PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

2 TIM PENYUSUN Pengarah dr. Endid Romo Pratiknyo Pj. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Penanggung Jawab Zulfan, S.Pi, M.Si Kabid Pengembangan Sumber Daya Dan Informasi Kesehatan Ketua Sri Rejeki, SKM, M.KL Kasi Informasi dan Evaluasi Kesehatan Sekretaris Ronal Erwin, S.Kom Anggota Melli Oktiana, SKM Irza Saswita, S.Sos Kontributor Kabid Pengembangan Sumber Daya Dan Informasi Kesehatan Kabid Pelayanan Kesehatan Kabid Kesehatan Keluarga Kabid P2P dan PL Sekretariat Dinas Kesehatan Kepala Puskesmas Se Kabupaten Pelalawan

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya kami telah dapat menyusun PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014 yang dilaksanakan dengan melibatkan pemegang program bidang kesehatan maupun pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, Puskesmas dan Rumah Sakit se- Kabupaten Pelalawan. Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan 2014 ini bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Propinsi Riau, dan pihak stakeholder lainnya sebagai sumber data kesehatan sepanjang tahun Profil Kesehatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber sistem informasi kesehatan yang tepat dan akurat, dan juga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan kesehatan pada masa yang akan datang. Kami menyadari bahwa buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan yang perlu mendapatkan masukan dan kritikan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyusun dan menyelesaikan, semoga keberadaan buku ini dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pelalawan. Pangkalan Kerinci, Juli 2015 Pj. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN dr. ENDID ROMO PRATIKNYO Pembina TK.I/ IVb NIP i

4 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN i ii vii viii xiii BAB I. PENDAHULUAN A. TUJUAN B. RUANG LINGKUP C. SISTEMATIKA PENYAJIAN BAB II. GAMBARAN UMUM A. GAMBARAN UMUM 1. Luas Wilayah 2. Jumlah Desa/Kelurahan 3. Jumlah Penduduk 4. Rata rata Rumah Tangga 5. Kepadatan Penduduk/Km 2 6. Rasio Beban Tanggungan 7. Rasio Jenis Kelamin 9. Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf ii

5 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan BAB III. DERAJAT KESEHATAN 1. ANGKA KEMATIAN 1.1. Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup 1.2. Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup 1.3. Jumlah Kematian Ibu (AKI) 2. MORBIDITAS Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Pada Anak Usia < 15 Tahun Per Anak 2.2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani 2.4. Jumlah Kasus HIV 2.5. Jumlah Kasus AIDS 2.6. Jumlah Kasus IMS/Syphilis 2.7. Diare 2.8. Sepuluh Penyakit Terbesar Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per Penduduk DBD Ditangani Diare Ditangani Angka Kesakitan Malaria per Penduduk Penderita Kusta Selesai Berobat Kasus Penyakit Filaria ditangani Imunisasi 3. STATUS GIZI 3.1. Kunjungan Neonatus iii

6 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan 3.2. Persentase BBLR Ditangani 3.4. Balita dengan Gizi Buruk BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN 1. PELAYANAN KESEHATAN 1.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-1) 1.2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4) Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 1.4. Ibu nifas mendapat Pelayanan 1.5. Siswa SD/MI yang Diperiksa Kesehatannya 1.6. Peserta KB Baru 1.7. Peserta KB Aktif 1.8. Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi 1.9. Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi Bayi BGM Keluarga Miskin Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe Persentase WUS yang mendapatkan Imunisasi TT Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat Attack Rate dan CFR menurut Jenis KLB, Jumlah Kecamatan/Desa yang Terserang Bayi yang mendapat ASI Eksklusif iv

7 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Jaminan Kesehatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Donor Darah Diskrining terhadap HIV-AIDS 2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 2.1. Cakupan Rawat Jalan 2.2. Cakupan Rawat Inap Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar 3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 3.1. Rumah Tangga ber-phbs 3.2. Posyandu Aktif 4. KEADAAN LINGKUNGAN 4.1. Rumah Sehat 4.2. Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak 4.3. Penduduk Dengan Akses Jamban Sehat 4.4. Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SUMBER DAYA KESEHATAN 1. SARANA KESEHATAN RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN YANG ADA DI KAB.PELALAWAN, MILIK PEMERINTAH 1 RS DAN 3 RS MILIK v

8 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan SWASTA 2.1. Data Dasar Puskesmas 2.2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan / Pengelola 2.4. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta 2.5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) 3. TENAGA KESEHATAN 3.1. Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja 3.2. Jumlah Tenaga Kesehatan 3.3. Rasio Dokter Spesialis per Penduduk 3.4. Rasio Dokter per Penduduk 3.5. Rasio Dokter Gigi per Penduduk 3.6. Rasio Apoteker per Penduduk 3.7. Rasio Ahli Gizi per Penduduk 3.8. Rasio Perawat per Penduduk 3.9. Rasio Bidan per Penduduk Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per Penduduk Rasio Ahli Kesehatan Lingkungan per Penduduk Rasio Tenaga Teknisi Medis per Penduduk Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per-kapita per-tahun (ribuan rupiah) 91 BAB VI. KESIMPULAN 92 vi

9 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan DAFTAR TABEL TABEL 2.1 TABEL 3.1 TABEL 3.2 TABEL 3.3 TABEL 3.4 TABEL 3.5 TABEL 4.1 TABEL 5.1 : : : : : : : : LUAS WILAYAH KECAMATAN PER KABUPATEN PELALAWAN ESTIMASI AKB PER KELAHIRAN HIDUP DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN PENDERITA TB BARU DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK BERDASARKAN ICD 10 DI KABUPATEN PELALAWAN 2014 ANGKA KESAKITAN DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) PER PENDUDUK KABUPATEN PELALAWAN TAHUN PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN JUMLAH KECAMATAN, PUSKESMAS, DAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN PELALAWAN vii

10 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan DAFTAR GRAFIK GRAFIK 2.1 : KOMPOSISI LUAS WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.2 : JUMLAH DESA DAN KELURAHAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.3 : JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.4 : JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2014 GRAFIK 2.5 : JUMLAH RUMAH TANGGA PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.6 : JUMLAH RATA RATA JIWA RUMAH TANGGA PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.7 : KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 2.8 : RASIO JENIS KELAMIN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014 GRAFIK 3.1 : JUMLAH BAYI LAHIR DAN LAHIR MATI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.2 : JULAH KEMATIAN NEONATAL BAYI, ANAK BALITA, DAN BALITA PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.3 : ANGKA KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN PELALAWAN viii

11 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TAHUN 2010 S/D 2014 GRAFIK 3.4 : JUMLAH BALITA PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.5 : JUMLAH KEMATIAN IBU PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.6 : JUMLAH IBU HAMIL MENURUT PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.7 : ANGKA CDR PENDERITA TB BTA POSITIF DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2010 S/D 2014 GRAFIK 3.8 : JUMLAH PNEUMONIA DTANGANI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.9 : JUMLAH KASUS HIV, AIDS, KEMATIAN AKIBAT AIDS, DAN IMS DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.10 : SEPULUH PENYAKIT TERBESAR DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.11 : JUMLAH KASUS DBD PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.12 : JUMLAH PENDERITA DIARE PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.13 : JUMLAH PENDERITA MALARIA POSITIF PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.14 : DESA/KELURAHAN UCI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.15 : JUMLAH KASUS PD3I PER KECAMATAN DI KABUPATEN ix

12 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan PELALAWAN GRAFIK 3.16 : CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.17 : BAYI & BBLR YANG DITANGANI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 3.18 : KASUS BALITA GIZI BURUK DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.1 : CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4 DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2010 S/D 2014 GRAFIK 4.2 : CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, K1, DAN K4 PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.3 : PERSENTASE PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.4 : JUMLAH PUS, KB AKTIF DAN KB BARU DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.5 : JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.6 : PERSENTASE ANAK MENDAPAT VITAMIN A PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.7 : PERSENTASE BUMIL MENDAPAT FE1 DAN FE3 DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2010 S/D 2014 GRAFIK 4.8 : PERSENTASE WUS IBU HAMIL DENGAN STATUS IMUNISASI TT DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.9 : JUMLAH PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN x

13 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan KOMPLIKASINEONATAL DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.10 : PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.11 : PERSENTASE KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI SARANA KESEHATAN PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.12 : JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.13 : JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.14 : JUMLAH RUMAH SEHAT PER KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.15 : JUMLAH PENDUDUK DENGAN AKSES AIR MINUM LAYAK DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 4.16 : PENDUDUK DENGAN FASILITAS SANITASI LAYAK DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.1 : JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.2 : JUMLAH PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.3 : JUMLAH HARI PERAWATAN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.4 : INDIKATOR PELAYANAN DI RUMAH SAKIT xi

14 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan GRAFIK 5.5 : JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.6 : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKBM) GRAFIK 5.7 : JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.8 : JUMLAH TENAGA MEDIS GRAFIK 5.9 : JUMLAH DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PUSKESMAS GRAFIK 5.10 : JUMLAH TENAGA FARMASI DAN GIZI GRAFIK 5.11 : JUMLAH PERAWAT DAN BIDAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.12 : JUMLAH TENAGA KESMAS DAN SANITASI DI PUSKESMAS GRAFIK 5.13 : JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS KABUPATEN PELALAWAN GRAFIK 5.14 : ANGGARAN KESEHATAN xii

15 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan DAFTAR LAMPIRAN TABEL 1 : LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 2 : JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN PELALAWAN TABEL 3 : PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 4 : JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 5 : JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN 2014 TABEL 6 : JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 7 : KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN xiii

16 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 8 : JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 9 : ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 10 : PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 11 : JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 12 : PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014 TABEL 13 : KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 14 : JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 15 : KASUS BARU KUSTA 0 14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN xiv

17 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 16 : JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 17 : PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN TABEL 18 : JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 19 : JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN TABEL 20 : JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 21 : JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 22 : KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 23 : PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN xv

18 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 24 : PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 25 : PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 26 : CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 27 : JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN PELALAWAN TABEL 28 : KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN PELALAWAN TABEL 29 : CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 30 : PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 31 : PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS xvi

19 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan KABUPATEN PELALAWAN TABEL 32 : JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 33 : JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 34 : PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 35 : PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 36 : JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 37 : BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN TABEL 38 : CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 39 : JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS xvii

20 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 40 : CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 41 : CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 42 : CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 43 : CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 44 : CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 45 : JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 46 : CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN xviii

21 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 47 : JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 48 : CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 49 : CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 50 : PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 51 : PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN TABEL 52 : CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 53 : CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 54 : JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN xix

22 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 55 : ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN PELALAWAN TABEL 56 : INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN PELALAWAN TABEL 57 : PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER -PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 58 : PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 59 : PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PELALAWAN TABEL 60 : PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 61 : PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 62 : DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKATKABUPATEN PELALAWAN TABEL 63 : PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN xx

23 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 64 : TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN PELALAWAN TABEL 65 : TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN PELALAWAN TABEL 66 : PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 67 : JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 68 : PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN PELALAWAN TABEL 69 : JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN PELALAWAN TABEL 70 : JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 71 : JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 72 : JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATA KABUPATEN PELALAWAN TABEL 73 : JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 74 : JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN xxi

24 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan TABEL 75 : JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 76 : JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 77 : JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 78 : JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 79 : JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TABEL 80 : JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PELALAWAN TABEL 81 : ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN PELALAWAN xxii

25 1 BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Berkualitas dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Pelalawan Sehat, untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka telah ditetapkan misi Dinas Kesehatan sebagai berikut : 1. Meningkatkan dan memantapkan manajemen dan kinerja serta pelayanan kesehatan yang terjangkau, bermutu, adil dan merata di semua tingkat administrasi dan unit-unit pelayanan kesehatan. 2. Meingkatkan dan mengembangkan promosi kesehatan dan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat. 3. Meningkatkan kinerja dan memperkuat upaya-upaya pengendalian penyakit dan mewujudkan lingkungan sehat, serta penanggulan masalah gizi masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas Sistem Informasi Kesehatan (SIK). 5. Memantapkan kemitraan lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat. Dinas Kesehatan selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten memposisikan diri sebagai Regulator, Penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan pemberdaya masyarakat dalam bidang kesehatan Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan telah ditetapkan mengacu pada indikator Indonesia Sehat dan indikator kinerja standar pelayanan minimal yang meliputi : Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

26 2 1. Indikator Derajat Kesehatan Terdiri atas : Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi. 2. Indikator Upaya Kesehatan Terdiri atas : Pelayanan Kesehatan, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat, dan Keadaan Lingkungan. 3. Indikator Sumber Daya Kesehatan Terdiri atas : Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, dan Pembiayan Kesehatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Pelalawan, maka disusun buku Profil Kesehatan, yang berisi gambaran derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunam kesehatan di Kabupaten Pelalawan. Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien, dan efektif. A. TUJUAN 1. Tujuan Umum. Tujuan umum Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan ini adalah sebagai dasar bagi semua stakeholder yang bergerak di bidang kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta, di tingkat pusat sampai daerah untuk merencanakan upaya percepatan peningkatan kesehatan di Kabupaten Pelalawan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

27 3 2. Tujuan Khusus a. Tersedianya data dan informasi tentang Situasi Derajat Kesehatan di Kabupaten Pelalawan. b. Tersedianya data dan informasi tentang Situasi Upaya Kesehatan di Kabupaten Pelalawan. c. Tersedianya data dan informasi tentang Situasi Sumber Daya Kesehatan di Kabupaten Pelalawan. B. RUANG LINGKUP 1. Jenis Data Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Pelalawan adalah : a) Data umum meliputi data geografi, kependudukan, dan sosial ekonomi. b) Data derajat kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan, dan data status gizi. c) Data kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat masyarakat, meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum, dan data perilaku hidup sehat. d) Data pelayanan kesehatan antara lain data pemanfaatan rumah sakit, pemanfaatan puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

28 4 e) Data sumber daya kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan. f) Data lainnya. 2. Sumber Data Data Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan diperoleh dari : a) Catatan kegiatan puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun diluar gedung. b) Catatan kegiatan rumah sakit yang berada diwilayah Kabupaten Pelalawan. c) Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Kesehatan di wilayah Kabupaten Pelalawan termasuk IFK dan PMI. 3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan. Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan adalah periode Januari sampai dengan Desember tahun Profil. Dengan demikian Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 berisi data dan informasi tahun Periode penyusunan profil kesehatan Kabupaten Pelalawan di bagi dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama berupa tabel lampiran (draft awal) dan tahap kedua berupa narasi dan tabel (finalisasi). Mengingat Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan merupakan sarana menyusun rencana tahunan Kesehatan Kabupaten Pelalawan tahun berikutnya, dan untuk memantau, mengevaluasi pencapaian Kabupaten Pelalawan Sehat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

29 5 Pelaksanaan SPM bidang Kesehatan, maka diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan telah selesai disusun bulan April s/d Mei. Ini berarti bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 diharapkan telah selesai disusun bulan Juli C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. BAB II GAMBARAN UMUM Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Pelalawan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain, misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

30 6 masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Pelalawan. BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan telaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kabupaten Pelalawan dan 89 tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten Sehat, Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan dan Sarana Prasarana. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

31 7 BAB II GAMBARAN UMUM A. GAMBARAN UMUM Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan Undang Undang No. 53 tahun 1999 dengan ibukota Pangkalan Kerinci dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 12 Oktober 1999, sekaligus diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu Kabupaten dari 12 Kabupaten/Kota di Propinsi Riau, Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur Provinsi Riau Pulau Sumatera. Secara geografis Kabupaten Pelalawan berada di 00 46,24' Lintang Utara sampai 00 24,34 Lintang Selatan dan ,37' Bujur Timur sampai dengan ,36', Kabupaten Pelalawan berbatasan dengan : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Siak. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir. 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Dengan adanya batas-batas tersebut maka Kabupaten Pelalawan harus menjalin kerjasama lintas batas dengan kabupaten/kota diatas dalam perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Kesehatan mengingat masalah kesehatan tidak dapat dibatasi oleh wilayah kerja. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

32 8 Wilayah Kabupaten Pelalawan dilintasi oleh salah satu sungai terlebar di Provinsi Riau yaitu Sungai Kampar. Dengan lebar rata-rata lebih kurang 143 meter, kedalaman rata-rata 7,7 m dan panjang 413,5 km, Sungai Kampar dan anak-anak sungainya menjadi prasarana transportasi air, sumber air bersih, budidaya perikanan dan irigasi bagi sebagian penduduk Kabupaten Pelalawan. Sebagian besar wilayahnya merupakan daerah rawa dan daerah perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit. Sungai Kampar yang meluap akibat hujan terus menerus dapat mengakibatkan banjir, bantaran sungai yang dihuni oleh penduduk berpotensi menjadi sumber penyakit kulit, diare dan lain-lain. Keberadaan sungai bisa menjadi potensi pariwisata dan ekonomi apabila fungsi sungai dipergunakan secara positif, tapi sebaliknya bisa menjadi masalah bagi kesehatan, bila kebersihan lingkungan tidak dijaga dan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

33 9 Temperatur maksimum rata-rata di daerah ini bervariasi antara 22-23ºC dan kelembaban udara relatif antara persen. Meskipun data pengamatan yang pasti masih belum tersedia, dapat digolongkan curah hujan di daerah ini cukup tinggi. Berdasarkan kondisi alam ini jelas daerah Kabupaten Pelalawan termasuk daerah beriklim tropis, temperatur dan kelembaban udara serta curah hujan merupakan potensi alam (faktor lingkungan fisik) yang sangat penting untuk menyokong usaha di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan potensi banjir di beberapa daerah terutama daerah-daerah bantaran Sungai Kampar. Hal ini menyebabkan bervariasinya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan. Dalam pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten Pelalawan, Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengemban amanah untuk Pembangunan Kesehatan masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan telah memiliki 12 puskesmas yang berada di tiap kecamatan. 1. Luas Wilayah Luas Kabupaten Pelalawan ,7 km² yang terdiri dari 12 kecamatan dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Teluk Meranti yaitu km² (32,03 persen) dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan luas 192,5 km² atau 1,45 persen dari luas Kabupaten Pelalawan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

34 10 Grafik 2.1 Komposisi Luas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (km 2 ) Langgam 1, Pangkalan Kerinci Pangkalan Kuras 1, Pangkalan Lesung Ukui 1, Bunut Pelalawan 1, Kuala Kampar Kerumutan Teluk Meranti 4, Bandar Sei Kijang Bandar Petalangan JUMLAH (KAB. PELALAWAN) 13,257 Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Pelalawan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

35 11 2. Jumlah Desa/Kelurahan Desa : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada dibawah kabupaten. Kelurahan : Suatu wilayah lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah kota dibawah kecamatan. Grafik 2.2 Jumlah Desa dan Kelurahan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Jumlah Penduduk Perkembangan Kabupaten Pelalawan yang demikian pesat telah menarik sangat banyak penduduk pendatang baik yang akhirnya menetap maupun tidak menetap, keadaan ini menjadikan Kabupaten Pelalawan berpenduduk multi etnis. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

36 12 Berdasarkan data dari Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah orang, terdiri dari orang laki-laki (53%) dan orang perempuan (47%). Grafik 2.3 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Salah satu ciri demografi Indonesia adalah sebaran penduduk yang tidak merata, hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Pelalawan. Sebagian besar jiwa (2 6%) penduduk Kabupaten Pelalawan berdomisili di ibukota kabupaten, sisanya menyebar di kecamatan. Kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah kecamatan Bandar Petalangan yaitu (4%). Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

37 13 Grafik 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 Grafik 2.5 Jumlah Rumah Tangga Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

38 14 4. Rata-rata/Rumah tangga Rumah Tangga : Seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 sebanyak rumah tangga. Rumah tangga terbanyak di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak rumah tangga, sedangkan rumah tangga paling sedikit di Kecamatan Bandar Petalangan sebanyak rumah tangga. Grafik 2.6 Jumlah Rata rata jiwa Rumah Tangga Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Rata-rata jiwa per rumah tangga di Kabupaten Pelalawan sebesar empat jiwa per rumah tangga. Dilihat menurut kecamatan rata-rata jiwa per rumah tangga berkisar 4 orang di setiap kecamatan di Kabupaten Pelalawan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

39 15 5. Kepadatan Penduduk/Km 2 Kepadatan Penduduk : Jumlah penduduk di satu wilayah per-km 2. Dari dua belas kecamatan di Kabupaten Pelalawan, Kecamatan Teluk Meranti merupakan kecamatan terluas yaitu mencapai km² atau 32,02 % dari luas wilayah Kabupaten Pelalawan. Akan tetapi tetapi dilihat dari jumlah penduduk tahun 2014, kecamatan Teluk Meranti baru dihuni oleh jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk 4,07 jiwa per km². Hal tersebut menjadikan Kecamatan Teluk Meranti sebagai kecamatan dengan penduduk terjarang di Kabupaten Pelalawan. Sebaliknya Kecamatan Pangkalan Kerinci yang wilayahnya terkecil yaitu seluas 192,5 km² menjadi kecamatan terpadat dengan kepadatan penduduk sebesar 497,26 jiwa per km² dan jumlah penduduk sebesar jiwa. Grafik 2.7 Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

40 16 6. Rasio Beban Tanggungan Rasio Beban Tanggungan : Perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif. 7. Rasio Jenis Kelamin Beban Jenis Kelamin : Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Grafik 2.8 Rasio Jenis Kelamin Di Kabupaten Pelalawan Tahun Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf Melek Huruf : Penduduk berusia 10 tahun keatas yang mampu membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Dari beberapa penelitian yang telah pernah disajikan, tinggi rendahnya pendidikan perempuan memberikan pengaruh terhadap berbagai hal baik pengaruh yang langsung maupun tidak. Seperti tingkat pendidikan anak, tinggi rendahnya angka kematian bayi, anak bahkan ibu yang melahirkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

41 17 Namun untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk mengecap pendidikan bukan hal yang mudah, terutama di daerah-daerah yang masih belum maju. Berbagai kendala menghadang didepannya, seperti kemiskinan, pandangan sempit terhadap pendidikan bagi perempuan, norma yang berlaku di suatu tempat, dan lain-lain. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

42 18 BAB III DERAJAT KESEHATAN Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pelalawan dapat digambarkan dalam bentuk situasi Mortalitas, Morbiditas, dan Status gizi. 1. ANGKA KEMATIAN 1.1. Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kematian yang terjadi di masyarakat dari kurun waktu ke waktu. Kejadian kematian dapat juga digunakan sebagai indikator dalam hal penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta program program pembangunan kesehatan. Angka kematian dapat dihitung melalui survei ataupun penelitian. Dari gambar grafik dibawah terlihat dari kelahiran pada tahun 2014, terdapat 31 bayi yang lahir mati, kecamatan Pangkalan Lesung dan Pelalawan tidak ditemukan adanya bayi mati. Hal ini dapat memberikan gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan dimasyarakat dan adanya kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke kehidupan modern dalam bidang kesehatan. Disamping itu meningkatnya kinerja petugas puskesmas di Kabupaten Pelalawan sehingga seluruh kematian bayi terpantau dan dilaporkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

43 19 Grafik 3.1 Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Lahir Mati Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Grafik 3.2 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Anak Balita dan Balita Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Angka kematian bayi (AKB) Lahir Hidup : Suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal : bernafas, ada denyut jantung atau gerakan otot. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

44 20 Lahir Mati : Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Kematian Bayi : Kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan salah satu indikator sensitif untuk melihat tingkat derajat kesehatan masyarakat. Disamping itu angka kematian bayi juga berhubungan dengan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu maupun gizi keluarga. Indikator ini juga merupakan indikator yang terbaik untuk pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Jumlah kelahiran di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 adalah dengan jumlah kelahiran bayi mati 31 hal ini memberikan gambaran terjadinya penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah bayi lahir sebanyak dan jumlah kelahiran bayi mati 37. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

45 21 Tabel 3.1 Estimasi AKB Per Kelahiran Hidup Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tahun Angka Kematian Bayi per 1000KH , , ,2 Sumber : Subdin Kesga Dinkes Kab. Pelalawan Grafik 3.3 Angka Kematian Bayi Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2010 s/d 2014 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup di Kabupaten Pelalawan tahun (Lima) dan pada tahun (Empat). Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

46 Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada anak sebelum mencapai usia lima tahun per penduduk. Indikator ini menggambarkan tingginya tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk. Angka Kematian Balita (AKABA) menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Jumlah balita yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 yakni jumlah balita mati 4. Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup 1. Grafik 3.4 Jumlah Balita Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

47 Jumlah Kematian Ibu (AKI). Kematian Ibu : Kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dari data yang ada jumlah kematian ibu tercatat 9 dari jumlah ibu hamil secara keseluruhan Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Pelalawan belum menggambarkan kondisi yang sesungguhnya karena belum semua sarana pelayanan kesehatan melaporkan kasus ini. Sistem pelaporan belum berjalan secara optimal, dan belum menjangkau semua sarana kesehatan swasta. Grafik 3.5 Jumlah Kematian Ibu Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

48 24 Kematian Ibu pada tahun 2014 sebanyak 9 orang dari jumlah ibu hamil, kematian ibu nifas sebanyak 5 orang ibu nifas. Grafik 3.6 Jumlah Ibu Hamil Menurut Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun MORBIDITAS 2.1. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Pada Anak Usia < 15 Tahun Per Anak. AFP rate per pddk < 15 th : Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara penduduk < 15 tahun per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. AFP adalah penderita dengan gejala lumpuh layuh mendadak (akut), bukan disebabkan ruda paksa, yang ditemukan pada anak usia <15 tahun dan diduga kuat poliomyelitis. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan program Eradikasi Polio (Erapo). Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

49 25 Target AFP untuk Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 adalah 3 kasus dan ditemukannya 3 kasus AFP Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Penemuan penderita TB Paru BTA (+) : penemuan penderita TB Paru melalui pemeriksaan dahak dan diberikan tata laksana dan OAT di salah satu wilayah pada kurun waktu tertentu. penderita TB Paru BTA (+) sembuh : Penderita TB Paru yang setelah menerima pengobatan anti TB paru dinyatakan sembuh, hasil pemeriksaan dahaknya menunjukkan negatif pada pemeriksaan bulan kelima dan AP. Untuk mengatasi masalah TB Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan menerapkan strategi yang direkomendasikan untuk mengendalikan TB yaitu dengan DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy) terdiri dari lima komponen utama yaitu : 1. Komitmen pemerintah untuk mempertahankan control terhadap TB. 2. Deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejalagejala melalui pemeriksaan dahak. 3. Enam hingga delapan bulan pengobatan teratur yang diawasi (termasuk pengamatan langsung untuk pengkonsumsian obat setidaknya selama dua bulan pertama). 4. Persediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus. 5. Sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

50 26 Penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Pelalawan dari tahun ke mengalami naik turun, dimana angka penemuan penderita TB BTA Pos (CDR) dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun ,65, tahun ,49%, tahun ,4%, dan tahun ,3% mengalami peningkatan. Oleh karena itu ntuk lebih meningkatkan dalam penemuan TB BTA (+) harus melibatkan semua pihak baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit. Pada tahun 2014 Dinas Propinsi Riau menunjuk Puskesmas Ukui untuk jadi contoh Pos TB Desa, dengan harapan semua penderita TB dapat segera ditemukan dan diobati, sehingga penderita TB akan sembuh dan memutus rantai penularan. Grafik 3.7 Angka CDR Penderita TB BTA Positif Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2010 s/d 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

51 27 Tabel 3.2 Penderita TB Paru Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tahun TARGET + SEMBUH Sumber: Bid. P2 & PL Dinkes Kab. Pelalawan. Dari jumlah pencapaian penderita TB BTA Positif yang ditemukan pada tahun 2014 di dapat bahwa Puskesmas Pangkalan Kerinci menempati urutan pertama penemuan penderita TB BTA Positif dengan 43 kasus, sedangkan pencapaian terendah adalah Puskesmas Teluk Meranti dengan 4 kasus Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Penemuan penderita pneumonia : Penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia yang mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Jumlah penderita pneumonia pada balita tahun 2014 berjumlah kasus, dan 100 % kasus ini ditangani. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

52 28 Grafik 3.8 Jumlah Pneumonia Ditangani Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Jumlah Kasus HIV HIV yang ditangani : Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah kasus HIV tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan mengalami penurunan sebanyak 15 kasus, dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 35 kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

53 29 Grafik 3.9 Jumlah Kasus HIV,AIDS, Kematian Akibat AIDS, dan IMS Di Kabupaten Pelalawan Tahun Jumlah Kasus AIDS Jumlah kasus AIDS tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan mengalami peniurunan sebanyak 8 kasus, dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 13 kasus. Sedangkan jumlah kematian akibat AIDS pada tahun 2014 sebanyak 4 jiwa Jumlah Kasus IMS/Syphilis Jumlah kasus IMS/Syphilis tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan mengalami peningkatan sebanyak 197 kasus, dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 154 kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

54 Diare Jumlah kasus diare yang ditangani pada tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan sebanyak kasus. Jumlah kasus ditangani terbanyak di Kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak kasus dan yang terendah di Kecamatan Bandar Petalangan Teluk Meranti 143 kasus Sepuluh Penyakit Terbesar Penyakit infeksi masih mendominasi hampir keseluruhan kasus rawat jalan selain penyakit diare dan hipertensi. ISPA menempati urutan teratas dalam daftar pola 10 penyakit terbesar di Kabupaten Pelalawan, jumlah penderita ISPA pada tahun 2014 sebanyak penderita. Grafik 3.10 Sepuluh Penyakit Terbesar Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

55 31 Tabel 3.3 Sepuluh Penyakit Terbanyak Berdasarkan ICD 10 Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 No Jenis Penyakit Jumlah Penderita Persentase Ispa 35,264 35,17 2. Diare & Gastroenteritis 10,059 10,03 3. Gastritis 2 9,689 9,66 4. Hipertensi Primer 3 9,673 9,65 5. Demam yang tidak 8,060 8,04 diketahui sebabnya 6. Influenza 7,004 6,99 7. Batuk 6,470 6,45 8. Gangguan Jaringan Lunak 5,066 5,05 (Reumatik) 9. Dermatitis Kontak Alergi 4,728 4, Rheumatoid Arthritis 4,256 4,24 Jumlah keseluruhan Sumber : Bid. Yankes Dinkes Kab. Pelalawan 2.9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per Penduduk Penderita DBD : Penderita demam tinggi yang mendadak, terus-memerus berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, tanda-tanda perdarahan dari atau pembesaran hati, serta hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif DBD. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

56 32 Biasanya penyakit ini mulai muncul pada musim pancaroba baik memasuki musim hujan maupun musim panas. Penyakit ini menyerang semua umur, tidak jarang menjadi penyebab kematian yang menakutkan. Hal ini disebabkan perjalanan penyakitnya yang cepat menjadi progresif, sehingga bila terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian. Kabupaten Pelalawan adalah kabupaten dimana tidak ada daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah kasus DBD yang ditemukan di Kabupaten Pelalawan selama tahun 2014 sebanyak 118 kasus, tersebar di 10 kecamatan yang tertinggi ada di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 68 kasus, terendah di Kecamatan Bunut dan Kerumutan 1 kasus. Grafik 3.11 Jumlah Kasus DBD Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

57 33 D Tabel 3.4 Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Per Penduduk Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tahun Angka Kesakitan DBD Per Penduduk , , , , ,75 Sumber: Bid. P2 & PL Dinkes Kab. Pelalawan Dari tabel diatas terjadi peningkatan kasus tahun 2014 (31,75%) dibandingkan dengan tahun 2013 (13,75%) DBD Ditangani Penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 118 kasus yang ditangani adalah 100 % dari seluruh penderita yang ada Diare Ditangani Penderita diare yang ditangani : Penderita diare yang ditangani adalah jumlah penderita yang diberikan tatalaksana diare pada periode waktu tertentu. Jumlah kasus diare yang ada sepanjang tahun 2014 sebanyak kasus, kasus tertingi terjadi di kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak kasus, terendah terjadi di Kecamatan sebanyak Teluk Meranti. Semua kasus yang ada di Kabupaten Pelalawan ditangani 100%. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

58 34 Grafik 3.12 Jumlah Penderita Diare Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Angka Kesakitan Malaria per Penduduk Malaria klinis : Kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi disertai menggigil) Malaria Positif : kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi disertai menggigil) dengan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium. Malaria diobati : Kasus malaria yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar di satu wilayah kerja pada waktu kurun waktu tertentu. Malaria merupakan masalah kesehatan yang masih perlu penanganan khusus di Kabupaten Pelalawan. Kasus malaria positif yang ditemukan selama tahun 2014 sebanyak 341 kasus dari sediaan darah diperiksa. Kasus terbanyak ditemukan di Pangkalan Kerinci 95 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

59 35 kasus, dan Kecamatan Bunut, Pelalawan, Kuala Kampar, dan Bandar Petalangan tidak ada terjadi kasus malaria. Grafik 3.13 Jumlah Penderita Malaria Positif Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Penderita Kusta Selesai Berobat Penderita Kusta : - Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi. - Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu. - Pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit ( slit=skin=smear) didapatkan adanya kuman M. Leprae. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

60 36 RFT ( Release From Treatment) : penderita Kusta yang selesai berobat adalah Penderita kusta yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu (RFT rate) di satu wilayah kerja pada waktu kurun waktu tertentu. Penderita Kusta MB selesai berobat di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 sebanyak 11 penderita yakni 3 penderita di Kecamatan Pangkalan Kuras, 2 penderita di Kecamatan Pangkalan Lesung, 1 penderita di Kecamatan Langgam, 1 penderita di Kecamatan Pangkalan Kerinci, 1 penderita di Kecamatan Pelalawan, 1 penderita di Kecamatan Kuala Kampar, 1 penderita di Kecamatan Kerumutan, dan 1 penderita di Kecamatan Bandar Petalangan Kasus Penyakit Filaria ditangani Penderita filariasis diobati : Kasus filariasis yang mendapatkan tatalaksana di unit pelayanan dan diikuti tatalakasana rumah tangga. Pada tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan kasus baru filariasis ditemukan sebanyak 2 kasus yakni di Kecamatan Pangkalan Lesung Imunisasi a) Persentase Desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI). Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) : Desa/Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

61 37 Persentase desa/kelurahan di Kabupaten Pelalawan yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2014 sebesar 87,3% ( 103 desa), terjadi peningkatan cakupan UCI dibandingkan tahun Hal ini terjadi karena adanya perubahan indicator UCI yang mendadak, dimana pada tahun sebelumnya indicator UCI hanya 4 yaitu : BCG, DPT-HB 3, Polio dan Campak. Tabel 3.5 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tahun Persentase Desa Mencapai UCI , , , , ,3 Sumber: Subdin P2-PL Dinkes Kab. Pelalawan Sedangkan pada tahun 2010 indikatornya semua antigen vaksin kecuali Antigen HBO. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

62 38 Grafik 3.14 Desa/Kelurahan UCI Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 b) Kasus PD3I Penyakit Campak : Penyakit akut yang disebabkan Morbili virus ditandai dengan munculnya bintik merah (ruam), terjadi pertama kali saat anak-anak Penyakit Polio : Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang anak-anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah satu bagian tubuhnya Penyakit Hepatitis B : Penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B Di kabupaten Pelalawan tahun 2014 jumlah kasus campak sebanyak 17 kasus yakni 6 kasus di Kecamatan Pangkalan Kerinci, 4 kasus di Kecamatan Pangkalan Kuras, 2 kasus di Kecamatan Teluk Meranti, 2 kasus di Kecamatan Bandar Petalangan, 1 kasus di Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

63 39 Kecamatan Langgam, 1 kasus di Kecamatan Ukui, dan 1 Kasus di Kecamatan Kuala Kampar. Polio dan Hepatitis B pada tahun 2014 tidak ada kasus. Grafik 3.15 Jumlah Kasus PD3I Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun STATUS GIZI Status gizi adalah keadaan gizi seseorang yang dapat dinilai untuk mengetahui apakah seseorang itu normal atau bermasalah (gizi salah). Gizi salah adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan/kelebihan dan atau ketidakseimbangan zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, kecerdasan, dan aktivitas/ produktivitas. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

64 40 Salah satu indikator yang menentukan status gizi masyarakat adalah dengan melihat status gizi bayi dan balita. Balita dengan Gizi Buruk adalah balita yang mempunyai berat badan di bawah garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Status gizi bayi dilihat dari berat bayi waktu dilahirkan. Status gizi bayi lahir dengan berat badan rendah (< 2500 gram) atau disebut BBLR. Balita adalah anak yang usianya 0-4 tahun, pada periode umur ini anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Status gizi balita ditentukan melalui standard baku dari WHO bayi lahir hidup. Kasus BBLR biasanya terjadi pada bayi yang lahir dari ibu hamil dengan status gizi buruk yang kronis, bahkan jauh sebelum kehamilan sudah ada masalah gizi. Keadaan tragis ini perlu perhatian dan penanganan yang lebih serius untuk mempersiapkan generasi penerus dimasa yang akan datang Kunjungan Neonatus Bayi lahir ditimbang : Jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang segera setelah lahir BBLR : Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

65 41 Grafik 3.16 Cakupan Kunjungan Neonatus Per Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dari grafik diatas dapat dilihat Cakupan kunjungan neonatal 1 kali (KN1) tahun 2014 sebanyak kunjungan dengan jumlah bayi Kunjungan bayi yang tertinggi di Kecamatan Pangkalan Kerinci yaitu dan yang terendah di Kecamatan Bandar Petalangan dan Bunut yaitu 261. Sedangkan Kunjungan neonatal 3 kali (KN LENGKAP) sebanyak kunjungan, kunjungan tertinggi di Kecamatan Pangkalan Kerinci yaitu kunjungan sekitar 98.3%, dan terendah di Kecamatan Teluk Meranti yaitu 282 kunjungan sekitar 92.2% Persentase BBLR Ditangani BBLR ditangani : Penanganan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

66 42 bayi muda (MTBM); penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA. Jumlah BBLR di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 sebanyak 88 jiwa. Grafik 3.17 Bayi & BBLR yang ditangani Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Balita dengan Gizi Buruk Kasus balita gizi buruk : Balita dengan status gizi berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan (BB) menurut tinggi badan (BB/TB) dengan Z -score <-3 SD (sangat kurus) dan/atau terdapat tanda-tanda klinis gizi buruk lainnya (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

67 43 Kasus balita gizi buruk mendapat perawatan : Balita gizi buruk (sangat kurus) yang dirawat inap maupun rawat jalan (sesuai tata laksana gizi buruk) di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Grafik 3.18 Kasus Balita Gizi Buruk Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Jumlah kasus balita gizi buruk tahun 2014 di Kabupaten Pelalawan sejumlah 21 kasus, yakni 7 kasus di Kecamatan Pangkalan Kuras, 5 kasus di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Badar Petalangan, 2 kasus di Kecamatan Bandar Seikijang, dan 1 kasus di Kecamatan Bunut dan Kerumutan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

68 44 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. UPAYA KESEHATAN 1. PELAYANAN KESEHATAN Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan dan sarana pengobatan Swasta seperti : Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, klinik swasta. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan yang ada di masyarakat dapat diatasi Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-1) Pertumbuhan bayi dan perkembangan seorang anak tak terlepas dari peranan seorang ibu. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil dapat mempengaruhi janin yang ada dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi kelak. Dengan demikian seorang ibu hamil diharapkan dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

69 45 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 : Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan K1 pada tahun 2014 sebanyak atau sekitar 97,2% dari jumlah ibu hamil sebanyak Yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di kabupaten Pelalawan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4) Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 : Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan K4 pada tahun 2014 sebanyak atau sekitar 93,1 % dari jumlah ibu hamil sebanyak Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2010 s/d 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

70 46 Grafik 4.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, K1, dan K4 Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau nakes yang memiliki kompetensi kebidanan : Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau nakes yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan ibu hamil merupakan salah satu indikator kinerja pelayanan kesehatan ibu. Tahun 2014 cakupan K4 secara kabupaten adalah 93,1%, sedangkan kalau dilihat cakupan per puskesmas, cakupan paling tinggi adalah Puskesmas Pangkalan Kuras yaitu sekitar 99,4%, dan cakupan paling rendah adalah Puskesmas Langgam 86,1%. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

71 47 Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2014 secara kabupaten adalah atau sekitar 91,8% dari jumlah ibu bersalin. Tabel 4.1 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tahun Persentase Persalinan oleh tenaga kesehatan , , , , ,8 Sumber: Subdin Kesga Dinkes Kab. Pelalawan Cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun tetapi ditahun 2014 terjadi penurunan. Grafik 4.3 Persentase Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 s/d 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

72 Ibu nifas mendapat Pelayanan Cakupan Ibu Nifas : Ibu nifas 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar. Cakupan ibu Nifas yang mendapat pelayanan kesehatan tahun 2014 secara kabupaten adalah atau sekitar 91,6% dari jumlah ibu bersalin/nifas. Dilihat per puskesmas pada tahun 2014, cakupan ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan yang paling tinggi adalah Puskesmas Pangkalan Bunut yaitu 100% dan cakupan yang paling rendah adalah Puskesmas Kerumutan yaitu sebesar 81,7% Siswa SD/MI yang Diperiksa Kesehatannya Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat : Cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk siswa kelas 1 SD dan setingkat pada tahun 2014 yang mendapat pelayanan kesehatan (penjaringan) sebanyak siswa atau sekitar 94,8% dari siswa kelas 1 SD dan setingkat yang ada Peserta KB Baru Pasangan Usia Subur (PUS) : Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana umur istrinya antara 15 tahun sampai 44 tahun. Peserta KB Baru : Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

73 49 salah satu cara/alat kotrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Pasangan Usia Subur pada tahun 2014 sebanyak orang dan peserta KB baru tahun 2014 berjumlah orang atau sekitar 18,1% dari jumlah pasangan usia subur yang ada Peserta KB Aktif Cakupan Peserta Aktif KB : cakupan peserta aktif KB dibandingkan dengan pasangan usia subur suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Tahun 2014 peserta KB Aktif berjumlah orang atau sekitar 71,1% dari jumlah pasangan usia subur yang ada Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi Jumlah peserta KB Baru NON MKJP tahun 2014 yang banyak dilayani adalah suntik sebanyak sekitar 49,6% dari jumlah peserta KB baru. Grafik 4.4 Jumlah PUS, KB Aktif, dan KB Baru Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

74 Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi Dari keseluruhan jumlah PUS yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 yaitu sebesar terdapat peserta KB Baru yang berjumlah atau sebesar 18,1%, dan peserta KB Aktif berjumlah atau sebesar 71,1%. MKJP : Metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW, dan Implant. Non MKJP : Metode kontrasepsi jangka pendek yang meliputi suntik, pil, kondom dan obat vagina. MOW MOP : Medis Operatif Wanita : Medis Operatif Pria Dari keseluruhan jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Pelalawan yaitu sebesar sebanyak 7,9% menggunakan implant, IUD sebanyak 1,6%, MOP sebanyak 0,03% dan MOW sebanyak 1,1%, untuk Non MKJP 55,3% adalah menggunakan suntik, sebanyak 31,5% menggunakan PIL, sebanyak 2,5% menggunakan kondom. Angka diatas menggambarkan bahwa pemakaian kontrasepsi suntik merupakan yang tertinggi dibanding alat kontrasepsi yang lain di puskesmas puskesmas yang ada di Kabupaten Pelalawan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

75 51 Grafik 4.5 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Bayi BGM Keluarga Miskin Cakupan pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bln Gakin : Pemberian Makanan pendamping ASI dengan porsi 100 gr/hari selama 90 hari Pada tahun 2014 Anak BGM yang mendapat MP ASI sebanyak 187 orang, pengadaan dana APBD Kabupaten Pelalawan tahun % Bayi BGM Gakin adalah 2% x jumlah penduduk gakin Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali Cakupan Balita mendapat kapsul Vit.A 2 kali/tahun : Cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali dan anak umur bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Balita merupakan kelompok umur yang rentan terhadap masalah kesehatan. Untuk pencegahan penyakit kebutaan, meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi dan balita diberikan vitamin A UI. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

76 52 Cakupan pemberian vitamin A di kabupaten Pelalawan di tahun 2014 untuk bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A sebanyak 7.264, untuk anak balita bulan yang mendapat vitamin A sebanyak , dan untuk balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A sebanyak Grafik 4.6 Persentase Balita Mendapat Vitamin A Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita Gizi buruk mendapat perawatan : Bila gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Balita gizi buruk yang berdasarkan berat badan per tinggi badan serta menunjukkan gejala klinis atau dirujuk pada tahun 2014 berjumlah 21 kasus dan 100% mendapat perawatan, yang terdiri dari Pangkalan Kuras 7 orang, Pangkalan Kerinci 5 orang, Bandar Petalangan 5 orang, Bandar Seikijang 2 orang, Bunut 1 orang, dan Kerumutan 1 orang. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

77 Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet Fe Fe1 : Ibu hamil yang mendapat 30 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Fe3 : Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target Fe1 tahun 2014 adalah 80% untuk pencapaian Ibu hamil yang mendapat tablet FE1 pada tahun 2014 sekitar dari total jumlah ibu hamil Cakupan tertinggi berada di Kecamatan Kerumutan, Teluk Meranti, dan Seikijang (100%) dan yang terendah di Kecamatan Langgam (80,13%). Target FE3 80%, untuk pencapaian pada tahun 2014 sebanyak dari jumlah ibu hamil Cakupan tertinggi berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci (94,37%) dan yang terendah di Kecamatan Langgam (74,15%). Grafik 4.7 Persentase BUMIL Mendapat FE1 dan FE3 Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2010 s/d 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

78 Persentase WUS yang mendapatkan Imunisasi TT Imunisasi TT WUS : Pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (15-39 th) sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu berguna bagi kekebalan seumur hidup Pemberian TT2 : Selang waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun Pemberian TT3 : Selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun Pemberian TT4 : Selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun Pemberian TT5 : Selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun Cakupan pemberian TT pada ibu hamil di kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 untuk TT1 rata-rata sebesar 20,7% atau dengan kata lain dari ibu hamil diseluruh kecamatan di wilayah kabupaten Pelalawan diantaranya sudah mendapatkan TT1. Dengan cakupan tertinggi adalah di kecamatan Teluk Meranti yaitu sebesar 78,8%. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Kecamatan Pangkalan Kerinci yaitu sebesar 5,8%. Cakupan pemberian TT2 lebih tinggi, yaitu hanya sebesar 24,8% dari total ibu hamil yang cakupan tertinggi adalah di Kecamatan Teluk Meranti yaitu sebesar 75,4%. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Kecamatan Langgam yaitu sebesar 8,9%. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

79 55 Cakupan pemberian TT3 lebih rendah, yaitu hanya sebesar 21,5% dari total ibu hamil yang terdata atau sebesar dari total ibu hamil. Dengan cakupan tertinggi adalah di Kecamatan Teluk Meranti yaitu sebesar 39%. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Kecamatan Bunut yaitu sebesar 6,6%. Cakupan pemberian TT4 yaitu hanya sebesar 12,3% dari total ibu hamil yang terdata atau sebesar dari total ibu hamil. Dengan cakupan tertinggi adalah di Kecamatan Bandar Seikijang yaitu sebesar 29,6%. Sedangkan terendah terdapat di Kecamatan Kerumutan sebesar 3,1 %. Cakupan pemberian TT5 jauh lebih rendah yaitu hanya sebesar 9,1% dari total ibu hamil yang terdata atau sebesar 757 dari total ibu hamil. Dengan cakupan tertinggi adalah di Kecamatan Bandar Seikijang yaitu sebesar 28,5%, sedangkan terendah terdapat di Kecamatan Teluk Meranti sebesar 0%. Cakupan pemberian TT2+ pada ibu hamil di kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 sebesar 67,6% atau dengan kata lain dari ibu hamil diseluruh kecamatan di wilayah kabupaten Pelalawan diantaranya sudah mendapatkan TT2+. Dengan cakupan tertinggi adalah di kecamatan Teluk Meranti yaitu sebesar 121,8%. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Kecamatan Pangkalan Kuras yaitu sebesar 40,7%. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

80 56 Grafik 4.8 Persentase WUS Ibu Hamil Dengan Status Imunisasi TT Di Kabupaten Pelalawan Tahun Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Komplikasi kebidanan : Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Penanganan komplikasi kebidanan : Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Penanganan definitif : Penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Komplikasi neonatal : Neonatal dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

81 57 Penangangan komplikasi neonatal : neonatal dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Dari jumlah total ibu hamil yang ada pada tahun 2014 sekitar perkiraan bumil dengan komplikasi kebidanan, orang dari jumlah bumil yang beresiko tinggi dan 75% ditangani. Jumlah tertinggi berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci sekitar 706 ibu hamil beresiko tinggi dari ibu hamil yang ada di kecamatan tersebut, dan yang terendah di Kecamatan Teluk Meranti sekitar 18 ibu hamil beresiko tinggi dari 349 ibu hamil yang ada. Grafik 4.9 Jumlah Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

82 Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat darurat yang dapat di akses Masyarakat : Cakupan sarana Kesehatan ( Rumah Bersalin, Puskesmas dan Rumah Sakit) yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Pelalawan sampai 2014, 4 unit Rumah Sakit, 1 unit Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan 12 Puskesmas. Rumah Sakit 100 % mempunyai kemampuan gadar, sedang Puskesmas 25 % (4 Puskesmas yang mempunyai kemampuan gadar) Puskesmas Pangkalan Kuras, Ukui, Kuala Kampar, dan Bandar Sei Kijang Attack Rate dan CFR menurut Jenis KLB, Jumlah Kecamatan/Desa yang terserang Penduduk Terancam : Penduduk yang tinggal di daerah (kelurahan/desa) yang terkena kejadian luar biasa. Attack Rate : Angka pengukuran yang dipakai untuk menghitung insidens kasus baru selama kejadian wabah. Angka serangan sekunder dihitung berdasarkan jumlah kasus baru yang sebelumnya mengadakan kontak dengan kasus primer (kasus yang menjadi sumber penularan) dalam masa inku basi penyakit tersebut. Penyebut merupakan jumlah total orang yang terpapar dengan kasus primer pada masa yang sama. CFR ( Case Fatality Rate) : Persentase orang yang meninggal karena suatu penyakit terhadap seluruh kasus penyakit yang sama. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

83 59 Pada tahun 2014 terjadi kejadian luar biasa Rabies, yang terjadi di Desa Kesuma dan Sorek I Kecamatan Pangkalan Kuras dengan jumlah penderita 5 orang, 1 orang penderita meninggal Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Bayi yang mendapat ASI Eksklusif : Bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada waktu tertentu. Untuk target ASI Eklusif tahun 2014 adalah 60%, untuk pencapaian target ASI ekslusif ada 2 cara dengan 1. % cakupan program artinya dijumlahkan AE1 sampai dengan AE6 dibagi dengan jumlah bayi datang. 2. % cakupan ASI Ekslusif artinya kita melihat AE yang lulus (AE6 dibagi dengan bayi datang). Jumlah bayi yang diberi ASI Ekslusif pada tahun 2014 sebanyak bayi sekitar 59,9%, jumlah tertinggi di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 528 bayi, terendah di Kecamatan Bunut sebanyak 46 bayi Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat : Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Tenaga Kesehatan :Tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

84 60 Guru UKS/UKGS : Guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil :Kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Pada tahun 2014 jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak sekitar 94,8% dari murid yang ada. Grafik 4.10 Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Cakupan Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) : Merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselen ggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

85 61 yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) : merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. Jamkesda : Kartu yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dengan maksud membantu masyarakat miskin yang digunakan untuk berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah tanpa dipungut biaya. Dari jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan tahun 2014 sebanyak telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional, sebanyak telah menjadi peserta Penerima Bantuan Iuaran (PB I) APBN, sebanyak menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri dan sebanyak telah menjadi peserta JAMKESDA Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Cakupan pelayanan Kesehatan pra usia lanjut & usia lanjut : Pra usia lanjut dan usia lanjut yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut (60 Tahun+) tahun 2014 sebanyak dari jumlah usia lanjut (60 Tahun+). Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

86 Donor Darah Diskrining terhadap HIV-AIDS Darah Donor diskrining terhadap HIV/AIDS : Darah donor diskrining dengan menggunakan reagen yang sensitivity > 90 % di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Darah Donor diskrining terhadap HIV/AIDS tahun 2014 dengan jumlah pendonor sebanyak dan jumlah sampel 2.050, dan 3 ditemukan yang positif HIV-AIDS. 2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 2.1. Cakupan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Jalan : Cakupan kunjungan rawat Jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan rawat jalan puskesmas di wilayah Kabupaten Pelalawan sebanyak kunjungan, terbanyak di Puskesmas Kerumutan yaitu kunjungan dan yang terkecil di Puskesmas Kuala Kampar kunjungan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

87 63 Grafik 4.11 Persentase Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Grafik 4.12 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Kunjungan rawat jalan rumah sakit di wilayah Kabupaten Pelalawan sebanyak kunjungan, yakni RSUD Selasih sebanyak kunjungan, RS Amalia Medika sebanyak kunjungan, RS Efarina Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

88 64 sebanyak kunjungan, dan RSIA Harapan Bunda sebanyak kunjungan Cakupan Rawat Inap Cakupan Rawat Inap : Cakupan kunjungan rawat inap baru disarana pelayanan kesehatan swasta pada pemerintahan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan pasien baru : Seseorang yang baru berkunjung ke saran kesehatan dengan kasus penyakit baru. Sarana Kesehatan : Tempat pelayanan kesehatan meliputi antara lain ; rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta,praktek bersama dan perorangan. Kunjungan Gangguan Jiwa : Kunjungan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses piker dan perilaku, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Kunjungan rawat inap puskesmas di wilayah Kabupaten Pelalawan sebanyak kunjungan, terbanyak di Puskesmas Ukui yaitu 532 kunjungan dan yang terkecil di Puskesmas Bandar Seikijang 8 kunjungan. Kunjungan gangguan jiwa di puskesmas Kabupaten Pelalawan sebanyak 856 kunjungan, terbanyak di Puskesmas Pangkalan Kuras 91 kunjungan, terkecil di Puskesmas Bandar Seikijang 2 kunjungan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

89 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Kemampuan Labkes : Mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar. Pada umumnya Rumah sakit yang ada di Kabupaten Pelalawan telah dilengkapi dengan sarana laboratorium kesehatan sebagai fasilitas penunjang diagnostic, demikian juga untuk puskesmas pada umumnya sudah memiliki labotarium sederhana. Dari 4 Rumah Sakit 100% telah memiliki laboratorium kesehatan dan untuk 12 puskesmas juga telah memiliki laboratorium kesehatan sederhana sebanyak 12 unit (100%) Persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar 4 Spesialis Dasar : Pelayanan-pelayanan kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam, dan anak. Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 ada 4 rumah sakit dan 1 Rumah Sakit Ibu dan Anak. 3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Gambaran perilaku hidup masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kese hatan, disajikan dalam 2 indikator yaitu Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta persentase posyandu Purnama dan Mandiri. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan dapat berwujud pemimpin masyarakat, tokoh masyarakat, kader kesehatan maupun kelompok Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

90 66 kegiatan masyarakat yang beraktifitas dan berwawasan kesehatan. UKBM sebagai bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK), Saka Bakti Husada (SBH), dan lain-lain Rumah Tangga ber-phbs Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) : Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah bukan dari tanah. Di Kabupaten Pelalawan upaya PHBS belum tersosialisasi dengan baik, dengan demikian maka diperlukan upaya PHBS melalui pendekatan penyampaian (advocasy), Bina suasana dan Pemberdayaan (empowerment). Jumlah rumah tangga Ber-PHBS pada tahun 2014 sebanyak rumah tangga dari rumah tangga yang ada di Kabupaten Pelalawan Posyandu Aktif Posyandu Aktif : Posyandu aktif adalah jumlah posyandu aktif yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

91 67 utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 % dan sudah ada atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat <50%). Posyandu Pratama : Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan jumlah kader masih terbatas. Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang. Posyandu Purnama : Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50 %, serta sudah ada program tambahan. Posyandu Mandiri : Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sahat telah menjangkau 50 % KK. Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dan yang paling bermasyaraka t dewasa ini. Posyandu minimal meliputi 5 program prioritas ( KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare), terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi. Posyandu digolongkan menjadi 4 tingkat yakni : 1. Posyandu Pratama 2. Posyandu Madya 3. Posyandu Purnama 4. Posyandu Mandiri Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

92 unit. Jumlah posyandu di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 sebanyak Grafik 4.13 Jumlah Posyandu Menurut Strata Di Kabupaten Pelalawan Tahun KEADAAN LINGKUNGAN 4.1. Rumah Sehat Rumah Sehat : Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan Yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai tidak terbuat dari tanah. Data rumah sehat diperoleh secara akumulatif dari tahun ke tahun, sampai dengan tahun 2014 rumah sehat di Kabupaten Pelalawan adalah sebesar buah rumah dari total jumlah rumah buah. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

93 69 Grafik 4.14 Jumlah Rumah Sehat Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak Akses terhadap air minum disebut layak jika berasal dari sumur gali terlindungi, sumur bor, jaringan perpipaan, dan penampungan air hujan. Diluar ini maka disebut akses terhadap air minum yang tidak layak. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa penduduk memakai sumur gali terlindung, penduduk memakai sumur bor dengan pompa, penduduk memakai penampungan air hujan dan penduduk memakai perpipaan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

94 70 Grafik 4.15 Jumlah Penduduk dengan Akses Air Minum Layak Di Kabupaten Pelalawan Tahun Penduduk dengan akses jamban sehat Penduduk dengan akses jamban sehat apabila pembuangan akhir dari tinja tidak mencemari lingkungan, sehingga bisa memurus mata rantai penyakit yang bersumber lingkungan seperti diare dan iritasi kulit. Pada tahun 2014 Jumlah penduduk pengguna komunal sebanyak 86, leher angsa sebanyak , plengsengan sebanyak dan cemplung sebanyak Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

95 71 Grafik 4.16 Penduduk Dengan Fasilitas Sanitasi Layak Di Kabupaten Pelalawan Tahun Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) : Usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin, dan makanan jajanan. TPM yang memenuhi syarat kesehatan dibuktikan dengan adanya sertifikat laik higiene sanitasi yang masih berlaku dari Dinas Kesehatan. Sampai dengan akhir tahun 2014 TPM yang memeliki sertifikat laik higiene sanitasi adalah DAMIU sebanyak 57 buah dan rumah makan sebanyak 28 buah. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

96 72 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber Daya Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan. Faktor Sumber Daya Kesehatan memegang peranan yang sangat besar di samping Pembiayaan Kesehatan, yakni hampir mencapai angka 80 %. Karena kontribusinya yang sangat besar tersebut, dalam setiap kebijakan Pembangunan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan harus mendapatkan prioritas. 1. SARANA KESEHATAN Pengadaan sarana kesehatan dilakukan guna menunjang kegiatan yang dilakukan di dua belas (12) kecamatan di Kabupaten Pelalawan. Pengadaan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan serta melakukan pendataan kembali sarana-sarana kesehatan yang sudah tidak layak lagi untuk melakukan pelayanan masyarakat. Pencapaian realisasi kinerja pada pengadaan sarana kesehatan sudah mencapai angka 100%, yang semuanya tersebar diseluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Pelalawan. Pembangunan Puskesmas Pembantu sampai saat ini sudah ada 37 unit, dan Poskesdes 89 unit, yang tersebar di seluruh desa di wilayah Kabupaten Pelalawan. Sarana kesehatan lain yang berupa Puskesmas Keliling sudah ada sebanyak 19 unit termasuk puskel air, yang semuanya digunakan untuk mempermudah Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

97 73 pelayanan, agar lebih terjangkau oleh masyarakat, terutama untuk daerah-daerah yang transportasinya sulit. Posyandu yang ada berjumlah 340, selain posyandu salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan di pedesaan adalah bentuknya Polindes. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk Keluarga Berencana. 2. RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN YANG ADA DI KAB. PELALAWAN, MILIK PEMERINTAH 1 RS DAN 4 RS MILIK SWASTA Rumah sakit umum daerah selasih Kabupaten Pelalawan, dan yang swasta yaitu rumah sakit Efarina, rumah sakit Amelia Medika, rumah sakit Medicare Sorek, dan rumah sakit ibu dan anak Harapan Bunda Data Dasar Puskesmas Jumlah desa/kelurahan yang ada 118 dengan rincian 12 kelurahan dan 106 desa. Kecamatan yang mempunyai desa terbanyak berjumlah 16 desa yakni Kecamatan Pangkalan Kuras. Jarak tempuh dari desa ke Puskesmas bervariasi, ada beberapa kecamatan yang penduduk desanya dalam menjangkau Puskesmas harus menempuh jalur air yaitu sungai, kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pelalawan, Teluk Meranti, Kuala Kampar. Dengan demikian dapat terlihat bahwa aksesibilitas bagi mayarakat Kabupaten Pelalawan ke fasilitas kesehatan dasar dari segi jarak menjadi hambatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

98 74 Puskesmas dengan Ruang Rawat Inap ( disingkat RRI) adalah puskesmas Pangkalan Kuras, Ukui, Bandar Seikijang dan Kuala Kampar. Puskesmas ini dilengkapi dengan fasilitas UGD (Unit Gawat Daru rat) dan buka 24 jam. Letak administratif wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kerinci terletak di Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan. Puskesmas lainnya berada di Ibukota Kecamatan. Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Kuala Kampar di kepulauan, rawa (Daerah Aliran Sungai = DAS) dan dataran rendah. Puskesmas Teluk Meranti dan Langgam terletak di daerah aliran sungai. Puskesmas Bunut, Pangkalan Kuras dan Pangkalan Lesung berada di daerah yang berbukit. Letak strategis wilayah kerja puskesmas Pangkalan Kuras, Ukui dan Bandar Sekijang adalah di jalur lintas timur merupakan daerah rawan kecelakaan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

99 75 Tabel 5.1 Jumlah Kecamatan, Puskesmas, dan Desa/Kelurahan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 PKM NO. KECAMATAN PUSKESMAS RRI/NR RI KEL DESA KEL/DESA Langgam Langgam NRRI Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci NRRI Pangkalan Kuras Pangkalan Kuras RRI Pangkalan Lesung Pangkalan Lesung NRRI Ukui Ukui RRI Bunut Bunut NRRI Pelalawan Pelalawan NRRI Kuala Kampar Kuala Kampar RRI Kerumutan Kerumutan NRRI Teluk Meranti Teluk Meranti NRRI Bandar Sei Kijang Sekijang RRI Bandar Petalangan Bandar Petalangan NRRI JUMLAH (KAB. PELALAWAN) NRRI RRI : Non Ruang Rawat Inap : Ruang Rawat Inap Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

100 Indikator Pelayanan Rumah Sakit BOR : (Bed Occupancy Rate) Persentase pemakaian tempat tidur pada satu-satuan waktu tertentu LOS TOI : (Length Of Stay) Rata-rata lama rawatan seorang pasien : (Turn Over Interval) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi kesaat terisi berikutnya. GDR : (Gross Death rate) Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar NDR : (Net Death Rate) Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar Indikator pelayanan Rumah Sakit yang terdiri dari BOR, LOS, TOI, GDR dan NDR, sudah dipakai disemua Rumah Sakit di Kabupaten Pelalawan, baik itu RSUD Selasih, Rs. Efarina, Rs. Medicare Sorek dan Rs. Amelia Medika, RSIA Harapan Bunda. Grafik 5.1 Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

101 77 Grafik 5.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Grafik 5.3 Jumlah Hari Perawatan Di Rumah Sakit Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

102 78 Grafik 5.4 Indikator Pelayanan Di Rumah Sakit Tahun Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Posyandu yang ada berjumlah 340 selain Posyandu salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dipedesaan adalah bentuknya Polindes. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk Keluarga Berencana. Polindes yang ada pada saat ini 16 unit. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

103 79 Grafik 5.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Sarana pelayanan kesehatan swasta yaitu, Rumah Sakit Umum 3, Balai Pengobatan/Klinik 5 unit, Apotek 35 unit, Praktik Dokter Perorangan 68, Praktik Pengobatan Tradisional 2, Apotek 37 unit, dan Toko Obat 13 unit. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

104 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Grafik 5.6 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Tahun TENAGA KESEHATAN Tenaga Kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian derajat kesehatan yang diharapkan. Kuantitas dan kualitas yang memadai adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam rangka mempercepat target pembangunan kesehatan. Secara kuantitas tenaga kesehatan memenui dan menjangkau seluruh pelosok wilayah. Sedangkan dari segi kualitas tenaga kesehatan harus benar-benar menguasai disiplin ilmu yang dipelajari, selain itu juga mempunyai kemampuan yang lebih untuk dapat menggerakkan atau menjadi motivator pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

105 Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja Medis Perawat & bidan Farmasi Gizi Teknisi Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis : termasuk lulusan DIII dan S1 : Apotek, Asisten Apoteker : Lulusan D1, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anastesi, Fisioterapi Sanitasi Kesmas : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah orang. Jumlah tersebut tersebar di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan sarana kesehatan lainnya. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dalam hal ini di puskesmas di Kabupaten Pelalawan dirasakan belum secara optimal dilayani oleh tenaga medis sesuai kebutuhan sehingga hal ini menjadi penting untuk diatur/ditata kembali. Tenaga kesehatan di 12 puskesmas (termasuk Pustu dan Poskesdes) di Kabupaten Pelalawan berjumlah 615 orang dari seluruh tenaga kesehatan yang ada. Dari 4 Rumah Sakit, dan 1 Rumah Sakit Ibu dan Anak yang ada, tenaga kesehatan berjumlah 546 orang. Total jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Pelalawan dapat dirangkum sebagai berikut : tenaga medis berjumlah 129 orang, tenaga bidan berjumlah 390 orang, tenaga perawat berjumlah 407 orang, tenaga perawat Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

106 82 gigi berjumlah 12 orang, tenaga teknis kefarmasian sebanyak 33 orang, tenaga gizi (nutrisionis) sebanyak 13 orang, fisioterapis sebanyak 6 orang, tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 43 orang, tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 13 orang, tenaga radiographer sebanyak 14 orang, tenaga analis kesehatan sebanyak 34 orang, dan tenaga rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak Jumlah Tenaga Kesehatan Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Namun sampai saat ini data tenaga kesehatan yang bekerja pada sektor swasta sulit diketahui. Jumlah tenaga medis Kabupaten Pelalawan 2014 sebanyak 152 orang, jumlah tenaga medis yang mencakupi dokter spesialis 23 orang, dokter umum 106 orang, dokter gigi berjumlah 24 orang. Jumlah Tenaga kebidanan di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah 390 orang bidan. Jumlah Tenaga keperawatan di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah 407 orang perawat, 12 orang perawat gigi. Jumlah Tenaga Farmasi di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah 33 orang tenaga teknis kefarmasian, dan 24 orang apoteker. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

107 83 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah 43 orang tenaga kesehatan masyarakat, dan 13 orang tenaga kesehatan lingkungan. Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 berjumlah 13 orang nutrisionis. Grafik 5.7 Jumlah Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun Rasio Dokter Spesialis per Penduduk Dokter spesialis yang dimaksud adalah dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga dokter spesialis 23 orang. Rasio dokter spesialis terhadap penduduk 6,19 yang artinya setiap penduduk dilayani oleh 6 dokter spesialis. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

108 84 Grafik 5.8 Jumlah Tenaga Medis Tahun Rasio Dokter per Penduduk Dokter yang dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga dokter umum 153 orang yang ada di Kabupaten Pelalawan termasuk yang ada di puskesmas, rumah sakit umum, dan swasta. dokter umum rasionya 28,52 artinya setiap penduduk dilayani dokter umum. Grafik 5.9 Jumlah Dokter Umum dan Dokter Gigi Puskesmas Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

109 Rasio Dokter Gigi per Penduduk Dokter gigi yang dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disuatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga dokter gigi 23 orang. dokter gigi rasionya 6,19 artinya setiap penduduk dilayani 6 dokter gigi Rasio Apoteker per Penduduk Apoteker yang dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kefarmasian di suatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga kefarmasian di instansi negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun 2014 adalah 57 orang, dengan perincian 33 orang tenaga teknis kefarmasian, dan 24 orang apoteker. Rasio tenaga kefarmasian per penduduk adalah 15,34 yang artinya setiap penduduk dilayani 15 orang tenaga kefarmasian. Grafik 5.10 Jumlah Tenaga Farmasi dan Gizi Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

110 Rasio Ahli Gizi per Penduduk Ahli Gizi yang dimaksud adalah yang bertugas di bidang gizi di suatu wilayah dengan pendidikan D1-D4/S1. Jumlah tenaga gizi yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun 2014, 13 orang. Rasio tenaga gizi per penduduk adalah 3,50 yang artinya setiap penduduk dilayani 3-4 tenaga gizi Rasio Perawat per Penduduk Perawat yang dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga keperawatan yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun 2014, 418 orang dengan rincian 407 orang perawat, dan 12 orang perawat gigi. Rasio perawat penduduk adalah 3,23 artinya penduduk dilayani oleh 3 perawat Rasio Bidan per Penduduk Bidan yang dimaksud adalah yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah (PNS maupun Non PNS). Jumlah tenaga bidan yang ada di Kabupaten Pelalawan tahun orang. Rasio Bidan per penduduk adalah 224 artinya penduduk dilayani oleh 224 bidan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

111 87 Grafik 5.11 Jumlah Perawat dan Bidan Puskesmas Di Kabupaten Pelalawan Tahun Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per Penduduk Ahli Kesehatan Masyarakat yang dimaksud adalah yang bertugas dibidang kesehatan masyarakat di suatu wilayah dengan pendidikan S1-S3. Tenaga Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Pelalawan yang terdiri dari S2 Kesehatan Masyarakat dan S1 Kesehatan Masyarakat, masih sangat kurang dari standar yang ditentukan oleh Depkes (rasio diharapkan 40). Jumlah Sarjana Kesmas 43 orang, jumlah tersebut terdiri dari 28 orang di Puskesmas, Rumah sakit umum dan rumah sakit swasta 15 orang. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per penduduk adalah 11,57 yang artinya setiap penduduk dilayani tenaga kesehatan masyarakat Rasio Ahli Kesehatan Lingkungan per Penduduk Ahli Sanitasi yang dimaksud adalah yang bertugas di bidang kesehatan lingkungan di suatu wilayah dengan pendidikan D1-D3. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

112 88 Untuk tenaga kesehatan lingkungan di Kabupaten Pelalawan berjumlah 13 orang. Rasio tenaga Sanitasi per penduduk adalah 3,50 yang artinya setiap penduduk dilayani 3-4 tenaga Sanitasi. Grafik Jumlah Tenaga Kesmas dan Sanitasi Di Puskesmas Tahun Rasio Tenaga Teknisi Medis per Penduduk Radiografer : Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan tugas wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan radiografi, imaging, kedokteran nuklir dan radioterapi di pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Radioterapis : Tenaga kesehatan yang mengobati pasien dengan menggunakan radiasi yang bersumber dari radioaktif. Teknisi Elektromedis : Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu dan standar. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

113 89 Teknisi Gigi : Melaksanakan pelayanan laboratorium teknisi gigi yang meliputi bidang pembuatan prothesa cekat, prothesa lepasan, alat orthodontie dan prothesa maxillo facial. Analis Kesehatatan : Seseorang yang menganalisis atau melakukan analisis/ahli ilmu kimia yang bekerja di laboratorium untuk menyelediki tentang penyakit atau kesehatan (badan manusia). Refraksionis Optisien : Tenaga kesehatan yang melaksanakan upaya kesehatan mata dan upaya pencegahan kebutaan Ortetik Prostetik : Seseorang yang melakukan pelayanan, pembuatan, pemakaian alat bantu anggota gerak tubuh yang layuh (ortosa) dan alat ganti anggota gerak tubuh yang hilang (protesa). Rekam Medis dan Informasi Kesehatan : Tenaga kesehatan yang mencatat dan mendokumentasikan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain pada fasilitas kesehatan. Teknisi Transfusi Darah : Seseorang yang melakukan pemindahan atau pemasukan obat/darah untuk menolong pasien Teknisi Kardiovaskuler : Seseorang yang melakukan tindakan medis yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

114 90 Grafik 5.13 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Di Kabupaten Pelalawan jumlah tenaga radiografer ada 14 orang, radioterapis 0, teknisi elektromedis 0 orang, teknisi gigi 0 orang, analisis kesehatan 23 orang, refraksionis optisien 1 orang, ortetik prostetik 0, rekam medis dan infomasi kesehatan 20 orang, teknisi transfusi darah, dan teknisi kardivaskuler Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota : Dana yang disediakan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang dialokasikan melalui APBD Anggaran Kesehatan tahun 2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten Pelalawan jumlahnya mencapai Rp Anggaran tersebut baru mencapai 3,39% dari total APBD Kabupaten yang berjumlah Rp ,38. Apabila dilihat dari aspek keuangan maka pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pelalawan masih jauh dari apa Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

115 91 yang dibutuhkan yaitu 15% dari total pembiayaan kesehatan bersumber dari APBD Kabupaten Pelalawan. Grafik 5.14 Anggaran Kesehatan Tahun Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per-kapita per-tahun (ribuan rupiah) Anggaran Kesehatan Pemerintah perkapita Pertahun : Jumlah anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah (melalui APBN, APBD, dan PHLN) untuk biaya penyelenggaraan upaya Kesehatan per kapita per tahun. Anggaran Kesehatan Pemerintah Per kapita Per tahun yang dialokasikan di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 sebesar Rp ,62. Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

TIM PENYUSUN. Pengarah. dr. Endid Romo Pratiknyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Penanggung Jawab. Ketua

TIM PENYUSUN. Pengarah. dr. Endid Romo Pratiknyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Penanggung Jawab. Ketua TIM PENYUSUN Pengarah dr. Endid Romo Pratiknyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Penanggung Jawab Zulfan, S.Pi, M.Si Kabid Pengembangan Sumber Daya Dan Informasi Kesehatan Ketua Melli Oktiana,

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

Manggal Karya Bakti Husuda

Manggal Karya Bakti Husuda LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN DRAFT ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2014 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2015 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat Profil Kesehatan Kabupaten BatangTahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) PENGERTIAN FORMULA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

Jln. RA Basuni No. 04, Sooko, Mojokerto Telp. (0321) Fax.

Jln. RA Basuni No. 04, Sooko, Mojokerto Telp. (0321) Fax. http://dinkes.mojokertokab.go.id/ Email : dinkeskabmojokerto@gmail.com Jln. RA Basuni No. 04, Sooko, Mojokerto Telp. (0321) 321957 - Fax. (0321) 390113 Profil Kesehatan Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 DAFTAR ISI Halaman Sampul... Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ponorogo. i ii Daftar

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN 2016 270 202 167 153 177 131 144 109 93 81 80 87 69 44 33 15 25 15 19 17 10 6 10 12 6 5 12 8 5 4 JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci