IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa perusahaan Inkopas Sejahtera memiliki permasalahan pada volume penjualan produk kopinya yang terus menurun. Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data di lapang untuk keperluan pengolahan yang dilakukan pada bulan November Desember 2009. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data utama yang diperlukan untuk penelitian ini dan data sekunder yang merupakan data pendukung untuk melengkapi datadata utama (data primer). Data primer diperoleh langsung dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan Inkopas Sejahtera melalui kuesioner yang sudah disediakan. Data sekunder diperoleh melalui cara penelusuran literatur, Skripsi terdahulu, penelusuran melalui internet, buku laporan tahunan perusahaan, data dari Dinas instansi terkait yang relevan dengan penelitian ini seperti Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor (IPB), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber lain yang mendukung. 4.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Wawancara dilakukan kepada pemilik sebagai pemimpin perusahaan dan beberapa staf manajemen puncak (Kabag Pemasaran, Kabag Produksi, Kabag Keuangan/Administrasi) di perusahaan Inkopas Sejahtera. Beberapa responden ini dipilih berdasarkan pertimbangan pengetahuan akan kondisi jalannya perusahaan, baik dari segi pengetahuan lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan dari perusahaan Inkopas Sejahtera. 35
Wawancara juga dilakukan pada beberapa orang responden yaitu konsumen yang biasa membeli kopi bubuk ± 30 orang dan kopi plus gula Keong Emas ± 30 orang di warung, toko, warung kopi yang menyediakan kopi dengan merek tersebut (lokasi ditelusuri berdasarkan informasi dari sales perusahaan Inkopas Sejahtera). Responden (minimal berumur 17 tahun) yang pernah mengkonsumsi kopi bubuk dan kopi plus gula Keong Emas minimal dua kali. Hasil wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran karakteristik konsumen kopi bubuk dan kopi plus gula Keong Emas yang berhubungan dengan kondisi eksternal dari perusahaan. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Datadata yang diperoleh dianalisis dan diolah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategi yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel, bagan dan uraian. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan Matriks QSPM. 4.4.1 Analisis Matriks IFE dan Matriks EFE Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis dilakukan dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (Analisis Faktor Internal) dan External Factor Evaluation (Analisis Faktor Eksternal), dengan tahapan sebagai berikut ini: 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal dengan cara penelusuran literatur, wawancara dan observasi. Hasil identifikasi faktorfaktor selanjutnya diberi bobot dan peringkat. 2. Penentuan bobot setiap faktor dalam kuesioner dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktorfaktor strategi eksternal dan internal tersebut kepada manajemen dan pakar dengan menggunakan metode Paired Comparison. Masingmasing faktor diberi bobot yang menggambarkan tingkat kepentingannya terhadap kesuksesan perusahaan dalam industri. 36
Penentuan bobot dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada responden untuk melihat derajat pentingnya masingmasing faktor jika dibandingkan dengan faktorfaktor yang lainnya. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dibandingkan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dibanding indikator vertikal Untuk lebih jelasnya rancangan bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal dan Eksternal Faktor Penentu A B C D.. Total Bobot A X1 A1 B X2 A2 C X3 A3 D X4 A4... Total Xn 1,00 Sumber : Kinnear dan Taylor (1996) Pemberian bobot dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi dan tingkat kepentingan masingmasing faktor dalam industri. Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan proporsi nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah Ai = Xi n Xi i=1 Keterangan : Ai = bobot variabel kei Xi = nilai variabel kei i = 1,2,3,...,n n = jumlah variabel 3. Pemberian peringkat dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi masingmasing faktor di dalam perusahaan. Menurut David (2006), skala peringkat yang digunakan adalah: Untuk analisis faktor internal : 1 (kelemahan utama), 2 (kelemahan minor), 3 (kekuatan minor), 4 (kekuatan utama); Untuk analisis 37
faktor eksternal : 1 (sangat rendah, respon kurang), 2 (rendah,respon sama dengan ratarata ), 3 (tinggi, respon diatas ratarata) dan 4 (sangat tinggi, respon superior). Untuk faktor peluang, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam merespon peluang yang ada. Untuk faktor ancaman, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghindari ancaman yang dihadapi. 4. Selanjutnya, masingmasing nilai bobot dikalikan dengan nilai peringkatnya (rating) untuk mendapatkan nilai ratarata tertimbang untuk semua faktor penentu (pembobotan). Semua nilai ratarata tertimbang dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan total nilai ratarata tertimbang untuk perusahaan yang dinilai. Hasil pembobotan dan peringkat (rating) berdasarkan analisis situasi perusahaan dimaksudkan dalam matrik. Matrik IFE daqn EFE diiliustrasikan pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6. Analisis Matriks IFE Faktor kunci internal Bobot Rating Kekuatan : Kelemahan : Total RataRata Tertimbang Total nilai ratarata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan ratarata 2,5. Total nilai ratarata tertimbang di bawah 2,5 menggambarkan perusahaan yang lemah secara internal, sementara total nilai ratarata tertimbang di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal perusahaan yang kuat. Tabel 7. Analisis Matriks EFE Faktor kunci eksternal Bobot Rating Peluang : Ancaman : Total RataRata Tertimbang 38
Total nilai ratarata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan ratarata 2,5. Total nilai ratarata tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman dalam perusahaannya sedangkan total nilai ratarata tertimbang 1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman. 4.4.2 Analisis Matrik SWOT Matrik SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan dan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST. Alternatif dari strategi matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 8. Langkahlangkah menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut : 1. Menuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan 2. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan 3. Menuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan 4. Menuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan 5. Mencocokkan kekuatankekuatan internal dengan peluangpeluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi SO 6. Mencocokkan kelemahankelemahan internal dengan peluangpeluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WO 7. Mencocokkan kekuatankekuatan internal dengan ancamanancaman eksternal dan mencatat hasilnya delam sel strategi ST 8. Mencocokan kelemahankelemahan internal dengan ancamanancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WT 39
Tabel 8. Matriks SWOT Eksternal Internal OPPORTUNITIESO Daftarkan 510 faktor Peluang THEREATST Daftarkan 510 faktor ancaman STRENGTHS Daftarkan 510 faktor kekuatan STATEGI SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman WEAKNESSW Daftarkan 510 faktor kelemahan STRATEGI WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang STRATEGI SO Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman 4.4.4 ANALISIS MATRIKS QSPM Analisis ini menunjukan alternatif strategi mana yang paling baik untuk diprioritaskan secara objektif berdasarkan faktor eksternnal dan internal dari tahap awal. Input dari matrik QSPM berasal dari tahap input atau masukan dan tahap pemanduan strategi. Penggunaan QSPM dapat dilihat pada Tabel 9. Menurut David (2006), langkahlangkah untuk mengembangkan matriks QSPM adalah : 1. Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama dengan matriks SWOT. 2. Memberikan bobot untuk masingmasing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Bobot ini sama dengan bobot yang diberikan pada matriks IFE dan EFE. 3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi. 4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores (AS)) yang berkisar antara 1 sampai 4. nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS). 5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores (TAS)), kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS). 6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik. 40
Tabel 9. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix) Keterangan : AS FaktorFaktor Sukses Strategi Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Total Bobot = Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik) Alternatif Strategi Strategi I Strategi II Strategi III AS TAS AS TAS AS TAS TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik) Besaran total nilai dalam QSPM matrik inilah yang menjadi informasi kuantitatif sebagai dasar bagi perumusan strategi bisnis. Rumus strategi ini dengan demikian menjadi rumusan hasil akhir dari penelitian ini. 41