Lihar RaudinaIzzati 1), Sutopo 2), Henny Ekana Chrisnawati 3) 1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS 2),3)

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta, , 3)

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Jl. Ir. Sutami no. 36 A, Kentingan Surakarta, , 3)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

*keperluan korespondensi, telp/fax: ,

*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Efektivitas Pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 284) efektivitas

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

Keperluan korespondensi, HP : ,

Grafik Hasil Belajar Sebelum Tindakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nur Jati Zahrah Saputri 1, Agung Nugroho Catur Saputro 2*, dan Haryono 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

* Keperluan korespondensi:

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN MEDIA FLASH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keperluan korespondensi, tel: , ABSTRAK

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI. Undang-undang RI no 20 tahun 2003

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS PEMINATAN XI MIA 3 SEMESTER 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Lihar RaudinaIzzati 1), Sutopo 2), Henny Ekana Chrisnawati 3) 1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS Alamat Korespondensi: 1) 085640774945, riharuraudina@gmail.com 2) 08122897672, stptops@yahoo.com 3) 08562511395, henny_ekana@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran pendekatan ilmiah (scientific approach),mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta dan untuk siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta melalui penerapan model pembelajaran pendekatan ilmiah (scientific approach).data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa.aktivitas belajar siswa yang diamati menyangkut empat aspek, yaitu visual activities,oral activities,writing activitiesdan mentalactivities. Data keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan untuk data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah persentase rata-rata dalam indikator aktivitasnya setidaknya mencapai 75%. Indikator keberhasilan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah setidaknya 75% dari jumlah total siswa mencapai lebih dari atau sama dengan batas KKM yaitu 2,67 dari skala 4. Berdasarkan hasil observasi pra siklus, persentase aktivitas belajar pada visual activities mencapai 57,58%, pada siklus I meningkat menjadi 68,19%, pada siklus II meningkat menjadi 80,81%. Oral activitiesmencapai58,59% pada prasiklus meningkat menjadi 68,19% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,29% pada siklus II. Writing activities mencapai60,61% pada prasiklus meningkat menjadi 71,22% pada siklus I dan meningkat menjadi 78,8% pada siklus II. Mental activities mencapai43,43% pada prasiklus meningkat menjadi 64,15% pada siklus I dan meningkat menjadi 74,25% pada siklus II. Sedangkan dari hasil tes akhir siklus, hasil belajar matematika siswa yang lulus KKM padapra siklusmencapai42,42%menjadi 66,67% pada siklus I meningkat lagi menjadi 78,79% pada siklus II. Kata kunci: Learning Cycle 7E,Scientific Approach, aktivitas belajar, hasil belajar matematika 110 Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017

PENDAHULUAN Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan dapat diukur dengan keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa untuk menemukan makna belajarnya sendiri. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat dilakukan salah satunya dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam aktivitas belajar di dalam kelas. Prinsip belajar adalah berbuat.berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan.tidak ada belajar apabila tidak ada aktivitas.itulah sebabnya, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar [1].Aktivitas siswa dalam proses belajar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam materi yang dipelajari [2].Ini menunjukkan dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa harus dinamis dan optimal sehingga dapat mencapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan terwujudnya suatu proses pembelajaran yang efektif akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Untuk permasalahan matematika yang menyangkut aktivitas belajar siswa, hasil penelitian yang dilakukan oleh Aditya Rachman (2012) di SMK N 2 Pengasih Kulon Progo yang menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa SMA tersebut masih rendah dan perlu ditingkatkan, aktivitas belajar yang dimaksud adalah bertanya, keaktifan dalam diskusi kelompok, dan keseriusan siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Sebelum melakukan observasi, peneliti berdiskusi dengan guru matematika kelas XI MIA 3 yaitu Darmanto, S.Pd., berkaitan dengan permasalahan yang dialami guru di dalam kelas. Dari hasil diskusi tersebut guru menjelaskan bahwa siswa kesulitan dalam materi matematika peminatan yang terlihat dari hasil belajar matematika peminatan siswa. Pada observasi pertama kali tanggal 2 April 2015, terlihat siswa kurang terlibat dalam aktivitas belajar di dalam kelas. Hal ini terlihat ketika pembelajaran dimulai, guru menyampaikan materi pembelajaran, menuliskan rumus di papan tulis, memberi contoh latihan soal, lalu meminta siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Kebanyakan siswa hanya mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Kesempatan siswa dalam mendiskusikan gagasan atau ide pemikiran, mengeluarkan pendapat, mendengarkan pendapat dari orang lain, mengambil keputusan bersama, memperhatikan pekerjaan orang lain, menanggapi pendapat orang lain masih kurang. Selain itu, hasil belajar yang masih kurang dalam pelajaran matematika peminatan.dari hasil observasi tersebut terlihat bahwa aktivitas belajar siswa masih rendah. Berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan guru diperoleh hasil bahwa permasalahan yang ada di Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017 111

dalam kelas mengindikasikan rendahnya aktivitasbelajar siswa sehingga hasil belajar matematika siswa belum optimal. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa. Oleh sebab itu, peneliti dan guru sepakat ingin memperbaiki proses pembelajaran matematika di kelas dengan mengubah pembelajaran yang dulunya masih sangat bergantung pada guru dengan pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk terlibat aktif. Untuk itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut yang dipadupadankan dengan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih oleh guru dan peneliti adalah model pembelajaran Learning Cycle 7E, yang menuntut siswa belajar aktif.siswa yang belajar dengan menggunakan Learning Cycle 7E menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang signifikan [3].Langkahlangkah dalam model pembelajaran Learning Cycle 7Eadalah sebagai berikut: Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engage (ide, rencana pembelajaran dan pengalaman), Explore (menyelidiki), Explain (menjelaskan), Elaborate (menerapkan), Evaluate (menilai), Extend (memperluas) [4]. Pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh guru dan peneliti adalah approach).pendekatan dengan approach) diyakini sebagai titisan emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.langkah-langkah dalam approach) adalah sebagai berikut: mengamati (mengamati dengan indra atau alat), menanya(membuat dan mengajukan pertanyaan), mencoba (siswa harus mencoba sendiri sesuatu yang sedang dipelajarinya, mengumpulkan data, berdiskusi), menalar (melatih proses berpikir yang logis dan sistematis atas faktafakta empiris untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan), mengomunikasikan (siswa menyajikan laporan dan kesimpulan dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dimengerti) [5]. Berdasarkan latarbelakang tersebut, selanjutnyadirumuskanmasalahsebag aiberikut: (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaranlearning Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2014/2015? (2) Apakah proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Learning Cycle 7Edengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 tahun ajaran 2014/2015 Surakarta? (3) Apakah proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Learning Cycle 7Edengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 tahun ajaran 2014/2015 Surakarta? 112 Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas tentang upaya meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran approach).subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 33 siswa. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2015 sampai dengan Juli 2015.Pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam 3 tahapan kegiatan.tahap pertama yaitu persiapan penelitian yang berlangsung pada bulan Januari 2015 hingga Maret 2015.Tahap kedua yaitu pelaksanaan tindakan yang berlangsung pada bulan April 2015.Tahap ketiga yaitu Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan yang dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2015. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes akhir siklus siswa dan hasil observasi. Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data proses pembelajaran dengan penerapan model approach) dan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa yang meliputi visualactivities, oralactivities, writingactivities, mentalactivities. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E dengan approach) dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati ketika mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan pembelajaran meliputi terlaksana tidaknya langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Selain itu, peneliti juga mempunyai catatan lapangan tentang proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yang menerapkan model approach). Hal ini dimaksudkan untuk menuangkan dan mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang terjadi pada setiap pertemuan pada siklus. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar matematika siswa.pada penelitian ini dilaksanakan beberapa kali tes.tes diselenggarakan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran approach).berdasarkan hasil tes akhir setiap siklus dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar matematika siswa. Untuk menguji validitas data dari hasil belajar matematika siswa dilakukan validitas butir soal sebelum digunakan.sedangkan validitas dari hasil observasi aktivitas belajar dan data hasil pelaksanaan pembelajaran digunakan triangulasi penyidik. Berikut ini teknik analisis data yang digunakan: (1) Analisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran:analisis data keterlaksanaan pembelajaran dimulai Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017 113

dengan menelaah sumber data yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menelaah kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP yang telah disusun sesuai dengan model pembelajaran approach). Setelah itu juga perlu dilihat hasil catatan lapangan yang telah dibuat oleh peneliti yang berisi tentang catatan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika kelas peminatan XI MIA 3 yang menerapkan model pembelajaranlearning Cycle 7E dengan approach) dan respon siswa selama proses pembelajaran. (2) Analisis hasil observasi aktivitas belajar siswa: Data tersebut diperoleh melalui lembar observasi yang merupakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran oleh tiga observer dengan menelaah lembar observasi, tanda cek ( ) untuk yang melaksanakan aktivitas dan mendapat tanda (-) yang tidak melaksanakan aktivitas pada setiap aspek aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya dianalisis dengan menghitung persentase hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan rumus sebagai berikut: = 100% Keterangan: P = persentase siswa yang melakukan setiap indikator aktivitas belajar a = jumlah siswa yang melakukan aktivitas s = jumlah seluruh siswa dalam kelas Selanjutnya dihitung persentase ratarata dan semua indikator aktivitas belajar siswa. Keterangan: R = persentase rata-rata aktivitas belajar siswa P = persentase siswa yang melakukan setiap indikator aktivitas belajar N = Jumlah indikator masing-masing aktivitas siswa. (3) Analisis tes hasil belajar: Analisis hasil tes dimulai dengan mengoreksi pekerjaan masing-masingsiswa dengan memperhatikan kriteria penskoran yang telah dibuat padamasingmasing tes. Hasil yang diperoleh berupa nilai untuk masingmasingsiswa.dari data nilai yang diperoleh siswa untuk masingmasing sikluskemudian dihitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa.siswa dikatakantuntas jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan KriteriaKetuntasan Minimum (KKM) yaitu 2,67 dalam skala 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan pra siklus, aktivitas belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaranlearning Cycle 7E dengan approach) cukup rendah. Dapat dilihatbahwa aktivitas belajar siswayaitu untuk visual activitiessebanyak 57,58% siswa, oral activitiessebanyak 58,59%, writing activitiessebanyak 60,61%dan mental activitiessebanyak 43,43% siswa, sehingga persentase rata-rata = 114 Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017

aktivitas belajar siswa adalah 55,05%. Untuk hasil belajar matematika sebelum diterapkan Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) didapat 42,42% siswa yang lulus KKM. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pra siklus, maka dilaksanakan tindakan I dengan penerapan Cycle 7E dengan approach). Berdasarkan tes akhir siklus I dan observasi kemampuan diskusi siswa selama proses pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas belajardan hasil belajar matematika siswa pada pra siklus. Untuk visual activitiesmenjadi68,19% siswa, oral activitiesmenjadi68,19%, writing activitiesmenjadi71,22%dan mental activitiesmenjadi64,15% siswa, sehingga persentase rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 67,94%. Untuk hasil belajar matematika sebelum diterapkan Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) didapat 66,67% siswa yang lulus KKM. Peningkatan pada siklus I belum menunjukkan persentase keberhasilan dari indikator aktivitas belajar yang ditetapkan yakni lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah total siswa mencapai presentase rata-rata dalam indikator aktivitasya dan hasil belajar matematika yaitu lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah total siswa yang mencapai rata-rata ketuntasan hasil belajar yaitu 2,67 dari skala 4, sehingga perlu dilakukan tindakan lanjutan yakni siklus II dengan melihat refleksi dari beberapa hambatan dari siklus I dan menindaklanjuti hasil refleksi dengan perbaikan dari tindakan siklus I. Setelah adanya tindakan siklus II dengan menerapkan model pembelajaranlearning Cycle 7E dengan approach) maka aktivitas belajar dan hasil belajar matematika berdasarkan hasil tes dan observasi pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa pada kondisi awal dan juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa pada siklus I. Untuk visual activitiesmenjadi80,81% siswa, oral activitiesmenjadi 78,29%, writing activitiesmenjadi 78,8%dan mental activitiesmenjadi 74,25% siswa, sehingga persentase rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 78,04%. Untuk hasil belajar matematika sebelum diterapkan Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) didapat 78,79% siswa yang lulus KKM.Karena prosentase aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa pada siklus II sudah mencapai indikator yang diharapkan maka tindakan tidak dilanjutkan. Dengan melihat hasil dari peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa dari setiap siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan approach) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa. Dari kedua siklus yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh proses pembelajaran Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017 115

dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan approach) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan awal, yaitu: a) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. b) Guru menyampaikantujuan dan metode pembelajaran kepada siswa. c) Guru menyampaikan bahwa akan ada penghargaan bagi siswa yang aktif saat pembelajaran berlangsung dan menghimbau agar selama kegiatan pembelajaran siswa berpartisipasi aktif. d) Tahap Elicit, Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi yang berhubungan dengan materi hari ini.guru memotivasi siswa agar tunjuk jari atau mengangkat tangannya ketika hendak menjawab pertanyaan.e) Guru memberi motivasi pada siswa terhadap materi dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kegiatan inti: a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. b) Guru memberitahukan siswa waktu yang dipakai untuk berdiskusi dan presentasi. c) Tahap Explore,meliputi: guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk masing-masing kelompok, guru meminta siswa mengamati materi di LKS. Siswa membaca, mencermati dan mencatat informasi yang diperoleh, Guru meminta siswa membuat pertanyaan mengenai apa yang telah diamati sebelumnya pada LKS. setiap kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyakbanyaknya, Guru meminta siswa menyelesaikan LKS yang telah dibagikan. Siswa berbagi pendapat/ide dengan teman sekelompoknya.siswa bisa bertanya kepada guru/teman sekelompoknya berkaitan dengan LKS yang diberikan, mendengarkan pendapat dari teman sekelompoknya dan mencatat persamaan maupun perbedaan mengenai pendapat berkaitan dengan masalah yang terdapat dalam LKS, guru memantau jalannya diskusi.siswa bersama teman sekelompoknya mendiskusikan penyelesaian yang terbaik berkaitan dengan masalah yang disajikan dalam LKS dan membuat suatu kesimpulan berkaitan dengan pengetahuan yang telah diperoleh.d) TahapExplain, guru meminta perwakilan dua kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas, kelompok lain yang tidak maju mendengarkan, boleh mengajukan pertanyaan, berpendapat, ataupun berkomentar. Guru dapat bertanya dan memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok dan memberikan saran. e) TahapElaborate, Guru memberi penguatan tentang konsep yang sudah benar dan meluruskan jika ada konsep yang kurang tepat. f) Tahap Evaluate, Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. g) Tahap Extend, Guru mendorong siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.3) Penutup, yaitu: a) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan mengenai pembelajaran yang berlangsung. b) Guru menyampaikan tindak lanjut pada pertemuan berikutnya. SIMPULAN DAN SARAN 116 Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan approach) untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran approach) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa adalah sebagai berikut. Kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan bahwa akan ada penghargaan bagi siswa yang aktif saat pembelajaran, melakukan apersepsi, mengarahkan siswa agar tunjuk jari atau mengangkat tangannya ketika hendak menjawab pertanyaan, memberi motivasi dalam kehidupan sehari-hari.kegiatan inti,guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, memberitahukan siswa waktu yang dipakai untuk berdiskusi dan presentasi, membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk masingmasing kelompok, meminta siswa mengamati LKS, membuat pertanyaan mengenai apa yang telah diamati sebelumnya pada LKS, menyelesaikan LKS yang telah dibagikan, guru memantau jalannya diskusi, meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas, kelompok lain yang tidak maju mendengarkan, boleh mengajukan pertanyaan, berpendapat, ataupun berkomentar. Guru dapat bertanya dan memberikan komentar terhadap hasil diskusi kelompok dan memberikan saran. Guru memberi penguatan tentang konsep yang sudah benar dan meluruskan jika ada konsep yang kurang tepat. Guru memberikan kuis, mendorong siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Kegiatan penutup, guru menyimpulkan mengenai pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikan tindak lanjut pada pertemuan berikutnya. (2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar pada siklus I dan siklus II setelah diterapkan model pembelajaran approach), rata-rata aktivitas belajar siswa kelas peminatan XI MIA 3 SMA Negeri 5 Surakarta pada siklus I mencapai 67,94% dan pada siklus II mencapai 78,04%. Apabila dibandingkan dengan siklus I maka terjadi peningkatan pada siklus II yaitu sebesar 11,9%. (3) Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach)yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa berdampak positif terhadap ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti hasil tes siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan mencapai target yang telah ditetapkan. Persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 66,67% dan siklus II sebesar 78,79%. Saran terhadap penelitian ini adalah: (1) Lebih menekankan dalam hal pemberian motivasi kepada siswa agar selama proses pembelajaran termotivasi dan memiliki antusias untuk mengikuti pembelajaran. Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017 117

Contohnya dengan cara pemberian penghargaan bagi siswa yang unggul pada kondisi tertentu atau siswa yang aktif dalam pembelajaran. (2) Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang terlihat jarang melakukan aktivitas terutama aktivitas lisan, yaitu dengan cara menunjuk siswa yang enggan bertanya atau menyampaikan pendapat untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat. (3) Memperhatikan alokasi waktu ketika pembelajaran berlangsung sehingga semua tahapan dari proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dapat terlaksana. (4) Mengontrol kondisi kelas agar suasana kelas menjadi kondusif, seperti bersikap tegas kepada siswa yang gaduh atau yang mengganggu kegiatan pembelajaran. Teacher. 6(70),56-59.Diperoleh pada 7 Februari 2015. [5] Kemendikbud. 2013.Konsep Pendekatan Saintifik.Disajikan dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. FKIP Program Studi Matematika. UNS. DAFTAR PUSTAKA [1] Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Aktivitas Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. [2] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. [3] Polyiem, Titiworada. et al. 2011. Learning Achievement, Science Process Skill, and Moral Reasoning of Ninth Grade Student Learn by 7E Learning Cycle Socioscientific Issue- Based Learning. Australian Journal of Basic and Applied Science Vol. 5(10): 257-264. Diperoleh pada 7 Februari 2015. [4] Eisenkraft, A. 2003. Expanding the 5E model.the Science 118 Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.2 Maret 2017