Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

NOTASI ISTILAH DEFINISI

DAFTAR ISI KATA PENGATAR

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

BAB III METODE PERENCANAAN. 1. Metode observasi dalam hal ini yang sangat membantu dalam mengetahui

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN GONDANG SAMBUNG MACAN KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

BAB III LANDASAN TEORI

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, ANGGARAN BIAYA, DAN RENCANA KERJA JALAN BANYUDONO KRECEK KABUPATEN BOYOLALI TUGAS AKHIR

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

xxi DAFTAR DEFINISI, ISTILAH DAN SIMBOL Ukuran kinerja umum NOTASI ISTILAH DEFINISI

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA STA KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR i DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN..

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH

BAB VI PERENCANAAN TEKNIS JALAN

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Diajukan Oleh : ADI SISWANTO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual.

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

Disampaikan FAJAR ARIES PUTRA RACHMAD NUGROHO NRP NRP

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA STA ) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN TUGAS AKHIR

Eng. Ibrahim Ali Abdi (deercali) 1

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGARUM BELANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU

BAB II DASAR TEORI. Bab II Landasan Teori

BAB II STUDI PUSTAKA

Pembimbing : Ir. Imam Prayogo ( )

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PANDAN ARUM - PACET STA STA KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

PROYEK AKHIR Perencanaan Dan Teknis Pelaksanaan Perkerasan Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Pada Kawasan Alak Kabupaten Kupang.

BAB III METODE ANALISIS

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN RUAS JALAN BLORA - CEPU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disain yang menggunakan material tersebut telah sangat luas sehingga material

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN GONDANG-BLIMBING KABUPATEN SRAGEN

BAB V EVALUASI DAN PERENCANAAN

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN CONGOT JALI WAWAR SISI SELATAN JAWA TENGAH. Disusun Oleh : Semarang, Nopember 2010

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN ALTERNATIF ARTERI PORONG

PERENCANAAN JALAN AKSES PELABUHAN. : I Gusti Putu Yoga Putra Perdana

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN TINGKIR TENGAH BENDOSARI KOTAMADYA SALATIGA

Oleh : FERRY DWI TRISTANTO (NRP ) RAKHMAD RAHARJO (NRP ) Pembimbing : Ir. Imam Prayogo ( )

GEOSINTETIK UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI ATAS TANAH LUNAK DI GRESIK-LAMONGAN Sta TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI Tinjauan pustaka

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

BAB III LANDASAN TEORI. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang,

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN PANDAAN TAPEN KOTA MADYA SALATIGA TUGAS AKHIR

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan Jenis Perkerasan Lentur

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

RUANG LINGKUP PENULISAN Mengingat luasnya perencanaan ini, maka batasan masalah yang digunakan meliputi :

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN SERTA DRAINASE JALAN LUBUK NAGODANG MUKAI TINGGI, KABUPATEN KERINCI

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5.4.1 Momen akibat pengangkatan satu titik

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya.

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Pustaka Ulasan Pustaka Terhadap Penelitian Ini Ringkasan Penelitian Lain...

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

BAB II LANDASAN TEORI DAN STANDAR PERENCANAAN

Perencanaan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR SRENGAT STA SAMPAI STA DENGAN METODE AASHTO TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR KOTA GUNUNG TUA KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.URAIAN MATERI 1: MERENCANA ALIGNEMEN VERTICAL JALAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN DIAGRAM... xv DAFTAR SIMBOL... xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Umum... 1 1.2. Latar Belakang... 1 1.3. Perumusan Masalah... 2 1.4. Tujuan Penulisan... 2 1.5. Batasan Masalah... 3 1.6. Manfaat... 3 1.7. Likasi Proyek... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum... 7 2.2. Analisa Kapasitas Jalan... 7 2.2.1. Kapasitas Dasar... 7 2.2.2. Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar Jalur Lalu Lintas... 8 2.2.3. Faktor Penyesuaian Kapasitas akibat Hambatan Samping... 8 2.2.4. Penentuan Kapasitas Pada Kondisi Lapangan... 9 2.2.5. Derajat Kejenuhan... 10 2.2.6. Kecepatan Rencana... 10 2.2.7. Penentuan Jarak Pandang... 11 2.2.7.1. Jarak Pandang Henti... 11 2.2.7.2. Jarak Pandang Menyiap... 12 v

2.3. Perencanaan Geometrik Jalan... 13 2.3.1. Alinyemen Horizontal... 13 2.3.1.1. Jari-Jari Minimum... 14 2.3.1.2.Superelevasi... 15 2.3.1.3.Lengkung Peralihan... 15 2.3.1.4.Jenis Lengkung(Tikungan)... 16 2.3.1.5.Pelebaran Jalur Lalu Lintas di Tikungan... 19 2.3.1.6.Landai Relatif... 19 2.3.2. Alinyemen Vertikal... 20 2.3.2.1.Bentuk Alinyemen Vertikal.. 20 2.4. Perencanaan Tebal Perkerasan... 23 2.4.1. Umur Rencana... 24 2.4.2. Lalu Lintas... 24 2.4.2.1.Jumlak Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan... 24 2.4.2.2.Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan... 25 2.4.2.3.Lalu Lintas Harian Rata-rata dan Lintas Ekivalen... 28 2.4.3. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) Dan CBR... 31 2.4.4. Indeks Permukaan... 32 2.4.5. Faktor Regional (FR)... 34 2.4.6. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)... 35 2.5. Perencanaan Drainase Jalan... 36 2.5.1. Analisa Hidrologi... 36 2.5.1.1.Curah Hujan... 36 2.5.1.2.Periode Ulang Hujan(T)... 36 2.5.1.3.Waktu Hujan (t)... 36 2.5.1.4.Intensitas Hujan Rencana... 37 2.5.1.5.Waktu Konsentrasi(Tc)... 39 2.5.1.6.Intensitas Hujan Maksimum.. 40 vi

2.5.1.7.Menentukan Koefisien Pengaliran... 40 2.5.1.8.Debit Aliran... 41 2.5.2. Menentukan Dimensi Saluran Drainase... 41 2.5.2.1.Perhitungan Dimensi Saluran 42 2.5.2.2.Kemiringan Saluran... 42 2.6. Rencana Anggaran Biaya... 44 2.6.1. Volume Pekerjaan... 44 2.6.2. Harga Satuan Pekerjaan... 44 BAB III. METODOLOGI 3.1. Umum... 47 3.1.1. Persiapan... 47 3.1.2. Pengumpulan Data... 47 3.1.3. Analisa Pembangunan Jalan... 48 3.2. Data Geometrik Jalan... 49 3.3. Data Tanah... 49 3.4. Data Lalu Lintas... 51 3.4.1. Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Ringan (LV)... 53 3.4.2. Pertumbuhan Lalu Lintas Sepeda Motor (MC)... 54 3.4.3. Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Menengah (MHV)... 55 3.4.4. Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Berat (HV)... 56 3.4.5. Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Bus (LB)... 57 3.5. Data Curah Hujan... 58 3.5.1. Data Curah Hujan... 59 3.5.2. Perhitungan Curah Hujan... 60 3.5.2.1. Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Bangkalan... 61 vii

3.5.2.2. Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak... 62 3.5.2.3. Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang... 63 BAB IV. ANALISA PERENCANAAN JALAN 4.1. Umum... 67 4.2. Analisa Kapasitas Jalan... 67 4.2.1. Analisa Kapasitas Jalan... 67 4.2.2. Derajat Kejenuhan... 68 4.3. Kontrol Geometrik Jalan... 71 4.3.1. Alinyemen Horizontal... 71 4.3.1.1. Jari-jari Minimum... 71 4.3.1.2. Perhitungan Lengkung (Tikungan)... 72 4.3.2. Alinyemen Vertikal... 76 4.3.2.1. Kontrol Kemiringan Jalan... 76 4.4. Analisa Tebal Perkerasan... 80 4.4.1. Lalu Lintas Harian Rata-rata... 80 4.4.1.1. Lalu Lintas Harian Rata-rata pada Awal Umur Rencana... 80 4.4.1.2. Lalu Lintas Harian Rata-rata pada Akhir Umur Rencana.. 81 4.4.2. Angka Ekivalen (E) Beban sumbu Kendaraan... 81 4.4.3. Perhitungan Lintas Ekivalen... 83 4.4.3.1. Lintas Ekivalen Permukaan(LEP)... 83 4.4.3.2. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)... 84 4.4.3.3. Lintas Ekivalen Tengah... 84 4.4.3.4. Lintas Ekivalen Rencana (LER)... 84 viii

4.4.4. Daya Dukung Tanah Dasar... 85 4.4.5. Indeks Tebal Perkerasan... 86 4.4.5.1. Indeks Permukaan... 86 4.4.5.2. Perhitungan Tebal Perkerasan... 90 4.5. Perencanaan Drainase Jalan... 92 4.5.1. Analisa Hidrologi... 92 4.5.1.1. Waktu Konsentrasi(Tc)... 93 4.5.1.2. Intensitas Hujan Rencana (I)... 96 4.5.1.3. Koefisien Aliran Rata-rata... 96 4.5.1.4. Perhitungan Debit Aliran(Q)... 97 4.5.2. Perhitungan Dimensi Saluran Drainase... 98 4.5.2.1. Perhitungan Dimensi Saluran Sta. 8+000 8+176... 98 4.5.2.2. Perhitungan Dimensi Saluran Sta. 8+176-8+457... 101 4.5.3. Perhitungan Dimensi Goronggorong... 105 4.5.3.1. Gorong-gorong Sta. 8+175.. 105 4.5.3.2. Gorong-gorong Sta.8+737... 108 4.6 Analisa Anggaran Biaya... 111 4.6.1. Perhitungan Volume... 112 4.6.1.1. Pekerjaan Tanah... 112 4.6.1.2. Pekerjaan Bahu Jalan... 113 4.6.1.3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir... 113 4.6.1.4. Pekerjaan Perkerasan aspal.. 114 4.6.1.5. Pekerjaan Drainase Jalan... 114 4.6.1.6. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor... 117 4.6.2. Harga Satuan Dasar Upah,Alat dan Bahan... 119 ix

4.6.3. Analisa Biaya Pekerjaan... 124 4.6.4. Rencana Anggaran Biaya... 140 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 143 5.2. Saran... 144 BAB VI. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS x

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kapasitas Dasar pada jalan luar kota 4 lajur 2 arah terbagi... 7 Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu lintas... 8 Tabel 2.3 Kelas Hambatan Samping (FCsf)... 8 Tabel 2.4 Faktor penyesuaian kapasitas akibat Samping... 9 Tabel 2.5 Fungsi Kelas Jalan dan Kecepatan Rencana... 10 Tabel 2.6 Kecepatan Rencana, Vr sesuai Klasifikasi Fungsi dan klasifikasi medan... 11 Tabel 2.7 Jarak Pandang Henti Minimum... 12 Tabel 2.8 Panjang Jarak Pandang Menyiap... 13 Tabel 2.9 Panjang jari-jari Minimum, R min... 15 Tabel 2.10 Koefisien Distribusu Kendaraan (C)... 25 Tabel 2.11 Rumus Untuk Ekivalen Sumbu... 25 Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Beban sumbu Kendaraan... 26 Tabel 2.13 Komposisi Roda dan Unit Ekivalen 8,16 ton Beban As Tunngal... 27 Tabel 2.14 Koefisien Distribusi pada Lajur Rencana.... 29 Tabel 2.15 Indeks Permukaan pada akhir Umur Rencana.... 33 Tabel 2.16 Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana... 33 Tabel 2.17 Penentuan Faktor Regional(FR)... 34 Tabel 2.18 Harga Yt... 38 Tabel 2.19 Harga Yn... 38 Tabel 2.20 Harga Sn... 38 Tabel 2.21 Hubungan Kondisi Permukaan dengan Koefisien Hambatan... 39 Tabel 2.22 Kecepatan Aliran yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material... 40 Tabel 2.23 Hubungan Kondisi Permukaan xi

Tanah dan Koefisien Aliran (C)... 44 Tabel 2.23 Harga n untuk Rumus Manning... 43 Tabel 3.1 Daftar Koordinat Point of Intersection... 49 Tabel 3.2 Data CBR Urugan Pilihan... 49 Tabel 3.3 Perhitungan CBR Metode Grafik... 50 Tabel 3.4 Data Pengguna Kapal Feri Tahunan... 51 Tabel 3.5 Data Pengguna Kapal Feri Harian... 52 Tabel 3.6 Rincian Kendaraan Pengguna Kapal Feri... 52 Tabel 3.7 Kendaraan Ringan (LV)... 53 Tabel 3.8 Sepeda Motor (MC)... 55 Tabel 3.9 Kendaraan Menengah (MHV)... 56 Tabel 3.10 Kendaraan Berat (HV)... 57 Tabel 3.11 Bus Besar (LB)... 58 Tabel 3.12 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Bangkalan... 59 Tabel 3.13 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Tanjung Perak... 59 Tabel 3.14 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Sampang... 60 Tabel 3.15 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Bangkalan... 61 Tabel 3.16 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Tanjung Perak... 62 Tabel 3.17 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Sampang... 63 Tabel 4.1 Prosentase Kendaraan Rencana dan Pertumbuhan Lalu lintas... 69 Tabel 4.2 Tabel Penentuan Sudut PI-7... 72 Tabel 4.3 Tabel Penentuan Sudut PI-8... 74 Tabel 4.4 Kontrol Kelandaian Jalan... 79 Tabel 4.5 Prosentase Kendaraan Rencana dan Pertumbuhan Lalu lintas... 80 Tabel 4.6 Koefisien Distribusi Kendaraan (C)... 83 Tabel 4.7 Nilai CBR Material dan Nilai DDT... 85 Tabel 4.8 Indeks Permukaan Awal Umur Rencana(Ipo)... 87 Tabel 4.9 Indeks Permukaan Akhir Umur Rencana(Ipt)... 88 xii

Tabel 4.10 Tabel Penentuan Faktor Regional (FR)... 89 Tabel 4.11 Perhitungan Waktu Konsentrasi (Tc)... 95 Tabel 4.12 Perhitungan Debit Aliran (Q)... 98 Tabel 4.13 Daftar Kebutuhan Dimensi Saluran Drainase... 104 Tabel 4.14 Daftar Kemiringan Saluran... 105 Tabel 4.15 Dimensi dan Kemiringan Gorong-gorong... 111 Tabel 4.16 Rekapitulasi Perhitungan Volume... 118 Tabel 4.17 Rekapitulasi Harga Satuan Upah, Bahan dan Alat... 119 Tabel 4.18 Analisa Biaya Sewa Peralatan Perjam Kerja... 123 Tabel 4.19 Analisa Biaya Galian untuk Drainase... 124 Tabel 4.20 Analisa Biaya Galian untuk Gorong-gorong... 125 Tabel 4.21 Analisa Biaya Saluran Beton Precast Untuk Gorong-gorong Penurunan dan Pemasangan... 126 Tabel 4.22 Analisa Biaya Saluran Beton Precast Untuk saluran Drainase Penurunan dan Pemasangan... 127 Tabel 4.23 Analisa Biaya Beton struktur K-125... 128 Tabel 4.24 Analisa Biaya Pembersihan dan Pembongkaran... 129 Tabel 4.25 Analisa Biaya Urugan Tanah Biasa... 130 Tabel 4.26 Analisa Biaya Urugan Pilihan... 131 Tabel 4.27 Analisa Biaya Lapis Pondasi Agregat Kelas A... 132 Tabel 4.28 Analisa Biaya Lapis Pondasi Agregat Kelas B... 133 Tabel 4.29 Analisa Biaya Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)... 134 Tabel 4.30 Analisa Biaya AC (Laston)... 135 Tabel 4.31 Analisa Biaya Marka Jalan... 136 Tabel 4.32 Analisa Biaya Patok Hektometer... 137 Tabel 4.33 Analisa Biaya Patok Kilometer... 138 Tabel 4.34 Analisa Biaya Kerb Beton Pracetak... 139 Tabel 4.35 Rencana Anggaran Biaya... 140 xiii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK Gambar 1.1 Lokasi Proyek(Sta. 8+000)... 4 Gambar 1.2 Lokasi Proyek(Sta. 11+000)... 5 Gambar 2.1 Jarak Pandang Mendahului... 12 Gambar 2.2 Ilustrasi Diagram Superelevasi... 15 Gambar 2.3 Lengkung Full Circle... 17 Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Ciecle-Spiral... 19 Gambar 2.5 Jarak Pandang Lengkung Vertikal Cembung (S<L)... 20 Gambar 2.6 Jarak Pandang Pada Lengkung Vertikal Cembung (S>L)... 21 Gambar 2.7 Lengkung Vertikal Cekung dengan Jarak Gambar 2.8 Pandang Penyinaran Lampu Depan <L... 22 Lengkung Vertikal Cekung dengan Jarak Padang Penyinaran Lampu Depan >L... 23 Gambar 2.9 Korelasi DDT dan CBR... 31 Gambar 2.10 Nomogram... 35 Gambar 3.1 Grafik CBR... 50 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Ringan... 54 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Sepeda Motor... 55 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Menengah... 56 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Kendaraan Berat... 57 Gambar 3.6 Grafik Pertumbuhan Lalu Lintas Bus besar.. 58 Gambar 3.7 Kurva Basis... 65 Gambar 4.1 Korelasi CBR dan DDT... 86 Gambar 4.2 Skema Curah Hujan Kab.Bangkalan... 89 Gambar 4.3 Nomogram 2... 90 Gambar 4.4 Hasil Ploting pada Nomogram 2... 91 Gambar 4.5 Lapis Perkerasan... 92 xiv

Gambar 4.6 Dimensi Saluran Sta. 8+000-Sta.8+176... 99 Gambar 4.7 Dimensi Saluran Sta. 8+176-Sta.8+457... 102 Gambar 4.8 Dimensi Gorong-gorong... 107 Gambar 4.9 Dimensi Gorong-gorong... 109 Gambar 4.10 Urugan Tanah Biasa... 112 Gambar 4.11 Bahu Jalan... 113 Gambar 4.12 U-gutter Saluran Drainase... 115 Gambar 4.13 Cover U-Gutter Gorong-gorong... 116 Gambar 4.14 U-Gutter Gorong-gorong... 116 Gambar 4.15 Marka Jalan... 117 xv

DAFTAR SIMBOL Vr : kecepatan rencana (km/jam) t : waktu tempuh pada lengkung peralihan (3 detik) PI sta : nomor stasiun (point of intersection) Tc : jarak titik TC dari PI (Point of Intersection) (m) : titik awal peralihan dari posisi lurus ke lengkung R : jari-jari alinyemen horizontal (m) Δ : sudut alinyemen horizontal ( o ) Ec : jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran (m) Lc : panjang busur lingkaran (m) Ls : panjang lengkung spiral (m) e : superelevasi (%) e n : kemiringan melintang normal (%) m maks : landai relatif maksimum B : lebar jalur per arah (m) θs : sudut spiral pada titik SC ( o ) Ts : jarak titik Ts dari PI (m) : titik awal mulai masuk ke daerah lengkung Es : jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran (m) Xs : koodinat titik peralihan dari spiral ke circle (SC) (m) Ys : koodinat titik peralihan dari spiral ke circle (SC) (m) p : nilai pergeseran posisi lintasan dari bagian jalan yang lurus kearah sebelah dalam (m) k : jarak dari titik p ke titik Ts (m) Fc : gaya sentifugal W : berat kendaraan (kg) G : gaya grafitasi (9,8 m/dt 2 ) g 1, g 2 : kelandaian jalan (%) (i 1- i 2 ) : beda elevasi rencana kedua titik (m) L : panjang antara kedua titik (m) A : perbedaan aljabar untuk kelandaian (%) Jh : jarak pandang henti (m) L : panjang lengkung vertikal cembung (m) PLV : titik peralihan lengkung vertikal xvi

PPV : titik pusat perpotongan vertikal PTV : titik peralihan tangen vertikal C : kapasitas (smp/jam) C O : kapasitas dasar (smp/jam) FC W : faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas FC SP : faktor penyesuaian akibat pemisahan arah FC SF : faktor penyesuaian akibat hambatan samping FC CS : faktor penyesuaian ukuran kota Jd : jarak pandang mendahului (m) T : waktu reaksi (2,5 detik) f : koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal, ditetapkan = 0,35 0,55 d 1 : jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak mendahului dan membawa kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan d 2 : jarak yang ditempuh kendaraan yang mendahului selama berada pada lajur sebelah kanan d 3 : jarak bebas yang harus disediakan antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang berlawanan arah setelah gerakan mendahului dilakukan d 4 : jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan oleh kendaraan yang mendahului berada pada lajur sebelah kanan t 1 : waktu reaksi yang besarnya tergantung pada kecepatan yang sesuai t 2 : waktu dimana kendaraan yanng mendahului berada pada lajur kanan m : perbedaan kecepatan antara kendaraan yang mendahului dan yang didahului (15 km/jam) V : kecepatan rata-rata kendaraan yang mendahului, dalam perhitungan dapat dianggap sama dengan kecepatan rencana (km/jam) xvii

a : percepatan rata-rata yang besarnya tergantung pada kecepatan rata-rata kendaraan yang mendahului LHR : lalu-lintas harian rata rata i : pertumbuhan volume kendaraan per tahun j : jenis kendaraan C : angka koefisien distribusi kendaraan E : angka ekivalen UR : umur rencana FP : faktor penyesuaian a1 ;a2 ;a3 : koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan d1 ;d2 ;d3 : tebal masing - masing lapisan perkerasan (cm) Tc : waktu konsentrasi (menit) t 1 : waktu yang dibutuhkan air limpahan untuk mencapai lokasi fasilitas drainase (Inlet dari titik terjauh yang terletak di catchment area) (menit) t 2 : time of flow (Channel / ditch flow time) yaitu waktu yang diperlukan oleh air limpahan untuk mengalir melalui drainase dari titik ke titik yang lain (menit). Lo : jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m) s : kemiringan daerah pengaliran nd : koefisien hambatan L : panjang saluran (m) V : kecepatan air rata-rata diselokan (m/detik) Q : debit air (m 3 /detik) C : koefisien pengaliran I : intensitas hujan (mm/jam) A : luas daerah pengaliran (km 2 ) Ci : koefisien pengaliran Ai : luas daerah pengaliran (m 2 ) X T : curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm)/24 jam X : nilai rata rata aritmatik hujan komulatif S X : standar deviasi Y T : variasi yang merupakan fungsi periode ulang Y n : nilai yang tergantung pada n : standar deviasi yang merupakan fungsi dari n S n xviii

Fd : luas penampang basah (m 2 ) b : lebar saluran (m) d : tinggi saluran yang tergenang air (m) W : tinggi jagaan (m) i : kemiringan saluran yang diijinkan n : koefisien kekasaran Manning R : jari jari hidrolis (m) t 1 : tinggi tanah dibagian tertinggi (m) t 2 : tinggi tanah dibagian terendah (m) L : jarak antara t 1 dan t 2 (m) xix