KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI BERITA YANG DIPERDENGARKAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh Leli Mega Julita 1, Gusnetti 2, Upit Yulianti 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga alasan, Pertama, siswa cenderung malas jika ditugaskan menulis berita. Kedua, siswa kurang memahami menulis struktur berita. Ketiga, kurang tepatnya media yang dipilih guru dalam pembelajaran menulis kembali berita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 178 orang. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik proposional random sampling berjumlah 24 orang. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari aspek 1 (judul berita) diperoleh rata-rata nilai 76,25 berkualifikasi Baik (B) dan berada pada tingkat penguasaan 76-85% pada skala 10. Untuk aspek 2 (teras berita) diperoleh nilai rata-rata 77,78 berkualifikasi baik (B) dan berada pada rentang penguasaan 76-85% pada skala 10. Untuk aspek 3 (tubuh berita) diperoleh nilai rata-rata 59,33 berkualifikasi cukup (C) dan berada pada rentang penguasaan 56-65% pada skala 10. Untuk aspek 4 (unsur berita) diperoleh nilai rata-rata 77,78 berkualifikasi baik (B) dan berada pada rentang penguasaan 76-85% pada skala 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata 72,25 berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dan berada pada rentang penguasaan 66-75% pada skala 10. Kata Kunci: menulis, berita, media audio visual
THE ABILITY TO WRITE BACK OF NEWS THAT IS PLAYED AUDIO VISUAL MEDIA AT CLASS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA By Leli Mega Julita 1, Gusnetti 2, Upit Yulianti 3 1) Student of STKIP PGRI West Sumatera 2) 3) Lecturer Program Study Education of Language and Art Indonesia of STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This research is motivated by three reasons, First, students tend to be lazy if assigned to write a news. Second, the students do not understand the structure of news writing. Third, the less precisely the selected media teacher in learning to write back the news. This research aimed to describe the ability to write back of news that is played through the audio-visual media class VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya. This research is a quantitative research using descriptive method. The population in this study were students of class VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya 2015/2016 school year totaling 178 people. The research sample was taken by using proportional random sampling technique amounted to 24 people. Based on the analysis of data, it is known that the ability to write back of news that is played through the audiovisual media class VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya seen from the aspect 1 (headlines) obtained an average value of 76.25 qualified Good (B) and are at 76-85% mastery level on a scale of 10. For the second aspect (terraces news) obtained an average value of 77.78 qualified good (B) and are in the range 76-85% mastery on a scale of 10. For the third aspect (the body of the news) average values obtained enough qualified 59.33 (C) and are in the range 56-65% mastery on a scale of 10. For the fourth aspect (news items) obtained an average value of 77.78 qualified good (B) and were in the range mastery of 76-85% on a scale of 10. Thus, it can be concluded that the ability to write back of news that is played through the audio-visual media class VII SMP N1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya overall average values obtained 72.25 qualified More than Enough and are in the range 66-75% mastery on a scale of 10. Keywords: writing, news, audio-visual media.
PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medinya. Dengan kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Kemampuan menulis yang baik diperoleh dengan latihan berulang-ulang dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Menulis merupakan kemampuan yang kompleks, serta menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Menulis merupakan sebuah media komunikasi yang efektif. Melalui menulis, seseorang dapat merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan sesuatu kepada orang lain (Alkhadiah, dkk. (1992:2)). Menurut Trigan (2008:3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Artinya, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafology, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulistidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Semi (2009:2) menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk unsur- unsur lambang bahasa. Selain itu menulis juga sering sekali dianggap sebagai suatu keterampilan yang sulit, karena menulis dikaitkan dengan seni atau kiat, sehingga tulisan tersebut dirasakan enak dibaca, akurat, jelas, dan singkat. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan menuangkan ide, gagasan dan pikiran dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan dalam merangkai atau menyusun hasil pikiran dalam bahasa tulis atau upaya merangkai huruf menjadikata atau kalimat, dimana hasil tulisan itu dapat dibaca oleh seseorang atau lebih untuk dapat dipahami. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2015 dengan salah seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia Suratni di kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, siswa cenderung malas jika ditugaskan menulis berita. Kedua, siswa kurang memahami menulis struktur berita. Ketiga, kurang tepatnya media yang dipilih guru dalam pembelajaran menulis kembali berita. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Dalam menulis kembali berita yang diperdengarkan, siswa diarahkan oleh guru tentang materi berita, kemudian guru memperdengarkan berita kepada siswa. Setelah itu guru mengarahakan siswa untuk mendengarkan berita yang sedang diputarkan melalui media audio visual., sehingga siswa dapat menulis kembali berita yang sudah mereka dengarkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan menulis kembali berita yang Dharmasraya. Berita secara umum diartikan sebagai informasi baru bagi masyarakat penerimanya. Assegaff (1991:22) mengatakan bahwa berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang terbaru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa. Pakar ini menitik beratkan batasan berita pada peristiwa yang aktual dan tertentu yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, Semi (1995:11), menyatakan bahwa berita merupakan cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang faktual yang baru dan luar biasa sifatnya. Ermanto (2005:73) mengatakan berita adalah peristiwa (fakta dan data) yang dilaporkan oleh wartawan dalam bentuk tulisan yang dimuat di media massa atau jurnalistik. Berdasarkan permasalahan di atas, pembelajaran menulis kembali berita yang diperdengarkan perlu pemberian inovasi media pembelajaran. Seperti pembelajaran menulis kembali berita dengan menggunakan media audio visual. Menurut Arsyad (2011:148) media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Media audio visual meliputi radio dan audio tape, kombinasi slide dan suara. Sedangkan menurut Suleiman (2005:11) menyebutkan bahwa media audio visual sama dengan alat-alat media visual. Menurut Suleiman alat-alat visual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat visible artinya dapat dilihat. Media audio visual gunanya untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 178 orang siswa, yang terdiri dari delapan kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proposional Random Sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 24 orang siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Data penelitian ini adalah skor kemampuan menulis kembali berita yang Dharmasraya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berikut. Pertama, guru memberikan penjelasan singkat mengenai struktur berita dan unsur- unsur berita. Kedua, guru memperdengarkan sebuah berita kepada siswa melalui media audio visual tentang krisis air bersih. Ketiga, siswa disuruh mendengarkan dengan baik berita yang sedang diperdengarkan. Keempat, guru menyuruh siswa menulis kembali berita yang sudah mereka dengarkan. Kelima, setelah selesai menulis berita kemudian dikumpulkan untuk dianalisis berdasarkan aspek yang dinilai yaitu: judul berita, teras berita, tubuh berita, dan unsur berita. Penganalisan data dilakukan dengan langkah berikut ini: Pertama memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan. Kedua mencatat skor yang diperoleh setiap siswa. Ketiga menentukan nilai masing-masing siswa dengan rumus persentase. Keempat, mendeskripsikan kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan. Kelima, mengelompokkan hasil tes siswa dengan menggunakan skala 10. Keenam, membuat histogram kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan. Ketujuh, membahas dan menyimpulkan hasil analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan menulis kembali berita yang Dharmasraya sebagai berikut. Pertama, rata-rata kemampuan menulis kembali berita yang Dharmasraya dilihat dari indikator 1 (judul berita) adalah 76,25 dengan klasifikasi baik (B) karena berada pada rentang 76-85%. Berdasrkan hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya indikator 1 (judul berita). Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan terendah adalah 2. Pemerolehan skor secara lengkap untuk indikator ini yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 7 orang (30%), (2) siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak 17 orang (70%). Kedua rata-rata kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari indikator 2 (teras berita) adalah 77,78 dengan klasifikasi baik (B) karena berada pada rentang 76-85%. Berdasrkan hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya indikator 2 (teras berita). Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk aspek ini adalah (1) siswa mendapat skor 2 sebanyak 16 orang (67%), (2) siswa mendapat skor 3 sebanyak 8 orang (33%). Ketiga rata-rata kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari indikator 3 (tubuh berita) adalah 59,33 dengan klasifikasi cukup (C) karena berada pada rentang 56-65%. Berdasrkan hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya indikator 3 (tubuh berita). Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk aspek
ini adalah (1) siswa mendapat skor 1 sebanyak 10 orang (42%), (2) siswa mendapat skor 2 sebanyak 9 orang (37%), dan (3) siswa mendapat skor 3 sebanyak 5 orang (21%). Keempat rata-rata kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari indikator 4 (unsur berita) adalah 77,78 dengan klasifikasi baik (B) karena berada pada rentang 76-85%. Berdasrkan hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya indikator 4 (unsur berita). Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan yang terendah adalah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk aspek ini adalah (1) siswa mendapat skor 2 sebanyak 16 orang (67%), (2) siswa mendapat skor 3 sebanyak 8 orang (33%). Kelima rata-rata kemampuan menulis kembali berita yang Dharmasraya secara umum berada pada kualifikasi baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa 72,25 dan berada pada rentang 66-75%. Berdasrkan hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya untuk keempat indikator berkisar antara 7-12 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 12 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 7. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 12 berjumlah 3 orang (13%), (2) siswa yang memperoleh skor 11 berjumlah 2 orang ( 8%), (3) siswa yang mendapatkan skor 10 berjumlah 3 orang ( 13%), (4) siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 2 orang ( 8%), (5) siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 6 orang (25%), (6) siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 8 orang (33%). kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya secara umum dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini. Histogram Kemampuan Menulis Kembali Berita yang Diperdengarkan melalui Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya Secara Keseluruhan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 C LdC B SB S
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan secara keseluruhan kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan melalui media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya, berada pada kualifikasi baik dengan rata-rata nilai 72,25 yang berada pada rentang tingkat penguasaan 66-75% pada skala 10. Berikut ini analisis data yang diteliti, pertama indikator 1 (judul berita) diperoleh rata-rata nilai 76,25 berkualifikasi Baik (B) dan berada pada tingkat penguasaan 76-85% pada skala 10. Kedua indikator 2 (teras berita) diperoleh nilai rata-rata 77,78 berkualifikasi baik (B) dan berada pada rentang penguasaan 76-85% pada skala 10. Ketiga indikator 3 (tubuh berita) diperoleh nilai rata-rata 59,33 berkualifikasi cukup (C) dan berada pada rentang penguasaan 56-65% pada skala 10. keempat indikator 4 (unsur berita) diperoleh nilai rata-rata 77,78 berkualifikasi baik (B) dan berada pada rentang penguasaan 76-85% pada skala 10. Sedangkan pada gabungan keempat indikator diperoleh nilai rata-rata 72,25 berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dan berada pada rentang penguasaan 66-75% pada skala 10. Penulis mengemukakan beberapa saran berikut ini: (1) Bagi siswa kelas VII SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya untuk lebih meningkatkan pembelajaran kemampuan menulis, khususnya menulis berita. (2) Bagi guru bahasa Indonesia di SMP N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya diharapkan dapat menggunakan media dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis berita. (3) Peneliti lain sebaiknya mencari teknik atau media yang digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam meningkatkan kemampuan menulis berita. (4) Peneliti sendiri harus meningkatkan kemampuan menulis kembali berita yang diperdengarkan di sekolah dan sebagai bekal pengetahuan di lapangan nantinya. KEPUSTAKAAN Akhadiah, Sabarti dkk. 1992. Pembinaan Keterampilan Menulis. Jakarta: Erlangga. Arsyad. Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Assegaf, D.H. 1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ermanto. 2005. Wawasan Jurnalistik Praktis. Yogyakarta: Cinta Pena. Semi, Atar M. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang. Suleiman, Amir Hamzah. 2005. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.