BAB III TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO NOMOR: 203/Pid.Sus/2011/PN.Skh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N NOMOR : 448 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No : 155 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. lahir : 27 tahun/ 25 Mei 1984;

Umur/Tgl. Lahir : 37 tahun/28 Mei 1977;

P U T U S A N. Nomor : 394/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor :534/PID.SUS/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 39/PID.B/2014/PN.SBG

P U T U S A N. Nomor : 444/PID/2011/PT-MDN.- PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca... DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 263/Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 702/PID /2015/PT.Mdn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

P U T U S A N. Nomor :201/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap : ANDI LALA; Tempat Lahir : Kebun Kelapa;

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 571/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 137 / PID / 2014 / PT- MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : MAISARAH Als. MAI SARAH

P U T U S A N. Nomor 350/Pid.Sus/KDRT/2014/PT.BDG.

P U T U S A N Nomor : 78/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N NOMOR : 272 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 23 / Pid.B / 2013 / PN. UNH DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 8/PID/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn

P U T U S A N NOMOR : 163/PID.SUS/2015/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N. Nomor : 432/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 448/Pid/2011/PT-Mdn.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

P U T U S A N NO 640/PID/2013/PT.MDN.-

P U T U S A N NOMOR : 382 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tanggal Lahir/Umur : 46 Tahun / 20 April 1967

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N NOMOR : 283 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap : HALOMOAN CIKULU SITORUS;

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Umur/tanggal lahir : 31 Tahun/ 12 Oktober 1984; Jenis kelamin : Laki-laki;

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

P U T U S A N. Nomor : 169/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 406/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Umur : 27 tahun / 21 Januari : Desa Tapulaga, Kec. Soropia, Kab. Konawe.

P U T U S A N. Nomor : 150/Pid.B/2014/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / tanggal lahir : 40 tahun/ 02 Juli 1973

P U T U S A N NOMOR 96 / PID.SUS / 2015 / PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 99/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 442/PID.Sus/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 646/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 48/PID.B/2015/PT.PBR

PENGADILAN TINGGI MEDAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

P U T U S A N NOMOR : 394 / PID / 2014 / PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. Lahir : 42 Tahun / 19 Nopember 1971.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PUTUSAN. Nomor : 46 / Pid.B / 2011 / PN.M DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nama : TERDAKWA; Umur/tanggal lahir : 32 Tahun/2 Juli 1982; Pendidikan : SD Kelas 4;

P U T U S A N. Nomor : 172/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 458/Pid.Sus/2013/PT.Bdg

P U T U S A N NOMOR : 428/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA : ALI SANAN MAULID HASIBUAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor : 295/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Para Terdakwa tersebut diatas pernah ditahan oleh :

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 55/PID.B/2014/PN.SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 36 /PID.B/2014/PN-SBG

P U T U S A N Nomor : 138/PID/2012/PT-Mdn.

P U T U S A N. Nomor : 266/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Umur/tanggal lahir : 31 tahun / 9 Nopember 1981;

P U T U S A N. Nomor : 20/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Penyidik tidak melakukan penahanan;

P U T U S A N NOMOR : 275/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA : ARIMA INDRIA SARI SIMATUPANG

P U T U S A N. Nomor : 67/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 19 /PID.SUS.ANAK/2014/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Rantau Prapat. : Laki-laki.

P U T U S A N Nomor : 494/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 529/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 108/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 428 /PID/2015/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. tersebut dibawah ini, dalam perkara terdakwa:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 129/PID.B/2014/PN.SBG

P U T U S A N NOMOR : 687/PID.SUS/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 376/Pid.B/2013/PN. Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tanggal lahir : 45 Tahun / Tahun 1968

P U T U S A N. Nomor : 11/PID.Sus.A/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/ Tanggal Lahir : 17 tahun / 8 Februari 1995.

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TENTANG HUKUMAN PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR

BAB III PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN NO :67/PID.SUS/2015/PT.MDN TENTANG PERANTARA JUAL BELI NARKOTIKA GOLONGAN I DALAM BENTUK TANAMAN

P U T U S A N NOMOR : 310/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 14/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor : 161/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SURYANA Br. RAJAGUKGUK.

P U T U S A N Nomor : 85/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Puosu. Laki laki. Indonesia. Islam. Tidak ada.

: Lubuk Pakam ; Nama Lengkap : RANDI PRANATA GURUSINGA ALS

P U T U S A N Nomor : 189/PID/2013/PT-Mdn.

P U T U S A N NOMOR : 108 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 60 /PID.B/2014/PN-SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 547/Pid/2012/PT-Mdn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

tanggal 7 Januari 2013 sejumlah Rp ,- ;

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ.

Transkripsi:

BAB III TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO NOMOR: 203/Pid.Sus/2011/PN.Skh A. Deskripsi Kasus tentang Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berdasarkan Putusan No.203/Pid.Sus/2011/PN.Skh 89 Pada dasarnya kasus yang diteliti oleh penulis adalah tindak pidana tentang kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk penganiayaan, yaitu dilakukan oleh seorang pengacara atau selaku bapak tiri dari Ajeng dengan kronologi sebagai berikut : Kejadian tindak pidana ini terjadi pada hari senin tanggal 13 Maret 2011 sekitar pukul 10.00 Wib di Kabupaten Sukuharjo, Terdakwa atau seorang ayah terbukti melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga terhadap anak tirinya sendiri. Kejadian ini bermula pada saat korban baru pulang dari pasar dan melihat adiknya yang bernama F sedang berada di dekat ayah selaku Terdakwa. Selanjutnya korban mendekati adiknya dan bermaksud untuk mengajak ke Ibunya. Melihat hal tersebut, Terdakwa kemudian melarang dan yang terjadi sang adikpun diperebutkan oleh Terdakwa dan korban. Karena bermaksud mempertahankan kemauannya, pada akhirnya Terdakwa 89 Putusan Pengadilan Negeri Sukoharjo Nomor : 203/Pid.Sus/2011/PN.Skh, Tanggal Putus 05 Desember 2011. 56

57 mencakar dan menusuk tangan kiri korban dengan menggunakan kunci mobil yang dipegangnya. Akibat perbuatan Terdakwa, anak tirinya mengalami luka lecet 2x2 cm yang diakibatkan benturan benda keras dan tumpul hal ini sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor 0707/A- 6/DIMRED/III/2011 tanggal 18 Maret 2011 yang dibuat dan ditanda tangani berdasarkan Sumpah Jabatan oleh dr.h.a.nugroho, dokter pada Rumah Sakit Islam Surakarta Direktur. Selanjutnya data Ajeng sebagai saksi 1, menerangkan sebagai berikut : Bahwa Terdakwa diajukan ke Persidangan oleh Penuntut Umum karena Terdakwa menusuk saksi dengan kunci dan kejadiannya pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2011 sekitar pukul 10.00 Wib bertempat di rumah saksi di Sukoharjo. Saksi dengan Terdakwa adalah sebagai anak tirinya dan tinggal satu pekarangan, namun saksi tinggal sendiri (beda) rumah dan tidak ada jarak rumah Terdakwa dengan saksi hanya sekat tembok saja. Pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2011 sekitar pukul 10.00 Wib, saksi pulang dari pasar, masuk ke pintu gerbang saksi melihat adik saksi yang bernama F sedang berada di dekat Terdakwa, kemudian saksi mendatangi F untuk saksi ajak ketemu Ibu saksi yang berada di terasa belakang rumah saksi. Lalu saksi memegang tangan adik saksi F dengan menggunakan tangan kiri, Terdakwa ikut memegang tangan kanan F dengan menggunakan tangan kiri dan sempat tarik-tarikan merebutkan F dan terjadi cekcok mulut dan saksi bilang Dik ayo pulang ke rumah mama lalu Terdakwa bilang Jangan ini

58 anakku dan saksi jawab Jangan begitu Pi, inikah amanah mama lalu Terdakwa tidak mau melepas F, kemudian saksi ditusuk Terdakwa dengan menggunakan kunci mobil. Terdakwa menusuk tangan kiri saksi dengan keras, akibat tusukan tersebur tangan kiri saksi sampai berdarah, posisi Terdakwa pada waktu menusuk tangan kiri berada di samping saksi. Terdakwa bisa kerumah saksi karena terdakwa setiap hari parkir mobil digarasi mobil rumah saksi,kunci kontak sepeda motor tersebut di pegang oleh terdakwa di tangan kiri dengan di tekan keras. Atas kejadian tersebut saksi melapor ke Polisi, saksi diduga pernah mencabut perkara ini dan Terdakwalah yang membuat surat pencabutan tersebut lalu saksi menandatanganinya. Bahwa ternyata saksi tidak membaca surat pencabutan tersebut, lalu saksi mau menandatangani surat pencabutan tersebut karena saksi diiming-imingi Terdakwa tidak akan menggangu kehidupan saksi lagi. Selanjutnya data saksi II Ibu dari Ajeng (saksi I) menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi menandatangani berita acara yang dibuat oleh penyidik tersebut, dan saksi masih menjadi istri Terdakwa tetapi sejak februari 2011 sudah pisah ranjang, saksi menjadi istri Terdakwa ± 4 (empat) tahun, dan hubungan saksi dulunya harmonis lalu sekarang tidak harmonis, dan pertengkaran saksi dengan terdakwa sejak dulu. Bahwa

59 benar adanya Saksi I ditusuk Terdakwa dengan kunci mobil pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2011 sekitar pukul 10.15 Wib. Saksi I menemui saksi sambil menangis dan bercerita kepada saksi dan telah ditusuk dan dicakar tangan kirinya oleh Sdr. Terdakwa dengan menggunakan kunci kontak mobilnya dan saksi I menunjukkan tangan kirinya yang kena tusukan tersebut berdarah kemudian Ajeng, saksi bawa ke Rumah sakit Islam, dan kemudian kejadian ini saksi laporkan ke Polisi Polres Sukoharjo. Atas kejadian tersebut Ajeng mengalami luka sedalam 1,5 cm berdasarkan pemeriksaan dokter Rumah Sakit Islam Surakarta. Luka saksi I tidak diahit dan tangan saksi I yang luka sebelah kiri kena satu tusukan. Yang menjadi penyebab kejadian tersebut karena saksi I mengajak adiknya untuk bertemu dengan saksi tetapi Terdakwa tidak membolehkan. Selanjutnya yang menyerahkan surat pencabutan tersebut saksi sendiri namun yang membuat surat pencabutan tersebut Terdakwa tetapi redaksinya dari saksi sendiri dan Terdakwa hanya mengetik saja. B. Pokok Perkara Putusan Pengadilan Negeri Sukoharjo Dalam Memutus Perkara Nomor:203/Pid.Sus/2011/PN.Skh Tentang Pemenjaraan Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pada kasus tentang tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga tersebut yang menjadi pokok perkara adalah bahwa seorang bapak yang

60 sekaligus merupakan Advokat melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga kepada seorang anaknya, yaitu dengan cara melakukan penganiayaan berupa menusuk tangan anaknya menggunakan kunci mobil hingga menimbulkan luka. Pelaku dikenai pasal 44 sesuai dengan UU No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yaitu Barangsiapa yang melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga, maka akan dikenai hukuman penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda maksimal Rp. 15.000.000,00 ( lima belas juta rupiah). Dalam persidangan perkara tentang tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dan yang menjadi perantara di Pengadilan Negeri Sukoharjo, persidangan ini dipimpin oleh Asminah SH.MH sebagai Hakim Ketua Majelis, Agus Darmanto SH dan Diah Tri Lestari SH sebagai Hakim Anggota, Tri Wahyuni SH sebagai Panitera Pengganti. Yang dijadikan alat bukti di dalam persidangan sebagai berikut : 1. 1 (satu) buah kunci kontak mobil Toyota Corrola oleh karena telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan kekerasan fisik kepada Ajeng. Sedangkan saksi-saksi yang diajukan dalam persidangan, yaitu : 1. Saksi I Ajeng 2. Saksi II Ibu dari Ajeng atau istri Terdakwa Jaksa penuntut umum meminta kepada majelis Hakim Pengadilan Negeri Sukoharjo memberikan tuntutan kepada terdakwa sebagai berikut :

61 1. Menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, sebagaimana dalam dakwaan melanggar pasal 44 ayat (1) UU RI No.23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan selama 6 (enam) bulan. 3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) buah kunci mobil Toyota Corolla dikembalikan kepada Terdakwa. 4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500 ( dua ribu lima ratus rupiah) Berdasarkan keterangan saksi-saksi, pengakuan terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan dipersidangan, maka hakim telah memperoleh keyakinan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana karena perbuatan kekerasan dalam rumah tangga. Sebelum terdakwa dijatuhi pidana, Majelis Hakim mempertimbangkan mengenai hal-hal yang memberatkan maupun meringankan bagi terdakwa sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan diantaranya yaitu : 1. Terdakwa adalah sebagai orang tua seharusnya dapat melindungi anaknya meskipun itu anak tirinya. 2. Terdakwa adalah sebagai seorang Lawyer seharusnya dapat memberikan contoh yang baik kepada Masyarakat.

62 Hal-hal yang meringankan diantaranya yaitu : 1. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 2. Terdakwa bersikap sopan dipersidangan. 3. Terdakwa belum pernah dihukum. 4. Telah ada surat pencabutan perkara. C. Legal Standing Putusan Pengadilan Negeri Sukoharjo Dalam Perkara Nomor:203/Pid.Sus/2011/PN.Skh Tentang Pemenjaraan Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui deskripsi kasus dan pokok perkara maka dapat diketahui Legal Standing bagi pelaku tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Apabila melihat kasus penganiayaan seorang ayah terhadap anaknya dengan cara menusukkan kunci mobil ke anaknya, hal ini sudah masuk pada tahap kekerasan dalam rumah tangga yang bersifat kekerasan fisik. Oleh karena itu maka melihat kejadian tersebut sesuai dengan UU No.23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, hal ini masuk pada pasal 44, didalam pasal 44 tertera bahwa apabila melakuka kekerasan berupa fisik dalam lingkup rumah tangga, maka akan diberikan hukuman maksimal 5 (lima) tahun penjara atau denda maksimal Rp. 15.000.000,00 ( lima belas juta rupiah).

63 Dalam kasus ini pelaku kekerasan rumah tangga adalah seorang Advokat. Pengacara merupakan salah satu dari penegak hukum, sehingga tentu pengacara memiliki Kode Etik, yang mana Kode Etik tersebut memuat aturan-aturan dan larangan untuk Advokat. Salah satu hal yang sangat penting dalam penegakan atas pelanggaran pada Advokat dimulai dari adanya pengetahuan masyarakat. Dengan mengikuti pandangan Lawrence M. Friedman, tindakan masyarakat yang mengadukan hal tersebut sudah menjadi karakter hukum dan menjadi salah satu kunci utama dalam sistem hukum. 90 Hukuman terhadap advokat akibat pelanggaran dikatakan sebagai konsekuensi. Hukuman yang dimaksud adalah guna untuk mencegah kejahatan secara umum karena hukuman tersebut bertujuan untuk mencapai kebaikan utama bagi masyarakat, dan selanjutnya hukuman sendiri adalah sebagai pencegahan khusus bagi pelaku kejahatan. 91 Melalui putusan hakim yang dijatuhkan pada kasus tersebut didapati bahwa hakim memberikan hukuman yaitu 2 (dua) bulan dengan masa percobaan 4 (empat) bulan. Sedangkan jaksa mendakwa pelaku dengan dakwaan hukuman penjara yaitu 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 6 (bulan). 90 V. Harlen Sinaga.,SH.,MH., Dasar-dasar Profesi Advokat, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2011), 107. 91 Ibid., 107.

64 Melihat kasus tersebut penjatuhan hukum oleh hakim bagi pelaku dirasa terlalu ringan. Advokat harusnya memberikan contoh dan panutan dalam penegakan hukum bukan melawannya, karena Advokat mempunyai kedudukan yang mulia sama dengan jaksa dan hakim sehingga harus bersih dan profesional. Karena pelaku merupakan seorang Advokat, dan hal ini harus sesuai dengan sumpah jabatan yang harus dipatuhi advokat seperti yang tertuang dalam Pasal 4 UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. Dalam pasal 4 UU No.18 Tahun 2003 terdapat sumpah yang berbunyi Bahwa saya akan menjaga tingkah laku saya dan akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kehormatan, martabat dan tanggung jawab saya sebagai Advokat. D. Amar Putusan Pengadilan Negeri Sukoharjo Nomor:203/Pid.Sus/2011/PN.Skh Tentang Pemenjaraan Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dari keadaan yang memberatkan maupun meringankan bagi terdakwa tersebut diatas, maka pidana yang dijatuhkan sebagaimana disebutkan dalam amar putusan dibawah ini : 1. Menyatakan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana yaitu melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkungan rumah tangga.

65 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan. 3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak akan dijalankan kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim karena terpidana sebelum lewat waktu masa percobaan selama 4 (empat) bulan melakukan perbuatan yang dapat dihukum. 4. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah kunci kontak mobil Toyota Corrola. 5. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).