PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan



dokumen-dokumen yang mirip
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

MIA APRIANTHY ( )

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

Bahan Ajar Materi ke-2

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

KLAUSUL-KLAUSUL ISO Oleh Ir. Sadar Wahjudi,M.T.

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU

DRAFT PEDOMAN PENERAPAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH RPSN XX: 2013

Penerapan skema sertifikasi produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manual Mutu Penjelasan SPMPB

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sistem manajemen halal

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

PEDOMAN MUTU REALISASI KEGIATAN LAYANAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

Scanned by CamScanner

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit.

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

Manual Prosedur Audit Internal

BAB II TINJAUAN UMUM. Universitas Sumatera Utara

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Transkripsi:

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing dan sepengetahuan dari Presiden Direktur dan atau Wakil Manajemen Mutu.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Daftar Isi 1.2 Daftar Riwayat perubhan dokumen 1.3 Daftar pemegang dokumen 1.4 Profil perusahaan 1.5 Struktur organisasi BAB II RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN MUTU 2.1 Ruang lingkup system manajemen mutu 2.2 Proses bisnis BAB III KEBIJAKAN MUTU 3.1 KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU BAB IV SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Persyaratan umum 4.2 Persyaratan dokumentasi BAB V TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1 Komitmen manajemen 5.2 Perhatian terhadap pelanggan 5.3 Kebijakan Mutu 5.4 Rencana manajemen 5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.6 Tinjauan manajemen BAB VI MANAJEMEN SUMBER DAYA 6.1 Kebutuhan sumber daya 6.2 Sumber daya manusia 6.3 Infrastruktur 6.4 Lingkungan kerja BAB VII REALISASI PRODUK 7.1 Perencanaan realisasi produk 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan 7.3 Desain dan pengembangan 7.4 Pembelian 7.5 Operasi produksi dan pelayanan 7.6 Pengendalian peralatan pengukuran dan pemantauan BAB VIII PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN 8.1 Umum 8.2 Pengukuran dan pemantauan 8.3 Pengendalian Ketidak sesuaian produk 8.4 Analisa data 8.5 Peningkatan

DAFTAR RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN PEDOMAN MUTU Tgl. Perubahan no. perubahan halaman alasan perubahan tertulis diubah menjadi FRM MRP.09/Rev.00

DAFTAR PEMEGANG DOKUMEN No. Nama Jabatan No. Salinan Mengetahui; (Wakil Manajemen Mutu)

COMPANY PROFILE PT YUSA INDONESIA ALAMAT: Telephone No. Facsimile No. E-mail SHARE HOLDERS BUSINESS CUSTOMER/PELANGGAN PERSETUJUAN BKPM IZIN EPTE KONSTRUKSI PABRIK PEMASANGAN MESIN LOKASI PABRIK STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu PT Yusa Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing. Pelanggan dari perusahaan ini adalah. Ruang lingkup implementasi Sistem Manajemen Mutu di PT Yusa Indonesia mencakup semua elemen dari Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, kecuali: 1. Pasal 7.3 Desain dan Pengembangan Pada saat ini PT Yusa Indonesia tidak menerapkan Desain dan Pengembangan, karena tidak aktivitas desain dan pengembangan. Bilamana dikemudian hari kegiatan ini akan dilaksanakan, maka pasal ini akan dicakup dalam Sistem Manajemen Mutu 2. Pasal 7.6 Pembelian PT Yusa Indonesia tidak menerapkan pemilihan dan evaluasi pemasok untuk pemasok yang berasal dari Jepang. Pemasok di Jepang produknya sudah mengacu pada JIS. Pemilihan dan evaluasi pemasok hanya dilakukan pada pemasok lokal.

PROSES BISNIS

3.1 KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU Kebijakan Mutu Kebijakan Mutu PT Yusa Indonesia adalan KEPUASAN PELANGGAN. Perusahaan akan memenuhi persyaratan mutu yang diajukan oleh pelanggan, dan untuk itu perusahaan menerapkan perbaikan berlanjut atau penyempurnaan yang berkesinambungan Komitmen perusahaan kepada pelanggan mencakup: - Kualitas produk yang baik - Pengiriman tepat waktu - Pelayanan terpecaya - Harga bersaing Sasaran Mutu Sasaran Mutu PT Yusa Indonesia periode April 2012 September 2012 adalah: Keluhan Pelanggan: masalah mutu kurang dari xxx% masalah diluar mutu kurang dari 15 kasus per bulan, ditangani dalam waktu paling lambat 3 hari Pengiriman tepat waktu diatas 95% Kerusakan pada material selama proses kurang dari 2% Kerusakan produk yang tidak dapat diproses kembali kurang dari 1%

4.1 PERSYARATAN UMUM 1.0 Ruang Lingkup Pedoman ini mencakup penjelasan tentang Persyaratan Umum dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di PT Yusa Indonesia 2.0 Tanggung Jawab 2.1 Presiden Direktur: untuk memastikan tersedianya sumber daya dan informasi Yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dan memantau proses. 2.2 Direktur: mengidentifikasi proses yang dibutuhkan oleh perusahaan, Menetapkan urutan daninteraksi dari proses tersebut 2.3 Wakil Manajemen Mutu: menetapkan criteria dan metoda untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendaliannya berjalan efektif. 2.3 Manajer Terkait: memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa Proses, melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dan perbaikan terus menerus. PT Yusa Indonesia 3.1 Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan 3.2 Menetapkan urutan dan interaksi proses 3.3 Menetapkan criteria dan metode untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendaliannya berjalan dengan efektif 3.4 Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dan memantau proses 3.5 Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses 3.6 Melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dan perbaikan berlanjut Semua prosedur

4.2 PERSYARATAN DOKUMENTASI 1.0. Ruang Lingkup Pedoman ini menjelaskan tentang system dokumentasi mutu yang digunakan dalam PT YUSA INDONESIA 2.0. Tanggung Jawab Presiden Direktur Menetapkan dan menerapkan Kebijakan Mutu serta Sasaran Mutu Menetapkan dan menerapkan serta memelihara Pedoman Mutu terdokumentasi Manager terkait Menetapkan, menerapkan dan memelihara Prosedur terdokumentai yang terkait dengan persyaratan ISO 9001:2000 Mengendalikan dokumen sesuai dengan prosedur pengendalian dokumen terdokumentasi Mengendalikan catatan mutu sesuai dengan prosedur terdokumentasi 3.0. Policy 3.1 PT YUSA INDONESIA memastikan sistem dokumentasinya terdiri dari: - Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu - Pedoman Mutu - Prosedur terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional ini - Dokumen yang dipersyaratkan oleh perusahaan untuk memastikan keefektifan perencanaan, operasi dan pengendalian prosesnya - Catatan mutu yang dipersyaratkan oleh standar internasional 3.2 PT YUSA INDONESIA menetapkan dan memelihara Pedoman Mutu yang isinya termasuk: - Ruang lingkup dari system manajemen mutu, termasuk rincian dan keterangan persyaratan yang tidak ditetapkan - Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk system manajemen mutu atau sebagai acuannya - Keterangan mengenai interaksi proses system manajemen mutu 3.3 PT YUSA INDONESIA menetapkan dan memelihara Prosedur Pengendalian Dokumen dan Prosedur Pengendalian Catatan Mutu 3.4 PT YUSA INDONESIA menetapkan prosedur pengendalian dokumen, yang berisikan: - Persetujuan dokumen - Tinjauan dan up-date dokumen jika diperlukan serta adanya persetujuan ulang - Pemastian perubahan dan status revisi dokumen diidentifikasi

- Pemastian bahwa hanya dokumen dengan status revisi terakhir, tersedia ditempat kegiatan, dan diidentifikasi - Pemastian dokumen yang berasal dari luar diidentifikasi serta pengendalian distribusinya - Dokumen kadaluarsa dicegah pemakaiannya. dan diidentifikasi dengan cukup bilamana masih diperlukan untuk suatu tujuan 3.5 PT YUSA INDONESIA menetapkan dan memelihara catatan mutu yang dibutuhkan oleh Sistem Manajemen Mutu untuk memperagakan kesesuaiannya terhadap persyaratan dan keefetifan dari system ini. QP 001 Pengendalian Dokumen QP 002 Pengendalian Catatan Mutu

5.1 KOMITMEN MANAJEMEN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tanggunga jawab manajemen dalam komitmennya terhadap mutu di PT YUSA INDONESIA 2.0 Tanggung Jawab Direktur: menetapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Wakil Manajemen Mutu mengkoordinasikan penerapan sosialisasi dari Kebijakan Mutu dan penerapan system mutu PT YUSA INDONESIA mempunyai komitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan system manajemen mutu dengan: 5. Mengkomunikasikan kepada seluruh fungsi organisasi akan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan termasuk peraturan dan persyaratan hokum 5. Menetapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu 5. Memastikan bahwa Kebijakan Mutu dan sasaran mutu tercapai 5. Melaksanakan tinjauan manajemen 5. Memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan dalam system manajemen mutu : QP 003 Komunikasi Internal dan Eksternal QP 004 Pembelian QP 005 Tinjauan Manajemen QP 006 Penerimaan Karyawan Baru

PERHATIAN PADA PELANGGAN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tanggung jawab manajemen dalam merumuskan persyaratan pelanggan di PT YUSA INDONESIA Marketing manager mengadakan hubungan dengan pelanggan dan merumuskan persyaratan pelanggan kedalam catatan terdokumentasi Seluruh manager terkait memastikan kegiatan yang berada dibawahnya terkendali PT YUSA INDONESIA memastikan kebutuhan dan keinginan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan mencapai kepuasan pelanggan QP 008 Pengendalian produksi

KEBIJAKAN MUTU 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tanggung jawab manajemen dalam pembuatan kebijakan mutu di PT YUSA INDONESIA Direktur : menetapkan kebijakan mutu Wakil Manajemen Mutu: mengkoordinasikan penerapan kebijakan mutu, sasaran mutu dan penerapan system mutu secara efektif Mengendalikan dokumen kebijakan mutu serta mensosialisasikan pada seluruh tingkatan organisasi PT YUSA INDONESIA menetapkan kebijakan mutu sesuai dengan kondisi perusahaan PT YUSA INDONESIA memastikan bahwa kebijakan mutu tersebut: - sesuai dengan tujuan dari organisasi perusahaan - komitmen untuk memenuhi persyaratan dan peningkatan terus menerus - menyediakan kerangka kerja dalam menetapkan dan meninjau sasaran mutu - dikomunikasikan dan dimengerti pada tingkatan yang sesuai dalam perusahaan - ditinjau untuk selalu sesuai penerapannya QP 003 Komunikasi Internal dan Eksternal QP 005 Tinjauan Manajemen QP 009 Perencanaan Manajemen Mutu

RENCANA MANAJEMEN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tanggung jawab manajemen dalam penetapan Rencana Manajemen di PT YUSA INDONESIA Direktur: menetapkan dan menerapkan sasaran mutu dan menuangkannya kedalam Rencana Manajemen Mutu untuk dilaksanakan pada seluruh tingkatan organisasi Seluruh Manager: mengkoordinasikan penerapan rencana manajemen mutu dibagiannya PT YUSA INDONESIA menetapkan sasaran mutu termasuk untuk memenuhi persyaratan produk dan diturunkan sampai pada tingkatan yang sesuai dalam perusahaan PT YUSA INDONESIA menetapkan sasaran mutu yang dapat diukur dan konsisten dengan kebijakan mutu Perusahaan menetapkan perencanaan system manajemen mutu untuk mencapai sasaran mutu dan persyaratan umum ISO 9001 elemen 4.1 (lihat Pedoman Mutu 4.1) PT YUSA INDONESIA memelihara integritas system manajemen mutu bila terjadi perubahan system manajemen mutu QP 009 Perencanaan Manajemen Mutu

TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup semua aspek tanggung jawab, wewenang dan komunikasi untuk menerapkan system manajemen mutu secara efektif di PT YUSA INDONESIA Presiden Direktur: menetapkan wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar karyawan terhadap karyawan terkait dengan mutu Menetapkan seorang wakil manajemen mutu Menetapkan proses komunikasi Wakil Manajemen Mutu: Memastikan proses system manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara Melaporkan penerapan system manajemen mutu kepada Presiden Direktur Memastikan karyawan memahami persyaratan pelanggan PT YUSA INDONESIA memastikan bahwa tanggung jawab, wewenang dan hubungan antar personel ditetapkan dan dikomunikasikan kedalam perusahaan PT YUSA INDONESIA menunjuk dan menetapkan wakil manajemen mutu dengan tugas: - memastikan proses yang diperlukan oleh system manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara - melaporkan kepada presiden direktur kinerja penerapan system manajemen mutu dan keperluan peningkatan - memastikan kepedulian terhadap pemenuhan persyaratan pelanggan PT YUSA INDONESIA memastikan proses komunikasi di setiap tingkat dan fungsi ditetapkan dan diterapkan, yang menyangkut keefektifan proses system manajemen mutu QP 003 Komunikasi Internal dan Eksternal QP 005 Tinjauan Manajemen

TINJAUAN MANAJEMEN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup semua yang termasuk dalam tinjauan manajemen untuk meninjau penerapan system manajemen mutu dan rekomendasi untuk peningkatan berlanjut di PT YUSA INDONESIA Direktur: meninjau system manajemen mutu secara periodic Mengevaluasi kebutuhan perubahan organisasi system manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu Wakil manajemen mutu: menetapkan, memelihara dan menerapkan prosedur tinjauan manajemen PT YUSA INDONESIA meninjau system manajemen mutu secara berkala untuk memastikan keefektifannya, kecukupan dan kesesuaiannya. Hasil tinjauan termasuk mengevaluasi untuk peningkatan dan keperluan untuk merubah system manajemen mutu perusahaan termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu Masukan tinjauan manajemen termasuk kinerja terkini dan kesempatan peningkatan yang berhubungan dengan: Hasil audit Umpan balik pelanggan Kinerja proses dari kesesuaian produk Status tindakan perbaikan dan pencegahan Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya Perubahan yang berdampak terhadap system manajemen mutu Rekomendasi peningkatan Keluaran dari tinjauan manajemen termasuk tindakan yang berhubungan dengan: Peningkatan sistem manajemem mutu dan prosesnya Peningkatan produk sesuai persyaratan pelanggan Kebutuhan sumber daya yang diperlukan Rekaman hasil tinjauan manajemen dipelihara QP 005 Tinjauan manajemen

6.1 KEBUTUHAN SUMBER DAYA 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini menerangkan kebutuhan seluruh sumber daya termasuk fasilitas manusia dan lingkungan kerja untuk penerapan dan peningkatan system manajemen mutu PT YUSA INDONESIA Direktur: menyediakan kebutuhan sumber daya yang diperlukan Deputy Manager administrasi: menetapkan kebutuhan sumber daya manusia PT YUSA INDONESIA menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk: 1. menerapkan dan memelihara system manajemen mutu serta peningkatan yang berkesinambungan terhadap keefektifannya. 2. mengarahkan kepada kepuasan pelanggan QP 010 Pembelian selain bahan baku QP 011 Perekrutan karyawan baru

6.2 SUMBER DAYA MANUSIA 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup kebutuhan seluruh sumber daya termasuk penunjukkan personel serta pelatihan, kesadaran dan kemampuan personel di PT YUSA INDONESIA Presiden Direktur: menyediakan kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan Deputy Manager administrasi: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pelatihan, prosedur penempatan dan prosedur perekrutan karyawan baru 3.0 POLICY PT YUSA INDONESIA memastikan penempatan sumber daya manusia sesuai dengan kemampuannya ditinjau dari kesesuaian pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman PT YUSA INDONESIA memastikan untuk: - Mengidentifikasi kebutuhan kemampuan personel yang kegiatannya memiliki dampak terhadap mutu. - Meyediakan pelatihan atau langkah lainnya - Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari tindakan yang dilakukan - Memastikan bahwa semua personel memahami keterkaitan dan pentingnya kegiatan mereka serta bagaimana kontribusinya terhadap sasaran mutu - Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman QP 012 Pelatihan Karyawan QP 013 Penempatan Karyawan QP 011 Perekrutan Karyawan Baru

6.3 INFRASTRUKTUR 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk Direktur menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk Manager terkait mengidentifikasi dan memelihara fasilitas produksi Melakukan tinjauan terhadap penyediaan fasilitas produksi secara berkala Perusahaan mengidentifikasi, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk yang meliputi: - bangunan, fasilitas, tempat kerja dan pendukungnya - peralatan baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak - perlengkapan pendukung (a.l. transportasi, komunikasi) QP 07.01 Pemeliharaan mesin dan alat QP 07.02 Perbaikan mesin dan alat QP 07.03 Pemeliharaan fasilitas dan lingkungan kerja

6.4 LINGKUNGAN KERJA 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup identifikasi factor manusia dan fisik dari lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian produk Direktur: menyediakan kebutuhan yang menyangkut lingkungan kerja guna memenuhi kesesuaian produk Deputy production manager: melakukan identifikasi lingkungan kerja yang dibutuhkan Melakukan tinjauan atas lingkungan kerja yang dibutuhkan PT YUSA INDONESIA menetapkan dan mengelola factor lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian produk. QP 0703 Pemeliharaan fasilitas dan lingkungan kerja

7.1 PERENCANAAN REALISASI PROSES 1.0 LINGKUP Pedoman ini mencakup perencanaan terhadap seluruh rangkaian proses dan sumber daya yang diperlukan untuk mengadakan produk/kontrak Deputy production manager: menetapkan, menerapkan dan memelihara rencana mutu sesuai dengan produk/proyek/kontrak 3.1 PT YUSA INDONESIA merencanakan dan menetapkan proses-proses yang dipersyaratkan untuk merealisasikan produk serta konsistensi dengan persyaratan system manajemen mutu lainnya 3.2 Rencana mutu untuk merealisasikan produk termasuk: - sasaran mutu produk/proyek/kontrak - kebutuhan untuk menentukan proses dan dokumentasi serta kebutuhan lain untuk produk - kebutuhan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi dan fasilitas pengujian produk serta criteria keberterimaan produk - catatan mutu yang dibutuhkan sebagai bukti pemenuhan realisasi proses memenuhi persyaratan QP QP Pengendalian produksi Pengiriman produk jadi

7.2 PROSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELANGGAN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup seluruh proses yang berhubungan dengan pelanggan di PT YUSA INDONESIA Marketing manager: menetapkan dan memelihara prosedur penanganan pesanan pelanggan Deputy production manager: menetapkan prosedur penanganan pesanan pelanggan PT YUSA INDONESIA mengidentifikasi persyaratan pelanggan yang terkait dengan produk: 1. persyaratan produk yang dinyatakan oleh pelanggan termasuk persyaratan untuk aktifitas pengiriman dan setelah pengiriman 2. persyaratan produk yang tidak dinyatakan oleh pelanggan 3. kewajiban terkait dengan produk termasuk persyaratan hokum dan peraturan terkait 4. persyaratan lain yang ditetapkan oleh perusahaan PT YUSA INDONESIA melakukan tinjauan terhadap persyaratan pelanggan dan persyaratan lainnya yang ditentukan Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa: - setiap persyaratan produk ditetapkan - perbedaan dengan persyaratan pesanan/kontrak sebelumnya diselesaikan - perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan pelanggan PT YUSA INDONESIA memastikan untuk mengkonfirmasikan ke pelanggan jika pelanggan tidak memiliki persyaratan atau pernyataan terdokumentasi PT YUSA INDONESIA memastikan untuk mengubah dokumen terkait jika terjadi perubahan persyaratan produk dan memastikan karyawan terkait peduli terhadap perubahan tersebut. Perusahaan mengidentifikasikan dan menerapkan pengaturan komunikasi dengan pelanggan dalam hubungannya dengan: 1. informasi produk 2. penanganan permintaan, kontrak atau oder termasuk perubahaannya 3. umpan balik pelanggan QP Penanganan pesanan pelanggan QP Komunikasi internal dan eksternal

7.3 DESAIN DAN PENGEMBANGAN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup proses desain dan pengembangan mulai dari perencanaan desain sampai validasi produk desain di PT YUSA INDONESIA PT YUSA INDONESIA TIDAK MENERAPKAN DESAIN DAN PENGEMBANGAN

7.4 PEMBELIAN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup proses pembelian terhadap produk yang mempengaruhi mutu di PT YUSA INDONESIA Marketing manager: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pembelian bahan baku Deputy administration manager: menetapkan, memelihara prosedur pembelian selain bahan baku Deputy production manager: mengadakan pengendalian terhadap produk yang dipasok oleh pelanggan. PT YUSA INDONESIA memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang diminta, menggunakan metoda yang disesuaikan dengan manajemen mutu Pengendalian pembelian tergantung dampak terhadap mutu PT YUSA INDONESIA memilih dan mengevaluasi pemasok berdasarkan kemampuannya menyediakan produk yang sesuai permintaan/persyaratan Kriteria pemilihan dan penilaian berkala ditentukan dan hasilnya dicatat untuk ditindak lanjuti Dokumen pembelian termasuk informasi yang menjelaskan produk yang dibeli memuat: - persyaratan persetujuan atau kualifikasi produk, prosedur, proses peralatan dan fasilitas - persyaratan kualifikasi karyawan - persyaratan sistem manajemen mutu PT YUSA INDONESIA memastikan kecukupan persyaratan yang dimuat dalam dokumen pembelian sebelum melakukan pembelian PT YUSA INDONESIA mengidentifikasikan dan menerapkan aktifitas pemeriksaan produk yang dibeli Bila diperlukan pemeriksaan (baik oleh perusahaan maupun oleh pelanggan) ditempat pemasok, maka persyaratan ini dinyatakan dalam dokumen pembelian

PT YUSA INDONESIA tidak melakukan evaluasi pemasok untuk; Pemasok bahan baku sebagai berikut: -pt.. Jasa subkontrak oleh Jasa forwarding oleh QP Pembelian bahan baku QP Pembelian selain bahan baku QP Pemilihan dan evaluasi pemasok

1.0 RUANG LINGKUP 7.5 OPERASI PRODUKSI DAN PELAYANAN Pedoman ini mencakup operasional produksi dan pelayanan dari identifikasi hingga pengendalian peralatan ukur dan pemantauan Deputy production manager: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pengendalian produksi dan perawatan alat dan mesin Quality control engineer: melakukan pengukuran produk PT YUSA INDONESIA merencanakan dan mengendalikan operasional produksi dan pelayanan melalui: - penyediaan informasi tentang spesifikasi dan karakteristik produk - penyediaan instruksi kerja ditempat yang membutuhkan - penggunaan dan perawatan terhadap peralatan yang disediakan untuk operasional produksi dan pelayanan - penyediaan dan penggunaan peralatan ukur dan pemantauan - penerapan aktivitas-aktivitas pemantauan dan pengukuran - penerapan proses-proses terdefinisi untuk pelepasan, pengiriman dan kegiatan-kegiatan pasca pengiriman yang diterapkan Validasi proses PT YUSA INDONESIA memvalidasi proses produksi dan pelayanan dimana output yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi dengan pengukuran atau pemantauan secara langsung Validasi menyajikan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan PT YUSA INDONESIA menetapkan pengaturan untuk validasi sebagai berikut: - mendefinisikan criteria untuk pengkajian dan persetujuan proses - kualifikasi personel dan peralatan - pemakaian prosedur dan metoda spesifik - persyaratan untuk catatan mutu - validasi ulang (re-validasi) Identifikasi dan penelusuran - PT YUSA INDONESIA meng-identifikasi produk pada operasional produksi dan pelayanan. - PT YUSA INDONESIA mengidentifikasi status produk dengan mempertimbangkan persyaratan-persyaratan pengukuran dan pemantauan

- Jika mampu telusur dipersyaratkan, PT YUSA INDONESIA mengendalikan dan mendokumentasikan identifikasi setiap produk KEPEMILIKAN PELANGGAN PT YUSA INDONESIA mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan memelihara produk milik pelanggan yang berada dibawah kendalinya atau yang sedang dipergunakan Jika barang milik pelanggan rusak, hilang atau lainnya,perusahaan mencatat dan memberitahukan kepada pelanggan PERLINDUNGAN PRODUK PT YUSA INDONESIA melakukan perlindungan terhadap produk sesuai dengan persyaratan pelanggan selama proses internal dan pengiriman ketempat tujuan Perlindungan ini meliputi identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan Perlindungan Perlindungan diterapkan juga pada bagian-bagian integral dari produk QP QP QP QP QP Perencanaan produksi Pengendalian produksi Pengiriman produk jadi Pemeliharaan mesin dan alat Perbaikan mesin dan alat

7.6 PENGENDALIAN PERALATAN PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup pengendalian terhadap peralatan pengukuran dan pemantauan di PT YUSA INDONESIA Quality control engineer: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pengendalian peralatan pengukuran dan pemantauan PT YUSA INDONESIA mengidentifikasi peralatan pengukuran dan pemantauan yang dipersyaratkan untuk menjamin kesesuian terhadap produk sesuai persyaratan PT YUSA INDONESIA memastikan peralatan pengukuran dan pemantauan digunakan dan dikendalikan untuk menjamin bahwa kemampuan peralatan pengukuran konsisten dengan persyaratan yang ditetapkan PT YUSA INDONESIA memastikan untuk memelihara hasil yang benar dari peralatan pengukuran dengan cara: - dikalibrasi dan disesuaikan secara berkala atau sesuai kepentingannya untuk penelusuran peralatan terhadap standar internasional atau nasional dan dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi dicatat - di jaga keamanannya dari penyetelan yang dapat merusak hasil kalibrasi - dijaga dari kerusakan dan penurunan kualitasnya selama penanganan, perawatan dan penyimpanan - disesuaikan bila diperlukan - diidentifikasi untuk menetapkan status kalibrasi PT YUSA INDONESIA memeriksa dan mencatat keabsahan hasil pengukuran jika Ditemukan peralatan rusak atau diluar persyaratan kalibrasi PT YUSA INDONESIA mengambil tindakan perbaikan terhadap peralatan Pengukuran yang rusak dan produk-produk yang telah terukur PT YUSA INDONESIA menggunakan perangkat lunak untuk pengukuran dan pemantauan, maka harus dipastikan bahwa perangkat lunak tersebut mampu untuk pengukuran dan pemantauan QP Prosedur pengendalian peralatan pengukuran dan pemantauan

8.1 UMUM 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup perencanaan, pengukuran dan pemantauan kepuasan pelanggan, audit internal, pengendalian proses dan pengukuran karakteristik produk di PT YUSA INDONESIA Quality control engineer: menetapkan, menerapkan prosedur pengukuran dan pemantauan Deputy production manager: menerapkan prosedur pengukuran dan pemantauan PT YUSA INDONESIA menetapkan dan menerapkan aktifitas pengukuran, pemantauan dan analisis serta proses perbaikan berlanjut yang diperlukan untuk: - memperlihatkan kesesuaian produk - memastikan kesesuaian dengan system manajemen mutu - mencapai peningkatan system manajemen mutu yang efektif PT YUSA INDONESIA memastikan untuk menetapkan metoda keperluan dan kegunaan termasuk teknik statistik. QP QP QP Analisa data Tindakan perbaikan Tindakan pencegahan

1.0 RUANG LINGKUP 8.2 PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN Pedoman ini mencakup perencanaan, penerapak dan analisa, pengukuran guna mencapai perbaikan di PT YUSA INDONESIA Marketing manager: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pengukuran kepuasan pelanggan Wakil manajemen mutu: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur audit internal PT YUSA INDONESIA melakukan pemantauan kepuasan atau ketidak puasan pelanggan sebagai pengukuran kinerja dari system manajemen mutu PT YUSA INDONESIA memastikan untuk menetapkan metode yang diperlukan untuk pengukuran kepuasan pelanggan termasuk penggunaan informasi PT YUSA INDONESIA melakukan internal audit secara berkala agar sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2000 Rencana audit diterapkan dan dipelihara sesuai dengan status dan kepentingan dari kegiatan dan bidang yang diaudit PT YUSA INDONESIA menetapkan tujuan, ruang lingkup, frekuensi dan metodologi audit PT YUSA INDONESIA menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi audit internal PT YUSA INDONESIA memastika audit internal dilakukan: - sesuai dengan prosedur terdokumentasi - auditor mandiri - audit tindak lanjut untuk memeriksa audit terdahulu - manajemen melakukan tindakan perbaikan sesuai batas waktu yang ditetapkan atas suatu ketidak sesuaian dan mencari akar dari permasalahan tersebut - audit tindak lanjut ini termasuk kegiatan verifikasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan pelaporan atas hasil verifikasi

PT YUSA INDONESIA melakukan metoda yang tepat untuk pengukuran dan pemantauan pengadaan proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, dimana metoda ini ditujukan untuk memastikan kemajuan setiap proses dan memastikan kesesuaian produk. PT YUSA INDONESIA mengukur dan memantau tahapan proses dan karakteristik produk Bukti kesesuaian dengan criteria keberterimaan dicatat dan catatannya mencantumkan penanggung jawab untuk melepas produk Pelepasan produk tidak dilakukan sampai seluruh aktivitas spesifik dilakukan secara menyeluruh kecuali mendapat persetujuan dari pelanggan QP QP QP Prosedur pemantauan kepuasan pelanggan Prosedur internal audit Prosedur analisa data

8.3 PENGENDALIAN KETIDAK SESUAIAN PRODUK 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tindakan perbaikan dan pencegahan untuk menghilangkan penyebab dari ketidak sesuaian yang telah terjadi atau yang potensial Deputy production manager: menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur ketidak sesuaian produk PT YUSA INDONESIA menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pengendalian ketidak sesuaian produk PT YUSA INDONESIA memastikan bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasikan dan dikendalikan untuk mencegah penggunaannya dan pengirimannya kepelanggan PT YUSA INDONESIA menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk mengkaji dan menyelesaikan ketidak sesuaian produk Tindakan yang diambil atas ketidak sesuaian produk adalah: - tindakan untuk mengurangi ketidak sesuaian - konsesi dengan pelanggan - reject QP Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

8.4 ANALISA DATA 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup tanggung jawab terhadap analisa data pada PT YUSA INDONESIA Deputy manager terkait: 1. Menetapkan. Menerapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi tentang Analisa data 2. Mengumpulkan data mengenai penerapan system manajemen mutu 3. menganalisa data tersebut untuk perbaikan berlanjut PT YUSA INDONESIA menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi Analisa Data PT YUSA INDONESIA menetapkan, mengumpulkan dan menganalisis data yang terkait dengan: - kepuasan pelanggan - kesesuaian terhadap persyaratan produk - karakteristik proses, produk dan trend termasuk kesempatan untuk tindakan pencegahan - pemasok PT YUSA INDONESIA memastikan bahwa analisa data dilakukan untuk memperlihatkan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen mutu serta untuk dievaluasi untuk dapat melakukan perbaikan berlanjut QP Prosedur analisa data

8.5 PERBAIKAN BERLANJUT 1.0 RUANG LINGKUP Pedoman ini mencakup penjelasan perbaikan berlanjut, tindakan perbaikan serta tindakan pencegahan yang dilakukan di PT YUSA INDONESIA QMR : menetapkan. Menerapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan Seluruh karyawan menerapkan prosedur tersebut PT YUSA INDONESIA memfalitasi perbaikan berlanjut melalui kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan, tindakan pencegahan dan tinjauan manajemen PT YUSA INDONESIA melakukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian dengan cara: - mengkaji ketidak sesuian (termasuk keluhan pelanggan) - menganalisa penyebab ketidak sesuaian - mengevaluasi tindakan yang perlu diambil untuk memastikan ketidak sesuaian tersebut tidak terjadi lagi - menentukan dan menerapkan tindakan perbaikan - mencatat hasil tindakan perbaikan - mengkaji tindakan perbaikan yang diambil PT YUSA INDONESIA melakukan tindakan pencegahan untuk menghilangkan Penyebab potensial ketidak sesuaian dengan cara: - menganalisa penyebab ketidak sesuaian potensial - mengevaluasi tindakan yang perlu diambil untuk mencegah terjadinya ketidak sesuian yang potensial - menentukan dan menerapkan tindakan pencegahan - mencatat hasil tindakan pencegahan - mengkaji tindakan pencegahan yang diambil QP tindakan perbaikan Qp tindakan pencegahan Qp tinjauan manajemen Qp perencanaan system manajemen mutu