BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

LAMPIRAN A. Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144 Wirosari 58192 Kabupaten Grobogan. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011-2012 yaitu 175 siswa dan sampel diambil 68 siswa yang terdiri atas Kelas X TPHP2 29 siswa dan X TOSM3 39 siswa. Adapun penentuan jumlah sampel didasarkan pada teori yang dikemukakan Arikunto (1998) menjelaskan jika jumlah subyek penelitian lebih dari 100, maka sampel dapat diambil 20-25% atau lebih tergantung pada keadaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. B. Pelaksanaan Penelitian 1. Perijinan Pelaksanaan penelitian diawali dengan meminta ijin dari Dekan FKIP UKSW untuk deserahkan kepada kepala sekolah SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan. Berdasarkan surat ijin tertanggal 14 Juni 2012, penulis mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah untuk melakukan pengambilan data melalui penyebaran angket kepada siswa kelas X TPHP2 dan X TOSM3. 2. Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 15 Juni 2012 dengan menggunakan angket kemandirian dan motivasi belajar matematika yang disebar kepada seluruh siswa kelas X TPHP2 dan X TOSM3. Pada saat pengambilan data dilakukan hanya 47 siswa yang mengisi angket karena 21 siswa tidak berangkat sekolah. Data nilai TTS dan TAS yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar matematika diperoleh dari guru matematika kelas X TPHP2 dan X TOSM3 SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, yaitu instrumen penelitian sekaligus juga dipakai untuk perhitungan hasil penelitian setelah item-item yang tidak valid dibuang. 32

33 C. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan program komputer SPSS 16.0 for Windows. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk variabel Kemandirian belajar matematika dan motivasi belajar matematika adalah sebagai berikut : 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kemandirian Belajar Matematika Tabel 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemandirian Belajar Matematika No. Item r x1y Keterangan No. Item 1.398 Valid 17.445 Valid 3.399 Valid 18.536 Valid 4.427 Valid 19.597 Valid 7.342 Valid 20.464 Valid 8.552 Valid 22.569 Valid 10.444 Valid 24.680 Valid 11.453 Valid 25.386 Valid 12.468 Valid 26.339 Valid 13.517 Valid 27.502 Valid 15.456 Valid 28.671 Valid 16.430 Valid r x1y Keterangan Menurut Sugiyono (2010) instrumen dikatakan valid apabila nilai r 0,3, dan dikatakan tidak valid apabila nilai r < 0,3. Pengujian validitas menggunakan corrected-item total corelation dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Item yang valid mempunyai koefisien validitas yang bergerak dari 0,339 sampai 0,680. Hasil validitas pada Tabel 5 angket kemandirian belajar matematika yang terdiri dari 28 item, terdapat 21 item valid dan 7 item tidak valid. Item yang tidak valid adalah item dengan nomor 2, 5, 6, 9, 14, 21 dan nomor 23. Jumlah item yang vaild pada setiap aspek yang digunakan untuk mengukur kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:

34 Tabel 6 Jumlah Item Valid dan Nomor Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Aspek Kemandirian Belajar Matematika Aspek Kemandirian Belajar Matematika Nomor Item Valid Favorable 1. Bebas yang bertanggung jawab 2*, 3, 5*, 6*, 1, 4, 7 2. Ulet dan Progresif 8, 10, 11 9* Unfavorable 3. Inisiatif 12, 13, 15, 16 14*, 17 4. Pengendalian diri 18, 19, 21*, 24 20, 22, 23* 5. Kemantapan diri 25, 27 26, 28 Jumlah 17 item 11 item Keterangan: * = item tidak valid Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Kemandirian Belajar Matematika Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.880 21 Reliabilitas menurut Sugiyono (2010) berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Setelah validitasnya diuji dan membuang item yang tidak valid, maka dicari koefisien reliabilitasnya dengan perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan SPSS 16.0. Berdasarkan standar reliabilitas Sugiyono (2010), instrumen dikatakan reliabel jika nilai r 0,7 dan dikatakan tidak reliabel apabila nilai r < 0,7. Tabel 7 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas kemandirian belajar matematika adalah 0,880. Hal ini berarti bahwa reliabilitas angket kemandirian belajar matematika tersebut reliabel (berdasarkan teori Azwar, 2000).

35 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika Tabel 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika No. Item r x1y Keterangan No. Item 1.690 Valid 14.657 Valid 2.620 Valid 15.620 Valid 3.613 Valid 16.609 Valid 5.722 Valid 17.717 Valid 6.562 Valid 20.500 Valid 7.559 Valid 21.484 Valid 9.529 Valid 27.378 Valid 10.464 Valid 28.472 Valid 11.331 Valid 29.518 Valid 12.640 Valid 30.387 Valid 13.325 Valid 32.576 Valid r x1y Keterangan Tabel 9 Jumlah Item Valid dan Nomor Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Aspek Motivasi Belajar Matematika Aspek Kemandirian Belajar Matematika Nomor Item Valid Favorable 1. Manfaat Belajar 1, 2, 3, 4*, 5-6, 7, 8*, 9, 10, 11, 2. Sasaran Belajar 12-3. Peluang Belajar 13, 14, 15, 16, 17-4. Hadiah / Pujian 18*, 19*, 20, 21, 22* - 5. Sanksi 23*, 24*, 26*, 27 25* 6. Pengaruh Lingkungan 28, 29, 30, 32 31* Jumlah 30 item 2 item Keterangan: * = item tidak valid Unfavorable Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa banyak item yang valid sebanyak 22 item, sedangkan item yang tidak valid sebanyak 10 item. Nilai corrected-item total correlation yang kurang dari 0,3 dikatakan tidak valid

36 (berdasarkan teori Sugiyono, 2010). Item tidak valid adalah item dengan nomor 4, 8, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26 dan 31 dapat dilihat pada Tabel 9. Hasil uji validitas memperlihatkan koefisien validitas bergerak dari 0,325 sampai 0,722. Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Matematika Cronbach's Alpha Reliability Statistics.913 22 N of Items Hasil uji reliabilitas terhadap motivasi belajar matematika pada Tabel 10 memperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,913. Nilai tersebut berada pada kriteria sangat realibel (Azwar, 2000) sehingga data disimpulkan bahwa angket motivasi belajar matematika tersebut adalah reliabel dan dapat dipercaya. D. Analisis Deskriptif 1. Variabel Kemandirian Belajar Matematika Tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kemandirian belajar matematika dan motivasi belajar matematika siswa kelas X TPHP2 dan TOSM3 SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan menggunakan 5 kategori yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Banyaknya pilihan jawaban ada 5, sehingga skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah 1. Skor tertinggi pada item favourable dan unfavourable adalah 21x5 = 105 sedangkan skor terendah 21x1 = 21. Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kemandirian belajar matematika digunakan interval yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jarak interval = Jumlah skor tertinggi jumlah skor terendah Jumlah jenjang Jarak interval = (21x5) (21x1) 5 = 105 21 5 = 16,8 17

37 Distribusi frekuensi kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Matematika Kategori Interval Skor Kualitas Komunikasi Frekuensi Siswa Sangat Tinggi 89 105 2 4,26% Tinggi 72 88 15 31,91% Sedang 55 71 25 53,19% Rendah 38 54 5 10,64% Sangat Rendah 21 37 0 0% Jumlah 47 100 (%) Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat kemandirian belajar matematika sedang. Hal ini dapat dilihat dari persentasi kemandirian belajar matematika siswa yaitu sebesar 53,19% dan tidak satupun siswa dengan kemandirian belajar matematika yang sangat rendah. Hasil analisis deskriptif variabel kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kemandirian Belajar Matematika Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian 47 44 93 66.87 10.427 Valid N (listwise) 47 Rata-rata kemandirian belajar matematika siswa sebesar 66,87 berada dalam kategori sedang. Skor minimal adalah 44 dan skor maksimum adalah 93 dengan satandar deviasi 10,427. Melalui hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan memiliki tingkat kemandirian belajar matematika yang sedang. Besar frekuensi kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 1.

38 Gambar 1 Diagram Batang Kemandirian Belajar Matematika 2. Variabel Motivasi Belajar Matematika Penentuan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel motivasi belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012 menggunakan 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Variabel motivasi belajar matematika mempunyai jumlah item yang favourable sebanyak 22. Penilaian skor tertinggi adalah 22x5 = 110 sedangkan skor terendah 22x1 = 22. Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kemandirian belajar matematika digunakan interval yang dihitung dengan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2003) : Jarak interval = Jumlah skor tertinggi jumlah skor terendah Jumlah jenjang Jarak interval = (22x5) (22x1) 5 = 110 22 5 = 17,6 18 Distribusi frekuensi motivasi belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 13.

39 Tabel 13 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Matematika Kategori Interval Skor Kualitas Komunikasi Frekuensi Siswa Sangat Tinggi 95 102 4 8,51% Tinggi 77 94 23 48,94% Sedang 59 76 18 38.30% Rendah 40 58 2 4,25% Sangat Rendah 22 39 0 0% Jumlah 47 100 Tabel 13 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mempunyai motivasi belajar matematika yang sangat rendah. Sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi yaitu sebesar 48,94% dari keseluruhan jumlah siswa. Adapun Hasil analisis deskriptif variabel motivasi belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 14. (%) Tabel 14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Matematika Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Motivasi 47 51 100 78.36 10.704 Valid N (listwise) 47 Rata-rata pada Tabel 14 sebesar 78,36 berada pada kategori tinggi dengan standar deviasi 10,704. Variabel motivasi belajar matematika mempunyai skor maksimum 100 dan skor minimum 51. Perhitungan Tabel 14 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan memiliki tingkat motivasi belajar matematika yang tinggi. Besar frekuensi motivasi belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 2.

40 Gambar 2 Diagram Batang Motivasi Belajar Matematika 3. Variabel Prestasi Belajar Matematika Siswa Variabel prestasi belajar matematika dalam penelitian ini dibagi menjadi dua ategori yaitu tuntas dan tidak tuntas. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan adalah 68. Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 68 maka nilai siswa dianggap belum tuntas dan sebaliknya jika nilai yang diperoleh siswa lebih dari atau sama dengan 68 maka nilai siswa dinyatakan tuntas. Distribusi prestasi belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 15 berikut: Tabel 15 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Matematika Kategori Prestasi Belajar Matematika Nilai Frekuensi % Tuntas 68 17 36,17 Tidak Tuntas < 68 30 63,82 Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa sebagian besar nilai matematika siswa masih berada dibawah KKM atau tidak tuntas yaitu sebesar 63,82% sebanyak 30 siswa dan baru terdapat 36,17% nilai matematika atau 17 siswa yang dinyatakan tuntas. Hasil analisis deskriptif prestasi belajar matematika dapat dilihat pada tabel 16.

41 Tabel 16 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar Matematika Siswa Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Prestasi 47 65.67 75.00 67.9451 2.24722 Valid N (listwise) 47 Tabel 16 menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar matematika siswa sebesar 67,9451 dalam kategori tidak tuntas dengan standar deviasi 2,24722. Nilai terendah matematika siswa adalah 65,67 dan nilai tertinggi adalah 75. Diagram batang prestasi belajar matematika dapatdilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram Batang Prestasi Belajar Matematika E. Analisis Korelasi 1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki sebaran yang normal. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji normalitas kemandirian dan motivasi belajar matematika serta prestasi belajajar matematika siswa terdapat pada Tabel 17.

42 Tabel 17 Hasil Uji Normalitas Variabel Kemandirian dan Motivasi Belajar Matematika serta Prestasi Belajar Matematika One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi Kemandirian PBM N 47 47 47 Normal Parameters a Mean 78.36 66.87 67.45 Std. Deviation 10.704 10.427 2.385 Most Extreme Differences Absolute.098.069.213 Positive.098.069.213 Negative -.068 -.050 -.152 Kolmogorov-Smirnov Z.674.472 1.458 Asymp. Sig. (2-tailed).754.979.029 a. Test distribution is Normal. Ket : PBM = Prestasi Belajar Matematika Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa besar nilai signifikansi variabel kemandirian belajar matematika sebesar 0,979 dan motivasi belajar matematika sebesar 0,754 yaitu lebih dari 0,05 sehingga variabel kemandirian dan motivasi belajar matematika berdistribusi normal. Nilai signifikansi prestasi belajar matematika sebesar 0,029 dimana 0,029 < 0,05 sehingga variabel prestasi belajar matematika tidak mengikuti didtribusi normal. 2. Uji Linearitas Data Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua vaariabel mempunyai hubungan yang linear atau tiidak secara signifikan. Pengujian dilakukan pada SPSS 16.0 for windows dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signigfikansi 0,05. Hasil uji linearitas dikatakan berpola linear jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Hasil uji linearitas variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 18, sedangkan hasil uji linearitas variabel motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 19.

43 Tabel 18 Hasil Uji Liniearitas Variabel Kemandirian belajar matematika dengan Prestasi Belajar Matematika ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. PBM * Kemandirian Between Groups (Combined) 160.450 27 5.943 1.116.409 Linearity 43.175 1 43.175 8.109.010 Deviation from Linearity 117.275 26 4.511.847.658 Within Groups 101.167 19 5.325 Total 261.617 46 Pada Tabel 18 nilai signifikansi pada linearity variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika sebesar 0,010. Nilai signifikansi 0,010 < 0,05 sehingga antara variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika memliki hubungan yang linear. Tabel 19 Hasil Uji Liniearitas Variabel Motivasi Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. PBM * Motivasi Between Groups (Combined) 216.984 27 8.036 3.421.004 Linearity 23.162 1 23.162 9.860.005 Deviation from Linearity 193.822 26 7.455 3.173.006 Within Groups 44.633 19 2.349 Total 261.617 46 Berdasarkan Tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika pada linearity sebesar 0,004. Nilai signifikansi 0,004 < 0,05 maka dapat

44 disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika memiliki hubungan yang linear. F. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis tentang korelasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : tidak ada hubungan yang positif sinifikan antara kemandirian (x 1 ) dan motivasi belajar matematika (x 2 ) dengan prestasi belajar matematika (y) siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan semester 1 tahun ajaran 2011/2012. H 1 : ada hubungan yang positif sinifikan antara kemandirian (x 1 ) dan motivasi belajar matematika (x 2 ) dengan prestasi belajar matematika (y) siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan semester 1 tahun ajaran 2011/2012. H 0 diterima jika probabilitas (p) > 0,05 dan H 0 ditolak jika probabilitas (p) < 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal adan hasil uji linearitas variabel kemandirian dan motivasi belajar matematika menunjukan hubungan yang linear sehingga teknik korelasi yang digunakan dalam pengujian adalah Spearman Rank. Intepretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2010) adalah sebagai berikut: 0,80 1,000 = sangat kuat 0,60 0,799 = kuat 0,40 0,599 = sedang 0,20 0,399 = rendah 0,00 0,199 = sangat rendah (dianggap tidak ada korelasi)

45 G. Analisis Uji Korelasi antara Variabel X dan Y 1. Uji Korelasi Antara Kemandirian Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika Tabel 20 Koefisien Korelasi Antara Kemandirian Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika Correlations PBM Spearman's rho PBM Correlation Coefficient 1.000.184 Sig. (1-tailed)..108 N 47 47 Kemandirian Correlation Coefficient.184 1.000 Sig. (1-tailed).108. N 47 47 Kemandirian Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (r) antara variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika adalah 0,184 dengan probabilitas 0,108 (p > 0,05). Koefisien korelasi (r) 0,184 menunjukkan koefisien korelasi yang sangat rendah (0,00-0,199) dan dianggap tidak ada korelasi (Sugiyono, 2010). Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,108 (p > 0,05) sehingga tidak ada hubungan positif signifikan antara kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika. Nilai r yang diperoleh 0,184, maka nilai determinasinya adalah r 2 = 0,033856 0,0339. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variasi skor kemandirian belajar matematika sebesar 3,39% dan 96,61% yang lain adalah faktor kemandirian belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa tidak mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, artinya prestasi belajar matematika siswa tidak dipengaruhi oleh kemandirian dalam tanggung jawab mengerjakan pekerjaan/tugas, kesadaran tinggi akan manfaat belajar, kemauan yang keras dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan siswa dengan kemandirian belajar rendah tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.

46 2. Uji Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika Tabel 21 Koefisien Korelasi Antara Motivasi Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika Correlations Motivasi PBM Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient 1.000.063 Sig. (1-tailed)..337 N 47 47 PBM Correlation Coefficient.063 1.000 Sig. (1-tailed).337. N 47 47 Berdasarkan Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika adalah 0,063 dengan probabilitas 0,108 (p > 0,05). Menurut Sugiyono (2010) Intepretasi koefisien korelasi antara 0,00 0,199 adalah sangat rendah dan dianggap tidak mempunyai korelasi. Tingkat signifikansi probabilitas 0,108 (p > 0,05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika. Nilai r yang diperoleh adalah 0,063, maka r 2 = 0,003969 0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa pada variasi skor prestasi belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh variasi skor motivasi belajar matematika dengan presentase 0,4% dan 99,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar motivasi belajar matematika. H. Pembahasan Penelitian yang dilakukan melibatkan 47 siswa dari 68 siswa dari kelas TPHP2 dan TOSM3 SMK Negeri 1 Wirosari kabupaten Grobogan sebagai subjek penelitian karena 21 siswa tidak berangkat sekolah. Data penelitian untuk pengukuran variabel kemandirian belajar matematika menggunakan 5 aspek yaitu bebas bertanggung jawab, progresif dan ulet, inisitaif, pengendalian diri dan kemantapan diri (Yulianti, 2004), sedangkan data untuk mengukur variabel motivasi belajar matematika menggunakan 6 aspek meliputi manfaat belajar, sasaran belajar, peluang belajar, hadiah

47 atau pujian, sanksi atau hukuman, dan pengaruh lingkungan (Setyoningrum, 2010). Data variabel prestasi belajar matematika diambil dari nilai murni hasil Tes Akhir Semester I tahun ajaran 2011/2012. Uji validitas dan reliabilitas alat ukur data digunakan untuk mendapatkan data penelitian yang valid dan realibel. Uji validitas variabel kemandirian belajar matematika didapatkan hasil bahwa dari 28 item pertanyaan terdapat 21 item valid dan 7 item tidak valid karena nilai r < 0,3, sedangkan nilai reliabilitas didapat 0,880 yang berarti bahwa alat ukur kemandirian belajar matematika tersebut reliabel. Angket variabel motivasi belajar matematika sebanyak 32 item terdapat 22 item valid dan 10 item tidak valid. Nilai reliabilitas dari motivasi belajar sebesar 0,913 sehingga data tersebut dikatakan reliabel dan dapat dipercaya. Hasil uji normalitas dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test didapatkan hasil bahwa data pada variabel kemandirian belajar matematika dan data motivasi belajar matematika berdistribusi normal, sedangkan untuk data prestasi belajar matematika tidak mengikuti distribusi normal. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05. Variabel kemandirian belajar matematika mempunyai nilai signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed)) sebesar 0,979 dan untuk variabel motivasi belajar matematika mempunyai nilai signifikansi (Asymp. Sig. (2- tailed)) sebesar 0,754. Pada variabel prestasi belajar matematika diperoleh besar nilai signifikansi sebesar 0,029. Data berdistribusi normal berarti data dari variabel-variabel yang diuji mempunyai nilai data yang berada pada sekitar rataan. Pada Uji linearitas didapatkan hasil bahwa pada variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika dan uji linearitas variabel motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan semester 1 tahun ajaran 2011/2012 memiliki hubungan yang linear. Besar nilai signifikansi variabel kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika adalah 0,010 dimana 0,010 < 0,05, sedangkan nilai signifikansi variabel motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika pada linearity sebesar 0,004. Data yang linear berarti ada kenaikan dan penurunan pada variabel x (variabel kemandirian dan motivasi belajar matematika) maka akan diikuti dengan kenaikan dan penurunan pada variabel y (prestasi belajar matematika) atau dengan kata lain mempunyai hubungan yang searah antara variabel x (variabel

48 kemandirian dan motivasi belajar matematika) dan variabel y (prestasi belajar matematika). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan adalah 68. Pada variabel prestasi belajar matematika sebagian besar siswa dalam kategori tidak tuntas (63,82%) yaitu sebanyak 30 siswa dan kategori tuntas 36,17% sebanyak 17 siswa. Rata-rata prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa kelas SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan masih berada dibawah ketuntasan belajar yang dipersyaratkan yaitu 67,9451. Koefisien korelasi antara kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan pada Tabel 20 memperlihatkan bahwa sebesar 0,184 dengan taraf signifikansi 0,108 (p > 0,05). Koefisien korelasi (r) 0,184 menunjukkan koefisien korelasi yang sangat rendah yang terletak pada interval 0,00 0,199. Karena besar koefisien korelasi r = 0,184, maka besar r 2 = 0,033856 0,0339. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variasi skor kemandirian belajar matematika sebesar 3,39% dan 96,61% yang lain adalah faktor kemandirian belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemandirian belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa tidak mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, artinya prestasi belajar matematika siswa tidak dipengaruhi oleh kemandirian dalam tanggung jawab mengerjakan pekerjaan/tugas, kesadaran tinggi akan manfaat belajar, kemauan yang keras dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan siswa dengan kemandirian belajar rendah tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Hasil penelitian ini sejalan Abdulkahar (1990) tentang hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa yang hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan dengan koefisien korelasi r = 0.073 dan signifikansi p > 0.05. Pada Tabel 21 besarnya nilai korelasi (r) yang diperoleh adalah 0,063 masuk dalam kategori sangat rendah. Nilai signifikansi (p) yang diperoleh pada motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika 0,337 maka nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika. Nilai r yang diperoleh adalah 0,063, maka r 2 = 0,003969 0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa pada variasi skor prestasi belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh variasi skor motivasi

49 belajar matematika dengan persentase 0,4% dan 99,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar motivasi belajar matematika. Hasil penelitian pada Tabel 21 sejalan dengan hasil pra penelitian Issu (2005) kepada 24 siswa I4 SMA Negeri 1 Mollo Selatan diperoleh kesimpulan bahwa motivasi belajar tidak berkorelasi dengan prestasi belajar matematika (r = -0,101). Berdasarkan dari berbagai hasil yang telah ditemukan dan diuji maka dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian yaitu tidak ada hubungan yang positif signifikan antara Kemandirian dan motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan semester 1 tahun ajaran 2011/2012. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan di luar motivasi dan kemandirian belajar matematika. Sejalan dengan pendapat Slameto (2003) yang menyatakan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi prestasi belajar, seperti kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi kemandirian belajar matematika tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.