BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Belajar Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. Sekolah : SD Negeri Ngurensiti 02

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dimulai dari tahap pra siklus dilakukan dari Sabtu, 1 September 2012 pukul 07.00-08.10 mata pelajaran MATEMATIKA dengan materi Menggunakan Faktor Prima untuk menentukan FPB dan KPK di kelas V SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Hasil lembar observasi guru, observasi murid serta hasil tes formatif, dan seperti tersebut di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Hasil belajar siswa Pra Siklus No Kriteria Jumlah siswa Persentase 1. 65 6 30% 2. Tidak < 65 14 70% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perbedaan skor tes terendah sebesar 50 dan skor tes tertinggi sebesar 80, sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 63. Siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 6 siswa dan yang tidak tuntas 14 siswa dengan tingkat persentase 30% dan Tidak 70% sesuai dengan KKM 65 Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.1

Diagram 4.1 Distribusi Hasil belajar siswa Pra Siklus 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum 4.2 Deskripsi Siklus I 4.2.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ini peneliti lakukan pada tanggal, 7 Oktober 2012 atas saran dan masukan dari teman sejawat yang dalam pengamatan pada pembelajaran sebelumnya masih terdapat banyak kekurangan dan perbaikan pembelajaran di siklus ini difokuskan pada permasalahan: 1 Memperbaiki skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. 2 Menjelaskan materi secara sistematis dan jelas serta penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga materi pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa. 3 Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 4 Pemberian motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran ini sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti dan dibantu teman sejawat dengan cara mengisi lembar pengamatan yang sudah disediakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan 3 kali pertemuan bertempat di SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Guru melaksanakan pembelajaran siklus I sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kegiatan yang disusun dan dilaksanakan mulai Kegiatan Awal, Kegiatan Inti dan Kegiatan Akhir. 4.2.2.1. Pertemuan I Guru mengimplementasikan RPP yang sudah disusun guru bersama teman sejawat. Dalam RPP pertemuan I dengan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.sedangkan tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memahami konsep menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan FPB dan KPK. Pada kegiatan ini ternyata siswa kurang antusias dalam pembelajaran, dikarenakan siswa belum memahami model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Setelah pembelajaran selesai, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang mencari FPB dan KPK. Setelah itu guru memberikan Tanya jawab dan diakhiri dengan berdoa.hasil belajar pertemuan I dapat dilihat pada table 4.2

Hasil Tindakan Pertemuan 1 Tabel 4.2 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 1 No Kriteria Jumlah Persentase siswa 1. 65 6 30% 2. Tidak < 65 14 70% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel siklus 1 pertemuan 1 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 6 siswa dan yang tidak tuntas 14 siswa dengan tingkat persentase 30% dan Tidak 70% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.2 Diagram 4.2 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 1 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum

4.2.2.2. Pertemuan II Pertemuan II pada prinsipnya sama dengan pertemuan I yang membedakan pada materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan II materi yang dibahas mencari FPB dan KPK menggunakan faktorisasi prima, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa adalah menyelesaikan permasalahan tentang FPB dab KPK dalam kehidupan sehari-hari Contoh : tiga anak mempunyai jadwal les tenis yang berbeda. Anisa setiap 3 hari sekali, Dhimas setiap 4 hari sekali, Adi setiap 5 hari sekali. Pada hari keberapa mereka akan les tenis secara bersama-sama? Sedangkan yang menjadi tujuan pembelajaran adalah siswa mampu menyeleasikan permasalahan tentang FPB dan KPK.pada akhir pembelajaran siswa denagn bimbingan guru menulis kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru menegaskan kesimpulan tentang meyelesaikan FPB dan KPK. Hasil belajar pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 4.3 Pertemuan 2 Tabel 4.3 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 2 No Kriteria Jumlah siswa Persentase 1. 65 7 35% 2. Tidak < 65 13 65% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 1 pertemuan 2 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 7 siswa dan yang tidak tuntas 13 siswa dengan tingkat persentase 35% dan Tidak 65% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.3

Diagram 4.3 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 2 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum 4.2.2.3. Pertemuan III Pertemuan III pada prinsipnya sama dengan pertemuan II yang membedakan pada materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan III materi yang dibahas mencari KPK dan FPB dengan soal cerita, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa adalah Melakukan percobaan menggunakan benda disekitar untuk membangun pemikiran siswa mengenai konsep FPB dan KPK, Misalnya dalam membagi 20 koin seratus dan 25 koin lima ratus sama rata membutuhkan berapa wadah? Berapakah jumlah masing-masing koin pada setiap wadahnya? (konsep FPB) atau menghitung jadwal keberangkatan kereta api kapan kedua kereta itu dapat pergi sama-sama? (konsep KPK). Sedangkan yang menjadi tujuan pembelajaran adalah siswa mampu memahami konsep mencari FPB dan KPK pada soal cerita.pada akhir pembelajaran siswa denagn bimbingan guru menulis kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru menegaskan kesimpulan tentang meyelesaikan FPB dan KPK. Hasil belajar pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 4.4

Pertemuan 3 Tabel 4.4 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 3 No Kriteria Jumlah Persentase siswa 1. 65 8 40% 2. Tidak < 65 12 60% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 1 pertemuan 3 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 8 siswa dan yang tidak tuntas 12 siswa dengan tingkat persentase 40% dan Tidak 60% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.4 Diagram 4.4 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 pertemuan 3 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum

4.2.3 Pengamatan Siklus 1 Tabel 4.5 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 No Kriteria Jumlah Persentase siswa 1. 65 8 40% 2. Tidak < 65 12 60% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel siklus 1 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 8 siswa dan yang tidak tuntas 12 siswa dengan tingkat persentase 40% dan Tidak 60% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.5 Diagram 4.5 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 1 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum

4.2.4 Refleksi Siklus I Dalam skenario perbaikan pembelajaran untuk materi Menggunakan Faktor Prima untuk menentukan FPB dan KPK dapat disampaikan secara sistematis, keaktifan siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan metode dapat membangkitkan daya pikir siswa sehingga pencapaian prestasi siswa meningkat. Ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan guru dari 20 siswa 12 anak yang belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Oleh Karena itu proses perbaikan pembelajaran ini akan peneliti lanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II sampai semua siswa mencapai nilai ketuntasan maksimal (100%). 4.3 Diskripsi Hasil Siklus II 4.3.1. Perencanaan Tindakan Perencanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus II ini peneliti lakukan pada tanggal, 13 Oktober 2012 atas saran dan masukan dari teman sejawat yang dalam pengamatan pada pembelajaran sebelumnya masih terdapat banyak kekurangan dan perbaikan pembelajaran di siklus ini difokuskan pada permasalahan: 1 Memperbaiki skenario pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. 2 Menjelaskan materi secara sistematis dan jelas serta penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga materi pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa. 3 Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 4 Pemberian motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran ini sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti dan dibantu teman sejawat dengan cara mengisi lembar pengamatan yang sudah disediakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan 3 kali pertemuan bertempat di SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Guru melaksanakan pembelajaran siklus II sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kegiatan yang disusun dan dilaksanakan mulai Kegiatan Awal, Kegiatan Inti dan Kegiatan Akhir. 4.3.2.1. Pertemuan I Guru mengimplementasikan RPP yang sudah disusun guru bersama teman sejawat. Dalam RPP pertemuan I dengan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.sedangkan tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memahami konsep menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan FPB dan KPK. Pada kegiatan ini ternyata siswa kurang antusias dalam pembelajaran, dikarenakan siswa belum memahami model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Setelah pembelajaran selesai, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang mencari FPB dan KPK. Setelah itu guru memberikan Tanya jawab dan diakhiri dengan berdoa.hasil belajar pertemuan I dapat dilihat pada table 4.6

Pertemuan 1 Tabel 4.6 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 1 No Kriteria Jumlah siswa Persentase 1. 65 7 35% 2. Tidak < 65 13 65% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 2 pertemuan 1 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 7 siswa dan yang tidak tuntas 13 siswa dengan tingkat persentase 35% dan Tidak 65% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.6 Diagram 4.6 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 1 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum

4.3.2.2. Pertemuan II Pertemuan II pada prinsipnya sama dengan pertemuan I yang membedakan pada materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan II materi yang dibahas mencari FPB dan KPK menggunakan faktorisasi prima, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa adalah menyelesaikan permasalahan tentang FPB dab KPK dalam kehidupan sehari-hari Contoh : tiga anak mempunyai jadwal les tenis yang berbeda. Anisa setiap 3 hari sekali, Dhimas setiap 4 hari sekali, Adi setiap 5 hari sekali. Pada hari keberapa mereka akan les tenis secara bersama-sama? Sedangkan yang menjadi tujuan pembelajaran adalah siswa mampu menyeleasikan permasalahan tentang FPB dan KPK.pada akhir pembelajaran siswa denagn bimbingan guru menulis kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru menegaskan kesimpulan tentang meyelesaikan FPB dan KPK. Hasil belajar pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 4.7 Pertemuan 2 Tabel 4.7 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 2 No Kriteria Jumlah siswa Persentase 1. 65 10 50% 2. Tidak < 65 10 50% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 2 pertemuan 2 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 10 siswa dan yang tidak tuntas 10 siswa dengan tingkat persentase 50% dan Tidak 50% Sehingga langkah perbaikan

pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.7 Diagram 4.7 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 2 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum 4.3.2.3. Pertemuan III Pertemuan III pada prinsipnya sama dengan pertemuan II yang membedakan pada materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan III materi yang dibahas mencari KPK dan FPB dengan soal cerita, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa adalah Melakukan percobaan menggunakan benda disekitar untuk membangun pemikiran siswa mengenai konsep FPB dan KPK, Misalnya dalam membagi 20 koin seratus dan 25 koin lima ratus sama rata membutuhkan berapa wadah? Berapakah jumlah masing-masing koin pada setiap wadahnya? (konsep FPB) atau menghitung jadwal keberangkatan kereta api kapan kedua kereta itu dapat pergi sama-sama? (konsep KPK). Sedangkan yang menjadi tujuan pembelajaran adalah siswa mampu memahami konsep mencari FPB dan KPK pada soal cerita.pada akhir pembelajaran siswa denagn bimbingan guru menulis kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru menegaskan kesimpulan tentang meyelesaikan FPB dan KPK. Hasil belajar pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 3.3

Pertemuan 3 Tabel 4.8 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 3 No Kriteria Jumlah Persentase siswa 1. 65 12 60% 2. Tidak < 65 8 40% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 2 pertemuan 3 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa hanya 12 siswa dan yang tidak tuntas 8 siswa dengan tingkat persentase 60% dan Tidak 40% Sehingga langkah perbaikan pembelajaran mutlak diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.8 Diagram 4.8 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 pertemuan 3

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum 4.3.3 Pengamatan Siklus 2 Tabel 4.9 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2 No Kriteria Jumlah Persentase siswa 1. 65 18 90% 2. Tidak < 65 2 10% Jumlah 20 100% Berdasarkan table siklus 2 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dari 20 siswa 18 siswa dan yang tidak tuntas 2 siswa dengan tingkat persentase 90% dan Tidak 10% Sehingga tidak diperlukan ke siklus berikutnya diperlukan dan nilai persentase dapat ditunjukan dengan diagram 4.9 Diagram 4.9 Distribusi Hasil belajar siswa Siklus 2

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Belum Belum 4.3.4 Refleksi Siklus II Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini materi pelajaran disampaikan secara urut, jelas dan sistematis. Metode Kooperatif Jigsaw yang diterapkan dalam pembelajaran sangat membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari terutama bagi siswa-siswa yang kurang dalam penerimaan pelajaran dapat lebih termotivasi dan tertarik mengikuti pembelajaran. Dengan adanya perubahan dalam pembelajaran siklus II yang lebih menyenangkan, maka pada akhir pembelajaran dalam hal ketuntasan sudah mencapai nilai ketuntasan yaitu 90%. Dari 20 siswa hanya 2 anak yang belum tuntas. Dengan demikian hasil yang diperoleh pada akhir siklus II sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pada tujuan perbaikan pembelajaran. 4.4 Hasil Diskripsi Penelitian 4.2.1 Hasil Belajar Siswa Table 5.0 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Kriteria Kondisi awal Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Siswa Siswa Siswa 6 30% 8 40% 18 90% Tidak 14 70% 12 60% 2 10% Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Berdasarkan tabel hasil belajar siswa mulai kondisi awal, siklus I dan siklus 2 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mengalami peningkatan mulai dari kondisi awal 6 siswa, Siklus I 8 siswa dan Siklus II 18 siswa dengan persentase kondisi awal 30%, Siklus I 40% dan Siklus II 90% sedangkan yang tidak tuntas mengalami penurunan mulai kondisi awal 14 siswa, Siklus I 12 siswa dan Siklus II 2 siswa dengan tingkat persentase kondisi awal 70%, Siklus I 60% dan Siklus II 10% Sehingga penelitian ini sudah memenuhi harapan yaitu nilai sebagian siswa di atas KKM sehingga tidak perlu dilanjutkan ke Siklus berikutnya Selanjutnya jika digambarkan dalam bentuk diagram, maka perbandingan prosentase ketuntasan belajar tiap siklus adalah sebagai berikut Diagram 5.0 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Belum 4.2.2 Hasil observasi Pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebagian besar telah memenuhi harapan peneliti, salah satunya adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas V

semester 1 SD 6 Gondangmanis kecamatan Bae Kabupaten Kudus tahun ajaran 2012/2013,hasil observasi tentang aspek yang dinilai diantaranya : Siap menerima pelajaran, Mau bekerja sama mengerjakan tugas kelompok, Aktif mencatat materi pelajaran, Memperhatikan penjelasan guru, Mau bertanya kepada guru jika tidak/belum paham, Mau menjawab pertanyaan guru, Membantu teman yang tidak bisa, Mau mendemonstrasikan hasil kerjanya di depan kelas, Menunjukkan gairah dalam mengajar/belajar, Mengerjakan tugas yang diberikan guru, Disiplin dalam mengikuti pembelajaran, Hormat pada guru dan sopan, menunjukakan prosentasi 75% itu berarti hasil penelitian ini sesuai dengan harapan peneliti. Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw, dan sebelum peneliti melakukan pelaksanaanya, terlebih dahulu peneliti membuat salah satunya Rencana Pelaksanaa Pembelajaran. Pelaksanaa penelitian ini telah sesuai dengan langkah-langkah Reencana Pelaksanaan Pembelajaran belajaran yang dibuat peneliti, adapun langkah-langkah pembelajaran yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut : SIKLUS I Sebelum melakukan pelaksanaan terlebih dahulu peneliti melakukan perencanaan a. Perencanaan Perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ini peneliti lakukan pada tanggal, 7 Oktober 2012 atas saran dan masukan dari teman sejawat yang dalam pengamatan pada pembelajaran sebelumnya. Kemudian peneliti melakukan Pelaksanaan sebanyak tiga pertemuan seperti di lembar lampiran A. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) 1. Berdoa. 2. Mengecek kehadiran siswa. 3. Appersepsi: - Memberikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK 4. Memberikan pengantar tentang materi yang akan dipelajari. B. Kegiatan Inti (45 Menit) 1. Siswa membaca materi tentang Penggunaan KPK dan FPB untuk memecahkan masalah sehari-hari

2. Siswa merespon penjelasan guru dengan tanya jawab tentang materi Penggunaan KPK dan FPB untuk memecahkan masalah sehari-hari yang telah dibaca. 3. Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4. 4. Tiap siswa dalam tim diberi materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil. 5. Tiap siswa dalam tim membaca materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil yang ditugaskan. 6. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian bab yang sama bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan bagian tugas mereka. 7. Setelah selesai tiap anggota tim kembali kekelompoknya masing-masing dan mengajak teman satu tim mereka tentang materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil yang dikuasai. 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 9. Guru menanggapi jawaban siswa dengan informasi yang benar. C. Kegiatan Penutup (15 Menit) 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar. 2. Guru membagi soal-soal formatif. 3. Tindak lanjut. - Pemberian tugas rumah. 4. Refleksi b. Observasi Pelaksaan observasi yang dilakukan oleh guru dan dibantu teman sejawat dalam proses perbaikan pembelajaran siklus I ini pada pembelajaran mengalami peningkatan dalam kegiatan siswa dan guru dari pembelajaran sebelumnya.

Keaktifan siswa sudah lebih aktif dapat dilihat dengan adanya antusias siswa yang sudah berani untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Dalam kegiatan diskusi berjalan dengan baik, ini dikarenakan adanya pemberian petunjuk yang jelas dalam pelaksanaan diskusi serta pemberian motivasi yang selalu diberikan guru pada siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari. Penggunaan media pembelajaran sudah optimal tetapi untuk penerapan metode pembelajaran masih kurang sesuai meskipun sudah ada peningkatan. c. Refleksi Dalam skenario perbaikan pembelajaran untuk materi Menggunakan Faktor Prima untuk menentukan FPB dan KPK dapat disampaikan secara sistematis, keaktifan siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan metode dapat membangkitkan daya pikir siswa sehingga pencapaian prestasi siswa meningkat. Ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan guru dari 20 siswa 15 anak yang belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Oleh Karen itu proses perbaikan pembelajaran ini akan peneliti lanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II sampai semua siswa mencapai nilai ketuntasan maksimal (100%). SIKLUS II a. Perencanaan Dalam proses perbaikan pembelajaran siklus II ini difokuskan pada peningkatan pemahaman dan kemampuan siswa terhadap materi Menggunakan Faktor Prima untuk menentukan FPB dan KPK dengan metode Kooperatif jigsaw melalui kegiatan: - Memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai yaitu Faktor Prima untuk menentukan FPB dan KPK Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

- Pemberian latihan-latihan soal. - Langkah-langkah perbaikan pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (Rencana Perbaikan Siklus II). b. Pelaksanaan dilakukan tiga pertemuan seperti di lembar lampiran A. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) 1. Berdoa. 2. Mengecek kehadiran siswa. 3. Appersepsi: 4. Memberikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan FPB dan KPK 5. Memberikan pengantar tentang materi yang akan dipelajari. B. Kegiatan Inti (45 Menit) 1. Siswa membaca materi tentang Penggunaan KPK dan FPB untuk memecahkan masalah sehari-hari 2. Siswa merespon penjelasan guru dengan tanya jawab tentang materi Penggunaan KPK dan FPB untuk memecahkan masalah sehari-hari yang telah dibaca. 3. Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4. 4. Tiap siswa dalam tim diberi materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil. 5. Tiap siswa dalam tim membaca materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil yang ditugaskan. 6. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian bab yang sama bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan bagian tugas mereka. 7. Setelah selesai tiap anggota tim kembali kekelompoknya masing-masing dan mengajak teman satu tim mereka tentang materi faktor prima,faktorisasi prima,menentukan faktor persekutuan terbesar, dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil yang dikuasai.

8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 9. Guru menanggapi jawaban siswa dengan informasi yang benar. C. Kegiatan Penutup (15 Menit) 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar. 2. Guru membagi soal-soal formatif. 3. Tindak lanjut. 4. Pemberian tugas rumah. 5. Refleksi c. Observasi Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan guru dan teman sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan, hal yang diamati adalah kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan dalam siklus II ini untuk kegiatan siswa dan guru mengalami banyak peningkatan antara lain keaktifan siswa lebih meningkat, siswa aktif mendengarkan dan mencatat penjelasan guru serta mau membantu teman yang kesulitan dalam belajar. Kegairahan dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan diskusi yang dilakukan siswa sudah tidak ada kesulitan dan diskusi berjalan baik dan lancar. Ini semua dikarenakan siswa sudah mulai memahami materi yang dipelajari dan tugas yang diberikan. Untuk kegiatan guru juga mengalami banyak kemajuan terutama dalam penggunaan metode dan media pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, pemberian petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran serta selalu memotivasi siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan telibat aktif dalam pembelajaran. Peningkatan ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran berjalan sesuai yang

direncanakan. Instrument dan hasil pengamatan kegiatan siswa dan guru secara lengkap dapat dilihat pada lampiran lembar pengamatan. d. Refleksi Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini materi pelajaran disampaikan secara urut, jelas dan sistematis. Metode Kooperatif Jigsaw yang diterapkan dalam pembelajaran sangat membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari terutama bagi siswa-siswa yang kurang dalam penerimaan pelajaran dapat lebih termotivasi dan tertarik mengikuti pembelajaran. Dengan adanya perubahan dalam pembelajaran siklus II yang lebih menyenangkan, maka pada akhir pembelajaran dalam hal ketuntasan sudah mencapai nilai ketuntasan yaitu 90%. Dari 20 siswa hanya 2 anak yang belum tuntas. Dengan demikian hasil yang diperoleh pada akhir siklus II sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pada tujuan perbaikan pembelajaran. 4.5 Pembahasan Penelitian yang dilakukan mulai 1 oktober 2012 sampai 15 oktober 2012 selama 2 siklus yang dimana tiap siklus 3 pertemuan dan tiap pertemuan 2x35 menit dengan subyek penelitian siswa-siswi kelas 5 semester 1 SD 6 Gondangmanis kecamatan Bae Kabupaten Kudus tahun ajar 2012/2013 menghasilkan rangkuman sebagai berikut : Berdasarkan tabel hasil belajar siswa mulai kondisi awal, siklus I dan siklus 2 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mengalami peningkatan mulai dari kondisi awal 6 siswa, Siklus I 8 siswa dan Siklus II 18 siswa dengan persentase kondisi awal 30%, Siklus I 40% dan Siklus II 90% sedangkan yang tidak tuntas mengalami penurunan mulai kondisi awal 14 siswa, Siklus I 12 siswa dan Siklus II 2 siswa dengan tingkat persentase kondisi awal 70%, Siklus I 60% dan Siklus II 10% Sehingga penelitian ini sudah memenuhi harapan yaitu nilai sebagian siswa di atas KKM sehingga bisa dikatakan penelitian ini berhasil sesuai rencana.

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebagian besar telah memenuhi harapan peneliti, salah satunya adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas V semester 1 SD 6 Gondangmanis kecamatan Bae Kabupaten Kudus tahun ajaran 2012/2013,hasil observasi tentang aspek yang dinilai diantaranya : Siap menerima pelajaran, Mau bekerja sama mengerjakan tugas kelompok, Aktif mencatat materi pelajaran, Memperhatikan penjelasan guru, Mau bertanya kepada guru jika tidak/belum paham, Mau menjawab pertanyaan guru, Membantu teman yang tidak bisa, Mau mendemonstrasikan hasil kerjanya di depan kelas, Menunjukkan gairah dalam mengajar/belajar, Mengerjakan tugas yang diberikan guru, Disiplin dalam mengikuti pembelajaran, Hormat pada guru dan sopan, menunjukakan prosentasi 75% itu berarti hasil penelitian ini sesuai denganharapanpeneliti.