BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. CAHAYALATIHAN SOAL BAB 10. batu baterai. dinamo. lilin. aki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

!

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. ( Siklus 1 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP Silkus I) A. Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diuraikan adalah data mengenai sikap ilmiah siswa pada pratindakan, pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Aspek yang dinilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN 421.1/021/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SD 5 LAU TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kopeng 01 berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Merbabu Raya Km. 13 Kopeng, Getasan 50774. Kepala Sekolah dari SD Negeri Kopeng 01 adalah Kuwat, S.Pd SD. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengambil kelas V sebagai subjek penelitian. Kelas V terdiri dari 22 siswa, yaitu 11 siswa putra dan 11 siswa putri. 4.2 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari hingga bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan I dan II pada masing-masing siklus mempunyai alokasi waktu 2 x 35 menit, sedangkan pada pertemuan III tiap siklus mempunyai alokasi waktu 35 menit untuk pelaksanaan evaluasi. 4.2.1 Kondisi Awal Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan di kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 22 siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa hasil belajar beberapa siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru pada awal semester II pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Pesawat Sederhana di mana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70 (lampiran H). Dengan demikian, data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: "

# Tabel 4.1 Hasil Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 16 72.73% 2. 70 Tuntas 6 27,27% Jumlah 22 100% Rata-rataa 58,40 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM adalah sebanyak 6 siswa (27,27%) sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM adalah sebanyak 16 siswa (72,73%), dengan nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah adalah 40. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.1. #-#1 #-#1 Gambar 4.1.. Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

$ berikut ini: Sedangkan sebaran nilai ulangan harian siswa dapat dilihat pada gambar 4.2 /!$ $ "! Gambar 4.2. Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM memiliki kekurangan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang selama ini selalu menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah. Siswa hanya disuruh untuk melihat buku paket dan menghafalkan materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini membuat siswa tidak tertarik, bosan, mengantuk dan bermain sendiri di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Siswa juga tidak antusias dan takut menjawab jika diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang diajarkan karena tidak adanya media pembelajaran yang nyata, siswa hanya dapat membayangkan. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa sebanyak 16 siswa (72,73%) mendapatkan nilai dibawah KKM 70, sedangkan hanya 6 siswa (27,27%) mendapatkan nilai memenuhi KKM. Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang masih rendah dari siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/ /2012, maka peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Negeri Kopeng 01 ini, peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA kelas V menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD

% Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012. Peneliti melakukan penelitian ini dalam dua siklus dengan menggunakan metode demonstrasi daalm setiap pembelajarannya. 4.2.2 Siklus I Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi selama dua kali pertemuan dengan pokok bahasan sifat-sifat cahaya yang dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Materi yang disampaikan dalam siklus I adalah tentang sifat-sifat cahaya dapat merambar lurus, dapat menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin. Tujuan pembelajarannya ialah dengan melakukan pengamatan dan demonstrasi siswa dapat menunjukkan sifat-sifat cahaya dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dan mengetahui sifat-sifat cermin dengan benar. Melalui demonstrasi dan pengamatan siswa dapat menunjukkan sifat cahaya merambat lurus, dapat menembus benda bening, serta mengetahui sifat-sifat pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. b. Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran siklus I adalah 5 x 35 menit (3 x pertemuan). c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Peneliti membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk materi sifat-sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus, dan sifat-sifat cermin. LKPD dikerjakan berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 6 siswa. d. Menyiapkan Alat Peraga Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan demonstrasi siswa yaitu: Kegiatan I

Tiga buah lembar karton berukuran 15 cm x 15 cm, 6 buah penjepit, lilin,korek api. Kegiatan II Kaca bening, kardus, gelas bening, plastik, karton hitam, batu bata, buku, meja. Kegiatan III Sendok sayur stainless steel, cermin datar ukuran 20 x 30 cm, kaca spion motor, pensil. e. Menyusun Lembar Evaluasi Peneliti membuat soal-soal evaluasi siklus I berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Soal evaluasi dikerjakan secara individu dengan alokasi waktu 35 menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya siklus 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Pertemuan I dan II dilaksanakan pada 21-22 Maret 2012, sedangkan pertemuan III dilaksanakan pada 23 Maret 2012 yang merupakan pelaksanaan evaluasi siswa. a) Pertemuan I ( 2 x 35 menit) Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012. Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu, guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang sifat-sifat cahaya. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan bertanya tentang bagaimana cahaya dapat masuk sampai ke kelas. Guru juga bertanya jawab dengan siswa tentang benda yang tembus cahaya dan benda yang tidak tembus cahaya. Pada kegiatan elaborasi guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6 siswa per kelompok). Kemudian guru mengajak siswa untuk melakukan

demonstrasi untuk menunjukkan bagaimana cahaya merambat dan seperti apakah benda yang tembus cahaya dan benda yang tidak tembus cahaya. Masing-masing kelompok diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD). Salah satu siswa diminta oleh guru untuk Siswa menyimak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan siswa dan mencatat hasil dari pengamatan mereka. Setelah demonstrasi selesai dilakukan siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan tentang demonstrasi yang dilakukan dengan bimbingan guru. Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang halhal yang belum dipahami oleh siswa. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. Hal-hal baik dalam pelaksanaan siklus I pertemuan I adalah penggunaan media yang dapat menarik perhatian siswa. Siswa yang diperlihatkan media pembelajaran berupa tiga buah karton dan lilin serta benda-benda yang tembus cahaya maupun tidak muncul rasa ingin tahu tentang apa yang akan terjadi. Siswa juga sangat antusias dan tertarik pada media yang digunakan oleh guru. Siswa juga menyimak dengan cermat setiap demonstrasi yang dilakukan. Namun, sebagian siswa masih berbicara sendiri karena belum begitu tertarik dengan demonstrasi yang dilakukan. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus I pertemuan II. b) Pertemuan II ( 2 x 35 menit) Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Maret 2012. Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang dapat dipantulkan. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, guru menunjukkan sebuah cermin di depan kelas lalu bertanya kepada siswa apakah bayangan kita dalam cermin sama atau berbeda. Kemudian guru mengangkat tangan kanan di depan cermin dan bertanya, tangan bagian kanan atau kiri yang terlihat dalam cermin. Lalu guru bertanya bagaimana jika kita melihat benda dengan kaca spion dan sendok makan aluminium? Apakah yang akan tampak?. Guru juga bertanya kepada siswa, pernahkah kalian melihat kapal selam?. Karena berada di bawah permukaan laut maka awak kapal melihat keadaan di permukaan air denganmenggunakan alat yaitu periskop. Bagaimana hal itu dapat terjadi?. Mari kita buktikan di demonstrasi II dengan membuat periskop sederhana. Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6 siswa per kelompok) lalu mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi untuk menunjukkan bahwa cahaya dapat dipantulkan. Masing-masing kelompok diebrikan LKPD. Dan pada demonstrasi berikutnya, guru membuat periskop sederhana. Setelah demonstrasi selesai dilakukan siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan tentang demonstrasi yang dilakukan dengan bimbingan guru. Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang halhal yang belum dipahami oleh siswa. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan II ini peneliti mengobservasi proses pembelajaran yang berlangsung dan semua siswa sudah tertarik dan memusatkan perhatian mereka pada kegiatan-kegiatan demonstrasi yang dilakukan. Sebagian besar siswa tertarik untuk mencoba sendiri demonstrasi yang tadinya dilakukan oleh guru atau salah satu siswa. Siswa sangat antusias dengan adanya demonstrasi yang menampilkan sebuah periskop sederhana. Siswa juga sudah

mulai berani menyimpulkan materi-materi melalui pertanyaan-pertanyaan dari guru. Dalam pelaksanaan siklus II siswa sudah mulai beradaptasi dengan metode demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran. Siswa mulai fokus terhadap kegiatan pembelajaran dan mulai berani mengungkapkan pendapat mereka tentang materi yang diajarkan. c) Pertemuan III Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 Maret 2012. Pada siklus I pertemuan III ini guru bertanya kepada siswa sekilas tentang apa saja yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan evaluasi siklus I kepada siswa dan dikerjakan dalam waktu 35 menit. Pada saat mengerjakan soal evaluasi siklus I, masih ada beberapa siswa yang menengok ke kiri dan ke kanan untuk mencontek pekerjaan milik temannya. Namun setelah ditegur oleh guru mereka pun akhirnya mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuan sendiri. Hal-hal yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus I ini akan diperbaiki dalam siklus selanjutnya, yaitu siklus II. 3. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti/observer. Pada siklus I pertemuan I kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa harus beradaptasi dengan cara mengajar guru yang dirasa baru untuk siswa. Sebagian siswa masih belum fokus pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada siklus I pertemuan III, seluruh siswa tertarik dan antusias terhadap pembelajaran. Mereka mulai aktif bertanya kepada guru apa yang akan terjadi pada waktu demonstrasi dilakukan, siswa juga tertarik untuk mencoba sendiri demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan. Pada akhir pembelajaran siklus I, yaitu pada pertemuan III dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi. Dari tes evaluasi yang dikerjakan oleh siswa, diperoleh data bahwa 1 siswa memperoleh nilai yang di bawah KKM

dan 21 siswa memperoleh nilai yang memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Data hasil evaluasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Sebelum Tindakan No. Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 1 4,55% 2. 70 Tuntas 21 95,45% Jumlah 22 100% Rata-rata 80 Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan peneliti dapat semakin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus I agar dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan lebih baik. 4.2.3 Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus ini pembelajaran dengan pokok bahasan Sifat-Sifat Cahaya yang dapat dibiaskan serta penguraian cahaya dengan menggunakan metode demonstrasi dilakukan tiga kali pertemuan. Dari pengalaman pada siklus I sebelum memberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi siswa diarahkan agar lebih memperhatikan pada pelajaran. Pelaksanaan siklus II dilakukan 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan siklus II ini memuat materi tentang sifat-sifat cahaya yang dapat dibiaskan dan penguraian cahaya. Tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat menunjukkan sifat-sifat cahaya yang dapat dibaiskan dan cahaya dapat diuraikan dengan menggunakan metode demonstrasi. Siklus II ini adalah

! perbaikan dari siklus I. Dari hasil pengamatan siklus I, peneliti dapat mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I. b. Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 5 x 35 menit ( 3 x pertemuan). c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Peneliti membuat LKPD untuk materi sifat-sifat cahaya dapat dibaiskan, kombinasi warna serta cahaya yang dapat diuraikan. Kegiatan LKPD dikerjakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa. d. Menyiapkan Alat Peraga Kegiatan I Gelas bening, mangkok, pensil 2 bauah, uang logam 2 buah, air Kegiatan II Kertas karton, spidol warna, pensil/karet gelang e. Menyusun Lembar Evaluasi Peneliti membuat soal evaluasi sebanyak 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian dengan materi sifat-sifat cahaya yang dapat dibiaskan serta penguraian cahaya. Soal yang diberikan adalah harus diselesaikan siswa dalam waktu 35 menit dan dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dikerjakan tiap berakhirnya siklus. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pelaksanaan siklus II ini terdiri atas tiga pertemuan. Pertemuan I dan pertemuan II berlangsung masing-masing selama 70 menit, sedangkan pertemuan III berlangsung selama 35 menit untuk pemberian soal evaluasi siklus II. a) Pertemuan I (2 x 35 menit) Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012. Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang dapat dipantulkan.

" Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada kegiatan eksplorasi, guru bertanya jawab dengan siswa pernahkah siswa melihat dasar sebuah kolam yang terlihat dangkal namun sebenarnya dasar itu dalam?, lalu mengapa jika kita mencelupkan sendok ke dalam gelas berisi air, sendok itu terlihat patah?. Guru bertanya jawab dengan siswa pakah penyebabnya. Siswa mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan membayangkan. Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok (5-6 siswa per kelompok). Guru mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi yang menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan. Masing-masing kelompok diberikan LKPD. Selama kegiatan demonstrasi dilakukan, siswa menyimak dengan seksama demonstrasi yang dilakukan oleh salah satu siswa. Siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru. Setelah siswa selesai mencatat dan membuat kesimpulan, setiap kelompok mengumpulkan hasil pengamatan dari demonstrasi yang telah dilakukan. Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Guru meluruskan kesalah pemahaman melalui penguatan dan penyimpulan Kegiatan Akhir Di akhir pertemuan, guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. Pada siklus II pertemuan I ini, peneliti mengobservasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Seluruh siswa fokus terhadap pembelajaran dan aktif bertanya kepada guru tentang pembiasan cahaya. Ketika guru memberikan pertanyaan sebagai eksplorasi pengetahuan siswa, siswa berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan guru sambil sesekali membayangkan. Pada waktu demonstrasi dilakukan siswa menyimak dengan seksama.

# Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus II pertemuan I adalah kemampuan guru dalam menarik perhatian siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang merangsang siswa untuk membayangkan dan berpikir. Namun karena terlalu antusias kadang siswa tidak mau bergantian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus II pertemuan II. b) Pertemuan II (2 x 35 menit) Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012. Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru bertanya kepada siswa apakah yang sudah dipelajari pada materi sebelumnya. Guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang dapat diuraikan. Kegiatan Inti Dalam kegiatan eksplorasi, guru bertanya kepada siswa apakah warna dari matahari. Setelah siswa menjawab guru menjelaskan bahwa warna putih matahari itu tersusun dari banyak warna. Kemudian guru bertanya lagi kepada siswa bagaimana cara menunjukkan bahwa warna-warna tersebut dapat menyusun warna putih. Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6 siswa per kelompok). Kemudian guru mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi untuk menunjukkan bahwa cahaya dapat diuraikan. Masing-masing kelompok diberikan LKPD. Siswa menyimak demonstrasi yang dilakukan oleh salah satu siswa dengan takjub dan seksama. Siswa terkagum-kagum pada saat cakram warna diputar dengan kencang terlihat bahwa warna berubah menjadi putih. Siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru. Setelah selesai mengisi lembar kerja peserta didik, kemudian dikumpulkan kepada guru.

$ Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir Setelah siswa menjawab, siswa dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan yang telah dilakukan untuk menuntun siswa membuat kesimpulan sendiri. Pada kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II ini, peneliti melakukan observasi pembelajaran yang berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan II ini berjalan dengan sangat baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tertib. Antusiasme siswa terhadap demonstrasi yang dilakukan juga meningkat. Guru semakin kreatif dalam memberikan pertanyaanpertanyaan yang merangasang pengetahuan siswa. c) Pertemuan III Pada siklus II pertemuan III ini guru bertanya kepada siswa sekilas tentang apa saja yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan evaluasi siklus I kepada siswa dan dikerjakan dalam waktu 35 menit. Pada saat mengerjakan soal evaluasi siklus II, siswa sudah percaya diri untuk mengerjakan sendiri evaluasi yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu kurang dari 30 menit. 3. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan siklus II ini. Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung sudah sangat baik. Siswa tertib fokus dalam pembelajaran. Antusiasme siswa juga bertambah. Mereka aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru.

% Pada akhir pertemuan siklus II, siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru dengan tertib, tidak ada lagi siswa yang berusaha melihat pekerjaan teman yang lainnya. Sebagaian besar siswa pun selesai mengerjakan soal evaluasi dengan cepat. Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh siswa diperoleh data bahwa 0 siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70 dan 22 siswa memperoleh nilai yang memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75. Data hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Sebelum Tindakan No. Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 0 0% 2. 70 Tuntas 22 100% Jumlah 22 100% Rata-rata 88,18 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi telah terlaksana dengan baik sehingga indikator kinerja penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA telah tercapai dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan hasil belajar IPA siswa setelah peneliti dan guru bekerja sama dalam penerapan metode demonstrasi di dalam kegiatan pembelajaran IPA. Pada akhir siklus II, sebanyak 22 siswa (100%) pada pelaksanaan evaluasi telah mencapai KKM 70 dan sebanyak 0 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM

4.3 Hasil analisis Data 4.3.1 Siklus I Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA, analisis penelitian mengenai hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 1 4,55% 2. 70 Jumlah Tuntas 21 22 95,45% 100% Rata-rataa 80 Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar berikut ini: -!!1 %!-!1 Gambar 4.3.. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun pelajaran 2011/2012

berikut ini: Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus I siswa dapat dilihat pada gambar 4.4 /!$ $ "! Gambar 4.4. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus I Siswa SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Berdasarkan tabel 4.4, gambar 4.3 dan gambar 4.4 yang telah disajikan, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA pada siklus I, sebanyak 1 siswa (4,55%%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 21 siswa (95,45%). 4.3.2 Siklus II Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA, analisis penelitian mengenai hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Sebelum Tindakan No. Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase 1. < 70 Tidak Tuntas 0 0% 2. 70 Tuntas 22 100% Jumlah 22 100% Rata-rataa 88,18 Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini:

1 1 Gambar 4.5. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun pelajaran 2011/2012 Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus II siswa dapat dilihat pada berikut: gambar 4.6! /!$!! Gambar 4.6. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus II Siswa SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Berdasarkan tabel 4.5, gambar 4.5 dan gambar 4.6 yang telah disajikan, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA pada siklus II sebanyak 0 siswa (0%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 22 siswa ( 100%). Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada saat sebelum tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

N o Ketunta san belajar Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Sebelum PTK Siklus I Siklus II Jumlah Jumlah Jumlah Presentase Presentase Presentase siswa siswa siswa 1 Tuntas 6 27,27 % 21 95,45% 22 100% 2 Tidak 16 1 0 72,73 % 4,55% 0 % Tuntas Jumlah 22 100 22 100 22 100 Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, maka dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM 70 dalam mata pelajaran IPA, ini terbukti dengan pengklasifikasian ketuntasan. Sebelum adanya tindakan, sebanyak 16 siswa hasil belajarnya tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM. Setelah dilaksanakan tindakan dengan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi melalui siklus I dan siklus II siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM berkurang menjadi 0 siswa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setelah siklus I dan siklus II siswa mengalami ketuntasan belajar 100%. Skor minimal sebelum dilakukan tindakan adalah 40. Setelah dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, nilai minimal yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 60. Sedangkan setelah dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II, nilai minimal yang diperoleh siswa semakin meningkat menjadi 75. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA yang menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dikarenakan metode demonstrasi merangsang siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan analitis sehingga siswa mempunyai semangat dan keinginan yang besar untuk mengikuti proses pembelajaran dan memecahkan masalah dalam setiap pembelajaran. Dengan demikian, pengalaman belajar yang mereka alami akan memacu pikiran siswa sejak dini untuk berpikir kreatif, kritis dan analitis.

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut. $ " +. 21 3.*21 3.**21 3 Gambar 4.7. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra-Siklus,Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Dari gambar 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 70. Sebelum dilakukan tindakan, presentase jumlah siswa yang mendapatkann nilai memenuhi KKM adalah 27,27%. Setelah dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 95,45%. Sedangkan setelah dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II, presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM meningkat mencapai angka yang maksimal yaitu 100%. Kenaikan rata-rataa kelas mulai dari sebelum tindakan atau pra-siklus, siklus I, dan siklus Iidapat dilihat pada gambar 4.8 berikut.

!! ( % $ # "!!!! Gambar 4.8. Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Dilihat dari gambar 4.8, rata-rata nilai kelas pun mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan, rata-rata nilai pretest IPA siswa adalah 58,,40. Setelah dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80. Sedangkan setelah dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II, terjadi peningkatan lagi pada nilai rata-rata kelas siswa yaitu 88,18. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA pada sebagian besar siswa masih rendah dengan ditandai dari banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Hal ini salah satunya disebabkan oleh cara penyampaian materi pembelajaran masih menggunakan metode konvensional atau ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah pada sebagian besar siswa dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM adalah 16 siswa (72,73%) di mana nilai terendahnya adalah 40. 4.4.1 Siklus I Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I, 21 siswa (95,45%) mendapatkan nilai memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 90, sedangkan 1 siswa (4,55%) mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai terendah 60. 4.4.2 Siklus II

" Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II, 22 siswa (100%) mendapatkan nilai memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 100. Sedangkan 0 siswa (0%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus I sebanyak 27,73%, dan dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 4,55%. Sedangkan jumlah persentase ketuntasan dari pra-siklus ke siklus I 68,18% dan dari siklus I ke siklus II meningkat 4,55%. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darsim (2010) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat- Sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di SD Negeri Kalisalak UPK Kebasun Banyumas. Peneliti menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan perolehan nilai hasil evaluasi yang dicapai pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012.