PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

TIM PENYUSUN. Pengarah. dr. Endid Romo Pratiknyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Penanggung Jawab. Ketua

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL DINAS KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2015

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

Profil Kesehatan Provinsi NTB

KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

Transkripsi:

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2017

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN 2017

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 ini dapat tersusun. Profil kesehatan kabupaten adalah salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pesawaran. Sumber data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran berasal dari pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran dan lintas sektor terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB). Profil kesehatan Kabupaten Pesawaran pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan serta lingkungan masyarakat di Kabupaten Pesawaran. Dengan data evidence base, diharapkan terciptanya informasi yang akurat, representatif dan reliabel sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menyusun perencanaan kesehatan dan dapat digunakan dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesawaran khususnya. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan profil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Gedong Tataan, Juli 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESAWARAN Ir.Harun Tri Djoko M.Kes NIP.19601203 198602 1 002

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 ii Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Gambar iii Daftar Tabel... vii Daftar Lampiran viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 2 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN 3 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 GEOGRAFI DAN BATAS ADMINISTRASI 4 2.2 KEPENDUDUKAN 6 2.3 KEADAAN EKONOMI 7 2.4 PENDIDIKAN 9 2.5 SOSIAL BUDAYA 10 2.6 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 11 2.7 KEADAAN LINGKUNGAN 12 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1 ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) 14 3.2 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) 15 3.3 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) 20 3.4 STATUS GIZI 34 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR 38 4.2 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 53 4.3 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 60 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1 SARANA KESEHATAN 67 5.2 TENAGA KESEHATAN 75 5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN 79 BAB VI KESIMPULAN 81 D a f t a r I s i

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 iii Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kabupaten Pesawaran Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2016 2.2 Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesawaran 2012-2015 8 2.4 PDRB Perkapita Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015 8 2.5 Harapan Lama Sekolah (tahun) Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015 2.6 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015 2.7 Persentase Cakupan Rumah Tangga ber-phbs Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 2.8 Persentase Cakupan Rumah Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.1 Angka Harapan Hidup Waktu Lahir di Kabupaten Pesawaran dan Provinsi Lampung Tahun 2011-2015 3.2 Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup) di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.3 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.4 Penyebab Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.5 Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.6 Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.7 Jumlah Kasus Kematian Ibu Berdasarkan Kelompok Umur Ibu di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.8 Penyebab Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Hal 6 7 9 9 12 13 15 16 16 16 17 18 19 19 D a f t a r G a m b a r

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 iv 3.9 Distribusi Kasus Baru TB Paru BTA+ Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.10 Cakupan Cure Rate & Success Rate (SR) Penderita TB Paru BTA + di Kabupaten Pesawaran Tahun 2013-2016 3.11 Jumlah Kasus Pneumonia Ditemukan dan Ditangani Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.12 Annual Paracite Incidence Malaria per 1000 Penduduk di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.13 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.14 Jumlah Kasus Baru Penderita AIDS di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.15 Jumlah Kasus Baru Kusta di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.16 Jumlah Kasus dan Kematian DBD berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.17 Angka Kesakitan Diare per 1000 Penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 3.18 Jumlah Kasus diare Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.19 Jumlah Kasus Penderita Tetanus Neonatorum di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 3.20 Jumlah Kasus Penderita Campak di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 3.21 Jumlah Kasus Acute Flaccid Paralysis/ Lumpuh Layu Akut di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 2016 3.22 Jumlah Perempuan Usia 30-50 tahun dengan IVA Positif Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 3.23 Persentase Cakupan Penemuan BBLR di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 21 22 22 23 24 25 26 27 28 28 29 30 31 33 34 3.24 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.25 Proporsi Pemberian Vitamin A Pada Balita Berdasarkan Kelompok Umur Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 3.26 Jumlah Balita Ditimbang, BGM dan Gizi Buruk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 35 36 36 D a f t a r G a m b a r

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 v 3.27 Jumlah Balita Gizi Buruk Berdasarkan wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 2016 4.2 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Dukun di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 4.4 Persentase Cakupan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.5 Distribusi Ibu Nifas Mendapat Yankes Bufas dan Vitamin A Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.6 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 4.7 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 4.8 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.9 Persentase Cakupan KN1, dan KN3 di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 2016 4.10 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 Kali) Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.11 Proporsi Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 37 39 39 40 41 42 43 43 44 45 46 47 4.12 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metoda Kontrasepsi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.13 Persentase Cakupan Peserta KB Baru Berdasarkan Metoda Kontrasepsi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.14 Cakupan Imunisasi Pada Bayi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.15 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.16 Persentase Cakupan Desa UCI di Kabupaten Pesawaran Tahun 2011 2016 4.17 Persentase Pencapaian UCI berdasarkan Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 47 48 49 49 50 51 D a f t a r G a m b a r

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 vi 4.18 Persentase Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2011 2016 4.19 Cakupan Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.20 Cure Rate dan Complete Rate Kasus TB Paru di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.21 Jumlah Kasus dan Kematian Penderita DBD per-bulan di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 4.22 Jumlah Penderita Positif Malaria & Penderita yang Mendapat Pengobatan ACT per-bulan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.23 Jumlah Orang tes HIV di Layanan Konseling dan Tes HIV Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 52 52 54 57 58 59 4.24 Persentase Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 Pada Ibu Hamil Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.25 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi (6-11 bulan) dan Anak Balita (12-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.26 Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 4.27 Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.28 Persentase Cakupan Balita Ditimbang dan Balita BGM di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 4.29 Penjaringan Murid SD Kelas 1 dan Setingkat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5.2 Distribusi Poskesdes Berdasarkan Kecamatan Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5.3 Distribusi Poskestren Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5.4 Distribusi Desa Siaga Aktif Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5.5 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 61 62 63 64 65 66 68 71 72 73 76 D a f t a r G a m b a r

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 vii Tabel 2.1 Tabel 3.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Berdasarkan Kecamatan Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 5.1 Jumlah Puskesmas Pembantu Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 5.2 Jumlah Poskesdes Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 71 Tabel 5.3 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, dan Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Jumlah Fasilitas Kesehatan Swasta Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Standar dan Ketersediaan Tenaga Kesehatan Puskesmas Non Rawat Inap Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Standar dan Ketersediaan Tenaga Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 5.7 Anggaran Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 80 Hal 5 20 69 74 75 78 77 D a f t a r T a b e l

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 viii Lampiran 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah Tertingi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 D a f t a r L a m p i r a n

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 ix Tabel 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 24 Tabel 25 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk 18 tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 D a f t a r L a m p i r a n

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 x Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 39 Tabel 40 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 D a f t a r L a m p i r a n

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 xi Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 D a f t a r L a m p i r a n

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 xii Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 63 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 64 Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 66 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 D a f t a r L a m p i r a n

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 xiii Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 20160 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 Tabel 80 Tabel 81 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Nama Kecamatan, Puskesmas Dan Puskesmas Pembantu Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Sasaran Program Kesehatan Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran D a f t a r L a m p i r a n

1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang menjadi salah satu pilar penting dalam upaya untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sejahtera lahir dan batin. Tidak mungkin kita dapat melaksanakan pembangunan nasional apabila rakyat Indonesia tidak sehat dan setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar bagi negara. Seiring dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Menuju Kabupaten Pesawaran yang mandiri untuk hidup sehat Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesawaran diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan penekanan pada pencapaian Standar pelayanan minimal (SPM) bidang Kesehatan dan Millenium Development Goals (MDG s). Profil Kesehatan menyajikan berbagai data dan informasi diantaranya meliputi data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian programprogram kesehatan, masalah kesehatan dan lain-lain. Tersusunnya Buku

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 2 Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 didukung oleh pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Puskesmas, juga lintas sektor. Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran ini merupakan salah sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan Kabupaten Pesawaran. Dengan kata lain, Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran ini pada intinya berisi mengenai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Pesawaran. Dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 dapat diperoleh data dan informasi indikator kesehatan dan indikator yang terkait kesehatan yang meliputi antara lain: (1) indikator derajat kesehatan yang digambarkan melalui mortalitas (angka kematian), morbiditas (angka keasakitan) dan status gizi, (2) indikator upaya kesehatan yang dapat dilihat dari indikator pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, akses dan mutu pelayanan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan (3) indikator sumber daya kesehatan yang meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan sumber pembiayaan kesehatan di Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka keberadaan Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran yang terbit setiap tahun ini merupakan sumber daya yang sangat strategis bagi pimpinan dalam penyelenggaraan manajemen yaitu sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan mulai dari tahap penyusunan rencana, penggerakan pelaksanaan, monitoring sampai dengan evaluasi. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran ini dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi kesehatan yang lengkap, akurat dan up to date yang difungsikan sebagai pedoman resmi bagi Dinas Kesehatan dan B A B I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 3 jajarannya, lembaga pemerintah maupun swasta baik untuk dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan atau program serta sebagai acuan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi dari berbagai program. 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016, adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta sistematika dan penyajiannya. BAB II GAMBARAN UMUM Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Pesawaran yang mencakup letak geografis, administratif dan informasi lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. B A B I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 4 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. BAB VI KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016. LAMPIRAN B A B I

2.1 GEOGRAFI DAN BATAS ADMINISTRASI Kabupaten Pesawaran adalah Kabupaten/Kota ke-11 di wilayah Provinsi Lampung dengan kedudukan ibukota saat ini berada di Gedong Tataan. Secara geografis Kabupaten Pesawaran terletak diantara 104 0 54-105 0 14 BT dan 5 0 7-5 0 48 LS. Secara umum memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim Provinsi Lampung pada umumnya, curah hujan per tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan 2.868 mm dan jumlah hari hujan antara 90 sampai dengan 176 hari/tahun. Luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah ±1.173,77Km 2 dengan kedudukan ibukota di Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran secara geografis terletak diantara 104,92-105,34 Bujur Timur (BT) dan 5,12-5,84 Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah 1.173,77 km2 atau 117.377 ha dengan batas administratif adalah: Sebelah Barat: Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan Adiluwih (Kabupaten Pringsewu); Sebelah Utara: Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo (Kabupaten Lampung Tengah);

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 5 Sebelah Timur: Kecamatan Natar (Kabupaten Lampung Selatan) Kecamatan Kemiling, Kecamatan Teluk Betung Barat (Kota Bandar Lampung); Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Teluk Lampung, Kecamatan Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak (Kabupaten Tanggamus); Kabupaten Pesawaran sampai dengan akhir tahun 2016 terdiri dari 11 Kecamatan dan 144 Desa. Kabupaten Pesawaran terdiri atas beberapa pulau dengan jumlah luasan keseluruhan pulau 3.721 Ha. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran di Kecamatan Padang Cermin, dengan ketinggian 1.604 m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan panjang 54 Km dan daerah aliran seluas 135,0 Km2. Nama-nama kecamatan dalam Kabupaten Pesawaran berikut luas wilayah, jumlah desa/kelurahan di sajikan dalam Tabel 2.1 berikut: Tabel 2. 1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 No. Kecamatan Luas Wilayah Jumlah (KM2) Desa/Kelurahan 1 Punduh Pedada 113,19 11 2 Marga Punduh 111,00 10 3 Padang Cermin 127,34 11 4 Teluk Pandan 77,34 10 5 Way Ratai 112,95 10 6 Kedondong 67,00 12 7 Way Khilau 64,11 10 8 Way Lima 99,83 16 9 Gedong Tataan 97,06 19 10 Negeri Katon 152,69 19 11 Tegineneng 151,26 16 JUMLAH 1173,77 144 Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2015 B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 6 2.2 KEPENDUDUKAN Penduduk Kabupaten Pesawaran tahun 2016 (berdasarkan data estimasi penduduk BPS Kabupaten Pesawaran yang diproyeksi dari Sensus Penduduk 2010), tercatat ada sebanyak 431.198 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 222.013 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 209.185 jiwa dengan Jumlah rumah tangga 107.800 KK. Berdasarkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur diperoleh gambaran piramida penduduk Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebagai berikut: Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kabupaten Pesawaran Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2016 Tingkat kepadatan penduduk dan letak Kabupaten Pesawaran yang bersebelahan dengan Kota Bandar Lampung (ibukota Provinsi Lampung) yang menyebabkan tingginya mobilitas penduduk merupakan faktor penyebab yang dapat mengakibatkan tingginya kejadian penyakit/ morbiditas, terutama pada kasus-kasus penyakit menular. Berikut adalah gambar persebaran penduduk berdasarkan kecamatan: B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 7 Gambar 2.2 Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Tegineneng KECAMATAN JUMLAH LUAS WILAYAH PENDUDUK (JIWA) (KM 2 ) Punduh Pedada 13.959 113,19 Marga Punduh 14.085 111,00 Negeri Katon Gedong tataan Kedondong Way Lima Teluk Pandan Way Khilau Way Ratai Padang Cermin Marga Punduh Punduh Pedada Padang Cermin 23.886 127,34 Teluk Pandan 35.104 77,34 Way Ratai 37.002 112,95 Kedondong 34.770 67,00 Way Khilau 27.606 64,11 Way Lima 31.829 99,83 Gedong Tataan 93.047 97,06 Negeri Katon 66.120 152,69 Tegineneng 53.790 151,26 KABUPATEN 426.389 1.173.77 Dari gambar tersebut tampak bahwa Kecamatan Gedong Tataan memiliki penduduk paling padat yaitu 93.047 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang paling rendah berada di Kecamatan Punduh Pedada dengan jumlah penduduk 13.804 jiwa. 2.3 KEADAAN EKONOMI Kabupaten Pesawaran memiliki potensi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan pariwisata yang masih terbuka untuk dikembangkan. Dengan kondisi wilayah yang ada Kabupaten Pesawaran memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi pusat kawasan perdagangan dan perekonomian di Provinsi Lampung, karena letaknya yang strategis yang berbatasan langsung dengan 5 (lima) kabupaten/kota dan disebelah selatan yang berbatasan langsung dengan Teluk Lampung. Kondisi perekonomian merupakan aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi tahun dalam rentang B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 8 waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 setiap tahunnya mengalami peningkatan seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 2015 8 6 4 2 0 2012 2013 2014 2015 PESAWARAN 5,87 6,2 5,59 5,11 LAMPUNG 6,44 5,77 5,08 5,13 INDONESIA 6,03 5,56 5,01 4,88 Sumber: Bappeda Kabupaten Pesawaran Ket: dalam persen Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesawaran untuk rentang waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 cenderung mengalami penurunan seiring dengan penurunan pertumbuhan ekonomi Provinsi lampung dan nasional. Untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pesawaran atas dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan (2010=100) untuk tahun 2011-2015 cenderung meningkat, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 2.4 PDRB Per Kapita Kabupaten Pesawaran Tahun 2011 2015 14 12 10 8 6 4 2 0 2011 2012 2013 2014 2015 ADHB 7,94 8,73 9,67 10,85 12,48 HK 7,51 7,95 9,67 8,92 9,38 Sumber: Bappeda Kabupaten Pesawaran Ket: triliun rupiah B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 9 2.4 PENDIDIKAN Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia. Pengetahuan yang dipengaruhi tingkat pendidikan merupakan faktor yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat. Pendidikan masyarakat dapat diukur dengan berbagai indikator, salah satu indikator yang secara sensitif dapat mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu rata-rata lama sekolah. Gambar 2.5 Harapan Lama Sekolah (tahun) Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015 Tahun 2010 2014 12,24 11,9 12,25 12,08 11,04 11,16 11,05 11,16 11,28 11,44 2011 2012 2013 2014 2015 PESAWARAN LAMPUNG Sumber : BPS Kabupaten Pesawaran Rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Pesawaran adalah sebagai berikut: Gambar 2.6 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015 7,28 7,3 7,32 7,48 7,56 7,21 7,23 6,75 6,77 6,99 2011 2012 2013 2014 2015 PESAWARAN Sumber : BPS Kabupaten Pesawaran LAMPUNG B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 10 Rata-rata lama sekolah untuk rentang waktu tahun 2011 sampai dengan 2015 cenderung meningkat, yaitu 6,75 tahun 2010 menjadi 7,23 tahun 2015. Namun angka ini masih di bawah angka Provinsi Lampung yaitu 7,56 tahun 2015. 2.5 SOSIAL BUDAYA Adat istiadat di Kabupaten Pesawaran tidak jauh berbeda dengan daerah Lampung lainnya. Dengan penduduk yang terdiri dari etnis Lampung Sunda dan Jawa, adat istiadat atau tradisi masyarakat Kabupaten Pesawaran adalah campuran dari beberapa etnis tersebut. Walaupun ada sedikit perbedaan dengan daerah lain di Lampung, hal ini hanya karena secara geografis. Peran Kabupaten Pesawaran sebagai kota penyangga Bandar Lampung juga berpengaruh terhadap kondisi sosial budaya masyarakat. Sebagai kota penyangga, Kabupaten Pesawaran telah menjadi pilihan tempat tinggal bagi para pendatang yang memiliki latar belakang etnis dan agama yang berbeda dengan penduduk asli. Interaksi antara penduduk asli dan pendatang yang berlangsung intensif dan dalam waktu yang lama telah mengakibatkan terjadinya proses akulturasi budaya yang kemudian juga memunculkan tradisi baru yang berbeda dengan tradisi masyarakat sebelumnya. Secara garis besar suku di Kabupaten Pesawaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Dimana penduduk Asli Lampung, khususnya sub suku Lampung Peminggir B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 11 umumnya berdiam di sepanjang pesisir pantai seperti di Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada dan sebagian Kedondong. Sedangkan sub suku Lampung lainnya tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran. Penduduk yang bermukim di Kabupaten Pesawaran terdiri dari bermacam-macam suku dari seluruh Indonesia seperti; Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan lainnya. Dimana dari semua suku tersebut, yang merupakan penduduk pendatang yang dominan adalah Jawa dan Minang/Melayu. Besarnya suku Jawa dimungkinkan karena adanya kolonisasi pada jaman penjajahan belanda dan dilanjutkan dengan transmigrasi pada masa setelah kemerdekaan, disamping itu juga karena secara geografis lokasinya yang dekat dengan Pulau Jawa. 2.6 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dapat dilihat dari indikator Rumah Tangga ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Rumah Tangga ber-phbs). Rumah Tangga ber-phbs adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berberilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu: 1) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) bayi diberi ASI eksklusif, 3) balita ditimbang setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) makan buah dan sayur setiap hari, 9) melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan 10) tidak merokok di dalam rumah. Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebesar 53,66%. Berikut distribusi berdasarkan wilayah kerja Puskesmas: B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 12 Gambar 2.7 Persentase Cakupan Rumah Tangga ber-phbs Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 100,00 80,00 60,00 40,00 79,93 32,44 43,14 64,75 72,43 63,06 72,41 74,04 83,43 20,00 10,00 15,21 11,14 - Sumber: Bidan PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran 2.7 KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Lingkungan menentukan baik buruknya status derjat kesehatan masyarakat Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi yang memenuhi kriteria minimal: akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan. Rumah yang memenuhi syarat sebagai rumah sehat di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebanyak 73.409 atau sebesar 77,43% dari jumlah seluruh rumah (94.809 rumah). Berikut distribusi berdasarkan wilayah kerja Puskesmas: B A B I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 13 Gambar 2.8 Persentase Cakupan Rumah Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 55,39 59,66 69,91 64,66 68,56 79,59 85,26 99,80 95,33 99,53 67,17 86,84 Sumber: Bidan PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Cakupan rumah sehat tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Bernung yaitu 99,8% dan terendah di wilayah kerja Puskesmas Pedada (55,39). Cakupan Air Bersih dan Sehat Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) antara lain: air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Di Kabupaten Pesawaran penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) ada sebanyak 244.747 jiwa atau sebesar 56,76% yang terdiri dari sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur BOR dengan pompa, mata air terlindung, dan perpipaan (PDAM, BPSPAM). B A B I I

Pembangunan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat pada umumnya tercermin dalam kondisi mortalitas, morbiditas, dan status gizi. Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, tapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya. 3.1 ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM). Angka Harapan Hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (kematian) menurut umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukkan kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan Hidup di Kabupaten Pesawaran cenderung meningkat setiap tahunnya untuk rentang waktu 2011 sampai dengan 2015 meningkat

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 15 dari 66,84 tahun menjadi 67,83 tahun. Angka harapan Hidup di Kabupaten Pesawaran dan Provinsi Lampung untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2015 yaitu: Gambar 3.1 Angka Harapan Hidup Waktu Lahir di Kabupaten Pesawaran dan Provinsi Lampung Tahun 2011-2015 69,12 69,33 69,55 69,66 69,9 66,84 66,93 67,01 67,33 67,83 2011 2012 2013 2014 2015 PESAWARAN LAMPUNG Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Terlihat pada gambar tersebut bahwa Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pesawaran masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Angka Harapan Hidup untuk Provinsi Lampung untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2015. 3.2 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) A. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. B A B I I I

AKB Per 1000 KH Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 16 Dalam kurun waktu 5 tahun (2012-2016), Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pesawaran menunjukkan penurunan, pada tahun 2012 sebesar 6,46 per 1000KH, tahun 2013 menurun menjadi 4,46 per 1000KH, pada tahun 2014 kembali menurun menjadi 4,03 per 1000KH, pada tahun 2015 meningkat menjadi 4,84 per 1000KH, dan pada tahun 2016 menurun kembali menjadi 3,15 per 1000KH, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 7,00 6,00 6,46 4,84 5,00 4,00 4,46 4,03 3,00 3,15 2,00 1,00 0,00 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Kasus kematian bayi tahun 2016 sebanyak 27 kasus, Jumlah kematian bayi tertinggi berada di Puskesmas Kota Dalam (10 kasus), sedangkan di 5 wilayah kerja puskesmas tidak terdapat kasus kematian bayi, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.3 Jumlah Kematian Bayi berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 10 8 6 10 8 4 2 0 0 0 0 0 3 2 0 1 1 0 Jumlah Kematian Bayi Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 17 Untuk kematian bayi berdasarkan penyebab kematian seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.4 Penyebab Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 Ancephalus; 1 Lain lain; 3 Kejang Demam; 1 Kelainan jantung; 1 BBLR; 9 Kelainan kongenital; 4 Asfiksia; 6 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Pesawaran Kematian bayi berdasarkan penyebab terbanyak adalah BBLR yaitu ada 9 kasus diikuti oleh asfiksia sebanyak 6 kasus. B. ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Kematian Anak Balita di Kabupaten Pesawaran dalam rentang waktu tahun 2012-2016 berfluktuasi sebagai berikut grafik berikut: Gambar 3.5 Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 6,58 4,84 4,59 4,44 3,40 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: seksi kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari grafik tersebut tampak bahwa pada tahun 2012 Angka Kematian Bayi (Akaba) sebesar 5,0 per 1000 KH kemudian tahun 2013 menurun B A B I I I

KASUS Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 18 menjadi 4,59 per 1000 KH, tahun 2014 menurun menjadi 4,44 per 1000 KH, tahun 2015 sebesar 4,84 per 1000 KH dan pada tahun 2016 sebesar 3,40 per 1000 KH. Jumlah kematian balita terbanyak terjadi pada bayi (25 kasus), sedangkan pada anak balita (anbal) hanya ada dua kasus kematian yang disebabkan oleh reumatik jantung dan encephalus. C. KASUS KEMATIAN IBU Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Untuk Kabupaten Pesawaran jumlah kelahiran hidup masih belum mencapai 100.000 sehingga belum bisa diperkirakan angka kematian ibu (AKI). Untuk jumlah kasus kematian ibu maternal selama kurun waktu tahun 2012-2016 berfluktuasi namun cenderung menurun seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.6 Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 12 10 8 6 4 2 11 7 8 5 7 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: seksi kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 19 Jumlah kematian ibu pada tahun 2012 ada sebanyak 11 kasus. Kemudian pada tahun 2013 menurun tajam menjadi 7 kasus, tahun 2014 ada sebanyak 8 kasus, tahun 2015 mengalami penurunan kembali menjadi 5 kasus dan pada tahun 2016 mengalami penurunan kembali menjadi 7 kasus. Gambar 3.7 Jumlah Kasus Kematian Ibu berdasarkan kelompok umur Ibu di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 4 3 4 3 2 1 0 0 < 20 tahun 20-34 tahun >34 Kematian Ibu Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Pesawaran Jumlah kematian ibu terbanyak berada pada kelompok umur produktif yaitu 20-34 tahun ada sebanyak 4 kasus kematian, dan satu kasus kematian ibu yang berusia >34 tahun. Penyebab kematian ibu seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.8 Penyebab Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 Retensio placenta; 1 Perdarahan Post SC; 1 Eklamsi; 3 Emboli air ketuban; 1 Jantung komplikasi; 1 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 20 Kematian ibu berdasarkan penyebab terbanyak adalah eklamsi yaitu ada 3 kasus, sedangkan kematian karena emboli air ketuban (penyumbatan pembuluh darah karena air ketuban) ada 1 kasus, kematian akibat rentensi plasenta ada 1 kasus, kematian akibat komplikasi jantung ada 1 kasus dan kematian ibu akibat perdarahan setelah operasi sesar ada 1 kasus. Kasus kematian ibu tersebut terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kedondong (2 kasus), Puskesmas Kalirejo (1 kasus), Puskesmas Roworejo (1 kasus), Puskesmas Gedong Tataan (1 kasus), Puskesmas Padang Cermin (1 kasus) dan Puskesmas Kota Dalam (1 kasus). 3.3 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Morbiditas adalah derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum sedangkan mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi. 1. POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS Untuk 10 penyakit rawat jalan puskesmas terbanyak di Kabupaten Pesawaran selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 NO JENIS PENYAKIT BANYAKNYA KASUS 1. Nasopharingitis akut (common cold) 27.527 2. Penyakit Tekanan Darah Tinggi 16.054 3. Influenza 15.160 4. Gastritis 14.235 5. Rheumatoid Artitis 11.320 6. Diare dan gastroenteritis 10.099 7. Dispepsia (gangguan fungsi lambung) 6.506 8. Pharingitis Akut 6.277 9. Dermatitis Kontak 5.527 10. Dermatitis Atopik 3.897 Sumber: Subag Perencanaan Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 21 Pada tabel tersebut Nasopharingitis akut (common cold) merupakan penyakit yang menempati urutan teratas 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan tahun 2016 diikuti dengan penyakit Tekanan Darah Tinggi. 2. PENYAKIT MENULAR A. TB PARU Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara. Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Jumlah kasus baru TB paru BTA(+) sebanyak 261 dengan Case Notification Rate (CNR) sebesar 61,21 per 100.000 penduduk, berikut adalah jumlah penderita TB Paru BTA+ per wilayah kerja Puskesmas: Gambar 3.9 Distribusi Kasus Baru TB Paru BTA+ Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 5 25 25 34 57 16 46 15 6 6 7 19 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah angka kesembuhan penderita paru BTA+ (cure rate), yaitu pasien yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan hasil pemeriksaan apusan dahak ulang (follow up) dengan hasil negatif pada akhir pengobatan dan pada satu pemeriksaan sebelumnya. B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 22 Gambar 3.10 Cakupan Cure Rate & Success Rate (SR) Penderita TB Paru BTA+ di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 84,3 83,5 81,4 80,7 93,2 99,2 100,0 96,1 97,5 95,4 2012 2013 2014 2015 2016 Cure Rate Success Rate Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+ (cure rate) di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 sebesar 95,35% dan angka keberhasilan pengobatan (success rate) penderita TB Paru BTA+ sebesar 100,00%. B. PNEUMONIA BALITA Pneumonia Balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan/atau sesak pada anak usia Balita (0-5 Tahun). Untuk jumlah kasus pneumonia berdasarkan wilayah kerja puskesmas, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.11 Jumlah Kasus Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 200 150 100 50 0 0 0 26 171 140 11 51 77 117 95 33 38 Kasus Pneumonia Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

API per 1000 pddk Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 23 Untuk jumlah kasus pneumonia berdasarkan wilayah kerja puskesmas terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bunut yaitu sebanyak 171 kasus dan ada dua diwilayah kerja puskesmas yang tidak terdapat kasus pneumonia yaitu Puskesmas Pedada dan Puskesmas Padang Cermin. Jumlah di Kabupaten Pesawaran sebanyak 759 kasus dan semua kasus dapat ditangani (100%). C. MALARIA Kasus Malaria merupakan penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Penyakit Malaria sangat dominan di daerah tropis/subtropis & mematikan. Annual Parasite Incidence (API) atau Angka Parasit Malaria per 1.000 penduduk merupakan angka kesakitan yaitu jumlah penderia positif malaria di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk berisiko terkena malaria pada wilayah tersebut. API di Kabupaten Pesawaran selama rentang waktu 5 tahun (2012-2016) berfluktuasi seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.12 Annual Paracite Incidence Malaria per 1000 Penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 8,00 7,26 6,36 6,00 4,00 4,77 4,44 2,00-1,00 2012 2013 2014 2015 2016 TAHUN Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Pada tahun 2012 yaitu 1 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 4,77 per 1000 penduduk, tahun 2014 meningkat menjadi 7,26 per 1000 penduduk, tahun 2015 menurun menjadi 6,36 per 1000 penduduk, dan tahun 2016 menurun kembali menjadi 4,44 per B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 24 1000 penduduk. Kasus Malaria tahun 2016 sebanyak 1.915 kasus namun tidak ditemukan kematian akibat malaria. Persebaran kasus malaria berdasarkan wilayah kerja puskesmas yang ada di Kabupaten Pesawaran sebagai berikut: Gambar 3.13 Jumlah Kasus Malaria Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 2.000 1.738 1.500 1.000 500-82 91 0 0 0 4 0 0 0 0 0 Kasus positif Malaria Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Kasus positif malaria hanya terjadi di 4 wilayah kerja puskesmas yaitu Puskesmas Hanura (dengan jumlah kasus terbanyak yaitu 1.738 kasus), Puskesmas Padang Cermin (91 kasus), dan Puskesmas Pedada (82 kasus). Sedangkan 9 puskesmas lainnya bukan merupakan wilayah endemik malaria namun pada Puskesmas Gedong Tataan ditemukan 4 kasus Malaria. D. HIV / AIDS Penyakit HIV/AIDS terjadi karena virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga penderitanya mengalami penurunan ketahanan tubuh. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik secara bergantian dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 25 Jumlah kasus AIDS di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2012 dan 2013 tidak ditemukan adanya kasus baru penderita AIDS namun pada tahun 2014 terdapat 3 kasus, tahun 2015 menjadi 4 kasus dan tahun 2016 ada sebanyak 6 kasus. Gambar 3.14 Jumlah Kasus Baru Penderita AIDS di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 6 3 4 0 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Dari 6 kasus AIDS yang terjadi pada tahun 2015, 2 kasus terjadi pada laki-laki dan 4 kasus terjadi pada perempuan, semua kasus AIDS meninggal pada tahun tersebut. Selain kasus AIDS, terdapat kasus HIV sebanyak 9 orang. E. KUSTA Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang banyak menyerang kulit dan syaraf. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gangguan pada kulit, mati rasa, dan kelumpuhan pada tangan dan kaki. Selain itu, kusta dapat menyerang sistem pernapasan atas, mata, membran selaput lendir. Kusta dapat menular melalui kontak kulit dengan penderita. Terdapat 2 tipe penderita kusta, yaitu tipe kusta PB (Pausi Basiler)/Kusta Kering dan kusta MB (multi basiler)/kusta basah. B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 26 Gambar 3.15 Jumlah Kasus Baru Kusta di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 12 10 8 9 10 11 6 5-4 2 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran 2 Jumlah kasus baru Kusta di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 berfluktuatif, dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu dari 2 kasus meningkat menjadi 11 kasus, semuanya merupakan kasus kusta basah. Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) untuk Kabupaten Pesawaran adalah 2,32 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka prevalensi kusta sebesar 0,30 per 100.000 penduduk. F. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Mewabahnya DBD terkait erat dengan meledaknya populasi nyamuk saat banyak turun hujan, sebab tingkat curah hujan yang tinggi turut memicu perkembangan populasi nyamuk. Aedes biasanya hanya bertelur di bak-bak mandi (dimana ada air bersih yang lama tidak dikuras), namun ketika hujan tiba, tempat bersarang mereka bisa berpindah ke tempat-tempat saluran (got) yang airnya telah berganti akibat siraman hujan atau cekungan yang menampung air bersih. Kasus DBD di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 ada sebanyak 384 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 89,05 per 100.000 B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 27 penduduk. Distribusi kasus demam berdarah dengue (DBD) berdasarkan wilayah kerja puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 3.16 Jumlah Kasus DBD berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 90 80 70 Penderita 78 76 81 60 50 40 30 46 35 36 20 10 4 3 5 2 9 9 0 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Untuk jumlah kasus DBD berdasarkan wilayah kerja puskesmas terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Roworejo yaitu sebanyak 81 kasus dan kasus terendah ada di wilayah kerja Puskesmas Bunut yaitu ada 2 kasus. Dari 384 kasus yang terjadi sepanjang tahun 2016 tidak ditemukan adanya kematian akibat DBD. G. DIARE Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit ringan, padahal di tingkat global dan nasional menunjukkan sebaliknya. Angka Kesakitan diare di Kabupaten Pesawaran selama kurun waktu tahun 2012-2016 mengalami peningkatan, seperti tampak pada gambar berikut: B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 28 Gambar 3.17 Angka Kesakitan Diare per 1000 Penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 42,30 41,10 27,70 29,03 24,23 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Angka kesakitan diare tahun 2012 sebesar 42,3 per 1000 penduduk, tahun 2013 menurun menjadi 41,1 per 1000 penduduk. Kemudian tahun 2014 menurun kembali menjadi 27,7 per 1000 penduduk, tahun 2015 meningkat 29,03 per 1000 penduduk dan tahun 2016 menurun kembali menjadi 24,23 per 1000 penduduk. Dari seluruh kasus diare yang terjadi selama tahun 2016 yaitu ada sebanyak 12.376 kasus, semua kasus dapat ditangani (100%). Jika dilihat jumlah kasus berdasarkan wilayah kerja puskesmas, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.18 Jumlah Kasus Diare Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 2.500 2.000 2.051 1.500 1.000 500 123 712 914 707 781 1.078 1.069 667 879 582 884 - Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 29 Untuk jumlah kasus diare berdasarkan wilayah kerja puskesmas terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Kedondong yaitu sebanyak 2.051 kasus dan terendah ada diwilayah kerja Puskesmas Pedada yaitu ada 123 kasus. Tidak ada kematian yang disebabkan oleh diare pada tahun 2016. 3. JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) A. TETANUS NEONATORUM Tetanus Neonatorum adalah Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang kejang (WHO, 1989). Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping. Kuman tersebut hidup ditanah, saluran pencernaan manusia & hewan. Selama kurun waktu 5 tahun (2012-2016) kasus tetanus neonatorium di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2013 terdapat 1 kasus, tahun 2014 terdapat 2 kasus dan tahun 2015 terdapat 1 kasus, namun tahun 2016 tidak ditemukan adanya kasus tetanus neonatorum. Gambar 3.19 Jumlah Kasus Penderita Tetanus Neonatorum di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 2 1 1 0 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 30 B. CAMPAK Campak (Rubeola) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Campak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dan remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. Kasus campak di Kabupaten Pesawaran selama tahun 2012-2016 cukup fluktuatif. Pada tahun 2012 ada 7 kasus, tahun 2013 menjadi 2 kasus. Kemudian mengalami peningkatan tajam pada tahun 2014 menjadi 57 kasus, tahun 2015 tidak ditemukan adanya kasus campak dan pada tahun 2016 terdapat 37 kasus. Gambar 3.20 Jumlah Kasus Penderita Campak di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 60 57 50 40 37 30 20 10 7 2-0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 31 C. AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk kurang dari 15 tahun selama tahun 2012-2016, diperoleh gambaran seperti terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.21 Jumlah Kasus Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 5 4 3 5 4 3 2 1 2 1 0 2012 2013 2014 2015 2016 Kasus AFP Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Kasus AFP (non polio) pada tahun 2016 ada 4 kasus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Cermin (1 kasus), Puskesmas Kedondong (1 kasus), Puskesmas Kalirejo (1 kasus) dan Puskesmas Trimulyo (1 kasus). Dengan AFP rate (non polio) sebesar 3,22 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun. 3. PENYAKIT TIDAK MENULAR A. HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI Penduduk yang berusia > 18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal satu tahun sekali di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam unit pelayanan kesehatan primer, pemerintah maupun swasta, di dalam maupun di luar gedung. B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 32 Peningkatan tekanan darah yaitu keadaaan dimana tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmhg (Joint National Committee on Prevention Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure VII/JNC-VII, 2003). Tekanan darah tinggi merupakan hasil pengukuran tekanan darah terakhir atau hasil pengukuran minimal 1 kali setahun. Untuk Kabupaten Pesawaran, pada tahun 2016 dilakukan pengukuran tekanan darah pada 23.704 penduduk usia 18 tahun (8,52% dari jumlah seluruh penduduk yang berusia 18 tahun dan yang menderita hipertensi sebanyak 12.610 jiwa (53,20%) dari jumlah penduduk yang dilakukan pengukuran tekanan darah. B. OBESITAS Pemeriksaan obesitas adalah Persentase pengunjung puskesmas dan jaringannya berusia > 15 tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas dalam kurun waktu satu tahun. Obesitas yaitu terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25. Pemeriksaan obesitas dilakukan pada 27.411 jiwa atau 15,73% dari 174.256 pengunjung puskesmas dan jaringannya yang berusia 15 tahun. Dari 27.411 jiwa yang diperiksa, ada sebanyak 4.958 jiwa atau 18,09% yang mengalami obesitas. C. DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN PAYUDARA Deteksi dini kanker servik dapat dilakukan dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) yaitu Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 33 prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung. IVA positif Ditemukan bercak putih (lesi pra kanker) dengan pemeriksaan aplikasi asam asetat. Untuk Kabupaten Pesawaran dari total populasi perempuan usia 30 50 tahun ada sebayak 77 orang (1,13%) dengan IVA positif. Berikut julah IVA positif berdasarkan puskesmas: Gambar 3.22 Jumlah perempuan usia 30 50 tahun dengan IVA positif berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 40 35 30 40 25 20 20 15 10 5 0 2 2 2 1 3 0 6 0 1 0 Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Sedangkan untuk deteksi kanker payudara dengan pemeriksaan klinis Clinical Breast Examination (CBE) yaitu pemeriksaan payudara secara manual oleh tenaga kesehatan terlatih. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung. Tumor/benjolan adalah Benjolan tidak normal pada payudara pada pemeriksaan klinis payudara oleh petugas kesehatan terlatih. Untuk Kabupaten Pesawaran dari perempuan usia 30 50 tahun yang dilakukan pemeriksaan ada sebanyak 1.457 orang, terdapat 10 kasus dengan tumor/benjolan. 10 kasus tersebut berada di wilayah B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 34 kerja Puskesmas Padang Cermin (5 kasus) dan Puskesmas Roworejo (5 kasus), 10 puskesmas lainnya tidak ditemukan kasus dengan tumor/benjolan. 3.4 STATUS GIZI A. BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Berat badan lahir berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di masa yang akan datang. Bayi lahir dengan berat di bawah 2.500 gram dikategorikan bayi BBLR. Bayi dengan BBLR akan mengalami gangguan dan belum sempurna pertumbuhan dan pematangan organ atau alat-alat tubuh, akibatnya BBLR sering mengalami komplikasi yang berakhir dengan kematian. 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Gambar 3.23 Persentase Cakupan Penemuan BBLR di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016 0 8.512 7.621 7.689 7.845 7.934 0,76 1,09 1,35 1,92 1,44 0 2012 2013 2014 2015 2016 LAHIR HIDUP 3 2,5 2 1,5 1 0,5 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Pesawaran BBLR di Kabupaten Pesawaran selama tahun 2012-2016 berfluktuasi. Pada tahun 2012 ada sebanyak 65 kasus (0,76% dari jumlah lahir hidup), tahun 2013 meningkat sebanyak 83 kasus (1,09% dari jumlah lahir hidup), tahun 2014 meningkat menjadi 104 kasus atau 1,35% dan tahun 2015 mengalami peningkatan kembali menjadi 151 kasus atau 1,92%, namun pada tahun 2016 menurun menjadi 114 kasus atau 1,44%. B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 35 Untuk distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas, tampak pada gambar berikut: Gambar 3.24 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 20 21 13 12 14 13 6 1 5 4 0 5 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Pesawaran Menurut persebarannya, jumlah kasus BBLR terbanyak berada di Wilayah Kerja Puskesmas Roworejo (21 Kasus) dan diikuti oleh Puskesmas Gedong Tataan (20 kasus). B. STATUS GIZI BALITA Masa balita merupakan masa dimana terjadi pertumbuhan badan yag cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi di setiap kilogram berat badannya. Dalam keadaan seperti ini anak balita justru paling sering mengalami kekurangan gizi sehingga anak balita merupakan kelompok umur yang rentan menderita kekurangan gizi. Pemberian vitamin A dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Cakupan pemberian vitamin A pada balita di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebanyak 42.851 balita (6-59 bulan) atau sebesar 91,37% dari jumlah balita yang ada. Berikut adalah proporsi bayi (6-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat vitamin A: B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 36 Gambar 3.25 Proporsi Pemberian Vitamin A pada Balita Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 9% 91% bayi 6-11 bln anbal 12-59 bln Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Pesawaran Cakupan Balita yang di timbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan tempat penimbangan lainnya di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.26 Jumlah Balita Ditimbang, BGM dan Gizi Buruk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 - Jumlah Balita BGM Gizi Buruk Balita ditimbang Perempuan 24.601 15.285 611 3 Laki 26.108 15.625 727 2 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Pesawaran Dari seluruh balita ditimbang ada sebanyak 1.338 balita yang berada di bawah garis merah (BGM) atau sebesar 4,33%. Dan jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 ada sebanyak 5 kasus yang ditemukan, dan semua kasus mendapatkan perawatan (100%). B A B I I I

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 37 Gambar 3.27 Jumlah Balita Gizi Buruk Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 2,5 2 2 2 1,5 1 1 0,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Balita Gizi Buruk Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Pesawaran Balita dengan kasus gizi buruk tersebar di 3 wilayah kerja puskesmas dan kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Kedondong (2 kasus) dan Puskesmas Kota Dalam (2 kasus), sedangkan untuk wilayah kerja Puskesmas Hanura ada satu kasus. Untuk 9 wilayah kerja puskesmas lainnya tidak ditemukan adanya kasus gizi buruk. B A B I I I

4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR A. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Peran seorang ibu sangatlah besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu perkembangan kesehatan ibu, khususnya ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan. Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, cakupan kunjungan bumil K1 & K4 untuk rentang waktu tahun 2012 sampai 2016 seperti tampak pada gambar berikut:

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 39 Gambar 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 100 98 96 97,9 100 99,62 96,60 95,24 98,67 99,30 94,72 95,57 94 92 92,20 90 88 2012 2013 2014 2015 2016 K1 K4 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Distribusi cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 berdasarkan wilayah kerja puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 102 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82 100 100 98,73 100 99,6 99,07 100 100 99,85 99,82 99,82 99,65 98,94 99,85 97,73 94,54 95,03 95,78 96,34 95,02 93,25 93,98 91,35 88,91 Target K4 2016=95% K1 K4 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Ada sebanyak 8 puskesmas dengan cakupan pelayanan bumil K4 telah melebihi target SPM yang ditetapkan yaitu sebesar 95% dan ada 4 Puskesmas dengan cakupan pelayanan bumil K4 masih dibawah target SPM yang ditetapkan. Untuk cakupan K4 Kabupaten Pesawaran sebesar 95,57% telah melampaui target yang ditetapkan. B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 40 Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kabupaten Pesawaran dalam rentang waktu 2012-2016 tampak pada gambar berikut: Gambar 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Dukun di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 90,99 91,8 92,52 91,03 92,27 3 1,1 1,79 1,95 0,77 2012 2013 2014 2015 2016 Linakes Lindukun Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari Gambar tersebut, tampak pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2016 sebanyak 7.686 persalinan (92,27%). Cakupan tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 91,03%. Sedangkan persalinan oleh dukun pada tahun 2016 ada sebanyak 67 persalinan atau sebesar 0,77%. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2016 untuk Kabupaten Pesawaran telah mencapai target yang telah ditetapkan kabupaten yaitu sebesar 90%. Untuk cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan menurut wilayah kerja puskesmas, tampak pada gambar berikut: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 41 Gambar 4.4 Persentase Cakupan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 100 92,25 80 100 96,31 96,78 83,31 96,75 92,8 87,03 86,8 98,31 96,93 91,12 60 40 Target 2016=90% 20 0 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari gambar tersebut, Ada sebanyak 9 puskesmas dengan cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan telah melebihi target SPM yang ditetapkan (90%) dan ada 3 Puskesmas dengan persalinan ditolong tenaga kesehatan masih dibawah target SPM yang ditetapkan. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Pelayanan kepada ibu nifas sesuai standar sedikitnya 3 kali, kunjungan nifas pertama pada 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan, kunjungan nifas kedua yaitu pada hari ke 4 sampai hari ke 28 setelah persalinan, dan kunjungan ke tiga yaitu hari ke 29 sampai hari ke 42 setelah persalinan. Persentase cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas tahun 2016 untuk Kabupaten Pesawaran sebanyak 7.736 bufas atau sebesar 92,87% jadi telah melampaui target yang telah ditetapkan kabupaten yaitu sebesar 90%. Sedangkan ibu nifas mendapat vitamin A ada sebanyak 7.130 bufas atau sebesar 85,59%, seperti tampak pada gambar berikut: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 42 Gambar 4.5 Distribusi Ibu Nifas Mendapat Yankes Bufas dan Vitamin A Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 120 100 80 99 99 100 100 93 94 89 94 93 94 94 89 88 88 85 100 100 94 91 94 91 85 Target yan bufas Th 2016 =90% 60 53 53 40 20 Yan bufas vit A bufas 0 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Beberapa alasan mengapa ibu nifas harus minum 2 kapsul Vitamin A, antara lain (a) bayi lahir dengan cadangan Vitamin A yang rendah; (b) kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh; (c) pemberian 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI warna merah pada Bufas hanya cukup untuk meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari; dan (d) pemberian 2 kapsul Vitamin A 200.000 SI warna merah diharapkan dapat menambah kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Komplikasi kebidanan yaitu kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Pelayanan yang dilakukan untuk penanganan komplikasi dilakukan pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan antara lain: Poskesdes, Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, dan RSU PONEK. Penanganan komplikasi kebidanan di Kabupaten Pesawaran dalam kurun waktu 5 tahun (2012-2016) sebagai berikut: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 43 Gambar 4.6 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 100 22,6 31,38 36,12 46,75 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari Gambar tersebut, tampak cakupan penanganan komplikasi kebidanan dari tahun 2012 sampai dengan 2016 cenderung mengalami peningkatan dan pada tahun 2016 menjadi 46,75%. Sedangkan komplikasi neonatal yaitu neonatal dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital/bawaan. Cakupan komplikasi neonatal tahun 2012-2016 seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 4.7 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 14,02 14,79 10,1 8,1 10,58 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 44 Dari Gambar tersebut, tampak cakupan penanganan komplikasi neonatal berfluktuatif yaitu pada tahun 2012 sebesar 10,1%, tahun 2013 menurun menjadi 8,1%, tahun 2014 meningkat menjadi 10,58%, tahun 2015 meningkat kembali menjadi 14,02% dan pada tahun 2016 menjadi 14,79%. Cakupan tersebut belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Berikut adalah sebaran cakupan penanganan komplikasi neonatal berdasarkan puskesmas yang ada di Kabupaten Pesawaran: Gambar 4.8 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 71,37 42,29 0,00 4,13 16,64 8,72 20,48 9,36 11,87 3,24 0,00 9,47 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Penanganan komplikasi neonatal tertinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Cermin yaitu 71,37%. Kunjungan Neonatus Lengkap Neonatus (bayi yang berumur 0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan kesakitan dan kematian. Bahkan neonatus ini merupakan penyumbang yang cukup tinggi dalam kematian bayi. Indikator pelayanan kesehatan neonatus tersebut dapat dilihat dari Kunjungan Neonatus Lengkap (KN lengkap). Pelayanan kunjungan neonatal lengkap, minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1 kali pada 8-28 hari. B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 45 Berikut adalah cakupan KN1 dan KN lengkap di Kabupaten Pesawaran tahun 2012-2016: Gambar 4.9 Persentase Cakupan KN1, dan KN3 di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 100 100 99,0 99,1 93,65 91,66 KN1 KN3 97,07 94,89 92,54 86,03 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari Gambar tersebut tampak cakupan KN3/KN lengkap di Kabupaten Pesawaran tahun 2012 sebesar 99,0% kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 99,1%. Namun pada tahun 2014 KN lengkap menurun menjadi 91,66%, tahun 2015 meningkat kembali menjadi 94,89% dan tahun 2016 turun menjadi 86,03%. Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu pada umur 29 hari 2 bulan (1 kali), umur 3-5 bulan (1 kali), umur 6-8 bulan (1 kali), dan umur 9-11 bulan (1 kali). Pelayanan kesehatan tersebut meliputi: pemberian imunisasi dasar, pemantauan pertumbuhan, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang, pemberian vitamin A, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MP-ASI). B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 46 Cakupan kunjungan bayi berdasarkan wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Pesawaran adalah sebagai berikut: Gambar 4.10 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 Kali) Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 77,45 99,38 76,21 78,9 99,66 94,6 90,46 90,82 87,73 90,67 Target 2016=90% 63,92 24,61 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari gambar tersebut, tampak cakupan kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 ada 6 puskesmas yang telah mencapai dari target yang ditetapkan (90%) dan 6 puskesmas masih dibawah target. Sedangkan untuk cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Pesawaran (82,25%). B. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) Peserta KB yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan KB dapat dilihat dari indikator cakupan peserta KB Baru dan peserta KB Aktif. Pada tahun 2016 di Kabupaten Pesawaran, Pasangan Usia Subur (PUS) yang termasuk peserta KB tampak pada gambar berikut: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 47 Gambar 4.11 Proporsi Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Lain-lain; 17,9 KB Baru; 12,62 KB Aktif; 69,48 Sumber: Badan PP & KB Kabupaten Pesawaran Cakupan Peserta KB Aktif di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebesar 69,48% dan cakupan KB baru ada 12,62%. Persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan, pada tahun 2016 suntikan dan pil KB masih banyak diminati sebagai alat KB oleh pasangan usia subur yaitu masing-masing 41,26% dan 28,47%. Sedangkan Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan metode kontrasepsi yang kurang diminati oleh akseptor KB yaitu masing-masing 1%, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 4.12 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metoda Kontrasepsi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Sumber: Badan PP & KB Kabupaten Pesawaran B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 48 Sedangkan untuk persentase peserta KB baru menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan, pada tahun 2016 suntikan dan pil KB masih menduduki proporsi terbesar yaitu masing-masing 54,6% dan 25,3%. Dan tidak ada peserta KB baru yang berminat menggunakan metode kontrasepsi Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW). Gambar 4.13 Persentase Cakupan Peserta KB Baru Berdasarkan Metoda Kontrasepsi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Sumber: Badan PP & KB Kabupaten Pesawaran C. PELAYANAN IMUNISASI Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan seperti: Difteri, tetanus, hepatitis B, typhus, radang selaput otak. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 49 Imunisasi Dasar pada Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap meliputi satu dosis imunisasi Hepatitis B, satu dosis imunisasi BCG, tiga dosis imunisasi DPT-HB/DPT- HB-Hib, empat dosis imunisasi polio, dan satu dosis imunisasi campak. Imunisasi dasar pada bayi antara lain: Hb<7 hari, BCG, DPT-HB3/ DPT-HB-Hib3, Polio 4a, Campak, dan Imunisasi dasar lengkap. Gambar 4.14 Cakupan Imunisasi Pada Bayi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 92,17 97,93 95,75 95,17 95,10 93,46 HB<7 hr BCG DPT-HB3 Polio 4 Campak Imunisasi Lengkap Sumber: Seksi Cegmat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Imunisasi dasar lengkap untuk Kabupaten Pesawaran sebesar 93,46%. Sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap berdasarkan wilayah kerja puskesmas tampak pada gambar berikut: Gambar 4.15 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 98,18 96,28 93,1 91,28 100 91,14 98,85 95,16 97,18 93,31 85,66 83,98 Sumber: Seksi Cegmat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 50 Dari Gambar tersebut, tampak bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap hanya satu puskesmas telah mencapai 100% yaitu Puskesmas Kota Dalam. Sedangkan cakupan puskesmas dengan imunisasi dasar lengkap yang terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Kalirejo (83,98%). Desa atau kelurahan Universal Child Immunization (UCI) merupakan gambaran desa/kelurahan dengan 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu satu tahun. Cakupan UCI untuk rentang waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 cenderung meningkat setiap tahunnya. Tahun 2011 sebesar 76,7%, pada tahun 2012 menjadi 82,0%, tahun 2013 sebesar 88,9%, tahun 2014 menjadi 94,44%, pada tahun 2015 sebesar 93,06% dan tahun 2016 meningkat menjadi 95,14%. Target SPM untuk UCI Kabupaten Pesawaran tahun 2016 adalah sebesar 100%. Gambar 4.16 Persentase Cakupan Desa UCI di Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2016 95,14 94,44 88,9 93,06 82 76,7 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Desa UCI Sumber: Seksi Cegmat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Berikut adalah distribusi pencapaian Universal Child Immunization (UCI) berdasarkan wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 51 Gambar 4.17 Persentase Pencapaian UCI Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 120 100 80 60 40 20 0 Desa UCI Sumber: Seksi Cegmat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari Gambar 4.17 tersebut, tampak bahwa 9 wilayah kerja puskesmas telah mencapai UCI 100% dan 3 puskesmas lainnya masih dibawah target yang telah ditetapkan (target SPM tahun 2016 = 100%). Imunisasi Pada Ibu Hamil Penyebab penyakit Tetanus baik pada Ibu hamil maupun bayi disebabkan oleh toksin (racun) yang diproduksi oleh bakteri Clostridium tetani. Pencegahan penyakit hanya dengan memberikan imuniasi TT pada Ibu Hamil yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat atau sebelum kehamilan). Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan tubuh seumur hidup. Ibu hamil yang telah mempunyai status TT2+ (TT2 sampai dengan TT5) di Kabupaten Pesawaran seperti tampak pada gambar berikut: B A B I V persentase Pedada Padang Cermin Hanura Bunut Kedondong Kotadalam Gedongtataan Bernung Roworejo Kalirejo Tegineneng Trimulyo Target 2016=100%

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 52 Gambar 4.18 Persentase Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil di Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2016 97,7 95,09 79,9 79,45 68,33 71,73 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Seksi Cegmat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 yaitu sebesar 71,73%, meningkat jika di bandingkan dengan tahun 2015 (sebesar 68,33%). Berikut adalah keadaan cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil berdasarkan wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016: Gambar 4.19 Cakupan Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 91,28 100 100 91,41 69,15 51,67 66,72 49,02 71,62 69,96 70,11 23,77 Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Dari Gambar tersebut, tampak bahwa wilayah kerja Puskesmas dengan cakupan imunisasi TT2+ yang mencapai 100% berada di Puskesmas B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 53 Kota Dalam dan Puskesmas Gedong Tataan dan puskesmas dengan pencapaian cakupan imunisasi TT2+ terendah adalah Puskesmas Pedada (23,77%). 4.2 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT Upaya pemberantasan penyakit menular di Kabupaten Pesawaran lebih ditekankan pada pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (surveilans epidemiologi), yakni penemuan penderita secara dini yang kemudian ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat dan tepat. Pengendalian Penyakit AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) Salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio dilakukan melalui gerakan Imunisasi Polio. Upaya ini juga kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus AFP (acute flaccid paralysis), khususnya kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus Polio liar yang menyerang masyarakat. Penemuan kasus AFP tahun 2016 sebanyak 4 kasus atau 3,22 per 100.000 penduduk umur < 15 tahun. Angka tersebut telah melampaui target SPM yaitu 2 per 100.000 penduduk umur < 15 tahun. Pengendalian Penyakit TB Paru Di Kabupaten Pesawaran Program Penanggulangan TB mengacu pada program Nasional yaitu dengan menggunakan Strategi Directy Observed Treatment Short Course (DOTS). B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 54 Angka Notifikasi kasus TB /Case Notification Rate (CNR) adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien TB yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk pada satu periode di suatu wilayah tertentu. Case Notification Rate (CNR) kasus baru TB BTA+ per 100.000 penduduk adalah 61,92. Sedangkan CNR seluruh kasus TB adalah 101,35 per 100.000 penduduk. Kesembuhan adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan hasil pemeriksaan apusan dahak ulang (follow-up) dengan hasil negatif pada akhir pengobatan dan pada satu pemeriksaan sebelumnya. Untuk angka kesembuhan (cure rate) sebesar 95,35%. Pengobatan Lengkap (complete rate) adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang pada akhir pengobatan dan pada satu pemeriksaan sebelumnya. Angka pengobatan lengkap (complete rate) Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 sebesar 4,65%. Keberhasilan pengobatan adalah jumlah pasien yang sembuh dan pengobatan lengkap. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) kasus TB Paru di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 sebesar 100%, Gambar berikut adalah angka kesembuhan (cure rate) dan angka pengobatan lengkap (complete rate) berdasarkan wilayah kerja puskesmas: Gambar 4.20 Cure Rate dan Complete Rate Kasus TB Paru di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 100 0 92 94,12 100 8 5,88 0 91,23 93,75 95,65 100 100 100 100 100 8,77 6,25 4,35 0 0 0 0 0 Cure Rate Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Complete Rate B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 55 Keberhasilan pengobatan TB paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Upaya pengendalian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran antara lain: Penanggulangan TB di Kabupaten Pesawaran dilaksanakan disemua unit Pelayanan Kesehatan pemerintah (Puskesmas) dengan melibatkan peran serta masyarakat secara terpadu termasuk Pengawas Menelan Obat (PMO), prioritas ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS, Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk penanggulangan TB diberikan kepada penderita secara cuma-cuma dan dijamin ketersediaannya, Bimtek dan evaluasi kegiatan P2 TB, Kerjasama lintas program dalam penemuan kasus TB di Masyarakat, Peningkatan Manajemen Kasus P2 TB dan membentuk Pos TB Desa serta dengan penerapan practical approach to lung health (PAL) diupayakan penjaringan tersangka TB Paru berada pada kisaran 5-15 %. Pengendalian Penyakit ISPA Di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 penderita pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 759 balita, penderita laki-laki ada sebanyak 401 balita dan penderita perempuan ada sebanyak 358 balita. Upaya pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam menekan angka kematian akibat pneumonia diantaranya melalui penemuan kasus pneumonia balita sedini mungkin di pelayanan kesehatan dasar, penatalaksanaan kasus dan rujukan. Adanya keterpaduan dengan lintas program melalui pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas serta penyediaan obat dan peralatan untuk puskesmas perawatan dan di daerah terpencil. Dilakukan optimalisasi kinerja dan sistem pencatatan dan pelaporan di tingkat puskesmas. Menyebarluaskan informasi kepada petugas Puskesmas mengenai bagan tatalaksana ISPA untuk meningkatkan penemuan kasus Pneumonia. Diperlukan juga Pendidikan kesehatan masyarakat untuk B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 56 meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga mereka dapat mengenal dan dapat membedakan pneumonia ringan, yang cukup diberikan pengobatan suportif di rumah dan pneumonia sedang dan pneumonia berat yang perlu dirujuk ke petugas kesehatan. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Upaya pemberantasan demam berdarah yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Pesawaran pada tahun 2016 antara lain: upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dengan melakukan fogging fokus, penyuluhan DBD, pengadaan wearpack petugas fogging, abatisasi, pemeriksaan jentik berkala dan meningkatkan ketrampilan petugas puskesmas dalam tata laksana kasus DBD. Selain itu dengan peningkatam kegiatan surveilans vektor. Metode yang tepat guna mencegah DBD adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (menguras, menutup dan mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/ memberantas nyamuk aedes berkembang biak. Kasus DBD di Kabupaten Pesawaran sepanjang tahun 2016 ditemukan sebanyak 384 kasus dan semua kasus yang ditemukan dapat ditangani (100%). Hal ini sesuai dengan target SPM yang telah ditetapkan yaitu 100%. Dari 384 kasus yang terjadi sepanjang tahun 2016, tidak ditemukan adanya kematian akibat DBD. B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 57 Gambar 4.21 Jumlah Kasus & Kematian Penderita DBD per-bulan di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 80 70 67 60 52 58 50 40 30 20 10 33 29 36 31 13 19 6 22 18 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tampak bahwa kasus DBD terjadi di sepanjang tahun dan puncaknya berada pada bulan Februari yaitu ada 67 kasus. Pengendalian Penyakit Malaria Di Kabupaten Pesawaran terjadi peningkatan kasus malaria karena adanya peningkatan kasus yang cukup signifikan di Pulau Pahawang yang disebabkan rusaknya lingkungan mangrove yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria. Selain itu penggunaan sarana Rapid Detection Test (RDT) telah sampai pada bidan di desa sehingga penemuan kasus malaria meningkat. Kasus positif malaria yang mendapat pengobatan ACT (sesuai standar nasional) sebanyak 1.909 kasus. Angka kesakitan (annual parasite incidence)sebesar 4,44 per 1000 penduduk berisiko. Sedangkan untuk ibu hamil mendapat pengobatan lini kedua yaitu non ACT ada sebanyak 6 ibu hamil. Berikut gambar jumlah penderita positif malaria dan penderita yang mendapat pengobatan ACT: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 58 Gambar 4.22 Jumlah Penderita Positif Malaria & Penderita yang Mendapat Pengobatan ACT per-bulan di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 360 360 153 153 194 194 156 156 115 112 51 51 71 70 134 134 237 235 168 165 168 165 111 111 Positif Malaria Mendapat Pengobatan Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Kasus positif malaria puncaknya terjadi pada bulan februari dan terendah pada bulan juni 2016. Tingginya kasus Malaria di wilayah tersebut karena kondisi alam yang memungkinkan banyaknya tempat perindukan nyamuk seperti hutan, lagun dan tambak terlantar. Upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu dengan melakukan kerjasama dengan sektor yang terkait, melakukan rasionalisasi penggunaan RDT, surveilans vektor penyebab malaria, larvaciding di daerah endemis malaria dan meningkatkan keterampilan tenaga laboratorium di puskesmas, pembentukan pokja malaria Kabupaten Pesawaran dan pembentukan pos malaria desa. Pengendalian Penyakit HIV/AIDS Layanan konseling dan tes HIV di Kabupaten Pesawaran terdapat di 5 Puskesmas, yaitu: 1) Puskesmas Padang Cermin, 2) Puskesmas Hanura, 3) Puskesmas Tegineneng, 4) Puskesmas Kedondong, dan 5) Puskesmas Gedong Tataan. Jumlah orang yang datang ke layanan konseling dan melakukan tes HIV dengan tiga reagen berbeda ada sebanyak 5 orang, B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 59 dengan persebaran kasus berdasarkan wilayah kerja puskesmas sebagai berikut: Gambar 4.23 Jumlah Orang Tes HIV di Layanan Konseling dan Tes HIV Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 1,2 1 1 1 1 1 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 0 0 0 0 0 0 Tes HIV Sumber: Seksi P2 Dinas Kesehatan Pesawaran Jumlah orang yang melakukan tes HIV sebanyak 5 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Hanura, Kota Dalam, Gedong Tataan, Bernung dan Roworejo. Pengendalian Penyakit Kusta Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak denganpenderita penyakit Kusta. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap. Dari 15 kasus kusta tercatat pada tahun 2016 (11 kasus baru), semuanya merupakan penderita kusta basah. Kebijakan program kusta untuk Kabupaten Pesawaran antara lain: Pelaksanaan program pemberantasan kusta diintegrasikan dalam kegiatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, pengobatan penderita kusta dengan Multi Drug B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 60 Theraphy (MDT) sesuai rekomendasi WHO diberikan cuma-cuma, penderita kusta tidak boleh diisolasi, dan memperkuat sistim rujukan. Surveilans Vektor Penyakit menular bersumber binatang yang ditemukan di Kabupaten Pesawaran adalah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria dan Chikungunya. Upaya pemberantasan terdiri dari tiga hal yaitu: (1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, (2) Diagnosis dini dan pengobatan dini, (3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pengobatan terhadap penderita Pneumonia Balita ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan istilah Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap (100%). 4.3 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan Vitamin A dan Anemia Gizi besi. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. B A B I V

Cakupan Fe1 & Fe3 Bumil Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 61 Cakupan Bumil Fe1 adalah Bumil yang mendapatkan 30 tablet besi selama periode kehamilannya di satu wilayah. Sedangkan cakupan Bumil Fe3 adalah ibu yang sedang hamil mendapatkan 90 tablet besi selama periode kehamilannya di satu wilayah. Umumnya pemberian Tablet Besi yang kedua diberikan pada umur kehamilan trimester ketiga (umur kehamilan 6-9 bulan). Pada tahun 2016 cakupan pemberian Fe1 (30 tablet) sebesar 69,57% dan pemberian Fe3 (90 tablet) sebesar 87,39%, tampak gambar distribusi Fe1 dan Fe3 per wilayah kerja puskesmas: Gambar 4.24 Persentase Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 Pada Ibu Hamil Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 120 100 80 60 40 20 0 Pedad a Padan g Cermi n Hanur a Bunut Kedon dong Kota Dalam Gedo ngtata an Bernu ng Rowor ejo Kalirej o Tegin eneng Trimul yo Fe 1 73,24 89,23 76,09 65,42 79,87 71,12 66,44 59,08 57,66 67,75 63,99 64,58 Fe 3 79,05 82,4 92,55 99,87 72,5 95,19 96,37 98,5 85,13 67,75 93,24 88,75 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Untuk pemberian Fe1 paling rendah berada di wilayah kerja Puskesmas Roworejo yaitu 57,66% dan pemberian Fe3 terendah terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Kedondong yaitu 72,50%. Pemberian Kapsul Vitamin A Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau infeksi lain, maka penyakit- B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 62 penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI. Dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A. Pada tahun 2016 cakupan pemberian vitamin A pada Bayi (6-11 bulan) sebesar 84,55% dan pada anak balita (12-59 bulan) sebesar 85,52%, berikut distribusi pemberian vitamin A berdasarkan wilayah kerja puskesmas: Gambar 4.25 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi (6-11 Bulan) dan Anak Balita (12-59 Bulan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 100 80 60 40 96,54 78,57 97,31 94,13 91,2 87,67 93,69 86,72 98,36 95,64 89,73 89,71 92,83 92,64 95,31 80,45 76,12 79,62 84,94 96,93 72,79 68,12 70,64 50,84 20 0 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Vit.A bayi vit.a anbal B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 63 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Yang dimaksud dengan bayi mendapatkan/diberi air susu ibu secara eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI (Air Susu Ibu) saja sejak lahir sampai dengan umur 5 bulan (sebelum mencapai usia 6 bulan). Dan mulai umur 6 bulan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan, selain itu bayi juga mulai mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Bayi umur 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Pesawaran selama tahun 2012-2016 berfluktuatif. Pada tahun 2012 bayi yang mendapatkan ASI secara Eksklusif sebesar 37,0%, tahun 2013 meningkat menjadi 53,6%, tahun 2014 turun menjadi 30,19%, tahun 2015 menurun kembali menjadi 20,85% dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 49,76%seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 4.26 Persentase Cakupan Pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Pesawaran Tahun 2012-2016 53,6 49,76 37,0 30,19 20,85 2012 2013 2014 2015 2016 ASI eksklusif Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Berikut adalah distribusi pemberian ASI eksklusif berdasarkan wilayah kerja puskesmas: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 64 Gambar 4.27 Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 80 70 65,32 68,5 69,23 69,02 60 50 50 44,08 46,4 43,4 51,05 40 32,85 32,38 30,13 30 20 10 0 Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Pada gambar tersebut terlihat bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif tertinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas Bernung yaitu 69,23% dan puskesmas dengan cakupan terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Tegineneng yaitu 30,13%. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Salah satu indikator pemantauan pertumbuhan balita adalah dengan melihat partisipasi masyarakat terhadap bayi yang datang ditimbang (D/S). Balita ditimbang adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di Posyandu dan tempat penimbangan balita. Balita bawah garis merah (BGM) adalah balita yang hasil penimbangan berat badannya berada di bawah garis merah pada kartu menuju sehat (KMS). Cakupan balita ditimbang tahun 2016 di Kabupaten Pesawaran sebanyak 30.910 balita (60,96%) dan balita BGM sebanyak 1.338 balita (4,33%). Berikut adalah gambaran balita ditimbang dan balita BGM berdasarkan wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran: B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 65 Gambar 4.28 Persentase Cakupan Balita ditimbang dan Balita BGM Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 62,58 72,54 70,65 66,87 64,4 65,33 68,68 67,6 68,79 55,25 49,09 40,08 16,72 3,04 3,22 7,29 2,96 4,3 2,65 1,83 2,36 3,46 3,87 3,51 Ditimbang BGM Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Cakupan balita ditimbang tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Cermin (72,54%), sedangkan cakupan balita ditimbang terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Kedondong (40,08%). Cakupan balita dengan BGM tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Pedada (16,72%). Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran antara lain: pemberian tambahan makanan dan vitamin, pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi (kadarzi). Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat meliputi: pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil). Cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan) murid SD kelas 1 dan setingkat di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 yaitu dari 7.373 murid kelas 1 (99,50%) yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari 7.410 jumlah B A B I V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 66 keseluruhan murid kelas 1. Cakupan ini masih dibawah target yang telah ditetapkan yaitu 100%. Berikut sebaran berdasarkan puskesmas: Gambar 4.29 Penjaringan murid SD kelas 1 dan setingkat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 100,00 99,50 99,00 98,50 98,86 99,62 99,43 100,00 99,54 99,69 99,69 99,54 99,41 98,31 99,81 99,18 98,00 97,50 97,00 Sumber: Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran B A B I V

5.1 SARANA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi: puskesmas, rumah sakit dan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). A. PUSKESMAS Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas juga berperan menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama dan pelayanan kesehatan terdepan dalam system pelayanan kesehatan serta ujung tombak pembangunan kesehatan. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pesawaran sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 12 Puskesmas yang menyebar di 11 Kecamatan. Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk adalah 0,56, ini berarti bahwa setiap 30.000 penduduk rata-rata di layani oleh 0,56 unit puskesmas atau di perkirakan 35.933 penduduk rata-rata di layani oleh 1 puskesmas. Dari 12 puskesmas yang ada, puskesmas perawatan ada 4 unit (Puskesmas

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 68 Padang Cermin, Puskesmas Gedong tataan, Puskesmas Tegineneng dan Puskesmas Roworejo) dan puskesmas non perawatan sebanyak 8 unit. Gambar berikut adalah peta persebaran puskesmas pada 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran: Gambar 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Sumber: Subag PerencanaanDinasKesehatanKabupatenPesawaran B. PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU) Di Kabupaten Pesawaran sampai dengan akhir tahun 2016 terdapat 40 Puskesmas Pembantu (satu pustu sedang dalam persiapan peningkatan menjadi puskesmas induk). Dari jumlah tersebut, 2 Puskesmas Pembantu berada di Pulau Pahawang dan Pulau Legundi. Bahkan untuk puskesmas Pembantu di Pulau Legundi sudah dilengkapi atau difasilitasi dengan tempat rawat inap (2 tempat tidur). B A B V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 69 Tabel 5.1 Jumlah Puskesmas Pembantu Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS PUSTU JUMLAH PENDUDUK RASIO KET PUSTU DIWILAYAH /6.000 RASIO 1. Punduh Pedada Pedada 3 13,959 1,30 1: 4.653 2. Padang Cermin Padang Cermin 1 23.886 0,25 1: 23.886 3. Way Ratai Bunut 3 37.002 0,49 1: 12.334 4. Teluk Pandan Hanura 2 35.104 0,35 1: 17.552 5. Kedondong Kedondong 5 34.770 0,87 1: 6.954 6. Way Lima Kotadalam 4 31.829 0,76 1: 7.957 7. Gedong Tataan Gedong Tataan 3 50.323 0,36 1: 16.774 Bernung 3 42.724 0,43 1: 14.241 8. Negeri Katon Roworejo 3 32.549 0,56 1: 10.850 Kalirejo 2 33.571 0,36 1: 16.786 9. Tegineneng Tegineneng 2 27.002 0,45 1: 13.501 Trimulyo 3 26.788 0,68 1: 8.929 10. Marga Punduh - 3 14.085 0,66 1: 4,695 11. Way Khilau - 3 27.606 1,29 1: 9.202 JUMLAH 12 40 431.198 0,56 1: 10.780 Sumber: Pendataan Puskesmas Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 Rasio Puskesmas Pembantu terhadap 6.000 penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2016 menunjukkan 0,56. Ini berarti bahwa setiap 10.780 penduduk rata-rata dilayani oleh satu puskesmas pembantu. Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 memiliki 12 Unit Puskesmas Keliling yang berada di 12 Puskesmas. Sedangkan 4 Puskesmas dengan fasilitas Rawat Inap masing-masing dilengkapi dengan1 Unit Ambulance. C. RUMAH SAKIT RSUD Kabupaten Pesawaran merupakan Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang memulai kegiatan operasional pada tanggal 18 Desember 2013. Pada tahun 2016 RSUD Kabupaten Pesawaran mulai melakukan proses penetapan kelas yang rencananya RSU Kelas C. B A B V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 70 D. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada dimasyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) dan sebagainya. Selain Posyandu,situasi dan kondisi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya sudah sulitdideteksi/dipantau sejak pemberlakuan otonomi daerah di masingmasing kabupaten/kota. Olehkarena itu, pelaksanaan kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing pengelola program kesehatan. Berikut Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat yang terdapat di Kabupaten Pesawaran tahun 2016. 1. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Poskesdes merupakan salah satu bentuk UKBM yang memberikan pelayanan kesehatan dasar, buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut. Poskesdes dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader. Di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2016 jumlah poskesdes sebanyak 137 dan bangunan Poskesdes yang ada sebanyak 53 unit dengan rincian sebagai berikut : B A B V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 71 Tabel 5.2 Jumlah Poskesdes di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA JUMLAH POSKESDES 1. Punduh Pedada Pedada 11 9 2. Padang Cermin Padang Cermin 11 11 3. Way Ratai Bunut 10 7 4. Teluk Pandan Hanura 10 10 5. Kedondong Kedondong 12 12 6. Way Lima Kotadalam 16 16 7. Gedong Tataan Gedong Tataan 11 11 Bernung 8 8 8. Negeri Katon Roworejo 8 8 Kalirejo 11 11 9. Tegineneng Tegineneng 8 7 Trimulyo 8 8 10. Marga Punduh - 10 9 11. Way Khilau - 10 10 JUMLAH 12 144 137 Sumber: Seksi Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Sedangkan untuk Poskesdes dengan konsep 1 desa harus ada satu Poskesdes, maka untuk wilayah Kabupaten Pesawaran masih memerlukan 91 bangunan Poskesdes. Untuk distribusi poskesdes menurut kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 5.2 Distribusi Poskesdes Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 9 2 11 5 7 10 3 3 12 2 16 6 19 19 11 8 15 7 9 5 10 1 Jumlah Poskesdes Poskesdes yang memiliki bangunan Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2016 B A B V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 72 Poskesdes terbanyak berada di Kecamatan Gedong Tataan (19 unit) dan Kecamatan Negeri Katon (19 unit). Sedangkan jumlah poskesdes terendah berada di Kecamatan Way Ratai (7 unit). Untuk poskesdes yang memiliki bangunan, terbanyak berada di Kecamatan Gedong Tataan (11 unit) dan terendah berada di Kecamatan Marga Punduh yaitu hanya 1 unit. 2. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Poskestren adalah salah satu wujud upaya kesehatan bersumber daya masyarakat di lingkungan pondok pesantren dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan puskesmas setempat. Jumlah poskestren yang ada di Kabupaten Pesawaran sampai bulan Desember tahun 2016 ada sebanyak 33 unit, distribusi poskestren seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 5.3Distribusi Poskestren Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 9 6 0 2 1 3 2 2 1 1 3 3 Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat 2016 B A B V

Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 73 Poskestren terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Kedondong (9 unit). Sedangkan di 1 wilayah kerja puskesmas tidak memiliki poskestren yaitu di wilayah kerja Puskesmas Pedada. 3. Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Menurut Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, di Kabupaten Pesawaran seluruh desa (144 desa) dikatagorikan Desa Siaga. Dari 144 desa tersebut, 141 Desa (97,92%) yang dinyatakan sebagai Desa Siaga Aktif. Berikut adalah gambar desa siaga aktif di Kabupaten Pesawaran berdasarkan wilayah kerja puskesmas: Gambar 5.4 Distribusi Desa Siaga Aktif Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmasdi Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 22 18 16 11 10 10 11 8 11 8 8 8 Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat 2016 B A B V