PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) /

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

PENGADILAN AGAMA BANGLI

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

KATA PENGANTAR. sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Tahun 2012 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGADILAN AGAMA RANTAUPRAPAT

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2013

PENGADILAN AGAMA PRAYA

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

PENGADILAN AGAMA PRAYA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015

0 34 halaman L A K I P T a h u n P e n g a d i l a n A g a m a B a l i g e

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA)

2. Indikator Kinerja Utama

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

Kata Pengantar. Bojonegoro, 30 Desember 2011 Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro, H. MOCH. THA IF AS, S.H. NIP

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

[LAKIP Pengadilan Agama Sumbawa Besar ] Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB III AKU TABILITAS KI ERJA TAHU 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

LAPORAN PENGADILAN AGAMA MOJOKERTO AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Nganjuk, 28 Pebruari 2015 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. ADNAN QOHAR, S.H.,M.H NIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

PENGADILAN AGAMA NGAWI

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO

PENGADILAN AGAMA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur. Bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera,

LKjIP TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

KATA PENGANTAR. Pelaihari, 20 Januari 2017 Ketua Pengadilan Agama Pelaihari. Dra. Hj. St. Masyhadiah, D, MH NIP

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA SUBANG TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA KLAS 1B

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

L A K I P TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

PENGADILAN AGAMA SERUI

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

Rencana Strategik Tahun 2010 s/d 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

REVISI RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PELAIHARI TAHUN

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

PENGADILAN AGAMA SERUI

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam. penjelasannya mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Hukum

KATA PENGANTAR. LkjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) PA SOLOK 2017

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) 3148500 / 3148400 i Email : pamagelang@gmail.com Website : www.pa-magelang.go.id

KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang Tahun 2014 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Magelang tahun 2014 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Magelang tahun 2014. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait. Magelang, 6 Januari 2015 Ketua Pengadilan Agama Magelang ii Drs. H. Muslikin, M.H. NIP. 19690817 199403 1 007

EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak dapat diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen. Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsipprinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang. Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Magelang disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % 1. Terwujudnya 1. Prosentase sisa perkara 20% 27,3% 7,3 penyelesaian perkara yang diselesaikan. yang 2. Prosentase perkara yang 85% 76,9% 8,1 sederhana, tepat diselesaikan. waktu, transparan 3. Prosentase perkara yang 80% 76,5% 3,5 dan akuntabel diselesaikan dalam jangka 6 bulan. iii

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % 4. Jumlah perkara bagi 5pkr 8pkr 160% masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang 85% 84,8% -0,2 diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase pelayanan 95% 100% 105 meja informasi. 7. Prosentase minutasi 95% 100% 100 berkas perkara. 2 Terselesaikannya administrasi 1. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan 100% 100% 100 perkara yang perkara. efektif, efisien dan 2. Prosentase perkara yang 90% 86,4% -3,6 akuntabel. disidangkan. 3. Prosentase penyelesaian 99% 100% 101 administrasi putusan. 4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. 75 70,7% -4,3 5. Prosentase akte cerai 75% 78,7% 104,9 yang diterbitkan. 6. Prosentase penyerahan 75% 83,2% 110,9 akte cerai kepada para pihak. 3 Terwujudnya Prosentase mediasi yang 2% 0% 0 penyelesaian berhasil dari perkara yang perkara melalui dimediasi. mediasi. 4 Meningkatnya Prosentase permohonan 1% 0% 0 kepatuhan terhadap eksekusi atas putusan putusan pengadilan. perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 1% 0% 0 Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2015. iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)... ii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUGAS DAN FUNGSI... 2 1. Kedudukan... 2 2. Tugas pokok dan Fungsi... 3 C. STRUKTUR ORGANISASI... 6 D. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 7 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA... 8 A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014... 8 1. Visi dan Misi... 8 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 10 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 11 B. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015... 13 C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014... 14 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 16 A. PENGUKURAN KINERJA... 16 B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA... 18 Bab IV PENUTUP... 36 A. KESIMPULAN... 36 B. SARAN-SARAN... 37 LAMPIRAN : 1. Sruktur organisasi Pengadilan Agama Magelang 2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 3. Rencana Kinerja Tahunan 2015 4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 2019 5. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Agama Magelang Tahun 2014 v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Liingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman. Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung. Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari ah. 1

Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undangundang nomor 4 tahun 2004 telah diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009. Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undangundang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim. Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja pada setiap instansi pemerintah. B. TUGAS DAN FUNGSI 1. Kedudukan Peradilan Agama Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. 2

Pengadilan Agama Magelang merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Semarang. Pengadilan Agama Magelang terletak di Jl. Sunan Giri, Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang yang mempunyai yurisdiksi 17 Kelurahan dari 3 Kecamatan. Dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Sebelah Utara : Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Sebelah Selatan : Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan paninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan d. Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara); e. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang 3

Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; f. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orangorang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undangundang Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; g. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan; h. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari keadilan, di Pengadilan Agama Magelang, maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standar Pelayanan Peradilan dan Standar Operasional Prosedur (SOP), yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja sebagai implementasi dari Undang- Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut : 1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja; 2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi; 3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan; 4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya; 4

5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ; 6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang dibangun. Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi. Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional Prosedur tentang : 1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama; 2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS; 3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo); 4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli; 5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi; 6. Tata persidangan ; 7. Penyelesaian perkara melalui mediasi; 8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim; 9. Penyampaian Salinan Putusan; 10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak berperkara; 11. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara; 12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi; 13. Publikasi putusan; 14. Pengarsipan berkas perkara; 15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang; 16. Permohonan Banding; 17. Permohonan Perkara Kasasi; 18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali; 5

19. Penanganan Pengaduan Masyarakat; 20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi Peradilan Agama. C. STRUKTUR ORGANISASI Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. 1. Pimpinan Pengadilan Agama dipimpin oleh seorang Ketua dan seorang wakil ketua. 2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. 3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera. 4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti. 5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris. 6

6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan 3 (orang) Kepala Urusan Umum Yaitu Kaur Ortala dan Kepegawaian, Kaur. Perencanaan dan Keuangan, dan Kaur. Umum. 7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama. D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama Magelang dalam tahun 2014. Capaian kinerja 2014 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Magelang disusun sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organsisasi. Bab II Perencanaan Dan Penetapan Kinerja 2014, menjelaskan berbagai Program Prioritas Peradilan Agama untuk periode tahun 2015-2019 yang berisi Visi dan Misi, Tujuan dan sasaran Strategis, Program Utama dan Kegiatan Pokok dan Rencana Kinerja tahun 2015 serta Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Magelang untuk Tahun 2015. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja Pengadilan Agama Magelang dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2014. Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang tahun 2014, dan menguraikan rekomendasi serta saran-saran yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. 7

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 s/d 2014 Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2014 merupakan tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. 1. Visi dan Misi Visi Pengadilan Agama Magelang yang telah direview yakni Tewujudnya kesatuan hukum dan Aparat yang Profesional, efektif, efisien menuju Badan Peradilan yang Agung. Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Magelang menetapkan misi-misi sebagai berikut : a. Menjaga kemandirian aparatur badan peradilan. b. Memberikan pelayanan hukum yang prima dan berkeadilan kepada pencari keadilan serta aparatur yang professional. c. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. d. Meningkatkan pengawasan Internal yang efektif dan efisien serta pembinaan sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia Pengadilan Agama Magelang yang berkwalitas. Atas dasar visi dan missi tersebut di atas Pengadilan Agama Magelang mengacu pada program Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Mahkamah Agung Tahun 2010 2035. Ada 10 Karakter untuk mencapai hal tersebut yaitu : 1) Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif. 2) Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3) Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 8

4) Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil. 5) Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6) Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional. 7) Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif. 8) Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 9) Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. 10) Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern. Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu : 1) Penyelesaian Perkara yang tepat waktu. 2) Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik. 3) Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik. 4) Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung pengadilan. 5) Pelayanan Publik yang prima. 6) Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin. 7) Justice For All yang terdiri dari Perkara Prodeo, dan lain-lain. 8) Pengawasan. Kedelapan program tersebut harus diapliksikan dalam pelaksanaan tugas sehari- hari di Pengadilan Agama Magelang. 9

2. Tujuan dan Sasaran Strategis a. Tujuan Berdasarkan visi dan missi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan Agama Magelang menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan. 2) Meningkatkan pelenyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 3) Mewujudnya aparat Pengadilan Agama Magelang yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 4) Mewujudkan peningkatan pengawasan internal dan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang professional dan berkwalitas dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan. b. Sasaran Strategis Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Magelang menetapkan sasaran strategis sebagai berikut : 1) Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 2) Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel. 3) Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. 4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5) Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien. No Sasaran Indikator Kinerja 1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan. 2. Prosentase perkara yang diselesaikan. 10

No Sasaran Indikator Kinerja 3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan. 4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 2. Terselesaiakannya Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel. 3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. 1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase Perkara yang disidangkan 3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara. 4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. 5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan 6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak. Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok Program utama Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 adalah penyelesaian perkara secara tepat waktu, efektif dan efisien dan pelayanan dibidang informasi perkara (pelayanan meja informasi) secara transparan. 11

Program utama tersebut didukung adanya sumber daya manusia yang handal dan mampu menguasai teknologi informasi secara merata dan maksimal, hal ini sesuai dengan selesainya minutasi perkara tahun 2014 berhasil 100 % artinya dari jumlah perkara yang putus sebanyak 307 perkara pada akhir tahun telah diminutasi semuanya. Sedang perkara yang di putus pada tahun 2014 mencapai 100 % hal ini sudah mencapai dari target yang ditentukan. Adapun perkara yang telah putus pada tahun 2014 sejumlah 307 tersebut yang berkekuatan hukum tetap telah terupload kedalam web putusan pada tahun 2014 sebanyak 274 perkara (89.2%), hal ini berarti upload putusan telah mencapai target yang telah ditentukan. Pada tahun 2014 ini seluruh info perkara secara continue telah terupload kedalam info perkara badilag dan web di Pengadilan Agama Magelang sehingga para pencari keadilan bisa langsung mengakses perkara yang diajukan di Pengadilan Agama Magelang. Adapun kegiatan pokok Pengadilan Agama Magelang adalah melayani penerimaan perkara secara cepat, tepat waktu, efektif dan efisien sebagai Implementasi dari Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 026/KMA/SK/II/ 2013 tanggal 9 Februari 2013. Perkara yang diterima Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 rata-rata sebanyak 25 perkara setiap bulannya, dengan jumlah tersebut bila dibandingkan dengan SDM yang ada tentu tidak memadai kalau SDMnya tidak ditunjang dengan kemampuan teknologi informasi secara maksimal dan adanya standar pelayanan perkara sebagai tolak ukur didalam melayani masyarakat. Oleh karena itu setiap pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar pelayanan peradilan yang ada agar masyarakat merasa puas, nyaman dalam berperkara di Pengadilan Agama Magelang. Adapun standar pelayanan peradilan pada Pengadila Agama Magelang antara lain meliputi : 12

1) Standar pelayanan Pendaftaran Permohonan 2) Standar Pelayanan Pendaftaran Gugatan 3) Standar Pelayanan Pendaftaran Gugatan Kelompok (class Action) 4) Standar Pelayanan Administrasi Persidangan 5) Standar Pelayanan Mediasi 6) Standar Pelayanan Sidang Keliling 7) Standar Pelayanan Permohonan Itsbat Rukyat Hilal 8) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Banding 9) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Kasasi 10) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Peninjauan Kembali B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Rencana kinerja pada dasarnya dalah berupa sasaran-sasaran strategis dan indicator kinerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan. No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya penyelesaian perkara 1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan. 20% yang sederhana, tepat 2. Prosentase perkara yang 85% waktu, transparan diselesaikan. dan akuntabel. 3. Prosentase perkara yang 80% diselesaikan dalam jangka 6 bulan. 4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat 5 Pkr Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang diunggah 85% (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja 95% Informasi 7. Prosentase Minutasi Berkas 95% Perkara 2. Terselesaikannya Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel. 1. Prosentase Penyelesaian 100% administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase Perkara yang 90% disidangkan 3. Prosentase penyelesaian 99% 13

No Sasaran Indikator Kinerja Target administrasi putusan perkara. 4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. 75% 5. Prosentase akte cerai yang 75% diterbitkan 6. Prosentase penyerahan akta cerai 75% kepada para pihak. 3. Terwujudnya Prosentase mediasi yang berhasil dari 2% penyelesaian perkara perkara melalui mediasi melalui mediasi. yang dimediasi 4. Meningkatnya Prosentase permohonan eksekusi atas 1% kepatuhan terhadap putusan perkara yang berkekuatan putusan pengadilan. 5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. hukum tetap yang ditindaklanjuti. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 1% C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntanbilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen sebagai dasar penilaian keberhasilan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Magelang, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. 14

TABEL PENETAPAN KINERJA PENGADILANAGAMA MAGELANG TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya penyelesaian 1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan. 20% perkara yang 2. Prosentase perkara yang 85% sederhana, tepat diselesaikan. waktu, transparan dan akuntabel. 3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan. 80% 4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat 5Pkr Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang diunggah 85% (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 95% 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 2. Terselesaikannya Admnistrasi 1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara. 100% perkara yang 2. Prosentase Perkara yang disidangkan 90% efektif, efisien dan akuntabel. 3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara. 99% 4. Prosentase penyampaian salinan 75% putusan kepada para pihak tepat waktu. 3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. 5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan 6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak. Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 75% 75% 2% 1% 1% 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 A. PENGUKURAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja adaah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pengukuran Kinerja adalah perumusan perencana strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proges sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran Kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Magelang tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Magelang dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut : No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % 1. Terwujudnya 1. Prosentase sisa perkara 100% 100% 100 penyelesaian yang diselesaikan. perkara yang 2. Prosentase perkara yang 85% 75,4% 88,71 sederhana, tepat diselesaikan. waktu, 3. Prosentase perkara yang 90% 90% 90 transparan dan diselesaikan dalam akuntabel jangka 6 bulan. 16

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % 4. Jumlah perkara bagi 5 pkr 14 pkr 280 masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan 85% 89,2% 4,4 yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase pelayanan 95% 100% 105 meja informasi. 7. Prosentase minutasi 95% 100% 105 berkas perkara. 2 Terselesaikannya 7. Prosentase penyelesaian 100% 100% 100 administrasi administrasi perkara yang penerimaan perkara. efektif, efisien 8. Prosentase perkara yang 90% 82% 91,1 dan akuntabel. disidangkan. 9. Prosentase penyelesaian 99% 100% 101 administrasi putusan. 10. Prosentase 75% 100% 133,3 penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. 11. Prosentase akte cerai 75% 74,6% 99,5 yang diterbitkan. 12. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak. 75% 86,8% 110,9 3 Terwujudnya Prosentase mediasi yang 2% 4% 200 penyelesaian berhasil dari perkara yang perkara melalui dimediasi. mediasi. 4 Meningkatnya Prosentase permohonan 1% 0% 0 kepatuhan eksekusi atas putusan terhadap perkara yang berkekuatan putusan hokum tetap yang pengadilan. ditindaklanjuti. 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal efektif efisien. yang dan Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 1% 0% 0 17

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Magelang tahun 2014 mengacu pada Indikator Kinerja Utama sebagaimana tertuang pada table di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Agama Magelang telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang dapat dijelaskan sebagai berikut : Dalam tahun anggaran 2014 Pengadilan Agama Magelang telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai, ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 16 (enam belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukkan bahwa 10 (sepuluh) indikator kinerja yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 6(enam) indikator tidak tercapai yaitu jumlah mediasi yang berhasil mencapai 0% adapun target 2 % bahwa perkara yang dimediasi oleh Pengadilan Agama Magelang tidak semua perkara yang diterima karena perkara-perkara voluntair (perkara Dispensasi Kawin, Wali Adhol, Ijin Kawin, Penetapan Waris) juga perkara-perkara yang tidak dihadiri pihak lawan sehingga jumlah perkara yang diterima dan bisa dimediasi pada tahun 2014 sejumlah 50 perkara jika dibandingkan dengan perkara masuk yaitu sejumlah 324 Perkara tentunya sangat kecil dari 50 perkara yang dimediasi tsb belum ada yang berhasil sedangkan Prosentasi perkara yang disidangkan dari target 90% baru berhasil 0 % sehingga belum sesuai dengan target dikarenakan pada tahun 2014 sebanyak 58 pekara yang salah satu pihak tidak diketahui alamatnya dengan jelas atau pemanggilannya melalui Pengadilan Agama diluar yuridiksi Pengadilan Agama Magelang sehingga tidak dapat disidangkan pada tahun 2014. Adapun Pengaduan selama tahun 2014 tidak menerima Pengaduan dari Masyarakat. 18

SASARAN 1 : Terwujudnya Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan Sasaran 1 Indikator kinerja ke 1 Indikator Kinerja Prosentase sisa perkara yang diselesaikan. Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 100% 100% 100% 100% Sisa Perkara pada tahun 2013 sebanyak 83 perkara dan dapat diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 83 Perkara 100%) sedang sisa perkara tahun 2014 sebanyak 407 perkara dan dapat diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara (%) sisa 100 perkara (75,4 %). Dari uraian tersebut terdapat kenaikan sisa perkara dari tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu sebanyak 17 perkara jadi dari prosentase penyelesaian pada tahun 2014 mengalami penurunan didalam menyelesaikan perkara dengan demikian kinerja Pengadilan Agama Magelang belum mencapai target. Adapun sisa perkara tahun 2014 akan diselesaikan pada tahun 2015. 2. Prosentase perkara yang diselesaikan Sasaran I Indikator Kinerja ke 2 Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 Prosentase perkara yang 85% 75,4% 85% 88,71 diselesaikan. Perkara yang diterima tahun 2013 sebanyak 3 0 3 perkara, sedang sisa tahun 2012 ditangani sebanyak 360 perkara. sebanyak 57 perkara sehingga jumlah yang 19

Perkara yang diputus tahun 2013 sebanyak 277 perkara (76,9%) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/360x100%=76,9% Adapun perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 324 perkara, sedang sisa tahun 2013 sebanyak 83 perkara sehingga jumlah yang ditangani sebanyak 407 perkara, Perkara yang diputus tahun 2014 sebanyak 307 perkara (75,4%). Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307/407x100 = 75,4 % Dalam tahun 2014 Majelis Hakim Pengadilan Agama Magelang telah memutus perkara sebanyak 324 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2013 dan perkara yang diterima tahun 2014 adalah 75,4 %. Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini tidak mencampai target, yaitu 85 % dari target yang telah ditetapkan. Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase penyelesaian perkara ini. Namun target 85 % yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Magelang adalah suatu target yang belum ideal karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Magelang adalah 324 perkara ditambah sisa tahun 2013 sebanyak 83 perkara, kalau ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 85 % maka perkara yang harus diputus adalah 85% x 407 = 345.95 (346) perkara yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 346 : 12 = 28,8 perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Magelang sebanyak 9 orang (5 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara sebanyak (28,8 : 5) = 5,76 (6 ) perkara setiap bulannya. 20

3. Prosentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan Sasaran I Indikator Kinerja ke 3 Indikator Kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan. Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 90% 90% 76,5% 90 Pada tahun 2013 perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Magelang kurang dari 5 bulan sebanyak 216 perkara dari perkara yang diterima dan diselesaikan pada tahun yang sama, sedang perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan 2 perkara. Sehingga realisasi perkara yang bisa diselesaikan kurang dari 5 bulan dari perkara yang diterima tahun 2013 adalah 216/282x100 = 76,5% Adapun pada tahun 2014 perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Magelang kurang dari 5 bulan sebanyak 294 perkara dari perkara yang diterima dan diselesaikan pada tahun yang sama, sedang 13 perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan. Sehingga realisasi perkara yang bisa diselesaikan kurang dari 5 bulan dari perkara yang diterima tahun 2014 adalah 294/324x100 = 90%. Dengan demikian sisa perkara yang bisa diselesaikan oleh Pengadilan Agama Magelang dari tahun 2013 maupun tahun 2014 belum bisa melebihi target yang sudah ditetapkan. 21

4. Jumlah Perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. Sasaran I Indikator Kinerja Ke 4 Indikator Kinerja Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 5 pkr 14 pkr 8 pkr 280 Alokasi anggaran yang tersedia pada tahun anggaran 2013 sebanyak = 5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,- Perkara miskin yang dilayani dengan biaya DIPA tahun 2013 sebanyak 5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,-, dan terserap sebesar Rp. 1.250.000- sedang sisanya adalah miskin murni (3 perkara), sehingga perkara miskin yang terlayani baik melalui DIPA maupun murni sejumlah 8 perkara. Realisasi Indikator Kinerja Utama = 5/8x 100% = 62,5% Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mencapai target 62,5% yang dibiayai DIPA; Adapun alokasi anggaran yang tersedia pada tahun anggaran 2014 sebanyak = 5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,-(Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah); Perkara miskin yang dilayani dengan biaya DIPA tahun 2014 sebanyak 5 perkara x Rp. 250.000,-= Rp. 1.250.000,- dan terserap sebesar Rp 1.250.000,- sedang sisanya adalah miskin murni (9 perkara), sehingga perkara miskin yang terlayani baik melalui DIPA maupun murni sejumlah 14 perkara. Realisasi Indikator Kinerja Utama = 14/5 x 100% = 280% Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mencapai target 280%. 22

5. Prosentase putusan yang diunggah (upluoad) ke website Sasaran 1 Indikator Kinerja ke 5 Indikator Kinerja Prosentase putusan yang diunggah (upluoad) ke website Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 85% 89,2% 84,8% 4,4 Perkara yang di putus Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2013 sejumlah = 277 perkara, adapun perkara yang di upload dalam web pada tahun 2013 untuk perkara yang diputus tahun 2013 sebanyak = 235 putusan (235/277x100 =84,8%) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 235/277x100 =84,8%; Adapun perkara yang di putus Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 sejumlah = 307 perkara, adapun perkara yang di upload dalam web pada tahun 2014 untuk perkara yang diputus tahun 2014 sebanyak = 274 putusan (274/307x 100 =89,2 %) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 274/307x 100 =89,2 % 23

6. Prosentase pelayanan meja informasi Sasaran I Indikator Kinerja ke 8 Indikator Kinerja Prosentase meja informasi pelayanan Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 95% 100% 95% 105 Jumlah permohonan informasi pada Tahun 2013 = 498 permohonan Jumlah informasi yang dilayani = 498 permohonan Realisasi Indikator Kinerja Utama = 498/498 x 100 = 100% Adapun jumlah permohonan informasi pada Tahun 2014= 362 permohonan Jumlah informasi yang dilayani = 362 permohonan Realisasi Indikator Kinerja Utama = 362/362 x 100 = 100 % Selama tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah melayani sebanyak 324 permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di Pengadilan Agama Magelang. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat dilayani oleh Pengadilan Agama Magelang. Bahwa jika dibandingkan dengan perkara yang diterima pada tahun 2014 yaitu sejumlah 38 Perkara pelayanan meja informasi lebih banyak karena masyarakat diwilayah Pengadilan Agama Magelang belum bisa mengakses langsung informasi-informasi perkara melalui website Pengadilan Agama Magelang. Dan jika dibandingkan tahun 2013 permohonan pelayanan meja informasi mengalami kenaikan sebanyak 38 permohonan pelayanan. Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100%. 24

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara Sasaran I Indikator Kinerja ke 7 Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 Prosentase Minutasi 95% 100% 95% 105 Berkas Perkara Jumlah perkara putus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara Jumlah putusan yang telah diminutasi pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/277 x 100 = 100 %. Adapun jumlah perkara putus pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara Jumlah putusan yang telah diminutasi pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307 /307 x 100 = 100%. Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan Agama sebagai pengaman. Dari jumlah putusan sebanyak Magelang pada tahun 2014 telah dapat 307 perkara, Pengadilan Agama menyelesaikan minutasi berkas perkara sebanyak 307 berkas perkara, yang berarti indikator kinerja telah memenuhi target yaitu realisasi 100 %. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 perkara yang diputus sebanyak 277 perkara dan belum bisa diselesaikan/ minutasi semuanya, sedang tahun 2013 perkara yang putus sebanyak 277 perkara dan bisa diselesaikan/ minutasi semua berarti Pengadilan Agama Magelang mengalami kenaikan. 25

SASARAN 2 : Terselesaikannya Administrasi Perkara yang Efektif, Efisien dan Akuntabel. 1. Prosentase Penyelesaian Administrasi Penerimaan Perkara Sasaran ke II Indikator Kinerja ke 1 Indikator Kinerja Prosentase Penyelesaian Administrasi Penerimaan Perkara Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 100% 100% 100% 100 Jumlah perkara diterima pada tahun 2013 sebanyak 303 perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara diterima pada tahun 2013 sebanyak 303 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 303/303 x 100 = 100% Adapun jumlah perkara diterima pada tahun 2014 sebanyak 324 perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara diterima pada tahun 2014 sebanyak 324 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 324/324x 100 = 100%. Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 adalah sebanyak 324 perkara, termasuk penerimaan perkara goib yang diterima tahun 2014 sebanyak 58 perkara. Seluruh penyelesaian administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur serta Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Magelang yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku jurnal dan induk keuangan perkara, memasukkan dalam buku register perkara. Sebagaimana terurai diatas bahwa pada tahun 2013 perkara yang diterima sebesar 303 perkara sedang tahun 2014 sebanyak 324 26

perkara berarti pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 21 perkara. Dengan demikian untuk indikator telah mencapai target yaitu 100%. 2. Prosentase perkara yang disidangkan Indikator Kinerja Prosentase perkara yang disidangkan Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 90% 82% 85% 100 Jumlah perkara diterima pada tahun 2013 sebanyak 303 perkara Jumlah perkara diperiksa = 262 (262/303 x100 = 86,4%) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 262/303 x100 = 86,4%. Adapun jumlah perkara diterima pada tahun 2014 sebanyak 324 perkara Jumlah perkara diperiksa = 266 (266/324 x 100 = 82 %) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 266/324 x 100 = 82 %. Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 adalah sebanyak 324 perkara dan yang telah diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Magelang sebanyak 266 perkara sedang sejumlah 58 perkara belum diperiksa oleh Majelis Hakim karena baru dapat diperiksa pada tahun 2015. Perkara tersebut adalah perkara yang diterima di akhir tahun 2014 dan perkara yang pemanggilannya melalu Media Masa. Prosentase perkara yang dapat diperiksa oleh Pengadilan Agama Magelang adalah 86,4 % yang berarti untuk indikator ini belum mencapai target yang ditentukan, jika dibandingkan pada tahun 2013 capaian target pemeriksaan perkara terealisasi 82 % sehingga mengalamai penurunan capain terget sebesar 3 %. 27

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara Sasaran II Indikator Kinerja ke 3 Indikator Kinerja Prosentase administrasi perkara penyelesaian putusan Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 99% 100% 95% 101 Jumlah perkara diputus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/277 x 100 = 100 % Adapun jumlah perkara diputus pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307/307 x 100 = 100 % Pengadilan Agama Magelang dapat memutus perkara pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara termasuk perkara goib sejumlah 58 perkara, sedang perkara yang diputus kurang dari 5 bulan sebanyak 294 perkara dan yang lebih dari 5 bulan sebanyak 13 perkara (khusus perkara yang diterima dan diputus tahun 2014). Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Magelang yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal, menutup buku jurnal, mencatat dalam induk keuangan perkara dan menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada para pihak serta Mencatat dalam buku register perkara, berarti Prosentase proses administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu 100 %, jika dibandingkan dengan tahun 2013 perkara yang diputus sebanyak 277 perkara berarti pada tahun 2014 ada peningkatan sebanyak 30 28

perkara dan seluruhnya bisa terselesaikan administrasi putusan perkara hal ini berarti kinerja Karyawan di bidang administrasi perkara mengalami kemajuan. 4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu Sasaran II Indiaktor Kinerja ke 4 Indikator Kinerja Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 75% 100% 70,7% 29,3 Jumlah perkara yang diputus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara, adapun jumlah salinan yang disampaikan kepada para pihak sejumlah 392 salinan yang terdiri dari pihak Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat sehingga Realisasi Indikator Kinerja Utama = (392/277x2)x 100 = (392/277)x100= 70,7%. Jumlah perkara yang diputus Tahun 2014 sebanyak 307 perkara (untuk Gugatan sebanyak 285 perkara, Permohonan sebanyak 22 perkara), adapun jumlah salinan yang disampaikan kepada para pihak sejumlah 307 salinan (yang terdiri dari 285 perkara Gugatan ditambah perkara Permohonan 22 perkara) sehingga Realisasi Indikator Kinerja Utama = (307/307x2)x 100 = (307/307)x100 = 100%. Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan. 29

Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah memutus perkara sebanyak 307 perkara (baik perkara Gugatan dan Permohonan). Seluruh perkara ini telah disampaikan salinannya kepada para pihak. 5. Prosentase akta cerai yang diterbitkan Sasaran II Indikator Kinerja ke 5 Indikator Kinerja Prosentase akta cerai yang diterbitkan Target Realisasi Target 30 Capaian % 2014 2013 2014 75% 74,6% 78,7% 99,5 Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan pada tahun 2013 sebanyak 74 perkara, sedang Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap sebanyak 144 perkara sehingga jumlah akta cerai yang diterbitkan sebanyak 218 Akta cerai. Realisasi Indikator Kinerja Utama 218/277 x 100 = 78,7% Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah melampaui target, yaitu 75% dari target yang telah ditetapkan. Adapun jumlah cerai talak yang telah diikrarkan pada tahun 2014 sebanyak 78 perkara, sedang Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap sebanyak 151 perkara sehingga jumlah akta cerai yang diterbitkan sebanyak 229 Akta cerai. Realisasi Indikator Kinerja Utama 229/307x 100 = 74,6% Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini tidak melampaui target, yaitu 75 % dari target yang telah ditetapkan. Bila dibandingkan perkara cerai talak yang diikrarkan antara tahun 2013 dengan tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 4 perkara, sedang perkara cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap yang diterbitkan akta cerainya ada selisih antara tahun 2013 dengan tahun

2014 sebanyak 7 perkara, sehingga dalam penerbitan akta cerai mengalami kenaikan. 6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak Sasaran II Indikator Kinerja ke 6 Indikator Kinerja Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 75% 86,8% 75% 110,9 Pada tahun 2013 jumlah yang meminta akta cerai sebanyak 373 akta cerai dan semuanya telah terlayani dan diserahkan dengan baik sejumlah 373 akta cerai, Realisasi Indikator Kinerja Utama = 373/373x 100 = 100% Pada tahun 2014 jumlah yang meminta akta cerai sebanyak 396 akta cerai dan semuanya telah terlayani dan diserahkan dengan baik sejumlah 396 akta cerai, Realisasi Indikator Kinerja Utama = 396/396x 100 = 100 % Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah menerbitkan akta cerai sebanyak 228 Akta Cerai. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri maka ada 456 akta cerai. Selama tahun 2014 ini ada 396 akta cerai yang telah diserahkan kepada para pihak yang datang ke Pengadilan Agama, yang berarti telah 86,8% akta cerai telah diserahkan kepada para pihak atas permintaan sendiri. Dengan demikian 75 % mencapai 86,8%. target untuk indikator ini telah mencapai target Bila dibandingkan tahun 2013 Pengadilan Agama Magelang dalam penyampaian penyerahan akta cerai mengalami peningkatan sebanyak 23 akta cerai yang diserahkan. 31

Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, Pengadilan Agama Magelang telah memberitahukan kepada para pihak melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Magelang. SASARAN 3 : Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi Indikator Kinerja Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 2% 4% 0% 200 Jumlah perkara yang dimediasi pada tahun 2013 sebanyak 65 perkara, sedang jumlah mediasi yang berhasil didamaikan = 0 perkara (0/65 x 100 = 0 %) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/65 x 100 = 0 %. Jumlah perkara yang dimediasi pada tahun 2014 sebanyak 50 perkara, sedang jumlah mediasi yang berhasil didamaikan = 2 perkara (2/50x 100 = 4%) Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2/50x 100 = 4%. Realisasi Indikator Kinerja Utama ini tidak berhasil karena para pihak yang mengajukan perkara perceraian ke Pengadilan Agama Magelang hampir seluruhnya telah melalui proses perdamaian di keluarga masingmasing, sehingga mereka yang mendaftar di Pengadilan Agama Magelang sulit untuk didamaikan. 32

SASARAN 4 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Indikator Kinerja Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 1% 0% 1% 0 Sisa permohonan eksekusi pada Pengadilan Agama Magelang sebelum tahun 2013 yang belum dilaksanakan ada Nihil /tidak ada permohonan dan diterima tahun 2013 sebanyak Nihil/tidak ada permohonan dan yang bisa dilaksanakan sebanyak 0 permohonan (0/1 x 100% =0%) sisa 0 permohonan (0%). Adapun pada tahun 2014 menerima 1 permohonan eksekusi, jika ditambah sisa tahun lalu sebanyak 0 permohonan maka tahun 2014 sebanyak 1 permohonan yang dapat diselesaikan sebanyak 1 permohonan. Jika diprosentase terealisasi 1/1 x 100% = 100 %. Sisa 0 permohonan (100 %). Berdasarkan perbandingan tersebut pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang dapat melaksanakan eksekusi atas keputusan yang berkekuatan hukum tetap dengan nilai capaian 1/1 x 100% = 100 %, sehingga dengan demikian belum mencapai target yang sudah ditetapkan karena tidak ada permohonan eksekusi yang masuk; 33

SASARAN 5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Internal yang Efektif dan Efisien Prosentase pengaduan ditindaklanjuti Indikator Kinerja Prosentase ditindaklanjuti pengaduan Target Realisasi Target Capaian % 2014 2013 2014 1% 0% 1% 0 Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2013 = 0 pengaduan Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 pengaduan Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0 /0 x 100 = 0% Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2014 = 0 pengaduan Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 pengaduan Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0 %, karena pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang tidak menerima pengaduan dari masyarakat. Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2013 menerima perkara sejumlah 303 perkara sedang sisa perkara tahun 2012 yang belum diputus sejumlah 57 sehingga pada tahun 2013 perkara yang ditangani sejumlah 360 perkara, sedang perkara yang diputus pada tahun 2013 sejumlah 277 perkara dalam hal ini berarti Pengadilan Agama Magelang dapat menyelesaikan perkara 76,9 %. Jika didalam Rencana strategis tahun 2012 ditetapkan 85 % dalam penyelesaian perkara maka Pengadilan Agama Magelang belum mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang menerima perkara sejumlah 324 sedang sisa pada tahun 2013 yang belum diputus sejumlah 83 perkara sehingga jumlah perkara yang ditangani sebanyak 407 perkara, sedang perkara yang diputus pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara yang berarti Pengadilan Agama Magelang dapat menyelesaikan 75,47 %. Jika dalam rencana strategis pada tahun 2014 ditetapkan 85 % 34

dalam penyelesaian perkara maka Pengadilan Agama Magelang belum mencapai target yang ditetapkan. Jika dibandingkan tahun 2013 prosentasi peneyelesaian perkara mengalami penurunan sebanyak 1,5 % sedang jumlah perkara yang diterima naik 21 perkara tetapi bila dihitung secara matematis maka penerimaan perkara mengalami kenaikan sebanyak 21 Perkara. Adapun perkara yang dalam diselesaikan mengalamai peningkatan yakni sebanyak 30 perkara, yang ditangani dengan jumlah Majelis Hakim lebih banyak dengan tahun lalu. 35

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Magelang Tahun 2014 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Magelang dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki / disempurnakan, selain itu Pengadilan Agama Magelang dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 026/KMA/SK/II/2013 tanggal 09 Februari 2013 tentang Standar Pelayanan Peradilan; Penyelesaian perkara pada tahun 2014 pada Pengadilan Agama Magelang telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2013 sebanyak 83 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 324 perkara sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Magelang berjumlah 407 perkara, dari 36

jumlah tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 307 perkara (75,4 %), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak 100 perkara. Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat hambatan dan kendala. Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang mendapatkan belanja modal berupa Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat yang sudah terealisasi, diharapkan untuk tahun anggaran mendatang belanja modal berupa pengadaan server dapat terealisasi sesuai dengan kebutuhan. B. SARAN-SARAN Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Semarang, agar : 1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara pada akhir tahun; 2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama Magelang.; 3. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis serta Diklat ESQ terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi. Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Magelang sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2014; Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Magelang yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional serta seluruh Staf, yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun; 37

Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara umum pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan, sebagaimana uraian dalam laporan ini. Magelang, 6 Januari 2015 Ketua Pengadilan Agama Magelang Drs. H. Muslikin, M.H. NIP. 19690817 199403 1 007 38

39

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA MAGELANG HAKIM Abdul Wahib, S.H. Drs. H. Tahrir, M.H. KETUA Drs. H. Muslikin, M.H. WAKIL KETUA Drs. Moh. Bambang Hidayat, M.H. HAKIM Nahdiyatul Ummah, S.Ag. Azizah Dwi Hartani, S.H.I., M.H. Drs. Ahmad Muzayyin Muhamad Imron, S.Ag, M.H. WAKIL PANITERA Dra. Mufridah PANITERA/ SEKRETARIS Drs. Muh. Uzair WAKIL SEKRETARIS Siti Ruqoyah Foead Kamaluddin, S.Ag. Ana Efandari Sulistyowati, SHI Siti Juwariyah, SHI PANITERA MUDA HUKUM Laila Chasna u E.W, S.H. PANITERA MUDA GUGATAN Mustaqimah, S.Ag. PANITERA MUDA PERMOHONAN Purwadi, S.H. KAUR ORTALA & KEPEGAWAIAN Risdiyanti KAUR PERENCANAAN & KEUANGAN Anni Mufida Lailia, S.Sos. KAUR UMUM Parjono Garis Koordinasi : Garis Tanggung Jawab : PANITERA PENGGANTI Hj. St. Aisjah B. PANITERA 40 PENGGANTI Riswindu Sarjanto, S.H. JURUSITA PENGGANTI Zakaria

Lampiran 2 INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 PENGADILAN AGAMA MAGELANG No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % 1. Terwujudnya penyelesaian 1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100 perkara yang 2. Prosentase perkara yang 85% 75,4% 88,71 sederhana, tepat waktu, diselesaikan. 3. Prosentase perkara yang 90% 90% 90 transparan dan diselesaikan dalam akuntabel jangka 5 bulan. 4. Jumlah perkara bagi 5pkr 14 pkr 280 masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan 85% 89,2% 4,4 yang diunggah (upload) ke website. 6. Prosentase pelayanan 95% 100% 105 meja informasi. 7. Prosentase minutasi 95% 100% 105 berkas perkara. 2 Terselesaikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel. 3 Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. 1. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase perkara yang disidangkan. 3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan. 4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. 5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan. 6. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak. Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi. 100% 100% 100 90% 82% 91,1 99% 100% 101 75% 100% 133,3 75% 74,6% 99,5 75% 86,8% 110,9 2% 4% 200 41

Capaian No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % 4 Meningkatnya Prosentase permohonan 1% 0% 0 kepatuhan eksekusi atas putusan terhadap perkara yang berkekuatan putusan hukum tetap yang pengadilan. ditindaklanjuti. 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 1% 0% 0 42

Lampiran 3 RENCANA KINERJA TAHUN 2016 PENGADILAN AGAMA MAGELANG No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya penyelesaian perkara 1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan. 20% yang sederhana, tepat 2. Prosentase perkara yang 85% waktu, transparan diselesaikan. dan akuntabel. 3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan. 80% 2. Terselesaiakannya Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel. 3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. 4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat 5Pkr Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang diunggah 85% (upload) ke website. 6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 95% 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 1. Prosentase Penyelesaian administrasi 100% penerimaan perkara. 2. Prosentase Perkara yang disidangkan 90% 3. Prosentase penyelesaian administrasi 99% putusan perkara. 4. Prosentase penyampaian salinan 75% putusan kepada para pihak tepat waktu. 5. Prosentase akte cerai yang 75% diterbitkan 6. Prosentase penyerahan akta cerai 75% kepada para pihak. Prosentase mediasi yang berhasil dari 2% perkara melalui mediasi yang dimediasi Prosentase permohonan eksekusi atas 1% putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 1% 43

Lampiran 4 MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 Visi (review) Misi (review) Tujuan Strategis Sasaran Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Tewujudnya kesatuan hukum dan Aparat yang Profesional, efektif, efisien menuju Badan Peradilan yang Agung. 1. Menjaga kemandirian aparatur badan peradilan. 2. Memberikan pelayanan hukum yang prima dan berkeadilan kepada pencari keadilan serta aparatur yang professional. 3. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. 4. Meningkatkan pengawasan Internal yang efektif dan efisien 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan. 2. Meningkatkan pelenyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel. 3. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Magelang yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 4. Mewujudkan peningkatan pengawasan internal dan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang professional dan berkwalitas dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan. Th. I Th. II Th. III Th. IV Th. V Indikator Kinerja (2015) (2016) (2017) (2018) (2019) 1. Prosentase sisa perkara yang 20% 20% 20% 20% 20% diselesaikan. 2. Prosentase perkara yang 85% 85% 85% 85% 85% diselesaikan. 3. Prosentase perkara yang 80% 80% 80% 80% 80% diselesaikan dalam jangka 6 bulan. i

Sasaran Terselesaikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel. Indikator Kinerja Th. I (2015) Th. II (2016) Th. III (2017) Th. IV (2018) Th. V (2019) 4. Jumlah perkara bagi masyarakat 5Pkr 5Pkr 5Pkr 5Pkr 5Pkr miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 85% 85% 85% 85% 85% 6. Prosentase pelayanan meja 95% 95% 95% 95% 95% informasi. 7. Prosentase minutasi berkas perkara. 95% 95% 95% 95% 95% 1. Prosentase penyelesaian 100% 100% 100% 100% 100% administrasi penerimaan perkara. 2. Prosentase perkara yang 90% 90% 90% 90% 90% disidangkan. 3. Prosentase penyelesaian 99% 99% 99% 99% 99% administrasi putusan. 4. Prosentase penyampaian salinan 75% 75% 75% 75% 75% putusan kepada para pihak tepat waktu. 5. Prosentase akte cerai yang 75% 75% 75% 75% 75% diterbitkan. 6. Prosentase penyerahan akte cerai 75% 75% 75% 75% 75% kepada para pihak. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi. Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi. 1% 1% 1% 1% 1% ii

Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien. Indikator Kinerja Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hokum tetap yang ditindaklanjuti. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. Th. I (2015) Th. II (2016) Th. III (2017) Th. IV (2018) Th. V (2019) 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% Ketua Pengadilan Agama Magelang Magelang, 6 Januari 2015 Panitera/ Sekretaris Drs. H. Muslikin, M.H. NIP. 19690817 199403 1 007 Drs. Muh. Uzair NIP. 19600905 199403 1 003 iii