MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT 2 DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/395027/TK/44319

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

BAB I SISTEM KOORDINAT

GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG. sofyan mahfudy-iain Mataram

Transformasi Datum dan Koordinat

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

OUTLINE Pertaksamaan Nilai Mutlak Sistem Koordinat Cartesius dan Grafik Persamaan. Kalkulus. Dani Suandi, M.Si.

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Bab 5. Perbandingan dan Fungsi Trigonometri. Materi Pembelajaran: Tujuan Pembelajaran:

BAB I Pengertian Sistem Informasi Geografis

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1. Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Gambar 1.1 Mesin dan SDM perusahaan

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Geometri di Bidang Euclid

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

KI dan KD Matematika SMP/MTs

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Drawing, Viewport, dan Transformasi. Pertemuan - 02

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin

SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Materi : Bab IV. PROYEKSI PETA Pengajar : Ira Mutiara A, ST

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERSAMAAN GARIS LURUS

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H.

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2015

SURVEYING (CIV 104) PERTEMUAN 2 : SISTEM SATUAN, ARAH DAN MENENTUKAN POSISI DALAM SURVEYING

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

Transformasi Geometri Sederhana

Bola dan bidang Rata

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Modul 10. Fungsi Trigonometri

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus

By. Y. Morsa Said RAMBE

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII

MATEMATIKA TEKNIK DASAR-I FUNGSI SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

RENCANA PEMBELAJARAN 1. POKOK BAHASAN : KINEMATIKA

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Herodotus

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

BAB II DASAR TEORI II.1 Sistem referensi koordinat

Kalkulus Diferensial

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI

GESERAN atau TRANSLASI

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Kedua)

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

Bagian 7 Koordinat Kutub

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

DESKRIPSI PEMELAJARAN

Matematika Semester IV

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

Matematika EBTANAS Tahun 1999

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MATEMATIKA PEMINATAN TP 2015 / 2016

DAFTAR PUSTAKA. 1. Abidin, Hasanuddin Z.(2001). Geodesi satelit. Jakarta : Pradnya Paramita.

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

II. BUMI DAN KOORDINAT

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

KONSTRUKSI PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI ANALISIS VEKTORIS DALAM RUANG BERDIMENSI DUA

GEOMETRI ANALITIK RUANG. Dr. Susanto, MPd

Geometri dalam Ruang, Vektor

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

GEOMETRI ANALIT DI R3

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

Transkripsi:

MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/9507/TK/19 DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 017 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan- Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Sistem Transformasi Koordinat Dimensi yang digunakan di Bidang Geodesi ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas. Dalam kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini sangat saya hargai. Yogyakarta, 8 Agustus 017 Hera Ratnawati

DAFTAR ISI Cover...1 Kata Pengantar... Daftar isi... Bab I pendahuluan... 1.1 Latar belakang... 1. Rumusan masalah...5 1. Tujuan... 5 Bab II Landasan Teori... 6 Bab III Pembahasan...... 7 Bab IV Penutup... 16 Kesimpulan...16 Daftar pustaka...17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rene Descartes dikenal sebagai ahlli filsafat modern pertama yang besar. Ia juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematikawan. Ia lahir di Touraine, Prancis, putra dari seorang ahli hukum, yang lumayan kekayaannya. Ayahnya mengirimnya ke sekolah Jeswit pada umur 8 tahun. Karena kesehatannya yang kurang baik, Descartes diizinkan menghabiskan waktu paginya belajar di tempat tidur, suatu kebiasaan yang dipandangnya berguna sehingga dilanjutkannya sepanjang hidupnya. Pada umur 0 tahun, ia mendapat gelar sarjana hukum dan selanjutnya menjalani kehidupan seorang tuan yang terhormat, menjalani dinas militer beberapa tahun dan tinggal beberapa waktu di Paris dan kemudian di Belanda. Ia pergi ke Swedia diundang untuk mengajari Ratu Christina, di mana ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1850. Descartes menyelidiki suatu metode berfikir yang umum yang akan memberikan perkalian pada pengetahuan dan menuju kebenaran dalam ilmu-ilmu. Penyelidikan itu mengantarnya ke matemtika, yang ia simpulkan sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya matematikanya yang paling berpengaruhu adalah La Geometrie, yang diterbitkan tahun 167. Di dalamnya ia mencoba suatu penggabungan dari geometri tua dan patut dimuliakan dengan AlJabar yang masih bayi. Bersama dengan orang Prancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia diberi pujian dengan gabungan tersebut yang saat ini kita sebut geometri analitik atau geometri koordinat. Makalah ini akan menyajikan terobosannya khusus mengenai sistem koordinat, diantaranya sistem koordinat kartesius, koordinat polar, dan koordinat bola.

1. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah 1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koordinat?. Apa saja macam-macam dari sistem koordinat?. Apa yang dimaksud sistem koordinat dimensi?. Apa kegunaan sistem koordinat dimensi dalam bidang Geodesi? 1. TUJUAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Memberikan pemahaman mengenai sistem koordinat secara umum.. Mendeskripsikan sistem koordinat kartesius.. Mendeskripsikan sistem koordinat polar.. Mendeskripsikan sistem koordinat dimensi yang digunakan dalam bidang Geodesi. 5

BAB II LANDASAN TEORI SISTEM KOORDINAT Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang atau ruang. Beberapa macam sistem koordinat yang kita kenal, antara lain sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem koordinat bola. Pada bidang (R ), letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub. Sedangkan pada ruang (R ) letak suatu titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola. ( R ) ( R ) Untuk menjamin konsistensi dan standardisasi, perlu ada satu sistem dalam menyatakan koordinat, hal ini terkait dengan kerangka koordinat, sistem koordinat. Pengertian kerangka koordinat adalah suatu himpunan dari sumbu-sumbu koordinat atau bangun geometrik yang lainnya, kepadanya posisi suatu titik ditentukan. Hubungan geometrik antara dua kerangka koordinat dinyatakan oleh kombinasi vektor translasi yang menetapkan posisi titik nol kerangka yang satu terhadap lainnya, dan matrik rotasi yang menyatakan orientasi kerangka yang satu terhadap yang lainnya. Sistem referensi merupakan definisi secara konseptual secara lengkap bagaimana sistem koordinat ditentukan. Terkait dalam pendefinisian origin (titik pusat) dan orientasi dari sumbu-sumbu sistem koordinat. Termasuk yang mendasari model matematika dan model fisik. Kerangka referensi merupakan realisasi praktis dari sistem referensi melalui pengukuran dan pengamatan. Terdapat parameter dalam sistem koordinat yaitu : 1. Lokasi Titik Nol dari Sistem Koordinat Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem koordinat terestris. Titik nol dari sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat Posisi tiga-dimensi (D) suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan dalam suatu sistem koordinat geosentrik. Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang digunakan, dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinat Kartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h).. Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem koordinat Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam D, baik dalam (L,B), ataupun dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder, Traverse Mercator (TM) dan Universal Traverse Mercator (UTM). 6

BAB III PEMBAHASAN Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang ( R ) atau ruang ( R ). Beberapa macam sistem koordinat yang kita kenal, antara lain sistem koordinat Cartesius, sistem koordinat kutub. Sisten Koordinat dalam Bidang (R ) / Dimensi Letak suatu titik dalam bidang dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub. 1) Sistem Koordinat Cartesius x 0 y 0 Y x 0, y 0 Kwadran II Kwadran I X Kwadran III Kwadran IV x 0, y 0 x 0, y 0 Gambar 1 Berdasarkan Gambar 1 di atas, terdapat bidang simetris yang dibatasi oleh sumbu-sumbu koordinat X dan Y, masing-masing bidang yang dibatasi oleh bidang dinamakan kwadran, sehingga terdapat kwadran, yaitu kuadran I (x>0, y>0), kwadran II (x<0, y>0), kwadran III (x<0, y<0), dan kwadran IV (x>0, y<0). Misalkan P(x,y) sebarang titik pada bidang XOY, maka titik tersebut posisinya dapat dikwadran I, atau II, atau III, atau kwadran IV tergantung besaran x dan y. Jika letak titik P(x,y), maka x disebut absis, y disebut ordinat dan P(x,y) disebut koordinat. 7

Misal P(x 1,y 1) dan terletak di kwadran I hal ini berarti x 1 >0 dan y 1 >0 Y P( x 1, y1) y 1 O(0,0) x 1 M ( x 1,0) X Gambar Berdasarkan gambar di atas, tampak suatu segitiga yaitu siku-siku dititik M. Menurut teorema Pythagoras OP = OM + MP = (x 1-0) + (y 1-0) = x 1 + y 1 OPM yang salah satu sudutnya = 1 y1 x atau ditulis dengan notasi OP x 1 y Rumus di atas dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik O(0,0) dengan titik P(x 1,y 1 ) 8

Y P x 1, y ) ( 1 X Q( x, y ) R( x, y) Gambar Gambar di atas menunjukkan segitiga PQR yang masing-masing titik sudutnya yaitu P x 1, y ) ( 1 terletak pada kuadran II, Q x, y ) terletak pada kuadran IV, R x, y ) terletak pada kuadran III dan ( jarak masing-masing titik dinyatakan oleh: ( 1. PQ ( xq xp ) ( yq yp ) ( x y x1 ) ( y 1). PR ( xr xp ) ( yr yp ) ( x y x1 ) ( y 1). QR ( xr xq ) ( yr yq ) ( x y x) ( y 1) ) Sistem Koordinat Kutub 9

pasangan Sistem koordinat Cartesius, menyatakan bahwa letak titik pada bidang dinyatakan dengan ( x, y), dengan x dan y masing-masing menyatakan jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbux. Pada sistem koordinat kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan pasangan bilangan real r,, dengan r menyatakan jarak titik P ke titik O (disebut kutub) sedangkan adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik O melewati titik P dengan sumbu-x positif (disebut sumbu kutub) P( r, ) r O Gambar Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-1650) dalam koordinat kutub letak suatu titik dapat dinyatakan dalam tak hingga banyak koordinat. Sebagai contoh, letak titik P (, ) dapat digambarkan dengan cara terlebih dulu melukiskan sinar yang memancar dari titik asal O dengan sudut sebesar radian terhadap sumbu mendatar arah positif. Kemudian titik P terletak pada sinar tadi dan berjarak satuan dari titik asal O (lihat Gambar 1.. (a)). Titik P dapat pula dinyatakan dalam koordinat, k, dengan k bilangan bulat (lihat Gambar 1.. (b)). Mudah ditunjukkan pula bahwa koordinat, pun juga menggambarkan titik P (lihat Gambar 1.. (c)). Pada koordinat yang terakhir, jarak bertanda negatif. Hal ini dikarenakan titik P terletak pada bayangan sinar OP. P (, ) P(, k ) k (a) (b) 10

P (, ) O P (c) Gambar 5 Secara umum, jika r, menyatakan koordinat kutub suatu titik maka koordinat titik tersebut dapat pula dinyatakan sebagai berikut:, k atau, (k 1) r r dengan k bilangan bulat. Kutub mempunyai koordinat ( 0, ) dengan sebarang bilangan. Hubungan Antara Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub Suatu titik P berkoordinat ( x, y) dalam sistem koordinat Cartesius dan ( r, ) dalam sistem koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, emikian pula sumbu kutub dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka kedudukan titik dapat digambarkan sebagai berikut: Y P( x, y) ( r, ) r r Dari rumus segitiga diperoleh hubungan sebagai berikut: 11

x r cos y r sin r x y arcsin y r x arccos r Contoh 1) Nyatakan ke dalam system koordinat Cartesius. a. A, b. B 5, Jawab a. x cos y sin. A. Jadi,, 5 c. C, 6 5 5 b. x 5cos y 5sin. Jadi, dalam system koordinat Cartesius 5 5 B,. 5 5 c. x cos y sin. 6 6 Jadi, C,. Apabila x 0 maka persamaan dapat dinyatakan sebagai: r x y arctan y x, x 0 1

y Karena arctan akan memberikan nilai yang berbeda, 0. Untuk menentukan x nilai yang benar perlu diperhatikan letak titik P, apakah di kwadran I atau II, ataukah dikwadran II atau IV. Apabila dipilih nilai yang lain, maka r. x y ) Nyatakan ke dalam sistem koordinat kutub: P, a. b. Q(,) Penyelesaian: a. r ( ) arctan atau 7 Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka: r dengan 7, atau r dengan. Jadi, 7 P, atau P,. b. r ( ) arctan atau 7 Selanjutnya, karena letak titik Q di kwadran II, maka: r dengan, atau 7 r dengan. Jadi, 7 Q, atau Q,. 1

) Nyatakan persamaan r asin ke dalam sistem koordinat Cartesius. Jawab Jika ke dua ruas persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh: r a( r sin ) Selanjutnya, karena r dan x y r sin y maka: x y ay x y ay 0, yaitu persamaan lingkaran dengan pusat ( 0, a) dan jari-jari a. ) Nyatakan x y 16 ke dalam system koordinat kutub. Penyelesaian: Dengan substitusi x r cos dan y r sin maka diperoleh: r r cos r (1 sin sin ) 16. 16 Penggunaan Sistem Koordinat Dimensi yang digunakan di Bidang Geodesi Selain digunakan untuk mempresentasikan posisi titik pada peta, juga digunakan dalam Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistim Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi Sistim Proyeksi dan transformasi sangat memegang peranan sangat penting. Transformasi koordinat digunakan untuk merelasikan sistem koordinat tanah dengan peta atau layer data atau untuk meng-adjust suatu layer data sedemikian rupa sehingga layer tersebut dapat di-overlay-kan secara tapat di ataslayer(s) yang lain. Prosedur yang digunakan untuk mengaplikasikan koreksi ini disebut dengan istilah registrasi beberapa layer yang berbeda diregistrasikan terhadap sistem koordinat bersama atau terhadap salah satu layer yang dianggap sebagai peta dasar (standard). Layer(s) yang mencakup area yang sama harus diregistrasi sedemikian rupa sehingga setiap lokasi yang terdapat di dalam overlay memiliki koordinat (peta) yang sama. Di bidang pengolahan citra dan penginderaan jauh, sering kali, proses registrasi terhadap suatu citra dilakukan dengan bantuan citra lain (citra referensi) yang telah memiliki koordinat bumi (atau koordinatnya telah 1

dianggap benar) registrasi citra. Walaupun demikian, jika tujuan prosesnya hanya sekedar untuk mendatarkan geometri citra (tetapi masih belum dapat menghapus distorsi akibat pergeseran relief topografi) dan tidak memerlukan citra referensi, tetapi memerlukan titik-titik kontrol tanah (GCPs), maka prosesnya sering disebut sebagai rektifikasi 15

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut. Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut. Sedangkan, dalam sistem koordinat kutub, koordinat suatu titik didefinisikan sebagai fungsi dari arah dan jarak titik ikatnya. 16

DAFTAR PUSTAKA https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8 &ved=0ahukewi_reklvvahwjly8khwlfbcqfggumae&url=http%a%f%frep o.unnes.ac.id%fdokumen%fastrodb%fdoc%ftransformasi%50sistem%50koordi nat.doc&usg=afqjcnfz9xn1xll-a-gn6zqsbbpqrkaa http://www.scribd.com/doc/195706/transformasi-datum-dan-koordinat#scribd http://repository.usu.ac.id/bitstream/156789/0568/1/appendix.pdf https://dwipurnomoikipbu.wordpress.com/ http://share.its.ac.id/pluginfile.php/998/mod_resource/content/1/stk01_kuliah_sistem %0Koordinat.pdf 17