Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 253/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER Tempat lahir : Barambang Umur/tanggal lahir : 41 Tahun / 04 Februari 1973 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dusun II Desa Barambang Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Tani Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 25 Mei 2014 sampai dengan tanggal 13 Juni 2014 ; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 14 Juni 2014 sampai dengan tanggal 21 Juli 2014 ; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Juli 2014 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2014 ; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2014 ; 5. Hakim sejak tanggal 14 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 12 September Pengadilan Negeri tersebut ; Setelah membaca : - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 253/Pid.B/2014/PN-Sbg tanggal 14 Agustus 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim ; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 253/Pid.B/2014/PN-Sbg tanggal 14 Agustus 2014 tentang penetapan hari sidang ; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan ; 1

2 Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti dan barang bukti yang diajukan di persidangan ; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 351 ayat (1) KUHP, dalam dakwaan tunggal ; Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER selama 6 (enam) bulan dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan ; Menetapkan agar terdakwa ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut : DAKWAAN : Bahwa dia terdakwa ELEKSON SILABAN alias BAPAK ASJER, pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014, sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Mei 2014, bertempat di Desa Barambang Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya dikedai tuak milik saksi korban, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, barang siapa dengan sengaja membuat perasaan tidak enak, menyebabkan luka / rasa sakit, merusak kesehatan saksi korban Torang Tua Samosir, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara : Berawal pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014 sekira pukul Wib saat itu saksi korban Torang Tua Samosir sedang berada dikedai tuak miliknya melayani para peminum, sewaktu korban duduk melihat terdakwa datang kekedai milik korban lalu memesan tuak kepada korban, tidak lama kemudian terdakwa memanggil korban dan membisikkan kepada korban sudah berdamai kalian, bikin perhatianmu, kemudian korban memberikan Rp ,- (lima belas ribu rupiah) kepada terdakwa dan terdakwa menolak, kemudian korban menambahi Rp ,- (lima belas ribu rupiah) lagi akan tetapi terdakwa tidak menerima, lalu korban kembali kedalam kedai sambil bersih-bersih, kemudian sewaktu korban keluar dari rumah, korban melihat terdakwa sudah berada 2

3 dihalaman rumah dan saat itu terdakwa langsung menjumpai korban dan mengatakan kupinjam dulu Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) besok pesta, lalu korban menjawab tidak ada uang saya, maka terdakwa langsung mendorong korban sehingga korban terjatuh dan mengenai pundasi rumah dan sewaktu korban hendak berdiri terdakwa langsung memukul telingan bagian kanan korban sebanyak 3 (tiga) kali setelah itu terdakwa langsung meninggalkan korban. Bahwa akibat penganiayaan tersebut saksi korban Torang Tua Samosir mengalami luka gores pada daun telinga ukuran 2 x 2 cm dan 2 (dua) luka gores pada lutut masing-masing ukuran 2 x 2 cm, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 1021/RSUD. Barus/VI/2014 tanggal 04 Juni 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. MARWATI dokter, Pada Rumah Sakit Umum Daerah Barus. Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHP. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut : 1. Saksi Torang Tua Samosir, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Tapanuli Tengah atau tepatnya didepan rumah saksi, telah terjadi Penganiayaan terhadap korban Torang Tua Samosir yang dilakukan oleh terdakwa ; Bahwa benar terdakwa melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara mendororng korban hingga terjatuh dan mengenai tiang pintu rumah dan saat korban hendak berdiri terdakwa langsung meninju kuping sebelah kanan korban sebanyak 3 (tiga) kali ; Bahwa benar terdakwa melakukan penganiayaan terhadap korban karena awalnya terdakwa meminta uang kepada korban lalu korban memberikan Rp ,- (lima Belas Ribu Rupiah) namun terdakwa menolaknya / tidak terima kemudian korban menambah uang tersebut menjadi Rp ,- (tiga puluh ribu rupiah) namun terdakwa tetap tidak terima kemudian langsung menolak korban hingga korban jatuh ketanah ; Bahwa benar akibat dari penganiayaan tersebut telinga sebelah kanan korban mengeluarkan darah, lutut sebelah kanan mengalami luka lecet, tengkuk sebelah kiri mengalami luka memar, jari sebelah kanan patah, sehingga korban terhalang untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. 3

4 Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa mengatakan benar dan tidak merasa keberatan ; 2. Saksi Dimrot Matondang, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Tapanuli Tengah atau tepatnya didepan rumah saksi, telah terjadi Penganiayaan terhadap korban Torang Tua Samosir yang dilakukan oleh terdakwa ; Bahwa benar saksi melihat terdakwa datang ke kedai milik korban lalu Minum tuak bersama dan pada saat bersamaan saksi melihat terdakwa bercerita dengan korban, dan melihat korban memberikan uang kepada terdakwa kemudian terdakwa mengatakan kepada korban ini (maksudnya saksi ikut) kemudian korban memasukkan uang kekantung baju saksi, oleh saksi menolaknya, kemudian terdakwa menolak uang yang diberikan korban dan korban berjanji kepada terdakwa besok ku berikan Rp ,- (seratus ribu rupiah) kepada kau, tidak lama saksi pun pulang bersama dengan terdakwa. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa mengatakan benar dan tidak merasa keberatan ; 3. Saksi Rommel Simamora, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Tapanuli Tengah atau tepatnya didepan rumah saksi, telah terjadi Penganiayaan terhadap korban Torang Tua Samosir yang dilakukan oleh terdakwa ; Bahwa benar terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara awalnya terdakwa mendorong korban sehingga korban terjatuh dan mengenai batu, dan pada saat korban hendak berdiri kemudian terdakwa meninju korban sebanyak 4 (empat) kali, pertama sekali terdakwa meninju bagian muka sebelah kanan 1 (satu) kali, kemudian meninju telinga sebelah kanan 1 (satu) kali, bagian telinga sebelah kiri 1 (satu) kalidan kepala bagian belakang 1 (satu) kali ; Bahwa benar akibat penganiayaan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka memar pada bagian muka sebelah kanan serta kuping sebelah kanan berdarah dan pada saat korban berjalan, saksi melihat korban sempoyongan. 4

5 Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa mengatakan benar dan tidak merasa keberatan ; 4. Saksi Dolmer Silaban, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Tapanuli Tengah saat saksi sedang minum tuak di kedai milik terdakwa dan pada saat itu saksi melihat terdakwa memanggil korban, kemudian korban menjumpai terdakwa dan saat itu saksi melihat terdakwa mengeluarkan uang dari kantong celananya kemudian kemudian menyerahkan uang tersebut kepada korban sambil mengatakan dua kami lae, mendengar ucapan terdakwa oleh korban langsung mengambil uang dari kantongnya kemudian memberikannya kepada Dimrot Matondang, selanjutnya Marga Matondang menolaknya kemudian terdakwa mengambalikan uang yang diterimanya kepada korban sambil mengatakan bikinlah di situ, seperti anak-anak kami kau bikin, oleh korban menerima uang yang di kembalikan oleh terdakwa sambil mengatakan besoklah saya berikan kau Rp ,- (seratus ribu rupiah), sewaktu saksi dan marga matondang hendak berjalan pulang saksi melihat terdakwa menjumpai korban sambil mengatakan pesta rupanya di Pal IV sini dulu uang itu. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa mengatakan benar dan tidak merasa keberatan ; berikut : Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai 1. Saksi dr. Marwati, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 24 Mei 2014 sekira pukul Wib sewaktu korban datang ke RSUD barus dengan didampingi oleh pihak Kepolisian dari Polsek Barus ; Bahwa benar berdasarkan hasil Pemeriksaan saksi ahli bahwa korban Torang Tua Samosir mengalami luka gores pada daun telinga dengan ukuran 2 x 2 cm, luka gores pada lutut masing-masing ukuran 2 x 2 cm sesuai dengan hasil Visum Et Repertum dengan Nomor : 1021/RSUD.Barus/IV/2014 tanggal 04 Juni 2014, adapun penyebab luka yang dialami korban adalah akibat trauma benda tumpul. 5

6 Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Tapanuli Tengah ; Bahwa benar terdakwa melakukian penganiayaan terhadap korban dengan cara awalnya pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014 sekira pukul Wib terdakwa minum dikedai milik korban kemudian terdakwa memanggil korban dan bertanya kepda korban kudengar kalian sudah berdamai masalah pencurian getah, oleh korban mengatkan kepada terdakwa tenanglah tulang ku kasih pun Rp ,- (seratus ribu rupiah), sewaktu terdakwa hendak pulang bersama dengan teman dari kedia korban oleh terdakwa menemui korban dan mengatakkan kepada korban mari dulu Rp ,- (lima puluh ribu rupiah), pesta pula ini tidak ada uangku (terdakwa elekson silaban alias bapak Asjer), oleh korban menjawab tidak ada, nantilah sabarlah dulu, kau macam orang tua mu dulu, bapakmu dudlu ku tinju, mendengar ucapan dari korban oleh terdakwa menjawab jangan sampai ke orang tua saya, kan orang tua saya sudah meninggal, kemudian oleh korban menjawab samanya kalian semua, pada saat itulah terdakwa langsung meninju muka / kening korban sebanyak 3 (tiga) kali setelah terdakwa meninju korban, maka terdakwa bersama dengan temannya pergi meninggalkan kedai korban menuju tempat pesta ; Bahwa benar terdakwa menyesali perbuatannya. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang diajukan, diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : Tapanuli Tengah ; Bahwa benar terdakwa melakukian penganiayaan terhadap korban dengan cara awalnya pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014 sekira pukul Wib terdakwa minum dikedai milik korban kemudian terdakwa memanggil korban dan bertanya kepda korban kudengar kalian sudah berdamai masalah pencurian getah, oleh korban mengatkan kepada terdakwa tenanglah tulang ku kasih pun Rp ,- (seratus ribu rupiah), sewaktu terdakwa hendak pulang bersama dengan teman dari kedia korban oleh terdakwa menemui korban dan mengatakkan kepada korban mari dulu Rp ,- (lima puluh ribu rupiah), pesta pula ini tidak ada uangku (terdakwa elekson silaban alias bapak Asjer), oleh korban 6

7 menjawab tidak ada, nantilah sabarlah dulu, kau macam orang tua mu dulu, bapakmu dudlu ku tinju, mendengar ucapan dari korban oleh terdakwa menjawab jangan sampai ke orang tua saya, kan orang tua saya sudah meninggal, kemudian oleh korban menjawab samanya kalian semua, pada saat itulah terdakwa langsung meninju muka / kening korban sebanyak 3 (tiga) kali setelah terdakwa meninju korban, maka terdakwa bersama dengan temannya pergi meninggalkan kedai korban menuju tempat pesta. Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya ; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Unsur barang siapa ; 2. Unsur dengan sengaja ; 3. Unsur melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut : Ad.1. Unsur barang siapa. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang dimaksud dengan Barang Siapa dalam hal ini adalah terdakwa ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER yang sehat rohani dan jasmaninya dan dapat mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya, oleh karena itu unsur Barang Siapa telah terpenuhi. Ad.2. Unsur dengan sengaja. Berdasarkan fakta yang terungkap dimuka persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa bahwa benar terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Torang Tua Samosir dengan cara awalnya pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014 sekira pukul Wib terdakwa minum dikedai milik korban kemudian terdakwa memanggil korban dan bertanya kepda korban kudengar kalian sudah berdamai masalah pencurian getah, oleh korban mengatkan kepada terdakwa tenanglah tulang ku kasih pun Rp ,- (seratus ribu rupiah), sewaktu terdakwa hendak pulang bersama dengan teman 7

8 dari kedia korban oleh terdakwa menemui korban dan mengatakkan kepada korban mari dulu Rp ,- (lima puluh ribu rupiah), pesta pula ini tidak ada uangku (terdakwa elekson silaban alias bapak Asjer), oleh korban menjawab tidak ada, nantilah sabarlah dulu, kau macam orang tua mu dulu, bapakmu dudlu ku tinju, mendengar ucapan dari korban oleh terdakwa menjawab jangan sampai ke orang tua saya, kan orang tua saya sudah meninggal, kemudian oleh korban menjawab samanya kalian semua, pada saat itulah terdakwa langsung meninju muka / kening korban sebanyak 3 (tiga) kali, dan terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan sengaja karena emosi terhadap terdakwa, oleh karena itu unsur tersebut telah terpenuhi. Ad.3. Unsur melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Berdasarkan fakta yang terungkap dimuka persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa bahwa benar terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Torang Tua Samosir dengan cara awalnya pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2014 sekira pukul Wib terdakwa minum dikedai milik korban kemudian terdakwa memanggil korban dan bertanya kepda korban kudengar kalian sudah berdamai masalah pencurian getah, oleh korban mengatkan kepada terdakwa tenanglah tulang ku kasih pun Rp ,- (seratus ribu rupiah), sewaktu terdakwa hendak pulang bersama dengan teman dari kedia korban oleh terdakwa menemui korban dan mengatakkan kepada korban mari dulu Rp ,- (lima puluh ribu rupiah), pesta pula ini tidak ada uangku (terdakwa elekson silaban alias bapak Asjer), oleh korban menjawab tidak ada, nantilah sabarlah dulu, kau macam orang tua mu dulu, bapakmu dudlu ku tinju, mendengar ucapan dari korban oleh terdakwa menjawab jangan sampai ke orang tua saya, kan orang tua saya sudah meninggal, kemudian oleh korban menjawab samanya kalian semua, pada saat itulah terdakwa langsung meninju muka / kening korban sebanyak 3 (tiga) kali dan terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan sengaja karena emosi terhadap terdakwa, sehingga akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan korban mengalami luka gores pada daun telinga dengan ukuran 2 x 2 cm, luka gores pada lutut masing-masing ukuran 2 x 2 cm sesuai dengan hasil Visum Et Repertum dengan Nomor : 1021/RSUD.Barus/IV/2014 tanggal 04 Juni 2014, adapun penyebab luka yang dialami korban adalah akibat trauma benda tumpul, oleh karena itu unsur tersebut telah terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti 8

9 secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal ; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhkan pidana yang sama dengan masa penangkapan dan penahanan, maka Terdakwa diperintahkan untuk dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan ; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa ; Keadaan yang memberatkan : - Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban mengalami luka. Keadaan yang meringankan : - Terdakwa belum pernah dihukum ; - Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan berlaku sopan selama persidangan ; - Terdakwa merasa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dikemudian hari ; - Bahwa antara terdakwa dan korban sudah ada berdamai. Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara ; Memperhatikan, Pasal 362 KUHP351 ayat (1) KUHP dan Undangundang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : 1. Menyatakan Terdakwa : ELEKSON SILABAN Alias BAPAK ASJER, tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan sebagaimana tersebut dalam dakwaan Tunggal ;

10 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan ; Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari Pidana yang dijatuhkan ; Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ; Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah) ; Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, pada hari SENIN, tanggal 22 SEPTEMBER 2014, oleh EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH, selaku Hakim Ketua, MAROLOP W. P. BAKARA, SH dan ARIEF WIBOWO, SH, MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh ROSMINI, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri oleh HUMAEROH NURUL HIDAYAH, SH, Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga dan Terdakwa. Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua, MAROLOP W. P. BAKARA, SH EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH ARIEF WIBOWO, SH, MH Panitera Pengganti, R O S M I N I 10