BAB III POWER MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK PROSES PENEKUKAN ACRYLIC

dokumen-dokumen yang mirip
KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Fisika Proyek Perintis I Tahun 1979

Jawaban Soal Latihan

Arus Listrik. Arus dan Gerak Muatan. Q t. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s.

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Integral dan Persamaan Diferensial

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

BAB VI SUHU DAN KALOR

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

Darpublic Nopember 2013

B a b 1 I s y a r a t

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Fisika EBTANAS Tahun 1995

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

B a b. Aplikasi Dioda

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Penyerapan Energi Radiasi

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

Analisis Rangkaian Listrik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

Berlaku Perbandingan. A. Konsep Suhu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh

Fisika EBTANAS Tahun 1988

Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen, Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

IR. STEVANUS ARIANTO 1

SOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

Analisis Rangkaian Listrik

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

BAB III METODE PENELITIAN

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

IV. METODE PENELITIAN

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jobsheet Praktikum MULTIVIBRATOR

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #1

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

1. Pengertian Digital

III. METODE PENELITIAN

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

III METODE PENELITIAN

BAB I PERSAMAAN GERAK

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

Transkripsi:

BAB III POWE MESIN TEKUK YANG DIBUTUHKAN UNTUK POSES PENEKUKAN ACYLIC 3.1. Gaya Usaha Dan Daya Lisrik Mesin Tekuk Acrylic Bila kia hendak memindahkan suau benda dari sau empa keempa yang lain, aau mengangkanya ke suau keinggian, kia harus melakukan suau usaha. Gambar 3.1 Hubungan usaha gaya dan jarak Dan unuk melaksanakan usaha ini diperlukan gaya. W = K x S di mana : W = Usaha dalam sauan Kgm K = Gaya dalam sauan Kg S = Jarak dalam sauan m w P = di mana : P = Daya dalam sauan Kgm / dk W = Usaha dalam Kgm = waku dalam dk Unuk memindahkan elekron (banyak muaan lisrik) maka diperlukan usaha lisrik. W = E x Q 25

Karena : Q = I x W = E x Q aau W = E x I x Menuru hukum ohm oleh George Simon Ohm bahwa jika egangan dinaikkan 2x ahanan eap, maka kua arusnya juga akan naik 2x. Sedangkan arus didalam rangkaian, berubah sebanding lurus dengan egangan yang dipakai. Jika egangannya eap, eapi ahanannya diperbesar 2x maka arus yang mengalir akan menjadi seengahnya dan jika ahanannya dperkecil menjadi seengahnya, maka arusnya naik menjadi 2x. Arus dalam rangkaian naik apabila ahanannya urun, dan arus urun jika ahanannya naik. Hal ini disimpulkan bahwa : E = I x Sehingga : W = E x I x W = I x x I x W = I 2 aau juga : E = I x W = E x I x E I = W = E x E x = Dengan demikian rumus unuk usaha lisrik ( W ) dapa diulis dalam iga benuk yaiu : W = E x I x W = I 2 W = di mana : W = Usaha lisrik dalam sauan Vol Coulumb aau Joule E = Tenaga lisrik dalam sauan Vol 26

Q = Banyaknya muaan lisrik dalam sauan Coulumb I = Kua arus dalam sauan ohm (Ω) = Waku dalam sauan deik umus unuk daya lisrik : P = w Karena : W = E x I x P = w = ExIx = ExI Selanjunya benuk rumus P = E x I dapa diubah menjadi : aau P = E x I P = I x x I = I 2 P = E x I I = E E P = E x = Unuk menghiung besarnya daya lisrik dapa menggunakan salah sau dari keiga rumus dibawah ini : P = E x I P = I 2 P = dimana : P = Daya lisrik dalam sauan Wa E = Tegangan lisrik dalam sauan Vol I = Kua arus dalam sauan amper = Tahanan lisrik dalam sauan ohm 27

Hubungan anara Usaha Mekanik, Panas dan Lisrik Usaha panas 1 kalori = usaha mekanik 427 Kgm Usaha mekanik 1 Kgm = 9,81 joule 1 1 joule = Kgm = 0,10193Kgm = 0, 102Kgm 9,81 1 1 Kgm = K. kalori = 0,002342K. kalori 427 1 joule = 0,102 x 0,002342 K.kalori = 0,00024 K.kal = 0,24 Kalori 1 Wh = 3600 wa-deik = 3600 joule = 3600 x 0,00024 K.kal = 0,864 K.kal = 864 kalori 864 1 Wh = Kal/deik = 0,24 kalori/deik 3600 1 wa = 1 joule/deik = 0,10193 Kgm/deik = 0,102 Kgm/deik 1 deik = 75 Kgm/deik = 75 wa = 736 wa 0,10193 1000 1 Kw = dk = 1,36 dk (daya kuda) 736 karena 1 joule = 0,24 kalori. 1 Killowa = 1 Kw = 1000 wa 1 Megawa = 1 Mw = 1000 Kw = 10 6 wa 1 milliwa = 1 mw = 0,001 wa 1 Kilowa-jam = 1 Kwh = 3.600.000 wa deik 1 Megawa-jam = Mwh = 1000 Kwh 28

3.1.1. Perhiungan ahanan () Mesin Tekuk Acrylic Gambar 3.2 Tahanan hubungan seri pada rangkaian lisrik mesin ekuk acrylic Daya (P oal ) =2 x 300 Wa = 600 Wa Sumber egangan (E) = 220 Vol Dari persamaan hukum ohm : P = = P jadi 220 2 = 600 = 48400 600 = 80,66 Ω 3.1.2. Perhiungan Usaha Lisrik (W) Mesin Tekuk Acrylic Unuk menghiung usaha lisrik maka kia harus mengeahui Daya (P) dan waku (), selanjunya penulis membua asumsi () = 1 jam. P = 600 Wa = 0,6 Kw w P = 29

W = P x W = 0,6 x 1 W = 0,6 Kw h 3.1.3. Perhiungan Kua Arus (I) Dalam perhiungan arus persamaannya adalah sebagai beriku : P = E x I I = E P 600 I = 220 I = 2,72 Ampere 3.2. Panas Yang dihasilkan Mesin Tekuk Acrylic Kalori. Panas yang dibuuhkan unuk menaikkan ermperaur 1 gram air sebesar 1 0 C. Dalam sauan SI (Sisem Inernasional ), Joule diambil sebagai sauan panas. 1 kalori = 4,19 Joule 1 W = 1 joule / deik (J/s) 1 Ws = 1 J 1 kwh = 1000 x 3600 J = 3,6 x 10 6 J = 3,6 Mega Joule = 3,6 MJ Volume aau kapasias 1000 cm 3 sama dengan 1 lier. Masa sau lier air = 1 kg Unuk menghiung banyaknya panas yang dibangkikan oleh arus lisrik, dapa dihiung dengan rumus (Hukum Joule). 30

Q = 0,24 I 2 Q = 0,24 E x I x Q = 0,24 dimana : Q = Banyaknya panas yang dibangkikan oleh arus dalam sauan kalori 0,24 = Konsana dari 1 joule = 0,24 kalori I E = Kua arus dalam sauan amper = Tahanan lisrik dalam sauan ohm = Tegangan lisrik dalam sauan Vol = Waku dalam sauan deik Jadi banyaknya panas yang dibangkikan mesin ekuk acrylic adalah sebagai beriku : P = 600 Wa I = 2,72 Ampere E = 220 Vol = 1 jam = 3600 deik Q = 0,24 E x I x Q = 0,24 P x Q = 0,24 600 x3600 Q =51,84 x 10 4 Kalori 31