KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Transkripsi

1 KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAYANG JURNAL ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) INDAH WULANDARI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

2 KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPEATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAYANG Indah Wulandari 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Harry Andheska 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK This research is motivated by the students' interest in narrative writing skills are still low. Problems encountered is the difficulty students in expressing ideas or his mind in the form of expository writing, students' difficulty in determining the characteristics of narrative essays, students' difficulties in distinguishing narrative essay examples. This is due to the teachers not on the use of learning methods. This study aimed to describe the narrative expository essay writing skills using cooperative learning model CIRC class VII SMP Negeri 2 Bayang. This type of research is a quantitative study using descriptive methods. The study population was a class VII student of SMP Negeri 2 Imagine the academic year 2012/2013. Number of students, the population in this study were 210 students, which is scattered in seven classes. The sample was 32 people (15% x number of population per class). The data obtained in this study by giving a test to the students. The results can be seen the following things. First, the ability of students to write an expository essay narrative using cooperative learning model (CIRC) class VII student of SMP Negeri 2 Bayang for Indicator 1 (written language to expand knowledge) are at sufficient qualifications (C) with an average of students' abilities. Second, Indicator 2 (conveying information about an event in chronological order) is more than enough in qualifying (LDC) with an average of students' abilities. Third, Indicator 3 (the language used is more likely to kebahasa informative with emphasis on the use of denotative words) are on qualified enough (C) with an average of students' abilities. Based on the research that has been conducted on the ability of narrative expository essay writing using cooperative learning model (CIRC) class VII student of SMP Negeri 2 Bayang, it can be concluded that the ability to write narrative expository essay using cooperative learning model (CIRC), a student of class VII SMP Negeri 2 Imagine obtaining an average of 63.81, is in the range % qualified enough (C). The study is expected to be Indonesian teacher at SMP Negeri 2 shadow to enhance students' understanding back narrative expository essay. Key words : Narrative Expository Essay Writing Ability

3 PENDAHULUAN Pada hakikatnya keterampilan menulis adalah kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seseorang pemakai bahasa melalui bahasa tulis. Dengan menulis seseorang bisa mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaannya ke dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis sudah mulai diajarkan sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi, tetapi tidak semua anak bisa mengungkapkan pikiran, ide-ide dalam bentuk tulisan. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan itu harus dikuasai siswa dijenjang pendidikan. Menurut Tarigan (2008:22) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Bayang, diperoleh informasi bahwa minat siswa dalam kemampuan menulis narasi masih rendah. Masalah yang ditemui adalah siswa kesulitan dalam menuangkan ide-ide atau pikiranya ke dalam bentuk tulisan ekspositoris, siswa kesulitan dalam menentukan ciri-ciri karangan narasi, siswa kesulitan dalam membedakan contoh-contoh karangan narasi. Hal ini disebabkan oleh guru belum tepat dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu strategi yang cocok digunakan yaitu model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Menurut Suyatno (2009:52), CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif (kelompok). Model pembelajaran CIRC ini melibatkan siswa aktif dalam strategi pembelajaran. Menurut Uno dan Mohamad (2011:77), strategi pembelajaran siswa aktif adalah siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Model yang penulis gunakan dalam menulis adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Dengan kooperatif tipe CIRC, siswa termotivasi

4 dalam pembelajaran keterampilan menulis khususnya menulis karangan narasi. Keraf (2007: ) menyatakan bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Karangan narasi dibedakan atas dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Dalam penelitian ini penulis batasi pada narasi ekspositoris. Berdasarkan masalah tersebut, penulis perlu mengetahui kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan kooperatif tipe CIRC siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang. Adapun alasan penulis kooperatif tipe CIRC karena dalam pelaksanaan model ini siswa dapat aktif dalam kelompok. Dengan adanya model pembelajaran diharapkan agar siswa mudah menggunakan metode yang penulis ajarkan. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Selanjutnya Nazir (2009:54) menyatakan tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 210 siswa, yang tersebar dalam tujuh kelas. Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu kemampuan menulis karangan narasi dengan kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes kepada siswa. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis karangan narasi dengan

5 kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). HASIL PENELITIAN 1. Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang secara Umum Kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu (1) Kualifikasi Baik Sekali (BS) ada 3 orang (9,38%), (2) Kualifikasi Baik (B) ada 3 orang (9,38%), (3) Kualifikasi Lebih dari Cukup (LDC) ada 10 orang (31,25%), (4) Kualifikasi Cukup (C) ada 7 orang (21,88%), (5) Kualifikasi Hampir Cukup (HC) ada 5 orang (15,63%), (6) Kualifikasi Kurang Sekali (KS) ada 4 orang (12,5%). Untuk lebih lanjut kemampuan menulis karangn narasi dengan kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Pengelompokkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe (CIRC) Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang No Tingkat Kualifikasi Frekuensi Persentase Penguasaan % Sempurna (S) % Baik 3 9,38% Sekali (BS) % Baik (B) 3 9,38% % Lebih dari 10 31,25% Cukup (LDC) % Cukup (C) 7 21,88% % Hampir 5 15,63% Cukup (HC) % Kurang (K) % Kurang 4 12,5% Sekali (KS) % Buruk (BR) % Buruk Sekali (BRS) Jumlah %

6 Berdasarkan tabel di atas, kemampuan menulis karangan narasi dengan kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang, dapat digambarkan dalam histrogram berikut ini. Rata-rata hitung kemampuan menulis karangan narasi dengan kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk tulisan yang dapat memperluas pengetahuan (Indikator 1) sebesar 63,75 berentangan 56-65% cukup (C). Karangan yang terdapat dalam tulisan itu berupa fakta, jelas, logis dan efektif. Munurut Arifin dan Tasai (2004:89--90) kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, dari Histrogram 1 Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan karangan siswa juga terdapat kelogisan bahasa. Selanjutnya, menurut Arifin dan Model Pembelajaran (CIRC) Tasai (2004:97) kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal PEMBAHASAN a. penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. K emampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model b. K Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) emampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang dengan Menggunakan Model untuk Indikator 1 (berupa tulisan yang dapat memperluas pengetahuan) Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang

7 untuk Indikator 2 (menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian secara kronologis) Rata-rata hitung kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian secara kronologis (Indikator 2) sebesar 66,88 berada pada rentangan 67-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Salah satu bentuk pengembangan tulisan adalah dengan susunan kronolgis atau sesuai dengan urutan waktu kejadian. Karangan yang ditulis siswa telah tersusun dengan kejadian secara kronologis atau retetan waktu. Menurut Keraf (2004:170) awal dan akhir sebuah narasi adalah saat-saat yang menandai tahap-tahap perubahan, baik perubahan berupa proses mulai berlangsung, maupun perubahan berupa proses itu berhenti. Suatu peristiwa minsalnya berlangsung dari proses A ke Z. Titik A merupakan awal peristiwa, dan titik Z merupakan akhir peristiwa. Setiap titik atau proses diantaranya, juga berlangsung dalam suatu urutan waktu yang teratur. c. K emampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk Indikator 3 (bahasa yang digunakan lebih cenderung kebahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif) Rata-rata hitung kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk bahasa yang digunakan lebih cenderung kebahasa informatif dengan titik berat pada pengugunaan kata-kata denotatif (Indikator 3) sebesar 56,25 berentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C). Karangan yang ditulis siswa lebih cenderung ke bahasa informatif dengan titik beratkan pada penggunaan kata-kata denotatif. Ermanto dan Emidar (2009:222) tipe informasi denotatif (tersurat) adalah informasi yang dinyatakan oleh kata, kalimat yang sesungguhnya atau semestinya. Informasi denotatif ini dapat juga dipahami sebagai informasi yang logis dinyatakan oleh kata sesuai dengan makna leksikal di dalam kamus.

8 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang memperoleh rata-rata sebesar 63,81, berada pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup (C). Nilai yang diperoleh berkisar , artinya nilai terendah 33 dan yang tertinggi 93. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC), untuk tulisan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca (indikator 1) diperoleh nilai dengan rata-rata 63,75, berada pada rentangan 56-65% kualifikasi cukup (C). Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan kooperatif tipe (CIRC), untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian secara kronologis (indikator 2) diperoleh nilai dengan rata-rata 66,88 berada pada rentangan 66-75% berkualifikasi lebih dari cukup (LDC). Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC), untuk bahasa yang digunakan lebih cenderung kebahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif (indikator 3) diperoleh nilai dengan rata-rata 56,25 berkualifikasi cukup (C).

9 KEPUSTAKAAN Arifin, E Zaenal dan Tasai, S Amran Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta: Akademika Presssindo. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ermanto dan Emidar Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press. Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Nazir, Moh Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia. Semi, M Atar Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Hendri Guntur Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Suyatno Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: Bumi Aksara.