Hasil Belajar Prasiklus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasil Belajar Prasiklus"

Transkripsi

1 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan perbaikan penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil belajar siswa tentang bilangan prima FPB dan KPK pada siswa kelas 6 SD Negeri Pungangan 2. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa tersebut, maka penulis mengumpulkan data hasil belajar siswa. Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa dari 16 siswa hanya 5 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 32%, Jadi 11 siswa atau 68% siswa belum memahami materi (belum tuntas), padahal KKM yang ditetapkan sebesar 7. Hal tersebut dapat dilihat dalam grafik di bawah ini: 7 Hasil Belajar Prasiklus Gambar 4.1 Hasil Belajar Matematika Prasiklus Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi ini, dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil. Dari masalah tersebut yang menjadi refleksi penulis salah satunya yaitu dengan metode kerja kelompok dan dengan 23

2 24 memanfaatkan Mistar FPB, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siawa mengenai FPB dan KPK sehingga hasil belajar akan meningkat Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Tindakan pada siklus I direncanakan selama 4 jam pelajaran dengan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktunya 2 jam pelajaran selama 7 menit. Setiap kali pertemuan proses pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk kegiatan awal kurang lebih 5 menit, kegiatan inti kurang lebih 5 menit dan kegiatan akhir kurang lebih 15 menit. Pada kegiatan awal bertujuan memotivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatan awal antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan standar kompetensi yang harus dikuasai siswa, menyampaikan pola kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, mengingatkan materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam pembelajaran. Dalam setiap pertemuan pada siklus I kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati peraga Mistar FPB yang disajikan guru untuk mencarri faktor prima dan faktorisasi prima; (c) siswa bertanya jawab tentang bilangan prima,faktor prima dan faktorisasi prima; (d) secara berkelompok siswa menyelesaikan soal pada kartu masalah; (e) siswa dengan dipandu oleh guru, membahas hasil kerja kelompok dengan cara bergiliran yang diwakili oleh masing-masing kelompok; (f) siswa mengerjakan soal faktor prima pada kartu masalah; (g) bersama dengan guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa. Kegiatan akhir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakuan untuk mengakhiri satu pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan akhir antara lain merefleksi pambelajaran yang telah dilaksanakan, guru memberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan individu.

3 25 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan proses dua kali pertemuan. Pertemuan 1 dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa menyelesaikan soal pada kartu masalah; (c) siswa bertanya jawab tentang bilangan prima dan faktor prima (d) secara berkelompok siswa menentukan faktor prima dan faktorisasi prima pada kartu masalah; (e) siswa dengan dipandu oleh guru, membahas hasil kerja kelompok dengan cara bergiliran yang diwakili oleh masing-masing kelompok; (f) siswa mengerjakan soal pada kartu masalah; (g) bersama dengan guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa. Pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, sebelum pelaksanaan pertemuan kedua, maka penulis terlebih dahulu merencanakan segala sesuatu yang nantinya digunakan dalam pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua penulis melanjutkan materi pada pertemuan pertama yaitu menyampaikan materi pelajaran matematika tentang FPB.Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah dengan mengulang pembelajaran yang lalu dengan cara tanya jawab. Adapun pada pertemuan kedua ini dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati mistar FPB; (c) tanya jawab untuk menentukan FPB; (d) siswa menghitung FPB dari 3 bilangan; (e) bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok tentang FPB dari 3 bilangan; (f) guru bersama siswa mencocokkan hasil pekerjaan siswa; 3. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat/observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Dari lembar observasi tersebut didapat hasil (data terlampir) diantaranya adalah kurangnya pemberian masukan oleh guru terhadap hasil jawaban siswa, siswa yang aktif dalam kerja kelompok hanya didominasi oleh siswa yang pandai, sementara siswa yang kurang cenderung masa bodoh, sedangkan yang menjadi keberhasilan siklus I ini adalah siswa berani bertanya mengenai materi yang belum

4 26 dipahaminya, siswa kelihatan bersungguh-sungguh dalam memperhatikan pelajaran saat guru menjelaskan materi pelajaran. Pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan pembelajaran yang terakhir pada siklus I, dimana dalam pembelajarannya menekankan berbagai ulasan atau upaya dari kegagalan pada pertemuan sebelumnya. Dari hasil pengamatan tersebut maka penulis kembali berdiskusi mengenai pengoptimalan pembelajaran dengan pengamat.hasil dari diskusi tersebut dan yang menjadi refleksi pada pertemuan kedua adalah guru memberi masukan terhadap hasil jawaban siswa, dalam berdiskusi seharusnya lebih banyak siswa yang terlibat aktif tidak hanya didominasi oleh siswa yang pandai saja. Keberhasilan tindakan pada siklus I yang terdiri dari dua pertemuan adalah meningkatnya ketuntasan hasil evaluasi siswa, dimana pada kondisi awal hanya 32%. yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 31% yaitu menjadi 63% yang sudah mencapai ketuntasan belajar yaitu sejumlah 16 siswa yang mencapai ketuntasan belajar 1, dan 6 siswa yang belum tuntas. 4. Refleksi Dari data tersebut dari 1 siswa yang sudah tuntas, 6 siswa yang belum tuntas. Bila dibandingkan dengan sebelum diadakan kegiatan perbaikan sudah ada peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB yang sebelumnya hanya 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar menjadi 1 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, yaitu terjadi peningkatan sebesar 31 %. Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung hampir sebagian besar siswa cukup respon mengikuti jalannya pembelajaran, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, berani tampil untuk memaparkan hasil kerja kelompok, dan melaksanakan tugas yang diberikan secara individu. Walaupun masih ada siswa yang masih kurang sepenuhnya perhatian pada pembelajaran, karena pada saat diskusi kelompok masih didominasi oleh siswa yang pandai saja, sementara siswa yang lain cenderung masa bodoh. Dalam menyampaikan pembelajaran guru sudah sesuai dengan rencana.untuk enam siswa yang belum tuntas menurut pengamatan kami dikarenakan karena kurangnya perhatian dalam belajar, siswa cenderung ramai sendiri.

5 Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Pada siklus II ini pembelajaran matematika tentang pembagian dilaksanakan dua kali pertemuan, dengan indicator : menentukan KPK dari 3 bilangan 2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran pada siklus II, pertemuan pertama guru mengajarkan dengan melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (a) guru bersama siswa membentuk kelompok menjadi 4 kelompok; (b) siswa mengamati Mistar FPB dan KPK; (c) siswa melakukan tanya jawab untuk menghitung KPK; (d) siswa menghitung KPK 3 bilangan; (e) bersama dengan guru, siswa membahas hasil kerja kelompok tentang KPK 3 bilangan. 3. Pengamatan Pada siklus II pembelajaran dapat belangsung sesuai dengan rencana. Guru melakukan variasi dalam pembelajaran dengan cara siswa berkelompok untuk maju ke depan mengerjakan soal yang berkaitan dengan KPK 3 bilangan. Dengan cara demikian siswa terlihat senang dan lebih fokus dalam mengerjakan soal dan cepat-cepat ingin menyelesaikan soal tersebut dengan benar supaya tidak ketinggalan dengan kelompok lain. Tiap kelompok secara bergiliran maju ke depan untuk menyelesaikan soal. 4. Refleksi Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi refleksi pada siklus ini adalah tercapainya kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran menjadi lebih optimal dengan adanya kerja kelompok dan siswa maju secara berkelompok untuk mengerjakan soal, sehingga pemahaman siswa menjadi meningkat, hasil belajar siswapun menjadi meningkat Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dengan penjelasan prasiklus, siklus I dan siklus II. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

6 28 1. Kondisi awal (Prasiklus) Deskripsi prasiklus disajikan sesuai dengan data tes formatif siswa yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Paparannya sebagai berikut: Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Matematika Pada Prasiklus No Kategori Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Tuntas dengan nilai Tidak tuntas dengan skor Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang faktor prima kelas 6 sebelum kegiatan yang mendapat nilai memenuhi KKM hanya 5 siswa (32%), sedangkan 11 siswa (68%) belum mencapai ketuntasan yaitu belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7. Hasil evaluasi matematika sebelum kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan bila disajikan pada gambar 4.2 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Prasiklus Tuntas ( 7 ) Belum Tuntas ( 4-6 ) 11 Gambar 4.2 Hasil Tes Formatif Matematika Prasiklus

7 29 Dari gambar 4.2 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang faktorisasi prima, dari 16 siswa yang memperoleh nilai nilai 4 6 ada 11 siswa, nilai 7 ada 5 siswa. 2. Siklus I Setelah perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, maka hasil evaluasi yang diperoleh pada akhir siklus I mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Matematika Pada Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Persentase (%) 1 Tuntas dengan nilai Tidak tuntas dengan skor Hasil evaluasi matematika tentang FPB pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I bila disajikan pada gambar 4.3 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Siklus I Gambar 4.3 Hasil Tes Formatif Matematika Siklus I

8 3 Dari gambar 4.3 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang FPB semester 1 pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, dari 16 siswa yang memperoleh nilai nilai 5 59 ada 1 siswa, nilai 6 69 ada 5 siswa, nilai 7 79 ada,nilai 8-89 ada 9 siswa,9-1 ada 1 siswa. 3. Siklus II Setelah selesai perbaikan pembelajaran siklus II, maka hasil evaluasi pada akhir siklus II mengalami peningkatan, seperti yang ada pada tabel 4.3 berikut. Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang menentukan KPK 3 bilangan pada kelas 6 semester 1.Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II, dari 16 siswa yang memperoleh nilai 5 69 ada 1 siswa, nilai 7 79 ada 3 siswa, nilai 8-89 ada 8 siswa dan nilai 9 1 ada 4 siswa. Hasil evaluasi matematika tentang pembagian pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II bila disajikan dalam gambar 4.4 adalah sebagai berikut. Hasil Tes Formatif Matematika Siklus II Gambar 4.4 Hasil Tes Formatif Matematika Siklus II

9 31 Dari gambar 4.4 tersebut dapat dilihat hasil evaluasi matematika tentang FPB dan KPK pada kelas 6 semester I pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II, dari 16 siswa yang memperoleh nilai 5 59 ada siswa, nilai 6 69 ada 1,nilai 7-79 ada 3 siswa, nilai 8-89 ada 8 siswa dan nilai 9 1 ada 4 siswa. 4. Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus Uraian Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan Belajar 32% 63% 94% Dari tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan tingkat ketuntasan belajar matematika tentang FPB dan KPK 3 bilangan, sehingga terjadi peningkatan 31% dan siklus II 31%, hal ini berarti meningkat 31% dari siklus I. Hasil tersebut disajikan pada gambar 4.5 adalah sebagai berikut. PERBANDINGAN PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 4.5 Perbandingan Keadaan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

10 Pembahasan Tiap Siklus a. Siklus I Pada pembelajaran sebelum perbaikan yang hanya mengandalkan metode ceramah dengan menyisipkan sedikit tanya jawab, kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai pada pembelajaran tersebut siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai > 7 hanya 32% Dari hasil tersebut penulis bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK 3 bilangan SD Negeri Pungangan 2 dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan metode yang bervariatif pada pembelajaran berikutnya. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I penulis melaksanakannya dari menyusun rencana perbaikan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan bantuan mistar FPB.Metode kooperatif tipe STAD merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem, dimana para anggota kelompok dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama, dalam kelompoknya bekerjasama untuk memecahkan persoalan yang timbul dalam hal ini adalah tentangfpb dan KPK 3 bilangan. Dalam metode koperatif tipe STAD guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, setiap orang berusaha untuk mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsipprinsip tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan metode kooperatif tipe STAD ada semacam tenggang rasa pada diri anak untuk dapat saling membantu dan bekerja sama.pembelajaran akan lebih efektif dan efiseien, setelah pelaksanaan tes formatif kami nilai dan kami analisis, ternyata proses perbaikan pembelajaran siklus I dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa yaitu siswa yang mengalami tuntas belajar yaitu 63%. b. Siklus II Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I maka penulis mendiskusikan kepada pengamat mengenai berbagai kelemahan dari pembelajaran tersebut. Dari lembar pengamatan tersebut didapat diantaranya adalah dengan kerja kelompok siswa menjadi

11 33 lebih aktif sehingga siswa banyak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, keberanian siswa dalam bertanya sehingga kegiatan pembelajaran terasa lebih bermakna. Setelah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka yang menjadi refleksi pada siklus II ini adalah tercapainya ketuntasan belajar, pembelajaran lebih bermakna, banyak siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, dengan metode kerja kelompok siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar meningkat. Berpijak dari refleksi dan observasi teman sejawat di atas, kami melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan mengoptimalkan pelaksanaan kerja kelompok.tujuan metode kooperatif tipe STAD (dikemukakan oleh Robbert Slavin, yaitu untuk mengembangkan pikiran yang kritis, sikap demokratis, pengembangan sosio emosional. Setelah evaluasi pembelajaran siklus II kemudian kami nilai dan kami analisis ternyata hasilnya meningkat lagi, dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 63% pada siklus I meningkat 31% sehingga menjdi 94% pada siklus II.Dengan mengamati nilai ketuntasan ini berarti hasil yang dicapai pada proses perbaikan pembelajaran siklus II sudah mencapai hasil yang diinginkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan kegiatan perbaikan pembelajaran atau sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN Nomor: Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri Pungangan 02, menyatakan bahwa : Nama : Tarmutiatun NIM : 262012090 Mengijinkan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dimulai dari tahap pra siklus dilakukan dari Sabtu, 1 September 2012 pukul 07.00-08.10 mata pelajaran MATEMATIKA dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Data hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari pengamatan hasil ulangan harian pada kompetensi dasar operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian pembelajaran yang dilaksanakan ternyata hasil belajar menunjukkan adanya kemajuan. Kemajuan tersebut dapat dibuktikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Diskripsi Per siklus Berdasarkan identifikasi analisis dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain :. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sekolah dasar Ngurensiti 02 terletak di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupetan Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pardasuka selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

Deskripsi Siklus 1

Deskripsi Siklus 1 17 Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, dengan Standar Kompetensi: 5. Memahami Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya, dan Kompetensi Dasar: 5.1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Tahap pra siklus adalah tahap dimana siklus belum dimulai. Tahap ini berupa temuan peneliti terhadap pengalaman proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain:. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Sebelum dilakukan penelitian di SDN Depok 01 khususnya di kelas 6 pada mata pelajaran Matematika, guru lebih sering menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tiga kondisi yaitu kondisi awal (prasiklus), kondisi siklus I, dan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting diajarkan sejak dini. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 35 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Metode STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Matematika Pokok Bahasan Geometri Siswa Kelas V A Madrasah

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Metode STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Matematika Pokok Bahasan Geometri Siswa Kelas V A Madrasah 113 BAB V PEMBAHASAN 1. Perencanaan Metode STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Geometri Siswa Kelas V A Madrasah Ibtidaiyah Sunan Kalijigo Karangbesuki Malang Penelitian ini

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : V/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : Matematika : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain :

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan. 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatipohon. Dari analisis guru diperoleh data bahwa dari 28 siswa kelas IV ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subejk Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas I SDN Madugowongjati 02, kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Data yang didapat sebelum melaksanakan penelitian, ditemukan permasalahan yang perlu diberikan solusi untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian perbaikan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Agustus, September, dan Oktober 2012. Adapun pelaksanaan perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Rejoagung 01, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati. Jumlah siswa kelas IV adalah 22 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang di tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Dalam pelaksanaan pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada siswa kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang sebelum proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama pebangunan nasional.

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

NO KUALITAS JUMLAH PERSENTASE 1 Tinggi Sedang Rendah 8 25

NO KUALITAS JUMLAH PERSENTASE 1 Tinggi Sedang Rendah 8 25 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL- QURAN HADITS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ATI SISWA KELAS IV MI KEBONHARJO PATEBON KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pendapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Deskripsi Per Siklus Berdasarkan identifikasi serta rumusan masalah, berikut akan peneliti uraikan secara singkat dan sederhana tentang hasil-hasil perbaikan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, yaitu merupakan salah satu SD Negeri yang berada di daerah kota

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari analisis data diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar

Lebih terperinci