BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan keluarga dengan Tahap tumbuh kembang balita pada keluarga Tn.M khususnya Bayi.A dengan diare.di Mranggen pada tanggal sampai 10 sampai dengan 23 juni 2011. dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut penulis paparkan dari masing tahaptahap tersebut : A. Pengkajian Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 15.00 WIB, Pasien dikaji. Identitas penanggung jawab Tn. M, alamat Demak agama Islam hubungan dengan pasien sebagai suami dan pekerjaannya swasta. Dari pengkajian ditemukan data pasien Ny.P mengatakan Bayi.A BAB lebih dari 3x,tidak mau makan dan minum susu,an.a sering rewel,keluarga mengatakan kurang begitu tau tenbtang pengertian,penyebab,tanda dan gejala,koplikasi,perawatan,pencegahan,serta diit pada penderita diare.untuk data obyektik ditemukan data mukosa bibir kering,bayi.a masih rewel,terlihat Ny.P sering memberikan makanan kepada Bayi.A diluar rumah. Pada pola persepsi terhadap kesehatan Tn.M menganggap bahwa kesehatan itu sangat penting sehingga klien selalu memeriksakan kesehatannya ke bidan didesanya untuk mengetahui kesehatan perkembangan Anaknya dan keluarga. Pola aktifitas dan latihan Tn.M mengatakan saat Bayi.A sakit Ny.P selalu melaksanakan pekerjaan rumah seperti biasanya. Selama dirawat Bayi.A hanya tiduran saja, klien belum makan atau minum sendiri dikarenakan Bayi.A masih kecil. Segala kebutuhan klien dibantu oleh keluarga. Pola istirahat tidur pada saat Bayi.A sakit Ny.P mengatakan tidak mengalami gangguan pola tidur, klien biasa tidur ±7-8 jam perhari. Pola nutrisi dan metabolik di rumah Bayi.A kadang tidak mau dikasih makan dan minum susu, Ny.P mengatakan Bayi.A memang sulit di kasih makan dan sering rewel, klien juga minum 625 cc, Bayi.A hanya minum air putih dan 34
susu. Pola eliminasi BAK/BAB Ny.P mengatakan Bayi.A BAB lebih dari 3x,dengan konsistensi tinja cair,berwarna kehijauan,berbau khas,dan berbusa.bak An.A dalam sehari 5-7 kali,dengan warna kuning bening,dengan bau khas amoniak. Pola kognitif Ny.P An.A tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran dan penciuman. Pola Konsep Diri harga diri Ny.P mengatakan sangat senang dengan kelahiran anak pertamanya. Ideal diri klien berharap supaya dirinya menjadi seorang ibu yang bisa mengasuh anaknya dengan baik. Identitas diri klien sebagai seorang istri sekaligus sebagai ibu bagi anaknya. Gambaran diri klien klien merasa sangat senang dengan kelahiran anak perempuan yang pertama. Pola koping klien mengatakan bahwa untuk memutuskan sesuatu klien membicarakan dengan suami dan orang tuanya secara bermusyawarah. Pola hubungan sosial klien dalam berhubungan dengan orang lain baik dengan keluarga, tetangga maupun dengan pasien lain dan perawat yang ada di rumah sakit. Pola seksual-reproduksi klien mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan seksual dengan suaminya, tidak ada keluhan terkait dengan reproduksi, klien sudah merasa senang sekali dengan punya anak yang sehat dan normal. Pola nilai dan kepercayaan klien beragama Islam dan klien mengatakan melaksanakan sholat lima waktu, dan menjauhi makanan yang dilarang seperti ular dan babi. Dari pemeriksaan fisik keadaan umum bayi.a Baik, nadi 108 x/menit, suhu 36,5 o c, respirasi 30 x/menit, bentuk kepala mesochepal, rambut hitam bersih. Mata konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pandangan jelas, hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung, tidak terpasang alat bantu pernafasan. Telinga bersih, tidak ada serumen. Mulut bersih tidak berbau, mukosa bibir lembab, tidak sianosis,gigi susu mulai tu mbuh atas 3 bawah 3, leher dan tenggorok tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu nafas. 35
B. Diagnosa keperawatan Berdasarkan data pengkajian yang muncul pada Bayi.A diperoleh diagnosa keperawatan yaitu: 1.Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada keluarga Tn.M Khususnya Bayi.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang sakit. 2.Resiko diare berulang pada Bayi.A di keluarga Tn.M b berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat. C. Rencana Keperawatan Rencana keperawatan yang sudah disusun untuk mengatasi masalah keperawatan yang muncul pada Bayi.A yaitu: Pada diagnosa yang pertama yaitu Resiko kekurangan cairan pada Bayi.A dikeluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami diare,dibuat intervensi pada keluarga Tn.M,yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang masalah diare yang meliputi Pengertian,Penyebab,Tanda dan gejala,perawatan,pencegahan penyakit diare,cara pembuatan Larutan Gula Garam serta motivasi keluarga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan seperti menutup tempat makanan dan tempat sampah dan anjurkan keluarga untuk tidak melakukan kebiyasaan yang tidak sehat seperti tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan dan jajan sembarangan. Sedangkan dari masalah keperawatan yang kedua Resiko diare berulang pada bayi.a dikeluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat,dibuat intervensi pada keluarga Tn.M yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang cara memodifikasi lingkungan yang sehatdalam mengatasi penyakit diare.dari semua rencana yang telah dibuat pada keluarga Tn.M pada tanggal 23 juni 2011 dapat di implementasikan dengan baik. 36
D. Implementasi Dari perecanaan tindakan yang sudah dirumuskan, tindakan yang telah dilakukan yaitu : Implementasi pada masalah keperawatan pertama,dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 berupa pendidikan kesehatan selama 1x30 menit tentang masalah diare,keluarga Tn.M dapat menjelaskan tentang penyakit diare dengan menyebutkan bahwa penyakit diare adalah penyakit infeksi yang mengenai saluran pencernaan dengan konsistensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer dan cair,mampu menyebutkan 2 dari 4 penyebab.mampu menyebutkan 6 dari 9 tanda dan gejala penyakit diare yaitu mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit diare adalah feses lunak atau cair,kemerahan pada anus,tidak nafsu makan dan minum,bibir kering.mampu menyebutkan dari 6 komplikasi penyakit diare yaitu dengan menyebutkan komplikasi dari penyakit diare adalah dehidrasi,kejang,malnutrisi,mampu menyebutkan cara pembuatan oralit atau larutan gula garam yaitu dengan menyebutkan dengan cara: satu sendok teh gula putih ditambah seperempat sendok teh garam dan larutkan dalam satu gelas masak 200mg. E. Evaluasi Sebagai langkah akhir dari proses keperawatan, evaluasi yang didapat dari tindakan yang telah dilakukan yaitu: Pada diagnosa yang pertama evaluasi tindakan dilakukan hari Senin, 10 Juni 2011, hasil evaluasi yang diperoleh keluarga mengatakan telah mengetahui masalah diare,keluarga mengatakan mampu mengambil keputusan yang tepat untuk penanganan diare dengan memberikan cairan oralit,keluarga mengatakan Bayi.A tidak diare lagi. Dari data di atas analisa keluarga mampu melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga,dan hentikan intervensi. 37
Pada diagnosa yang kedua, dilakukan pada tanggal 23 Juni 2011, hasil evaluasi keluarga mengatakan sudah memodifikasi lingkungan untuk mengatasi resiko diare berulang pada Bayi.A. Berdasarkan data di atas diperoleh analisa yaitu pertahan intervensi anjurkan keluarga untuk mempertahankan lingkungan rumah tetap aman,nyaman,bersih dan rapi didalam maupun diluar rumah. 38