1 KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS DENGAN BERBANTUAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ladri Yumardi 1 Aruna Laila 2 Afrini Rahmi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. ladriyumardi93@gmail.com ABSTRACT This study discusses the skill of writing expository narrative paragraphs with the visual aid of class X students of SMA Negeri 1 Lunang Pesisir Selatan Regency. This research type is quantitative with descriptive method. The population of the study were the students of grade X SMA Negeri 1 Lunang which amounted to 192 people. Sampling technique used is Proportional Random Sampling. The sample of this research is 30 students. Data collection is done by performance test. The data analysis is done by: 1) the teacher conveys the basic competence to be achieved, 2) the teacher gives the introduction to the student about the expository narrative paragraph, 3) the teacher shows the image media that will be used by the student to put forward the idea or idea about expository narrative paragraph, 4) create an expository narrative with the theme of peasant life in the countryside; 5) after completion of the expository narrative paragraph writing, the tasks are collected and then analyzed according to the research indicators. The result of research shows that the ability of writing narrative of expository exposition with student visual aid is good (B) with average mastery of 76,11. Ability to write an expository narrative with visual-assisted help in terms of (1) extending knowledge is more than enough (LC) with student's average mastery of 71.11, (2) conveying information about an incident classified as either (B) with student's average mastery 75,55, (3) the reasoning for achieving a rational agreement is more than adequate (LC) with average student mastery 68,78 and (4) using informative language with emphasis, the users of denotative words are very good ( BS) with an average student mastery of 90.0 Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan pendapat secara tertulis. Dalam penerapannya, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu. Pembelajaran menulis di sekolah dapat melatih siswa menjadi kreatif dalam menulis. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan segala pemikiran, pengalaman, kesan, perasaan, pendapat,
2 dan imajinasi dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis penting dikuasai oleh siswa. Keterampilan dalam bahasa Indonesia dapat dipelajari oleh siswa secara bertahap, dimulai dari keterampilan yang paling mudah dan akan terus meningkat sampai keterampilan yang paling susah. Pembelajaran keterampilan dalam bahasa Indonesia memerlukan berbagai upaya yang harus terus ditingkatkan agar hasil yang dicapai siswa sesuai dengan yang diharapakan. Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia selalu berkaitan dengan berbagai kebutuhan yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, baik kebutuhan lisan maupun tulisan. Materi tentang menulis diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, kelas X SMA semester 1. Standar Kompetensinya (SK 4), yaitu mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, eksposisi) dan Kompetensi Dasarnya, yaitu (KD 4.1) menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf naratif. Dalam kurikulum berbasis kompetensi bidang studi bahasa Indonesia kelas X disebutkan bahwa peserta didik mampu menuliskan paragraf dengan pola pengembangan narasi (kejadian dan runtut peristiwa). Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Lunang yaitu Bapak Ahmad Muhajirin pada tanggal 2 Februari 2016 secara nonformal, diperoleh informasi bahwa karangan yang ditulis siswa belum sesuai dengan kaidah yang ditetapkan dalam paragraf narasi yaitu memiliki urut-urutan serangkaian kejadian atau peristiwa. Hasil karangan siswa masih berupa susunan kalimat tanpa arti dan kurang menarik. Karangan yang dibuat oleh siswa umumnya menggambarkan informasi apa yang ingin disampaikan melalui karangan tersebut. Dalam mencari informasi, siswa harus banyak membaca buku. Namun, ketersediaan buku sumber tidak memadai. Padahal, dengan membaca, siswa akan lebih mudah memperoleh informasi. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi ulang tanggal 31Agustus 2016, diperoleh informasi tambahan bahwa siswa masih belum sepenuhnya bisa membuat karangan narasi. Hasil karangan siswa mulai tersusun, tetapi isi karangan masih belum menarik. Siswa
3 masih belum dapat menulis paragraf narasi dengan benar karena informasi yang disampaikan dalam paragraf tersebut masih belum terlalu jelas. Selain dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang. Dari wawancara tersebut diperoleh keterangan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi terutama dalam pelajaran menulis, sehingga siswa masih kesulitan menulis paragraf narasi. Kesulitan siswa diantaranya kurang pemahaman terhadap ciri-ciri karangan narasi dan cara penulisan karangan narasi. Siswa juga kebingungan saat menuangkan gagasan dan kurang memiliki kemampuan dalam menuangkan pendapat sehingga apa yang diperoleh dalam teori menulis tidak dapat diterapkan dalam latihan. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris menuntut guru untuk membina dan merangsang kreativitas siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris. Fungsi media didalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajaran tidak serta merta digunakan dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum media pembelajaran di pakai dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus jeli melihat peluang ini dengan memanfaatkan video sebagai media pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik. Media video digunakan dalam proses pembelajaran bertujuan agar siswa dapat memahami materi yang disajikan. Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan penelitian tentang keterampilan menulis paragraf narasi visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.
4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dikatakan kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2010:282). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 192 orang yang tersebar dalam enam kelas. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka perlu dilakukan penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling, yaitu penarikan pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi penelitian. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, guru menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Kedua, guru memberikan pengantar kepada siswa mengenai paragraf narasi ekspositoris. Ketiga, guru memperlihatkan media gambar yang akan digunakan siswa untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai paragraf narasi ekspositoris. Keempat, siswa ditugaskan membuat karangan narasi ekspositoris dengan tema kehidupan petani di pedesaan. Kelima, setelah siswa selesai menulis paragraf narasi ekspositoris, tugas dikumpulkan kemudian dianalisis sesuai indikator penelitian. Setelah data terkumpul, dilakukan penganalisisan data dengan langkah sebagai berikut ini. Pertama, mengidentifikasi hasil lembaran kerja siswa, apakah yang ditulis siswa tergolong paragraf narasi ekspositoris atau tidak. Kedua, membaca dan memeriksa hasil paragraf narasi ekspositoris siswa. Ketiga, pemberian skor terhadap hasil tulisan paragraf ekspositoris siswa dengan memperhatikan kesesuaian ciri-ciri paragraf narasi ekspositoris yaitu memperluas pengetahuan, menyampaikan informasi, penalaran dan bahasa lebih condong kebahasa informatif. Keempat, mengubah skor mentah menjadi nilai, Kelima, menafsirkan nilai yang diteliti berdasarkan rata-rata hitung, Keenam, mengkonversikan nilai ke dalam patokan persentase skala 10, Ketujuh,
5 membahas hasil analisis data. Kedelapan, menyimpulkan hasil deskipsi data. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Distribusi Kemampuan Menulis Siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Secara Umum media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh 76,11%, tergolong Baik (B) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 76-85% pada skala 10. Secara keseluruhan, untuk keempat unsur dalam menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual skor terendah yang diperoleh siswa adalah 6 dan skor tertinggi adalah 11. Secara lengkap perolehan skor kemampuan siswa dalam menulis paragraf narasi visual adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 3 orang. Kedua, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 4 orang. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 1 orang, keempat, siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 6 orang, kelima, siswa yang memperoleh skor 10 berjumlah 10 orang dan keenam, siswa yang memperoleh skor 11 berjumlah 6 orang. 2. Distribusi Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam Memperluas Pengetahuan (indikator 1) media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian (indikator 1) diperoleh rata-rata 71,11% dan tergolong Lebih dari Cukup (LC) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 66-75% pada skala 10. Kualifikasi kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan untuk memperluas pengetahuan indikator 1 menurut skala 10. Hasil konversi skala 10 tersebut, kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam menulis paragraf media visual, dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu (1) Sempurna (S)
6 sebanyak 11 orang (36,67%), (2) Lebih Dari Cukup (LC) sebanyak 12 orang (40,00%) dan (3) Kurang sekali (Ks) sebanyak 7 orang (23,33%). 3. Distribusi Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam Menyampaikan Informasi Mengenai Suatu Kejadian (Indikator 2) media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian (indikator 2) diperoleh rata-rata sebesar 75,55 dan tergolong Lebih dari Cukup (LC) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 66-75% pada skala 10. Kualifikasi kemampuan menulis paragraf narasi visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian indikator 2 (menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian) menurut skala 10. Berdasarkan pedoman konversi skala 10 tersebut, kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam menulis paragraf media visual, dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu (1) Sempurna (S) sebanyak 16 orang (53,33%), (2) Lebih Dari Cukup (LC) sebanyak 6 orang (20,0%) dan (3) Kurang sekali (Ks) sebanyak 8 orang (26,67%). 4. Distribusi Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Menggunakan Penalaran untuk Mencapai Kesepakatan Rasional (Indikator 3) media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional (indikator 3) diperoleh rata-rata sebesar 67,78% dan tergolong lebih dari cukup (LC) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 66-75% pada skala 10. Kualifikasi kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 (Penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional) menurut skala 10. Berdasarkan pedoman konversi skala 10 tersebut, kemampuan siswa dalam menggunakan
7 penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional dalam menulis paragraf narasi visual, dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (1) Sempurna (S) sebanyak 11 orang (36,67%), Lebih dari cukup (LC) sebanyak 9 orang (30,00%) dan (3) kurang sekali (Ks) sebanyak 10 orang (33,33%). 5. Distribusi Kemampuan Menulis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan dalam Menggunakan Bahasa yang Informatif dengan Titik Berat pada Pengguna Kata-Kata Denotatif (Indikator 4) media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan bahasa yang informatif dengan titik berat, pada pengguna katakata denotatif (indikator 4) diperoleh rata-rata sebesar 90,00% dan tergolong Baik Sekali (BS) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 86-95% pada skala 10. Kualifikasi kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 4 (menggunakan bahasa yang informatif dengan titik berat, pada pengguna kata-kata denotatif) menurut skala 10. Berdasarkan pedoman konversi skala 10 tersebut, kemampuan siswa dalam menggunakan Penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional dalam menulis paragraf narasi visual, dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (1) Sempurna (S) sebanyak 21 orang (70,00%) dan (2) lebih dari cukup (LC) sebanyak 9 orang (30,00%). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragraf narasi visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan adalah baik (B) dengan rata-rata penguasaan 76,11. Kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris dengan berbantuan media visual siswa kelas X SMA Negeri 1 Lunang Kabupaten Pesisir Selatan ditinjau dari (1) memperluas pengetahuan tergolong lebih dari cukup (LC) dengan rata penguasaan siswa 71,110, (2) menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa
8 75,55, (3) penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional tergolong lebih dari cukup (LC) dengan rata-rata penguasaan siswa 68,78 dan (4) menggunakan bahasa yang informatif dengan titik berat, pada pengguna kata-kata denotatif tergolong baik sekali (BS) dengan ratarata penguasaan siswa 90,0. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Buku Ajar). Padang: UNP. Anitah, Sri W. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi (Komposisi Lanjutan II). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Suatu Pendekatan Baru). Ciptat: Gaung Persada Press Nurudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press. Tarigan, Henry Guntur. 2011. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yunus, Muhammad dan Suparno. 2010. Ketarampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka