III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang maing-maing kela terdiri ata 40 iwa untuk empat kela dan 39 iwa untuk dua kela. Dari populai terebut diambil dua kela yang akan dijadikan ampel penelitian. Satu kela ebagai kela ekperimen yang akan diberi perlakuan dan atu kela lagi ebagai kela kontrol. Pengambilan ampel dilakukan dengan teknik ampling purpoif. Sampling purpoif dikenal ebagai ampling pertimbangan, pengambilan ampel dilakukan berdaarkan pertimbangan perorangan atau peneliti (berdaarkan aran dari ahli). Dalam hal ini eorang ahli yang dimintai aran dalam menentukan dua kela yang akan dijadikan ebagai ampel adalah orang yang lebih memahami mengenai kondii kela dan karakter iwa yaitu ibu Imita Dewi, S. Pd. ebagai guru kimia yang mengajar di kela XI IPA SMA YP Unila Bandarlampung. Berdaarkan aran dari guru kimia di ekolah dan hail nilai ujian dari materi ebelumnya, maka dua kela yang dipilih adalah kela XI IPA 3 dan XI IPA 4. Selanjutnya dua kela ampel terebut dibagi menjadi kela ekperimen yang diterapkan model Learning Cycle 3E, dan kela kontrol akan diterapkan pembelajaran konvenional.
17 B. Metode dan Deain Penelitian Metode penelitian ini adalah preexperimental deign dengan menggunakan Static Group Comparion or Pottet Only With Nonequivalent Group dengan urutan kegiatan eperti yang terlihat pada tabel berikut. Tabel. Deain penelitian Kela Perlakuan Pottet Kela ekperimen X O 1 Kela kontrol - O Dengan keterangan O 1 adalah pottet yang dilakukan untuk kela ekperimen, O adalah pottet yang dilakukan untuk kela kontrol, dan X adalah model yang menggunakan Learning Cycle 3E. C. Jeni dan Sumber Data Jeni data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berifat kuantitatif berupa data hail te keterampilan mengkomunikaikan dan infereni etelah penerapan pembelajaran (pottet). Data ini berumber dari eluruh iwa kela ekperimen dan eluruh iwa kela kontrol. D. Variabel Penelitian Variabel beba dalam penelitian ini adalah model yang digunakan yakni model Learning Cycle 3E dan konvenional. Sebagai variabel terikat yaitu keterampilan mengkomunikaikan dan infereni pada materi termokimia iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung Tahun ajaran 01-013.
18 E. Intrumen Penelitian Intrumen merupakan alat yang berfungi untuk mempermudah pelakanaan euatu. Intrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melakanakan tuganya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Dalam penelitian ini, intrumen yang digunakan berupa oal pottet yang berii oal uraian untuk mengetahui keterampilan mengkomunikaikan dan infereni yang dimiliki iwa. Dalam pelakanaannya, kela kontrol dan kela ekperimen diberikan oal pottet yang ama. Soal pottet terdiri dari 6 butir oal uraian untuk mengukur keterampilan mengkomunikaikan dan infereni etelah penerapan pembelajaran. Agar data yang diperoleh ahih dan dapat dipercaya, maka intrumen yang digunakan haru valid, berifat reliabel atau ajeg, erta memiliki tingkat keukaran yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu ulit. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian terhadap intrumen yang akan digunakan. Pengujian intrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilian, dan pengujian empirik. Dalam penelitian ini hanya dilakukan pengukuran validita intrumen aja. Validita merupakan uatu ukuran yang menunjukkan keahihan uatu intrumen. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti ecara tepat. Penelitian ini menggunakan validan ii. Kevalidan ii adalah keeuaian antara intrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapaun pengujian kevalidan ii ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kii-kii, terutama keeuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-
19 butir pertanyaannya. Bila antara unur-unur itu terdapat keeuaian, maka dapat dinilai bahwa intrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data euai kepentingan penelitian yang berangkutan. F. Proedur Pelakanaan Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini ebagai berikut: 1. Tahap Periapan Adapun tahapan periapannya, yaitu: a. Melakukan obervai terhadap kela yang akan dijadikan ampel penelitian. b. Menentukan populai dan ampel penelitian. c. Menyuun ilabu, rencana pelakanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja iwa (LKS), dan intrumen penelitian.. Tahap Pelakanaan Adapun tahapan pelakanaannya yaitu: a. Melakanakan kegiatan pembelajaran pada materi termokimia yang telah ditetapkan di maing-maing kela, model Learning Cycle 3E diterapkan di kela ekperimen erta pembelajaran konvenional diterapkan di kela kontrol. b. Melakukan pottet dengan oal-oal yang ama pada kela ekperimen dan kela kontrol. c. Melakukan tabulai dan analii data. Proedur pelakanaan penelitian terebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan berikut ini:
0 Tahap periapan dan obervai Penetapan populai dan ampel Validai intrumen Kela Ekperimen Kela Kontrol Model Learning Cycle 3E Konvenional pottet pottet Analii data Keimpulan Gambar 1. Bagan proedur pelakanaan penelitian G. Analii Data Penelitian dan Pengujian Hipotei 1. Analii Data Penelitian Nilai pottet kela ekperimen dan kela kontrol pada penilaian keterampilan mengkomunikaikan dan infereni iwa dirumukan ebagai berikut: x100...(1). Pengujian Hipotei Pengujian yang pertama dilakukan adalah uji normalita untuk mengetahui apakah etiap data ampel yang beraal dari populai berditribui normal atau tidak. Pengujian elanjutnya yang dilakukan adalah uji homogenita untuk mengetahui apakah kedua ampel mempunyai varian yang ama atau tidak. Jika ampel mempunyai varian yang ama atau homogen, maka uji elanjutnya yang dilakukan adalah uji-t.
1 Teknik pengujian hipotei dalam penelitian ini menggunakan analii tatitik, hipotei dirumukan dalam bentuk paangan hipotei nol (H o ) dan Hipotei alternatif (H 1 ) ehingga rumuan hipotei menjadi: Hipotei: a. Keterampilan mengkomunikaikan H 0 : µ 1 µ ; rata-rata keterampilan mengkomunikaikan pada materi termokimia yang diberi model Learning Cycle 3E lebih rendah atau ama dengan yang diberi konvenional dari iwa SMA YP Unila Bandar Lampung. H 1 : µ 1 > µ : rata-rata keterampilan mengkomunikaikan pada materi termokimia yang diberi model Learning Cycle 3E lebih tinggi dari yang diberi konvenional dari iwa SMA YP Unila Bandar Lampung. b. Keterampilan infereni H 0 : µ 1 µ ; rata-rata keterampilan infereni pada materi termokimia yang diberi model Learning Cycle 3E lebih rendah atau ama dengan yang diberi konvenional dari iwa SMA YP Unila Bandar Lampung. H 1 : µ 1 > µ : rata-rata keterampilan infereni pada materi termokimia yang diberi model Learning Cycle 3E lebih tinggi dari yang diberi konvenional dari iwa SMA YP Unila Bandar Lampung. Keterangan: µ 1 : rata-rata indikator keterampilan proe ain (KPS) yang diteliti pada kela ekperimen. µ : rata-rata indikator keterampilan proe ain (KPS) yang diteliti pada kela kontrol.
Setelah diperoleh data nilai iwa, langkah elanjutnya data terebut digunakan untuk uji normalita agar dapat diketahui apakah kedua kela ampel beraal dari populai yang berditribui normal atau tidak dengan kriteria uji terima Ho jika x hitung < x tabel dan terima H1 jika x hitung x tabel pada taraf kepercayaan α=0,05. Jika kedua kela ampel untuk maing-maing KPS yang diukur beraal dari populai yang berditribui normal, maka langkah elanjutnya digunakan uji homogenita. Uji homogenita dilakukan untuk memperoleh aumi bahwa ampel penelitian berawal dari kondii yang ama atau homogen. Hipotei yang digunakan dalam uji homogenita adalah ebagai berikut: Ho= H1 = (data penelitian mempunyai variani yang homogen) 1 (data penelitian mempunyai variani yang tidak homogen) 1 Untuk menguji keamaan dua varian dalam Sudjana (005) digunakan rumu ebagai berikut:. () Keterangan : F = Keamaan dua varian Kriteria : Pada taraf 0,05, tolak H 0 hanya jika F hitun g F tabel (F(α)(n1-1,n-1)). Untuk menguji apakah kedua varian terebut ama atau tidak, maka F hitung dikonultaikan dengan F tabel. Menggunakan α = 5 % dengan dk pembilang = banyaknya data terbear dikurangi atu dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil dikurangi atu. Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima, yang berarti kedua kela ampel terebut mempunyai varian yang ama atau dikatakan homogen. Jika kedua kela
3 ampel mempunyai varian yang ama atau homogen, maka langkah elanjutnya yang dilakukan adalah uji-t dengan menggunakan rumu : 1 t hitung...(3) X X 1 1 n n 1 dan ( n 1 1) 1 ( n 1) n n 1..(4) keterangan: t hitung : keamaan dua rata-rata X 1 : rata-rata kor kela ekperimen X : rata-rata kor kela kontrol : varian n 1 : jumlah iwa kela ekperimen n : jumlah iwa kela kontrol 1 : varian kela ekperimen : varian kela kontrol Dengan kriteria pengujian: terima H 0 jika t< t 1-α dengan derajat kebebaan d(k) = n 1 + n dan tolak H 0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf ignifikan α = 5% peluang (1- α ).