KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

Transkripsi

1 KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK Skills students transform interviews into narrative text based on the suitability of the content to be more than enough qualifications, with an average of Skills students transform interviews into narrative text based on qualifying sentence coherently more than enough, with an average of 75. Skills students transform interviews into narrative text based on qualifications diction is good, with an average of Skills students transform interviews into narrative text based on qualifications EYD enough, with an average of The average ability of students to change text into narrative interview was more than enough in qualifying, with a value of A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pengajaran keterampilan berbahasa bertujuan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran menulis dalam bahasa Indonesia erat kaitannya dengan pembelajaran membaca. Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran keterampilan penggunaan bahasa Indonesia dalam bentuk tertulis. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan gagasan serta pikiran kepada orang lain untuk mencapai tujuan. Melalui kegiatan menulis seseorang dapat menggambarkan maksud dan mengeluarkan imajinasinya 1

2 sehingga maksud tersebut dapat disampaikan. Peristiwa atau kisah yang disajikan dalam karangan narasi Keterampilan yang dapat meningkatkan pemahaman diperlukan dalam menulis mencakup keterampilan dalam penggunaan kalimat efektif, pembentukan, dan pemilihan kata. Melalui keterampilan pembaca terhadap peristiwa yang disajikan dalam tulisan. Menarasikan teks wawancara termasuk salah satu keterampilan menulis dengan tersebut memungkinkan mengubah kalimat langsung seseorang dapat menulis dengan baik. Mengingat kemampuan menulis sebagai kemampuan dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung dalam bentuk cerita. yang penting, maka siswa di Wawancara sebagai sekolah diharapkan mampu menulis. Secara umum terdapat 5 jenis tulisan yaitu (1) narasi, (2) eksposisi, (3) persuasi, (4) argumentasi,dan (5) deskripsi. Karangan narasi adalah jenis karangan yang menyajikan suatu peristiwa atau kisah secara kronologis melalui penataan jalan cerita/alur secara menarik. suatu alat yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi tentang suatu hal yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan antara pewawancara dengan narasumber. Hasil wawancara lisan dapat diubah dan disajikan dalam bentuk tulisan yang disebut dengan teks 2

3 wawancara. Teks wawancara sebagai bentuk penyajian informasi yang berupa tanya jawab secara tertulis yang diperoleh dari kegiatan menjadi kalimat tidak langsung, mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi, dan mampu menyunting narasi sendiri atau teman. wawancara. Materi mengenai Hasil belajar siswa dalam menarasikan teks wawancara ini terdapat dalam pembelajaran di sekolah, khususnya di kelas VII semester II. Pelajaran menarasikan teks wawancara ini merupakan aspek menulis, terdapat pada standar kompetensi 9, yaitu menulis belum maksimal, karena terlihat dari latihan siswa yang nilainya masih di bawah KKM, yaitu di bawah 70. Peneliti memilih melakukan penelitian di sekolah MTs swasta Sawahlunto kota Sawahlunto tahun pelajaran 2012/2013. Peneliti memilih mengungkapkan informasi kelas VII untuk dijadikan dalam bentuk narasi dan pesan singkat. Kompetensi dasar 12.1 populasi, karena berdasarkan kurikulum kelas VII yang yaitu menarasikan teks mempelajari keterampilan wawancara. Indikator dalam kompetensi dasar ini adalah menulis dengan mengubah teks wawancara menjadi narasi. mampu mengubah kalimat Dengan banyaknya langsung dalam wawancara latihan pembelajaran menulis, 3

4 diharapkan keterampilan siswa dalam menulis lebih meningkat. pendidikan mulai dari PAUD hingga Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, diperlukan Berdasarkan hasil pembelajaran menulis yang menarik bagi siswa untuk wawancara dan diskusi nonformal dengan guru mata memaksimalkan kemampuan pelajaran Bahasa Indonesia yang siswa dalam keterampilan mengajar di kelas VII MTs menulis. Penelitian ini swasta Sawahlunto, pada mendeskripsikan kemampuan umumnya siswa kelas VII MTs siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi. Penelitian ini dilakukan di MTs swasta Lunto Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto Tahun Ajaran 2012/2013, sebelumnya belum ada yang swasta Lunto dalam menulis masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya minat serta pemahaman siswa dalam menulis. Bertolak dari permasalahan tersebut penelitian melakukan penelitian di MTs ini penting untuk dilakukan Lunto. MTs swasta Sawahlunto berada di bawah yayasan pesantren Ababil Lunto yang didirikan padatahun Sekarang yayasan pesantren Ababil Lunto telah membuka dengan judul Kemampuan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Siswa Kelas VII semester II MTs swasta Sawahlunto Tahun Pelajaran 2012/2013 karena menulis 4

5 narasi digunakan untuk menyampaikan uraian yang Swasta Sawah Lunto tahun pelajaran 2012/2013. mengutamakan rangkaian atau Populasi adalah tahapan jalannya sebuah peristiwa serta mengungkapkan isi cerita. keseluruhan subjek penelitian, semua elemen yang berada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi merupakan wilayah generalisasi B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis kuantitatif digunakan karena penelitian ini yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu untuk dipelajari dan diambil menggunakan angka, mulai dari kesimpulannya. Apabila pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua hasilnya (Arikunto, 2002: 10). sehingga penelitiannya Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlahnya besar, untuk mendeskripsikan dapat diambil antara 10-15% Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII semester II MTs atau 20-25% atau lebih, tergantung kemampuan peneliti (Arikunto, 2006: 134). 5

6 Populasi dalam penelitian C. HASIL PENELITIAN ini adalah siswa kelas VII MTs Berdasarkan penelitian swasta Sawahlunto yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas VII yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah 42 orang. Siswa laki-laki terdiri dari 18 orang dan siswa perempuan 24 orang. Siswa terbagi menjadi dua kelas, yaitu siswa kelas VII A sebanyak 21 orang, VII B sebanyak 21 orang. Populasi kurang dari 100 orang, sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi. Berdasarkan uraian di atas,dengan demikian penelitian ini termasuk penelitian populasi karena mengambil keseluruhan populasi untuk dijadikan sampel penelitian. dan analisis yang dilakukan penulis, siswa kelas VII MTs Swasta Sawahlunto telah mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi sesuai dengan indikator penilaian. kemampuan yang diperoleh siswa dalam menjadi narasi dengan kesesuaian isi, berada pada kualifikasi lebih dari cukup, dengan rata-rata Perolehan skor tertinggi 5 dan skor terendah 2,5. Secara lengkap keterampilan siswa menjadi narasi berdasarkan kesesuaian isi sebagai berikut: (1) skor 5 sebanyak 4 orang (10,53%), (2) skor 4,5 sebanyak 6

7 9 orang (23.68%), (3) skor 4 sebanyak 4 orang (10,53%), (4) skor 3,5 sebanyak 10 orang sebanyak 3 orang (7,89%), (5) skor 2,5 sebanyak 2 orang (5,26%). (26,31%), (5) skor 3 sebanyak 3 Kemampuan yang orang (7,89%), (6) skor 2,5 sebanyak 8 orang (21,05%). diperoleh siswa dalam Kemampuan yang menjadi narasi berdasarkan diperoleh siswa dalam menjadi narasi dengan keruntutan kalimat, berada pada kualifikasi lebih dari cukup, dengan rata-rata 75. Perolehan skor tertinggi 5 dan skor terendah 2,5. Secara lengkap keterampilan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi berdasarkan kesesuaian isi sebagai berikut: (1) skor 4,5 diksi, berada pada kualifikasi baik, dengan rata-rata 76,84. Perolehan skor tertinggi 3 dan skor terendah 2. Secara lengkap keterampilan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi berdasarkan kesesuaian isi sebagai berikut: (1) skor 3 sebanyak 6 orang (15,79%), (2) skor 2,5 sebanyak 19 orang (50%), dan (3) skor 2 sebanyak 13 orang (34,21%). sebanyak 12 orang (31.58%), Kemampuan yang (2) skor 4 sebanyak 9 orang (23,68%), (3) skor 3,5 sebanyak 12 orang (31,58%), (4) skor 3 diperoleh siswa dalam keterampilan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi 7

8 berdasarkan eyd, berada pada sebesar 70,87 berada pada kualifikasi lebih dari cukup. kualifikasi cukup, dengan ratarata 64,47. Perolehan skor tertinggi 2 dan skor terendah 1. Secara lengkap keterampilan D. KESIMPULAN Berdasarkan analisis siswa mengubah teks data dan hasil penelitian, dapat wawancara menjadi narasi disimpulkan bahwa berdasarkan kesesuaian isi sebagai berikut: (1) skor 2 sebanyak 2 orang (5,26%), (2) skor 1,5 sebanyak 18 orang (47,37%), dan (3) skor 1 sebanyak 18 orang (47,37%). Berdasarkan hasil keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII semester II MTs swasta Sawah Lunto Tahun Pelajaran 2012/2013 tergolong lebih dari cukup, dengan ratarata penguasaan siswa 73,41. penelitian yang telah dilakukan, tes kemampuan siswa menjadi narasi siswa kelas VII semester II MTs swasta Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah sampel 38 orang. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa (1) keterampilan siswa menjadi narasi dengan kesesuaian isi tergolong pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-rata 73,94 (2) 8

9 keterampilan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan keruntutan kalimat tergolong pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai ratarata 75 (3) keterampilan siswa menjadi narasi dengan diksi yang sesuai tergolong pada kualifikasi baik dengan nilai rata-rata 80,25 (4) keterampilan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan eyd tergolong pada kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata 64,47. E. KEPUSTAKAAN Abdurahman dan Ellya Ratna Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahan Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP. Arief dan Munaf Pengajaran Keterampilan Berbicara. Padang: UNP. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia. Kusmayadi, Ismail Menulis dengan hati, membangun motivasi menulis.bandung: PT. Pribumi Mekar. Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Salmidarnis Kemampuan Siswa dalam Menggunakan Konfiks pada Karangan Narasi kelas VIII Semester I MTsN Kota Solok Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Skripsi. Solok: Universitas Mahaputera Muhammad Yamin. Semi, Atar Menulis efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Djago Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 9

10 Tarigan, Hendri Guntur Menulis. Bandung: Angkasa. Thahar, Haris Effendi Menulis kreatif. Padang: UNP Press. Solok dalam Menulis Karangan Narasi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Skripsi. Solok: Universitas Mahaputera Muhammad Yamin. Yulmida Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP 2 Kota 10