PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA"

Transkripsi

1 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN (Media Online) (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari, Pekalongan, Jawa Tengah *Diterima Agustus 2016, disetujui Agustus 2016, dipublikasikan September 2016 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika, (2) Mengetahui penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Metode pengambilan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode non tes yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Alat pengambilan data yang digunakan berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FBPB yang ditunjukkan dari hasil tes evaluasi pada siklus II. Penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran Matematika yang dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Kata Kunci: KPK; FPB; Tutor Sebaya 2016 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter PENDAHULUAN Mutu pendidikan dikatakan baik jika nilai prestasi siswa menunjukkan peningkatan. Baik tidaknya prestasi siswa ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling dominan adalah guru. Dominasi guru dalam upaya peningkatan prestasi siswa terjadi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran yang kurang menarik dan kurang variatif dapat menjadikan proses pembelajaran itu menjenuhkan. Akibatnya prestasi siswa tidak dapat ditingkatkan. Sebaliknya prestasi siswa dapat ditingkatkan jika ada upaya mengubah proses pembelajaran. Yakni dari proses pembelajaran yang menjenuhkan diubah menjadi proses pembelajaran yang menarik dan bahkan mungkin yang mengasikkan. Selama ini upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti, bahkan dapat dikatakan masih jalan di tempat. Dari pengamatan peneliti, yang menjadikan kendala pada masalah di atas salah satunya adalah pada pelajaran matematika. 68

2 Dalam mata pelajaran keseluruhan di SD tempat peneliti bekerja, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang yang nilai rata-rata kelasnya paling rendah. Betapa tidak, prestasi itu dari tahun ke tahun hanya pada kisaran 5,4 sampai 5,7. Upaya peningkatan mutunya pun masih terfokus pada upaya peningkatan prestasi pada mata pelajaran matematika. Sebagian siswa juga masih beranggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit. Dari kondisi tersebut di atas dapat dirasakan bahwa pelajaran matematika di SD tempat peneliti bekerja belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Yakni matematika yang dapat menjadikan siswa berpikir secara logis dan rasional, bersikap kritis, cermat, dan efisien, serta mampu memecahkan masalah sesuai dengan jenjang pendidikan di SD. Upaya guru dalam proses pembelajaran belum mampu meningkatkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa. Lewat penelitian ini, peneliti tertarik pada upaya yang dapat menumbuhkembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa. Pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok-kelompok belajar itulah yang ingin dilakukan peneliti untuk menciptakan kondisi belajar pada pelajaran matematika yang menyenangkan bahkan mengasikkan. Lewat pembelajaran tutor sebaya ini peneliti ingin menepis anggapan yang keliru terhadap mata pelajaran matematika seperti tersebut di atas. Metode tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada orang lain dengan umur yang sebaya. Belajar bersama dalam kelompok dengan tutor sebaya merupakan salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi, melalui kegiatan berinteraksi dan komunikasi, siswa menjadi aktif belajar, mereka menjadi efektif. Kerjasama dalam kelompok dengan tutor sebaya dapat dikaitkan dengan nilai sehingga kerjasama makin intensif dan siswa dapat mencapai kompetensinya (Ratno Harsanto, 2007). Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil (1997) menuliskan bahwa pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Sisi lain yang menjadikan matematika dianggap siswa pelajaran yang sulit adalah bahasa yang digunakan oleh guru. Dalam hal tertentu siswa lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa guru. Itulah sebabnya pembelajaran tutor sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran matematika. Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004) menyatakan bahwa Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya. Dipandang dari tingkat partisipasi aktif siswa, keuntungan belajar secara berkelompok dengan tutor sebaya mempunyai tingkat partisipasi aktif siswa lebih tinggi. Menurut Thomson proses belajar tidak harus berasal dari guru ke siswa, melainkan dapat juga siswa saling mengajar sesama siswa lainnya. Salah satu Kompetnsi Dasar mata pelajaran Matematika SD semester 1 di kelas IV SD yaitu menentukan KPK dan FPB. Untuk dapat menentukan FPB suatu bilangan ada beberapa hal yang dilakukan: a) Menentukan faktor dari tiap-tiap bilangan pada setiap pasangan, b) Menentukan faktor pesekutuannya, c) Menentukan bilangan terbesar pada faktor persekutuan bilangan ini FPB dari pasangan tersebut. Untuk menentukan KPK suatu bilangan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan kelipatan dari tiap-tiap bilangan pada setiap pasangan, b) Menentukan kelipatan persekutuannya, c) Menentukan kelipatan terkecil dari bilangan persekutuan. Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1) Apakah penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika? (2) Apakah pen erapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) mengetahui penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika. (2) mengetahui penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat 69

3 meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dalam pembelajaran Matematika. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01 Kebonsari yang berjumlah 31 siswa. Penelitian dilakukan di semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Data hasil tes dan hasil observasi tersebut dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil tes dan hasil observasi pra siklus, siklus I, dan siklus II. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mengaitkan rencana yang akan dibuat dengan masalah yang ditemukan pada saat observasi langsung (kondisi awal) yaitu aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB. Peneliti selanjutnya merancang pelaksanaan untuk pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran Matematika. Berikut adalah rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus I. Menyusun rencana pembelajaran. Pada siklus I ini disampaikan materi tentang cara menentukan KPK dan FPB dari 2 dan 3 bilangan sampai dengan dua angka, dengan menggunakan tabel perkalian. Dalam kenyataan proses belajar mengajar di kelas, agak sedikit meleset dari rencana. Hal ini karena pada evaluasi kurang waktu untuk menyelesaikan soal. Pembentukan kelompok belajar dengan menyebar siswa yang tergolong cerdas pada tiap kelompok. Pembentukkan kelompok dengan menentukan siswa yang tergolong pandai dan cerdas pada setiap kelompok sehingga terjadi komunikasi antara anggota kelompok dalam menyelesaikan soal atau tugas tetapi belum maksimal siswa yang cerdas sebagai tutor sebaya. Menyusun alokasi waktu dan alat peraga yang tepat. Waktu yang diperlukan untuk menentukan KPK dan FPB disesuaikan pada pokok bahasaan yang ada agar siswa lebih berkonsentrasi pada materi pelajaran karena dengan adanya alat peraga yang digunakan yaitu papan perkalian. Siswa secara bergantian mengisi kotak yang ada. Penggunaan pohon faktor untuk menentukan faktor prima pada pokok bahasan FPB dan garis bilangan untuk membuktikan kelipatan bilangan. Guna menjelaskan pokok bahasan KPK dan FPB. Menentukan teman sejawat sebagai partner penelitian. Dipilih dari wali kelas yang mengampu di kelasnya, yang kebetulan sebagai obyek penelitian adalah kelas VI. Maka partnernya adalah guru kelas VI. 70

4 Menyusun lembar kerja siswa. Memberikan beberapa soal materi FPB dan KPK sebanyak 10 soal untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Soal dikerjakan secara kelompok sesuai dengan kelompok belajarnya, dengan dipandu teman terpandai sebagai tutor sebaya. Menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi dalam bentuk soal-soal yang sesuai dengan materi yang baru saja diajarkan. Evaluasi dikerjakan secara individual untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswa dapat menyeleaikan soal secara mandiri. Pelaksanaan Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya dalam siklus pertama materi yang dipelajari adalah KPK dan FPB. Pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan awal. Pada awalnya pembelajaran guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian mengkondisikan siswa. Selanjutnya dilanjutkan dengan presensi siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru menginformasikan bahwa melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan model tutor sebaya. Pelaksanaan pembelajaran ini berpusat pada siswa. Siswa belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing dan belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai jawaban setiap anggota dan membacakan jawaban/mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kegiatan Inti. Guru mengulas sedikit materi pelajaran terdahulu sebelum masuk pada materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutua n Tekecil (KPK). Mengulang materi pada pertemuan lalu. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah. Dalam mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa guru tidak bisa lepas dari metode ceramah. Hal ini karena mempunyai beberapa keunggulan, disamping praktis juga murah untuk dilakukan. Tentunya tidak didominasi oleh ceramah dalam proses belajar mengajar diaplikasikan dengan metode tanya jawab dan tugas. Beberapa siswa mengerjakan soal di papan tulis. Tidak semua siswa mampu dan bisa berdiri di depan kelas, terlebih sambil menyelesaikan soal yang ditugaskan kepadanya. Siswa pertama tampak grogi di depan kelas maka ia tidak dapat menyelesaikan soal dengan benar. Maka siswa yang lain membantu mendampingi untuk menjawab soal. Pembaian tugas dan siswa berkelompok yang telah ditentukan. Ada 31 siswa dalam satu kelas, maka di bagi lima kelompok pada tiap kelompok ada siswa yang menonjol kecerdasannya dibanding yang lain. Mencoba mengerjakan tugas yang telah diberikan. Guru bersama siswa mencocokkan dan menyimpulkan hasil pekerjaan kelompok. Setelah waktu yang telah ditentukan terlampaui, tiap kelompok memilih salah satu anggotanya untuk menyelesaikan tugasnya di papan tulis pada pokok bahasan FPB dan seorang lagi dari tiap kelompok untuk menyelesaikan tugas di papan tulis materi KPK. Guru sebagai fasilitator saja dalam mencocokkan, biarkan anak secara klasikal membenarkan, menyalahkan dan menyimpulkan. Pengerjaan tes formatif akhir pelajaran. Dari beberapa soal dapat ditarik kesimpulan bersama siswa dengan tanya jawab, dan ada jawaban yang positif atau paham akan materi FPB dan KPK. Siswa mengerjakan soal-soal formatif. Kegiatan Akhir. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari. Di akhir pertemuan kedua siklus I siswa diberikan soal pekerjaan rumah yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: 71

5 Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Kategori Rentang F (siswa) % Rata-rata Nilai Baik 81, siswa 16,12% 64,96 Cukup 62,50-81,25 14 siswa 45,16% Kurang 43,75-62,50 8 siswa 25,8% Sangat Kurang 25-43,75 4 siswa 12,9% Cukup Jumlah 31 siswa 100% Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dari jumlah 31 siswa, 5 siswa yang berkategori baik (16,12%), 14 siswa berkategori cukup (45,16%), 8 siswa (25,80%) berkategori kurang, dan 4 siswa (12,9%) yang tergolong kategori sangat ku rang. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 64,96 dengan kategori cukup. Observasi kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dilakukan oleh seorang guru yang lain. Hasil pengamatan kinerja guru pada siklus I termasuk dalam kategori cukup. Dengan persentase sebesar 78,75%. Pada siklus I ini, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum berjalan dengan maksimal, karena guru belum memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik dan guru juga belum melaksanakan tindak lanjut atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi Tahap keempat dari penelitian ini adalah refleksi. Peneliti dan observer melakukan refleksi dengan mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan FPB dan KPK. Hasil penilaian dari observasi pada siklus I mengalami peningkatan dari hasil penilaian pada kondisi awal, namun peningkatan tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Selain hal tersebut, proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. Sebagian siswa sudah mulai berani berinteraksi dengan teman kelompoknya dan dari beberapa siswa berani mengemukakan pendapatnya, dengan berbicara di depan kelas walaupun masih malu-malu. Peningkatan tersebut dirasa belum maksimal dan belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan, oleh karena itu peneliti dan observer sepakat untuk melanjutkan penelitian pada siklus yang kedua dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti dan observer sepakat untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus kedua. Perbaikan tersebut adalah: Melakukan perubahan dalam pembentukan kelompok, Meningkatkan bimbingan dan pengarahan agar seluruh anggota kelompok dapat bekerjasama dengan baik, Menciptakan suasana diskusi yang menarik namun tetap terkontrol, Memberikan motivasi agar siswa lebih percaya diri untuk berpendapat maupun berbicara di depan kelas, Memperbaiki alokasi waktu supaya kegiatan berjalan sesuai dengan yang diharapkan Pada siklus I nilai tes evaluasi kemampuan siswa mengalami peningkatan dari nilai tes sebelum dilakukan tindakan (kondisi awal). Rekap nilai tes evaluasi siswa siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah: Tabel 2. Nilai Tes Evaluasi Siklus I Keterangan Siklus I Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Rata-rata 72,38 Ketuntasan klasikal (%) 67,74% 72

6 Berdasarkan tabel 4.3, nilai tes evaluasi siklus I dapat diketahui nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 60, nilai rata-rata kelas 72,38, dan ketuntasan belajar sebesar 67,74%. Siklus II Perencanaan Tahap pertama dalam siklus II adalah perencanaan. Peneliti menyusun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II, yaitu: Identifikasi masalah. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari siklus I bahwa prestasi siswa belum mencapai tingkat yang sesuai harapan. Dari 31 siswa yang terbagi dalam 6 kelompok, masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai batas tuntas yaitu 70. Merancang skenario pembelajaran, tes yang akan digunakan, pedoman observasi, dan menyediakan media pembelajaran untuk dilaksanakan sebagaimana pada siklus I. Menentukan observer, tutor, dan tes formatif. Observer yang akan dilibatkan dalam penelitian ini adalah masih seperti pada pelaksanaan siklus I yakni Yunitasari, S.Pd. SD.(teman kerja di tempat peneliti bekerja). Demikian juga untuk tutor, yaitu sama seperti pada pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya dalam siklus kedua, materi yang dipelajari adalah KPK dan FPB. Pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan awal. Pada awalnya pembelajaran guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian mengkondisikan siswa. Selanjutnya dilanjutkan dengan presensi siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru menginformasikan bahwa melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan model tutor sebaya. Pelaksanaan pembelajaran ini berpusat pada siswa. Siswa belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing dan belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai jawaban setiap anggota dan membacakan jawaban/mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kegiatan Inti. Guru mengulas sedikit materi pelajaran terdahulu sebelum masuk pada materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Tekecil (KPK). Mengulang materi pada pertemuan lalu. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah. Dalam mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa guru tidak bisa lepas dari metode ceramah. Hal ini karena mempunyai beberapa keunggulan, disamping praktis juga murah untuk dilakukan. Tentunya tidak didominasi oleh ceramah dalam proses belajar mengajar diaplikasikan dengan metode tanya jawab dan tugas. Beberapa siswa mengerjakan soal di papan tulis. Tidak semua siswa mampu dan bisa berdiri di depan kelas, terlebih sambil menyelesaikan soal yang ditugaskan kepadanya. Siswa pertama tampak grogi di depan kelas maka ia tidak dapat menyelesaikan soal dengan benar. Maka siswa yang lain membantu mendampingi untuk menjawab soal. Pembaian tugas dan siswa berkelompok yang telah ditentukan. Ada 31 siswa dalam satu kelas, maka di bagi lima kelompok pada tiap kelompok ada siswa yang menonjol kecerdasannya dibanding yang lain. Mencoba mengerjakan tugas yang telah diberikan. Guru bersama siswa mencocokkan dan menyimpulkan hasil pekerjaan kelompok. Setelah waktu yang telah ditentukan terlampaui, tiap kelompok memilih salah satu anggotanya untuk menyelesaikan tugasnya di papan tulis pada pokok bahasan FPB dan seorang lagi dari tiap kelompok untuk menyelesaikan tugas di papan tulis materi KPK. Guru sebagai fasilitator saja dalam mencocokkan, biarkan anak secara klasikal membenarkan, menyalahkan dan menyimpulkan. Pengerjaan tes formatif akhir pelajaran. Dari beberapa soal dapat ditarik kesimpulan bersama siswa dengan tanya jawab, dan ada jawaban yang positif atau paham akan materi FPB dan KPK. Siswa mengerjakan soal-soal formatif. Kegiatan Akhir. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari. Di akhir pertemuan kedua siklus I siswa diberikan soal pekerjaan rumah yang telah disiapkan oleh peneliti. 73

7 Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mengetahui akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I apakah ada peningkatan atau tidak. Kendala yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dapat diperbaiki pada pembelajaran siklus II, sehingga aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Berikut ini rekap hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II: Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Kategori Interval F (siswa) % Rata-rata Baik 81, siswa 64,51% Cukup 62,50-81,25 9 siswa 29,03% 81,90 Kurang 43,75-62,50 2 siswa 6,45% Sangat Kurang 25-43,75 0 siswa 0% Baik Jumlah % Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dari 31 siswa, siswa yang berkategori baik ada 20 siswa atau sebesar 64,51%, 9 siswa ( 29,03%) berkategori cukup, 2 siswa berkategori kurang atau sekitar 6,45% dan tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa siklus II sebesar 81,60 dengan kategori baik. Observasi kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dilakukan oleh seorang guru yang lain. Hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II termasuk dalam kategori baik. Dengan persentase sebesar 82,50. Pada siklus II ini, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah berjalan dengan baik, guru sudah memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik dan guru juga sudah melaksanakan tindak lanjut atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi Peneliti dan observer melakukan refleksi setelah tindakan pada siklus II berakhir. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB mengalami peningkatan. Perhatian siswa terhadap penggunaan alat peraga sudah tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda. Bahkan alat peraga digunakan tidak terlalu lama karena semua siswa sudah dapat menentukan KPK dan FPB dengan langkah-langkah yang benar. Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan dapat dinyatakan baik. Masing-masing kelompok sudah timbul inisiatif untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Dalam mengawali pertanyaan atau menjawab soal, siswa sudah dapat melakukannya dengan rasa percaya diri. Bahkan jika disuruh maju untuk mengerjakan di papan tulis mereka saling berlomba. Ketika proses belajar mengajar berlangsung suasana kelas sudah hidup. Tiap-tiap kelompok sudah dapat bekerja dengan baik. Tutor maupun yang ditutori sudah dapat bekerja sama. Semangat dalam proses kegiatan belajar mengajar sudah baik. Hal ini dapat ditunjukan dengan suasana belajar yang hidup, artinya siswa sudah aktif untuk melaksanakan proses tutorial. Kedepannya, guru juga harus lebih kreatif dalam menyampaikan pelajaran, agar siswa selalu semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada siklus II nilai tes kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB mengalami peningkatan dari nilai tes pada siklus sebelumnya. Rekap nilai tes evaluasi siswa siklus II dapat dilihat pada Tabel 4. 74

8 Tabel 4. Nilai Tes Evaluasi Siklus II Keterangan Siklus II Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Rata-rata 80,00 Ketuntasan klasikal (%) 90,63% Tabel 4 adalah nilai hasil tes evaluasi setelah tindakan siklus II, nilai tertinggi siswa adalah 100, nilai terendah 60, nilai rata-rata kelas 80,00 dengan ketuntasan klasikal sebesar 90,63%. Peningkatan ini dirasa sudah cukup maksimal oleh peneliti maupun guru dan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan oleh karena itu, penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. SIMPULAN Penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB yang ditunjukkan dari hasil tes evaluasi pada siklus II. Penerapan pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran Matematika yang dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memaksimalkan atau mengembangkan penggunaan pembelajaran tutor sebaya atau dengan menggunakan model pembelajaran lain sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan hasil penelitian berikutnya. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada Kepala SDN 01 Kebonsari, Kolaborator, Guru, serta siswa kelas IV SDN 01 Kebonsari, Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya. DAFTAR PUSTAKA Amin Suyitno Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES Aria Djalil, dkk Pembelajaran Kelas Rangka. Jakarta: Depdikbud Ratno Harsanto Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius Suharsimi Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 75

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dengan tahapan-tahapan antara lain sebagai berikut : tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan pada Siswa Kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan pada Siswa Kelas IV 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sukaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan di SD unit kerja penulis.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

Oleh NAMA : SOBARI MIZAN NIM :

Oleh NAMA : SOBARI MIZAN NIM : MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI GUMALAR 01 ADIWERNA DALAM MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM KELOMPOK KELOMPOK BELAJAR Oleh NAMA : SOBARI MIZAN NIM :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

Hasil Belajar Prasiklus

Hasil Belajar Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan perbaikan penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM SMA Negeri 1 Batang, Kabupaten Batang, Provinsi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBATALKAN SHALAT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBATALKAN SHALAT Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 2, Desember 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) AJAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBATALKAN SHALAT Jumadi SD Negeri Randusari 03

Lebih terperinci

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal Abstrak Selama ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap penelitian mengikuti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Riyanto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti

METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI SD Negeri 02 Rembun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakter Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V semester I SD Negeri 1 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sekolah dasar Ngurensiti 02 terletak di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupetan Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN Nomor: Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri Pungangan 02, menyatakan bahwa : Nama : Tarmutiatun NIM : 262012090 Mengijinkan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII C MTs NU Banat Kudus tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3).. 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA SDN 02 Depok Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Dilatarbelakangi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI SDN 02 Pait Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Pada awal semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Sokaraja tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Sokaraja tahun ajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Sokaraja semester 2 tahun ajaran 2010/2011 pada tanggal 11 April sampai dengan 7 Mei 2011. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 ISSN

Vol. 1 No. 1 ISSN PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA QS. AT-TIN SISWA KELAS IX SEMESTER I PADA SMP NEGERI 1 SANO NGGOANG TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Abdul Sudin Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Lebih terperinci