22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan untuk menggali informasi mengenai praktik penggunaan MSG pada ibu rumah tangga. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan kategori kota dan desa. Lokasi yang dipilih adalah Kelurahan Tegallega sebagai daerah perkotaan dan Desa Babakan sebagai daerah perdesaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2011. Teknik Penarikan Contoh Pengambilan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Metode simple random sampling yang dilakukan yaitu dengan mengundi satuan-satuan elementer dalam populasi (Singarimbun 1989). Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Tegallega dan Desa Babakan, sedangkan populasi contoh adalah seluruh ibu rumah tangga dari RW terpilih. Kelurahan/desa yang terpilih dari wilayah kota dan kabupaten diambil secara acak masing-masing 1 RW. Dari masing-masing RW diambil secara acak 1 RT, kemudian seluruh ibu rumah tangga yang memenuhi kriteria di masing-masing RT diambil sebagai contoh kemudian dipilih secara purposive. Contoh yang dipilih merupakan ibu rumah tangga yang berasal dari keluarga utuh, tidak buta huruf dan tidak bekerja di sektor formal. Dari wilayah desa didapatkan contoh yang memenuhi kriteria sebanyak 32 orang, sedang di kota didapatkan sejumlah 52 orang. Agar jumlah contoh bisa dibandingkan, maka dari masing-masing wilayah kota dan desa diambil 32 orang. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 64 orang. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik rumah tangga yang terdiri atas umur dan pendidikan ibu, besar keluarga dan pendapatan keluarga, persepsi, pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) ibu
23 rumah tangga. Data sekunder berupa data keadaan umum lokasi penelitian dan data pendukung lainnya. Data karakteristik rumah tangga meliputi umur dan pendidikan ibu, besar keluarga dan pendapatan keluarga diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data mengenai persepsi, pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) ibu didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner berbentuk 8 pertanyaan tentang persepsi ibu terhadap penggunaan Monosodium Glutamat (MSG), 10 pertanyaan multiple choice untuk pengetahuan, 10 pertanyaan tentang sikap ibu terhadap penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) dan 6 pertanyaan tentang praktik penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) ibu. Data sekunder meliputi lokasi geografis dan jumlah ibu rumah tangga diperoleh dari instansi terkait dengan penelitian ini, yaitu kantor kelurahan, kantor desa, dan Kantor Badan Pusat Statistik Kota dan Kabupaten Bogor. Rincian pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1 Cara pengumpulan data penelitian Variabel Jenis Data Cara pengumpulan Instrumen data Karakteristik rumah tangga Primer Wawancara Kuesioner Umur dan pendidikan ibu Umur dan pendidikan suami Besar keluarga Pendapatan keluarga Pengetahuan tentang penggunaan MSG Primer Pertanyaan multiple chice Kuesioner Persepsi, Sikap dan Praktik Primer Pertanyaan untuk Kuesioner penggunaan MSG ibu menilai respon contoh Data jumlah ibu rumah tangga Sekunder Wawancara Data BPS dan Kelurahan Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning dan analisis data. Pemberian skor akan dilakukan untuk data yang pengukurannya menggunakan skala Likert. Data akan dianalisis secara deskriptif menggunakan rata-rata dan analisis statistik. Program computer yang digunakan adalah Microsoft Excel dan SPSS versi 16.0 for Windows. Untuk lebih jelasnya, rincian pengelompokan dan pengkateorian variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
24 Tabel 2 Kelompok dan kategori variabel penelitian Jenis Data Kategori pengukuran Dasar pengukuran Besar keluarga Besar keluarga (BKKBN 1998) 1. Kecil ( 4 orang) 2. Sedang (5-6 orang) 3. Besar ( 7 orang) Karakteristik rumah tangga contoh (Besar dan pendapatan keluarga) Karakteristik contoh (Umur dan tingkat pendidikan) Determinan psikologi (pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan MSG ibu) Pendapatan keluarga 1. Miskin 2. Tidak Miskin Umur Ibu 1. <20 tahun 2. 20-29 tahun 3. 30-39 tahun 4. 40-49 tahun 5. 50 tahun Tingkat Pendidikan Ibu 1. Tidak tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMU 5. PT Pengetahuan Ibu 1. Kurang (<60%) 2. Sedang (60-80%) 3. Baik (>80%) Sikap Ibu 1. Kurang (<60%) 2. Sedang (60-80%) 3. Baik (>80%) Praktik Penggunaan MSG 1. Tidak menggunakan MSG(<64%) 2. Menggunakan MSG( 64%) Garis kemiskinan Perkotaan (Rp.212.210/bln/kap) dan Perdesaan (Rp. 185.335/bln/kap) di Jawa Barat Berdasarkan sebaran contoh Jenjang pendidikan formal (UU Republik Indonesia No.20 Tahun 2003) Teknik pengukuran pengetahuan (Khomsan 2000) Teknik pengukuran pengetahuan (Khomsan 2000) Rataan Deviasi Persepsi contoh terhadap MSG diukur dengan meminta contoh untuk memberikan penilaian terhadap atribut MSG, yaitu iklan, rasa, manfaat penggunaan, dampak atau efek pada kesehatan, dan harga. Penilaian tersebut merupakan penilaian contoh berdasarkan hasil tangkapan seluruh indera, pengetahuan, serta pengalamannya dalam menggunakan MSG atau bahan yang mengandung MSG. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan lima skala, yaitu sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). Tingkat pengetahuan ibu diperoleh melalui total skor dari 10 pertanyaan berbentuk multiple choice pada kuesioner. Masing-masing pertanyaan diberi skor
25 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Skor pengetahuan ibu merupakan total penjumlahan skor dibandingkan dengan skor maksimal, dimana skor maksimumnya adalah 10 dan skor minimumnya adalah 0. Selanjutnya tingkat pengetahuan ibu dikategorikan dengan menetapkan cut off point dari skor yang telah dijadikan persen. Kategori untuk tingkat pengetahuan dibagi dalam tiga kelompok baik, sedang dan kurang (Khomsan 2000). Sikap ibu rumah tangga terhadap Monosodium Glutamat (MSG) diukur menggunakan skala Likert. Penilaian seseorang atau sekelompok orang tentang suatu variabel, konsep, gejala atau fenomena. Sikap diukur menggunakan 10 pertanyaan skala Likert, untuk pertanyaan positif yaitu sangat setuju (5), setuju ( 4), ragu-ragu (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Sedangkan untuk pertanyaan negatif diberikan skor sebaliknya. Skor maksimumnya adalah 50 dan minimal 10 (Djaali dan Muljono 2004). Untuk menentukan persentase, total skor yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal kemudian dikali 100%. Pengkategorian sikap dikelompokkan ke dalam kategori kurang, sedang dan baik. Data praktik ibu terhadap penggunaan MSG diukur dengan 5 pertanyaan, penilaian tindakan positif akan diberi skor 2 (jawaban ya ), skor 1 (jawaban tidak ), sedangkan penilaian tindakan negatif diberikan skor sebaliknya sehingga jawaban skor total ibu terhadap praktik penggunaan MSG maksimum adalah 10 dan minimum 0. Dari total nilai praktik penggunaan MSG ibu, dikategorikan menjadi dua yaitu tidak menggunakan MSG dan menggunakan MSG. Uji beda independent sample t-test dilakukan untuk melihat adanya perbedaan variabel bebas antara contoh di kota dengan contoh di desa. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (pengetahuan, persepsi, sikap dan praktik penggunaan MSG) akan dilakukan uji Korelasi Spearman. Defenisi Operasional Ibu rumah tangga adalah wanita yang telah menikah (tidak termasuk janda) dan tidak buta huruf serta sedang tidak bekerja di sektor formal. Karakteristik sosial ekonomi adalah kondisi contoh penelitian yang digambarkan oleh umur (tahun), tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan besar keluarga
26 Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang ditamatkan oleh contoh. Persepsi terhadap MSG adalah hasil penilaian terhadap berbagai atribut MSG dan produk-produk yang mengandung MSG yang didasarkan pada hasil tangkapan seluruh indera, pengetahuan, serta pengalaman ibu rumah tangga dalam menggunakan MSG sebagai penyedap dalam menyiapkan makanan yang diukur menggunakan skala Likert. Pengetahuan MSG adalah informasi yang diketahui dan diingat ibu tentang halhal yang berhubungan dengan gizi, makanan dan kesehatan terutama yang berkaitan dengan bahan tambahan pangan yaitu Monosodium Glutamat sebagai penyedap makanan yang tercermin dari kemampuan ibu menyebutkan jawaban yang benar dari sejumlah pertanyaan yang diajukan. Tingkat pengetahuan ibu dihitung dalam persentase serta dikategorikan menjadi baik, sedang, dan kurang. Sikap terhadap penggunaan MSG adalah suatu respon evaluatif dan kecenderungan perilaku ibu berdasarkan kepercayaan, pengetahuan dan pengalaman tentang Monosodium Glutamate (MSG) yang diukur menggunakan skala Likert. Praktik penggunaan MSG adalah suatu tindakan contoh menggunakan MSG dalam konsumsi rumah tangga terkait jumlah dan frekuensi penggunaan. Perkotaan adalah karakteristik sosial ekonomi dari wilayah administratif di wilayah kota Bogor. Perdesaan adalah karakteristik sosial ekonomi dari wilayah administratif terkecil di wilayah kabupaten Bogor..