KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013"

Transkripsi

1

2 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 merupakan salah satu sarana penyajian informasi kesehatan yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan serta pengambil keputusan di bidang kesehatan. Oleh karena itu kualitas Buku Profil Kesehatan selalu diupayakan peningkatannya dari waktu ke waktu baik dalam hal ketepatan data, ketepatan waktu dan kesesuaian dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini disusun dengan format baru berdasarkan Petunjuk Teknis Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun Secara umum format ini menyajikan data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin. Dengan tersedianya data kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan kesehatan. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini, kami sampaikan terima kasih. Selanjutnya kami mengharapkan kritik maupun saran bagi peningkatan kualitas Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini agar lebih baik dan lebih bermanfaat khususnya bagi pembangunan di Bidang Kesehatan. Pekalongan, Oktober 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dr. DWI HERI WIBAWA, M.Kes NIP Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ii

3 DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... Daftar Tabel Profil Kesehatan Tahun i ii iii vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN... 2 C. SISTEMATIKA PENYUSUNAN BUKU PROFIL KESEHATAN... 2 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PEKALONGAN... 4 A. KEADAAN GEOGRAFIS... 4 B. KEADAAN PENDUDUK Pertumbuhan Penduduk Kepadatan Penduduk Sex Ratio Penduduk Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur... 7 C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Dependency Rate Tingkat Pendidikan Penduduk Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah... 8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 9 A. ANGKA KEMATIAN Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu Angka Kecelakaan Lalu-Lintas B. ANGKA KESAKITAN Angka Acute Flaccid Paralysis Prevalensi Tuberkulosis Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS Jumlah Kasus Baru Infeksi Menular Seksual Lainnya Donor Darah Diskrining tehadap HIV Kasus Diare Ditangani Prevalensi Kusta Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) Angka Kesakitan Malaria Angka Kematian Malaria Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Penyakit Tidak Menular Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 iii

4 C. STATUS GIZI Persentase Berat Bayi Lahir Rendah Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Persentase Balita Dengan Gizi Buruk BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Ibu a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K b. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan c. Cakupan Pelayanan Nifas d. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Pelayanan Kesehatan Anak a. Cakupan Kunjungan Neonatus b. Cakupan Kunjungan Bayi c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Ditangani d. Cakupan Pelayanan Anak Balita e. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat f. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan setingkat Pelayanan Gizi a. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi b. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita c. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas d. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe e. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif f. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin g. Jumlah Balita ditimbang h. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan I. Desa dengan Garam Beryodium yang Baik Pelayanan Keluarga Berencana a. Peserta KB Baru b. Peserta KB Aktif Pelayanan Imunisasi a. Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immuniza tion (UCI) b. Cakupan Imunisasi Bayi c. Drop Out Imunisasi DPT1-Campak d. WUS Mendapat Imunisasi TT Pelayanan Kesehatan Gigi a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi Mulut c. Murid SD/MI Mendapat Perawatan Gigi Mulut Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan Gawat Darurat dan Kejadian Luar Biasa a. Pelayanan Gawat Darurat Level I yang Harus Diberikan Pelayanan (RS) di Kabupaten/Kota b. Desa/Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa yang Ditangani < 24 Jam c Jumlah Penderita dan Kematian pada Kejadian Luar Biasa Kegiatan Penyuluhan Kesehatan B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 iv

5 5. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit a. Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di RS b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat < 48 Jam Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit a. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) b. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length Of Stay (ALOS) c. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati/Turn Of Interval (TOI) C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Persentase Rumah Tangga ber PHBS D. KEADAAN LINGKUNGAN Persentase Rumah Sehat Persentase Rumah/Bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum yang Digunakan Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Persentase Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Posyandu Menurut Strata a. Posyandu Purnama b. Posyandu Mandiri Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Data Dasar Puskesmas B. TENAGA KESEHATAN Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan a. Dokter Spesialis b. Dokter Umum c. Dokter Gigi d. Dokter Spesialis Gigi Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan 93 a. Bidan b. Perawat c. Perawat Gigi Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan a. Kesehatan Masyarakat b. Tenaga Kesehatan Lingkungan Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis di Fasilitas Kesehatan Jumlah dan Rasio Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya di Fasilitas Kesehatan Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 v

6 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota 98 BAB VI KESIMPULAN LAMPIRAN LAMPIRAN Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 vi

7 DAFTAR TABEL Tabel 1 Luas Wilayah Kota Pekalongan Menurut Kecamatan Tahun Tabel 2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Pekalongan Menurut Kecamatan Tahun Tabel 3 Struktur Penduduk Kota Pekalongan Menurut Golongan Umur Tahun Tabel 4 Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Pekalongan Umur 10 Tahun Keatas Tahun Tabel 5 Hasil Skrining Darah Donor UDD PMI Kota Pekalongan Tahun Tabel 6 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegypty Kota Pekalongan Tahun Tabel 7 Jenis dan Jumlah Obat (POMP) Filariasis Kota Pekalongan Tahun Tabel 8 Jumlah Rumah Sakit Menurut Jenis dan Kepemilikan Kota Pekalongan Tahun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.2 Angka Kematian Balita Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.4 Penemuan Kasus AFP Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.5 Angka Penemuan TB Paru (CDR) Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.6 Angka Kesembuhan TB Paru Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.7 Cakupan Penanganan Kasus Pneumonia Balita Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.8 Kasus HIV/AIDS Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.9 Angka Kesakitan DBD Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.10 Angka Kematian DBD Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.11 Cakupan Hasil POMP Filariasi di Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.12 Cakupan Penduduk yang Tidak Minum Obat per Puskesmas di Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.13 Persentase Reaksi Pasca POMP Filariasis Berdasarkan Jenis Reaksi yang Timbul di Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.14 Kasus Penyakit Tidak Menular Kota Pekalongan Tahun Gambar 3.15 Persentase BBLR Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.3 Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.4 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.5 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.7 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Ibu Nifas Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.8 Persentase Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Kota Pekalongan Tahun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 viii

9 Gambar 4.9 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.10 Cakupan Balita ditimbang Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.11 Cakupan Jumlah Balita dengan Gizi Buruk Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.12 Persentase Desa/Kel denga Garam Beryodium Baik Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.13 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.14 Cakupan Peserta KB Aktif Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.15 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.16 Cakupan Imunisasi Bayi Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.17 Rasio Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.19 Cakupan Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Penduduk Non Maskin Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.20 Cakupan Kepesertaan JPK Pra Bayar Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.21 Cakupan Rumah Sehat Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.22 Cakupan Angka Bebas Jentik Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.23 Akses Air Bersih Kota Pekalongan Tahun Gambar 4.24 Cakupan Sanitasi Dasar (%) Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.1 Jumlah Posyandu Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.2 Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.3 Cakupan Posyandu Purnama Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.4 Cakupan Posyandu Mandiri Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.5 Rasio Dokter Spesialis Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.6 Rasio Dokter Umum Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.7 Rasio Dokter Gigi Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.8 Rasio Tenaga Bidan Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.9 Rasio Tenaga Perawat Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.10 Rasio Tenaga Farmasi Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.11 Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.12 Rasio Tenaga Kesehatan Lingkungan Kota Pekalongan Tahun Gambar 5.13 Rasio Tenaga Gizi Kota Pekalongan Tahun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ix

10 DAFTAR LAMPIRAN 1. PETA WILAYAH KOTA PEKALONGAN. 2. FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA SPM KOTA PEKALONGAN TAHUN RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 x

11 DAFTAR TABEL LAMPIRAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xi

12 TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xii

13 TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMASMENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MEURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xiii

14 TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN 2013 TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xiv

15 TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xv

16 TABEL 78 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 79 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 80 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 81 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 82 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 83 ANGGARAN KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 84 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 85 KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 86 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TABEL 87 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL DAN INFORMAL KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xvi

17 Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 xvii

18 BAB I kk PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG K esehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Adanya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi Negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan Negara. Untuk itu setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional karena bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Salah satu prioritas pembangunan di Kota Pekalongan adalah pembangunan di bidang kesehatan. Pembangunan Kesehatan Kota Pekalongan secara umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator meningkatnya sumber daya manusia, meningkatnya kualitas hidup masyarakat, memperpanjang umur harapan hidup, meningkatnya kesejahteraan keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Agar proses pembangunan kesehatan di Kota Pekalongan berjalan sesuai dengan arah dan tujuan, diperlukan pengelolaan manajemen kesehatan yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Keberhasilan pengelolaan manjemen kesehatan sangat ditentukan oleh tersedianya data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Untuk itu pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi kesehatan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

19 Profil kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 merupakan salah satu produk dari sistem informasi kesehatan yang berisi tentang gambaran situasi kesehatan di Kota Pekalongan yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan masalah kesehatan yang lainnya. Profil kesehatan ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Pekalongan khususnya dan semua masyarakat pada umumnya. Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, Profil Kesehatan dapat dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama kurun waktu satu tahun, untuk memberikan gambaran tentang pembangunan kesehatan, program dan kebijakan yang dilaksanakan di Kota Pekalongan. Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan kegiatan, program dan kebijakan dibidang kesehatan, sekaligus dapat dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya : 'Menjadi Motor Penggerak dalam Mewujudkan Masyarakat Kota Pekalongan Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.' B. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN BUKU PROFIL KESEHATAN. Maksud disusunnya Buku Profil Kesehatan adalah untuk menyajikan hasil kinerja yang telah dilaksanakan oleh jajaran Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun Adapun tujuannya adalah untuk mengevaluasi keberhasilan, kekurangan/kendala dalam pelaksanaan program, serta metode pemecahannya yang selanjutnya akan digunakan dalam menentukan kebijakan prioritas program di tahun 2014 agar hasilnya lebih baik dari tahun sebelumnya. C. SISTEMATIKA PENYUSUNAN BUKU PROFIL KESEHATAN. Dalam menyusun Buku Profil Kesehatan ini kami menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan disusunnya Buku Profil Kesehatan, serta sistematika penyusunan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

20 BAB II : GAMBARAN UMUM menyajikan gambaran umum Kota Pekalongan, yaitu tentang keadaan geografis, kependudukan dan keadaan sosial ekonomi yang erat kaitannya dengan kesehatan BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Pekalongan BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI : KESIMPULAN berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil kinerja jajaran Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, baik keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, maupun kekurangan/kendala dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan LAMPIRAN : Berisi resume atau angka pencapaian Kota Pekalongan dan tabel data yang sebagian diantaranya merupakan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

21 BAB II kk GAMBARAN UMUM KOTA PEKALONGAN A. KEADAAN GEOGRAFIS. Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai Utara Pulau Jawa, dengan ketinggian kurang lebih 1 meter di atas permukaan laut dengan posisi geografis antara : 6 o o Lintang Selatan 109 o o Bujur Timur Serta berkoordinat Fiktif km membujur dan 517, ,75 km melintang. Secara Administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kabupaten Batang Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan Sebelah Selatan : Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang Keadaan tanah di Kota Pekalongan berwarna agak kelabu dengan jenis tanah Aluvial Yohidromorf. Luas wilayah Kota Pekalongan 45,25 km 2 dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 9 Km dan dari Barat ke Timur ± 7 Km. Jarak dari Kota Pekalongan ke beberapa kota sekitarnya : - Semarang : 101 km. - Batang : 8 km. - Kajen : 28 km. - Pemalang : 35 km. - Tegal : 65 km. - Slawi : 80 km - Brebes : 78 km Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

22 Secara administratif Kota Pekalongan terbagi dalam 4 Kecamatan dengan 47 Kelurahan dengan luas wilayah ha atau sekitar 0,14 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah (3.254 ribu Ha). Kecamatan terluas adalah Kecamatan Pekalongan Utara yakni 14,88 km 2 atau 32,88 % dari seluruh wilayah Kota Pekalongan, sedangkan Kecamatan Pekalongan Timur merupakan daerah yang berwilayah terkecil yaitu ; 9,52 km 2 atau 21,03 % dari seluruh wilayah Kota Pekalongan. Adapun rincian luas per Kecamatan sebagai berikut : Tabel 1. Luas Wilayah Kota Pekalongan menurut Kecamatan Tahun 2013 NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Km²) PROSENTASE (%) 1. Pekalongan Barat 10, Pekalongan Timur 9, Pekalongan Utara 14, Pekalongan Selatan 10,8 24 JUMLAH 45, Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka 2013 Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2011 dan 2012) di Kota Pekalongan terjadi perubahan penggunaan tanah dari tanah sawah menjadi tanah kering. Luas tanah sawah tahun 2011 berkurang 10 ha dari ha menjadi ha, sebaliknya tanah kering bertambah dari ha menjadi ha. B. KEADAAN PENDUDUK. 1. Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan Tahun 2013, Jumlah Penduduk Kota Pekalongan tahun 2013 adalah Jiwa, terdiri dari laki-laki (50,01%) dan perempuan (49,99%). Sedangkan jumlah Rumah Tangga dan rata-rata penduduk per Rumah Tangga sebanyak dengan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah sebanyak 4 jiwa (BPS Kota Pekalongan tahun 2011). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

23 2. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kota Pekalongan cenderung meningkat seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Angka kepadatan penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013 adalah jiwa per Km 2. Angka kepadatan penduduk Kecamatan yang tertinggi adalah Kecamatan Pekalongan Barat (9.085 jiwa per Km 2 ) sedangkan angka kepadatan penduduk yang terendah adalah Kecamatan Pekalongan Utara (5.228 jiwa / Km 2 ). Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk dan sebaran penduduk Kota Pekalongan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2. Luas wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Kota Pekalongan menurut Kecamatan Tahun No Kecamatan Pekalongan Barat Pekalongan Timur Pekalongan Utara Pekalongan Selatan Luas Wilayah (Km2) 10,05 9,52 14,88 10,80 Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) JUMLAH : 45, Sumber : BPS Kota Pekalongan Tahun 2013 Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 44,48 yang artinya bahwa setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 45 orang penduduk usia tidak produktif. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk usia tahun ( jiwa) lebih besar dari penduduk usia 0 14 tahun dan 65 tahun ke atas yaitu jiwa. 3. Sex Ratio Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan tahun 2013, jumlah penduduk laki-laki ( jiwa atau 50,01%) lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan yaitu sebesar jiwa atau 49,99%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

24 4. Struktur Penduduk menurut golongan umur Tabel 3. Struktur Penduduk Kota Pekalongan menurut Golongan Umur tahun 2013 No. Golongan Umur (tahun) Laki-Laki Perempuan (Laki-Laki + Perempuan) >= Total Sumber : BPS Kota Pekalongan Tahun 2013 C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI 1. Dependency Rate : 44,48 Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 44,48 yang artinya bahwa setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 45 orang penduduk usia tidak produktif. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk usia tahun ( jiwa) lebih besar dari penduduk usia 0 14 tahun dan 65 tahun ke atas yaitu jiwa. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

25 2. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk berusia 10 tahun ke atas di Kota Pekalongan tahun 2013 berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekalongan adalah sebagai berikut : Tabel 4. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Pekalongan Umur 10 Tahun Keatas Tahun 2013 No. Tingkat Pendidikan 1 Tidak/Belum pernah sekolah 2013 Laki-Laki Perempuan Total (Laki-Laki + Perempuan) Tidak/Belum Tamat SD/MI SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA AK/Diploma Universitas Jumlah Sumber : Disdukcapil Kota Pekalongan Tahun Pembiayaan Kesehatan bersumber Pemerintah Dari data Keuangan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 didapat Total Anggaran Kesehatan untuk Kota Pekalongan mencapai Rp yang terdiri dari APBD Kota Rp (85,26%), APBD Propinsi Rp (0,12%), APBN Rp (14,47%), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp (0,15%). Jumlah tersebut mencapai 6,37% dari Total APBD Kota Pekalongan yang berjumlah Rp Sedangkan anggaran kesehatan perkapitanya adalah sebesar Rp ,- Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

26 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat dinilai melalui beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi angka morbiditas (kesakitan), mortalitas (kematian) dan status gizi. Pada bab berikut ini situasi derajat kesehatan di Kota Pekalongan digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas beberapa penyakit, dan status gizi. Adapun situasi derajat kesehatan di Kota Pekalongan adalah sebagai berikut : A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Angka kematian ( mortalitas ) adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA, AKI, Angka Kematian Kecelakaan Lalu-Lintas. Angka kematian yang terjadi di masyarakat dari waktu ke waktu dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Disamping itu angka kematian juga dapat digunakan sebagai suatu tolok ukur dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan pembangunan kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

27 terhadap kesakitan maupun kematian. AKB dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Disamping itu, AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Jumlah kematian bayi di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebanyak 86 kasus (14,19 per kelahiran hidup) dengan angka kematian bayi tertinggi terjadi di Puskesmas Jenggot (18 kasus). Jika melihat dari jenis kelamin maka kematian bayi laki-laki (44 kasus) lebih banyak bila dibandingkan bayi perempuan (42 kasus). Dari kasus kematian bayi tahun 2013, kasus kematian yang paling banyak terjadi adalah pada neonatal (0-28 hari) yaitu sebanyak 40 kasus dengan proporsi laki-laki sebanyak 21 kasus dan perempuan sebanyak 19 kasus. Adapun penyebab kematian bayi yang paling banyak adalah BBLR. Angka kematian bayi di Kota Pekalongan selama kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam grafik berikut : Dari grafik tersebut terlihat bahwa angka kematian bayi di Kota Pekalongan selama lima tahun terakhir cenderung meningkat, kecuali pada Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

28 tahun 2011 (9.23/1000 KH) ada penurunan bila dibandingkan tahun 2010 (9.3/1000 KH). Angka kematian Bayi di Kota Pekalongan tahun 2013 (14.19/1000 KH) mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 (11.8/1000 KH), tetapi hal ini masih cukup baik karena masih di bawah target MDGs ( Millenium Development Goals ) tahun 2015 yaitu 17/1000 kelahiran hidup. Dari penyebab kematian neonatal maka BBLR dan asfiksia menjadi penyebab terbesar dan utama. Pada hakikatnya kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna jika tanpa dukungan upaya untuk menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian balita merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKABA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu, dan kondisi sanitasi lingkungan. Angka kematian balita (AKABA) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 17,32/1.000 kelahiran hidup (105 kasus), naik bila dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 14,43/1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan jenis kelamin, angka kematian balita tahun 2013 lebih banyak pada balita laki-laki (56 kasus) dibandingkan balita perempuan (49 kasus), dengan kematian balita tertinggi di Puskesmas Jenggot (23 kasus). Angka kematian balita di Kota Pekalongan tahun dapat dilihat dalam gambar berikut ini : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

29 Angka kematian balita di Kota Pekalongan tahun cenderung fluktuatif, namun demikian angka kematian balita tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan target dalam MDGs ( Millenium Development Goals ) tahun 2015 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup, maka AKABA di Kota Pekalongan sudah mencapai target. Adapun penyebab kematian balita diantaranya adalah ISPA, pneumonia, diare, campak atau kurang gizi yang sering merupakan kombinasi dari keadaan ini. Pengobatan anak sakit bisa lebih kompleks sehingga dibutuhkan kombinasi pengobatan untuk beberapa kondisi. Oleh karena itu sangat diperlukan pendekatan keterpaduan untuk menangani anak sakit yaitu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Bagi balita yang sehat juga perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Mereka merupakan generasi penerus bangsa yang perlu perhatian karena 5 tahun pertama kehidupan anak merupakan masa kritis (critical period), masa keemasan (golden period), dan jendela kesempatan (window opportunity) bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang optimal. Oleh karena itu anak sebagai modal bangsa harus mendapat perhatian seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

30 3. Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan masa kehamilan per kelahiran hidup. Angka kematian ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan postnatal. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Selain itu, kematian ibu biasanya terjadi karena kondisi ibu itu sendiri, dimana terlalu tua saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu muda saat melahirkan (< 20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 orang anak), dan terlalu rapat jarak kelahiran (< 2 tahun). Jumlah kematian ibu di Kota Pekalongan pada tahun 2013 mengalami kenaikan dari 5 kasus (81,97/ KH) pada tahun 2012 menjadi 6 kasus (98,99/ KH). Apabila dibandingkan dengan target MDGS tahun 2015 sebesar 102/ kelahiran hidup, maka AKI di Kota Pekalongan sudah mencapai target seperti yang diharapkan. Kasus kematian ibu di Kota Pekalongan tahun sebagaimana tersaji dalam gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

31 Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu maternal adalah eklampsia 3 kasus, perdarahan 2 kasus, 1 kasus cardiomyopati peripartum, dari 6 kasus kematian ibu maternal semuanya meninggal di Rumah sakit. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya dengan kegiatan kelas ibu hamil, P4K, Gerakan Sayang Ibu (GSI), Posyandu, Desa Siaga, Pelayanan Jampersal, Jamkesmas, Jamkesda, tenaga bidan dan dokter faskesmas dalam pemantauan yang ada di lapangan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas sampai dengan 40 hari. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut, hal lain yang tidak kalah penting adalah adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara puskesmas, bidan praktek swasta, rumah bersalin, dokter spesialis obsgyn, stakeholder serta melalui program revitalisasi puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) maupun program lain di Rumah Sakit seperti RS Sayang Ibu dan pengembangan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan berstandar PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif), serta setiap Rumah Sakit menjadi pusat pelayanan keluarga berencana pasca salin atau Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

32 4. Angka Kematian Kecelakaan Lalu Lintas Kasus kecelakaan lalu lintas adalah jumlah korban (meninggal dunia, cedera berat, cedera sedang, dan cedera ringan) sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas. Di Kota Pekalongan pada tahun 2013 tercatat 147 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan rasio 62,91/ penduduk menurun bila dibandingkan kasus pada tahun 2012 yaitu sebesar 68,19/ penduduk. Angka kematian kecelakaan lalu lintas adalah jumlah kematian sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas per penduduk dalam kurun waktu satu tahun. Angka kematian kecelakaan lalu lintas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 13.06/ penduduk. B. ANGKA KESAKITAN 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit Polio, maka pemerintah telah melaksanakan program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin dan Surveilans AFP. Surveilans AFP pada hakekatnya adalah pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara mendadak dan sifatnya flaccid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Namun demikian hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti yang sah dan meyakinkan apakah semua kasus AFP yang terjaring termasuk kasus polio atau tidak sehingga dapat diketahui apakah masih ada polio liar di masyarakat. Penemuan kasus AFP tahun 2013 sejumlah 3 kasus (3,93/ penduduk usia < 15 th) dengan proporsi 1 kasus pada laki-laki dan 2 kasus pada perempuan di mana kasus terbanyak ada di Puskesmas Pekalongan Selatan (2 kasus). Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 2 kasus (2,65/ penduduk usia < 15 th). Apabila dibandingkan dengan target SPM 2010 yaitu 2 / penduduk usia <15 th, maka penemuan kasus AFP tahun 2013 sudah mencapai target. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

33 Angka Penemuan Kasus AFP pada tahun dapat dilihat pada gambar berikut : 2. Prevalensi Tuberkulosis Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Pada awal tahuh 1995 WHO telah merekomendasikan Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB yang bertujuan untuk memutuskan rantai penularan sehingga penyakit TB tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Strategi DOTS merupakan sistem pengobatan TB jangka pendek dengan dibantu oleh pendamping penderita sebagai pengawas monum obat (PMO) sehingga angka kesakitan dan kematian akibat TB dapat diturunkan. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci yaitu 1) Komitmen Politis; 2) Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

34 Prevalensi Tuberkulosis per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 230/ penduduk, lebih tinggi dari tahun 2012 (173,24/ penduduk). Menurut jenis kelamin prevalensi tuberkulosis pada laki-laki (243,38/ penduduk) lebih tinggi dibandingkan pada perempuan (216,61/ penduduk). Prevalensi tuberkulosis tertinggi adalah di Puskesmas Jenggot (176/ penduduk), sedangkan prevalensi terendah di Puskesmas Tondano yaitu sebesar 68/ penduduk. 3. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA(+) Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA (+) yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA (+) yang diperkirakan ada di wilayah tersebut. Angka penemuan penderita TB dengan BTA (+) di Kota Pekalongan tahun 2013 di 12 puskesmas sebanyak 262 penderita (Case Detection Rate/CDR 75,04%), di mana angka penemuan penderita TB dengan BTA (+) terbanyak di Puskesmas Tirto (Case Detection Rate/CDR 116,67%). Bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 271 penderita (Case Detection Rate/CDR 79,01%), maka pada tahun 2013 terjadi penurunan angka penemuan penderita TB dengan BTA (+) di Puskesmas. Sedangkan angka penemuan kasus dari BKPM dan Rumah Sakit sebanyak 135 penderita (CDR 38,91%). Sehingga apabila digabungkan maka pencapaian CDR tahun 2013 adalah sebesar 114,41% dengan proporsi CDR pada laki-laki (119,43%) lebih tinggi dibandingkan CDR pada perempuan (109,30%). Pada tahun 2013 terjadi peningkatan capaian CDR bila dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 111,66%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

35 4. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru TB Paru BTA Positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan. Dalam masa pengobatan tersebut dilaksanakan pemeriksaaan dahak ulang dengan hasil BTA Negatif sekurangnya 2 kali dari 3 kali masa follow up, dengan penghitungan mulai pengobatan 9-12 bulan sebelumnya. Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan pengobatan, maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan lengkap dibandingkan jumlah pasien BTA (+) yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate). Angka kesembuhan ( Cure Rate ) TB Paru di Kota Pekalongan tahun 2013 mencapai 81,42% dengan angka kesembuhan tertinggi di Puskesmas Sokorejo (112,5%), angka kesembuhan ini meningkat bila dibandingkan tahun 2012 yaitu 74,06%, dan cakupan tersebut masih dibawah target nasional yaitu > 85%. Menurut jenis kelamin angka kesembuhan TB Paru tahun 2013 lebih tinggi pada perempuan (86,21%) dibandingkan pada laki-laki (76,32%). Beberapa hal yang menyebabkan angka kesebuhan TB Paru di Kota Pekalongan masih di bawah target nasional diantaranya karena kurangnya monitoring petugas, baik dalam memonitor jadwal pengambilan obat maupun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

36 respon cepat apabila penderita tidak datang mengambil obat, misalnya segera dilakukan kunjungan rumah atau menghubungi penderita. 5. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anakanak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memilki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan immunologi). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

37 Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita adalah penemuan dan tatalaksana penderita Pneumonia Balita yang mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke rumah sakit di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 57,47% (laki-laki 39,63% dan perempuan 42,39%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya mencapai 33,67%. Adapun target penemuan penderita pneumonia balita yang ditangani sesuai dengan SPM 2010 adalah sebesar 100%, sehingga cakupan pada tahun 2013 masih di bawah target. Hal ini disebabkan karena kurangnya deteksi dini dalam penatalaksanaan kasus ISPA khususnya pneumonia balita, penjaringan suspek yang terlalu ketat, penemuan kasus hanya secara pasif (suspek datang ke puskesmas) belum ada kegiatan penemuan secara aktif, kurang memadainya prasarana penunjang diagnosa pneumonia balita diantaranya sound timer serta belum semua Rumah Sakit yang melaporkan kasus ISPA secara rutin. 6. Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada dimasyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counselling, and Testing (VCT), sero survey dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Sedangkan AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya/berkurangnya kekebalan tubuh oleh adanya virus HIV. Jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di Kota Pekalongan pada tahun 2013 yaitu 3 penderita HIV baru yang semuanya berjenis kelamin perempuan dan 21 penderita AIDS dengan proporsi 12 orang adalah laki-laki sedangkan 9 orang adalah perempuan, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 13 kasus. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

38 Grafik diatas menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir ini kasus HIV/AIDS di Kota Pekalongan terus mengalami peningkatan secara signifikan, di mana pada tahun 2013 ini kasus HIV/AIDS tertinggi di derita oleh ibu rumah tangga yaitu sebanyak 7 orang. Hal ini perlu diwaspadai karena bila mereka hamil akan menularkan ke janin atau anaknya kelak. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mencegah dan memberantas penyakit HIV/AIDS dan PMS serta penanggulangan narkoba dengan berkoordinasi dengan Lintas Sektor terkait seperti Kantor Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kantor Pariwisata, Kepolisian, Kantor Kesbanglimas yang tergabung dalam Tim KPAD Kota Pekalongan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : a. Layanan VCT (Konseling dan Testing Sukarela) di RSUD Bendan dan BKPM. b. Layanan CST (Perawatan dan Dukungan kepada Klien/ODHA). c. Sero survei/pemeriksaan darah HIV bagi narapidana di Rutan Pekalongan. d. Sosialisasi HIV/AIDS bagi Tokoh dan Organisasi Masyarakat. e. Sosialisasi HIV/AIDS melalui media promosi (leaflet dan siaran radio) f. Sosialisasi HIV-AIDS bagi Institusi Pendidikan g. Rapat koordinasi HIV/AIDS h. Peringatan Hari AIDS se dunia oleh KSR PMI dan PIMA Unikal Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

39 Adapun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah : 1) Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekalongan (KPAD) belum operasional secara optimal. 2) Anggaran KPAD belum memadai untuk mendukung kegiatan. 3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS. 4) Klinik VCT belum diakses secara maksimal oleh masyarakat. 7. Jumlah Kasus Baru Infeksi Menular Seksual Lainnya Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk penyakit menular seksual adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger Ayam, Herpes dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual yang diobati (IMS) yang diobati adalah kasus infeksi menular seksual yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar. Pada tahun 2013 di Kota Pekalongan tidak ditemukan kasus IMS. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya dipopulasi masih belum terdeteksi (penderita yang berobat ke dokter praktek swasta/sarana kesehatan lainnya belum terlaporkan). Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa seluruh kasus IMS yang ditemukan harus diobati sesuai standar. 8. Donor Darah Diskrining terhadap HIV Selain melakukan kegiatan sero survei HIV/AIDS, Dinas Kesehatan juga melakukan pengamatan terhadap hasil skrining/penapisan darah donor melalui UDD PMI Kota Pekalongan. Tujuan skrining ini adalah untuk mengamankan darah donor supaya bebas dari beberapa penyakit seperti Hepatitis C, Sifilis, Malaria, DBD termasuk juga bebas dari virus HIV. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

40 Tabel 5 Hasil Skrining Darah Donor UDD PMI Kota Pekalongan Tahun Tahun Jumlah Sample diperiksa Jumlah Reaktif HIV % Reaktif HIV (1/1000) Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tahun 2010 hingga 2012 tidak ditemukan sampel darah yang reaktif HIV, tetapi pada tahun 2009 dan tahun 2013 ditemukan 1 sampel darah yang reaktif HIV. Untuk menjamin keamanan penerima darah/recipient, semua darah donor yang reaktif HIV sudah langsung dimusnahkan dan tidak diberikan kepada recipient (penerima). 9. Kasus Diare Ditangani Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Cakupan penemuan dan penanganan kasus penyakit Diare tahun 2013 sebesar 106,85%, mengalami peningkatan bila dibandingkan cakupan tahun 2012 sebesar 105,87% dengan cakupan tertinggi di Puskesmas Noyontaan Jika dilihat dari jenis kelamin cakupan penemuan dan penanganan kasus penyakit diare lebih besar pada perempuan (112,25%) dibandingkan pada laki-laki (101,45%). Adapun target penemuan diare di semua umur adalah 10% dari sasaran (423 per 1000 jumlah penduduk) yaitu sebesar , dan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

41 pada tahun 2013 penemuan dan penanganan kasus penyakit diare sebesar kasus (106,85%), sehingga pada tahun 2013 sudah melebihi target SPM 2010 (100%). 10. Prevalensi Kusta Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk yang dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot c. Adanya kuman tahan asam didalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif) Di Kota Pekalongan pada tahun 2013, terdapat kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 77 kasus di mana penemuan terbanyak di Puskesmas Jenggot (17 kasus), dengan proporsi kasus lebih banyak pada laki-laki (55 kasus) dibandingkan pada perempuan (22 kasus). Sedangkan untuk tipe Pausi Basiler terdapat 12 kasus di mana penemuan terbanyak di Puskesmas Jenggot (5 kasus) dengan proporsi laki-laki 6 kasus dan perempuan 6 kasus. Newly Case Detection Rate (NCDR) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 30,60 per penduduk. Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Proporsi cacat tingkat II tahun 2013 sebesar 5,62%. Sedangkan proporsi anak diantara penderita baru pada tahun 2013 sebesar 5,62%. 11. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Cakupan program kusta bertujuan untuk tercapinya eliminasi kusta kurang dari 1/ penduduk, mencegah kecacatan yang ditimbulkannya sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Cakupan program kusta ini diukur berdasarkan angka penderita kusta tipe Pauci Baciller (PB) Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

42 dan Multy Baciller (MB) selesai diobati. Hasil pengobatan kusta tipe MB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2011, dari 80 penderita (laki-laki 61 kasus, perempuan 19 kasus) dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 73 orang (laki-laki 54 kasus, perempuan 19 kasus) atau mencapai 91,25% sehingga Kota Pekalongan sudah melampaui target Nasional (90%). Sedangkan hasil pengobatan tipe PB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2012, dari 11 penderita (laki-laki 4 kasus, perempuan 7 kasus) semua penderita di nyatakan sembuh (RFT), sehingga di tingkat Kota Pekalongan sudah mencapai target Nasional sebesar 95%. Adapun kegiatan-kegiatan yang selama ini telah dilakukan Dinas Kesehatan dalam mendukung pencapaian program kusta diantaranya : a. Tata laksana dan pengobatan kusta b. Kunjungan kontak penderita baru dan yang telah RFT di lingkungan keluarga dan tetangganya untuk menemukan kasus baru c. Surveilans kusta berbasis masyarakat berupa upaya pemberdayaan masyarakat dalam menemukan suspek/tersangka kusta di 4 kelurahan yaitu Klego, Panjang baru, Duwet dan Tirto d. Sosialisasi kusta pada Pelatihan Kader PosyanduModel se-kota Pekalongan e. RVD (Rapid Village Survey) atau penemuan kusta secara aktif di sekolah dan masyarakat melalui 12 kelurahan di masing-masing wilayah kerja Puskesmas. 12. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

43 Tahun 2013, di Kota Pekalongan terdapat 61 kasus DBD dengan Incidence Rate (IR) adalah 21 per penduduk, meningkat bila dibandingkan IR DBD tahun 2012 yaitu 5,17 per penduduk, dan IR DBD tahun 2013 belum mencapai target indikator yaitu < 20/ Penduduk. Kasus DBD tahun 2013 berjumlah 61 kasus tersebar di semua wilayah Puskesmas yang ada di Kota Pekalongan. Jumlah kasus di masing-masing Puskesmas bervariasi, paling banyak terjadi di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa sebanyak 12 kasus. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan tindakan perawatan penderita/tata laksana kasus, penyelidikan epidemiologi di lapangan serta upaya pengendalian. Dari 61 kasus tersebut 33 penderita adalah laki-laki dan 28 lainnya perempuan. Angka kesakitan DBD tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun Hal ini disebabkan karena adanya iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang cukup banyak pada musim penghujan yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty yang cukup potensial. Selain itu juga didukung dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan PSN yang dibuktikan Angka Bebas Jentik (ABJ) nya baru sebesar 94% masih dibawah target (>95%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

44 Tabel 6 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegypty Kota Pekalongan Tahun Tahun Rumah/Bangunan Diperiksa Rumah Bangunan Bebas Jentik Angka Bebas Jentik (%) , , , , Dari tabel tersebut diatas menunjukkan jumlah rumah yang bebas jentik sebanyak dari bangunan yang diperiksa, sehingga ratarata Angka Bebas Jentik (ABJ) puskesmas tahun 2013 adalah 94% (dibawah target ABJ yang ditentukan yaitu 95%). Angka tersebut meningkat bila dibanding capaian ABJ tahun 2012 sebesar 93,09% sehingga masih dimungkinkan ditemukannya telur dan jentik nyamuk yang akan menjadi nyamuk dewasa sebagai vektor (penular) DBD. Kegiatan pengendalian dan penanggulangan DBD yang dilakukan antara lain: a. Pertemuan Pokjanal dan Pokja DBD mulai tingkat kota sampai dengan kelurahan. b. Pemberdayaan masyarakat dalam pemantauan jentik melalui berbagai kegiatan, diantaranya Forum Kelurahan Siaga Sehat (FKSS) dan PKK. c. Ceramah klinik tentang penatalaksanaan DBD bagi petugas puskesmas dan rumah sakit. d. Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap 34 kasus dan suspek/tersangka. Hal ini dilakukan dengan prinsip setiap kasus yang dilaporkan/ditemukan dilakukan penyelidikan epidemiologi guna mengetahui penyebaran penyakit untuk dilakukan tindak lanjut. e. Pertemuan teknis dan koordinasi petugas P2 dan Jumantik Puskesmas. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

45 f. Fogging fokus yang dilaksanakan pada 30 kasus dengan radius 100 meter (20 rumah) dari indeks kasus. g. Fogging massal dilakukan di 6 Kelurahan endemis DBD pada bulan Maret dan April h. Surveilans aktif ke Rumah Sakit setiap hari Rabu dan diwaktu-waktu tertentu setiap ada laporan khususnya untuk penyakit potensial wabah (<24 jam). i. Pemantauan jentik nyamuk dilakukan di semua rumah dan bangunan yang ada di semua kelurahan yang dilaksanakan oleh petugas pemantau jentik (Jumantik) puskesmas. j. Abatisasi selektif dilaksanakan setiap 3 bulan sekali baik di kelurahan endemis maupun non endemis. Kendala atau permasalahan yang dihadapi, diantaranya adalah : Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN secara rutin dan serentak. PSN oleh masyarakat dilakukan secara sendiri-sendiri dalam waktu yang berbeda. Fogging yang dilakukan belum disertai dengan PSN sehingga hasilnya tidak efektif. Petugas pemantau jentik (Jumantik) mempunyai tugas ganda di puskesmas. Deteksi dini penyakit DB masih rendah karena tidak mempunyai gejala khas. 13. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) Angka kematian/case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2013 sebesar 3,28%, angka tersebut belum mencapai target nasional karena target nasional CFR adalah <1%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

46 14. Angka Kesakitan Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasis Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles), dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Kota Pekalongan merupakan perbatasan dengan kabupaten endemis malaria (Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan), sehingga dimungkinkan adanya penyebaran kasus malaria yang disebut kasus import, sehingga perlu dilakukan pengamatan atau surveilans yang intensif. Strategi penemuan penderita dilakukan secara laboratoris dengan pemeriksaan darah tebal terhadap pengunjung di unit pelayanan kesehatan dengan keluhan klinis malaria. Apabila terdapat suspek malaria dilakukan penyelidikan epidemiologi ke lokasi dan lingkungan sekitar serta bila ternyata positif malaria akan diberikan pengobatan dan tatalaksana sesuai standar. Sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria, sedangkan tahun 2012 jumlah kasus malaria import sebanyak 2 kasus yang tersebar dibeberapa puskesmas. Meskipun demikian perlu kewaspadaan terhadap malaria dengan meningkatkan kemampuan petugas BP dalam menegakkan diagnosa klinis malaria (karena gejala yang tidak khas) dimana harus ditunjang pula oleh pemeriksaan laboratorium sehingga dibutuhkan keterampilan dari petugas laboratorium tersebut. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

47 15. Angka Kematian Malaria Angka kematian/case Fatality Rate (CFR) malaria tahun 2013 adalah 0% 16. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. Berdasarkan hasil survey darah jari (SDJ) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa Kota Pekalongan merupakan daerah endemis dengan angka mikrofilaria rate > 1% yang tersebar di 4 Kecamatan. Sejak tahun 2004 sampai dengan 2013 jumlah kasus klinis atau positif mengandung microfilaria sebanyak 349 orang, sedangkan yang sudah kronis (ada pembengkakan bagian tubuh atau kecacatan) terdapat 37 orang. Karena telah dinyatakan endemis, maka mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, seluruh penduduk di Kota Pekalongan mulai usia 2 tahun (dengan kriteria yang ditetapkan), diberikan pengobatan filariasis yang dikenal dengan istilah Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis, dengan jenis dan jumlah obat sebagai berikut: Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

48 Tabel 7 Jenis dan Jumlah Obat (POMP) Filarisasis Kota Pekalongan Tahun 2013 Umur Paket DEC (tablet 100 gram) Albendazole (tablet 400 gram) Paracetamol (tablet 500 gram) 2-5 tahun 1 (puyer) 1 1 0, tahun 2 (tablet) 2 1 0,5 > 14 tahun 3 (tablet) POMP Filariasis tahun 2013 merupakan tahun ketiga pemberian obat masal, yang dicanangkan dengan minum obat bersama Walikota Pekalongan pada tanggal 12 Juni 2013 di Kelurahan Pasirsari, yang sebelumnya didahului dengan serangkaian kegiatan mulai pertemuan advokasi dan koordinasi, pertemuan teknis, sosialisasi, refreshing TPE (Tenaga Pelaksana Eliminasi), pengadaan media promosi, pengadaan obat dan bahan habis pakai, repacking dan distribusi obat hingga pelaksanaan serta evaluasinya. Dari Hasil pemberian obat yang dilakukan oleh kader posyandu yang berjumlah orang, didapatkan jumlah sasaran yang seharusnya minum obat sebanyak jiwa, sedangkan hasil cakupan penduduk yang minum obat sebanyak jiwa, sehingga prosentase cakupan pengobatan tingkat Kota Pekalongan sebesar 95,85%. Hasil ini lebih tinggi dari cakupan POMP filariasis pada tahun 2012 yang sebesar 91,28%. Sedangkan rincian hasil cakupan POMP filariasis per puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

49 Cakupan tertinggi pemberian POMP Filariasis dicapai oleh Puskesmas Kramatsari yaitu 98,36%, sedangkan cakupan terendah oleh Puskesmas Kusuma Bangsa 92,49%. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan, diantaranya kompetensi kader, keikutsertaan tokoh masyarakat, karakter masyarakat setempat maupun dari faktor petugas kesehatan. Cakupan penduduk yang tidak minum obat dengan berbagai alasan misalnya takut, pergi atau bahkan menolak, dll dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

50 Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa cakupan tertinggi untuk penduduk yang tidak minum obat adalah Puskesmas Kusuma Bangsa sebesar 18,05%, sedangkan cakupan terendah dicapai oleh puskesmas Kramatsari sebesar 3,50%. Jumlah total penduduk yang tidak minum obat berdasarkan alasan yang dikemukakan sebanyak orang. Meskipun obat Filariasis relatif aman, namun beberapa reaksi dimungkinkan timbul sesuai dengan kondisi tubuh. Berdasarkan penelitian beberapa ahli, hal tersebut tergantung dari banyak sedikitnya mikrofilaria di dalam tubuh. Berikut adalah presentase reaksi pasca POMP Filariasis sesuai dengan jenis reaksi yang timbul : Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa dari jumlah penduduk yang minum obat diketahui sebagian besar merasakan pusing (44%), 38% mengeluh mual, 9% mengalami muntah-muntah, 2% mengalami berak-berak, 2% masing-masing mengalami gatal-gatal dan demam, 2% demam, 2% masing-masing merasakan sakit otot dan tulang serta 1% keluar cacing. Rujukan kejadian ikutan pasca pengobatan (KIPP) POMP Filariasis hanya diberikan di RSUD Bendan sesuai Nota Dinas yang diajukan ke Walikota Pekalongan. Dan rujukan dilakukan apabila puskesmas setempat tidak mampu menangani pasien tersebut pasca pemberian obat. Semua pasien yang dirujuk di RSUD Bendan dengan pembebasan biaya Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

51 rawat jalan maupun rawat inap berdasarkan Nota Dinas Walikota Pekalongan. Pada POMP 2013 tidak terdapat penderita reaksi yang dirujuk ke RSUD Bendan, karena semua penderita reaksi yang ada dapat ditangani oleh petugas dari Puskesmas. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi pasca minum obat cukup ringan. 17. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Yang termasuk dalam PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus Non Neonatorum, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, Hepatitis B. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi Campak (REDCAM), dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN). Pada tahun 2013 telah ditemukan kasus campak sebanyak 6 kasus dengan proporsi laki-laki 2 kasus sedangkan perempuan 4 kasus menyebar di Puskesmas Tondano, Puskesmas Kusuma Bangsa dan Puskesmas Dukuh. 18. Penyakit Tidak Menular Penyakit tidak menular mempunyai dampak negatif yang besar karena merupakan penyakit kronis. Apabila seseorang menderita penyakit tidak menular, berbagai tingkatan produktivitas menjadi terganggu. Aktivitas penderita menjadi terbatas, karena menyesuaikan diri dengan jenis dan gradasi dari penyakit yang diderita. Hal ini berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan tidak diketahui kapan sembuhnya karena memang secara medis penyakit tidak menular tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan. Yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah bahwa penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian tertinggi dibanding dengan penyakit menular. Pada tahun 2013, di Kota Pekalongan tercatat kasus tertinggi Penyakit Tidak Menular adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu sebanyak penderita (58,82%). Sedangkan kasus terendah penyakit Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

52 tidak menular adalah kelompok neoplasma yaitu sebanyak 134 penderita (0,44%). Gambaran kasus penyakit tidak menular di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Pada kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah, jumlah kasus tertinggi adalah kasus hipertensi esensial yaitu sebanyak penderita. Dibandingkan dengan tahun 2012, terjadi penurunan, di mana pada tahun 2012 tercatat penderita hipertensi esensial. C. STATUS GIZI 1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Penyebab terjadinya BBLR bisa karena ibu hamil anemia, kurang suply gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi dan belum sempurnanya pembentukan organ-organ tubuhnya yang biasanya akan menjadi penyebab utama kematian bayi. Penanganan bayi dengan berat lahir rendah meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar, pemberian Vitamin K, Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

53 manajemen terpadu bayi muda, penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus dirumah. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 4,83% dari jumlah total kelahiran hidup dengan proporsi bayi laki-laki dengan BBLR sebesar 4,16% dan bayi perempuan dengan BBLR sebesar 5,48% sedangkan kasus bayi dengan BBLR tertinggi terjadi di Puskesmas Tondano. Bila dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 7,66% terjadi penurunan. Bayi dengan berat badan lahir rendah yang berhasil ditangani di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 100% dan sudah mencapai target Nasional sebesar 100%. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah di Kota Pekalongan selama kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam grafik berikut: 2. Persentase Balita Dengan Gizi Kurang Salah satu indikator yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi sangat penting karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

54 Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 10,86% dengan proporsi bayi laki-laki dengan gizi kurang (BB/U) sebesar 11,71% dan bayi perempuan dengan gizi kurang (BB/U) sebesar 10,02% sedangkan kasus bayi dengan gizi kurang (BB/U) tertinggi terjadi di Puskesmas Dukuh. 3. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh ahli gizi atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan rencana yang jelas, sehinggga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Pendataan gizi buruk didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan indiktaor BB/U yaitu membandingkan berat badan dengan umur dan kategori BB/TB yaitu membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan membandingkan berat badan dengan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

55 umur melalui kegiatan penimbangan. Apabila ditemukan balita yang berada di bawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman tata laksana gizi buruk di Posyandu dan Puskesmas. Jika penderita gizi buruk disertai komplikasi/ penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Balita gizi buruk tahun 2013 berjumlah 18 orang, meningkat bila dibandingkan kasus gizi buruk tahun 2012 sebanyak 15 kasus dengan penemuan kasus tertinggi di Puskesmas Kramatsari (5 kasus). Kasus gizi buruk di Kota Pekalongan tahun 2013 lebih banyak pada kelompok balita perempuan (10 kasus) dibandingkan pada kelompok balita laki-laki (8 kasus). Peningkatan jumlah kasus gizi buruk ini bukan berarti semakin banyaknya kasus tapi disebabkan juga karena surveilans gizi aktif sudah dilaksanakan oleh petugas gizi Puskesmas, sehingga kasus gizi buruk yang tadinya belum ditemukan atau ditangani bisa ditemukan dan tertangani (mendapat perawatan). Semua kasus gizi buruk di Kota Pekalongan telah mendapatkan perawatan (100%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

56 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN 1. Pelayanan Kesehatan ibu a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 Pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan. Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana), pelayanan tes laboratorium sederhana minimal tes hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu minimal 1 kali pada tri wulan pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada tri wulan kedua (usia kehamilan minggu), dan 2 kali pada tri wulan ketiga (usia kehamilan minggu). Standar pelayanan antenatal tersebut memberikan perlindungan kepada ibu hamil dan janin, antara lain dapat mendeteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi kebidanan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

57 Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali pada trimester I, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di Kota Pekalongan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 97,19% pada tahun 2012 naik menjadi 97,85% pada tahun 2013 dengan cakupan kunjungan tertinggi di Puskesmas Sokorejo (100,36%). Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kota Pekalongan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2012 sebesar 95,03%, turun menjadi 94,66% pada tahun 2013 dengan cakupan kunjungan tertinggi di Puskesmas Sokorejo (96,01%). Pada tahun 2013 ini cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kota Pekalongan belum mencapai target SPM sebesar 95%. Gambaran cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 di Kota Pekalongan tahun tersaji dalam grafik berikut ini : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

58 Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil selama kurun waktu lima tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 selama tahun 2009 sampai 2013 mengalami kecenderungan meningkat meskipun terjadi sedikit penurunan pada tahun 2012 dari 97,54% menjadi 97,19%, akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian dari tahun 2009 maka terlihat adanya peningkatan. Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Selisih antara cakupan K1 dan K4 pada tahun 2009 sebesar 0,78% kemudian tahun 2010 meningkat menjadi 2,06%. Pada tahun 2011 terjadi penurunan selisih antara cakupan K1 dan K4 menjadi 1,64%, akan tetapi pada tahun 2012 dan 2013 terus mengalami kenaikan hingga mencapai 3,19%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal meneruskan hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan. Adapun hal-hal yang menyebabkan kesenjangan antara K1-K4 terus meningkat dikarenakan masih ada ketidakpatuhan ibu hamil pada ANC karena berbagai alasan, mobilitas tinggi, sebagian petugas yang belum maksimal dalam memotivasi pasien. b. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: WHO, When, Where and Why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDGs salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per Kelahiran Hidup pada tahun 2015 serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ini merupakan indikator yang memperlihatkan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

59 kemampuan Pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, tidak termasuk oleh dukun bayi meskipun terlatih dan didampingi oleh bidan) di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 100% mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 99,93%. Di tahun 2013 semua Puskesmas di Kota Pekalongan untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ini telah mencapai 100%. Angka tersebut sudah melampaui target SPM 2015 sebesar 90%. Berdasarkan grafik diatas, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Pekalongan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, meskipun pernah terjadi penurunan pada tahun Hal ini menunjukkan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu, suami maupun keluarga. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan telah melampui target standar pelayanan minimal Kota Pekalongan, tetapi masih diperlukan upaya peningkatan yaitu dengan optimalisasi pelaksanaan program kesehatan ibu, diantaranya adalah kemitraan bidan dan dukun, peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan melalui jaminan program persalinan (Jampersal), peningkatan sistem surveilans monitoring Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

60 dan informasi kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang berstandar PONED, peningkatan pelayanan kesehatan rujukan RS yang berstandar PONEK, serta penempatan dokter dan bidan Faskesmas di kelurahan-kelurahan yang mempunyai masalah kesehatan ibu dan anak. Strategi tersebut juga dilakukan dalam upaya untuk penurunan Angka Kematian Ibu dan bayi. Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan risiko kematian ibu saat persalinan karena ditempat tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan telah tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi. Pada tahun 2013 persalinan yang ditolong oleh dukuh bayi sudah tidak ada, hal ini dikarenakan adanya program pelayanan Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal serta kemitraan dukun bayi dengan bidan sudah berjalan dengan baik. c. Cakupan Pelayanan Nifas Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas yang meliputi pemberian Vitamin A dosis tinggi dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk mengetahui apakah terjadi perdarahan pasca persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lainlain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan oleh petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas merupakan indikator untuk menilai kemampuan Pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

61 Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,90% dengan cakupan pelayanan tertinggi di 6 Puskesmas (Bendan, Kramatsari, Tirto, Noyontaan, Tondano, Sokorejo). Angka tersebut sama dengan cakupan tahun 2012 dan cakupan tersebut telah melampuai target SPM tahun 2015 (90%). d. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya abortus, Hiperemesis Gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya kelainan letak/presentasi janin, partus macet, hipertensi dalam kehamilan, perdarahan pasca persalinan, infeksi berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan premature, kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas diantaranya hipertensi dalam kehamilan, infeksi nifas, perdarahan nifas. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan koplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Jumlah komplikasi kebidanan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak (20% dari jumlah ibu hamil). Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2013 sebesar 98,81% dengan cakupan tertinggi di Puskesmas Tirto. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 96,63%. Pencapaian cakupan tahun ini sudah mencapai target SPM tahun 2015 sebesar 80%. 2. Pelayanan Kesehatan Anak a. Cakupan Kunjungan Neonatus Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

62 Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan resiko pada kelompok ini diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Kunjungan Neonatus (KN) adalah pemeriksaan dan pelayanan kesehatan setiap bayi baru lahir 0-28 hari oleh dokter / bidan / perawat menggunakan algoritma Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) sebagai pedoman, minimal dilakukan sebanyak 3 kali yaitu KN 1 pada 6-48 jam, KN2 pada hari 3-7, KN3 pada hari Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Eksklusif, injeksi Vit K1, imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN-1) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,70% dengan jumlah kunjungan neonatus KN 1 laki-laki sebanyak (99,43%) dan perempuan (99,97%), sedangkan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN-lengkap) sebesar 99,18% yang terdiri dari kunjungan neonatus KN lengkap laki-laki sebanyak (99,09%) dan perempuan (99,25%), pencapaian tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 98,30%. Cakupan kunjungan neonatus di Kota Pekalongan tahun tersaji dalam gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

63 b. Cakupan Kunjungan Bayi Kunjungan bayi adalah bayi post neonatal yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yamg memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Setiap bayi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut diantaranya pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak). Cakupan kunjungan bayi di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebesar 93,93% dengan jumlah kunjungan bayi laki-laki sebanyak (95,71%) dan kunjungan bayi perempuan (92,20%). Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 97,13%, dan pencapaian tersebut sudah mencapai target SPM yaitu sebesar 90%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

64 Dari grafik tersebut tampak bahwa selama kurun waktu lima tahun terakhir cakupan kunjungan bayi mengalami penurunan, akan tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan yaitu dari 95,48% pada tahun 2011 menjadi 97,13% pada tahun 2012 dan pencapaian tersebut sudah melampaui target SPM sebesar 90%. Namun demikian masih perlu upaya agar kunjungan bayi tidak mengalami penurunan, melalui peningkatan pelayanan oleh tenaga kesehatan di wilayah setempat, juga pelayanan kunjungan tenaga kesehatan ke masyarakat. c. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gr), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning (kejang, gangguan napas, hipotermi berat, hipotermi sedang, kemungkinan infeksi bakteri sistemik, kemungkinan infeksi bakteri lokal berat, infeksi bakteri lokal, ikterus patologi, gangguan saluran cerna, diare dehidrasi berat, diare dehidrasi ringan dan sedang, diare, persisten berat, mungkin disentri, BBSR dan atau pemberian ASI berat, berat badan rendah dan atau pemberian masalah ASI) pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

65 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus sakit dan atau neonatus dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar yang dimaksud antara lain sesuai dengan standar MTBM, Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, Pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya. Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi adalah dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi. Tahun 2013, perkiraan bayi dengan komplikasi di Kota Pekalongan dihitung dari 15% jumlah bayi lahir hidup, dengan hasil penghitungan sebesar 909 bayi dengan perkiraan neonatal risti/komplikasi bayi laki-laki sebanyak 447 bayi dan 462 bayi perempuan. Dari jumlah tersebut yang mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 866 bayi (95,25%) yang terdiri dari 413 bayi laki-laki dan 453 bayi perempuan, dan angka tersebut sudah mencapai target SPM sebesar 80%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, maka capaian tahun 2013 menurun secara signifikan dimana capaian 2012 sebesar 99,34% sedangkan capaian tahun 2013 sebesar 95,25%. d. Cakupan Pelayanan Anak Balita Pelayanan Anak Balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A 2 kali setahun. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

66 kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat serta petugas posyandu yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplementasi Vitamin A dosis tinggi ( IU) diberikan pada anak umur bulan 2 kali per tahun (bulan Februari dan Agustus). Jumlah balita di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak balita terdiri dari balita laki-laki dan balita perempuan. Balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak (89,70%) dengan jumlah balita laki-laki yang mendapat pelayanan sebanyak balita dan balita perempuan sebanyak balita. Capaian tahun 2013 mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 (83,81%). Bila dibandingkan dengan target SPM (90%), maka pada tahun 2013 masih di bawah target. e. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran, kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani. Melalui kegiatan penjaringan kesehatan diharapkan bisa mengatasi permasalahan kesehatan pada anak usia sekolah yaitu pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, karies gigi, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh puskesmas bersama dengan guru sekolah dan kader kesehatan/konselor kesehatan. Kegiatan penjaringan kesehatan siswa SD/MI dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran baru sekolah. Siswa SD dan setingkat ditargetkan 100% mendapatkan pemantauan kesehatan melalui kegiatan penjaringan kesehatan. Dengan kegiatan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat diharapkan juga dapat menapis atau menjaring anak yang sakit dan melakukan tindakan intervensi secara dini, sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular menjadi sakit. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

67 Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat pada tahun 2013 berjumlah yang terdiri dari murid laki-laki dan murid perempuan. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI oleh Tenaga Kesehatan/Guru UKS/Kader Kesehatan Sekolah pada tahun 2013 sebesar 100% yang berarti semua murid baru kelas 1 SD dan setingkat baik laki-laki maupun perempuan telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Cakupan tersebut sama dengan tahun 2012 dan pencapaian tersebut sudah berhasil mencapai target SPM sebesar 100%. f. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Jumlah siswa SD dan setingkat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak anak dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak anak dan jumlah siswa perempuan sebanyak anak. Sedangkan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS sebanyak anak (94,80%) dengan proporsi siswa laki-laki sebanyak anak dan siswa perempuan sebanyak anak. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat tertinggi dicapai oleh Puskesmas Kramatsari yaitu sebesar 99,03%. 3. Pelayanan Gizi a. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan Nutrition Realted Diseases yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelismes sel-sel tubuh. Salah satu dampak KVA adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan - 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang. Bayi yang mendapat kapsul vitamin A adalah bayi umur 6 11 bulan. Kapsul Vitamin A yang diberikan pada bayi adalah kapsul Vitamin A berwarna biru dengan dosis UI Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

68 Cakupan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,22% dengan proporsi cakupan bayi lakilaki sebesar 99,14% dan cakupan bayi perempuan sebesar 99,31%, meningkat bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar 98,88%. Sedangkan cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada bayi di Puskesmas hampir semuanya telah mencapai 100% kecuali Puskesmas Kusuma Bangsa dan Pekalongan Selatan b. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita Salah satu program penanggulangan KVA yang telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun pada balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah Xerofthalmia dengan segala manifestasinya ( gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian ). Balita yang mendapat kapsul Vitamin A adalah anak umur bulan. Kapsul Vitamin A dosis tinggi yang diberikan pada anak balita adalah kapsul Vitamin A berwarna merah dengan dosis SI dan diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita pada tahun 2013 tercapai 95,34% dengan proporsi cakupan balita laki-laki sebesar 95,48% dan cakupan balita perempuan sebesar 95,19%, menurun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 sebesar 98,14%. Sedangkan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

69 cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita di Puskesmas sudah ada beberapa Puskesmas yang telah mencapai 100% seperti Puskesmas Bendan, Kramatsari, Krapyak Kidul dan Jenggot. c. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya baik di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi ( SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan sebanyak 2 kapsul. Cakupan pemberian vitamin A untuk ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,33% dengan cakupan tertimggi di Puskesmas Tirto. Cakupan tersebut menurun bila dibandingkan dengan cakupan pemberian Vitamin A tahun 2012 yaitu sebesar 94,45%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

70 Beberapa hal yang mempengaruhi angka cakupan pemberian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas, diantaranya adalah : Advokasi, pendekatan, dan lain-lain bentuk yang disertai dengan penyebarluasan informasi (siaran radio, spanduk, leaflet) Forum komunikasi, yang bermanfaat sebagai wahana yang mendukung terlaksananya kegiatan KIE di berbagai sektor terkait Sosialisasi pemberian kapsul vitamin A oleh petugas kesehatan di Puskesmas, rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya Kegiatan konseling/konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi di puskesmas dan rumah sakit pada sasaran ibu anak Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau Adanya sweeping dari kader kesehatan dengan sasaran ibu anak yang belum mendapatkan kapsul vitamin A pada bulan kapsul d. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe Salah satu permasalahan gizi masyarakat adalah anemia gizi yaitu suatu kondisi ketika kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah tergolong rendah. Rendahnya kadar Hb ini terjadi karena kekurangan asupan gizi yang diperlukan untuk pembentukan komponen Hb terutama zat besi (Fe). Dalam rangka penanggulangan permasalahan anemia gizi besi telah dilakukan program pemberian tablet tambah darah yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita, bumil dan bufas, remaja putri dan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

71 WUS. Sedangkan penanggulangan anemia pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90 tablet Fe kepada Ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,34% mengalami penurunan dari tahun 2012 yaitu sebesar 94,91% dengan cakupan tertingggi di Puskesmas Sokorejo. e. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. ASI (Air Susu Ibu) merupakan satu satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin mungkin merupakan hadiah satusatunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya ( UNICEF ). Oleh karena itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

72 Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.450/Menkes/SK/IV/2004. ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Namun demikian, kendala yang dihadapi selama ini adalah kesulitan dalam upaya pemantauan pemberian ASI eksklusif karena belum mempunyai sistem yang dapat diandalkan. Untuk mengetahui tingkat pencapaian dalam pemberian ASI eksklusif dilakukan melalui laporan dari Puskesmas yang diperoleh dari wawancara pada waktu kunjungan bayi di Puskesmas dan Posyandu. Hasil yang diperoleh dari laporan Puskesmas di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 65,97% dengan persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif tertinggi di Puskesmas Dukuh, meningkat dari tahun 2012 yaitu sebesar 55,02%. Meski terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, namun pencapaian tersebut masih jauh dari target Nasional sebesar 80%. Jika dilihat menurut jenis kelamin cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi perempuan lebih banyak yaitu sebesar 58,59% bila dibandingkan pada bayi laki-laki yang hanya sebesar 73,04%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

73 Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir cakupan pemberian ASI Eksklusif mengalami peningkatan. Akan tetapi pencapaian tersebut belum memenuhi target yang diharapkan. Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI Eksklusif diantaranya adalah : 1. Rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar 2. Kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan 3. Faktor sosial budaya 4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja 5. Gencarnya promosi susu formula 6. Kurangnya sosialisasi Perwal tentang PP-ASI Adapun upaya-upaya yang dilakukan selama ini untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif berpedoman pada Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu: 1. Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas 2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui. 4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin (inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. 5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. 6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

74 8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui. 9. Tidak memberikan dot atu kempeng kepada bayi yang diberi ASI 10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit, Rumah Bersalin atau sarana pelayanan kesehatan. f. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin diberikan makanan pendamping ASI baik makanan lokal maupun pabrikan. Jumlah anak usia 6-23 bulan dari keluarga miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak anak yang terdiri dari anak laki-laki sebanyak 543 anak sedangkan anak perempuan sebanyak 638 anak, yang mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sebanyak 233 (19,73%). Adapun Puskesmas yang cakupannya sudah mencapai 100% adalah Puskesmas Kramatsari dan Noyontaan. g. Jumlah Balita ditimbang Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di posyandu. Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantas Penyakit). Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita. Jumlah balita di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak balita yang terdiri dari balita laki-laki dan balita perempuan. Sedangkan pencapaian tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita (D/S) tahun 2013 sebesar 82,25% dengan jumlah balita yang Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

75 ditimbang sebanyak balita dengan proporsi balita laki-laki dan balita perempuan. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 78,10%. Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu, diantaranya adalah tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya. h. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau dirumah oleh tenaga kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pendataan gizi buruk didasarkan pada 2 kategori yaitu indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan menggunakan indikator BB/U melalui kegiatan penimbangan. Jika ditemukan balita berada dibawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator BB/TB. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

76 pedoman tata laksana gizi buruk di Posyandu maupun Puskesmas. Apabila ditemukan ada komplikasi / penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas, maka segera dirujuk ke Rumah Sakit. Jumlah balita gizi buruk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 18 anak di mana jumlah balita laki-laki gizi buruk (8 anak) lebih banyak dibandingkan dengan balita perempuan (10 anak), dan semuanya mendapatkan perawatan sesuai dengan pedoman (100%). Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi bagi balita gizi buruk antara lain : Pemberian PMT pemulihan terhadap balita gizi kurang dan gizi buruk Pemeriksaan kesehatan balita BGM dan gizi buruk secara rutin di puskesmas sesuai wilayah masing-masing Perawatan balita gizi buruk di puskesmas rawat inap dan rumah sakit Pemberian paket pemberdayaan keluarga balita gizi buruk untuk meningkatkan pendapatan orang tua penderita gizi buruk Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita baik yang masih gizi buruk maupun balita yang gizinya sudah membaik agar tidak kembali ke gizi buruk lagi Pelayanan Rumah Singgah Perbaikan Gizi di Puskesmas Kusuma Bangsa Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

77 I. Desa dengan Garam Beryodium yang Baik Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di suatu desa atau kelurahan, dimana pada tahun 2013 persentase kelurahan dengan garam beryodium yang baik sebanyak 93,62% menurun dibandingkan tahun 2012 (97,87%). 4. Pelayanan Keluarga Berencana a. Peserta KB Baru Peserta KB Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat atau Pasangan Usia Subur yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak meningkat dibanding tahun 2012 yang berjumlah Sedangkan jumlah peserta KB baru pada tahun 2013 sebanyak atau 11,58% dari jumlah PUS yang ada. Peserta KB Baru tersebut mempergunakan alat/obat kontrasepsi sebagai berikut : 1) MKJP : IUD (9,84%), MOP (0,71%), MOW (2,84%) dan Implant (7,44%) Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

78 2) NON MKJP : Suntik (47,53%), PIL (22,50%) dan Kondom (9,15%) Sebagian besar peserta KB Baru mempergunakan kontrasepsi non MKJP yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsi. Presentase pemakaian kontrasepsi suntikan cukup besar yaitu 47,53%, hal tersebut dapat dipahami karena akses untuk memperoleh pelayanan suntikan relatif lebih mudah sebagai akibat tersedianya jaringan pelayanan sampai di tingkat kelurahan sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB. Partisipasi pria (bapak) untuk menjadi peserta KB aktif dengan mempergunakan kontrasepsi MOP hanya 0,71% dan kondom 9,15%. Rendahnya partisipasi pria (bapak) untuk menjadi peserta KB disebabkan terbatasnya pilihan kontrasepsi yang disediakan bagi pria (MOP dan kondom), serta kurangnya kesadaran pria untuk menjadi peserta KB, dan menganggap bahwa KB adalah urusan wanita (ibu). b. Peserta KB Aktif Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini sedang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB Aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

79 kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah peserta KB Aktif di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak atau 85,36% dari jumlah PUS yang ada. Dilihat berdasarkan persentase, jumlah peserta KB Aktif tahun 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yaitu dari 79,88% menjadi 85,36% pada tahun Peningkatan juga terjadi pada angka kepesertaan yaitu pada tahun 2012 tercatat peserta KB aktif sebanyak sedangkan pada tahun 2013 peserta KB aktif naik menjadi peserta. Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa cakupan peserta KB Aktif di Kota Pekalongan cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2011 yang menurun hingga 74,23%, namun kemudian pada tahun 2012 cakupan peserta KB Aktif kembali mengalami peningkatan sampai tahun Peserta KB Aktif tersebut mempergunakan alat/obat kontrasepsi sebagai berikut : MKJP : IUD (57,44%), MOP (0,15%), MOW (2,84%) dan Implant (2,88%) NON MKJP : Suntik (63,70%), PIL (16,90%) dan Kondom (6,08%) Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

80 Seperti halnya peserta KB Baru, sebagian besar peserta KB Aktif pada tahun 2013 mempergunakan alat/obat kontrasepsi Suntik (63,70%) dan yang paling sedikit menggunakan MOP (0,15%). Secara khusus proporsi Peserta KB Aktif yang mempergunakan alat/metode kontrasepsi suntik sangat besar (lebih dari 50%) yaitu 63,70%. Hal tersebut dapat dipahami, karena akses untuk memperoleh pelayanan tersedia sampai di tingkat kelurahan baik melalui pelayanan pemerintah maupun swasta sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB. 5. Pelayanan Imunisasi a. Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI) Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata berupa pencapaian Universal Child Immunization (UCI) yang berdasarkan indikator cakupan DPT-HB 3, Polio 4 dan Campak dengan cakupan minimal 80% dari jumlah sasaran bayi didesa. Pencapaian UCI di Kota Pekalongan tahun 2013 sudah mencapai terget SPM yaitu 100%. Angka tersebut sama dengan capaian pada tahun 2012 yang juga sudah berhasil mencapai 100%. Untuk dapat mempertahankan keberhasilan pencapaian UCI disemua Kelurahan, diperlukan upaya-upaya peningkatan melalui Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

81 kegiatan-kegiatan strategis yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas program imunisasi. b. Cakupan Imunisasi Bayi Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi serta anak balita perlu dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun program tambahan/suplemen untuk penyakitpenyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak. Bayi seharusnya mendapatkan imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap) yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB 3 kali, Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT-HB, Polio dan HB). Selain pemberian imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan program imunisasi tambahan/suplemen yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan kepada semua usia kelas I SD/MI/SDLB/SLB, BIAS TT diberikan pada semua anak usia kelas II dan III SD/MI/SDLB/SLB dan Baclklog Fighting (melengkapi status imunisasi). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Pekalongan dari semua antigen sudah mencapai target minimal nasional (85%). Pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Pekalongan tahun 2013 cenderung mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah bayi tahun 2013 adalah mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2012 yang berjumlah Sedang cakupan masing masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut : BCG (99,95%), DPT1+HB1 (98,88%), DPT3+HB3 (98,02%), Polio 3 (98,42%) dan Campak (97,72%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

82 c. Drop Out Imunisasi DPT1-Campak Dalam rangka mencapai dan mempertahankan UCI desa, analisis PWS harus diikuti dengan tindak lanjut. Dengan grafik PWS akan terlihat dan dapat dianalisis cakupan dan kecenderungan setiap bulan, maka dapat segera diketahui kekurangan cakupan dan beban yang harus dicapai setiap bulan pada periode berikutnya. Untuk kecenderungan cakupan setiap bulan dapat diketahui dengan indikator Drop Out (DO). Sesuai kesepakatan dengan kabupaten/kota indikator DO di Jawa Tengah maksimal 5% atau (-5%). DO imunisasi DPT1-Campak Di Kota Pekalongan pada tahun 2013 tercatat 1,17% menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 1,74%. d. WUS Mendapat Imunisasi TT Imunisasi TT Wanita Usia Subur adalah pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (15-39 th) sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Data kegiatan imunisasi TT WUS saat ini akurasinya masih sangat kurang, disebabkan pencatatan dan pelaporan status imunisasi lima dosis belum berjalan dengan baik karena pelaksanaan skrining ststus TT belum optimal. Jumlah ibu hamil di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 6.710, yang mendapat TT-1 sebesar 22,50%, TT-2 sebesar 10,25%, TT-3 sebesar Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

83 23,67%, TT-4 sebesar 15,53%, TT-5 sebesar 13,22%, dan TT2+ sebesar 62,67%. 6. Pelayanan Kesehatan Gigi a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar dan upaya kesehatan gigi sekolah. Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap betulbetul rusak dan harus dicabut. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif yang merupakan tindakan terakhir yang harus diambil oleh seorang pasien. Tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak dengan proporsi laki-laki dan perempuan sementara jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak (laki-laki sebanyak 976 dan perempuan 1.259), dengan demikian rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap tahun 2013 sebesar 1,56 (proporsi laki-laki 1,49 dan perempuan 1,62). Data tersebut menandakan bahwa masyarakat masih mempertahankan gigi geliginya daripada harus dilakukan pencabutan. Namun demikian, masih diperlukan upaya penyuluhan yang terus menerus agar masyarakat memeriksakan giginya secara teratur karena melalui pemeriksaan gigi ini dapat mengontrol fungsi kunyah gigi agar tetap baik sehingga sistem pencernaan semakin bagus yang pada akhirnya kesehatan secara umum akan meningkat. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

84 b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan sikat gigi masal di SD/MI merupakan salah satu kegiatan UKGS yang bertujuan agar anak-anak sekolah dasar dapat memahami cara dan waktu yang tepat untuk melakukan sikat gigi. Persentase SD/MI yang melaksanakan sikat gigi masal sebesar 53,94%, sedangkan persentase SD/MI yang mendapatkan pelayanan gigi sebesar 100% Kegiatan UKGS yang lain adalah pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan murid yang perlu perawatan gigi, kemudian melakukan perawatan pada murid yang memerlukan. Persentase jumlah murid yang diperiksa tahun 2013 (50,68%) dengan proporsi murid laki-laki 49,58% dan murid perempuan 51,88%. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 (27,96%). Adapun cakupan murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut tertinggi ada di Puskesmas Tirto, Kusuma Bangsa, dan Dukuh (100%). c. Murid SD/MI Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut Jumlah Murid SD/MI diperiksa dan memerlukan perawatan tahun 2013 sebanyak anak yang terdiri dari murid laki-laki anak dan murid perempuan anak. Cakupan perawatan gigi dan mulut murid SD/MI di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 56,81% dengan proporsi Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

85 murid laki-laki 57,62% dan murid perempuan 56,14%. Angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (36,34%). Adapun cakupan murid SD/MI yang mendapat perawatan gigi dan mulut tertinggi ada di Puskesmas Sokorejo, Kusuma Bangsa, Jenggot (100%). 7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu pelayanan penduduk usia 60 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan baik di Puskesmas maupun Posyandu/Kelompok Usia Lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 77,84% dengan proporsi laki-laki sebesar 80,72% dan perempuan sebesar 75,37%. Adapun cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tertinggi di Puskesmas Tirto (88,32%). Cakupan ini mengalami peningkatan bila dibandingkan 2012 yang hanya sebesar 58,95%. Bila dibandingkan dengan target Renstra (70%), cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2013 sudah mencapai target. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu dengan kegiatan dalam gedung melalui Puskesmas Santun Lansia dan kegiatan luar gedung melalui pembinaan posyandu lansia. Pembinaan usia lanjut dapat dilakukan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

86 antara lain terhadap para usia lanjut, keluarga di mana usia lanjut berada dan masyarakat. Dukungan atau bimbingan yang diberikan pada lanjut usia untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri antara lain dengan memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi kepada usia lanjut untuk tetap berperilaku sehat agar dapat lebih meningkatkan kesehatannya, menganjurkan untuk tetap melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya serta menjaga kebugarannya secara rutin yaitu dengan berolahraga atau senam usia lanjut, menganjurkan untuk tetap melakukan dan mengembangkan hobi atau kemampuannya terutama bagi aktivitas yang merupakan usaha ekonomi produktif, menganjurkan untuk melakukan aktivitas secara bersama dengan usia lanjut lainnya melalui kelompok usia lanjut di masyarakat sehingga dapat merasakan kebersamaan dan saling berbagi pengalaman. 8. Pelayanan Gawat Darurat dan Kejadian Luar Biasa a. Pelayanan Gawat Darurat Level I yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standard dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat tersebut adalah upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak agar kerusakan organ yang terjadi dapat dihindarkan. Sarana kesehatan yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah bersalin, puskesmas, dan rumah sakit baik rumah sakit umum, jiwa maupun khusus. Puskesmas rawat inap dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 3 puskesmas atau 100%. Jumlah rumah sakit umum dengan pelayanan gawat darurat sebanyak 100%, rumah sakit jiwa 0%, rumah Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

87 sakit khusus lainnya sebesar 100% dan sarana pelayanan kesehatan lainnya (BKPM) sebanyak 100%. b. Desa/Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa yang Ditangani <24 Jam Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu Desa/Kelurahan dalam jangka waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan, karena disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat secara umum (keresahan masyarakat, produktivitas menurun). Kondisi tersebut menuntut adanya upaya/tindakan secara cepat dan tepat (kurang dari 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB serta melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan diatasnya. Berdasarkan data yang ada dapat diketahui bahwa untuk tahun 2013 terjadi KLB di Kota Pekalongan, yaitu Cikunguya di Kelurahan Duwet dan keracunan makanan (nasi pindang, sayur sawi dan tahu) di Kelurahan Podosugih. Dari semua kasus tersebut ditangani kurang dari 24 jam (100%). c. Jumlah Penderita dan Kematian pada Kejadian Luar Biasa Jumlah penduduk terancam KLB tahun 2013 sebanyak jiwa. Sedangkan yang menderita akibat kejadian luar biasa tersebut sebanyak 107 jiwa dengan attack rate atau rata-rata kejadian sebesar 2,36%. Dari sejumlah penderita tersebut, tidak ditemukan adanya kematian, dengan demikian CFR 0%. 9. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

88 Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dibagi menjadi penyuluhan kelompok dan penyuluhan massa. Penyuluhan kelompok pada tahun 2013 sebanyak kali, dengan penyuluhan terbanyak dilakukan di Puskesmas Pekalongan Selatan sebanyak 262 kali. Sedangkan penyuluhan massa telah dilakukan kali, paling banyak dilakukan di Puskesmas Dukuh yaitu sebanyak 278 kali. B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah telah berupaya mengembangkan berbagai upaya kesehatan, salah satunya adalah dengan mengembangkan suatu upaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan. Program ini dikembangkan dengan tujuan merubah pola pembayaran yang biasanya dibayar setelah pelayanan diberikan menjadi penyelenggaran pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambunagn dan dengan mutu terjamin serta pembiayan yang dilaksanakan pra upaya. Di Indonesia, ada dua kelompok peserta jaminan pemeliharaan kesehatan yaitu kelompok penduduk non miskin yang membayar sendiri premi jaminan pemeliharaan kesehatannya dan kelompok masyarakat miskin yang ditanggung oleh Pemerintah. Untuk masyarakat miskin, Pemerintah menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), di mana semua biaya pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin ditanggung oleh Pemerintah, sedangkan bagi masyarakat miskin di Kota Pekalongan yang belum tercakup dalam Jamkesmas, Pemerintah Kota Pekalongan menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Cakupan penduduk peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 47,04% dengan proporsi laki-laki sebesar 45,69% dan perempuan sebesar 45%. Cakupan ini menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,32%. Hal ini dikarenakan jumlah peserta Jamkesmas tahun 2013 menurun bila dibandingkan tahun 2012 yaitu dari jiwa pada tahun 2012 menjadi jiwa pada tahun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

89 Dari gambar tersebut diatas, tampak bahwa dari tahun 2009 cakupan kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan penduduk non maskin dan masyarakat miskin dari tahun ke tahun cenderung meningkat kecuali di tahun 2013 yang mengalami penurunan. Kepesertaan jaminan kesehatan terdiri atas : Askes (5,72%), Jamsostek (1,35%), Askeskin/Jamkesmas (26,10%), Jamkesda (13,52%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

90 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, persalinan normal di Puskesmas dan jaringannya, pelayanan gawat darurat, dan pelayanan transport untuk rujukan bagi pasien. Sedangkan pelayanan di rumah sakit meliputi rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, pelayanan obat dan bahan habis pakai, pelayanan penunjang medik, serta pelayanan tindakan dan operasi. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak orang dengan jumlah laki-laki sebesar orang dan perempuan orang. Masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan strata 1 sebesar (149,01%) dengan proporsi laki-laki dan perempuan Tingginya cakupan ini disebabkan data yang di input adalah jumlah kunjungan pasien yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan strata 1, sehingga bisa terjadi penghitungan lebih dari satu kali atas pasien yang sama. Sedangkan masyarakat miskin dan hampir miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan strata 3 sebanyak orang (laki-laki sebesar orang dan perempuan orang) atau sekitar 23,82%. 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin Selain mendapatkan pelayanan rawat jalan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit, pasien masyarakat miskin dan hampir miskin juga mendapatkan pelayanan rawat inap. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak orang, sedangkan yang mendapatkan pelayanan rawat inap di sarana kesehatan strata 1 sebanyak 794 orang (0,69%) yang terdiri dari 374 orang laki-laki dan 420 orang perempuan, sedangkan di sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan 3 sebanyak (11,33%) dengan proporsi laki-laki orang dan perempuan orang. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

91 4. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan akumulasi sampai dengan tahun 2013 di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan sebesar 207,61% dengan proporsi laki-laki sebesar 145,48% dan perempuan sebesar 222,72%. Tingginya angka cakupan tersebut mengisyaratkan bahwa pencatatan dan pelaporan di sarana pelayanan kesehatan masih belum benar, disamping pemahaman terhadap definisi operasional suatu variabel yang belum benar. Berdasarkan definisi operasional yang ada, merupakan kunjungan baru dimana seorang yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan dalam satu tahun dihitung satu kali meskipun ia datang berkali kali dalam satu tahun. Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 secara akumulasi sebesar 12,33% dengan proporsi laki-laki sebesar 6,38% dan perempuan sebesar 10,04%. 5. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiawaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 892 kali, terbanyak di RS Siti Khodijah yaitu 372 kali. Jika dilihat dari jenis kelamin jumlah kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan pasien laki-laki (571 kali) lebih banyak bila dibandingkan pasien perempuan (321 kali). Permasalahan yang ada saat ini adalah tidak semua Rumah Sakit Umum mempunyai pelayanan klinik jiwa karena masih terbatasnya tenaga medis jiwa dan tidak banyak kasus jiwa di masyarakat yang berobat di sarana Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

92 pelayanan kesehatan. Masyarakat masih beranggapan bahwa kesehatan jiwa belum menjadi alasan penting untuk datang berobat ke sarana kesehatan. Dari permasalahan tersebut upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan pembinaan program kesehatan jiwa di sarana kesehatan pemerintah dan swasta, pelatihan/refreshing bagi dokter dan paramedis puskesmas terutama upaya promotif dan preventif, serta meningkatkan pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi maupun pencatatan pelaporan program kesehatan jiwa. 6. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit a. Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di RS / Gross Death Rate (GDR) Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian untuk tiap-tiap penderita keluar. Semakin rendah GDR berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka GDR yang dapat ditolerir maksimum 45. Rata-rata mutu pelayanan rumah sakit di Kota Pekalongan tahun 2013 menunjukkan masih dalam taraf baik, dapat dilihat dari Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) tahun 2013 ratarata sebesar 34,20. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin GDR pasien lakilaki lebih besar yaitu 79,43 dibandingkan GDR pasien perempuan yang hanya sebesar 35,50. Dari delapan RS di Kota Pekalongan, sebanyak 2 RS mempunyai nilai GDR melebihi angka yang ditolerir (kurang baik). b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat < 48 Jam / Net Death Rate Net Death Rate (NDR) adalah angka untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25 per penderita keluar. Rata-rata NDR Rumah sakit di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 14,16, berarti masih dalam kisaran yang bisa ditolerir. Menurut jenis kelamin pasien, NDR pasien laki-laki (13,69) lebih besar bila dibandingkan NDR pasien perempuan (6,38). Dari delapan rumah sakit di Kota Pekalongan, ada 1 rumah sakit mempunyai nilai NDR di atas angka yang dapat ditolerir (kurang baik). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

93 7. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di Kota Pekalongan menurut jenis dan kepemilikannya adalah sebagai berikut : Tabel 8 Jumlah Rumah Sakit Menurut Jenis dan Kepemilikan Kota Pekalongan Tahun 2013 Jenis Kepemilikan / Pengelola Kemenkes Pem.Prov Pem.Kota TNI/Polri BUMN Swasta JML RSU RSJ RSB RSK lainnya JML a. Pemakaian Tempat Tidur / Bed Occupancy Rate (BOR) Bed Occupation Rate (BOR) merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Sedangkan angka BOR yang tinggi menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk rumah sakit adalah antara 60%-80%. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 53,17%. Dari delapan rumah sakit di Kota Pekalongan, hanya terdapat 2 Rumah Sakit yang memiliki angka BOR > 60% sedangkan 6 Rumah Sakit lainnya masih dibawah 60%. Dengan demikian tingkat pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat masih rendah. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

94 b. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien / Average Length of Stay (ALOS) Average Length Of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien, yang secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6 9 hari. Rata rata ALOS rumah sakit di Pekalongan tahun 2013 sebesar 3,33 hari menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 3,61 hari. c. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati / Turn of Interval (TOI) Turn Of Interval (TOI) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati. TOI bersama dengan ALOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Angka ideal untuk TOI adalah 1 3 hari. Rata-rata TOI di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 2,93 hari. Angka tersebut masih berada pada nilai TOI yang ideal. Dari 8 Rumah Sakit yang melapor, terdapat 4 Rumah Sakit yang mempunyai nilai TOI di atas 3, sedangkan 4 Rumah Sakit Lainnya nilai TOI masih berada pada angka ideal (RSUD Bendan, RSIA Anugerah, RS Siti Khodijah, RS Bhakti Waluyo) C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 1. Persentase Rumah Tangga ber PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Yang dimaksud rumah tangga sehat adalah proporsi rumah tangga yang memenuhi minimal 11 indikator dari 16 indikator PHBS tatanan rumah tangga. Adapun 16 indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga meliputi: a. Variabel KIA dan Gizi: persalinan nakes, ASI Eksklusif, penimbangan balita, gizi seimbang b. Variabel Kesling: Air bersih, Jamban, Sampah, Kepadatan hunian, Lantai rumah c. Variabel Gaya Hidup: Aktifitas fisik, tidak merokok, cuci tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

95 d. Variabel Upaya Kesehatan Masyarakat: Jaminan pemeliharaan kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga di Kota Pekalongan tahun 2013, dari rumah tangga yang ada, yang diperiksa sebanyak rumah tangga. Hasil pengkajian tersebut diperoleh persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna sebesar 94,65% mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 93,8%. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi dalam waktu singkat tetapi memerlukan proses yang panjang termasuk didalamnya diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan. D. KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disamping perilaku, genetika dan pelayanan kesehatan. Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak risiko lingkungan, dan pengembangan wilayah sehat. 1. Persentase Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktivitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sumber penularan berbagai jenis penyakit khususnya penyakit yang berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TBC, ISPA, Diare dan lain-lain. Pada tahun 2013 sebanyak rumah (55,99%) telah diperiksa kondisi lingkungannya secara sampling dan yang memenuhi syarat rumah Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

96 sehat sebesar rumah (85,81%). Cakupan ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 85,55%. 2. Persentase Rumah/Bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk tahun 2013 sebanyak , yang bebas jentik nyamuk sebanyak rumah (94%) mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 (93,09%). Dari gambar tersebut di atas terlihat bahwa cakupan angka bebas jentik cenderung meningkat dari tahun kecuali pada tahun 2012 di mana cakupan tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

97 Meskipun cakupan angka bebas jentik terus meningkat, tetapi angka tersebut masih dibawah target 95%. Oleh karena itu perlu peningkatan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Plusnya adalah Mencegah Gigitan Nyamuk). 3. Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan Pada dasarnya negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif (UU No.7 Tahun 2004, pasal 10). Namun pada kenyataannya persentase penduduk miskin masih tinggi, sehingga kemampuan untuk mendapat akses ke sarana penyediaan air minum yang memenuhi syarat masih terbatas. Jumlah keluarga yang diperiksa akses air bersih sebanyak KK (65,19%) dari KK dan yang telah memiliki akses sarana air bersih sebanyak (100%). Keluarga yang telah diperiksa akses air bersih tersebut, terbanyak memanfaatkan Sumur Gali (69,24%). 4. Persentase Keluarga menurut Sumber Air Minum yang digunakan Jumlah keluarga yang diperiksa sumber air minumnya sebanyak KK (65,19%) dari KK dan yang telah menggunakan sumber air minum Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

98 terlindung sebanyak KK (63,14%), dimana sebagian besar KK memanfaatkan sumur terlindung (26,27%) sebagai sumber air minumnya. 5. Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Kepemilikan sarana sanitasi dasar sehat yang dimilki oleh keluarga meliputi jamban sehat, tempat sampah sehat, dan pengelolaan air limbah sehat. Jumlah KK yang telah memilki jamban sehat (100%), tempat sampah sehat (92,07%), dan jumlah KK yang memilki tempat pengelolaan air limbah sehat (95,68%). Dalam mendukung perubahan sanitasi total khususnya buang air besar di sembarang tempat, telah dilakukan pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) yang bertujuan untuk mendukung pencapaian wilayah stop buang air besar di sembarang tempat dan penurunan penyakit berbasis lingkungan, khususnya diare. Melalui CLTS terjadi perubahan perilaku tidak buang air besar di sembarang tempat tanpa ada stimulan, pembiayaan tidak ada subsidi dan jamban adalah private good. 6. Persentase Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

99 yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat disekitarnya. Risiko dari pengelolaan makanan mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu bersamaan. Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan meliputi hotel, restoran/rumah makan, pasar dan TUPM lainnya. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 meliputi hotel 100%, restoran/rumah makan 92,80%, pasar 100%, dan TUPM lainnya 96,16%. Secara keseluruhan TUPM yang diperiksa sebanyak buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak (96,02%). 7. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Pengawasan kesehatan lingkungan pada institusi meliputi sarana pelayanan kesehatan, instalasi pengolahan air minum, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain, dititikberatkan pada aspek hygiene sarana sanitasi yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan tersebut. Pada tahun 2013 pencapaian cakupan institusi yang dibina yaitu sarana pelayanan kesehatan 100%, instalasi pengolahan air minum 100%, sarana pendidikan 100%, sarana ibadah 100%, perkantoran 100% dan sarana lain 100%. Kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di institusi adalah : Pengendalian faktor risiko lingkungan institusi terhadap penyakit berbasis lingkungan Pembinaan kesehatan lingkungan di institusi sekolah dan pondok pesantren Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

100 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Pada tahun 2013 dari 36 jenis obat yang dilaporkan oleh Instalasi Farmasi Kota Pekalongan, stock terbanyak adalah Amoxisilin 500 mg sebanyak capl dengan pemakaian rata-rata perbulan ,67. Ada beberapa jenis obat yang tidak ada stocknya di Instalasi Farmasi Kota Pekalongan yaitu Kloroquin tab, Kotrimoksazol 120 mg, Obat TB Kat Anak Kombipak, Obat TB Kat FDC Sisipan dan Obat TB Kat III FDC. Tingkat kecukupan obat tertinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak yang berarti persediaan Obat TB Kat I Kombipak dapat tercukupi pemakaiannya selama 198 bulan. Sedangkan tingkat kecukupan obat terendah adalah Ibuprofen 200 mg dimana obat tersebut dapat tercukupi pemakaiannya selama 3 bulan. Persentase tingkat kecukupan obat yang paling tinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak (1100%) dikarenakan obat tersebut jarang digunakan. Sedangkan persentase tingkat kecukupan obat terendah adalah Ibuprofen 200 mg (17,25%), hal ini dikarenakan pemakaian obat tersebut cukup banyak. 2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS khusus lainnya, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik, Praktek Dokter Perorangan, dan praktek pengobatan tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 708 unit, yang terbagi dalam 6 (enam) kepemilikan yaitu : Pemerintah Pusat/Kemenkes (0%), Pemerintah Provinsi (0%), Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 457 unit (64,55%), TNI/POLRI sebanyak 1 unit (0,14%), BUMN sebanyak 3 unit (0,42%), Swasta sebanyak 247 unit (34,89%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

101 Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari rumah sakit umum daerah sebanyak 1 unit, rumah sakit umum swasta sebanyak 5 unit, rumah sakit khusus lainnya 2 unit, Puskesmas perawatan sebanyak 3 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 9 unit, Puskesmas keliling sebanyak 13 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit, rumah bersalin sebanyak 7 unit, balai pengobatan/klinik sebanyak 22 unit, praktik dokter perorangan sebanyak 129 unit, Praktek pengobatan tradisional sebanyak 22 unit, Posyandu sebanyak 401 unit, apotek sebanyak 54 unit, toko obat sebanyak 10 unit, dan gudang farmasi kesehatan sebanyak 1 unit. Sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah Posyandu 56,64% dan terendah adalah Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) 0,14%. Sedangkan menurut kepemilikan/pengelola, sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah sarana kesehatan yang dikelola pemerintah Kota Pekalongan yaitu sebesar 64,55%. Di Kota Pekalongan tidak terdapat sarana pelayanan kesehatan milik Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi. 3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standard dan dapat diakses masyarakat dalam waktu tertentu. Kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang medik untuk mendukung pelayanan medik, untuk menegakkan diagnosis dokter di rumah sakit. Cakupan sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan yang dapat diakses masyarakat di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebagi berikut : RSU (100%), RS Khusus (100%), Puskesmas (100%). Rumah Sakit Umum yang ada di Kota Pekalongan sebanyak 6 RSU, baik pemerintah dan swasta, dan semuanya (100%) sudah memilki minimal empat spesialis dasar. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

102 4. Posyandu Menurut Strata Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya 5 program prioritas yang meliputi KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare, dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Jumlah Posyandu di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 401 buah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan jumlah Posyandu tahun 2012 sebanyak 399 buah. Dasar penghitungan strata/penilaian tingkat perkembangan posyandu yang selama ini digunakan adalah : Penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor : 411.4/05768, tanggal 28 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif yang dinilai meliputi : Variabel Input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan dana. Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, pelaksanaan program pengembangan dan pelaksanaan administrasi. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

103 Variabel Output : D/S, N/S, K/S, Cakupan K4, Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, Cakupan Peserta KB, Cakupan Imunisasi, Cakupan Dana sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vit A, Cakupan Pemberian ASI secara eksklusif dan Frekuensi penimbangan. Rumus Perhitungan Skor Penentuan Strata Posyandu : Total Skor = Jumlah Skor X 100% 35 *) Keterangan : *) Jumlah Item Indikator Dari gambar 5.1 dan gambar 5.2, dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu di Kota Pekalongan mengalami kenaikan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Secara kuantitatif, jumlah Posyandu meningkat dari 399 di tahun 2012 menjadi 401 di tahun Secara kualitatif terlihat dari strata Posyandu, dimana pada tahun 2013 sudah tidak terdapat Posyandu dengan strata Pratama. Selain itu cakupan Posyandu Purnama dan Mandiri meningkat dibandingkan cakupan tahun Cakupan Posyandu Mandiri tahun 2013 sebesar 17,46% meningkat dari tahun 2012 (15,29%). Untuk Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri memiliki kegiatan tambahan/pengembangan dan integrasi yang meliputi kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu Lansia, Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

104 Penggalakan Taman Obat Keluarga (TOGA), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Permasalahan/kendala yang dialami dalam pembinaan Posyandu, antara lain : 1. Masih banyaknya posyandu yang stratanya masih madya. 2. Belum optimalnya pembinaan dan kinerja Pokja/Pokjanal Posyandu 3. Pembinaan posyandu dan kader dari Petugas dan lintas sektor belum optimal dan terpadu 4. Masih kurangnya kemampuan dan keterampilan kader dalam pengelolaan posyandu 5. Sarana dan prasarana posyandu cukup memadai, namun hampir 99 % Posyandu belum memiliki tempat yang permanen. Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya : 1. Meningkatkan strata posyandu dengan mengevaluasi indikator indikator yang belum terpenuhi sesuai SK Gubernur Jawa Tengah. 2. Koordinasi dan inovasi kegiatan Posyandu secara terpadu baik dengan lintas program maupun lintas sektoral. 3. Perlunya peningkatan pengetahuan kader setiap tahun melalui berbagai kegiatan, baik itu cerdas cermat kader Posyandu tentang kesehatan, refreshing maupun jambore kader posyandu. 4. Perlu adanya pembinaan secara rutin dari puskesmas dan berkoordinasi dengan instansi terkait sehingga diperoleh pemikiran pemikiran yang mengarah pada kemajuan posyandu misalnya perlu dibentuk posyandu model dimana program pokok, integrasi dan pengembangan dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan posyandu a. Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang memiliki skor >70-80 % dari hasil perhitungan nilai ke 35 indikator tersebut di atas. Posyandu Purnama di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 214 (53,37%). meningkat dari tahun 2012 (50,38%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

105 Dari gambar tersebut diatas, cakupan Posyandu Purnama cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun demikian tetap diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan Posyandu Purnama. Termasuk didalamnya perhatian dari berbagai sektor/pihak dalam kegiatan revitalisasi Posyandu. b. Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang memiliki skor >80 % dari hasil perhitungan nilai ke 35 indikator tersebut di atas. Posyandu yang mencapai strata Mandiri tahun 2013 sejumlah 70 buah (17,46%). Cakupan tersebut sudah mencapai target SPM 2010 sebesar > 2%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

106 Dari gambar 5.3 dan gambar 5.4 tersebut diatas menunjukkan bahwa adanya kenaikan persentase pencapaian strata. Hal tersebut terjadi seiring adanya kegiatan tambahan/pengembangan dan integrasi di Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri, yang meliputi kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu Lansia, Penggalakan Taman Obat Keluarga (TOGA), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sehingga secara tidak langsung kegiatan tersebut dapat mempengaruhi pencapaian indikator proses maupun indikator output Posyandu. 5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat terdiri atas Desa Siaga, Forum Kesehatan Desa, Poskesdes, Polindes dan Posyandu. Namun di Kota Pekalongan hanya ada Kelurahan Siaga (Desa Siaga di Kota Pekalongan dalam bentuk Kelurahan Siaga karena di Kota Pekalongan tidak terdapat Desa melainkan Kelurahan) dan Posyandu. Desa Siaga/Kelurahan Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Jumlah Kelurahan Siaga di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebanyak 47 Kelurahan. Total UKBM di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebanyak 448 buah, dan UKBM terbanyak adalah Posyandu sebanyak 401 buah (89,51%) yang terbagi dalam strata Madya (117 buah), Purnama (214 buah), Mandiri (70 buah). 6. Data Dasar Puskesmas Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Pelayanan KIA termasuk KB, Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan Pengobatan. Beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas perawatan, disamping menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti pada umumnya Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

107 juga menyediakan fasilitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian Puskesmas perawatan juga berfungsi sebagai Pusat Rujukan Antara yang melayani penderita gawat darurat sebelum dirujuk ke Rumah Sakit. Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan, baik secara fisik maupun dengan peningkatan kualitas pelayanan, yang bertujuan agar pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat, serta masyarakat puas terhadap pelayanan Puskesmas. Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas di Kota Pekalongan adalah 12 buah dan 3 (tiga) diantaranya merupakan Puskesmas Perawatan yaitu Puskesmas Bendan, Puskesmas Kusuma Bangsa dan Puskesmas Sokorejo. Jumlah Puskesmas Pembantu pada tahun 2013 sebanyak 29 unit. Jika dilihat jumlah Puskesmas Pembantu per penduduk maka rasio Puskesmas Pembantu di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 9,97 per penduduk. Sedangkan jumlah Puskesmas Keliling di Kota Pekalongan sebanyak 13 unit. Sedangkan rasio Puskesmas Keliling terhadap Puskesmas pada tahun 2013 adalah 4,47. Ini berarti semua Puskesmas telah memiliki Puskesmas Keliling dan terdapat satu puskesmas yang memiliki 2 puskesmas keliling yaitu Puskesmas Bendan. B. TENAGA KESEHATAN Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan penambahan sarana dan prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta pemberian operasional dan pemeliharaan. Namun dengan semakin tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan semakin meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karakteristik dan fungsinya. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak orang meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar orang. Peningkatan ini berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Selain didukung oleh meningkatnya jumlah tenaga kesehatan tersebut, Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

108 peningkatan mutu pelayanan juga didukung oleh adanya Dokter Fasilitator Kesehatan Masyarakat (Dokter Faskesmas) yang ditempatkan di kelurahan terutama kelurahan yang mempunyai masalah kesehatan. Program Dokter Faskesmas dimulai sejak tahun 2010 sejumlah 5 orang, 2011 sebanyak 6 orang, tahun 2012 sebanyak 7 orang, dan tahun 2013 sebanyak 8 orang. Tenaga kesehatan tersebut tersebar di beberapa unit kerja, yaitu Puskesmas sebanyak 216 orang (17,02%), Rumah Sakit sebanyak 771 orang (60,76%), Sarana kesehatan lain sebanyak 227 orang (17,89%) dan Dinas Kesehatan Kota sebanyak 28 orang (2,21%). 1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan a. Dokter Spesialis Jumlah dokter spesialis di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 74 orang, dimana proporsi dokter spesialis laki-laki sebanyak 61 orang dan perempuan 13 orang, dengan rasio dokter spesialis per penduduk sebesar 25,44, mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012, dimana rasio dokter spesialis per penduduk tahun 2012 sebesar 15,50. Rasio tersebut sudah mencapai target Indonesia Sehat 2010 sebesar 6 per penduduk. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

109 b. Dokter Umum Jumlah tenaga dokter umum di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 83 orang, yang tersebar di berbagai sarana kesehatan di mana proporsi dokter umum laki-laki sebanyak 35 orang dan perempuan 48 orang. Dengan demikian rasio dokter umum per penduduk adalah sebesar 28,54, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (37,20). Namun rasio tersebut masih dibawah target nasional 40 per penduduk. c. Dokter Gigi Jumlah tenaga dokter gigi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 23 orang, di mana proporsi dokter gigi laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan 14 orang, dengan rasio 7,91 per penduduk, meningkat dibanding tahun 2012 (6,89), namun rasio tersebut masih dibawah target nasional 11 per penduduk. Tenaga dokter gigi tersebut bekerja tersebar di sarana kesehatan yaitu di puskesmas, rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

110 d. Dokter Spesialis Gigi Jumlah tenaga dokter spesialis gigi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 1 orang perempuan, dengan rasio 0,34 per penduduk. Tenaga dokter spesialis gigi tersebut saat ini bekerja RSUD Bendan Kota Pekalongan. 2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan a. Bidan Tenaga Bidan terdiri atas D-III Bidan dan Bidan. Jumlah tenaga Bidan di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 203 orang, dengan rasio tenaga Bidan per penduduk sebesar 69,79, meningkat dibandingkan tahun 2012 (54,07). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

111 b. Perawat Tenaga Keperawatan di sini terdiri atas sarjana keperawatan, dan perawat. Jumlah tenaga keperawatan Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 483 orang, dengan proporsi perawat laki-laki sebanyak 169 orang dan perempuan 314 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar 511. Sebagian besar tenaga keperawatan bekerja di rumah sakit. Rasio tenaga perawat per penduduk adalah sebesar 166,05, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 (176,00). c. Perawat Gigi Tenaga perawat gigi di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 17 orang, dengan proporsi perawat laki-laki sebanyak 3 orang dan perempuan 14 orang. Sebagian besar tenaga perawat gigi bekerja di Puskesmas. Rasio tenaga perawat gigi per penduduk adalah sebesar 5, Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Tenaga kefarmasian terdiri atas tenaga eknis kefarmasian dan Apoteker. Jumlah tenaga farmasi di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 229 orang, dengan proporsi tenaga farmasi laki-laki sebanyak 48 orang dan Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

112 perempuan 181 orang. Jumlah tenaga farmasi di Kota Pekalongan tahun ini masih sama dengan tahun Rasio tenaga farmasi per penduduk tahun 2013 sebesar 78,73, menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu 78,87. Sedangkan rasio tenaga apoteker dan Sarjana Farmasi sebesar 27,50 per penduduk, sudah mencapai target nasional sebesar 10 per penduduk. 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan a. Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Masyarakat terdiri atas sarjana kesehatan masyarakat dan D-III kesehatan masyarakat. Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 17 orang yang semuanya adalah perempuan. Rasio Sarjana Kesehatan Masyarakat per penduduk sebesar 5,84, menurun bila dibandingkan tahun 2012 (14,81). Rasio tersebut masih belum mencapai target nasional sebesar 40 per penduduk. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

113 b. Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas D-III Kesehatan Lingkungan dan D-I Kesehatan Lingkungan. Jumlah tenaga kesehatan lingkungan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 15 orang, di mana proporsi laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan sebanyak 7 orang, dengan rasio sebesar 5,16 per penduduk, menurun dibandingkan tahun 2012 (5,17 per penduduk). Bila dibandingkan dengan target nasional sebesar 40 per penduduk, maka rasio tenaga Sanitasi per penduduk tahun 2013 masih jauh dari target. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

114 5. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Tenaga Gizi di sini terdiri atas tenaga nutrisionis dan tenaga dietisien. Jumlah tenaga gizi Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 20 orang di mana proporsi tenaga gizi laki-laki sebanyak 2 orang dan perempuan sebanyak 18 orang, dengan rasio sebesar 6,88 per penduduk mengalami penurunan dibanding tahun 2012 sebesar 7,23 per penduduk. Angka tersebut belum mencapai target nasional sebesar 22 per penduduk. 6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis di Fasilitas Kesehatan Tenaga Teknisi Medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi elektromedik, teknisi gigi, analis kesehatan, refraksionis optisien, ortetik prostetik, rekam medis dan informasi kesehatan, teknisi transfusi darah, teknisi kardiovaskuler. Jumlah tenaga teknisi medis di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 104 orang, dengan rasio sebesar 35,75 per penduduk, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 adalah sebanyak 103 orang dengan rasio sebesar 35,48 per penduduk. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

115 7. Jumlah dan Rasio Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Tenaga Keterapian Fisik meliputi fisioterapis, terapi okupasi, terapi wicara, akupuntur. Untuk saat ini tenaga keterapian fisik di Kota Pekalongan belum ada. 8. Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya di Fasilitas Kesehatan Untuk saat ini tenaga kesehatan lainnya selain tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik serta tenaga teknis di Kota Pekalongan belum ada. 9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Sumber daya manusia kesehatan meliputi tenaga kesehatan dan tenaga bukan kesehatan yang bekerja di sarana kesehatan atau tenaga kesehatan tetapi tidak melakukan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan. Tenaga tersebut meliputi pejabat structural, staf penunjang administrasi, staf penunjang teknologi, staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juru. Jumlah tenaga non kesehatan di Kota Pekalongan sebanyak 256 orang dengan proporsi laki-laki sebanyak 106 orang dan perempuan 150 orang, di mana sebagian besar tenaga non kesehatan ini bekerja di Dinas Kesehatan. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota Pada tahun 2013 jumlah total anggaran kesehatan di Kota Pekalongan sebesar Rp dengan kontribusi terbesar berasal dari APBD Kota Pekalongan sebesar Rp (85,26%). Sedangkan kontribusi terendah adalah sumber APBD Provinsi (0,12%). Persentase pembiayaan kesehatan yang bersumber dari APBN sebesar 14,47% yang terdiri atas Dana Alokasi Khusus (6,64%), JAMKESMAS & JAMPERSAL (5,42%), Bantuan Operasional Kesehatan (1,95%), Dana Dekonsentrasi (0,45%), Sedangkan persentase pembiayaan kesehatan bersumber pinjaman/hibah luar negeri sebesar 0,15%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

116 Total anggaran kesehatan Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar Rp meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp Dengan demikian persentase APBD bidang Kesehatan terhadap APBD Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,37%, menurun dibandingkan dengan tahun 2012 (6,46%). Sedangkan anggaran kesehatan perkapita tahun 2013 sebesar Rp ,- lebih banyak dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar Rp ,- Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

117 BAB VI KESIMPULAN A. Derajat Kesehatan 1. Mortalitas/Angka Kematian a. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2013 di Kota Pekalongan sebesar 14,19/1000 Kelahiran Hidup, sudah melampaui target MDGs (Millenium Development Goals) 2015 yaitu 17/1000 kelahiran hidup. b. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 17,32/1000 kelahiran hidup, sudah melampaui target MDGs 2015 yaitu sebesar 23/1000 kelahiran hidup. c. Angka Kematian Ibu (AKI) pada Tahun 2013 di Kota Pekalongan sebesar 98,99/ kelahiran hidup, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 81,97/ kelahiran hidup. d. Angka kematian kecelakaan lalu lintas di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 13,06 per penduduk. 2. Morbiditas/Angka Kesakitan a. Penemuan kasus AFP tahun 2013 sejumlah 3 kasus (3,93/ penduduk usia < 15 th), sudah mencapai target SPM yaitu 2/ penduduk usia < 15 th). b. Prevalensi Tuberkulosis di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 230 per penduduk. c. Case Detection Rate (CDR) / Angka Penemuan penderita TB Paru di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 114,41%, mengalami kenaikan dari tahun 2012 (111,66%). d. Angka Kesembuhan (cure rate) TB Paru di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 81,42% meningkat dari tahun 2012 (74,06%). e. Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2013 sebesar 57,47% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak kasus, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (33,67%), akan tetapi masih di bawah target SPM yaitu sebesar 100%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

118 f. Jumlah kasus HIV yang dilaporkan di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 3 kasus, kasus AIDS sebanyak 21 kasus dengan jumlah kematian karena AIDS sebanyak 8 kasus. g. Pada tahun 2013 di Kota Pekalongan dilaporkan tidak ditemukan kasus infeksi menular seksual (IMS). h. Jumlah pendonor pada tahun 2013 sebanyak orang, dan dilakukan pemeriksaan sampel darah sebanyak (100%). Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan 1 sampel darah yang positif HIV. i. Cakupan penemuan dan penanganan kasus penyakit Diare tahun 2013 sebesar 106,85%, mengalami kenaikan bila dibandingkan cakupan tahun 2012 (105,87%). j. Di Kota Pekalongan pada tahun 2013, terdapat kasus baru tipe Multi Basiler/Kusta Basah sebanyak 77 kasus dan tipe Pausi Basiler/Kusta Kering sebanyak 12 kasus dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 30,60 per penduduk. Proporsi cacat tingkat II tahun 2013 sebesar 5,62%. Sedangkan proporsi anak diantara penderita baru pada tahun 2013 sebesar 5,62%. k. Hasil pengobatan tipe MB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2011, dari 80 penderita dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 73 orang atau mencapai 91,25% sehingga Kota Pekalongan sudah melampaui target Nasional (90%). Sedangkan hasil pengobatan tipe PB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2012, dari 11 penderita diobati dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 11 orang atau mencapai 100 % sehingga di tingkat Kota Pekalongan sudah mencapai target yang diharapkan Nasional 95%. l. Angka kesakitan/ Incidence Rate ( IR ) DBD di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 21 per penduduk, meningkat bila dibandingkan IR DBD tahun 2012 yaitu 5,17 per penduduk. m. Angka kematian/case fatality Rate (CFR) DBD di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 3,28%, meningkat bila dibandingkan CFR DBD tahun 2012 (0% ), dan belum mencapai target nasional yaitu <1%. n. Sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ditemukan kasus suspek malaria import. o. Pada tahun 2013 di Kota Pekalongan tidak ditemukan adanya angka kematian/case Fatality Rate (CFR) Malaria. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

119 p. Secara kumulatif, jumlah kasus Filariasis di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 349 kasus klinis dan 37 kasus kronis dengan angka kesakitan sebesar 132,71 per penduduk. Pada tahun 2013 ditemukan 7 kasus baru klinis. q. Yang termasuk dalam PD3I yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus Non Neonatorum, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, Hepatitis B. Pada tahun 2013, ditemukan adanya kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit campak sebanyak 6 kasus, dan dari semua kasus tersebut tidak terdapat kasus kematian. r. Pada tahun 2013, di Kota Pekalongan tercatat kasus tertinggi Penyakit Tidak Menular adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu sebanyak penderita (58,82%). Sedangkan kasus terendah penyakit tidak menular adalah kelompok neoplasma yaitu sebanyak 134 penderita (0,44%). Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 134 kasus (0,44%), terdiri atas Ca Serviks 27 kasus (0,09%), Ca mamae 98 kasus (0,32%), Ca Hepar 4 kasus (0,01%) dan Ca Paru 5 kasus (0,02%). Prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin sebesar 1,50%, sedangkan prevalensi diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin sebesar 23,92%. Untuk kelompok penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, prevalensi yang tertinggi adalah penyakit hipertensi essensial sebesar 43,74% dan prevalensi terendah adalah AMI yaitu sebesar 0,18%, sedangkan prevalensi penyakit stroke hemoragik sebesar 0,33%, dan penyakit stroke non hemoragik sebesar 1,23%. Prevalensi kasus PPOK sebesar 1,86%, prevalensi penyakit asma bronkial sebesar 11,47% serta psikosis sebesar 1,97%. 3. Status Gizi a. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 279, menurun dibanding tahun 2012 sebanyak 467. Persentase BBLR tahun 2013 sebesar 4,83%, menurun dibanding tahun 2012 (7,66%). b. Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 10,86% meningkat bila dibandingkan tahun 2012 (3,41%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

120 c. Balita gizi buruk tahun 2013 berjumlah 18 orang, meningkat bila dibandingkan dengan kasus gizi buruk tahun 2012 sebanyak 15 kasus. Semua kasus gizi buruk mendapatkan perawatan (100%). B. Upaya Kesehatan 1. Pelayanan Kesehatan a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di Kota Pekalongan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 97,19% pada tahun 2012 naik menjadi 97,85% pada tahun b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 94,66%, turun dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 95,03%, sehingga belum mencapai target SPM 2015 sebesar 95%. c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, tidak termasuk oleh dukun bayi meskipun terlatih dan didampingi oleh bidan) di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 100% mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 99,93%, dan sudah mencapai target SPM 2015 (90%). d. Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,90%. Angka tersebut sama dengan cakupan tahun 2012 dan cakupan tersebut telah melampuai target SPM tahun 2015 (90%). e. Jumlah komplikasi kebidanan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 1342 (20% dari jumlah ibu hamil). Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2013 sebesar 98,81%, dan sudah mencapai target SPM tahun 2015 (80%). f. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN-1) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,70%, dan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN-lengkap) sebesar 99,18%, jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yaitu untuk kunjungan KN 1 sebesar 99,62% dan KN 3 sebesar 98,30%. g. Cakupan kunjungan bayi di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebesar 93,93% menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 97,13%, akan tetapi angka tersebut sudah mencapai target SPM yaitu 90%. h. Tahun 2013, perkiraan bayi dengan komplikasi di Kota Pekalongan bila dihitung dari banyaknya sasaran bayi, maka jumlahnya sebesar 909 bayi. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

121 Dari jumlah tersebut yang mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 866 bayi (95,25%), dan sudah mencapai target SPM sebesar 80%. i. Jumlah balita di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak , dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak (89,70%) dan belum mencapai target SPM sebesar 90%. j. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI oleh Tenaga Kesehatan / Guru UKS / Kader Kesehatan Sekolah pada tahun 2013 sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2012, dan angka tersebut sudah mencapai target SPM 100%. k. Jumlah siswa SD dan setingkat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak anak, dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS sebanyak anak (94,80%). l. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,22%, meningkat bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar 98,88%. m. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita pada tahun 2013 tercapai 95,34%, turun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 sebesar 98,14%. n. Cakupan pemberian vitamin A untuk ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,33% turun bila dibandingkan dengan cakupan pemberian Vitamin A tahun 2012 yaitu sebesar 94,45%. o. Cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,34% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 94,91%. p. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 65,97%, meningkat dari tahun 2012 yaitu sebesar 55,02%. Meski terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, namun pencapaian tersebut masih jauh dari target yang diharapkan sebesar 80%. q. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan ASI (MP-ASI) pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin tahun 2013 sebesar 19,73%. r. Cakupan balita ditimbang tahun 2013 sebesar 82,25% mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 78,10%. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

122 s. Jumlah balita gizi buruk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 18 anak, dan semuanya mendapatkan perawatan sesuai dengan pedoman (100%). t. Cakupan desa dengan garam beryodium pada tahun 2013 sebanyak 93,62% menurun bila dibandingkan tahun 2012 (97,87%). u. Jumlah peserta KB baru pada tahun 2013 sebanyak atau 11,58% dari jumlah PUS yang ada, meningkat jika dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta KB baru di Kota Pekalongan sebanyak atau 10,06% dari jumlah PUS yang ada. v. MKJP peserta KB aktif tahun 2013 sebesar IUD (7,44%), MOP (0,15%), MOW (2,84%) dan Implant (2,88%). Non MKJP Suntik (63,70%), PIL (16,90%) dan Kondom (6,08%). w. Jumlah peserta KB Aktif di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak atau 85,36% dari jumlah PUS yang ada, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 79,88%, dan sudah mencapai target SPM 2015 (70%). x. Pencapaian UCI di Kota Pekalongan tahun 2013 sudah mencapai terget SPM yaitu 100%. Angka tersebut sama dengan capaian pada tahun 2012 yang juga sudah berhasil mencapai 100%. y. Cakupan masing masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut : BCG (99,95%), DPT1+HB1 (98,88%), DPT3+HB3 (97,99%), Polio 3 (98,42%), Campak (97,72%). z. DO imunisasi DPT1-Campak Di Kota Pekalongan pada tahun 2013 tercatat 1,17% meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 1,74%. aa. Jumlah ibu hamil di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 6710, yang mendapat TT-1 sebesar 22,50%, TT-2 sebesar 10,25%, TT-3 sebesar 23,67%, TT-4 sebesar 15,53%, TT-5 sebesar 13,22%, dan TT2+ sebesar 62,67%. bb. Tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 3.495, sementara jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak 2.235, dengan demikian rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap tahun 2013 sebesar 1.56, menurun apabila dibandingkan tahun 2012 (1.66). cc. Persentase jumlah murid yang diperiksa tahun 2013 (50,68%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 (27,96%). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

123 dd. Cakupan perawatan gigi dan mulut murid SD/MI di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 56,81%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (36,34%). ee. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 77,84%, naik bila dibandingkan tahun 2012 (58,95%) dan angka tersebut belum mencapai target SPM 2010 sebesar 70%. ff. Puskesmas rawat inap dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 3 puskesmas atau 100%. Jumlah rumah sakit umum dengan pelayanan gawat darurat sebanyak 100%, rumah sakit jiwa 0% dan rumah sakit khusus lainnya sebesar 100%. gg. Tahun 2013 terjadi KLB di Kota Pekalongan, yaitu KLB Cikungunya di mana jumlah kecamatan yang terserang 1 kecamatan dengan 1 kelurahan serta KLB Keracunan Makanan dengan jumlah kecamatan yang terserang 1 kecamatan dengan 1 kelurahan dan semua KLB telah ditangani kurang dari 24 jam (100%). hh. Jumlah penduduk terancam KLB tahun 2013 untuk Cikungunya sebanyak jiwa dan untuk keracunan makanan sebanyak 400 jiwa. Sedangkan yang menderita akibat kejadian luar biasa untuk Cikungunya sebanyak 55 jiwa dan untuk keracunan makanan sebanyak 52 jiwa dengan attack rate atau rata-rata kejadian untuk Cikungunya sebesar 1,33%, sedangkan untuk keracunan makanan sebesar 13%. Dari sejumlah penderita tersebut, tidak ditemukan adanya kematian, dengan demikian CFR 0%. ii. Penyuluhan kelompok pada tahun 2013 sebanyak kali. Sedangkan penyuluhan massa telah dilakukan kali 2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan a. Cakupan penduduk peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 47,04% menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,32%. b. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak orang. Masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan strata 1 sebesar (149,01%), sedangkan yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

124 sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan strata 3 sebanyak orang (23,82%). c. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak orang, mendapatkan pelayanan rawat inap di sarana kesehatan strata 1 sebanyak 794 orang (0,69%), sedangkan di sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan 3 sebanyak orang (11,33%). d. Cakupan kunjungan rawat jalan akumulasi sampai dengan tahun 2013 di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan sebesar 207,61%. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 secara akumulasi sebesar 12,33%. e. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 892 kali. f. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) tahun 2013 rata-rata sebesar 34,20. Sedangkan angka yang dapat ditolerir maksimum 45. g. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 53,17%. h. Rata rata LOS rumah sakit di Pekalongan tahun 2013 sebesar 3,33 hari menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 3,61 hari, sedangkan secara umum nilai LOS yang ideal antara 6 9 hari. i. Rata-rata TOI di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 2,93 hari. Angka ideal untuk TOI adalah 1 3 hari. 3. Perilaku Hidup Masyarakat a. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna sebesar 94,65% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 93,8%. 4. Keadaan Lingkungan a. Pada tahun 2013 sebanyak rumah (55,99%) telah diperiksa kondisi lingkungannya secara sampling dan yang memenuhi syarat rumah sehat Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

125 sebesar 85,81%. Cakupan ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 53,72%. b. Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk sebanyak , yang bebas jentik nyamuk sebanyak rumah (94%) mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (93,09%). c. Jumlah keluarga yang diperiksa akses air bersih sebanyak KK (65,19%) dari KK dan yang telah memiliki akses sarana air bersih sebanyak (100%), angka tersebut masih sama dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 yang juga sebesar 100%. d. Jumlah keluarga yang diperiksa sumber air minumnya sebanyak KK (65,19%) dari KK dan yang telah menggunakan sumber air minum terlindung sebanyak KK (63,14%) mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 99,99%. e. Jumlah KK yang telah memilki jamban sehat tahun 2013 sebanyak (100%), cakupan tersebut sama bila dibandingkan dengan cakupan tahun f. Cakupan keluarga yang memilki tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak KK (92,07%), meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 91,79%. g. Jumlah KK yang memilki tempat pengelolaan air limbah sehat tahun 2013 sebanyak (95,68%), meningkat dari tahun 2012 sebesar 95,58%. h. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 meliputi hotel 100%, restoran/rumah makan 92,80%, pasar 100%, dan TUPM lainnya 96,16%. i. Pada tahun 2013 pencapaian cakupan institusi yang dibina yaitu sarana pelayanan kesehatan 100%, instalasi pengolahan air minum 100%, sarana pendidikan 100%, sarana ibadah 100%, perkantoran 100% dan sarana lain 100%. C. Sumber Daya Kesehatan 1. Sarana Kesehatan a. Pada tahun 2013 dari 36 jenis obat yang dilaporkan oleh Instalasi Farmasi Kota Pekalongan, stock terbanyak adalah Amoxisilin 500 mg sebanyak Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

126 capl, dengan pemakaian rata-rata perbulan ,67. Ada beberapa jenis obat yang tidak ada stocknya di Instalasi Farmasi Kota Pekalongan yaitu Kloroquin tab, Kotrimoksazol 120 mg, Obat TB Kat Anak Kombipak, Obat TB Kat FDC Sisipan, dan Obat TB Kat III FDC. b. Pemakaian obat rata-rata perbulan terbanyak adalah Parasetamol 500 mg sebanyak ,33. Ada beberapa obat yang jarang dipakai bahkan tidak pernah dipakai yaitu Obat TB Kat I Kombipak. c. Tingkat kecukupan obat tertinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak yang berarti persediaan obat TB Kat I Kombipak dapat tercukupi pemakaiannya selama 198 bulan. Sedangkan tingkat kecukupan obat terendah adalah Ibuprofen 200 mg, dimana obat tersebut dapat tercukupi pemakaiannya selama 3 bulan. d. Persentase tingkat kecukupan obat yang paling tinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak (1100%), terendah adalah Obat Ibuprofen 200 mg dengan tingkat kecukupan obat 17,25%. e. Jumlah puskesmas perawatan sebanyak 3 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 9 unit, Puskesmas keliling sebanyak 13 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit. f. Jumlah rumah sakit di Kota Pekalongan sebanyak 8 unit yang terdiri atas rumah sakit umum pemerintah sebanyak 1 unit, rumah sakit umum swasta sebanyak 5 unit, rumah sakit khusus lainnya 2 unit. 2. Tenaga Kesehatan a. Rasio dokter spesialis per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 25,44 mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 (15,50). b. Rasio dokter umum per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 26,47 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (37,20). c. Rasio dokter gigi per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 7,91 meningkat bila dibandingkan tahun 2012 (6,89). Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

127 d. Rasio dokter spesialis gigi per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 0,34. e. Rasio tenaga bidan per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 69,79 meningkat bila dibandingkan tahun 2012 (54,07). f. Rasio tenaga perawat per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 166,05 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 (176,00). g. Rasio tenaga perawat gigi per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 5,84. h. Rasio tenaga farmasi per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 78,73 menurun bila dibandingkan tahun 2012 (78,87). i. Rasio Sarjana Kesehatan Masyarakat per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 5,84, menurun bila dibandingkan tahun 2012 (14,81). j. Rasio tenaga kesehatan lingkungan sebesar 5,16 per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013, menurun bila dibandingkan tahun 2012 (5,17). k. Rasio tenaga gizi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,88 per penduduk mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang berjumlah 7,23. l. Rasio tenaga teknisi medis sebesar 35,75 per penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 26,86 per penduduk. m. Jumlah tenaga keterapian fisik di Kota Pekalongan tahun 2013 belum ada. n. Jumlah tenaga kesehatan lainnya (pengelola program kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya) di Kota Pekalongan tahun 2013 belum ada. o. Jumlah tenaga non kesehatan di fasilitas kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 256 orang. 3. Pembiayaan Kesehatan Besaran pembiayaan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,37% dari seluruh pembiayaan Kota Pekalongan. Anggaran tersebut mengalami penurunan sebesar 0,09% dibandingkan dengan anggaran tahun Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

128 2012 yang sebesar 6,46%. Sedangkan anggaran kesehatan perkapitanya adalah sebesar Rp ,- Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran kesehatan di Kota Pekalongan dalam upaya mewujudkan Masyarakat Kota Pekalongan Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Semoga gambaran tersebut dapat menjadi bahan evaluasi serta perencanaan pembangunan kesehatan di Kota Pekalongan pada masa yang akan datang. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun

129 RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 45 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 47 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 145, , ,870 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.2 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 44.5 Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf % Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 2,983 3,078 6,061 Bayi Tabel 6 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) Tabel 6 12 Jumlah Bayi Mati Bayi Tabel 7 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per KH Tabel 7 14 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 7 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per KH Tabel 7 16 Jumlah Kematian Ibu 6 Ibu Tabel 8 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 99.0 per KH Tabel 8 B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.93 per pend <15thn Tabel 9 19 Angka Insidens TB Paru per penduduk Tabel Angka Prevalensi TB Paru per penduduk Tabel 10

130 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 21 Angka kematian akibat TB Paru per penduduk Tabel Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) % Tabel Success Rate TB Paru % Tabel Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru AIDS Kasus Tabel Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Donor darah diskrining positif HIV % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Kasus Tabel Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun % Tabel Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta % Tabel Angka Prevalensi Kusta per Penduduk Tabel Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD % Tabel 23

131 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) per penduduk Tabel Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel 25 B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel Balita Gizi Baik % Tabel Balita Gizi Kurang % Tabel Balita Gizi Buruk % Tabel 27 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan % Tabel Pelayanan Ibu Nifas % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Neonatal Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A % Tabel Peserta KB Baru % Tabel Peserta KB Aktif % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) % Tabel Desa/Kelurahan UCI % Tabel 38

132 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1.17 % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin % Tabel Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) % Tabel Balita ditimbang % Tabel Balita berat badan naik % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 46 Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 47 Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level % Tabel Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut % Tabel 53 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar % Tabel Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas % Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56

133 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Gross Death Rate (GDR) di RS per pasien keluar Tabel Nett Death Rate (NDR) di RS per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS % Tabel Length of Stay (LOS) di RS 3.33 Hari Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 2.93 Hari Tabel 60 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-phbs % Tabel 61 C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat % Tabel Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes % Tabel Keluarga dengan sumber air minum terlindung % Tabel Keluarga memiliki Jamban Sehat % Tabel Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat % Tabel Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat % Tabel TUPM Sehat % Tabel Institusi dibina kesehatan lingkungannya % Tabel 68 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 6.00 Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 Tabel 70

134 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 121 Jumlah Puskesmas Perawatan 3.00 Tabel Jumlah Puskesmas non-perawatan 9.00 Tabel Jumlah Apotek Tabel Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan % Tabel Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar % Tabel Jumlah Posyandu Posyandu Tabel Posyandu Aktif % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 1.59 per 100 balita Tabel Jumlah Desa Siaga Desa Tabel Desa Siaga Aktif % Tabel Jumlah Poskesdes - Poskesdes Tabel 73 D.2 Tenaga Kesehatan 132 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel Rasio Dokter Spesialis per penduduk Tabel Jumlah Dokter Umum Orang Tabel Rasio Dokter Umum per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi Orang Tabel Jumlah Dokter Spesialis Gigi Orang Tabel Jumlah Bidan Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk per penduduk Tabel Jumlah Perawat Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel Jumlah Tenaga Keterapian Medis Orang Tabel Jumlah Tenaga Teknisi Medis Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya Tabel Jumlah Tenaga Non Kesehatan Tabel 82

135 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran D.3 Pembiayaan Kesehatan 149 Total Anggaran Kesehatan 54,572,081, Rp Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6.37 % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita 187, Rp Tabel 83 Pekalongan, 25 September 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dr. Dwi Heri Wibawa, M.Kes NIP

136 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK ) TANGGA TANGGA per km #DIV/0! #DIV/0! 1 Pekalongan Barat ,306 21, ,085 2 Pekalongan Timur ,915 16, ,714 3 Pekalongan Utara ,791 18, ,228 4 Pekalongan Selatan ,858 13, ,357 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #REF! #REF! #REF! 0 #REF! #REF! #REF! 0 - #DIV/0! #DIV/0! ,870 70, ,428 Sumber: BPS Kota Pekalongan 2013 Ket : Jumlah rumah tangga dan rata-rata jiwa/rumah tangga menggunakan data BPS Kota Pekalongan tahun 2011

137 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN >=65 JUMLAH >=65 JUMLAH GUNGAN Pekalongan Barat 91,306 4,168 7,957 22,780 9,008 1,766 45,679 3,686 7,757 22,260 9,440 2,484 45, RASIO BEBAN TANG RASIO JENIS KELAMIN 2 Pekalongan Timur 63,915 2,699 5,622 16,099 6,148 1,248 31,816 2,567 5,187 15,762 6, , Pekalongan Utara 77,791 3,504 7,041 19,367 7,417 1,394 38,723 3,255 6,920 19,278 7,649 1,966 39, Pekalongan Selatan 57,858 2,756 5,366 15,148 5, ,232 2,613 5,264 14,345 5,014 1,390 28, #### #REF! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 290,870 13,127 25,986 73,394 27,660 5, ,450 12,121 25,128 71,645 28,624 7, , Sumber: BPS Kota Pekalongan 2013 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:

138 TABEL 3 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN ,127 12,121 25, ,918 12,370 25, ,068 12,758 25, ,689 12,979 26, ,213 12,817 27, ,808 12,157 24, ,625 11,833 23, ,039 11,266 22, ,020 10,593 20, ,181 9,874 19, ,224 8,501 16, ,439 6,299 12, ,816 3,950 7, ,275 2,853 5, ,462 2,109 3, ,546 2,940 4,486 JUMLAH 145, , ,870 Sumber: BPS Kota Pekalongan 2013

139 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK MELEK MELEK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF HURUF Pekalongan Barat 40,470 34, ,098 33, ,568 68, Pekalongan Timur 29,368 25, ,290 24, ,658 50, Pekalongan Utara 34,460 28, ,396 27, ,856 56, Pekalongan Selatan 25,256 21, ,445 20, ,701 42, JUMLAH (KAB/KOTA) 129, , , , , , Sumber: BPS Kota Pekalongan 2013 Sumber : DINDUKCAPIL KOTA PEKALONGAN 2013

140 TABEL 5 NO KECAMATAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI LAKI-LAKI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH 1 Pekalongan Barat 1,068 4,856 12,613 7,783 10, ,882 40,470 1,555 4,797 13,103 7,273 9,504 1,347 2,519 40,098 2,623 9,653 25,716 15,056 19,780 2,339 5,401 80,568 2 Pekalongan Timur 1,029 3,128 9,407 6,085 7, ,442 29,368 1,411 3,087 10,179 5,648 7, ,228 29,290 2,440 6,215 19,586 11,733 14,773 1,241 2,670 58,658 3 Pekalongan Utara 1,706 4,359 11,696 6,270 8, ,408 34,460 2,486 4,296 11,750 6,094 7, ,306 34,396 4,192 8,655 23,446 12,364 16,121 1,364 2,714 68,856 4 Pekalongan Selatan 727 2,711 10,189 6,114 4, , ,786 9,928 5,425 4, ,445 1,645 5,497 20,117 11,539 9, ,256 49,701 JUMLAH (KAB/KOTA) 4,530 15,054 43,905 26,252 31,067 2,373 6, ,554 6,370 14,966 44,960 24,440 28,622 3,203 5, ,229 10,900 30,020 88,865 50,692 59,689 5,576 12, ,783 Sumber: BPS Kota Pekalongan 2013 Sumber : DINDUKCAPIL KOTA PEKALONGAN 2013

141 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + HIDUP + HIDUP + HIDUP MATI HIDUP MATI MATI MATI MATI Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 2, ,003 3, ,103 6, ,106 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

142 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA 1 Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

143 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot #REF! #REF! JUMLAH (KAB/KOTA) 6, ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Bidang Kesga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

144 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) L P L P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan 1,991 1, Tondano 2,764 2, Klego 1,638 1, Sokorejo 1,928 1, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 4,459 4, Krapyak Kidul 3,568 3, Dukuh 2,518 2, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 3,377 3, Jenggot 4,745 4, #REF! JUMLAH (KAB/KOTA) 39,113 37, Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

145 TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU JUMLAH KASUS TB PARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 1 Pekalongan Barat Bendan , Kramatsari , Tirto , Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , Klego , Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa , Krapyak Kidul , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan , Jenggot , UPTD BKPM #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD Bendan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Siti Khadijah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Budi Rahayu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Karomah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 145, , , ANGKA INSIDENS PER PENDUDUK KEMATIAN PER PENDUDUK Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:

146 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU TB PARU KLINIS BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot UPTD BKPM #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD Bendan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Siti Khadijah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Budi Rahayu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Karomah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,849 1,827 3, Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

147 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot UPTD BKPM RSUD Bendan RS Siti Khadijah RS Budi Rahayu RS Karomah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

148 TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PNEUMONIA PADA BALITA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH KEMATIAN 1 Pekalongan Barat Bendan 1,642 1,469 3, Kramatsari , Tirto , Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , Klego , Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1,422 1,433 2, Krapyak Kidul , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 1,022 1,047 2, Jenggot 1,347 1,496 2, #REF! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! Rumah Sakit #REF! 11,406 11,334 22,740 1,141 1,133 2, #REF! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 11,406 11,334 22,740 2,281 2,267 3, , Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Kematian Pneumonia:..

149 TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS H I V JUMLAH KASUS BARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan A I D S INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan: DO dituangkan - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan segala penyakit. - AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. - IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah infeksi yang salah satunya menular melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah tertular.

150 TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV JUMLAH PENDONOR L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 UNIT TRANSFUSI DARAH 7,605 3,183 10,788 7, , , JUMLAH 7,605 3,183 10,788 7, , , Sumber: UDD PMI Kota Pekalongan

151 TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 DIARE NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DITANGANI L P L + P Kematian Diare L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 21,522 21,640 43, , , Kramatsari 11,216 11,128 22, Tirto 12,941 12,859 25, , Pekalongan Timur Noyontaan 8,060 8,264 16, , Tondano 10,352 10,201 20, Klego 6,484 6,909 13, Sokorejo 6,920 6,725 13, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 16,604 16,597 33, , , , Krapyak Kidul 13,000 13,091 26, , Dukuh 9,119 9,380 18, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 12,214 12,050 24, , , Jenggot 17,018 16,576 33, , , #REF! Rumah Sakit #REF! JUMLAH (KAB/KOTA) 145, , ,870 6,153 6,151 12,304 6, , , Sumber:Bidang P2P-PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan: pada DO Semula: Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006 Direvisi menjadi Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010

152 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK Sumber:Bidang P2P-PL

153 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano #DIV/0! #DIV/0! Klego Sokorejo #DIV/0! #DIV/0! Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL

154 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS TERCATAT PB MB JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK Sumber:Bidang P2P-PL

155 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2012 L P L + P 2011 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Kramatsari #DIV/0! #DIV/0! Tirto #DIV/0! Pekalongan Timur Noyontaan #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Tondano Klego #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sokorejo #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Pekalongan Utara Kusuma Bangsa #DIV/0! Krapyak Kidul #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Jenggot #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data. Catatan: SEMULA: Pada DO RFT: Penderita kusta waktu tertentu. MENJADI: Pada DO RFT: Penderita kusta waktu satu tahun.

156 TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM PERTUSIS JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL 1 Pekalongan Barat Bendan 0 0 Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot #REF! JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber:Bidang P2P-PL

157 TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P NIHIL NIHIL 1 Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot #REF! 0 0 #REF! 0 0 #REF! 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0.00 Sumber:Bidang P2P-PL

158 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Klego #DIV/0! Sokorejo #DIV/0! Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER PENDUDUK Sumber:Bidang P2P-PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

159 TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH PENDERITA DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH (positif) MALARIA MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P NIHIL NIHIL NIHIL 1 Pekalongan Barat Bendan 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Kramatsari #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Tirto #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 Pekalongan Timur Noyontaan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Tondano #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Klego #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sokorejo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 Pekalongan Utara Kusuma Bangsa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Krapyak Kidul #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Dukuh #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Jenggot #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CFR JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ANGKA KESAKITAN (API) PER PENDUDUK Sumber:Bidang P2P-PL

160 TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan /2 Kramatsari /3 Tirto /4 0 2 Pekalongan Timur Noyontaan /2 Tondano /2 Klego /3 Sokorejo /0 0 3 Pekalongan Utara Kusuma Bangsa /2 Krapyak Kidul /3 Dukuh /6 0 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan /3 Jenggot /7 JUMLAH (KAB/KOTA) /37 ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL

161 TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot BBLR L P L + P L P L + P JUMLAH (KAB/KOTA) 2,983 3,078 6,061 2, , , Sumber: Bidang Kesga

162 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 1,329 1,187 2, , , Kramatsari , Tirto , , BALITA 2 Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , , Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1,174 1,179 2, , , , Krapyak Kidul , , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan , , Jenggot 1,124 1,253 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 9,371 9,332 18, , , , , , Sumber: Bidang Kesga

163 TABEL 28 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH MENDAPAT YANKES % 1 Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 6,710 6, , ,076 6, ,076 6, Sumber: Bidang Kesga

164 TABEL 29 NO KECAMATAN PUSKESMAS PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 6,710 1, , , , Sumber:Bidang P2P-PL

165 TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber: Bidang Kesga

166 TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN KEBIDANAN/KOM PLIKASI DITANGANI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI L P L + P S % L P L + P L P L + P S % S % S % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesga 1342

167 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH VIT A L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S % Pekalongan Barat Bendan ,346 1,184 2,530 1, , , Kramatsari , , Tirto ,457 1,422 2,879 1, , , Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , , Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa ,453 1,440 2,893 1, , , Krapyak Kidul , , Dukuh , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan ,103 1,098 2,201 1, , , Jenggot ,045 1,094 2,139 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 1,632 1,592 3,224 1, , , ,562 10,331 20,893 10, , , ,364 6, Sumber: Bidang Kesga

168 TABEL 33 NO KECAMATAN PUSKESMAS IUD % MOP % MOW % PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 MKJP IM PLAN PESERTA KB AKTIF % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan , , , Kramatsari , , , Tirto , , , NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP 2 Pekalongan Timur Noyontaan , , , Tondano , , , Klego , , Sokorejo , , , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa , , , Krapyak Kidul , , , Dukuh , , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan , , , Jenggot , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 2, , , , , , , , , Sumber: Bidang Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

169 TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP % NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP + MKJP + OBAT LAIN NON IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % % JUMLAH % NON VAGINA NYA MKJP MKJP Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot , , JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , Sumber: Bidang Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

170 TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 6, , Kramatsari 3, , Tirto 4, , Pekalongan Timur Noyontaan 2, , Tondano 3, , Klego 1, , Sokorejo 2, , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 5, , Krapyak Kidul 3, , Dukuh 3, , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 4, , Jenggot 5,431 1, , JUMLAH (KAB/KOTA) 46,423 5, , Sumber: Bidang Kesga

171 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 2,983 3,078 6,061 2, , , , , , Sumber: Bidang Kesga

172 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI) L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 2,983 3,078 6,061 2, , , Sumber: Bidang Kesga

173 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL

174 TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI DO RATE (%) JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 2,983 3,078 6,061 2, , , , , , , , , Sumber:Bidang P2P-PL

175 TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI BCG POLIO3 L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 2,983 3,078 6,061 2, , , , , , Sumber:Bidang P2P-PL

176 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L + P 1 Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 1,077 1,124 2, , Sumber: Bidang Kesga

177 TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 ANAK 6-23 BULAN NO KECAMATAN PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI % L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) , Sumber: Bidang Kesga

178 TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 1,327 1,191 2,518 1, , , Kramatsari , , Tirto , , Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , , Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1,093 1,093 2, , Krapyak Kidul , , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan , , Jenggot 959 1,105 2, , JUMLAH (KAB/KOTA) 8,880 8,845 17,725 7, , , Sumber: Bidang Kesga

179 TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA YANG ADA BALITA DITIMBANG BB NAIK BGM L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 1,642 1,469 3,111 1, , , , , Kramatsari , , Tirto , , , Pekalongan Timur Noyontaan , , Tondano , , , Klego , Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1,422 1,433 2,855 1, , , , Krapyak Kidul , , , Dukuh , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 1,022 1,047 2, , , Jenggot 1,347 1,496 2,843 1, , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 11,406 11,334 22,740 9, , , , , , Sumber: Bidang Kesga 77.11

180 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P S % S % S % Pekalongan Barat Bendan #DIV/0! Kramatsari Tirto #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 2 Pekalongan Timur Noyontaan #DIV/0! Tondano Klego #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! Dukuh #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan #DIV/0! Jenggot #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesga

181 TABEL 46 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 3,009 2,643 5,652 3, , , CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

182 TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 MURID SD DAN SETINGKAT NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STRATA UKS L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 2,895 2,629 5,524 2, , , Kramatsari 1, ,967 1, , Tirto 1,320 1,225 2,545 1, , , Pekalongan Timur Noyontaan 955 1,055 2, , Tondano 1,532 1,354 2,886 1, , , Klego , , Sokorejo , , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 2,026 1,904 3,930 1, , , Krapyak Kidul 1,298 1,313 2,611 1, , , Dukuh 1,368 1,292 2,660 1, , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 1,243 1,181 2,424 1, , , Jenggot 1,846 1,867 3,713 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 17,134 16,043 33,177 16, , , Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

183 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P L % P % L+P % Pekalongan Barat Bendan 1,756 2,114 3,870 1, , , Kramatsari 937 1,159 2, , Tirto 972 1,135 2, , Pekalongan Timur Noyontaan Tondano 830 1,048 1, Klego 702 1,020 1, Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1,421 1,615 3,036 1, , , Krapyak Kidul 875 1,063 1, , Dukuh 747 1,008 1, , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 713 1,013 1, , Jenggot 1,015 1,257 2, , JUMLAH (KAB/KOTA) 11,217 13,066 24,283 9, , , Sumber: Bidang Kesga

184 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN SARANA YANKES.LAINNYA (BKPM) JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

185 TABEL 50 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Chikungunya 1 1 2,102 2,026 4, Keracunan Makanan Sumber:Bidang P2P-PL

186 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM Pekalongan Barat Bendan Kramatsari #DIV/0! Tirto #DIV/0! 0 2 Pekalongan Timur Noyontaan #DIV/0! Tondano #DIV/0! Klego #DIV/0! Sokorejo #DIV/0! 0 3 Pekalongan Utara Kusuma Bangsa #DIV/0! Krapyak Kidul #DIV/0! Dukuh #DIV/0! 0 JUMLAH DESA/KELURAHAN DESA/KELURAHAN TERKENA KLB 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot #DIV/0! % JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Bidang P2P-PL

187 TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KECAMATAN PUSKESMAS RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L + P L P L + P L P L + P Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,456 2,039 3, ,259 2, Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

188 TABEL 53 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 % JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI % UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto ,388 1,213 2,601 1, , , , Pekalongan Timur Noyontaan ,093 2, , Tondano ,613 1,484 3, Klego , , Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul ,311 1,293 2, Dukuh ,377 1,225 2,602 1, , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan ,276 1,169 2, Jenggot ,034 1,791 3, JUMLAH (KAB/ KOTA) ,541 11,475 24,016 6, , , ,173 2,606 4,779 1, , , Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

189 TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot SUB JUMLAH I Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

190 TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK ASKES JAMSOSTEK JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA LAINNYA JUMLAH % L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Pekalongan Barat Bendan 21,522 21,640 43,162 2,732 3,514 6,246 2,585 4,198 4,118 8,316 2,535 2,247 4, ,465 9,879 21, Kramatsari 11,216 11,128 22, ,000 2,507 2,540 5,047 1,446 1,283 2, ,510 4,266 8, Tirto 12,941 12,859 25, ,197 3,159 3,033 6,192 1,141 1,011 2, ,848 4,693 9, Pekalongan Timur Noyontaan 8,060 8,264 16, , ,726 2,641 5, , ,020 4,064 8, Tondano 10,352 10,201 20, ,963 2,815 5,778 1,626 1,834 3, ,908 5,065 9, Klego 6,484 6,909 13, ,086 2,017 4,103 1,486 1,318 2, ,804 3,535 7, Sokorejo 6,920 6,725 13, ,708 2,566 5, , ,455 3,284 6, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 16,604 16,597 33,201 1,244 1,596 2, ,680 3,494 7,174 3,224 2,859 6, ,148 7,949 16, Krapyak Kidul 13,000 13,091 26, ,588 2,581 5,169 2,363 2,096 4, ,388 5,027 10, Dukuh 9,119 9,380 18, ,900 2,819 5,719 1,757 1,982 3, ,952 5,012 9, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 12,214 12,050 24, ,638 4,432 9,070 1,463 1,649 3, ,412 6,414 13, Jenggot 17,018 16,576 33, ,387 4,320 8,707 1,852 1,642 3, ,540 6,244 12, JUMLAH (KAB/KOTA) 145, , ,870 7,724 8,921 16, ,937 38,540 37,376 75,916 20,186 19,135 39, ,014 66,450 65, ,833 PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

191 TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) JAMKESDA L P L + P L P L + P PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan ,098 4, , , , , , , , , Kramatsari ,776 2, , , , , , , , , Tirto ,344 3, , , , , , , , , Pekalongan Timur Noyontaan ,690 2, , , , , , , Tondano ,238 2, , , , , , , , , Klego ,907 2, , , , , , , , , Sokorejo ,458 2, , , , , , , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa ,257 3, , , , , , , , , Krapyak Kidul ,628 2, , , , , , , , , Dukuh ,458 2, , , , , , , , , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan ,182 4, , , , , , , , , Jenggot ,201 4, , , , , , , , , RSUD Bendan 9,278 12,754 22,032 RS Siti Khadijah RS Budi Rahayu RS Bhakti Waluyo RS Karomah Holistik RS Anugrah - 2,209 2,209 RS. Djunaid RS. Bedah ARO BKPM JUMLAH (KAB/KOTA) 58,726 56, ,237 38, , , , , , , , , , , , Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

192 TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) MENDAPAT YANKES RAWAT INAP PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan 6,733 6,365 13, Kramatsari 3,953 3,823 7, Tirto 4,300 4,044 8, Pekalongan Timur Noyontaan 3,427 3,263 6, Tondano 4,589 4,649 9, Klego 3,572 3,335 6, Sokorejo 3,300 3,158 6, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 6,904 6,353 13, Krapyak Kidul 4,951 4,677 9, Dukuh 4,657 4,801 9, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 6,101 6,081 12, Jenggot 6,239 5,962 12, RSUD Bendan 2,324 3,831 6,155 RS Siti Khadijah RS Budi Rahayu RS Bhakti Waluyo RS Karomah Holistik ,016 RS Anugrah - 3,787 3,787 RS. Djunaid RS. Bedah ARO BKPM JUMLAH (KAB/KOTA) 58,726 56, , , , , Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

193 TABEL 58 NO JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas Bendan 34,885 52,329 87, Puskesmas Kramatsari 9,221 18,421 27, PuskesmasTirto 7,989 12,377 20, Puskesmas Noyontaan 13,901 23,712 37, Puskesmas Tondano 10,655 16,997 27, Puskesmas Klego 20,069 13,379 33, Puskesmas Sokorejo 10,678 11,378 22, Puskesmas Kusuma Bangsa 16,634 33,268 49, ,006 1, Puskesmas Krapyak Kidul 13,304 26,353 39, Puskesmas Dukuh , Puskesmas Pekalongan Selatan 10,591 20,843 31, Puskesmas Jenggot 14,997 26,661 41, SUB JUMLAH I 174, , , ,430 2, RSUD Bendan 68,393 11, RS Siti Khadijah 12,267 13,165 25,432 2,634 3,391 6, RS Budi Rahayu 7,645 10,342 17,987 3,588 4,226 7, RS Bhakti Waluyo , RS Karomah Holistik 1, , , RSIA Anugerah 0 11,619 11, ,481 3, RS Bedah ARO 2,819 2,355 5,174 1, , RS HA Djunaid 2,331 2,833 5, SUB JUMLAH II 27,573 43, ,903 8,506 13,164 33, UPTD BKPM 9,574 6,942 16, SUB JUMLAH III 9,574 6,942 16, JUMLAH (KAB/KOTA) 211, , ,880 9,278 14,594 35, JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 145, , , , , ,870 CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

194 TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO NAMA RUMAH SAKIT a JENIS RS b TEMPAT JUMLAH TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P GDR NDR RSUD Bendan Kota Pekalongan RS Umum , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSU Budi Rahayu RS Umum 144 3,588 4,226 7, RS Siti khodijah RS Umum 100 2,636 3,394 6, RSU Bhakti Waluyo RS Umum RSIA Anugerah RS Ibu dan Anak 37-7,386 7, #DIV/0! #DIV/0! RS Bedah Aro RS Bedah 30 1, , RSU Karomah Holistic RS Umum , RSU H.A. DJUNAID RS Umum KABUPATEN/KOTA 645 8,473 17,240 37, , Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

195 TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH PASIEN JUMLAH NO NAMA RUMAH SAKIT a JENIS RS b PASIEN KELUAR JUMLAH HARI TEMPAT PASIEN KELUAR PASIEN BOR LOS TOI MATI 48 JAM PERAWATAN TIDUR (HIDUP + MATI) KELUAR MATI DIRAWAT RSUD Bendan Kota Pekalongan RS Umum , , RSU Budi Rahayu RS Umum 144 7, , RS Siti khodijah RS Umum 100 6, , RSU Bhakti Waluyo RS Umum , RSIA Anugerah RS Ibu dan Anak 37 7, , RS Bedah Aro RS Bedah 30 1, , RSU Karomah Holistic RS Umum 50 1, , RSU H.A. DJUNAID RS Umum , KABUPATEN/KOTA , Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

196 TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % Pekalongan Barat Bendan 11, Kramatsari 5, Tirto 6, Pekalongan Timur Noyontaan 5, Tondano 6, Klego 4, Sokorejo 3, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 9, Krapyak Kidul 6, Dukuh 5, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 6, Jenggot 8, JUMLAH (KAB/KOTA) 80,114 2, , Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

197 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 RUMAH NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH % DIPERIKSA ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 62,726 35, , Sumber:Bidang P2P-PL

198 TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH/BANGUNA RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK N YANG ADA JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH ( KAB/KOTA) 62,726 35, , Sumber:Bidang P2P-PL

199 TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH JUMLAH KELUARGA % NO KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLA BERSIHNYA % JUMLAH % H H H H H H Pekalongan Barat Bendan , Kramatsari , Tirto , Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , Klego , Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa , Krapyak Kidul , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan , Jenggot , JUMLAH (KAB/KOTA) 80,114 52, , , , , Sumber:Bidang P2P-PL

200 TABEL 65 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA AIR KEMASAN JUMLA H % PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 AIR ISI ULANG JUMLA H LEDING METERAN % JUMLAH % LEDING ECERAN JUMLA H % JUMLA H POMPA SUMBER AIR MINUM KELUARGA SUMUR TERLINDUNG % JUMLAH % MATA AIR TERLINDUNG JUMLA H PENAMPUNGAN AIR HUJAN SUMUR GALIAN TAK TERLINDUNG % JUMLAH % JUMLAH % MATA AIR TAK TERLINDUNG JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan , Kramatsari Tirto , AIR SUNGAI LAIN-LAIN KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG 2 Pekalongan Timur Noyontaan , Tondano , Klego , Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa , Krapyak Kidul , Dukuh , Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot , JUMLAH (KAB/KOTA) 80,114 52, , , , , Sumber:Bidang P2P-PL

201 TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA KELUARGA DIPERIKSA JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH KELUARGA MEMILIKI SEHAT KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA MEMILIKI KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA MEMILIKI JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % H5 6 H7 8 H H H H H H H 22 1 Pekalongan Barat Bendan 11, Kramatsari 5, Tirto 6, SEHAT SEHAT 2 Pekalongan Timur Noyontaan 5, Tondano 6, Klego 4, Sokorejo 3, Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 9, Krapyak Kidul 6, Dukuh 5, Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan 6, Jenggot 8, JUMLAH (KAB/KOTA) 80,114 52, , , , , , , , , Sumber:Bidang P2P-PL

202 JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM NO KECAMATAN PUSKESMAS Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto #DIV/0! #DIV/0! ##### 2 Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Krapyak Kidul #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Dukuh #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ##### 4 Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan #DIV/0! #DIV/0! Jenggot #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,241 2,059 1, ,478 2,209 2, Sumber:Bidang P2P-PL

203 TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA PELAYANAN KESEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % Pekalongan Barat Bendan #DIV/0! 0 0 #DIV/0! Kramatsari #DIV/0! Tirto Pekalongan Timur Noyontaan #DIV/0! #DIV/0! Tondano #DIV/0! #DIV/0! Klego #DIV/0! #DIV/0! Sokorejo #DIV/0! Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul #DIV/0! #DIV/0! Dukuh #DIV/0! 0 0 #DIV/0! Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan #DIV/0! Jenggot #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,238 1, Sumber:Bidang P2P-PL

204 TABEL 69 NO NAMA OBAT SATUAN KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA- RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN Amoksisilin syr 125 mg Botol 60 ml 24,300 1, Amoxisilin 500 mg 100 capl 1,053,900 68, Antalgin 500 mg 100 tab 149,580 29, Antasida DOEN 100 tab 698,200 24, Deksametason inj. 5 mg/ml - 1 ml Ktk 100 Amp Dekstrometorfan 15 mg 100 tab 139,600 9, Dekstrometorfan syr 10 mg/5 ml Botol 60 ml 9, Difenhidramin HCl inj10 mg/ml - 1 ml Ktk 30 Amp Garam oralit Bungkus 25,990 2, Gliseril guayakolat 100 mg 1000 tab 421,400 38, Glukosa infus 5 % Botol 500 ml Ibuprofen 200 mg 100 tab 23,500 7, Infuset anak Kantong Infuset dewasa Kantong 3, Kloramfenikol 250 mg 250 cap 25,440 1, Kloroquin tab Tablet - - #VALUE! #VALUE! 17 Klorpheniramin Maleat 4 mg 1000 tab 974,500 67, Kotrimoksazol 120 mg 100 tab - - #VALUE! #VALUE! 19 Kotrimoksazol 480 mg 100 tab 263,600 19, Kotrimoksazol Susp Botol 60 ml 30,982 1, Multivitamin syr Botol 60 ml 15,433 1, Na.Klorida infus 0,9% steril Botol 500 ml Obat TB Kat Anak FDC Paket Obat TB Kat Anak Kombipak Paket Obat TB Kat FDC Sisipan Paket Obat TB Kat I FDC Paket Obat TB Kat I Kombipak Paket , Obat TB Kat II FDC Paket Obat TB Kat III FDC Paket - - #VALUE! #VALUE! 30 Parasetamol 500 mg 100 tab 980, , Pirantel 125 mg 100 tab 5, Retinol (Vit A) kap IU 50 tab 21, , Ringer Laktat infus Botol 500 ml 5, Salep 2-4 Pot 7, , Tablet tambah darah Sach 30 tab 6, Vit. B Kompleks 1000 tab 231, , Sumber: Instalasi Farmasi Kota (IFK)

205 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

206 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

207 TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA POSYANDU PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

208 TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 JUMLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF PKD/POSKESD DESA KELURAHAN POSYANDU JUMLAH % JUMLAH % ES Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot #REF! #DIV/0! #DIV/0! - JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

209 TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI DOKTER SPESIALIS GIGI TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Keterangan : a termasuk S3

210 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PERAWAT a PERAWAT GIGI NO UNIT KERJA BIDAN L P L+P L P L+P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

211 TABEL 76 NO UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN a APOTEKER TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

212 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN NO UNIT KERJA L P L+P L P L+P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

213 TABEL 78 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO UNIT KERJA NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

214 TABEL 79 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO UNIT KERJA TENAGA KETERAPIAN FISIK FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNTUR TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

215 TABEL 80 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO UNIT KERJA TEKNISI REFRAKSIONIS REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI JUMLAH RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN ORTETIK PROSTETIK ELEKTROMEDIS OPTISIEN INFORMASI DARAH KARDIOVASKULER KESEHATAN L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) ????? 1 RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PDDK Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

216 TABEL 81 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA L P L + P L P L + P L P L + P TOTAL 1 Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

217 TABEL 82 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANG ADMINISTRASI STAF PENUNJANG TEKNOLOGI TENAGA NON KESEHATAN STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P JURU TOTAL 1 Puskesmas Bendan Puskesmas Kramatsari PuskesmasTirto Puskesmas Noyontaan Puskesmas Tondano Puskesmas Klego Puskesmas Sokorejo Puskesmas Kusuma Bangsa Puskesmas Krapyak Kidul Puskesmas Dukuh Puskesmas Pekalongan Selatan Puskesmas Jenggot SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Bendan Kota Pekalongan RSU Budi Rahayu RS Siti khodijah RSU Bhakti Waluyo RSIA Anugerah RS Bedah Aro RSU Karomah Holistic RSU H.A. DJUNAID SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 DIII Keperawatan Poltekkes Semarang DIII Kebidanan Harapan Ibu DIII Farmasi UNIKAL Pekalongan DIII Fisioterapi UNIKAL Pekalongan S1 Kesehatan Masyarakat UNIKAL Pekalongan S1 Keperawatan UNIKAL Pekalongan SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT) DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BKPM IFK LABKESDA DINAS KESEHATAN SUB JUMLAH V (DINAS KESEHATAN KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

218 TABEL 83 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN NO SUMBER BIAYA Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA PEKALONGAN TAHUN APBD KAB/KOTA 46,530,879, a. Belanja Langsung 27,332,073,000 b. Belanja Tidak Langsung 19,198,806,000 2 APBD PROVINSI 64,585, APBN : 7,894,262, Dana Dekonsentrasi 246,720, Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,624,240, Bantuan Operasional Kesehatan ( TP ) 1,065,000, JAMKESMAS 1,455,572, JAMPERSAL 1,502,730, PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 82,355, Rapid Village Survey ( NLR ) 6,380, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ( GF-ATM ) 75,975, SUMBER PEMERINTAH LAIN ,572,081,000 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 54,572,081, TOTAL APBD KAB/KOTA 730,305,312,000 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 6.37 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 187,617 Sumber: Sub.Bag Keuangan

219 TABEL 84 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL JUMLAH DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK % DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK #### #REF! #REF! #REF! #REF! 1 Pekalongan Barat Bendan Kramatsari Tirto Pekalongan Timur Noyontaan Tondano Klego Sokorejo Pekalongan Utara Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Kesga

220 TABEL 85 KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 No. Kab/Kota N e o p l a s m a Diabetes Mellitus Peny. Jantung & Pembuluh Darah Ca Ca Ca Ca ID ND Angina AMI Dekomp Hipertensi Hipertensi Stroke Bronkial Servik Mamae Hepar Paru DM DM Pekt. Kordis Essensial Lain Hemoragik Non Hemoragik Kota Pekalongan , ,199 3, , PPOK Asma Psikosis JUMLAH/TOTAL , ,199 3, , Sumber:Bidang P2P-PL

221 TABEL 86 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 NO KECAMATAN JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN MATI JUMLAH KORBAN LUKA BERAT LUKA RINGAN JML MATI % KORBAN LUKA BERAT LUKA RINGAN JML 1 Pekalongan Barat Pekalongan Timur Pekalongan Utara Pekalongan Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO PER PENDUDUK Sumber : Polres Pekalongan Kota

222 TABEL 87 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL DAN INFORMAL KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PEKERJA INFORMAL JUMLAH YANG DILAYANI % JUMLAH PEKERJA FORMAL JUMLAH YANG DILAYANI % Pekalongan Barat Bendan #DIV/0! Kramatsari #DIV/0! Tirto 1, Pekalongan Timur Noyontaan 3,426 2, ,690 1, Tondano Klego Sokorejo , Pekalongan Utara Kusuma Bangsa 1, ,130 1, Krapyak Kidul Dukuh Pekalongan Selatan Pekalongan Selatan Jenggot JUMLAH (KAB/KOTA) 12,028 4, ,536 3, Sumber: PUSKESMAS

223

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Juni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

KATA PENGANTAR. Semarang, Juni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 telah dapat diterbitkan. Salah satu sarana yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN DRAFT ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2014 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2015 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat Profil Kesehatan Kabupaten BatangTahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2013 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan sekalian

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) 321957, FAX. (0321) 390113 Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 Dinas Kesehatan BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Hunting) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan limpahan-nya buku Profil Kesehatan Kabupaten Jepara tahun

Lebih terperinci

AKI

AKI AKI 2009 2010 2011 2012 11.24 12.27 12.93 10.2 2009 2010 2011 2012 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya, Buku Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) PENGERTIAN FORMULA

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci