yang saling berhadapan dimana setiap pasang bidang sisinya berukuran sama.. Bangun tersebut dinamakan balok ABCD.EFGH. Balok dinamai sesuai dengan nama titik-titik sudutnya. Bagian-Bagian Balok a) Bidang sisi balok Yaitu ABCD, EFGH, BCGF, ADHE, ABFE, dan DCGH. Bidang sisi b) Titik sudut Yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H c) Rusuk Yaitu AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, HE, AE, DH, FB, dan CG. d) Diagonal sisi Setiap bidang sisi balok memiliki 2 diagonal sisi, maka balok memiliki 12 diagonal sisi, yaitu BE, AF, CH, DG CF, BG, AH, DE, AC, BD, EG, dan FH. Panjang diagonal sisi. e) Bidang diagonal Bidang diagonal Yaitu: BCHE, ADGF, CDEF, ABGH, BDHF, dan AEGC.

14 f) Diagonal ruang Yaitu BH, AG, CE, dan DF. Panjang diagonal ruang balok ABCD.EFGH di atas jika bidang segitiga BDH dilepas maka gambarnya adalah sebagai berikut. Segitiga BDH merupakan segitiga siku-siku di D. HD merupakan tinggi balok. HD = t. BD merupakan diagonal sisi balok. BH merupakan diagonal ruang balok. BH dapat ditentukan menggunakan rumus Phytagoras. BH 2 = BD 2 + HD 2 Jadi, panjang diagonal ruang balok juga dapat ditentukan menggunakan rumus Phytagoras. 3) Unsur- unsur dan Bagian-bagian Prisma Prisma adalah bangun ruang yang memiliki alas dan atap yang sama bentuk dan ukurannya. Semua sisi tegak prisma berbentuk persegipanjang.

15 Alas dan atap berbentuk segitiga Bangun ruang di atas dinamakan prisma segitiga ABC.DEF karena alas dan atapnya berbentuk segitiga. Penamaan prisma berdasarkan bentuk alas dan atapnya. Semua sisi tegak prisma berbentuk persegi panjang. Sisi tegak berbentuk persegi panjang Segitiga ABC dan DEF adalah alas dan atap prisma yang berbentuk segitiga. Bidang-bidang BCFE, ACFD, dan ABED adalah bidang sisi tegak prisma yang berbentuk persegi panjang. Jenis- jenis Prisma Jenis prisma bermacam-macam sesuai dengan bentuk alas dan atapnya.misalnya adalah prisma segiempat (biasa disebut kubus/balok), prisma segitiga, prisma lingkaran (tabung), prisma trapesium dan lain-lain. Prisma Prisma Segilima Prisma Segienam Segitiga Bagian-Bagian Prisma Bagian-bagian prisma ditentukan oleh jenis prisma.perhatikan gambar berikut.

16 Sebuah prisma segitigaabc.defdi atas memiliki bagian-bagian sebagai berikut. a) Bidang sisi Prisma segitiga mempunyai 5 bidang sisi. 2 sisi yang berhadapan merupakan sisi alas dan atap berbentuk segitiga, yaitu sisi ABCdan sisi DEF. 3 sisi yang lain merupakan sisi tegak berbentuk persegi panjang, yaitu ABED, BCFE, ACFD. b) Titik sudut Yaitu A, B, C, D, E, dan F. c) Rusuk Yaitu: AB, BC, AC, DE, EF, DF, AD,BE, dan CF. d) Diagonal sisi/diagonal bidang Yaitu: AE, BD, BF, CE, AF, dan CD. e) Bidang diagonal Bidang diagonal dan diagonal ruang terdapat ada bangun prisma yang alasnya lebih dari 3 rusuk. Bidang diagonal Contoh bidang diagonal prisma segilima EBGJ, BDIG. f) Diagonal ruang Diagonal ruang Contoh diagonal ruang pada prisma segilima di atas adalah BJ, AH, dan AI.

17 4) Unsur- unsur dan Bagian-bagian Limas Limas adalah bangun ruang terdiri atas bidang alas dan bidang sisi tegak yang berbentuk segitiga. Gambar di atas adalah bentuk dari bangun ruang limas. Limas di atas dinamakan limas persegi T.ABCD karena bentuk alasnya persegi. Penamaan limas disesuaikan dengan bentuk alasnya. Jenis- jenis Limas Ada berbagai macam limas.contohnya, limas segiempat (seperti gambar di atas), limas segitiga (limas dengan alas segitiga), limas segilima (limas dengan alas segilima), dan kerucut (yakni limas yang alasnya berbentuk lingkaran). Limas Segitiga Limas Segiempat Limas Segilima Bagian-Bagian Limas Perhatikan bagian-bagian limas segilima seperti pada gambar di bawah berikut ini. Limas di atas disebut limas segilima T.OPQRS. Limas tersebut memiliki bagianbagian sebagai berikut. 1. Bidang sisi limas Limas segilima di atas memiliki 6 bidang sisi, yaitu: TPQ, TQR, TRS, TSO, TOP, dan OPQRS.

18 2. Rusuk limas Limas segilima memiliki 10 rusuk, yaitu: TO, TP, TQ, TR, TS, OP. PQ, QR, RS, dan SO. 3. Titik sudut Limas segilima memiliki 6 titik sudut, yaitu: T, O, P, Q, R, dan S. 4. Diagonal bidang Limas segilima memiliki 5 diagonal bidang, yaitu: OQ, OR, PS, PR, dan QS. 5. Bidang diagonal Limas segilima memiliki 5 bidang diagonal, yaitu: TOQ, TOR, TPS, TPR dan TQS. Sifat-sifat Limas b. Jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. 1) Jaring-jaring bagun ruang kubus Jaring-jaring kubus tersusun atas rangkaian persegi. Contoh jaring-jaring kubus adalah sebagai berikut. 2) Jaring-Jaring Balok Jaring-jaring balok tersusun atas rangkaian bidang sisi penyusunnya. Contoh jaring-jaring balok diberikan seperti berikut.

19 3) Jaring-jaring Prisma Bentuk jaring-jaring prisma disesuaikan dengan jenis prisma.contoh jaring-jaring prisma segitiga diberikan sebagai berikut. Contoh jaring-jaring prisma segilima adalah sebagai berikut. 4) Jaring-jaring Limas Contoh jaring-jaring limas segiempat.

20 Contoh jaring-jaring limas segilima. Contoh jaring-jaring limas segitiga. c. Luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. 1) Luas Permukaan dan Volume Kubus Luas permukaan kubus adalah luas seluruh bidang sisi pada permukaan kubus. Karena kubu memiliki 6 bidang sisi persegi dengan luas s 2 Maka luas permukaan kubus = 6s 2, dengan s adalah panjangrusuk kubus. Sedangkan Volume kubus = luas alas tinggi = s 2 s = s 3 dengan s adalah rusuk kubus. 2) Luas Permukaan dan Volume Balok Balok memiliki 6 bidang sisi yang terdiri dari 3 pasang sisi yang saling berhadapan dengan bentuk dan ukuran yang sama.

21 Dikarenakan luas permukaan balok adalah luas seluruh bidang sisi pada balok. Maka Luas permukaan balok = luas sisi ABCD + luas sisi EFGH + luas sisi ADHE + luas sisi BCGF + luas sisi ABFE + luas sisi DCGH = ( 2 p l ) + ( 2 l t ) +( 2 p t ) = 2( pl + lt +pt ). Volume balok = luas alas tinggi = p l t 3) Luas Permukaan dan Volume Prisma Luas permukaan = luas alas + luas atap + jumlah luas sisi tegak = 2 luas alas + jumlah luas sisi tegak Volume prisma = luas alas tinggi 4) Luas Permukaan dan Volume Limas Seperti halnya balok dan kubus, luas permukaan limas adalah jumlah semua luas bidang sisi pada limas. Jadi, luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas sisi tegak. Volume limas = 3 1 luas alas tinggi 2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Irma Nur Miyanti (2015) yang berjudul pengembangan modul volume bangun ruang sisi datar menggunakan desain pembelajaran ELPSA untuk siswa kelas VIII. Hasil penelitian ini adalah modul yang dikembangkan layak digunakan dengan hasil validasi sebesar 82.92%, hasil validasi pelaksanaan pembelajaran sebesar 81.25% serta respon siswa yang baik dengan presentase 73.75%. Penelitian oleh Dina Ekasari (2015) yang berjudul pengembangan modul matematika pada materi operasi aljabar untuk siswa kelas VIII SMP/MTs. Dengan hasil presentase persepsi validator 84.3% dan respon siswa setelah dilakukan ujicoba terbatas dengan presentase 91,7% yang menimbulkan ketertarikan siswa dalam belajar matematika

2.3 Kerangka Berpikir Mata pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan bidang teknologi dan informasi. Hal ini didukung dari kegunaan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu masalah dalam pembelajaran adalah sulitnya menanamkan konsep apalagi dalam materi geometri ruang karena siswa pembelajaran matematika yang besifat abstrak membuat siswa kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi matematika. Keberhasilan belajar siswa tidak terlepas dari kreatifitas dan inisiatif seorang guru untuk membuat peserta didiknya tertarik dan aktif belajar yaitu dengan penggunaan desain pembelajaran serta bahan ajar yang sesuai dengan materi. Salah satu bahan ajar yang dikembangkan adalah modul. Dengan adanya modul sebagai bahan ajar maka dapat membantu siswa dalam belajar matematika. Adapun salah satu desain pembelajaran yang sesuai dengan materi ini adalah desain belajar ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbol And Aplication) ymemandang bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun sendiri caranya dan memahami sesuatu melalui proses mandiri dan melalui interaksi sosial dengan siswa lain melalui kegiatan dalam setiap komponen-komponen ELPSA yang saling berkaitan dan tidak harus terjadi berurutan. Modul menggunakan desain pembelajaran ELPSA yang valid, praktis dan efektif akan menjadi salah satu alternatif bahan ajar yang membantu siswa mandiri karena lebih mengaktifkan siswa dalam mencari pengetahuan sendiri sesuai kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sedangkan pendidik atau guru hanya sebagai fasilitator dapat memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan belajar menggunakan modul ini. Modul dengan desain belajar ELPSA dapat melatih siswa dalam menemukan konsep matematika, dengan demikian siswa akan lebih tertarik belajar matematika dan proses belajar akan lebih bermakna. 22

23 PEMBELAJARAN MATEMATIKA Kesulitan memahami konsep dan penyelesaian masalah Pengembangan bahan ajar Bahan ajar berupa modul pembelajaran matematika Materi geometri bangun ruang sisi datar Desain belajar ELPSA Validasi oleh ahli materi dan media terhadap kevalidan modul Revisi Ujicoba terbatas Respon siswa dan hasil tes akhir menunjukkan modul praktis dan efektif Diagram 1 Kerangka Berpikir Penelitian dan Pengembangan 2.4 Pertanyaan penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan modul matematika pada materi bangun ruang sisi datar menggunakan desain pembelajaran ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbol And Aplication) dengan baik sehingga valid, praktis dan efektif sebagai bahan ajar siswa kelas VIII SMP/MTs.