Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penilaian dan Pengendalian Persediaan Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen
Pendekatan Akuntansi Persediaan dibedakan menjadi persediaan barang dagangan dan persediaan bahan baku Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode selanjutnya Oleh karena itu berdampak pada laporan laba rugi
Pencatatan Berkala setiap kali terjadi penjualan hanya pendapatan dari penjualan saja yang dicatat dan tidak dibuat ayat jurnal untuk mencatat harga pokok barang yang dijual,sehingga diperlukan perhitungan fisik untuk menentukan nilai persediaan pada akhir periode. Sistem ini untuk perdagangan eceran dengan harga pokok yang rendah Pencatatan perpetual (terus-menerus) pencatatan akuntansi secara terus menerus untuk mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Untuk perusahaan besar
Asumsi: Arus harga pokok berdasarkan urutan pembelian Arus harga pokok berdasarkan urutan pembelian tetapi dibalik dan arus harga pokok berdasarkan rata-rata seluruh pembelian. Tambahkan biaya-biaya Biaya pabrik : bahan baku, tenaga kerja, overhead Biaya produksi: biaya yang dibebankan pada proses produksi, awal dan akhir namun diluar biaya pabrik Harga pokok produksi: biaya pebrik + persediaan awal persediaan akhir
Metode Laba Kotor Metode Persediaan dengan Harga Jual Metode FIFO Metode LIFO Metode Rata-Rata Metode Identifikasi Khusus Metode Taksiran
Tanggal Keterangan Kuantitas HPP/unit Nilai HPP Total 1 jan Persd. Awal 200 100-20.000 20 Feb Pembelian 150 120 18.000 15 Mrt Pembelian 300 130 39.000 20 Okt Pembelian 250 200 50.000 107.000 Jumlah 900 127.000 31 Des Penjualan 200 100 20.000 700 unit 150 120 18.000 300 130 39.000 50 200 10.000 87.000 Sisa 200 200 40.000
Tanggal Keterangan Kuantitas HPP/unit Nilai HPP Total 1 jan Persd. Awal 200 100-20.000 20 Feb Pembelian 150 120 18.000 15 Mrt Pembelian 300 130 39.000 20 Okt Pembelian 250 200 50.000 107.000 Jumlah 900 127.000 31 Des Penjualan 250 200 50.000 700 unit 300 130 39.000 150 120 18.000 107.000 Sisa 200 100 20.000
Tanggal Keterangan Kuantitas HPP/unit Nilai HPP Total 1 jan Persd. Awal 200 100-20.000 20 Feb Pembelian 150 120 18.000 15 Mrt Pembelian 300 130 39.000 20 Okt Pembelian 250 200 50.000 107.000 Jumlah 900 127.000 31 Des Penjualan 700 141,11 98.777,77 700 unit Sisa 200 141,11 28.222
Sistem tempat persediaan tunggal, dalam system ini bak atau papan diisi secara periodic, seperti tempat persediaan di toko atau di pabrik. Sistem ini disebut sistem P. Sistem tempat persediaan ganda, tempat persediaan terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama berisi persediaan yang akan dikeluarkan dan bagian kedua berisi persediaan yang masih disegel. Pada saat tempat persediaan didepan habis, maka tempat persediaan kedua dibuka dan pemesanan persediaan dilakukan kembali. Tempat yang kedua harus berisi persediaan yang cukup untuk mengantisipasi adanya lead time dan system ini disebut dengan system Q.
Sistem kartu file, biasanya berisi satu kartu untuk setiap item persediaan. Pada saat item terjual, kartu korespondensial diletakkan dan diperbarui artinya karttu selalu baru pada saat persediaan tiba dan di dalamnya berisi peraturan system P dan Q. system ini menjaga persediaan dalam ukuran kecil dan tidak banyak transaksi Sistem computer. Catatan setiap item disimpan dalam computer dan setiap transaksi penerimaan dicatat, catatan dikomputer juga berisi keputusan P dan Q, peramalan permintaan dan pemantauan kinerja system persediaan. System ini memudahkan dalam melakukan pengandalian persediaan.
Secara praktek banyak mengalami kesulitan dalam menentukan biaya-biaya yang nyata seperti biaya pemesanan, penyimpanan, persiapan, dan kehabisan bahan. Hal ini disebabkan oleh data perhitungan yang biasanya dalam bentuk rata-rata, sementara yang dibutuhkan adalah marginalnya. Banyak perusahaan yang memperkirakan biaya persediaan didasarkan pada biaya penyimpanan yang riil seperti biaya keusangan, biaya modal, dan biaya asuransi. Padahal biaya penyimpanan tetap berjalan walau gudang kosong