Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen"

Transkripsi

1 Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan keahlian prfesinalitasnya atau kntribusinya pada masyarakat termasuk pemerintah dan swasta akan memberi manfaat bagi individu dan SBM sendiri. Tetapi aktivitas ini dapat saja berptensi menimbulkan atau mengarah pada benturan kepentingan atau benturan kmitmen dengan kebijakan atau aturan atau sistem nilai SBM. Karena itu diperlukan sebuah pedman yang dapat digunakan pegangan untuk mengatasi atau menghindari benturan kepentingan dan benturan kmitmen ini. Kebijakan ini memberikan kerangka dan mengidentifikasi prsedur untuk mengknsultasikan dan meminta saran berkaitan dengan benturan kepentingan dan kmitmen. Kebijakan ini berusaha memberi keseimbangan antara kepentingan SBM dengan integritas dan kepentingan pribadi dari staf SBM (dsen, tutr dan karyawan). Karenanya kebijakan ini diharapkan dapat meminimalkan benturan kepentingan dan jika mungkin bahkan menghindari munculnya benturan kepentingan dan kmitmen tersebut. Kebijakan ini menjadi bagian dkumen yang perlu dibaca sebelum seserang mengikatkan diri dengan SBM, dan mendapat sebelum serang staf SBM bekerjasama dengan pihak lain di luar SBM, baik individu lain, dengan lembaga swasta maupun dengan lembaga pemerintahan. II. Apa yang Dimaksud dengan Benturan Kepentingan dan Kmitmen? Setiap staf akademik harus mendapat persetujuan tertulis sebelum mengikatkan diri dengan kegiatan yang mendapat pembiayaan dari pihak luar SBM, juga harus melaprkan kegiatan ini setiap tahun, atau ketika ada perubahan penting. Benturan kmitmen muncul ketika kegiatan di luar dari serang staf menuntut waktu atau perhatian yang mengganggu tanggungjawab pribadinya kepada SBM. Benturan kepentingan muncul ketika staf akademik berada pada psisi menghadapi kepentingan pribadi seserang, atau keluarga atau lainnya yang akan mengancam kepentingan SBM. 1

2 Karenanya kegiatan staf SBM perlu dibuka, dilaprkan dan membutuhkan pemantauan, setiap tahun. Ketua Kelmpk Keahlian akan bekerja dengan staf SBM lainnya akan mengidentifikasi dan mengevaluasi ptensi benturan yang melibatkan anggta KK nya, untuk mengella dan menghindarinya. Kepala Bagian Administrasi Seklah akan bekerja dengan staf SBM lainnya untuk mengidentifikasi ptensi benturan kepentingan yang melibatkan staf nn akademik dan untuk mengella dan menghindarinya. Lapran ptensi benturan ini dan penyelesaiannya ditinjau leh Kmite Disiplin. Jika penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak tidak dapat diperleh, maka Kmite Disiplin bisa mengenakan sanksi sesuai dengan bbt pelanggarannya. Sanksi pelanggaran pada kebijakan ini ditentukan leh bbtnya, paling ringan adalah peringatan dan paling berat adalah pemberhentian dari SBM. Staf SBM dapat mengajukan petisi penlakan atas sanksi tersebut dengan mengajukan keberatan ke Dekan. Tanggungjawab akhir kebijakan ini ada pada Dekan. III. Kebijakan A. Siapa saja yang Terkena kebijakan ini? Kebijakan ini dikenakan untuk semua staf yang terikat kntrak dengan SBM, baik sebagai dsen tetap SBM, anggta paruh waktu mau pun penuh waktu, dari prfessr sampai asisten akademik, tutr, peneliti, dan staf akademik SBM dan staf nn akademik. B. Definisi 1. Benturan Kmitmen hadir ketika kepentingan eksternal dari staf SBM menuntut waktu dan perhatian staf tersebut sehingga mengganggu atau bersinggungan dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, baik terhadap mahasiswa maupun terhadap SBM. 2. Benturan kepentingan muncul ketika pengaruh kepentingan eksternal terhadap serang staf SBM sangat kuat, sehingga mengancam kepentingan SBM dan misinya dalam melaksanakan TRIDHARMA dan pelayanan umum lainnya. 2

3 3. Keluarga dalam hal ini termasuk pasangan (istri atau suami) dan anak-anak kandung 4. Kepentingan eksternal adalah kepentingan selain kepentingan SBM-ITB. 5. Kmite Disiplin adalah kmite yang dibentuk Dekan SBM untuk menangani pelanggaranpelanggaran disiplin, nrma dan standard keprfesian dsen SBM ITB, serta kebijakan tentang benturan kepentingan dan kmitmen. C. Pkk-pkk Umum 1. Benturan kepentingan dan kmitmen terjadi karena jenis dan cakupan kegiatan yang berkaitan dengan SBM dan stafnya, dan bisa mencakup sebuah spektrum yang sangat luas. SBM dan anggtanya memiliki kewajiban untuk menjalankan kegiatan yang menjunjung tinggi etika dan hukum, sesuai dengan standar integritas tertinggi. 2. Partisipasi anggta SBM dengan pihak luar yang berperan meningkatkan keahliannya atau dalam kaitan pengabdian masyarakat akan didukung. Walaupun demikian, kmitmen dan tanggung jawab prfessinal terhadap SBM tetap menjadi kewajiban utama dan pertama. 1. Prinsip Benturan Kmitmen Kerjasama antara staf SBM dengan pihak luar SBM untuk peride waktu yang wajar dan dengan remunerasi pribadi yang layak akan didukung jika interaksi ini mendrng peningkatan keahlian prfessinal atau mendukung kegiatan pengabdian pada masyarakat atau pelayanan umum dan bermanfaat bagi SBM. Pemakaian waktu kerja yang diijinkan akan bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan yang diusulkan, dan kebutuhan SBM sendiri untuk memenuhi TRI DARMA dengan mendapat ijin dari Ketua Kelmpk Keahlian dan Dekan. Jika sudah mendapat ijin untuk melakukan kegiatan eksternal, staf akademik diminta untuk mengatur kewajiban eksternalnya, kepentingan finansialnya, dan jadwal kegiatannya sedemikian sehingga tidak melanggar atau berbenturan dengan tugas, tanggung jawab, dan kepentingan SBM. Ijin tidak dapat diberikan untuk kegiatan yang sifatnya pribadi, yang tidak meningkatkan keahlian prfessinal, atau yang tidak memberikan manfaat kepada SBM. 3

4 Dengan pengecualian jenis kegiatan yang disampaikan pada bagian E di bawah ini, kegiatan yang mendapat bayaran harus dilaprkan, baik berkaitan dengan tugas prfessinal atau tidak. Kebijakan ada bagian E secara umum berkaitan dengan kegiatan yang tidak mendapat bayaran, baik kegiatan derma atau prfessinal. Tetapi, ketika kegiatan mengganggu tanggungjawab staf di SBM, termasuk kemudahan dihubungi mahasiswa, staf atau klien lain, maka benturan kmitmen terbentuk. 2. Prinsip-prinsip Benturan Kepentingan Karena salah satu peranan SBM adalah menyebarkan ilmu, staf akademik harus menghindarkan kmitmen luar yang bisa menghambat dirinya untuk menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Jika diminta knsultasi secara pribadi leh pihak luar, staf akademik bertindak sebagai atau dalam kapasitas pribadi dan harus menjelaskan bahwa dia tidak bertindak atas nama SBM. Karenanya, pemakaian gelar pada lapran atau surat menyurat hanya diblehkan sebagai identitas saja. Pemakaian stasiner SBM tidak bleh digunakan dalam pekerjaan pribadi. Pelaksanaan kegiatan luar ini tidak bleh menimbulkan ptensi benturan kmitmen. Umumnya, fasilitas dan sumber daya SBM tidak bleh digunakan untuk kepentingan nn SBM. Dalam hal berkaitan dengan peningkatan keahlian prfessinal yang berkaitan dengan SBM, maka diperlukan ijin dari pejabat yang berwenang Staf SBM tidak dibenarkan menghambat kesempatan dari pihak luar atau kesempatan lain untuk mendukung riset dan knsultasi yang mungkin dapat diperleh leh SBM. Untuk melindungi hak kepemilikan intelektual dan mematuhi pedman dan kmitmen pada SBM, staf SBM harus memberi tahu pihak luar peraturan yang relevan yang berlaku di SBM. Pada perjanjian riset dan knsultasi dengan pihak luar, terutama berkaitan dengan pihak dimana staf akademik memiliki kaitan finansial, manajerial atau eksekutif, maka perjanjian ini harus menjaga nilai akademik dasar dan meningkatkan pengembangan dan membuka penyebaran ilmu. 4

5 Semua perjanjian riset dan knsultasi antara SBM dengan pihak luar perlu mendapat persetujuan sesuai prsedur SBM. Keterlibatan mahasiswa atau karyawan dalam kegiatan prfessinal di luar SBM harus membawa manfaat buat SBM, karenanya kegiatan ini harus dilaprkan, dievaluasi dan disetujui secara tertulis leh Dekan SBM. D. Tanggung Jawab Staf SBM dituntut untuk mengambil inisiatif melaprkan segera kepada dekan, meminta persetujuan tertulis untuk semua kegiatan atau situasi yang mungkin mengandung benturan kepentingan atau benturan kmitmen dan merespn sepenuhnya dan dengan cepat meminta tanggapan Dekan berkaitan dengan lapran tersebut. Dekan atau pejabat yang ditugaskan, memiliki kewenangan untuk menangani dan mengevaluasi ptensi benturan kepentingan dan kmitmen yang dilaprkan atau diketahui, sebelum bertindak menyetujui atau tidak menyetujui aktivitas. SBM wajib memiliki infrmasi cukup dan kendali untuk melepaskan kewajiban akuntabilitas publiknya. Karenanya pada benturan kepentingan tertentu, Dekan perlu mengadakan penelitian atas sejumlah factr, termasuk sejauh mana kmitmen waktu, pendapatan yang dihasilkan leh staf SBM dari kegiatan knsultansi dan manajemen atau sejauh mana kepentingan financial dan kepentingan lainnya dari pihak luar, di mana staf akademik atau keluarganya memiliki pengaruh untuk mempengaruhi kebijakan umum atau keputusan. Jika diidentifikasi adanya benturan, dan keputusan yang dibuat memungkinkan kegiatan berlanjut, Dekan atau pejabat yang berwenang dapat melakukan prsedur pemantauan yang sesuai dan membuat batasan untuk meminimumkan dan mengendalikan benturan, juga untuk mengetengahkan pemulihan yang dapat disutujui bersama. Staf SBM harus mendapat kesempatan untuk merespn pemulihan yang diusulkan dan mengusulkannya petisi ke tingkat yang lebih tinggi. Jika staf akademik melanggar kebijakan atau pemulihan yang dikenakan sesuai dengan kebijakan ini, sanksi dapat dikenakan, dengan kemungkinan adanya petisi. Untuk demi kebijakan ini, lapran, pemulihan dan sanksi yang dikenakan kepada staf akademik akan ditinjau atau dievaluasi leh Kmite Disiplin. 5

6 Semua pihak yang mengevaluasi, mengella dan menyetujui benturan, melakukan usaha yang cermat, bertanggungjawab memelihara kerahasiaan pembukaan, pemulihan dan sanksi, sejauh yang diblehkan leh hukum. E. Cnth Kegiatan yang Menghasilkan Pendapatan. Berikut adalah cnth kegiatan luar yang menghasilkan pendapatan yang tidak diperhitungkan sebagai benturan kepentingan. Hal-hal berikut ini dibebaskan dari tuntutan pelapran, kecuali memakan waktu dan usaha yang mendukung benturan kmitmen yang ptensial. 1. Menerima hnr, bayaran, dan atau ryalty untuk pekerjaan kecendekiawanan yang dipublikasikan dan tulisan lainnya, dan mengajar sebagai dsen tamu. 2. Berperan serta pada knferensi prfessinal untuk tujuan melakukan presentasi kecendekiawanan, termasuk seminar dan wrkshp 3. Menerima hnr untuk pelayanan sebagai pengkaji makalah, akademik, pemerintah atau rganisasi nir laba. 4. Berperan serta dalam praktek knsultasi atau pelatihan yang disetujui leh SBM. 5. Menerima ryalty sesuai dengan kebijakan lembaga akademik SBM. 6. Menyiapkan buku, artikel, perangkat lunak, dan pekerjaan kreatif relevan dengan tugas SBM. 7. Mendapat pendapatan dari investasi pasif seperti suku bunga, dividen, reksa dana, saham atau bligasi F. Cnth Kegiatan yang menimbulkan ptensi benturan kepentingan dan kmitmen Berikut adalah kegiatan yang berptensi atau memiliki benturan kepentingan dan kmitmen. Daftar ini mencakup, tapi tidak terbatas pada: 1. Tidak mampu memenuhi tanggungjawab SBM (mengajar, membantu mahasiswa, melaksanakan riset, dsb.) karena keterlibatan dengan kegiatan luar. 2. Menggunakan sumber daya SBM untuk kepentingannya sendiri 3. Mengalihkan kesempatan, pengajaran, training, riset atau knsultansi dari SBM ke lembaga lain untuk kepentingannya sendiri. 6

7 4. Mengarahkan kesempatan pembelian kepada perusahaan yang dimiliki keluarga atau badan usaha yang memiliki assiasi dengan pribadi untuk kepentingannya sendiri. 5. Ketika bertindak sebagai pejabat SBM, memberikan rekmendasi prfessinal untuk urusan di mana Yang Bersangkutan dan keluarganya memiliki kepentingan finansial. 6. Ketika bertindak sebagai pejabat SBM, memberikan rekmendasi untuk merekrut pegawai/staf SBM yang masih memiliki hubungan keluarga 7. Menjadi pemilik atau pendiri atau pegawai tetap/tidak tetap pada institusi yang merupakan pesaing SBM ITB dalam melaksanakan TRIDHARMA dan layanan umum lainnya tanpa ijin dan alasan yang dapat diterima. 8. Ketika bertindak sebagai pejabat SBM merekmendasikan keluarganya untuk mendapatkan fasilitas dari SBM tanpa ijin dan alasan yang dapat diterima IV. Prsedur. A. Membuka atau melaprkan Kegiatan Eksternal Kecuali kegiatan yang disebutkan di bagian E, staf SBM diminta untuk melaprkan secara tertulis kepada SBM sebelum melaksanakan, mengikat kntrak atau menerima segala sesuatu yang memiliki nilai penghasilan dalam knsultansi atau riset dari pihak luar, yaitu: 1. Knsultansi atau hubungan yang menghasilkan finansial lainnya dengan pihak luar; 2. Peran manajerial atau hubungan finansial penting lainnya dengan pihak luar. 3. Kegiatan untuk kepentingan di luar SBM yang melibatkan mahasiswa dan karyawan SBM; 4. Hubungan, kmitmen, atau kegiatan sebagai bagian dari kegiatan staf SBM atau keluarganya yang mungkin menghadirkan benturan kepentingan atau kmitmen berkaitan dengan keterikatan dengan SBM. B. Peran Dekan atau Kmite Disiplin 7

8 Dekan mereview lapran yang disampaikan, mengevaluasi sifat dan besar kemungkinan benturan kepentingan dan bekerja dengan staf akademik yang memiliki benturan tersebut untuk mengella dan menghindari atau menghilangkannya. Dekan dapat menginisiasi sebuah penelitian atas staf akademik jika dia yakin bahwa kemungkinan ada benturan kepentingan atau kmitmen. Dekan harus merespn permintaan tertulis untuk persetujuan kegiatan luar dalam 14 hari sejak permintaan disampaikan, atau 14 hari kalender sejak menerima respn untuk meneliti sifat dan luasnya benturan. Jika dalam 14 hari lewat tanpa tanggapan, staf akademik memiliki hak untuk membawa permintaan ini ke kmite disiplin. C. Sanksi atas Pelanggaran terhadap Kebijakan ini. Sanksi dapat diberikan untuk pelanggar kebijakan ini dan juga kesalahan karena tidak melaprkan ptensi benturan kepentingan. Berat ringannya sanksi disesuaikan dengan berat ringannya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi tanpa sengaja atau ringan maka sanksinya ringan. Setiap sanksi untuk pelanggaran Kebijakan ini akan dikaji dengan cermat, adil dengan memperhatikan kebebasan akademik dan hak akademik staf. Sanksi akan ditulis dan dilampirkan pada Lapran Kegiatan Nn SBM dan dkumen lain yang berkaitan dan disalurkan melalui saluran kmunikasi regular. Staf akan diberi kesempatan untuk menanggapi sebelum sanksi yang diusulkan dilanjutkan ke tingkat administrative yang lebih tinggi. D. Petisi Jika perstujuan kegiatan eksternal ditlak atau jika pemulihan atau sanksi dikenakan, staf SBM diberi kesempatan untuk menanggapi sebelum usulan atau permintaan disampaikan untuk ditinjau. Petisi ini sampai dengan dan termasuk Ketua Kelmpk Keahlian dalam hal benturan kmitmen dan WDA dalam hal benturan kepentingan. Staff diijinkan membuat petisi akhir tentang sanksi kepada ketua KK untuk urusan benturan kmitmen dan dalam urusan benturan kepentingan pada WDA. Petisi disampaikan secara tertulis dalam 45 hari kalender. Ketua KK atau Dekan akan meminta saran Senat yang akan melakukan investigasi, melakukan dengar pendapat dan membuat rekmendasi. Keputusan Ketua KK adalah final didasarkan pada kewajiban lembaga atau keadilan dasar yang diberikan pada staf. 8

9 E. PERLINDUNGAN PELAPOR Staf SBM dituntut untuk bekerjasama dengan Dekan, atau Kmite Disiplin dan unit lain yang ditetapkan sebagai penyelidik pelanggaran. Karyawan/staf yang memberikan keterangan dilindungi untuk tidak dibuka identitasnya. Pelapr akan tetap tidak dilibatkan kecuali jika diminta sebaliknya leh Kmite Disiplin SBM akan mengambil tindakan disipliner terhadap staf yang melakukan pelanggaran. Sanksi SBM mungkin berbentuk pemberhentian, ganti rugi, atau sessuai dengan hukum atau aturan yang berlaku di SBM, ITB atau Negara. DEFINISI DAN CONTOH Pelanggaran atau kecurangan adalah penyalahgunaan hak milik SBM atau sumber daya SBM untuk kepentingan pribadi atau kepentingan bukan SBM. Staf dilarang memberikan manfaat yang tidak sah untuk diri sendiri atau rang lain melalui cara yang tidak sah atau cara yang tidak sesuai dengan etika. Cnth kecurangan atau penyelah gunaan, sebagai berikut dan tidak terbatas pada: Pencurian dan penyalahgunaan keuangan lainnya; Penyalahgunaan, pengrusakan dan menghilangkan atau menyembunyikan prperty ; Peniruan, pemalsuan atau mengubah dkumen (cek, time sheets, biaya perjalanan, kntrak, perjanjian, PO, file elektrnik, dsb.); Kesalahan menangani atau melaprkan keuangan atau transaksi keuangan; Pencurian, pengrusakan, penyalahgunaan dana, lgistic, dan asset lain (perabt, HAKI, dsb); Mengijinkan atau menerima pembayaran untuk barang yang tidak diterima atau pelayanan yang tidak dilaksanakan; Memblehkan atau menerima pembayaran untuk waktu atau jam yang tidak digunakan untuk bekerja; Penyalahgunaan fasilitas SBM, misalnya telepn, system dan cmputer; Menerima atau menawarkan sgk, kickback atau ptngan; Menugaskan staf untuk melaksanakan tugas yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, leh rang di bawah pengawasan atau psisi manajemen; Tindakan menyembunyikan atau member kesempatan terjadinya kegiatankegiatan di atas. Staf/Karyawan adalah rang yang digaji leh SBM atau dibayar untuk pelayanan yang diberikannya kepada SBM. Termasuk di dalamnya tutr yang bekerja sebagai imbalan atas beasiswa resmi yang diterimanya dari SBM. Manajemen adalah pengella, direktur, penyelia atau individu yang mengella dan menyelia sumberdaya SBM. 9

10 Sumberdaya adalah uang, prperty, persnel atau asset lain yang dikendalikan SBM. 10

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini? Tanya jawab tentang pelapran Mengapa AkzNbel mengntrak EthicsPint? Apa peran EthicsPint? Apa yang seharusnya dilaprkan dengan menggunakan prsedur Angkat Bicara! ini? Bagaimana jika hal ini merupakan kndisi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG A. Tujuan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Transparansi

Lebih terperinci

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? FREQUENT ASKED QUESTIONS (FAQ) Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? Apakah asal-usul dana/aset itu tidak dipermasalahkan? Apakah Amnesti Pajak ini

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Menimbang : a. bahwa Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) sebagai perguruan

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEPEMILIKAN, KERAHASIAAN INFORMASI, INVESTASI DAN PENCEGAHAAN PERDAGANGAN OLEH ORANG DALAM PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

KEBIJAKAN KEPEMILIKAN, KERAHASIAAN INFORMASI, INVESTASI DAN PENCEGAHAAN PERDAGANGAN OLEH ORANG DALAM PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. KEBIJAKAN KEPEMILIKAN, KERAHASIAAN INFORMASI, INVESTASI DAN PENCEGAHAAN PERDAGANGAN OLEH ORANG DALAM PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 2017 1 PENDAHULUAN: Sebagaimana diketahui bahwa perdagangan oleh

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Proposal Program Riset SBM ITB 2015

Panduan Pengajuan Proposal Program Riset SBM ITB 2015 Panduan Pengajuan Proposal Program Riset SBM ITB 2015 Institut Teknologi Bandung Desember 2014 0 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Tujuan... 2 III. Deskripsi Program Riset SBM-ITB...

Lebih terperinci

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencapai tujuan Ombudsman, para

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FK Universitas Sultan Agung (UNISSULA) Skema Reviewer :.Nn Grantee : 1. Dewi Masyithah 2. I Wayan Sumardika 1. Kmentar Umum Selama dua hari pada tanggal 13-14

Lebih terperinci

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol PANDUAN UMUM Keijakan umum audit TI Perbedaan rientasi atas pelaksanaan aktifitas satu audit TI dengan yang lainnya Tidak terintegrasinya seluruh aktifitas audit TI dalam rangkaian manajemen risik bisnis

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2012 Institut Teknologi Bandung September 2011 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi Kmpensasi Definitin hmas H. Stne : Cmpensatin is any frm f payment t emplyees fr wrk they prvide t their emplyer Kmpensasi adalah segala bentuk pembayaran kepada karyawan karena pekerjaan yang dia telah

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT Pasal 1 Tujuan 1. Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.5 dengan merujuk pada Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

01. KODE ETIK UNTUK KARYAWAN. (Revisi 2, sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Dewan Direksi No 1/2014, 12 Januari 2014)

01. KODE ETIK UNTUK KARYAWAN. (Revisi 2, sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Dewan Direksi No 1/2014, 12 Januari 2014) 01. KODE ETIK UNTUK KARYAWAN (Revisi 2, sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Dewan Direksi No 1/2014, 12 Januari 2014) Kode Etik ini berlaku untuk semua Karyawan Indorama Ventures PCL dan anak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun Pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun 1992. Pada saat itu, Bina Sehat yang berlkasi di Jalan Raya Dayeuhklt n. 325 Kabupaten Bandung, masih

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI (PROGRAM DIPLOMA & SARJANA) Pengusul

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 3 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Keuangan Interim Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N.3 tentang Lapran Keuangan Interim disetujui dalam Rapat Kmite

Lebih terperinci

Standar Operating Procedure (SOP)

Standar Operating Procedure (SOP) Standar Operating Prcedure (SOP) PENGERTIAN PROSEDUR Gambaran umum untuk karyawan tentang cara kerja yang dilakukan sebagai pegangan bila terjadi perubahan staff serta dapat digunakan utk menilai efektivitas

Lebih terperinci

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. KETENTUAN UMUM Keluarga besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah civitas akademika Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t

2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t No. 110, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Pengaduan Internal. Penanganan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa Universitas Baiturrahmah

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

1.2 Kelompok Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya.

1.2 Kelompok Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya. 1. Definisi Dalam perjanjian ini, kecuali knteksnya secara tegas menyatakan atau mensyaratkan lain, maka kata-kata sebagaimana dimaksud di bawah ini memiliki arti sebagai berikut : 1.1 Infrmasi Rahasia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero)

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero) 1 CODE OF CONDUCT PT. BARATA INDONESIA (Persero) TUJUAN Penyusunan Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh insan PT. Barata Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT )

PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT ) APPENDIX A Kelompok Usaha Perkapalan PT. SENTRA BARUNA HIJAU ( SBH ) PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT ) Disampaikan kepada : 1. PT. BARUNA RAYA LOGISTICS 2. PT. KARANA LINE 3. PT. WASESA LINE 4.

Lebih terperinci

ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN

ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN TUGAS ETIKA PROFESI ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN Dosen: Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D. Disusun Oleh: Indriana Dwi Astuti 115040101111050 Kelas G PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Freight Forwader, Shipping Line, Stevedoring, Offshore Marine Service, Shipping Consultant SURAT - PERNYATAAN. Tempat / Tanggal Lahir

Freight Forwader, Shipping Line, Stevedoring, Offshore Marine Service, Shipping Consultant SURAT - PERNYATAAN. Tempat / Tanggal Lahir SURAT - PERNYATAAN Saya yang bernama dan bertanda tangan dibawah ini : N a m a Tempat / Tanggal Lahir Jabatan Alamat Rumah : :... : Direktur / Komisaris * PT.... :... Dengan ini menyatakan bahwa saya telah

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Andalas : Skema A : 1. Fika Ekayanti 2. Minarma Siagian 1. Kmentar Umum Dalam rangka mengevaluasi prgram

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. bahwa Universitas

Lebih terperinci

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN: PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 1/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : BUPATI SUMENEP

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Institut Teknologi Bandung Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Latar Belakang... 3 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi DIKTI...

Lebih terperinci

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Lampiran 5 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 II. PENGERTIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement f Cash Flws Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Infrmasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN LABORATORIUM

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN LABORATORIUM UNIVERSITAS LAMPUNG LAYANAN LABORATORIUM 1. TUJUAN : Untuk memberikan panduan proses penggunaan laboratorium untuk keperluan layanan praktikum, penelitian/pengabdian kepada masyarakat dan jasa/analisis/produksi

Lebih terperinci

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik.

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN INTERNAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa NEPCon Policies 1 December 2014 2011 Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa 2 Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memaparkan dan mengatur cara NEPCon

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA Menimbang Mengingat KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HAMZANWADI 2016 - 1 - UNIVERSITAS HAMZANWADI Jln. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No. 132 Pancor, Selong Lombok Timur 83612 Telp. (0376)22954,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

Nomor: lttl lhzt latl&otl

Nomor: lttl lhzt latl&otl PEMTURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nmr: lttl lhzt latl&tl Tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Rektr Universitas Sebelas Maret Menimbang Mengingat a. Bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN DASAR HUKUM KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara

Lebih terperinci

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID KEPUTUSAN KETUA STT NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO NOMOR : NJ-T06/0204/A.1.1/08-2011 TENTANG PEDOMAN ETIKA DOSEN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL

Lebih terperinci

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik 1 I. PENDAHULUAN Kode Etik ini merangkum dasar-dasar berperilaku yang sudah lama dianut PT Indosat Tbk. ( Perseroan

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Proposal

Panduan Pengajuan Proposal Panduan Pengajuan Proposal PROGRAM RISET PENINGKATAN KAPASITAS ITB 2010 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung 1 Latar Belakang Berdasarkan data kegiatan penelitian

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku BAB I PENDAHULUAN PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk (Temas Line) merupakan salah satu perusahaan terbuka di bidang industri pelayaran yang berkembang cukup signifikan. Seiring dengan perkembangan ini Perseroan

Lebih terperinci

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Negeri Makassar Dokumen

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.

Lebih terperinci

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK BUKU PEMBIMBIGA AKADEMIK 0-0 ua Prgram Studi, Pembimbing Akademik, (Vita Cita Emia Tarigan,SH.,LLM) ( ) FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA PACA BUDI MEDA PEMBIMBIGA AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16644/UN4/KP.49/2012 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16644/UN4/KP.49/2012 TENTANG PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16644/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor: 585B/SK/R/UI/2006 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a. bahwa penyediaan fasilitas komputer

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KETK-AAYKPN Buku Kode Etik Tenaga Kependidikan 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN AKADEMI AKUNTANSI

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM REKTOR UNIVERSITAS MATARAM, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci