Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CPOB. (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

B. Tujuan Tujuan Qualiy Assurance adalah untuk memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

PERSONALIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL

Aspek-aspek CPOB. Manajemen Mutu Personalia Bangunan dan Fasilitas Peralatan Sanitasi dan Higiene Produksi

Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI. 1799/Menkes/Per/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari menteri

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

Oleh : Bambang Priyambodo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri

BAB II TINJAUAN UMUM PT. COMBIPHAR. bawah pengelolaan Drs. Handoko Prayogo, Apt. Berawal dari industri rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI. 1799/Menkes/Per/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari menteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat.

PEDOMAN PENYIAPAN DOKUMEN INDUK INDUSTRI FARMASI DAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL PENDAHULUAN

DOKUMENTASI

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JALAN SOEKARNO-HATTA NO. 789 BANDUNG 03 APRIL 26 MEI 2017

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG (31 AGUSTUS 9 OKTOBER 2015)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG (31 AGUSTUS 9 OKTOBER 2015)

BAB II TINJAUAN UMUM. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. INTERBAT JL. HR. MOCHAMAD MANGUNDIPROJO NO. 1 BUDURAN-SIDOARJO (31 AGUSTUS 23 OKTOBER 2015)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. MUTIFA MEDAN

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. SANBE FARMA UNIT 2 JALAN LEUWIGAJAH NO. 162 CIMAHI BANDUNG 3 APRIL MEI 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

Penggunaan terbesar herbal. Fitofarmaka. supplement. kosmetik

Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO HATTA 789 BANDUNG 31 AGUSTUS OKTOBER 2015

Viddy A R. II Selasa, 5 September 2017

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG 4 APRIL 27 MEI 2016

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971.

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. SANBE FARMA UNIT II CIMAHI

Produksi di Industri Farmasi

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES JL. Dr. SETIABUDHI KM 12,1 LEMBANG BANDUNG 1 AGUSTUS 27 SEPTEMBER 2016

BAB III KEGIATAN DI INDUSTRI FARMASI P.T. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. MUTIARA MUKTI FARMA (MUTIFA) MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. COMBIPHAR. Jl. RAYA SIMPANG NO. 383 PADALARANG, BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2009

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. UNIVERSAL PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971.

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

UNIVERSITAS INDONESIA

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

BAB II TINJAUAN UMUM PT. COMBIPHAR. PT. Combiphar didirikan pada tahun 1971 di Jl. Sukabumi no. 61,

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga

No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. OTTO PHARMACEUTICAL JL. SETIABUDHI KM 12,1 LEMBANG - BANDUNG (1 AGUSTUS - 27 SEPTEMBER 2016)

PERIODE XLV. DISUSUN OLEH: CHRISTIAN ALDO D., S. Farm. NPM :

BAB 1 MANAJEMEN MUTU

Bahan Ajar Materi ke-2

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR KEP 11/KEP-DJPB/2015 TENTANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER FARMASI INDUSTRI

PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK

UNIVERSITAS INDONESIA

PERSYARATAN TEKNIS CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK BAB 1

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

5.1.1 Kesimpulan Tugas Khusus Pengawasan Mutu - Kualitas air dan menjaga air dari kontaminasi mikrobiologi merupakan bagian penting untuk memastikan

LAPORAN PRAKTER KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. INTERBAT JL. H. R. MOCH MANGUNDIPROJO NO.1 SIDOARJO 30 NOVEMBER 04 DESEMBER 2015 PERIODE XLV

Transkripsi:

Tugas Individu Farmasi Industri Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Disusun Oleh : Eka Wahyu Lestari 14340004 Dosen : Drs. Kosasih, M.Sc., Apt. Program Profesi Apoteker Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Sains Dan Teknologi Nasional Jakarta 2014

URAIAN TUGAS KEPALA BAGIAN PRODUKSI Jabatan : Ka.Bag. Produksi Bagian : Produksi Divisi : Pabrik Melapor kepada : Direktur Pabrik (Head of Plant) Membawahi : Supervisor Gudang, Supervisor Pengolahan dan Supervisor Pengemasan Pengetahuan, Ketrampilan dan Kemampuan Ka.Bag. Produksi harus seorang Apoteker Terdaftar dengan pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun bekerja di bagian produksi obat, memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pembuatan obat dan perencanaan produksi, pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat, CPOB, penguasaan bhs. Inggris yang baik dan ketrampilan dalam kepemimpinan yang dibuktikan dengan sertifikasi lembaga yang ditunjuk. Uraian Tugas Ka.Bag. Produksi bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan obat agar obat memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan dan dibuat sesuai peraturan CPOB dalam batas dan biaya yang telah ditetapkan. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. 2. Memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat. 3. Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan Protap Protap yang diperlukan dalam kegiatan di area Produksi sebelum diotorisasi Ka.Bag. 4. Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan prosedurprosedur pengolahan induk dan pengemasan induk yang diperlukan sebelum diotorisasi Ka.Bag. Pemastian Mutu. 5. Memeriksa Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets serta menjamin bahwa produksi dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengolahan bets dan prosedur pengemasan bets. 6. Memastikan bahwa validasi yang tepat dilaksanakan. 7. Membantu Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) untuk menyiapkan, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan personil Produksi yang efektif. 8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan obat mulai dari perolehan bahan, pengolahan, pengemasan sampai pengiriman obat ke gudang obat jadi. 9. Memberikan pengarahan teknis dan administratif untuk semua pelaksanaan kegiatan di gudang, penimbangan, pengolahan dan pengemasan. 10. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pengawasan Mutu dan Ka.Bag. Pemastian Mutu untuk mengotorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain, termasuk amandemennya, yang diperlukan dalam Produksi. 11. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan obat. 12. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu dalam penetapan dan pemantauan kondisi penyimpanan bahan dan produk. 13. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu menetapkan dan menerapkan higiene / sanitasi / kebersihan. 14. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu terhadap persetujuan dan pemantauan pemasok bahan. 15. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu terhadap persetujuan dan pemantauan terhadap pembuat obat atas dasar kontrak. 16. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu penyimpanan catatan yang berkaitan dengan produksi. 17. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu terhadap pemantauan pemenuhan persyaratan CPOB.

18. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu melakukan inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel, yang diperlukan untuk penentuan faktor yang mungkin berdampak terhadap mutu produk. 19. Bersama-sama dengan Ka.Bag. PPIC menyusun rencana produksi. 20. Jika ada kegagalan dalam produksi, membahasnya dengan Ka.Bag. Urusan Mutu, Ka.Bag. Pemastian Mutu dan Ka.Bag. Pengawasan Mutu - sesuai prosedur yang berlaku untuk mencari penyebab serta menetapkan tindakan yang relevan. 21. Memastikan agar alat-alat / mesin-mesin untuk keperluan produksi dikualifikasi dan / atau divalidasi serta digunakan dengan benar. 22. Turut melaksanakan inspeksi CPOB dan menyiapkan rencana perbaikan serta realisasinya. 23. Bertanggung jawab untuk menjaga moral kerja yang tinggi, kemampuan, pengembangan dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua personil Produksi. 24. Membuat laporan bulanan sesuai jadwal yang ditetapkan. 25. Membuat anggaran tahunan untuk Bagian Produksi sesuai jadwal yang ditetapkan. 26. Mengusahakan perbaikan biaya Produksi. Hubungan Kerja ke Luar Menjaga hubungan kerja yang baik dengan Ka.Bag. Pemastian Mutu, Ka.Bag.Pengawasan Mutu, Manajer Teknik dan Manajer Perencanaan & Pengadaan Bahan serta Manajer Pemasaran. Berhubungan dengan Pemerintah, dalam hal ini Badan POM, yang berkaitan dengan kualitas obat.

URAIAN TUGAS KEPALA BAGIAN PENGAWASAN MUTU Jabatan : Kepala Bagian Pengawasan Mutu Bagian : Urusan Mutu Divisi : Pabrik Melapor kepada : Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) Membawahi : Supervisor Laboratorium Kimia, Supervisor Laboratorium Instrumen Supervisor Laboratorium Mikrobiologi, Supervisor Laboratorium Pengujian Bahan Pengemas Ruang Lingkup, Ketrampilan dan Kemampuan Kepala Bagian Pengawasan Mutu harus seorang saintis dalam ilmu pengetahuan alam dan seorang Apoteker, yang mempunyai pengalaman praktis di industri farmasi paling sedikit 5 tahun dalam laboratorium analisis kimiawi, pengujian mikrobiologis dan bahan pengemas, pengalaman dalam menyiapkan peralatan laboratorium dan menggunakan metode termutakhir, kemampuan dalam meyiapkan metode analisis, memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam CPOB, pengawasan selama-proses dan pengujian stabilitas, kemampuan dalam pengelolaan dan memotivasi karyawan serta ketrampilan dalam kepemimpinan. Uraian Tugas Meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas dan produk ruahan menurut spesifikasi yang telah ditetapkan. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. 2. Memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan. 3. Memberi persetujuan terhadap spesifikasi, petunjuk kerja pengambilan sampel, metode pengujian dan prosedur pengawasan mutu lain. 4. Memberi persetujuan dan memantau semua kontrak analisis. 5. Memeriksa pemeliharaan bangunan dan fasilitas serta peralatan di Bagian Pengawasan Mutu. 6. Memastikan bahwa validasi metode analisis yang tepat dilaksanakan. 7. Membantu Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) untuk menyiapkan, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan personil Pengawasan Mutu yang efektif. 8. Menyusun dan merevisi prosedur Pengawasan Mutu dan spesifikasi bahan atau produk. 9. Menyiapkan instruksi tertulis yang rinci untuk melakukan tiap inspeksi, pengujian dan analisis. 10. Menyusun rancangan dan prosedur pengambilan sampel secara tertulis. 11. Memastikan pemberian label yang benar pada wadah bahan dan produk. 12. Menyimpan sampel pertinggal untuk rujukan di kemudian hari. 13. Melakukan evaluasi stabilitas semua produk jadi secara berlanjut dan bahan awal jika diperlukan, serta menyiapkan prosedur penyimpanan bahan dan produk di dalam Pabrik berdasarkan data stabilitasnya. 14. Menetapkan tanggal daluwarsa dan batas waktu penggunaan bahan awal dan produk jadi berdasarkan data stabilitasnya serta kondisi penyimpanannya. 15. Berperan serta dan / atau memberikan bantuan dalam pelaksanaan program validasi di semua Bagian. 16. Menyediakan baku pembanding sekunder sesuai spesifikasi yang terdapat pada prosedur pengujian yang berlaku dan menyimpan baku pembanding pada kondisi yang tepat. 17. Menyimpan catatan hasil pengujian semua sampel yang diambil. 18. Melakukan evaluasi produk kembalian dan menetapkan apakah produk tersebut dapat digunakan langsung atau diproses ulang atau harus dimusnahkan. 19. Turut melaksanakan inspeksi CPOB dan menyiapkan rencana perbaikan serta realisasinya.

20. Memberikan rekomendasi kegiatan pembuatan dan analisis atas dasar kontrak setelah melakukan evaluasi kemampuan kontraktor yang bersangkutan membuat produk yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan Perusahaan. 21. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Produksi dan Ka.Bag. Pemastian Mutu untuk mengotorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain, termasuk amandemennya yang diperlukan dalam pengawasan mutu. 22. Turut serta dalam pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan obat sesuai Protap. 23. Turut serta dalam pelaksanaan validasi di Bagian lain. 24. Membantu Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) untuk menyiapkan, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan yang efektif bagi personil Pengawasan Mutu dan personil Bagian lain yang memerlukan. 25. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu terhadap persetujuan dan pemantauan pemasok bahan. 26. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu terhadap persetujuan dan pemantauan analisis atas dasar kontrak. 27. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu atas sampel representatif dan penyimpanan sampel pertinggal dan dokumen Pengawasan Mutu yang rapi. 28. Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu melakukan inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel, yang diperlukan untuk penentuan faktor yang mungkin berdampak terhadap mutu produk. 29. Membantu Ka.Bag. Urusan Mutu dalam menyiapkan, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan pengawasan mutu yang efektif. 30. Bertanggung jawab dalam menilai dan mengusulkan semua peralatan laboratorium yang akan digunakan dalam bidang kerjanya kepada Ka.Bag. Urusan Mutu. 31. Berinteraksi dengan Bagian Produksi yang berkaitan dalam rangka penyelenggaraan pengawasan selama-proses, dan pengambilan keputusan. 32. Bertanggung jawab terhadap kecepatan arus formulir di area kerjanya kepada bagianbagian yang berkaitan dalam proses bisnis. 33. Bertanggung jawab dalam penerapan "Cara Berlaboratorium Pengawasan Mutu yang Baik". 34. Bertanggung jawab dalam penentuan dan penerapan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dalam Pengawasan Mutu. 35. Menjaga komunikasi yang efektif di seluruh jajaran Pengawasan Mutu. 36. Menciptakan moral kerja personil Pengawasan Mutu yang tinggi, lingkungan kerja yang baik dan kesempatan untuk mengembangkan diri. 37. Bertanggung jawab untuk menjaga moral kerja yang tinggi, kemampuan, pengembangan dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua personil Pengawas Mutu. 38. Membuat laporan bulanan sesuai jadwal yang ditetapkan. 39. Membuat anggaran tahunan untuk Bagian Pengawasan Mutu sesuai jadwal yang ditetapkan. 40. Mengusahakan perbaikan biaya Pengawasan Mutu. Hubungan Kerja ke Luar Menjaga hubungan kerja yang baik dengan Ka.Bag. Pemastian Mutu, Kepala Bagian Pengawasan Mutu, Kepala Bagian Teknik dan Kepala Bagian PPIC.

URAIAN TUGAS KEPALA BAGIAN PEMASTIAN MUTU Jabatan : Kepala Bagian Pemastian Mutu Bagian : Pemastian Mutu Divisi : Pabrik Melapor kepada : Kepala Bagian Urusan Mutu (Quality Operations) Membawahi : Inspektur Pengawasan Selama-Proses Ka.Bag. Dokumentasi Pengetahuan, Ketrampilan dan Kemampuan Kepala Bagian Pemastian Mutu harus seorang Apoteker Terdaftar dengan pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun bekerja di industri farmasi, memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pembuatan obat serta pengujian fisis dan analisis kimia, pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat dan laboratorium terkini, CPOB baik nasional maupun internasional, penguasaan bahasa Inggris yang baik dan ketrampilan dalam kepemimpinan yang dibuktikan dengan sertifikasi lembaga yang ditunjuk. Uraian Tugas 1. Memantau kinerja sistem mutu dan prosedur serta menilai efektifitasnya, dan mendorong perbaikan. 2. Melakukan penilaian terhadap keluhan teknik farmasi dan mengambil keputusan serta tindakan atas hasil penilaian, bila perlu bekerja sama dengan Bagian lain. 3. Memastikan penyelenggaraan validasi proses pembuatan dan sistem pelayanan. 4. Memastikan pengelolaan penyimpangan berdampak pada mutu termasuk penyimpangan bets. 5. Memastikan penerapan sistem pengendalian perubahan dan menyetujui perubahan. 6. Melakukan pelulusan akhir atau penolakan obat jadi. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Ikut serta dalam atau memprakarsai pembentukan manual mutu perusahaan. 2. Memprakarsai dan memimpin audit internal atau inspeksi diri berkala. 3. Mendampingi tim audit Badan POM dan mengoordinasikan tindakan / tanggapan terhadap temuan. 4. Mendampingi auditor eksternal dan mengoordinasikan tindakan / tanggapan terhadap temuan. 5. Melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian Pengawasan Mutu. 6. Memprakarsai dan berpartisipasi dalam pelaksanaan audit eksternal (audit terhada pemasok, pembuat obat dan lab. berdasarkan kontrak). 7. Memprakarsai dan berpartisipasi dalam program validasi. 8. Memastikan pemenuhan persyaratan teknik atau peraturan Badan POM yang berkaitan dengan mutu produk jadi. 9. Mengevaluasi / mengkaji catatan bets. 10. Meluluskan atau menolak produk jadi untuk penjualan dengan mempertimbangkan semua faktor terkait. 11. Mengevaluasi dan mengotorisasi semua prosedur tertulis dan dokumen lain, yang berkaitan dengan / berdampak pada mutu produk, termasuk amandemen. 12. Bersama Bagian Produksi dan Bagian Teknis bertanggung jawab dalam pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan obat. 13. Menetapkan dan memantau pelaksanaan higiene / sanitasi / kebersihan di pabrik. 14. Mengevaluasi protokol dan laporan kualifikasi / validasi serta menyetujui / mengotorisasinya bersama bagian-bagian bersangkutan. 15. Bersama Ka.Bag. lain menyiapkan dan mengotorisasi, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan personil yang efektif. 16. Memberikan persetujuan dan melakukan pemantauan terhadap pemasok bahan. 17. Memberi persetujuan dan melakukan pemantauan terhadap pembuat obat dan analisis berdasarkan kontrak. 18. Mengotorisasi penetapan dan bersama Bagian Produksi melakukan pemantauan kondisi penyimpanan bahan dan produk. 19. Menentukan dan mengawasi penerapan sistem penyimpanan catatan dari semua kegiatan.

20. Melakukan pemantauan pemenuhan terhadap persyaratan CPOB. 21. Bertanggung jawab bersama Kepala Bagian Pemastian Mutu melakukan inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel, yang diperlukan untuk penentuan faktor yang mungkin berdampak terhadap mutu produk. 22. Memberikan persetujuan terhadap pengolahan ulang setelah mengidentifikasikan tindakan korektif dan preventif untuk menghindarkan pengulangan insiden. 23. Membantu Kepala Bagian Urusan Mutu (Quality Operations) dan Urusan Medikal (Medical Affairs) menangani semua keluhan mengenai mutu. 24. Membantu Kepala Bagian Urusan Mutu (Quality Operations) melaksanakan penarikan kembali obat. 25. Memberikan persetujuan akhir terhadap seluruh perubahan bersangkutan dengan sistem, dokumen, produk, bangunan dan sarana penunjang. 26. Melakukan Pengkajian Mutu Produk (PMP) sesuai jadwal yang ditetapkan. Hubungan Kerja ke Luar Menjaga hubungan kerja yang baik dengan Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Pengawasan Mutu, Kepala Bagian Teknik dan Kepala Bagian Perencanaan & Pengadaan Bahan serta Kepala Bagian Pemasaran. Berhubungan dengan Pemerintah, dalam hal ini Badan POM, yang berkaitan dengan kualitas obat.