Wardaya College. Denisi. Besaran Vektor dan Skalar. Part II

dokumen-dokumen yang mirip
BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BAB II BESARAN VEKTOR

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

BESARAN VEKTOR B A B B A B

B a b 2. Vektor. Sumber:

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

Vektor Ruang 2D dan 3D

BAB I BESARAN DAN SATUAN

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

Bab 1 : Skalar dan Vektor

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Pentalogy BIOLOGI SMA

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Vektor di Bidang dan di Ruang

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

Penjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

Perkalian Titik dan Silang

BAB I ANALISIS VEKTOR

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

9/17/2012 B E S A R A N. Besaran Fisika. massa, waktu, suhu, kecepatan, percepatan, panjang, luas, gaya, momentum, medan

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

Kata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Kelas XII Semester 1

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

BUKU AJAR FISIKA. Ira Puspasari, S.Si.,M.T. Ir. Henry Bambang Setyawan, M.M. Pengarang: INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

9.1. Skalar dan Vektor

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

DR Ibnu Mas ud Guru Fisika SMK Negeri 8 Malang Owner drimbajoe_foundation

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

DIKTAT MATEMATIKA II

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

Hukum Coulomb. Penyelesaian: Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut. (a) F = k = = 2, N. (b) q = Ne N = = 3,

MENJUMLAH VEKTOR. No Besaran Skalar Besaran Vektor

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Transkripsi:

Besaran Vektor dan Skalar Part I Denisi Besaran sika dapat dikelompokkan berdasarkan komponen arahnya. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Besaran Skalar adalah besaran yang tidak memiliki arah. Part II Besaran Vektor dan Skalar 1. Besaran Vektor Besaran vektor adalah besaran sika yang memiliki nilai dan arah. Nilai dan arah menjadi informasi yang saling melengkapi pada besaran vektor. Contoh besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, gaya, momentum, medan listrik dll. Dalam menyatakan besaran vektor, nilai vektor harus diikuti dengan arahnya. Contoh kecepatan mobil 20 km/jam ke timur, mobil berpindah sejauh 400 meter ke kanan, Andi menarik mobil-mobilan dengan gaya 2 N ke kanan dll. Penulisan besaran vektor harus dibedakan dengan besaran bukan vektor. Biasanya dituliska dengan huruf cetak tebal, cetak miring atau huruf kapital. Contoh cara penulisan besaran vektor: Kecepatan disimbolkan dengan huruf v Gaya disimbolkan dengan huruf F Momentum disimbolkan dengan huruf p dll Besaran vektor digambarkan dengan anak panah lurus. Arah panah menunjukkan arah besarannya. Panjang garis anak panah merepresentasikan besar vektor. Misalkan kita menggambarkan vektor kecepatan 2 m/s dengan garis 1 cm, maka untuk kecepatan sebesar 10 m/s harus digambarkan dengan garis sepanjang 5 cm dst. Berikut beberapa aturan berkaitan dengan besaran vektor. (a) Menggambar Besaran Vektor Besaran vektor digambarkan dengan anak panah dengan panjang yang harus proporsional. (b) Komponen Vektor dan Vektor Satuan Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya. Misalkan sebuah vektor gaya F membentuk sudut α terhadap sumbu x seperti gambar berikut. 1

Vektor F dapat diuraikan ke sumbu x dan sumbu y sebagai F x dan F y. F x dan F y disebut sebagai komponen vektor F di sumbu x dan y. Besar komponen vektor di sumbu x dan y adalah F x = F cos α F y = F sin α Jika besar komponen vektor di sumbu x adalah F x dan besar komponen vektor di sumbu y adalah F y, maka vektor F dapat dinyatakan dengan F = F x i + F y j, dengan i dan j adalah vektor satuan. Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang besarnya sama dengan 1 (satu) dan tidak mempunyai satuan serta berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga dimensi memiliki komponen-komponen terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z, sehingga penulisannya harus menyertakan tiga vektor satuan i, j dan k. Misalkan vektor F berada di ruang tiga dimensi maka vektor F dapat dinyatakan sebagai F = F x i + F y j + F z k. (c) Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor Ada dua metode untuk menjumlahkan vektor, yaitu metode gras (geometris) dan analisis. Metode gras adalah penjumlahan vektor dengan menyatakan vektor-vektor dalam sebuah diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor (artinya harus menggunakan skala dalam pengambarannya), dan arah vektor ditunjukkan oleh arah ujungnya (kepalanya). Metode gras dapat dilakukan dengan metode jajar genjang, segitiga dan metode poligon. Jika vektor A,B dan C dengan besar tertentu maka penjumlahan dan pengurangan vektor secara gras dapat digambarkan sebagai berikut. 021-29336036 / 0816950875 2 www.wardayacollege.com

Penjumlahan dua vektor dalam-dua dimensi, metoda geometris cukup memadai. Tetapi untuk kasus penjumlahan tiga vektor ataupun penjumlahan vektor dalam tiga dimensi seringkali kurang menguntungkan. Cara lain yang dapat digunakan untuk menjumlahkan vektor adalah metoda analitik. Dengan metoda ini, vektor-vektor yang akan dijumlahkan, masing-masing diuraikan dalam komponen-komponen vektor arahnya (lihat kembali Komponen Vektor). Pada intinya cara menjumlahkan vektor adalah sama dengan menjumlahkan bilangan bukan vektor. Perbedaannya adalah penjumlahan aljabar pada vektor hanya boleh dilakukan jika dua vektor tersebut adalah vektor yang memiliki dimensi yang sama dan bekerja pada sumbu yang sama. Vektor kecepatan tidak boleh dijumlahkan dengan vektor gaya, vektor gaya hanya boleh dijumlahkan dengan vektor gaya. Misalkan vektor A dan B adalah vektor berdimensi sama dengan A = x 1 i + y 1 j + z 1 k dan B = x 2 i + y 2 j + z 2 k, maka A ± B = (x 1 ± x 2 )i + (y 1 ± y 2 )j + (z 1 ± z 2 )k. Hasil penjumlahan ini masih dalam komponen-komponen vektor, untuk menentukan besar vektor hasil penjumlahan digunakan persamaan A±B = x 2 + y 2 + z 2 dengan x = x 1 ± x 2 ; y = y 1 ± y 2 dan z = z 1 ± z 2 (d) Perkalian vektor i. Perkalian dengan konstanta Jika A = x 1 i + y 1 j + z 1 k maka b A = bx 1 i + by 1 j + bz 1 k. ii. Perkalian dengan vektor A. Perkalian dot Perkalian dot adalah perkalian vektor yang menhasilkan besaran skalar, sehingga sering disebut sebagai dot product. Jika A dan B adalah vektor yang membentuk sudut θ maka, A.B = AB cosθ. 021-29336036 / 0816950875 3 www.wardayacollege.com

B. Perkalian cross Jika A dan B adalah vektor yang membentuk sudut θ maka, A B = AB sinθ. Hasil dari perkalian cross adalah vektor yang tegak lurus terhadap vektor-vektor yang dikalikan. Untuk lebih jelasnya bisa klik di link berikut. https://www.wardayacollege.com/matematika/vektor/perkalian-silang-dua-vektor/perkaliansilang-cross-product-dua-vektor/ (Video 1 dan 2) 2. Besaran Skalar Besaran yang memiliki besar, tetapi tidak memiliki arah disebut besaran skalar. volume, massa jenis dan suhu. Contohnya waktu, Part III Contoh Soal Besaran Vektor dan Skalar 1. Berikut ini yang termasuk besaran vektor adalah... (a) massa, waktu, panjang dan suhu (b) jarak, kelajuan, kecepatan dan suhu (c) perpindahan, kecepatan, gaya dan momentum (d) momentum, energi, medan listrik dan jarak (e) jarak, gaya magnet, energi dan daya Jawaban: C Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. kecepatan, gaya dan momentum. Maka jawabannya adalah perpindahan, 2. Besar gaya Lorentz dari muatan sebesar q yang bergerak di medan magnet B dengan kecepatan v adalah sebesar F = q (v B). Jika partikel bermuatan 2 mc bergerak di medan B = 2i+5j T dengan kecepatan v = 5i m/s, maka besar dan arah gaya Lorentznya adalah... (a) 35k mn (b) 50k mn (c) 70k mn (d) 80k mn (e) 90k mn Jawaban: B Berdasarkan persamaan di gaya lorentz maka F = q (v B) = 2 10 3 (5i (2i + 5j)) = 50 10 3 kn = 50k mn 3. Vektor A memiliki besar A = 2i + 5j + 2k dan vektor B memiliki besar B = 4i + bi + 1k, jika A B =20, maka besar b adalah... (a) 1 (b) 2 (c) 3 (d) 4 (e) 5 021-29336036 / 0816950875 4 www.wardayacollege.com

Jawaban: B A B = (2i + 5j + 2k) (4i + bi + 1k) 20 = 8 + 5b + 2 10 = 5b b = 2 021-29336036 / 0816950875 5 www.wardayacollege.com