H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

dokumen-dokumen yang mirip
DAN DAN DAN PE P M E BAHAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Guru sedang mengoreksi hasil kerja kelompok siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar IPA. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data melalui dokumentasi kelas.berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa hasil belajar IPA kelas 5 sangat rendah. Dari tes eveluasi yang dilakukan oleh guru diperoleh data hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut : dari jumlah siswa klas 5 sebanyak 14 yang mendapat nilai di atas kkm hanya 4 siswa, yang di bawah kkm sebanyak 10 siswa. Hasil penelitian dapat dilihat dari data tabel 1 yang ditemukan selama pra siklus berlangsung. Dalam perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II terdapat beberapa data yang berkaitan dengan permasalahan pembelajaran. Adapun permasalahan permasalahan yang menjadi fokus perhatian pada proses perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Data temuan hasil pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti dan teman sejawat memperoleh data. Data yang dimaksud adalah data hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran IPA tentang Organ Pernafasan Manusia sebagai berikut : a. Siswa masih kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Siswa belum mampu menyerap materi pembelajaran. c. Siswa kurang memperhatikan petunjuk guru karena lebih memperhatikan media yang digunakan oleh guru. Atas dasar data yang diperoleh akhirnya diputuskan bahwa hasil pembelajaran belum mencapai tingkat ketuntasan maksimal. Pada perbaikan pembelajaran siklus I masih terdapat 7 dari seluruh siswa yang berjumlah 14 siswa. 7 siswa tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

4.2 Rencana Tindakan 4.2.1 Siklus ke I ( 5 x 35 menit ) Perencanaan tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA pada siklus ke I akan dilaksanakan 3 tahapan pertemuan yaitu tanggal 19, 21 dan 22 Agustus 2013. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti tercantum di bawah ini : Persiapan : a)menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pelajaran IPA dengan materi pembelajaran Organ Pernafasan Manusia. b)menyiapkan media pembelajaran dan sumber pembelajaran. c)menyiapkan lembar observasi siswa dan guru. d)menyiapkan lembar soal tes untuk evaluasi pembelajaran. Pertemuan ke 1 a) Kegiatan Awal 1.Guru mengawali pembelajran dengan apersepsi, mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang siapa yang pernah sakit batuk dan bagian mana yang dirasakan lalu tiap siswa ambil nafas sambil meraba dadanya. 2.Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran tentang organ pernafasan manusia dan hal-hal yang berkaitan dengan pernafasan manusia. 3.Guru memotivasi siswa agar lebih giat belajar. b) Kegiatan Inti 1.Meminta siswa mengamati gambar alat pernafasan manusia. 2.Guru menginformasikan kepada siswa tentang nama organ pernafasan manusia. 3.Siswa diminta menunjuk gambar alat pernafasan secara bergantian. 4.Guru membentuk kelompok yang terdiri 4 sampai 5 siswa. 5.Tiap kelompok membuat daftar penyakit yang menyerang organ saluran pernafasan. 6.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. 7.Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil kerja kelompok. 8.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa. 9.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal.

c) Kegiatan Akhir 1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas. 2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya. 3.Guru menutup kegiatan pembelajaran. Pertemuan ke 2 a) Kegiatan Awal 1.Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang fungsi organ hidung. 2.Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan kompetensi yang diharapkan b) Kegiatan Inti 1.Guru menginformasikan pada siswa cara membuat format diskripsi fungsi masing masing organ pernafasan manusia. 2.Guru membentuk kelompok yang terdiri 4 sampai 5 siswa. 3.Secara berkelompok siswa membuat daftar fungsi masing-masing organ pernafasan manusia. 4.Secara berkelompok siswa membuat diskripsi nama penyakit yang menyerang organ paru-paru manusia. 5.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. 6.Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil kerja kelompok. 7.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa. 8.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal c) Kegiatan Akhir 1.Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2.Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman. 3.Guru menutup kegiatan pembelajaran Pertemuan ke 3 a) Kegiatan Awal 1.Guru mengatur tempat duduk siswa. 2.Guru memberikan semangat siswa untuk mengerjakan evaluasi.

b) Kegiatan Inti 1.Guru memberikan soal-soal ulangan materi pertemuan 1 dan 2 2.Guru meminta siswa mengerjakan soal secara individu. 3.Siswa mengerjakan soal tes secara individu. 4.Bersama siswa, guru membahas soal yang sulit. 5.Guru mengkoreksi dan memberi nilai soal-soal ulangan. c) Kegiatan Akhir 1.Guru memasukkan nilai ke format penilaian. 2.Guru menutup kegiatan pembelajaran. Refleksi Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, hasil belajar siswa kelas 5 semester I pada pelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia telah mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 28,57% menjadi 50% pada siklus I dari 14 siswa. Tetapikarena indikator ketuntasan diharapkan sebesar 75%, maka kegiatan penelitian pada siklus I oleh peneliti akan dilanjutkan ke siklus II. 4.2.2 Siklus II ( 5 x 35 menit ) Perencanaan Tindakan Dari hasil kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siswa kelas 5 SD Negeri Batiombo 02 pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan yaitu sebesar 75%, maka kegiatan penelitian pada siklus I akan dilanjutkan ke siklus II. Implementasi kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siswa kelas 5 SD Negeri Batiombo 02 pada siklus II ini akan dilaksanakan melalui 3 pertemuan, yaitu tanggal 26,29 dan 30 Agustus 2013. Adapun persiapannya yaitu : Persiapan : a)menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pelajaran IPA dengan materi pembelajaran Organ Pernafasan Manusia. b)menyiapkan media pembelajaran dan sumber pembelajaran. c)menyiapkan lembar observasi siswa dan guru. d)menyiapkan lembar soal tes untuk evaluasi pembelajaran.

Pertemuan ke 1 a) Kegiatan Awal 1.Guru menyuruh siswa untuk bernafas dalam-dalam lalu mengeluarkan udara nafas di depan cermin. Apa yang terjadi? 2.Mengkomunikasikan tujuan kegiatan pembelajaran pada hari ini yang ingin dicapai yaitu mempelajari sistem pernafasan manusia dan membahas cara memelihara organ pernafasan manusia. b) Kegiatan Inti 1.Guru menginformasikan kepada siswa tentang hal-hal yang menyebabkan terjadinya gangguan pada organ pernafasan manusia. 2.Guru menginformasikan kepada siswa tentang cara-cara memelihara kesehatan organ pernafasan. 3.Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang. 4.Guru membagikan lembar kerja pada tiap kelompok 5 Tiap kelompok membuat daftar penyebab terjadinya gangguan pernafasan. 6.Tiap kelompok membuat daftar cara-cara memelihara organ pernafasan. 7.Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. 8.Tiap-tiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompok kepada guru. 9.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa 10.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal. c) Kegiatan Akhir 1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas. 2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya. 3.Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. 4.Guru menutup kegiatan pembelajaran Pertemuan ke 2 a) Kegiatan Awal 1.Guru mengingatkan kembali tentang gangguan organ pernafasan manusia.

2.Guru menginformasikan tujuan kegiatan pembelajaran pada hari ini tentang proses. pernafasan dada dan pernafasan perut. 3.Guru memberikan motifasi supaya siswa lebih giat belajar b) Kegiatan Inti 1.Guru menginfomasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari.. 2.Siswa membentuk kelompok terdiri 3 sampai 4 anggota. 3.Guru membagikan lembar kerja kepada tiap kelompok siswa. 4.Siswa melakukan kerja kelompok untuk membahas proses pernafasan dada dan proses pernafasan perut. 5.Siswa melakukan kerja kelompok untuk membahas fungsi keluar masuknya udara ke paru-paru. 6.Salah satu anggota kelompok presentasi dan melaporkan hasil kerjanya. 7.Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa. 8.Bagi siswa yang bisa menjawab tunjuk jari lalu jawab soal. c) Kegiatan akhir 1.Melakukan tanya jawab dengan siswa apabila ada informasi yang belum jelas. 2.Pemberian penguatan pengetahuan supaya lebih kuat daya ingatannya. 3.Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. 4.Guru menutup kegiatan pembelajaran. Pertemuan ke 3 a) Kegiatan Awal 1.Guru mengatur tempat duduk siswa. 2.Guru memberikan semangat siswa untuk mengerjakan evaluasi. b) Kegiatan Inti 1.Guru memberikan soal-soal ulangan materi pertemuan 1 dan 2 2.Guru meminta siswa mengerjakan soal secara individu. 3.Siswa mengerjakan soal tes secara individu. 4.Bersama siswa, guru membahas soal yang sulit. 5.Guru mengkoreksi dan memberi nilai soal-soal ulangan.

c) Kegiatan Akhir 1.Guru memasukkan nilai ke format penilaian. 2.Guru menutup kegiatan pembelajaran. Refleksi Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan model pembelajaran cooperative learning ternyata telah mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siswa kelas 5 SD N Batiombo 02 Kec. Bandar Kab. Batang semester I tahun pelajaran 2013 / 2014. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah siswa 14 anak pada siklus I yang mencapai kkm hanya 50% atau 7 siswa, sedangkan pada siklus II yang mencapai kkm 92,86% atau 13 siswa. 4.3 Hasil Tindakan 4.3.1 Analisis data hasil belajar IPA Pra Siklus Dari kegiatan tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa kelas 5 diperoleh data hasil belajar IPA sebelum dilakukan pembelajaran siklus I yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus No Interval Frekwensi Persentase 1 80 89 1 7,14% 2 70 79 3 21,42% 3 60 69 4 50 59 5 35,71% 5 40 49 4 28,57% 6 30 39 1 7,14% Jumlah 14 100% Rata rata nilai 52,14 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 30

Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 60 hanya ada 4 siswa, sedangkan 10 siswa yang lain mendapat nilai di bawah KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. No Skor Ketuntasan Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Jumlah Frekwensi Presentasi 1 Tuntas 4 28,57% 2 < Belum tuntas 10 71,43% Jumlah 14 100% Rata - rata 52,14 Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai di atas KKM 60 hanya ada 4 siswa yang lainnya sejumlah 10 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram berikut ini : Diagram 4.1 Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 5 SD N Batiombo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Berdasarkan diagram 4.2 hasil analisis yang digambarka diagram diatas dapat diambil kesimpulan, pada mata pelajaran IPA kelas 5 siswa ysng sudah tuntas hanya mencapai 28,57%, sedangkan yang belum tuntas mencapai 71,43%.

4.3.2. Analisis Data Hasil Belajar IPA siklus I Kegiatan pembelajaran IPA tentang organ pernafasan manusia pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning mengalami peningkatan. Diskripsi hasil belajar IPA tentang organ pernafasan manusia pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus I No Interval Frekwensi Persentase 1 80 89 1 7,14% 2 70 79 4 28,57% 3 60 69 2 14,28% 4 50 59 5 35,71% 5 40 49 2 14,28% Jumlah 14 100% Rata rata nilai 57,85 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 40 Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 40 49 = 2 siswa atau 14,28%, 50 59 = 5 siswa atau 35,57%, 60 69 = 2 siswa atau 14, 28%, 70-79 =4 siswa atau 28,57%, yang mendapat nilai 80 89 = 1 siswa atau 7,14%. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPA tentang organ pernafasan manusia, dapat disajikan tabel yang ada di halaman berikut ini : No Skor Ketuntasan Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Jumlah Frekwensi Presentasi 1 Tuntas 7 50% 2 < Belum tuntas 7 50% Jumlah 14 100% Rata - rata 57,85

Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai di atas KKM 60 hanya ada 7 siswa yang lainnya sejumlah 7 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram berikut ini : Diagram 4.2 Diagram 4.2 ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Batiombo 02 siklus 1 semester I tahun pelajaran 2013 / 2014. Dari analisis yang digambarkan pada diagram 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang mengalami ketuntasan belajar hanya 50%, artinya belum sesuai dengan indikator ketuntas an minimal sebesar 75%. Maka dari itu kegiatan penelitian siklus I akan peneliti lanjutkan ke kegiatan siklus II. Hasil Observasi Hasil observasi dari peneliti adalah sebagai berikut, kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan model coperative learning menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi pada akhir siklus I 50% siswa mencapai KKM, walaupun yang 50% lainnya belum mencapai KKM. Refleksi Dari data hasil pemaparan diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal yang diperoleh baru mencapai 50%, artinya belum sesuai dengan harapan yaitu sebesar 75%, sehingga kegiatan penelitian ini perlu perbaikan dengan siklus ke II.

4.3.3 Analisis Data Hasil Belajar IPA Siklus II Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA pada siklus II dari perolehan data hasil tes evaluasi menunjukkan peningkatan yang siknifikan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I. Dari diskripsi hasil belajar IPA pada siklus II dapat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus II No Interval Frekwensi Persentase 1 90 100 4 28,57% 2 80 89 7 50%% 3 70 79 1 7,14% 4 60 69 1 7,14% 5 50 59 1 7,14% Jumlah 14 100% Rata rata nilai 78,57 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 50 Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai hasil kegiatan belajar IPA pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa yang mendapat nilai 50 59 = 1 siswa atau 7,14%, yang mendapat nilai 60 69 = 1 siswa atau 7,14%, yang mendapat nilai 70 79 = 1 siswa atau 7,14%, yang mendapat nilai 80 89 = 7 siswa atau 50%, dan yang mendapat nilai 90 100 = 4 siswa atau 28,57%. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPA tentang organ pernafasan manusia, dapat disajikan tabel yang ada di bawah ini : No Skor Ketuntasan Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Jumlah Frekwensi Presentasi 1 Tuntas 13 92,86% 2 < Belum tuntas 1 7,14% Jumlah 14 100%

Rata - rata 78,57 Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai di atas KKM 60 mencapai 13 siswa yang lainnya sejumlah 1 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM. Dari tabel 4.6 dapat dibuat diagram lingkaran, seperti gambar diagram berikut ini : Diagram 4.3 Dari analisis yang digambarkan pada diagram 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 92,86%, artinya sudah sesuai dengan indikator ketuntasan yang diharapkan minimal sebesar 75%. Maka dari itu kegiatan penelitian siklus II tidak akan peneliti lanjutkan ke kegiatan siklus III. 4.4 Hasil Analisis Data Dari analisis data kegiatan pembelajaran IPA pada pra siklus, siklus I dan siklus II di atas, dapat diketahui melalui tabel gabungan data siklus ke tiga nya di bawah ini : Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No Skor Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Frek % frek % frek % 1 60 Tuntas 4 28,57 7 50 13 92,86 2 < Belum Tuntas 10 71,43 7 50 1 7,14 Jumlah 14 100 14 100 14 100 Rata rata Nilai 52,14 57,85 78,57

Kemudian data ketuntasan hasil kegiatan belajar IPA pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.4 yang ada di bawah ini : Diagram 4.4 Berdasarkan diagram ketuntasan hasil belajar IPA di atas, dapat diketahui ada peningkatan hasil belajar, dari pra siklus yang tuntas 28,57% atau 4 siswa, pada siklus I yang tuntas 50% atau 7 siswa, kemudian pada siklus II yang tuntas 92,86%. 4.5 Pembahasan Dari tabel, grafik serta data data yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, juga disertai hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 semester 1 SD N Batiombo 02 dengan menggunakan mo del pembelajaran cooperative learning, dapat menunjukkan keberhasilan dan peningkatan. Dimulai dari pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus masih memperoleh hasil yang kurang memuaskan, jauh dari harapan penulis. Dari 14 siswa baru 4 siswa atau 28,57% yang mendapat nilai diatas KKM 60, sehingga tingkat ketuntasannya baru mencapai 28,57% da- ri target yang diharapkan sebesar 75%. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran ternyata perolehan nilai tes evaluasi ada kenaikan yang cukup pada Siklus I yaitu dari 14 siswa yang mendapat nilai diatas KKM 60 ada 7 siswa atau 50 % tetapi

belum mencapai tingkat ketuntasannya yaitu 75 % maka perlu adanya perbaikan pada siklus II karena perolehan nilai hasil belajar siswa belum maksimal atau belum 75 %. Pada siklus II dapat dilihat adanya peningkatan pembelajaran jika dibandingkan dengan siklus I. Yang memperoleh nilai di atas KKM sejumlah 13 siswa atau 92,86%. Hal ini dimungkinkan karena kekurangan siklus I disempurnakan oleh siklus II dengan cara menggunakan bantuan media LCD yang dilakukan oleh guru dan penggunaan model pembelajaran cooperative learning yang lebih sempurna dengan bantuan media LCD tadi. Model pembelajaran cooperative learning selain dapat meningkatkan hasil belajar juga mampu meningkatkan kerja sama individu di dalam kelompok, belajar berkomunikasi dan berdiskusi dalam membahas tugas-tugas yang harus diselesaikan. Siswa juga belajar menyampaikan pendapat, saling menghormati antar individu walaupun ada perbedaan ke mampuan berfikir. Dari hasil pembahasan di atas juga dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran cooperative learning merupakan suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struk tur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Model pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan ketrampilan sosial.