BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kelas 3 sebagai subjek penelitian yang terdiri dari 25 siswa, yaitu 10 siswa putra dan 15 siswa putri. Waktu penelitian dilakukan pada semester 2, mulai bulan Maret hingga bulan April. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa dalam pelajaran IPA khususnya Kompetensi Dasar tentang sumber energi dan kegunaannya, maka sebelum melaksanakan siklus 1, terlebih dahulu diadakan tes awal.tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. Melalui hasil tes awal ini akan dijadikan pijakan dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Siswa yang mengikuti tes sebanyak 25 siswa kelas 3 SD Negeri Banioro tahun pelajaran 2012/2013. Hasil belajar siswa menunjukan bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa atau 48% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 13 siswa atau 52% Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus mempunyai alokasi waktu 2x35 menit, sedangkan pada pertemuan 2 tiap siklus mempunyai alokasi waktu 35 menit untuk pelaksanaan evaluasi. Tindakan/siklus yang dilaksanakan dijelaskan sesuai dengan prosedur penelitian, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi tindakan, refleksi. 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa kembali RPP yang telah disusun. Sambil dibaca ulang, saya mencermati kembali setiap butir yang akan direncanakan. 2) Memeriksa semua alat peraga gambar sumber energi dan sarana lainnya yang akan digunakan, apakah sudah benar-benar tersedia. 35

36 3) Memeriksa langkah-langkah penggunaan media gambar dalam pelaksanaan belajar benar-benar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4) Memeriksa kembali urutan yang telah dirancang. Dengan perkataan lain, saya memeriksa skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. 5) Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat menggangu pembelajaran. 6) Menghubungi observer untuk segera bersiap-siap. 4.1.1.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 April 2013, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 April 2013. a) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) 1) Kegiatan Awal Sebagai awal pembelajaran, guru memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, kemudian melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai berikut siapa yang pernah menyalakan televisi?. Pertanyaan dijawab dengan serentak dan saling bersautan hampir semua pernah melakukan hal tersebut.sejenak saya terdiam dan berupaya menenangkan suasana.berdasarkan jawaban siswa saya menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran kepada siswa setelah pelajaran ini selesai bapak mengharapkan kalian dapat memahami tentang sumber-sumber energi dan kegunaannya dengan benar. Anak-anak terlihat serius memperhatikan apa yang peneliti sampaikan. Kemudian peneliti menyiapkan lembar kerja yang berisi beberapa pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat berpikir logis, sistematis dan kritis yaitu dengan mengisi kolom yang tersedia pada lembar kerja. Sebelumnya peneliti memajang gambar antara lain: petani yang sedang menjemur padi, anak bermain kincir angin, kompor, televisi, mobil-mobilan, sepeda motor, setrika, radio, perahu layar, dan makanan. Anakanak terlihat sangat antusias memperhatikan gambar yang dipajang. Berdasarkan pajangan, guru menjelaskan tentang energi dan sumber energi. Ketika menjelaskan sesekali diselingi dengan tanya jawab secara klasikal ternyata anak terlihat diam dan tertegun, nampak dari wajah mereka tidak mengerti. Anak-anak

37 selanjutnya perkelompok untuk maju dan meyebutkan dan menuliskan apa yang sudah dipajang dalam Lembar kerja yang nanti dibagi. 2) Kegiatan Inti Kemudian proses belajar mengajar dilanjutkan. Siswa dibagi dalam kelompok, satu kelompok 5 anak. Masing-masing kelompok diberi lembar kerja. Satu kelompok cukup satu tugas yang dikerjakan bersama-sama. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang sumber energi dan kegunaannya dengan dibantu alat peraga gambar-gambar sumber energi yang telah disediakan. Kemudian anak bergabung dengan kelompoknya untuk mengerjakan tugas. Terlihat sebagian dari anggota kelompok ada yang berbicang-bincang bahkan ada yang bermainmain. Terlihat hanya 2 atau 3 orang yang mengerjakan tugas. Ketika maju ke depan untuk mencatat melaksanakan tugas kelompok, beberapa ada yang bingung tentang gambar atau minta penjelasan ulang tugas kelompok. Guru melaksanakan penilaian proses. Masing-masing kelompok aktif mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan. Guru secara aktif berperan sebagai fasilitator dan tempat bertanya apabila siswa ada kesulitan. Setelah selesai masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mengerjakan atau menyampaikan hasil kerja kelompoknya, lalu bersama peneliti menarik kesimpulan. Siswa disuruh kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mengerjakan tes formatif yang telah dipersiapkan sebelumnya. 3) Kegiatan Akhir Peneliti menggaris bawahi macam-macam sumber energi dan kegunaannya. Laporan siswa dikumpulkan untuk dinilai. Kegiatan diakhiri oleh peneliti dengan memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. b) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) 1) Kegiatan Awal Sebagai awal pembelajaran, guru memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran kepada siswa. Kemudian peneliti menyiapkan lembar kerja yang berisi beberapa pertanyaan yang dapat mendorong

38 siswa untuk dapat berpikir logis, sistematis dan kritis yaitu dengan mengisi kolom yang tersedia pada lembar kerja. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok, satu kelompok 5 anak. Masing-masing kelompok diberi lembar kerja. Sebelumnya peneliti memberi penjelasan tentang apa saja yang akan dikerjakan nanti dalam pembelajaran. Peneliti juga tidak lupa mengecek kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar. 2) Kegiatan Inti Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang sumber energi dan kegunaannya dengan dibantu alat peraga gambar sumber-sumber energi yang telah disediakan. Kemudian anak bergabung dengan kelompoknya untuk mengerjakan tugas. Masingmasing kelompok mendapatkan peraga gambar-gambar sumber energi. Kemudian siswa diminta menginkuirikan soal yang diberikan. Guru melaksanakan penilaian proses. Masingmasing kelompok aktif mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan. Guru secara aktif berperan sebagai fasilitator dan tempat bertanya apabila siswa ada kesulitan. Setelah selesai masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain diminta mencocokkan hasilnya dengan laporan tersebut dan memberikan tanggapan. 3) Kegiatan Akhir Hasil inkuiri siswa dimantapkan oleh guru kemudian secara bersama-sama menarik kesimpulan. Siswa disuruh kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mengerjakan uji kompetensi (tes formatif sebanyak sepuluh soal isian) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Melalui tanya jawab siswa dibimbing untuk merangkum materi. Peneliti menggaris bawahi tentang macam-macam sumber energi dan kegunaannya. Laporan siswa dikumpulkan untuk dinilai. Kegiatan diakhiri oleh peneliti dengan memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Observer duduk dibagian belakang melakukan observasi/pengamatan terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dari pengamatan jalannya perbaikan pembelajaran terlihat banyak anak yang tidak aktif dan banyak bermain dengan teman, bahkan berjalanjalan dari dari satu tempat duduk ke tempat duduk temannya. Kemudian kami sepakat

39 memanggil siswa untuk diminta komentarnya tentang alat peraga gambar apakah mempermudah mereka dalam memahami materi. Wawancara dengan siswa yang belum tuntas menunjukkan kalau siswa banyak yang belum jelas dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Kemudian kami melakukan inkuiri balikan untuk membahas kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung yang akan dijadikan dasar refleksi dan proses perbaikan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. 4.1.1.3 Refleksi Peneliti dan observer membahas hasil pengamatan. Hasil pengamatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Pembelajaran IPA tentang sumber energi dan kegunaannya pada siklus pertama belum berhasil, terbukti dari 25 siswa, 14 siswa belum tuntas belajar, dan baru 11 siswa sudah tuntas belajar. Penggunaan alat peraga berupa gambar saja masih sangat kurang menunjang jalannya proses pembelajaran. Berdasarkan kenyataan ini peneliti dan observer bersepakat untuk melaksanakan perbaikan pada siklus kedua. Upaya tambahan yang diperlukan yaitu dengan menambah jumlah alat peraga yaitu tiap kelompok mendapat satu beberapa buah alat peraga. Alat peraga yang ditampilkan adalah alat peraga konkrit dan anak akan mempraktikkan secara langsung. Disamping itu upaya lain dilakukan dengan berusaha untuk menjelaskan materi dengan lebih rinci dan tidak terlalu cepat. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2 Pada siklus 2 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuirii berbantuan media konkrit selama dua kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 ini dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.1.2.1 Perencanaan. Pada perbaikan siklus kedua observer dan peneliti memfokuskan perencanaan perbaikan pada metode inkuiri yang memungkinkan tiap kelompok untuk dapat melakukan kegiatan secara langsung.pengadaan alat peraga berupa senter, kipas angin, kompor minyak, lilin, kayu bakar, setrika.jumlah anggota tiap kelompok 5 anak.kemudian peneliti mempersiapkan lembar kerja, lembar observasi untuk observer juga disiapkan sekaligus menghubungi observer agar bersiap-siap dan lembar evaluasi.

40 Berikutnya peneliti menyiapkan bahan pelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran, misalnya buku-buku sumber pelajaran, alat tulis dan peraga. 4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 April 2013, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 April 2013. a) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) 1) Kegiatan Awal Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti menyiapkan alat peraga berupa senter, kipas angin, kompor minyak, lilin, kayu bakar, setrika, menyiapkan kelompok siswa, lembar kerja dan lembar observasi juga lembar evaluasi. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan mengingatkan kembali materi pembelajaran yang lalu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam penjelasan diselingi beberapa pertanyaan untuk dijawab. Ada 4 siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan satu siswa menjawab tidak benar. Guru menyampaikan informasi kembali tentang sumber energi dan kegunaannya. 2) Kegiatan Inti. Pada siklus kedua ini pembelajaran dilakukan dengan memberikan lembar kerja siswa kepada kelompok yang terdiri dari 5 anak. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar dengan dibantu alat peraga berupa senter, kipas angin, kompor minyak, lilin, kayu bakar, setrika. Dalam pelaksanakan kegiatan demonstrasi terlihat siswa yang lain lebih tertib tidak ribut berbicara sendiri karena alat peraganya dipraktikkan secara langsung. Siswa kemudian bergabung dengan kelompoknya untuk melakukan inkuiri. Siswa menjawab pertanyaan pada lembar kerja dengan melakukan inkuiri kelompok dengan cara mendemonstrasikan langsung di depan kelas. Guru melaksanakan penilaian proses. Masih terlihat anak yang bermain menggunakan alat peraga.tetapi menurut peneliti terlihat semua anak lebih senang dan lebih paham menggunakan peraga langsung.

41 Setelah selesai kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil inkuiri tersebut dengan kelompok lain. Tidak lupa guru memberi penghargaan bagi kelompok yang paling banyak menjawab benar. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir Sebelum pelaksanaan tes formatif, peneliti membacakan kembali kesimpulan yang telah dibuat bersama dan menekankan kembali konsep-konsep pokok dari materi tentang sumber energi dan kegunaannya. Siswa mengumpulkan lembar kerja dan peneliti memberi waktu untuk bertanya kepada siswa serta memberi saran dan tindak lanjut pembelajaran selanjutnya. Siswa mengerjakan evaluasi formatif. b) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) 1) Kegiatan Awal Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti menyiapkan alat peraga berupa senter, kipas angin, kompor minyak, lilin, kayu bakar, setrika, menyiapkan kelompok siswa, lembar kerja dan lembar observasi juga lembar evaluasi. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan mengingatkan kembali materi pembelajaran yang lalu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam penjelasan diselingi beberapa pertanyaan untuk dijawab. Ada 4 siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan satu siswa menjawab tidak benar. Guru menyampaikan informasi kembali tentang sumber energi dan kegunaannya. 2) Kegiatan Inti Pada siklus kedua ini pembelajaran dilakukan dengan memberikan lembar kerja siswa kepada kelompok yang terdiri dari 5 anak. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar dengan dibantu alat peraga berupa senter, kipas angin, kompor minyak, lilin, kayu bakar, setrika. Siwa kemudian bergabung dengan kelompoknya untuk melakukan inkuiri. Siswa menjawab pertanyaan pada lembar kerja dengan melakukan inkuiri kelompok dengan cara mendemonstrasikan langsung di depan kelas. Guru melaksanakan penilaian proses. Masih terlihat anak yang bermain menggunakan alat

42 peraga. Tetapi menurut peneliti terlihat semua anak lebih senang dan lebih paham menggunakan peraga langsung. Setelah selesai kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil inkuiri tersebut dengan kelompok lain. Tidak lupa guru memberi penghargaan bagi kelompok yang paling banyak menjawab benar. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir Sebelum pelaksanaan tes formatif, peneliti membacakan kembali kesimpulan yang telah dibuat bersama dan menekankan kembali konsep-konsep pokok dari materi tentang sumber energi dan kegunaannya. Siswa mengumpulkan lembar kerja dan peneliti memberi waktu untuk bertanya kepada siswa serta memberi saran dan tindak lanjut pembelajaran selanjutnya. Siswa mengerjakan evaluasi formatif. Observer melakukan observasi/pengamatan terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dari pengamatan jalannya perbaikan pembelajaran terlihat banyak anak yang aktif dan tidak terlihat anak yang bermain-main, bahkan anak-anak sangat antusias dan bersemangat saat melakukan demonstrasi. Kemudian siswa diminta mengomentari tentang media konkrit apakah mempermudah mereka dalam memahami materi. Wawancara dengan siswa ternyata menunjukkan kalau siswa banyak yang paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Pada siklus kedua ini observer melihat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan hasil kerja siswa lebih mengenai sasaran tujuan perbaikan. Jika dibandingkan dengan siklus pertama, hasil belajar siswa pada siklus kedua lebih meningkat. Siswa terlihat lebih konsentrasi dalam mengerjakan tugas.hasil kerja siswa sebagian besar sudah sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar berjumlah 25 siswa atau 100 %. 4.1.2.3 Refleksi. Dari hasil inkuiri balikan diperoleh data hasil observasi. Pembelajaran berlangsung sangat kondusif dan interaktif. Siswa tampak senang belajar. Hal ini tampak dari kesungguhan siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Setelah

43 dilakasanakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua, ternyata hasil yang dicapai sudah memenuhi sasaran. Setelah diadakan tes formatif dari 25 siswa ternyata 23 siswa yang tuntas belajarnya. Berarti 92% atau 23 siswa sudah tuntas belajar dan memahami materi dan masih terdapat 2 siswa yang belum tuntas hasil belajarnya. Berdasarkan hasil tersebut tindakan perbaikan dihentikan karena telah mencapai indikator kinerja penelitian yaitu sebanyak 80% jumlah siswa sudah mencapai KKM. Maka dengan demikian perbaikan pembelajaran pada siklus dua dianggap selesai dan berhasil. Dari hasil refleksi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang dialakukan telah berhasil. Berarti upaya perbaikan pembelajaran berakhir di siklus kedua. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mencakup deskripsi data dan analisis data yang meliputi hasil tes siswa pada siklus 1 dan siklus 2 dengan menganalisis data ke dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.2.1 Deskripsi Data 4.2.1.1 Data Siklus 1 Hasil tes siklus 1 dapat dilihat secara jelas dalam tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Hasil tes siklus 1 No Interval Frekwensi Persentase 1 90-85 2 8% 2 80-75 4 16% 3 70-65 8 32% 4 60-55 9 36% 5 50-45 0 0% 6 40-35 2 8% Untuk lebih memperjelas data pada tabel 2 dapat disajikan grafik lingkaran untuk hasil tes siklus 1: Dari 25 siswa, tuntas 14 siswa dan tidak tuntas 11 siswa.

44 Gambar 2 Diagram Ketuntasan Belajar IPA Kelas 3 Siklus 1 4.2.1.2 Data Siklus 2 Hasil tes siklus 2 dapat dilihat secara jelas dalam tabel 5 berikut ini Tabel 5 Hasil Tes Siklus 2 No Interval Frekwensi Persentase 1 100-95 7 28% 2 90-85 4 16% 3 80-75 9 36% 4 70-65 3 12% 5 60-55 2 8% Untuk lebih memperjelas tabel 4.2, maka disajikan grafik lingkaran untuk hasil tes siklus 2. : Dari 25 siswa, tuntas 23 siswa dan tidak tuntas 2 siswa.

45 Gambar 3 Diagram Ketuntasan Belajar IPA Kelas 3 Siklus 2 4.2.2 Analisis Data Analis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan masing-masing siklus dan analisis komparatif antara hasil pra siklus dengan siklus 1 dan siklus 2. Berikut adalah analisis ketuntasan untuk masing-masing siklus. 4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Analisis ketuntasan menggunakan kriteria siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat ketuntasan materi 65% atau di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 65.Sedangkan siswa dinyatakan belum tuntas belajar jika belum mencapai tingkat ketuntasan materi <65 atau di bawah KKM yang telah ditentukan.

46 1) Analisis Ketuntasan Siklus 1 Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SDN Banioro untuk siklus 1 dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Analsis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 3 SDN Banioro No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 14 56% 2 Tidak Tuntas 11 44% Rerata 65,4 Maksimum 85 Minimum 35 Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa dengan penggunaan metode inkuiri berbantuan media konkrit dalam pembelajaran IPA pada siklus 1, sebanyak 11 siswa (44%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 14 siswa (54%). 2) Analisis Ketuntasan Siklus 2 Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Banioro untuk siklus 2 dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 Siswa Kelas 4 SDN Banioro No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 23 92% 2 Tidak tuntas 2 8% Rerata 83 Maksimum 100 Minimum 55

47 Berdasarkan tabel 5 yang disajikan, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media konkrit dalam pembelajaran IPA pada siklus 2, sebanyak 2 siswa (8%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 23 siswa (92%). 3) Analisis Komparatif Perbandingan hasil penelitian yang diperoleh dari keadaan prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam tabel 6 berikut ini. No Tabel 8 Analsis Komparatif Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas 3 SDN Banioro Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 f % f % f % 1 Tuntas 12 48% 14 56% 23 92% 2 Tidak Tuntas 13 52% 11 44% 2 8% Rerata 59,09 65,4 83 Maksimum 85 85 100 Minimum 30 35 55 Berdasarkan tabel 6 maka terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM 65 dalam mata pelajaran IPA dibuktikan dengan pengklasifikasian ketuntasan. Sebelum adanya tindakan, sebanyak 13 siswa (52%) hasil belajarnya tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM. Setelah dilaksanakan tindakan dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media konkrit melalui siklus 1 dan siklus 2 siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM berkurang menjadi 2 siswa (8%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setelah siklus 1 dan siklus 2 ketuntasan belajar siswa mencapai 92%. Peningkatan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4.

48 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% tes awal siklus 1 siklus 2 persentase ketuntasan belajar Gambar 4 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Skor minimal sebelum tindakan adalah 30. Setelah dilakukan tindakan pertama yaitu siklus 1, nilai minimal yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 35. Sedangkan setelah dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus 2, nilai minimal yang diperoleh siswa makin meningkat menjadi 55. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN Banioro Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dikarenakan metode inkuiri dapat merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam kelompok, melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka dan menimbulkan kreatifitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, maupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan masalah pokok siswa kesulitan dalam memahami tentang sumber energi dan kegunaannya. Perbaikan diadakan dalam dua siklus. Pada siklus 1, yaitu menemukan sumber energi dan kegunaannya dengan alat peraga gambar sumber energi dan metode

49 ceramah. Ternyata hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti dari 25 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar, 14 siswa (56%) memenuhi standar ketuntasan belajar. Sedangkan 11 siswa (44%) belum memenuhi standar ketuntasan belajar. Hal ini terjadi karena siswa sulit memahami tentang sumber-sumber energi. Padahal untuk dapat menemukan sumber energi dan kegunaannya, siswa harus terlebih dahulu paham tentang sumber energi. Kesulitan siswa dalam menerapkan sumber energi dan kegunaannya dalam pemecahan masalah disebabkan guru kurang tidak menggunakan media konkrit dan metode yang tepat sehingga banyak terjadi kebingungan dalam pemahaman konsep IPA. Pada pelaksanaan perbaikan siklus 2, dengan menggunakan peraga sumber energi yang konkrit yang di sediakan peneliti serta dari siswa sendiri dan metode inkuiri, ternyata siswa lebih mudah memahami konsep sumber energi dan kegunaannya. Hal itu karena siswa lebih mudah sehingga siswa benar-benar memahami materi yang dipelajari dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun begitu ketelitian siswa dalam melakukan pengerjaan soal juga berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Mereka tidak mau meneliti pekerjaannya kembali sebelum diserahkan kepada guru. Namun, itu hanya terjadi pada beberapa siswa dan tidak begitu menimbulkan masalah yang berarti. Hal ini dapat dilihat pada hasil dari siklus 2, yang dibuktikan dengan ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan yaitu 23 siswa tuntas (92%) dan 2 siswa tidak tuntas (8%). Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPA tentang sumber energi dan kegunaannya di SDN Banioro, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan dalam dua siklus dan diperoleh hasil sebagai berikut: Siklus 1. 1) Penggunaan media gambar sumber-sumber energi saja ternyata belum dapat dipahami. 2) Penggunaan media yang kurang tepat sehingga anak-anak kurang tertarik dalam pembelajaran. Siklus 2.

50 1) Penguasaan materi meningkat dengan menggunakan metode inkuiri dan penggunaan media konkrit sumber-sumber energi dan kegunaannya. 2) Penggunaan media konkrit yang disediakan dari peneliti dan dari siswa yang membawa sendiri mempermudah dalam penguasaan konsep 3) Dengan mengurangi anggota kelompok maka anak lebih leluasa dan mampu mempraktikkan secara maksimal. Pemahaman dan penguasaan materi sangat meningkat dengan menggunakan alat peraga konkrit dan metode inkuiri. Siswa benar-benar memahami konsep sumber energi dan kegunaannya sehingga dapat menerapkannya saat pembelajaran dan nantinya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 peneliti mengadakan evaluasi secara sistematis untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Di bawah ini dapat dilihat tabel dan grafik perbandingan nilai yang diperoleh siswa kelas 3 pada siklus 1 dan siklus 2 pembelajaran IPA tentang sumber energi dan kegunaannya. Untuk itu guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan materi sumber energi dan kegunaannya hendaknya menggunakan alat peraga media konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Robert J. Havighurt (1995:71) anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang belajar/bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan/memperagakan sesuatu secara langsung. Dengan demikian cara yang paling tepat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga media konkrit dan metode inkuiri.