NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Pedoman Perlidungan Kawasan Ekosistem Esensial

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

BAB PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LAPORAN AKHIR

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi. Manual untuk Peserta

Standards for a better innovation and competitiveness..

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & !

3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

Komentar dan Rekomendasi

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

- Perencanaan dan Penyusunan Program

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

Shared Resources Joint Solutions

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Komentar dan Rekomendasi

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PROVINSI ACEH BISMILLAIIIRRAIIMANIRRAIIIM NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAI{A PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture

ANALISIS POTENSI REPLIKASI PRAKTEK BAIK SEKTOR KESEHATAN DI PAPUA.

Komentar dan Rekomendasi Hasil Visitasi FK UNDIP

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

Kabupaten :. Kelompok Hutan :.

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Komentar dan Rekomendasi

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

RAPAT KOORDINASI TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN. 21 November 2016 Kantor Staf Presiden

Komentar dan Rekomendasi

BAB II PETUGAS HUMAS DAN WARTAWAN DI KABUPATEN BREBES. Tanpa komunikasi, masyarakat akan mengalami ketertinggalan informasi,

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, 15 Februari 2018 Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT,

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Anggaran Berbasis Kinerja

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

Bekerja sama untuk konservasi hutan

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

7). ERP Implementation in PT Indofood

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. II.1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DI LINGKUNGAN BPJN XI

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

Transkripsi:

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra. Dkumen ini juga sekaligus mencakup tanggung jawab dan ekspektasi dalam kemitraan Pantau Gambut. A. MISI Misi Pantau Gambut adalah menyediakan infrmasi terkini yang dapat secara bebas diakses leh publik mengenai perkembangan kmitmen dan kegiatan restrasi eksistem gambut leh berbagai pemangku kepentingan, menyediakan analisis dan rekmendasi terhadap implementasi kmitmen restrasi eksistem gambut leh berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasinal maupun subnasinal, serta menyebarluaskan pembelajaran dan pengetahuan seputar pengellaan gambut secara lestari ke masyarakat luas.. B. TUJUAN Pantau Gambut berupaya mendrng terwujudnya perlindungan lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengellaan lahan dan hutan gambut secara berkelanjutan dengan menyediakan infrmasi bagi pemerintah, pelaku usaha, masyarakat sipil, serta media untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan Pantau Gambut adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan keterjangkauan infrmasi terkini dari dan untuk seluruh pemangku kepentingan mengenai perkembangan kmitmen dan kegiatan restrasi gambut baik di tingkat nasinal maupun subnasinal/daerah. 2. Mengedukasi rganisasi masyarakat sipil, masyarakat, dan media mengenai perkembangan kmitmen dan kegiatan restrasi gambut serta tantangan yang dihadapi dalam merestrasi gambut. 3. Membangun kekayaan infrmasi dan pengetahuan tentang gambut, termasuk pembelajaran kearifan lkal leh masyarakat dalam pengellaan gambut. 4. Mendrng partisipasi publik dalam berbagi-pakai infrmasi mengenai restrasi gambut melalui urun daya (crwd surcing) dan media ssial. 5. Memantau kmitmen pemerintah dalam pencapaian target restrasi gambut melalui penyediaan infrmasi terkait restrasi lahan gambut yang dilakukan leh segenap pihak termasuk pelaku usaha dan rganisasi masyarakat sipil di lapangan, serta penyediaan analisa dan rekmendasi implementasi kmitmen pemerintah terkait restrasi gambut. 6. Mendesak pelaku usaha untuk mematuhi perundangan yang berlaku, secara transparan menunjukkan prinsip keberlanjutan dalam perasinya dengan tidak membuka lahan perkebunan baru di atas gambut dan melakukan kegiatan pemulihan eksistem gambut sesuai

ketentuan perundang-undangan. 7. Memungkinkan para pihak yang membantu pendanaan prgram restrasi gambut di Indnesia untuk memnitr dampak nyata investasi atau dukungan yang mereka berikan. 8. Memfasilitasi klabrasi antarpihak dalam upaya restrasi gambut, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan analisis ilmiah, implementasi restrasi di lapangan, kajian kebijakan, pembangunan kapasitas, dan pendanaan. C. TATA KELOLA Pantau Gambut digagas secara bersama-sama dalam sebuah kemitraan yang terus berkembang antar rganisasi masyarakat sipil, Kemitraan Pantau gambut terdiri atas Tim Inti (Madani dan WRI Indnesia), Simpul Jaringan Nasinal dan Daerah, dan Pendukung dengan peran dan tanggung jawab khusus sebagai berikut: Tim Inti Tim inti mengambil peran strategis dalam menentukan keberlangsungan Pantau Gambut baik dalam hal perencanaan kegiatan dan capaian, pendanaan, maupun pengellaan kemitraan. Knten analisis: Tim Inti mengidentifikasi kmitmen-kmitmen terkait restrasi gambut, mengumpulkan infrmasi dan menganalisis kmitmen-kmitmen tersebut sesuai dengan metdlgi yang telah disepakati bersama dengan simpul jaringan. Penggalangan dana: Tim Inti mengambil keputusan terhadap mekanisme penggalangan dana, target pendana, dan melaksanakan penggalangan dana untuk keberjalanan Pantau Gambut. Keputusan strategis: Tim Inti bertindak sebagai pengambil keputusan yang berdampak signifikan pada keberlanjutan Pantau Gambut. Hal ini mencakup, namun tidak terbatas pada penerimaan anggta kemitraan Pantau Gambut, penerimaan pendanaan, dan finalisasi rencana aksi Pantau Gambut, baik nasinal maupun daerah. Pengellaan kemitraan: Tim Inti merancang mekanisme pengellaan kemitraan dalam hal pendanaan, memantau keberjalanan rencana aksi yang disepakati leh Kemitraan Pantau Gambut, secara aktif memhn masukan dari para mitra, sera memantau dan mengevaluasi dampak Pantau Gambut. Kntribusi dalam penyusunan lapran tahunan: Anggta Tim Inti berkntribusi untuk menyusun knten lapran tahunan yang akan disirkulasikan ke seluruh anggta Tim Inti dan Simpul Jaringan serta masyarakat luas dan pihak lain yang terkait langsung dengan Pantau Gambut. Penerimaan anggta baru sebagai Tim Inti atau Simpul Jaringan: Anggta Tim Inti mengambil keputusan bersama terhadap permintaan dari rganisasi lain untuk bergabung dalam kemitraan. Tim Inti akan menentukan status dari rganisasi baru tersebut dalam struktur kemitraan Pantau Gambut sesuai dengan kriteria yang disepakati bersama di bagian Kriteria Penerimaan Anggta Mitra Baru Pantau Gambut. Kepemimpinan bergilir: Selama setahun sekali, anggta Tim Inti akan menjadi pemimpin (chair)

bergilir yang akan memastikan setiap anggta mitra menjalankan perannya masing-masing yang telah disetujui demi memastikan tata kella dan perasinalisasi Pantau Gambut berjalan lancar. Simpul Jaringan (SJ): terdiri dari seluruh rganisasi yang ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan Pantau Gambut di tingkat nasinal dan di tingkat daerah Penyediaan infrmasi kunci: SJ Nasinal membantu pengumpulan infrmasi mengenai kebijakan dan kmitmen terkait restrasi gambut di tingkat nasinal, serta perkembangan kegiatan restrasi gambut. Knten edukasi: SJ Nasinal memberikan masukan terkait knten edukasi Pantau Gambut yang disebarluaskan melalui platfrm Pantau Gambut. Analisa temuan: SJ Nasinal dapat merespn temuan-temuan analisis kebijakan atau hasil verifikasi lapangan terkait implementasi kebijakan dan kegiatan restrasi gambut untuk disebarkan ke masyarakat luas atau disampaikan sebagai masukan ke pemangku kepentingan terkait. Verifikasi tingkat nasinal dan daerah: SJ melakukan verifikasi terhadap data dan infrmasi terkait kmitmen dan kegiatan restrasi gambut di tingkat nasinal dan tingkat tapak. Advkasi tingkat nasinal dan tapak: SJ Daerah memanfaatkan data dan infrmasi yang tersedia di Pantau Gambut untuk memberikan masukan kepada pemangku kepentingan di tingkat nasinal dan tapak dalam usaha percepatan restrasi gambut. Mendukung Pantau Gambut secara publik: SJ bersedia untuk menampilkan lg rganisasinya di situs Pantau Gambut. Berpartisipasi untuk menampilkan infrmasi tentang pryek restrasi rganisasinya di fitur Peta Kegiatan Restrasi. Pendukung: terdiri dari rganisasi dan individu yang mendukung dan mempercayai semangat perjuangan Pantau Gambut, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan Pantau Gambut Pendukung bersedia untuk menampilkan lg/ namanya di situs Pantau Gambut. Pendukung bersedia untuk menampilkan infrmasi tentang pryek restrasi rganisasinya di fitur Peta Kegiatan Restrasi Adapun peran-peran bersama yang dapat dilakukan seluruh mitra untuk mendukung Pantau Gambut adalah sebagai berikut: Masukan strategis: Para mitra dapat memberi masukan dan tanggapan mengenai strategi, pengellaan, dan implementasi Pantau Gambut Implementasi: Para mitra dapat berklabrasi dalam mengimplementasikan kegiatan yang mendukung penggunaan infrmasi di Pantau Gambut. Sebagai cnth: Melakukan verifikasi kegiatan restrasi gambut di lapangan berdasarkan infrmasi yang didapat dari Pantau Gambut Mendukung para pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah, media, dan

masyarakat untuk menggunakan infrmasi Pantau Gambut Menggunakan infrmasi di Pantau Gambut untuk memberikan masukan dalam pembuatan kebijakan dengan berkrdinasi dengan Tim Inti dan Simpul Jaringan. Penggalangan dan penggunaan dana: Para mitra dapat berklabrasi dalam mencari dukungan dana hibah (sub-grant) untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan bersama di atas. Dana yang terkumpul akan dikumpulkan di rganisasi yang menjadi chair pada tahun tersebut dan didistribusikan ke anggta Simpul Jaringan sesuai dengan lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan dan mekanisme yang disepakati besama. Data, infrmasi, dan analisis: Para mitra dapat menyediakan data dan analisis untuk ditampilkan di Pantau Gambut Kmunikasi: Para mitra membantu menyebarkan infrmasi mengenai Pantau Gambut Dukungan lainnya: Para mitra dapat menyediakan sumber daya, seperti waktu, untuk mendukung kegiatan Pantau Gambut D. PRINSIP-PRINSIP UTAMA Inklusivitas: Pantau Gambut terbuka bagi rganisasi masyarakat sipil manapun yang ingin bersama-sama mendukung perlindungan terhadap lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengellaan gambut secara lestari dan berkeadilan. Independensi dan kredibilitas: Keberhasilan Pantau Gambut akan sangat bergantung pada analisis yang tidak memihak kepada partai plitik, institusi, atau sumber dukungan keuangan tertentu. Pantau Gambut akan menjadi penyedia data, infrmasi, dan analisis yang independen. Independensi dan kredibilitas pekerjaan Pantau Gambut dapat dicapai dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pantau Gambut tidak akan menerima pendanaan yang dapat mempengaruhi independensi dan kredibilitas Pantau Gambut. Pantau Gambut membuat metdlgi yang jelas mengenai semua data, infrmasi, dan analisis yang muncul di platfrm, dengan masukan dari para mitra. Pantau Gambut berupaya menyediakan data, infrmasi, dan analisis yang berkualitas tinggi berdasarkan sumber resmi dan terverifikasi. Semua mitra Pantau Gambut dapat memprduksi atau mereprduksi berbagai lapran, tulisan, dan prduk kmunikasi dengan menggunakan data dan infrmasi dari Pantau Gambut. Akan tetapi, lapran, tulisan, dan prduk kmunikasi tersebut tidak dapat dipublikasikan atas nama Pantau Gambut kecuali sudah dikmunikasikan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari para mitra lainnya. Pantau Gambut akan memastikan transparansi dengan menyediakan sumber dan metdlgi untuk setiap data dan infrmasi yang ditampilkan di platfrm. Pantau Gambut memungkinkan pengguna untuk secara terbuka memberi kmentar dan mempertanyakan kualitas data dan infrmasi di platfrm melalui platfrm Pantau Gambut.

Pengakuan terhadap mitra: Para mitra Pantau Gambut akan mendapat pengakuan atas kntribusinya terhadap Pantau Gambut. Lg para mitra Pantau Gambut akan dicantumkan di laman khusus dalam platfrm Pantau Gambut. Para mitra Pantau Gambut juga akan diakui atas kntribusinya terhadap suatu prduk infrmasi atau analisis tertentu. Efisiensi dalam bekerja antar mitra: Demi mencapai tujuan bersama, yaitu untuk memastikan kmitmen restrasi gambut berjalan secara lancar, para rganisasi mitra harus bekerja secara efisien dengan menyetujui dan mengikuti tata kella, prinsip serta kriteria yang mengatur perasinalisasi kemitraan sebagaimana tercantum dalam dkumen nilai-nilai bersama kemitraan platfrm pantau gambut ini. Atribusi data: Penyedia data akan dikutip di platfrm Pantau Gambut, misalnya di laman Kegiatan Restrasi (terletak di bagian bawah untuk setiap layer peta) dan di prduk-prduk infrmasi lainnya. E. KRITERIA PENERIMAAN ANGGOTA BARU Berkaca dari prinsip inklusivitas dan efisiensi dalam bekerja antar mitra, Pantau Gambut perlu menyetujui kriteria penerimaan anggta baru dalam kemitraan. Beberapa status mitra di dalam Pantau Gambut: Simpul Jaringan dan Pendukung 1) Simpul Jaringan Nasinal dan Simpul Jaringan Daerah Simpul Jaringan baik di level nasinal maupun daerah tidak mempunyai batasan maksimal dalam jumlah anggta. Masing-masing peran anggta di Simpul Jaringan telah diatur dalam bagian Tata Kella. Tidak ada batasan waktu bagi setiap anggta untuk menjadi Simpul Jaringan Kemitraan Pantau Gambut terbuka untuk setiap rganisasi yang ingin bergabung dalam Simpul Jaringan, sepanjang mengadpsi prinsip-prinsip utama dan menjalani peran yang terpapar di bagian Tata Kella Organisasi dapat keluar dari kemitraan Pantau Gambut ataupun meninggalkan status sebagai anggta Simpul Jaringan dengan mengirimkan surat resmi kepada seluruh anggta Tim Inti lainnya dan disepakati secara mufakat leh Tim Inti lainnya. Organisasi Simpul Jaringan juga dapat dikeluarkan dari Kemitraan Pantau Gambut di kala rganisasi melanggar Prinsip-Prinsip Utama Kemitraan Pantau Gambut. Syarat untuk menjadi Simpul Jaringan Pantau Gambut adalah Entitas yang dapat menjadi Tim Inti Pantau Gambut hanyalah yayasan/ rganisasi yang telah terdaftar secara resmi di Indnesia dan bergelut dalam isu perlindungan lingkungan dengan perhatian khusus pada restrasi gambut. Khusus untuk Simpul Jaringan Daerah, rganisasi harus berperasi di tingkat prvinsi/ daerah. Menyanggupi untuk melaksanakan seluruh peran yang terpapar di bagian Tata Kella. Organisasi tidak bekerjasama dengan entitas perusahaan/ partai plitik.

Organisasi Pendukung dapat menjadi anggta Simpul Jaringan dengan mengajukan permintaan resmi melalui surat dengan tujuan ke Tim Inti Pantau Gambut. Organisasi Pendukung tidak mempunyai knflik dengan salah satu anggta Simpul Jaringan. Organisasi Pendukung yang ingin bergabung dalam Simpul Jaringan harus menyelesaikan knflik dengan rganisasi di Simpul Jaringan dan menyertakan surat pernyataan dari seluruh rganisasi yang terlibat dalam knflik bahwa knflik tersebut telah diselesaikan dengan baik. Anggta Simpul Jaringan akan mengevaluasi aplikasi rganisasi baru dan keputusan secara knsensus akan diusahakan untuk memutuskan status penerimaan rganisasi baru tersebut. Di kala knsensus tidak dimungkinkan, pengambilan suara harus mencapai kurum 2/3 dari seluruh anggta Simpul Jaringan. 2) Pendukung Tidak ada batasan maksimal dalam jumlah pendukung. Tidak ada batasan waktu bagi setiap anggta Pendukung Kemitraan Pantau Gambut terbuka untuk setiap rganisasi yang ingin bergabung sebagai Pendukung sepanjang tahun. Pendukung dapat keluar dari kemitraan Pantau Gambut ataupun meninggalkan status sebagai Pendukung dengan mengirimkan surat resmi kepada seluruh anggta Simpul Jaringan Pendukung juga dapat dikeluarkan dari Kemitraan Pantau Gambut di kala Pendukung melanggar Prinsip-Prinsip Utama Kemitraan Pantau Gambut. Syarat untuk menjadi Pendukung Pantau Gambut adalah Entitas yang dapat menjadi Tim Inti Pantau Gambut dapat berbentuk yayasan/ rganisasi yang telah terdaftar secara resmi di Indnesia/ individu dan bergelut dalam isu perlindungan lingkungan dengan perhatian khusus pada restrasi gambut. Tidak bekerjasama dengan entitas perusahaan/ partai plitik. Menyanggupi untuk melaksanakan seluruh peran yang terpapar di bagian Tata Kella. Mengajukan permintaan resmi melalui surat dengan tujuan ke Simpul Jaringan Pantau Gambut.

F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Setiap rganisasi di Simpul Jaringan berhak turut serta dalam prses pengambilan keputusan di tingkat strategis, seperti: Cakupan dnr Penerimaan anggta baru dalam Simpul Jaringan Cakupan pemantauan kmitmen Advkasi di isu-isu terkait gambut Kemitraan Pantau Gambut akan mempriritaskan pengambilan keputusan secara knsensus. Ketika prses secara knsensus telah dicba dan tidak menghasilkan keputusan, atas nama prinsip efektivitas, Kemitraan Pantau Gambut akan menggunakan prses pengambilan suara dengan kurus 2/3 dari seluruh jumlah anggta Simpul Jaringan Pantau Gambut. KEMITRAAN PANTAU GAMBUT