METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey dengan desain cross sectional study. Desain cross sectional study dicirikan oleh pengambilan data pada satu populasi, pengumpulan data dilakukan dalam satu titik yang sama dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok. Pemilihan lokasi didasarkan pada tujuan penelitian yang membedakan daerah rawan masalah lingkungan (RML) dan tidak rawan masalah lingkungan (TRML) di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tipar Kidul dan Kelurahan Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pemilihan tempat berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyumas, dimana Desa Tipar Kidul merupakan salah satu daerah rawan masalah lingkungan (RML) dan terdapat salah satu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Kabupaten Banyumas yang tidak memiliki kriteria kelayakan dari anjuran, serta Kelurahan Ajibarang Kulon yang merupakan daerah tidak rawan masalah lingkungan (TRML) termasuk wilayah yang menjalani perilaku pro lingkungan seperti penanaman pohon, penanggulangan daerah longsor maupun kekurangan air bersih. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Mei-November 2010. Cara Pengambilan Contoh Terdapat 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas dimana 12 kecamatan termasuk dalam daerah RML dan 15 kecamatan termasuk dalam daerah TRML. Secara purposif Kecamatan Ajibarang diambil sebagai wilayah penelitian yang mewakili kriteria lokasi dan populasi penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keluarga di Kecamatan Ajibarang yang diwakili oleh keluarga yang tinggal di Desa Tipar Kidul sebagai daerah RML dengan jumlah 2 710 kepala keluarga (KK) dan Kelurahan Ajibarang Kulon sebagai daerah TRML dengan jumlah jumlah 2 480 KK. Total kepala keluarga di wilayah penelitian sebanyak 5 290 KK. Pemilihan contoh melalui pendekatan keluarga dengan kriteria contoh yang telah tinggal atau menetap di lokasi penelitian sekurangkurangnya 10 tahun terakhir. Contoh dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling yang memiliki kriteria anggota keluarga sebagai masyarakat atau responden yang tinggal di wilayah penelitian yaitu di daerah
34 RML dan TRML, kepala keluarga atau istri atau anak yang berusia dewasa. Jumlah responden yang diambil berdasarkan rumus Slovin, yaitu salah satu teknik penentuan jumlah responden untuk penelitian sosial dengan tingkat kesalahan 10% (Umar 2006). Rumus yang digunakan yaitu: n Keterangan: N N n N e = ukuran responden = ukuran populasi = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan respnden yang masih dapat ditolerir atau diinginka. Tingkat kesalahan yaitu 10 persen. Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: N n 1 N 5 290 98.14 100 1 5 290 0.1 Jumlah contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah 98.14 responden, sehingga dibulatkan menjadi 100 responden dengan pembagian responden di daerah RML yaitu 60 orang dan responden di daerah TRML yaitu 40 orang. Teknik pengambilan sampel atau responden dilakukan dengan cara convenience sampling yaitu anggota populasi atau contoh yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden. Kecamatan Ajibarang purposive Daerah RML (6 desa) Daerah TRML (9 desa) Desa Tipar Kidul (2 710 KK) Kelurahan Ajibarang Kulon (2 490 KK) purposive n = 60 n = 40 Total n = 100 convenience sampling Gambar 4 Cara pengambilan contoh.
35 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh contoh di tempat penelitian. Data primer yang dikumpulkan meliputi: (1) karakteristik individu meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pengetahuan; (2) akses informasi perilaku pro lingkungan; (3) faktor pembentuk intensi perilaku pro lingkungan yang meliputi kesadaran, norma personal, dan tanggung jawab; (4) intensi atau maksud perilaku pro lingkungan; (5) perilaku pro lingkungan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: (1) data jumlah penduduk di Kelurahan Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melalui demografi desa; (2) gambaran umum wilayah penelitian berlangsung. Responden diwawancarai dengan menggunakan panduan kuesioner dengan menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Data yang dikumpulkan dijelaskan dalam Tabel di bawah ini. Tabel 5 Jenis dan cara pengumpulan data No Variabel Jenis Data 1 Karakteristik individu: Primer jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pengetahuan 2 Akses informasi perilaku pro lingkungan Primer 3 Faktor pembentuk intensi perilaku pro lingkungan: Primer kesadaran, tanggung jawab, dan norma personal 4 Intensi atau maksud perilaku pro lingkungan Primer 5 Perilaku pro lingkungan Primer 6 Data jumlah penduduk Sekunder 7 Gambaran umum wilayah penelitian Sekunder Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagi atas tujuh bagian. Bagian pertama berisikan mengenai identitas (karakteristik) contoh. Bagian kedua berisikan mengenai tingkat pengetahuan contoh. Bagian ketiga berisikan mengenai akses informasi. Bagian keempat berisikan mengenai kesadaran perilaku pro lingkungan. Bagian kelima berisikan mengenai norma personal perilaku pro lingkungan. Bagian keenam berisikan mengenai intensi perilaku pro lingkungan. Bagian ketujuh mengenai perilaku pro lingkungan. Data sekunder digunakan untuk mendukung fakta yang ada di lapangan yang diperoleh dari data jumlah penduduk dan gambaran umum wilayah penelitian. Variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 6.
36 Tabel 6 Variabel, kategori, dan skala pengumpulan data No Variabel Skala Kategori Skor 1 Jenis kelamin Nominal 1. Laki-laki 2. Perempuan 2 Umur Rasio Hurlock (1980) 1. Dewasa awal 1. 20 30 tahun 2. Dewasa madya 2. 31 40 tahun 3. Dewasa akhir 3. > 40 tahun 3 Lama pendidikan Rasio SD 1. 0 6 tahun SMP 2. 7 9 tahun SMA 3. 10 12 tahun Diploma/Sarjana 4. 12 15 tahun Sarjana 5. > 15 tahun 4 Pekerjaan Nominal 1. PNS 2. TNI/POLRI 3. BUMN 4. Swasta 5. Wiraswasta 6. Ibu RumahTangga 7. Tidak bekerja 8. Lainnya 5 a. Pendapatan keluarga Rasio 1. Rp. 179.982-Rp. 1.000.000 2. Rp. 1 000001-Rp. 2.000.000 3. Rp. 2.000.001-Rp. 3.000.000 4. > Rp. 3.000.000 b. Pendapatan per kapita Rasio 1. Miskin ( Rp. 179 982) 2. Tidak Miskin (> Rp. 179 982) 6 Pengetahuan (skor) Ordinal Berdasarkan Khomsan (2002) 1. Kurang < 60% (< 9) 2. Sedang 60-80% (10-12) 3. Baik >80% (> 12) 7 Sumber informasi Nominal 1. Media elektronik 2. Media cetak 3. Tokoh 8 Frekuensi informasi Ordinal 1. Sedikit (<15 kali) < 15 kali 2. Sedang (16-30 kali) 16-30 kali 3. Banyak (>30 kali) > 30 kali 9 Kesadaran Ordinal 1. Rendah < 60% (< 24) 10 Tanggung jawab Ordinal 1. Rendah < 60% (< 24) 11 Norma personal Ordinal 1. Rendah < 60% (< 24) 12 Intensi 1. Rendah < 60% (< 24) Ordinal 13 Perilaku pro lingkungan Ordinal 1. Rendah < 60% (< 24) Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara tertulis dengan menggunakan kuesioner terlebih dahulu dilakukan editing, coding, scoring, dan entrying ke dalam softcopy di komputer, kemudian data di cleaning dan terakhir data dianalisis dan diterjemahkan ke dalam kalimat. Data diolah menggunakan
37 program Microsoft excel 2007 dan Statistical Package for the Social Solution (SPSS) 16.0 for windows. Sistem skoring dibuat konsisten yaitu semakin tinggi skor maka semakin tinggi kategorinya. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan inferensia, yaitu: 1. Analisis deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik individu (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan), pengetahuan, akses informasi pro lingkungan, faktor pembentuk intensi perilaku pro lingkungan (kesadaran, norma personal, dan tanggung jawab), intensi atau maksud perilaku pro lingkungan, dan perilaku pro lingkungan. 2. Uji beda T (Independent Sample T-test) digunakan untuk melihat perbedaan rataan skor pada variabel yang diamati yaitu untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada masing-masing variabel di kedua kelompok contoh (desa yang merupakan daerah rawan masalah lingkungan dan kota yang bukan merupakan daerah rawan masalah lingkungan). Rumus pengujian dengan uji T adalah sebagai berikut: 2 1 3. Analisis korelasi yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik contoh (lama pendidikan dan pendapatan), pengetahuan, jumlah informasi, kesadaran, tanggung jawab, norma personal, intensi, dan perilaku pro lingkungan. Rumus pengujian dengan analisis korelasi Spearman (Supranto 2000) yaitu sebagai berikut: 1 6 2 1 4. Analisis regresi linear berganda untuk mengidentifikasi faktor-faktor mempengaruhi intensi dan perilaku pro lingkungan pada contoh. Rumus pengujian dengan analisis regresi linear berganda (Supranto 2000) yaitu: a. Faktor-faktor mempengaruhi intensi perilaku pro lingkungan pada contoh: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3X 3 Keterangan: Y = indeks intensi perilaku pro lingkungan α = konstanta β = koefisien regresi X 1 = kesadaran X 2 = norma personal = tanggung jawab X 3
38 b. Faktor-faktor mempengaruhi perilaku pro lingkungan pada contoh: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 X 8 + β 9 X 9 Keterangan: Y = indeks perilaku pro lingkungan α = konstanta β = koefisien regresi X 1 = jumlah informasi X 2 = jenis kelamin X 3 = lama pendidikan X 4 = pendapatan rumah tangga (rupiah) X 5 = pengetahuan X 6 = kesadaran X 7 = norma personal X 8 = tanggung jawab = intensi X 9 Definisi Operasional Lingkungan: suatu sistem komplek yang berhubungan langsung dengan kehidupan individu dimana individu harus menjaga kelestariannya dari kerusakan lingkungan seperti pencemaran limbah, banjir, longsor, polusi asap rokok, serta berperan aktif di dalamnya melalui berbagai kegiatan baik dari swadaya, pemerintah maupun LSM atau Ormas. Pro lingkungan: tindakan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungannya dengan mencegah polusi udara dari asap rokok, kebanjiran maupun kekurangan air bersih, limbah rumah tangga, dan penggunaan produkproduk ramah lingkungan. Pengetahuan: berbagai informasi yang dimiliki oleh contoh dan akan mempengaruhinya dalam tindakan pro lingkungan. Pengetahuan contoh diukur melalui jawaban pernyataan yang terdiri dari 15 item pernyataan dengan skor <9, 10-12, dan >12 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan baik. Akses informasi: kemampuan seseorang untuk mendapatkan berbagai informasi dari berbagai sumber informasi mengenai tindakan pro lingkungan. Sumber informasi: berbagai sarana informasi (media elektronik, media cetak, dan tokoh) yang digunakan individu untuk memperoleh informasi mengenai tindakan pro lingkungan. Kesadaran: unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap lingkungan yang diukur melalui kuesioner penelitian melalui pernyataan kesadaran yang terdiri dari
39 delapan item pernyataan dengan skor 8-24, 25-32, dan >32 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan tinggi. Tanggung jawab: sesuatu yang harus dilakukan agar menerima sesuatu yang dinamakan hak dalam pelestarian lingkungan yang diukur melalui kuesioner penelitian melalui pernyataan tanggung jawab yang terdiri dari delapan item pernyataan dengan skor 8-24, 25-32, dan >32 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan tinggi. Norma personal: etika moral maupun kewajiban terhadap sesuatu yang menyangkut orientasi dalam memperlakukan lingkungan di sekitarnya yang diukur melalui kuesioner penelitian melalui pernyataan norma personal yang terdiri dari delapan item pernyataan dengan skor 8-24, 25-32, dan >32 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan tinggi. Intensi pro lingkungan: maksud individu terhadap suatu tindakan yang berhubungan dengan tindakan pro lingkungan yang diukur melalui kuesioner penelitian melalui pernyataan intensi yang terdiri dari delapan item pernyataan dengan skor 8-24, 25-32, dan >32 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan tinggi. Perilaku pro lingkungan: tindakan atau aksi nyata individu terhadap intensi pro lingkungan seperti menanami pekarangan rumah dengan pepohonan atau tanaman lain, menggunakan produk-produk ramah lingkungan, mengelola sampah organik dan anorganik dengan baik, tidak merokok, mengikuti program pro lingkungan dari pemerintah seperti car free day, dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar yang diukur melalui kuesioner penelitian melalui pernyataan perilaku yang terdiri dari delapan item pernyataan dengan skor 0-10, 11-13, dan >13 dan dikategorikan ke dalam rentang skala rendah, sedang, dan tinggi.