I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Herodotus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Herodotus"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relative tokoh, dan sifat ruang. Menurut ahli sejarah, Herodotus (450 SM) menyatakan bahwa geometri berasal dari mesir. Ilmu geometri lahir dari tradisi pengukuran tanah di tepi sungai nil. Pengukuran tanah senantiasa dilakukan sebagai akibat banjir yang sering terjadi. Sebuah manuskrip tua orang mesir bertajuk Papyrus Rhind yang ditulis oleh Ahmes 200 SM (saat ini disimpan di museum London Inggris) menginformasikan tentang aturan-aturan dan rumus-rumus untuk mencari luas ladang dan isi gandum yang digunakan waktu itu. Gambar 1. Herodotus Geometri muncul secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume. Orang mesir juga telah mengetahui bahwa bentuk aljabar ax + b = 0 secara geometri dapat dinyatakan sebagai garis lurus. Demikian pula dengan bentuk-bentuk pangkat dua, telah mampu mereka wujudkan sebagai bentuk-bentuk seperti ellips, parabola, dan hiperbola. Dengan kemunculan pengenalan bidang koordinat (atau yang lebih dikenal dengan bidang kartesius) menandai tahap baru untuk geometri. Di dunia matematika ilmu kartesius sudah dikenal baik oleh siswa, mahasiswa, maupun yang lainnya. Awalnya koordinat kartesius ditulis hanya dalam kertas namun sekarang telah bisa menggunakan software. Namun jika ditanya kepada siswa disekolah, kebanyakan siswa tidak tahu sejarah dari sistem koordinat kartesius itu sendiri. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas sejarah bagaimana proses ditemukannya koordinat kartesius dan manfaatnya pada perkembangan zaman modern. 1

2 II. PEMBAHASAN Pada makalah ini akan dibahas 3 sub pokok bahsan yaitu sejarah awal ditemukannya sistem koordinat kartesius, Tokoh penemu sistem koordinat kartesius, dan manfaat nya pada era modern 1. Sejarah Awal Gagasan awal tentang sistem koordinat telah lama ditemukan, menurut krantz (2006, hal ) menyatakan bahwa Apollo'nius (sekitar 200 SM) membuat sistem koordinat khusus pada kerucut untuk mempelajari bagian kerucut. (Coordinates of Apollo nius). Hipparchus (sekitar 150 SM) dan Marinus dari Tire (sekitar 150 M.) menggunakan versi garis lintang dan bujur untuk tujuan navigasi dan astronomi. Namun, Rene Descastes lah yang menyusun gagasan untuk menyatukan/ menggabungkan Aljabar dan Geometri dengan sistem koordinat. Descartes juga yang menciptakan gagasan untuk menggambar sebuah fungsi dengan arah horizontal digunakan sumbu x dengan x positif untuk arah ke kanan dan x negatif untuk arah ke kiri. Sedangkan arah vertikal digunakan sumbu y dengan y positif untuk arah ke atas dan y negatif untuk arah ke bawah. Istilah kartesius pada sistem koordinat ini digunakan untuk mengenangnya, dimana ia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literature berbahasa latin (Cartesius adalah latinasi untuk Descartes) yang telah berperan besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri. Descartes mampu menghadirkan pengetahuan matematika masa lampau ke dalam system koordinatnya dengan bentuk permasalahan dan penyelesaian geometri secara sistematik. 2

3 Kini Aljabar hadir tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya. Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam prkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi. 2. Tokoh Penemu sistem koordinat kartesius (Rene Descartes) Sistem koordinat kartesius pertama kali ditemukan oleh ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis, Rene Descartes. Istilah kartesius pada sistem koordinat ini digunakan untuk mengenangnya, dimana ia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literature berbahasa latin (Cartesius adalah latinasi untuk Descartes) yang telah berperan besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri. Gambar 2. Rene Descartes Matematikawan Rene Descartes, yang lahir di sebuah desa La Haye Perancis pada tahun 1596, merupakan orang yang memiliki ketertarikan pada bidang geometri yang memperkenalkan suatu alat dalam konsep aljabar yang sangat membantu menyederhanakan dan memperkaya geometri. Descartes bersekolah di Universitas Jesuit di La Fleche dari tahun , yang telah memberikan dasar-dasar matematika modern. Pada tahun 1612, dia pergi ke Paris namun kehidupan sosial disana ia anggap membosankan, dan kemudian mengasingkan ke daerah terpencil yang bernama daerah Faubourg di Perancis untuk menekuni Geometri. Dalam pandangan hidupnya, Descartes menolak untuk mempercayai segala sesuatu sampai 3

4 dia bisa membangun atau menemukan landasan untuk mempercayai hal itu sebagai sebuah kebenaran. Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah Cogito ergo sum yang berarti saya berfikir oleh karenanya saya ada. Atas pandangan itu membuat ia berpikir bahwa pengetahuan yang telah ada harus di buktikan dan di kembangkan, maka ia menciptakan sistem koordinat kartesius dalam konsep aljabar yang dikembangkannya dalam geometri. Konsep dasar dari ide Descartes ini adalah menentukan posisi suatu titik pada bidang datar yang dikembangkannya pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes, yaitu tulisan yang berjudul Discourse on Method yang berisi pengenalan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus satu sama lain dan tulisan lainnya yang berjudul La Geometrie dimana dalam tulisan ini ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya (Anglin, 1991). Gambar 3. Cover buku Discourse on Method Descartes telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut terletak pada dua garis saling tegak lurus satu sama lain dan berpotongan disebuah titik yang dinamakan Origin (0,0) biasanya di simbolkan dengan huruf kapital O(0,0). Bidang itu dinamakan bidang koordinat atau lebih dikenal sebagai bidang kartesius. Setelah abad ke-17, Rene Descartes menggunakan abjad-abjad awal alfabet, misalnya a, b, dan c untuk konstanta; dan akhir alfabet, misalnya x, y, z, dan t digunakan untuk variabel. Untuk Sistem koordinat 2 dimensi digunakan variabel x dan y. Sebagai 4

5 petunjuk arah horizontal digunakan sumbu x dengan x positif untuk arah ke kanan dan x negatif untuk arah ke kiri. Sedangkan arah vertikal digunakan sumbu y dengan y positif untuk arah ke atas dan y negatif untuk arah ke bawah. Posisi setiap titik ditandai dengan pasangan dua bilangan yang merupakan pasangan posisi x dan y yaitu (x, y) dan disebut koordinat. Sistem yang menentukan posisi titik pada bidang datar ini disebut sistem koordinat. Gambar 4. Sistem koordinat Kartesius 2 dimensi Sedangkan dalam sistem koordinat kartesius 3 dimensi menggunakan variabel x, y, z. Menurut Wikipedia, terdapat kesepakatan penamaan untuk variabel. Salah satu kesepakatan penamaan itu menyatakan bahwa x, y, dan z biasanya menyatakan tiga sistem koordinat kartesius untuk suatu titik dalam geometri Euklides. Gambar 5. Sistem Koordinat Kartesius 3 dimensi Namun pada pengembangannya sistem koordinat kartesius 2 dimensi lebih sering 5

6 digunakan dan lebih dikenal. Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut. Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut empat kuadran. Kuadran I kedua koordinat bernilai positif (x,y), kuadran II koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif (-x,y), kuadran III kedua koordinat bernilai negatif (-x,-y), dan kuadran IV koordinat x bernilai positif dan koordinat y negatif (x, -y). Gambar 6. Kuadran pada sistem koordinat kartesius Descartes mampu menghadirkan pengetahuan matematika masa lampau ke dalam sistem koordinatnya dengan bentuk permasalahan dan penyelesaian geometri secara sistematik. Kini Aljabar hadir tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya. Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi. Bentuk bentuk seperti 2a, 3p + 2q, x y, disebut bentuk aljabar. Misalnya kita mengambil 2a, 2 disebut koefisien, sedangkan a disebut variabel (peubah). Di aljabar hanya bisa diselesaikan dengan penyederhanaan namun berkat adanya sistem koordinat kartesius kita bisa menggambar lengkap dengan koordinatnya. Misalnya : 3y 2y + 5x 6x = 0 Secara aljabar bentuk itu bisa diselesaikan dengan bentuk y x 1 = 0 atau bentuk 6

7 y = x + 1 tetapi tidak dilengkapi dengan grafiknya. Namun secara penyelesaian geometri, bentuk tersebut bisa digambar lengkap dengan koordinatnya seperti gambar berikut. Gambar 7. Grafik persamaan y = 2x Manfaat Sistem Koordinat Kartesius Sistem koordinat kartesius juga dapat digunakan pada kehidupan. Misalnya pada pelajaran ilmu-ilmu sosial, ada pembahasan tentang peta suatu provinsi atau bahkan peta Negara. Letak suatu kota, gunung, danau, pulau dapat dianggap sebagai kedudukan. Untuk memudahkan pembacaan peta, peta sering dilengkapi dengan garis bantu yang mendatar dan tegak lurus atau garis lintang dan garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut merupakan dasar dari bidang koordinat. Seperti peta propinsi aceh berikut 7

8 Gambar 8. Peta Propinsi Aceh Dengan bantuan bidang koordinat, maka kita bisa mengetahui letak kota berdasarkan koordinatnya. Seperti terlihat pada gambar, misalnya kota Janto terletak pada koordinat (4,N) ; kota Langsa terletak pada koordinat (12,K) dan kota Meulaboh terletak pada koordinat (5,J). Jika kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat garis-garis membujur (menurun) dan melintang (mendatar) yang akan membantu kita untuk menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran (dalam bentuk angka) yang dibuat berdasarkan kesepakatan. Perpotongan antara garis bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta. Saat ini terdapat teknologi yang memanfaatkan sistem koordinat kartesius yaitu GPS dan Google Earth. Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang dibuat dari sebuah jaringan 24 satelit yang ditempatkan pada orbitnya oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS pada awalnya ditujukan untuk aplikasi militer, tetapi pada tahun 1980-an, pemerintah Amerika membuat sistem GPS untuk penggunaan sipil. GPS bisa 8

9 bekerja dalam kondisi cuaca apapun, di manapun diseluruh dunia, dan 24 jam sehari. Cara Kerja GPS adalah Satelit GPS mengelilingi bumi dua kali sehari pada orbit yang sangat tepat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. Receiver GPS mengambil informasi ini dan menggunakan triangulasi untuk menghitung lokasi yang tepat dimana user berada. Pada dasarnya, receiver GPS membandingkan waktu saat sinyal ditransmisikan oleh satelit dengan waktu saat sinyal tersebut diterima receiver. Perbedaan waktu itu memberitahu receiver GPS seberapa jauh jarak satelit tersebut. Kemudian, dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit lagi, receiver dapat menentukan dimana posisi user dan menampilkannya pada peta digital. Sebuah receiver GPS setidaknya harus terkunci ke sinyal dari tiga satelit untuk menghitung posisi 2D (garis lintang dan bujur) dan melacak pergerakan (tracking). Dengan terkunci ke sinyal dari empat satelit atau lebih, receiver GPS dapat menentukan posisi 3D (lintang, bujur, dan ketinggian). Setelah posisi user ditentukan, perangkat GPS dapat menghitung informasi lainnya, seperti kecepatan, jalur, jarak perjalanan, jarak ke tujuan, waktu matahari terbit dan terbenam, dan masih banyak lagi. Gambar 9. Cara kerja GPS Google earth (atau Google Map) merupakan salah satu aplikasi berbasis citra satelit yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi, titik koordinat Bumi, dan arah kiblat. Penggunaan aplikasi ini dapat digunakan ketika terhubung dengan internet sehingga pencarian mudah dilakukan. Google earth dirancang dengan pemetaan Bumi yang dibangun dengan mengandalkan beberapa macam data. Program ini bekerja dengan memetakan Bumi dari super imposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan globe GIS 3D. Google earth ini awalnya dikenal earth viewer, google earth dikembangkan oleh Keyhole. Inc sebelum diambil oleh google pada tahun 2004 kemudian ganti nama menjadi google earth pada tahun Hingga saat ini mampu digunakan oleh 9

10 masyarakat umum melalui komputer personal yang berbasis windows. Untuk sistem kerja google earth ini sangat sederhana yaitu membuat pemetaan Bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, foto udara dan globe GIS 3D. Selanjutnya diolah oleh google sehingga kita dapat menemukan tempat yang dicari dengan mudah. GPS dan Google Earth mempunyai kemiripan. Diantaranya yaitu keduanya samasama dapat digunakan untuk mengetahui titik koordinat suatu tempat. Namun aplikasi GPS misalnya GPS android jika geser sedikit saja maka titik koordinat Bumi yang ditampilkan dapat berubah dikarenakan sinyal yang berubah-ubah. Sedangkan google earth sangat bergantung pada sinyal atau koneksi dengan internet. Jika tidak tersambung dengan internet maka aplikasi tersebut tidak bisa beroperasi. Selain itu aplikasi google earth tidak bisa menampilkan titik koordinat tepat pada posisi pengamat berdiri dan tidak bisa dibawa kemana-mana. III. PENUTUP Sistem koordinat kartesius yang ditemukan oleh Rene Decartes dan ditulis dalam bukunya pada tahun 1967, sampai sekarang masih digunakan dalam pelajaran matematika disekolah. Selain itu penemuan sistem koordinat kartesius ini menjadi titik awal dari perkembangan geometri analitik, Kalkulus (Newton), dan kortografi. Manfaat koordinat kartesius pada era modern yaitu dikembangkan nya aplikasi untuk mencari letak suatu tempat, sesorang bahkan cuaca seperti GPS dan Google Earth (Google Map). Pernahkah anda berpikir teknologi seperti apa yang memanfaatkan sistem koordinat kartesius yang akan muncul di masa depan? Mari kita membayangkan kita berada di tahun 2100 tepatnya 83 tahun kedepan. Mungkin akan ada teknologi yang sangat canggih. Mungkin akan ada aplikasi yang sekali klik akan muncul peta berupa hologram, kemudian jika kita mencari posisi sebuah tempat cukup dengan menyebutkan nama tempat tersebut sehingga seolah-olah kita berada di tempat itu dengan gambar posisi tersebut yang seperti nyata dengan update gambar terbaru. teknologi secanggih apapun yang akan diciptakan dimasa depan dapat berguna bagi manusia, dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia. 10

11 DAFTAR RUJUKAN Anglin, W.S. (1991). Mathematics: A Concise History and Philosophy. [Ebook online] Elzaffa. (2014). Studi Komparasi GPS Android dan Google Earth dalam Penetuan Koordinat Tempat. [Online]. Diakses di Heryanto, A. (2010). Kamus Penemu. [Online]. Diakses di m/2010/03/ilmuukur-koordinat.html?m%3d1&ei=c8moh5aa&lc=id-id&s=1 Krantz, S.G. (2006). An Episodic History of Mathematics. [Ebook online] Mahsetyo, G. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta Maschurroh, M. (2012) Tugas Matematika 3: Sistem Koordinat. [Online]. Diakses di 3-sistemkoordinat.html?m=1 [5 Juni 2015] Muhammad, M. (2014). Apa itu Koordinat Kartesius. [Online]. Diakses di Murnie, T. (2013). Sejarah Sistem Koordinat. [Online]. Diakses di Rahayu, E. (2015). Apa itu GPS dan Cara Kerjanya. [Online]. Diakses di Widyaningsih, R. (2012). Sistem Koordinat. Online]. Diakses di 11

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

OUTLINE Pertaksamaan Nilai Mutlak Sistem Koordinat Cartesius dan Grafik Persamaan. Kalkulus. Dani Suandi, M.Si.

OUTLINE Pertaksamaan Nilai Mutlak Sistem Koordinat Cartesius dan Grafik Persamaan. Kalkulus. Dani Suandi, M.Si. Nilai Mutlak Kalkulus Dani Suandi, M.Si. Nilai Mutlak 1 Notasi Selang Menyelesaikan 2 Nilai Mutlak Definisi Nilai Mutlak Sifat Nilai Mutlak 3 Sistem Koordinat Cartesius Grafik Persamaan Notasi Selang Nilai

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG. sofyan mahfudy-iain Mataram

GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG. sofyan mahfudy-iain Mataram GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG PERKENALAN Nama : Sofyan Mahfudy Tempat tgl lahir : Pacitan, 29 Maret 1985 Status : Menikah Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hendra Gunawan Semester I, 2013/2014 30 Agustus 2013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Selesaikan pertaksamaan berikut: 1. x + 1 < 2/x. (sudah dijawab) 2. x 3 < x + 1. 8/30/2013 (c) Hendra

Lebih terperinci

WORK SHEET KALKULUS DIFERENSIAL ALFIANI ATHMA PUTRI. ROSYADI, M.Pd

WORK SHEET KALKULUS DIFERENSIAL ALFIANI ATHMA PUTRI. ROSYADI, M.Pd WORK SHEET KALKULUS DIFERENSIAL ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd Pada Pertemuan ke-1, mahasiswa diharapkan: Dapat memahami sistem bilangan riil Dapat memahami dan menerapkan aksioma-aksioma dalam operasi

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT 2 DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/395027/TK/44319

MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT 2 DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/395027/TK/44319 MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/9507/TK/19 DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 017 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS 1 MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang. 1 KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOORDINAT Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan dan membedakan sebuah titik yang terletak di bidang dan Berikut ini kita akan

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang

Lebih terperinci

Bab VIII Bidang Kartesius

Bab VIII Bidang Kartesius Bab VIII Bidang Kartesius K ata Kunci Titik Asal Sumbu-X Sumbu-Y Jarak K D ompetensi asar. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan keterkaitan

Lebih terperinci

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun MA3231 Pengantar Analisis Real Semester II, Tahun 2016-2017 Hendra Gunawan, Ph.D. Bab 6 Fungsi 2 Rene Descartes (1596-1650) Rene Descartes adalah seorang filsuf & matematikawan Perancis, penemu sistem

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi 5 F U N G S I Pemahaman tentang konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari ilmu ekonomi, mengingat kajian ekonomi banyak bekerja dengan fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK RUANG. Dr. Susanto, MPd

GEOMETRI ANALITIK RUANG. Dr. Susanto, MPd GEOMETRI ANALITIK RUANG Dr. Susanto, MPd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

Cara Menggunakan Google Maps Offline Di Handphone Android

Cara Menggunakan Google Maps Offline Di Handphone Android Cara Menggunakan Google Maps Offline Di Handphone Android Indri Julianti Kosasih indri.julianti@raharja.info Abstrak Kehadiran perangkat Android seperti smartphone ataupun tablet PC memberikan banyak manfaat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Bab. Sistem Koordinat

Bab. Sistem Koordinat H E G F - - - - - - - 0 - - - - - - - Bab Sistem Koordinat Sebelum mempelajari sistem koordinat, kita akan membahas bagaimana cara pembuatan denah dan untuk apakah denah dibuat? Membuat denah atau menentukan

Lebih terperinci

GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF

GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DALAM GRAF Pada jaman sekarang ini teknologi satelit sudah semakin maju dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh yakni GPS (Global Positioning System)

Lebih terperinci

Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus

Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus 31/03/2015 8:34 Susunan Lapisan Bumi Inside eartth Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan. Hendra Gunawan 2016

Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan. Hendra Gunawan 2016 Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan Hendra Gunawan 2016 Galileo Galilei (1564-1642) Galileo Galilei adalah seorang astronom, fisikawan & matematikawan Italia yang terkenal dengan ucapannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dua orang Perancis telah berjasa untuk gagasan tentang sistem koordinat. Pieree Fermat adalah seorang pengacara yang menggemari matematika. Pada tahun 169 dia menulis

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Mesin dan SDM perusahaan

Gambar 1.1 Mesin dan SDM perusahaan BAB I PROGRAM LINEAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel, 2. merancang model matematika dari masalah

Lebih terperinci

Sekayu. Prabumulih. Muarainim. Baturaja

Sekayu. Prabumulih. Muarainim. Baturaja 07 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, siswa dapat: Menggambar letak benda pada denah. Mengenal Koordinat posisi suatu benda. Menentukan posisi titik dalam sistem koordinat kartesius. Sumatera

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR TEORI FUNGSI Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan bebas), koefisien dan

Lebih terperinci

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Sistem Komunikasi Satelit prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh

Lebih terperinci

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Penentuan Posisi 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, Nseries, dan N81 adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Nama produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang terus berkembang saat ini, kebutuhan manusia akan informasi mencakup banyak hal, salah satunya adalah kebutuhan akan informasi lokasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Anonim, 2009). Sebagai raja, perkembangan matematika tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Anonim, 2009). Sebagai raja, perkembangan matematika tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan raja dan sekaligus pelayan dari ilmu-ilmu yang lain (Anonim, 2009). Sebagai raja, perkembangan matematika tidak bergantung pada ilmu-ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan (Trianto, 2014: 1). Sejalan dengan pendapat tersebut, Trianto (2014:

Lebih terperinci

Memantau apa saja dengan GPS

Memantau apa saja dengan GPS Memantau apa saja dengan GPS (Global Positioning System) Dalam film Enemy of The State, tokoh pengacara Robert Clayton Dean (diperankan oleh Will Smith) tiba-tiba saja hidupnya jadi kacau-balau. Ke mana

Lebih terperinci

III. FUNGSI POLINOMIAL

III. FUNGSI POLINOMIAL III. FUNGSI POLINOMIAL 3. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menuliskan bentuk umum fungsi polinomial;. menghitung nilai fungsi polinomial; 3. menuliskan

Lebih terperinci

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta Pendahuluan Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih

Lebih terperinci

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS PENENTUAN POSISI DENGAN GPS Disampaikan Dalam Acara Workshop Geospasial Untuk Guru Oleh Ir.Endang,M.Pd, Widyaiswara BIG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Jln. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong, Bogor 16911

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

A. Menentukan Letak Titik

A. Menentukan Letak Titik Apa yang akan Anda Pelajari? Koordinat Cartesius Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus Menentukan persamaan garis lurus Menggambar grafik garis lurus Menentukan Gradien, Persamaan garis

Lebih terperinci

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA BAB I Bilangan Real dan Notasi Selang Pertaksamaan Nilai Mutlak Sistem Koordinat Cartesius dan Grafik Persamaan Bilangan Real dan Notasi Selang Bilangan

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR

APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh: DEVITA INDAH RAHMAWATI 06560096

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi

Lebih terperinci

Modul Matematika 2012

Modul Matematika 2012 Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

F O R T O P O L I O KILOMETER 8.514

F O R T O P O L I O KILOMETER 8.514 F O R T O P O L I O Sabang 8.514 KM Merauke KILOMETER 8.514 I N D O N E S I A Orang Indonesia pertama yang masuk Peringkat 1 dari 4.161.999 users di seluruh dunia, untuk kategori Number Of Uploeded dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kiblat berasal dari bahasa Arab, yaitu Qiblah adalah arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Ka'bah juga sering

Lebih terperinci

Geometri di Bidang Euclid

Geometri di Bidang Euclid Modul 1 Geometri di Bidang Euclid Dr. Wono Setya Budhi G PENDAHULUAN eometri merupakan ilmu pengetahuan yang sudah lama, mulai dari ribuan tahun yang lalu. Berpikir secara geometris dari satu bentuk ke

Lebih terperinci

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius Pengertian Persamaan Garis Lurus Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kamu mengingat kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu digambarkan dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I 177 LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus B. Kompetensi Dasar Memahami relasi dan fungsi C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat

Lebih terperinci

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut)

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut) Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut) izky Maiza,a), Triati Dewi Kencana Wungu,b), Lilik endrajaya 3,c) Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Bab VIII. Penggunaan GPS

Bab VIII. Penggunaan GPS Bab VIII. Penggunaan GPS Pengenalan GPS Global Positioning System atau disingkat GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID Ema Utami Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya pada bidang navigasi memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Munculnya teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem satelit navigasi adalah sistem yang digunakan untuk menentukan posisi di bumi dengan menggunakan teknologi satelit. Sistem ini memungkinkan sebuah alat elektronik

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu. Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII Semester : 1 Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan garis lurus. Kompetensi Dasar Materi Ajar

Lebih terperinci

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Slide 2 Merupakan salah satu sistem yang akan membantu untuk

Lebih terperinci

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS A. Pengertian Pesamaan Garis Lurus Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila digambarkan ke dalam bidang Cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini

Lebih terperinci

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 3 Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.4 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI

PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI Ambarsari Kusuma Wardani Email : ambarkusuma8@yahoocom Abstrak

Lebih terperinci

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

MAKALAH MATEMATIKA TRIGONOMETRI

MAKALAH MATEMATIKA TRIGONOMETRI MAKALAH MATEMATIKA TRIGONOMETRI DISUSUN OLEH : Nama Kelompok : Nurul Fadhila Larasati Nur Faizah Mujahidah Azzam Safitri Ramadhani Sitti Masyita Sitti Rabithatul Jannah Kelas Guru Mata Pelajaran : XI IPA

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android M. Abdurrozzaq Almuzakki Program Studi Teknik Informatika - S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG Winardi Puslit Oseanografi - LIPI Sekilas GPS dan Kegunaannya GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS(Global Positioning System) adalah sebuah sistem navigasi berbasiskan radio yang menyediakan informasi koordinat posisi, kecepatan, dan waktu kepada pengguna di

Lebih terperinci

GPS (Global Positioning Sistem)

GPS (Global Positioning Sistem) Global Positioning Sistem atau yang biasa disebut dengan GPS adalah suatu sistem yang berguna untuk menentukan letak suatu lokasi di permukaan bumi dengan koordinat lintang dan bujur dengan bantuan penyelarasan

Lebih terperinci

ILMU UKUR WILAYAH DAN KARTOGRAFI. PWK 227, OLEH RAHMADI., M.Sc.M.Si

ILMU UKUR WILAYAH DAN KARTOGRAFI. PWK 227, OLEH RAHMADI., M.Sc.M.Si ILMU UKUR WILAYAH DAN KARTOGRAFI PWK 227, OLEH RAHMADI., M.Sc.M.Si PENGERTIAN ILMU UKUR WILAYAH (IUW) : Bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah

Lebih terperinci

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android merupakan sistem operasi perangkat bergerak yang logonya menyerupai robot, awalnya dikembangkan oleh perusahaan kecil di Silicon Valley yang bernama Android Inc.

Lebih terperinci

APLIKASI NAVIGASI PERJALANAN BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS SKRIPSI. Disusun Oleh :

APLIKASI NAVIGASI PERJALANAN BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS SKRIPSI. Disusun Oleh : APLIKASI NAVIGASI PERJALANAN BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS SKRIPSI Disusun Oleh : ANDI SANTOSO NPM. 0534010054 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Global Positioning System(GPS) merupakan sistem navigasi satelit gratis yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem ini menggunakan 24 satelit

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) KELOMPOK 2 1. UMAR ATTAMIMI (01212043) 2. SITI WASI ATUL MUFIDA (01212096) 3. DEVI PRATNYA. P. (01212078) 4. POPPY MERLIANA

Lebih terperinci

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII ix Tinjauan Mata Kuliah G eometri Analitik merupakan suatu bidang studi dari hasil perkawinan antara Geometri dan Aljabar.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI NAVIGASI DARAT DENGAN VISUALISASI TIGA DIMENSI

SISTEM INFORMASI NAVIGASI DARAT DENGAN VISUALISASI TIGA DIMENSI PEMBUATAN SISTEM INFORMASI NAVIGASI DARAT DENGAN VISUALISASI TIGA DIMENSI KUKUH HANNA PRAPANCA 06 / 20067 / ET / 05412 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS GADJAH MADA Latar Belakang Informasi

Lebih terperinci

Bagian 1 Sistem Bilangan

Bagian 1 Sistem Bilangan Bagian 1 Sistem Bilangan Dalam bagian 1 Sistem Bilangan kita akan mempelajari berbagai jenis bilangan, pemakaian tanda persamaan dan pertidaksamaan, menggambarkan himpunan penyelesaian pada selang bilangan,

Lebih terperinci

Peta Ovi untuk ponsel. Edisi 1

Peta Ovi untuk ponsel. Edisi 1 Peta Ovi untuk ponsel Edisi 1 2 Daftar Isi Daftar Isi Ikhtisar peta 3 Posisi saya 4 Melihat lokasi dan peta 4 Tampilan peta 5 Mengubah tampilan peta 5 Men-download dan memperbarui peta 5 Menggunakan kompas

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan Semester II, 2016/2017 15 Maret 2017 Kuliah yang Lalu 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kurva di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam

Lebih terperinci

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear 1 FUNGSI Fungsi adalah hubungan antara 2 buah variabel atau lebih, dimana masing-masing dari dua variabel atau lebih tersebut saling pengaruh mempengaruhi. Variabel merupakan suatu besaran yang sifatnya

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dari berbagai pihak, yaitu intansi pemerintahan, BUMN, industri,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dari berbagai pihak, yaitu intansi pemerintahan, BUMN, industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Sumber Rejeki Krian adalah perusahaan yang menyediakan layanan penyewaaan kendaraan yang digunakan untuk ekpedisi. Konsumen yang dilayani dapat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang terletak secara menyebar di kepulauan Nusantara Indonesia, terdapat 6 jenis obyek wisata

Lebih terperinci

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN Modul 5 Fungsi Non-Linear F PENDAHULUAN Drs. Wahyu Widayat, M.Ec ungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel

Lebih terperinci

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI)

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI) MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI) Disarikan dari Buku Panduan Praktis Membaca dan Menggunakan Peta Rupa Bumi Indonesia Karangan M. Eddy Priyanto, Edisi I, Pusat Pelayananan Jasa dan

Lebih terperinci

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY SISTEM-SISTEM KOORDINAT Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Sistem Koordinat Kartesian Dalam sistem koordinat Kartesian, terdapat tiga sumbu koordinat yaitu sumbu x, y, dan z. Suatu titik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kehidupan manusia dengan kemajuan teknologi tak dapat terpisahkan. Setiap hari orang-orang terbiasa

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2 Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA HUBUNGAN ANTAR GARIS Titik Tengah Sebuah Segmen Garis : : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling tegak lurus dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari biasanya akan ada kesulitan ketika mencari objek pada suatu area tertentu yang tertutup. Misalnya saat mencari anak di dalam mall yang mempunyai

Lebih terperinci

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS 8.1. LINGKARAN A. PERSAMAAN LINGKARAN DENGAN PUSAT PADA TITIK ASAL DAN JARI-JARI R Persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) dan jari jari R adalah : x 2 + y 2 = R 2 B. PERSAMAAN

Lebih terperinci

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi Diskripsi materi: -Bentuk umum dari fungsi linier dan menggambarkan grafik fungsi linier -Menentukan koefisien arah/ Kemiringan -Cara-cara pembentukan

Lebih terperinci

PRAKATA. Cirebon, Oktober Penyusu

PRAKATA. Cirebon, Oktober Penyusu PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat,dan karunia Nya, penyusun buku Matematika untuk SMA dan MA kelas XI dapat di selesaikan. Buku ini di susun sebagai

Lebih terperinci

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

Penerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System)

Penerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System) Penerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System) Kharis Isriyanto54064 Program StudiInformatika SekolahTeknikElektrodanInformatika InstitutTeknologiBandung, Jl. Ganesha 0 Bandung402, Indonesia

Lebih terperinci

Bab 10 Global Positioning System (GPS)

Bab 10 Global Positioning System (GPS) Bab 10 Global Positioning System (GPS) 10.1 Metode Penentuan Posisi Dengan GPS sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat

Lebih terperinci

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI Fungsi Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.

Lebih terperinci

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan

Lebih terperinci