EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2

dokumen-dokumen yang mirip
47


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Vol. 1 No. 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Peningkatan Hasil Belajar Sifat-Sifat Segiempat dengan Pendekatan STAD (Student Teams Achievement Divisions) di Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kutalimbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 tentang sifat-sifat bangun

Konsep Dasar Geometri

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Lampiran 1 DATA NILAI HASIL EVALUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 REJOSARI PRA SIKLUS. Nilai. Nama

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 2 SORKAM

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 1 Diagram Balok Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kondisi Awal

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTsN Aluh-Aluh

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

Sifat-Sifat Bangun Datar

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SD LAMREH KECAMATAN RAYA

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Aplikasi Pembelajaran. Sekolah Dasar Berbasis. (2014) Untuk Taman Kanak-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)

BAB III METODE PENELITIAN

Ahmad Susanto, teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), ), 2.

RANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS PEMBELAJARAN ILMU BANGUN DATAR SD NEGERI 01 CANDIRETNO

BAB II KAJIAN TEORI. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi siswa dan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

BAB IV. Hasil penelitian dan Pembahasan. 2012/2013 pada SDN Gambut2. Kecamatan Gambut, Siswa kelas V berjumlah

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB III METODE PENELITIAN

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan atau Research and

LAPORAN PENELITIAN. Dra. Martianty Nalole, M.Pd NIP DANA RBA FIP UNG TAHUN ANGGARAN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

ANALISIS PEMBELAJARAN SISTEM APLIKASI ANIMASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANDING AGUNG

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tujuan tertentu yang sebelumnya tidak ada aktivitas ke arah tujuan.

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGAMODEL BANGUN DATAR WARNA WARNI PADA KELAS VASD NEGERI DELITUA

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Dyah Ayu Pramoda Wardhani Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Dr. Sri Mulyati, M.Pd Dosen Universitas Negeri Malang

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2 Li ila Guru SDN Pekuwon 3Sumberrejo Bojonegoro Email :liila.pekuwon3@gmail.com Abstrak: Penelitian ini dilandasi kenyataan bahwa kemampuan pemahaman konsep bangun datar, peserta didik kelas V SDN Pekuwon 2 masih rendah. Peserta didik merasa kurang menarik terhadap materi yang disajikan guru. Masalahnya adalah (1) apakah pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu Model Bangun Datar Warna-warni(MBDW) menyenangkan? (2) Bagaimanakah efektivitas pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu MBDW pada materi bangun datar? Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan metode STAD dengan alat bantu MBDW menyenangkan, dan mendeskripsikan efektivitas metode STAD dengan alat bantu MBDW dalam pembelajaran bangun datar.permasalahannya terpecahkan dengan teori pembelajaran motede STAD dan konsep bangun datar. Metode penelitian dengan deskreptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan tes. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu MBDW menyenangkan. Ketuntasan belajar dapat dicapai 100%. Suasana kelas hidup. Kompetisi antarkelompok belajar terjadi sangat tinggi. Pengelolaan kelas mudah. Guru dapat memfokuskan diri dalam membantu peserta didik yang belum mampu. Dengan demikian pembelajaran dengan metode STAD dan peraga MBDW materi pelajaran bangun datar efektif dan menyenangkan. Kata Kunci: Metode STAD dan Alat Bantu MBDW, efektivitas pembelajaran Secara garis besar, materi pelajaran Matematika di kelas V sekolah dasar dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu bilangan, geomitri dan pengukuran.materi bilangan, peserta didik dituntut mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.sedangkan materi pembelajaran geometri dan pengukuran, peserta didik dituntut mampu menghitung jarak, waktu, berat, luas volum, dan sifat-sifat bangun datar. Prestasi belajar peserta didik kelas V SDN Pekuwon 2 dalam mengikuti pembelajaran Matematika rendah.banyak materi pembelajaran yang belum dapat dicapai secara tuntas.konsep materi pelajaran bangun datar belum dikuasai secara mendalam.peserta didik merasa berkesulitan dalam menghitung luas dan menentukan sifatsifat bangun datar. Di samping itu, guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran tentang bangun datar.sering terjadi anggapan oleh guru bahwa materi yang diajarkan sangat mudah sehingga penyajian materi pelajaran bangun datar cukup hanya dengan cerita.peserta didik hanya sebagai pendengar.peserta didik pasif, kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.materi pembelajaran disampaikan secara abstrak. Banyak upaya untuk mengatasi kendala yang ada. Salah satu usaha untuk mengatasi berbagai kesulitan pembelajaran dengan materi pelajaran bangun datar di kelas V adalah model pembelajaran STAD dengan menggunakan alat bantumbdw (Model Bangun Datar Warna-warni). Model-model bangun datar tersebut merupakan upaya konkritisasi dari bentuk abstrak bangun datar. Dengan alat bantu model bangun datar tersebut, peserta didik dapat menyerap materi 20

Li ila,efektivitas Pembelajaran Materi Pelajaran Bangun Datar Dengan Metode STAD Dan Alat Bantu MBDW Pada Peserta Didik Kelas V SDN Pekuwon 2 21 pelajaran dari guru sesuai dengan perkembangan daya nalarnya. Penelitian tentang pembelajaran bangun datar dengan alat bantu model bangun datar ini bertujuan, sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran bahwa dengan metode STAD dan alat bantu MBDW menyenangkan. 2. Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997) Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996) Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Bangun datar di kelas V SD terdiri atas persegi panjang, persegi, segitiga, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996).Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar disarikan, sebagai berikut. 1. Persegi panjang panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan 4 sudut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku. Diagonalnya sama panjang dan saling memotong sama panjang sehingga membagi dua sama panjang. 2. Segitiga memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segi tiga memiliki 3 sudut dan 3 buah sisi. 3. Trapesium memiliki sepasang sisi yang sejajar. Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar pada trapesium adalah 180 0. 4. Jajaran Genajang memiliki sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar. Kedua diagonalnya saling membagi sama panjang. 5. Belah ketupat memiliki empat sisi sama panjang, kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri, sudut yang berhadapan sama besar, diagonalnya saling berpotongan tegak lurus. 6. Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi yang sama panjang, terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar. 7. Lingkaran memiliki sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari, banyak sumbu simetri lingkaran tidak terbatas. Metode yang digunakan dalam pembelajaran materi pelajaran bangun datar adalah STAD (Student Teams Achivement Divisions).STAD merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkins. Secara garis besar, langkah-langkah pelaksanaan metode STAD adalah peserta didik di dalam kelas dibentuk tim, masingmasing 4-5 anggota kelompok. Tiap tim menggunakan lembar kerja, dan kemudian tanya jawab atau diskusi untuk saling membantu. Secara periodik guru memantau perkembangan tim atau individu. Tim atau individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi penghargaan (Nurhadi, Yasin, dan Senduk:2003) Alat yang digunakan adalah model bangun datar, persegi panjang, persegi, belah ketupat, segitiga, terapesium, jajaran genjang, layang-layang, dan lingkaran. Pembelajarn bangun datar harus dengan menggunakan alat bantu model bangun datar. Alat bantu model bangun datar warna-warni merupakan bentuk bangun datar dengan memberi warna-warna yang berbeda pada bagian-bagian (unsur) bangun datar yang memiliki karakter khusus. Dengan bangun datar warna-warni tersebut merupakan upaya mengarahkan peserta didik untuk berpikir konkrit.belajar secara konkrit lebih menyenangkan, mengaktifkan, dan mudah dipahami.

22 Jurnal KaryaPendidikan Volume 2, Nomor 2, Maret 2016 hlm 20-25 METODE PENELITIAN Setting Penelitian Tempat : SDN Pekuwon 2 Waktu : Penelitian dimulai bulan Desember 2014 Subjek Penelitian Peserta didik kelas V SDN Pekuwon 2 berjumlah 38 orang peserta didik tahun pelajaran 2014/2015. Sumber Data 1. Hasil tes siklus I kompetensi dasar; mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 2. Hasil tes siklus II kompetensi dasar; menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar. 3. Hasil angket pengamatan proses pembelajaran siklus I dan II. Indikator Kinerja Pembelajaran dianggap efektif jika telah memenuhi ketuntasan individual 65% dan ketuntasan klasikal 75%.Diharapkan hasil meningkat pada tes siklus ke II menjadi 80% secara klasikal. Instrumen Penelitian 1. MBDW 2. Lembar pengamatan 3. Lembar Evaluasi Siklus 1 Perencanaan a. Pedoman Guru 1) menentukan kompetensi dasar 2) merencanakan metode/pendekatan 3) menentukan kelompok diskusi 4) menyusun skenario pembelajaran 5) menyiapkan sumber materi 6) menyusun LKS 7) menyusun lembar observasi 8) menyusun perencanaan pemantauan individual maupun kelompok 9) menyusun soal evaluasi b. Pedoman Peserta didik 1) memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik 2) mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk 3) melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok 4) mengerjakan soal evaluasi Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran. - proses pembelajaran secara kolaborator dengan lembar observasi - Menilai hasil pembelajaran materi sifatsifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan. Refleksi - Mengevaluasi tindakan siklus I - Mendiskusikan hasil evaluasi siklus I dengan kolaborator - Memperbaiki pelaksanaan untuk siklus berikutnya. Perencanaan a. Pedoman Guru - pemantauan individual/kelompok - pendampingan pada kelompokkelompok tertentu - menyusun skenario pembelajaran - menyusun LKS - Menyusun pemantauan individual dan klasikal - menyusun soal evaluasi b. Pedoman Peserta didik 1) memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik 2) mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk 3) melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok 4) mengerjakan soal evaluasi Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.

Li ila,efektivitas Pembelajaran Materi Pelajaran Bangun Datar Dengan Metode STAD Dan Alat Bantu MBDW Pada Peserta Didik Kelas V SDN Pekuwon 2 23 a. proses pembelajaran secara kolaborator dengan lembar observasi b. Menilai hasil pembelajaran materi sifatsifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan. Refleksi a. Mengevaluasi tindakan siklus II b. Mendiskusikan hasil evaluasi siklus II dengan kolaborator c. Menyimpulkan pelaksanaan tindakan dari hasil 2 siklus Analisis Data Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAN Hasil Siklus I Tabel Data Hasil Proses Pembelajaran Siklus 1 N o 1 Aspek Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Pengamat 1 2 3 Jml R 16 16 15 47 15,67 Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan sebesar 78,33% dengan kriteria sangat baik. Hasil Evaluasi Tabel Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I No Rentang Nilai Jumlah Persentase Kriteria 1 < 65 2 5,26% Tidak tuntas 2 65 74 9 23,68% Tuntas 3 75-84 17 44,74% Tuntas 4 85 10 26,32% Tuntas Jumlah 38 100% Rata-rata 81,58% Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas disajikan gambar berikut. Gambar 1 Diagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus I Hasil Siklus II Tabel Data Hasil Proses Pembelajaran No 1 Aspek Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Pengamat 1 2 3 Jml R 18 18 17 53 17,67 Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan setelah direkapitulasi dari tiga pengamat, sebesar 88,33% dengan kriteria sangat baik. Hasil Evaluasi Tabel Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran No Rentang Nilai 1 < 65 Siklus I Jumlah Persentase Kriteria 1 2,63% Tidak tuntas 2 65 74 6 15,79% Tuntas 3 75-84 15 39,47% Tuntas 4 85 16 42,11% Tuntas Jumlah 38 100% 5.26% 23.68% 44.74% 26.32% Rata-rata 86,32%

24 Jurnal KaryaPendidikan Volume 2, Nomor 2, Maret 2016 hlm 20-25 Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas ditunjukkan gambar berikut ini. Gambar 2. Diagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus II. PEMBAHASAN Siklus 1 Perencanaan Pada siklus 1 guru memberi penegasan tentang konsep bangun datar, bahwa bangun datar terdiri atas sisi, sudut, dan diagonal. Metode pembelajaran adalah STAD, untuk itu peserta didik dalam proses pembelajaran secara berkelompok. Masing-masing kelompok berkerjasama dengan bersungguhsungguh.setiap kelompok bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya.kelompokkelompok belajar tersebut bersaing, baik secara individual maupun secara kelompok. Tindakan 2.63% 15.79% 39.47% 42.11% Peserta didik belajar berdasarkan lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan LKS tersebut Peserta didik belajar memecahkan masalah dengan alat bantu MBDW. Dengan waktu yang telah ditentukan, peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya. Setiap anggota, mempunya tanggung jawab yang sama untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dengan demikian, masingmasing kelompok memiliki tanggung jawab terhadap anggotanya agar mampu memecahkan masalah dalam diskusi, agar kelompok belajarnya dapat unggul dalam persaingan.pada akhir pertemuan, peserta didik secara individu mengerjakan evaluasi. Berdasarkan pengamatan guru secara kolaborator, tampak bahwa peserta didik yang bodoh cenderung pasif dan peserta didik yang pintar cenderung mendominasi kelompok diskusi. Secara keseluruhan, skor pengamatan dapat dijelaskan bahwa kesungguhan dan keaktifan masing-masing skor 9, keceriaan dan kompetisi antarkelompok dengan skor 10, dan kerja sama memperoleh skor terendah, yakni 8, sehingga diperoleh jumlah skor 46 dengan rata-rata skor 15,33. Persentase ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 78,33%, dengan demikian kriteria proses pembelajaran amat baik. Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran diperoleh data bahwa dari 38 peserta didik, ada 2 anak dinyatakan belum tuntas, 36 anak dinyatakan telah tuntas. Peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari 85 ada 10 anak. Secara klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan 75% telah dapat dicapai, yakni 81,58%. Refleksi Refleksi dilakukan oleh guru dengan kolaborator, yakni menyepakati adanya pendampingan kelompok-kelompok diskusi yang di dalamnya terdapat peserta didik yang masih belum mampu secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Serta adanya kontrol individu selama proses pembelajaran berjalan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1, dengan pemberian motivasi: pemberian penghargaan, hadiah dan sebagainya, ternyata hasilnya mengalami peningkatan, dengan pencapaian rata-rata pengamatan proses 88,33% dan hasil evaluasi 86,32%. PENUTUP Simpulan Berdasarkan perolehan hasil pengamatan dan hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dapat dikemukakan bahwa,

Li ila,efektivitas Pembelajaran Materi Pelajaran Bangun Datar Dengan Metode STAD Dan Alat Bantu MBDW Pada Peserta Didik Kelas V SDN Pekuwon 2 25 1. Proses pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW ternyata menyenangkan. Keaktifan peserta didik ditunjukkan dengan skor nilai pengamatan 78,33% dan 88,33% kriteria amat baik. 1) Dengan metode STAD dan alat bantu belajar MBDW efektivitas pembelajaran tinggi, indikator kerja yang diharapkan dapat dipenuhi, rata-rata perolehan nilai dari siklus 1 dan siklus 2 berturut-turut mengalami peningkatan yaitu ari 81,58% meningkat menjadi 86, 32%, secara individual tingga 1 orang anak yang belum tuntas, secara klasikal telah dinyatakan tuntas dengan indikator kerja 80%. Saran Metode STAD dengan alat bantumbdw efektif membantu peserta didik dalam memecahkan masalah pembelajaran Matematika. Akan tetapi, sering terjadi monopoli dari salah satu peserta didik pada kelompok belajar. Untuk menghindari hal tersebut disarankan 1. Masing-masing kelompok hendaknya tidak hanya 1 alat bantu MBDW, 2. Mengingat pembuatan alat bantu MBDW membutuhkan biaya, hendaknya ada anggaran dana dari sekolah, Pembelajaran dengan alat bantu serupa hendaknya perlu dikembangkan pada mata pelajaran yang lain.. DAFTAR PUSTAKA Imam Roji. 1997. Materi Penataran Guru Pemandu Matematika. Semarang: Proyek SD Jateng Julius Hambali, Iskandar, dan Mohamad Rohmad. 1996. Materi Pokok Matematika Modul 1 9. Jakarta: Universitas Terbuka Nurhadi, Yasin B., dan Senduk GS. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Tingkat SD dan MI. Jakarta: Depdiknas