KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

Transkripsi

1 KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH DAS SUMARDI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3

4 KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Das Sumardi 1, Trisna Helda, M.Pd. 2, Dra. Indriani Nisja, M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelangkangi oleh beberapa masalah Pertama, siswa belum memahami konsep teks cerpen dengan benar dan siswa beranggapan menulis cerpen itu sulit karena butuh waktu lama dalam merangkai kata setiap kalimatnya. Kedua, siswa belum memahami unsur-unsur cerpen dengan benar dan siswa juga kurang memahami unsur-unsur yang membangun cerpen. Ketiga, kurangnya minat siswa untuk menulis teks cerpen dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis cerpen tidak bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan berbantuan media audio visual. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah proportional random sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 28 orang siswa diambil sebanyak 15% dari jumlah populasi siswa per kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan cara memberi tes unjuk kerja kepada siswa untuk mengetahui beberapa jumlah skor dan nilai siswa dalam menulis cerpen. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 1(penokohan) cukup (C) dengan mean 63 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasan (56-65%). Kedua, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 (alur) tergolong cukup (C) dengan maen 58 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasan (56-65%). Ketiga, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 (latar) kurang (K) dengan mean 43 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasan (36-45%). Kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan disimpulkan tergolong hampir cukup (HC) dengan maen 55 berada pada rentangan 46-55%. Kata kunci : menulis teks cerpen, media audio visual

5 THE ABILITY TO WRITE A SHORT STORY TEXT AIDED AUDIO VISUAL MEDIA CLASS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Das Sumardi 1, Trisna Helda, M.Pd. 2, Dra. Indriani Nisja, M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by some student do not understand the problem first element stories properly and the student also lack an under standing of the element that bulld stories. The third lack of interest of student to write a short story texk and media are in use teacher in learning to write short stories did not rary the purpose of research is to describe the ability to write texk VII junior nigh scool N 1 Basa Ampek Balai Tapan. Audio visual media aided this kind of research is quantively using research deskriptif. Population southern research VII junior nigh scool N 1 Basa Ampek Balai Tapan coastal districts graders enrolled in the academic year 2015/2016. Retrieval techinique applied is proportional random sampling. The sample size of this study were 28 students in the capture as many as 28 student were taken as much as 15% of the total population smaller classes. Data were collected by giving a performance test to the student to find out some of the total score and scores for students in writing short stories. Based on the results this study summarized as follows. The ability to write short stories first texk-aided audio visual media. Enough to 1. Penokohan indicator (C) with mean 63 contained at mastery level range (56-65%). The ability to write a short story texk-aided audio-visual media graders for indicators 2 (groove) is quite (C) with mean 58 contained at mastery level range (56-65%). The third ability to write short stoties texk-aided audio-visual media graders texk-aided audio-visual media graders for indicator 3 (background) less (K) with a mean of 43 contained in the control level range (36-45%). Keyword : audio visual texk cerpent media

6 PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi peserta didik, baik selama mengikuti pendidikan diberbagai jenis dan jenjang pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan tersebut dapat menentukan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya seseorang memiliki ide atau gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui suatu urutan yang teratur dalam kegiatan menulis. Menulis teks merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai siswa sesuai yang tercantum pada kurikulum 2013, seperti menulis teks observasi, teks eksposisi, teks eksplanasi dan teks cerita pendek. Menulis bukanlah sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun, menulis membutuhkan proses belajar dan latihan. Secara umum, keterampilan menulis dilatihkan dan diajarkan disekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Keterampilan menulis seseorang berbeda-beda tergantung pada tingkat pendidikan yang dimiliki. Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif, serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi. Pembelajaran kurikulum 2013 menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia disusun dengan berbasisi teks, baik lisan maupun tulisan. Siswa dituntut mampu menggunakan teks sesuia dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang penting untuk dikembangkan di tingkat SMP/MTSN. Hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 untuk kelas VII mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam standar isi tersebut dinyatakan bahwa salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dituntut adalah keterampilan menulis. Hal ini tercermin dalam Kompetensi Inti (KI) 4 mencoba, mengelolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori, dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karateristikteks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Diturunkan ke dalam indikator menulis yaitu menulis teks cerpen. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Marlelawati S.Pd pada tanggal 4 September 2014, diperoleh informasi mengenai permasalahan pembelajaran menulis teks cerpen. Siswa belum memahami konsep teks cerpen dengan benar dan siswa beranggapan menulis cerpen itu sulit karena membutuhkan waktu yang lamadalam merangkai kata setiap kalimatnya. Anggapan tersebut mempengaruhi minat menulis siswa sehingga tidak berminat terhadap menulis cerpen. Siswa belum memahami unsur-unsur cerpen dengan benar dan siswa kurang memahami unsur-unsur yang mebangun cerpen. Hal tersebut terlihat dari kemampuan siswa dalam penamaan pelaku, gambar fisik pelaku, dan penentuan karakter pelaku cenderung tidak jelas. Selanjutnya, dalam pengembangan peristiwa dan latar tidak dapat dipahami dan tidak memiliki hubungan kualitas. Hal ini dapat dilihat pada nilai siswa pada materi dan tugas menulis cerpen. Kurangnya minat siswa untuk menulis teks cerpen dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis cerpen tidak bervariasi. Guru lebih menggunakan gambar dan bercerita. Hal tersebut membuat siswa bosan, sehingga siswa tidak berminat terhadap pembelajaran menulis cerpen. kurang terampilnya siswa dalam menulis hal ini dikarenakan kurang terlatihnya keterampilan menulis siswa, sehingga untuk memulai sebuah tulisan siswa masih bingung dalam menentukan tema apa yang akan mereka kembangkan dalam menulis teks cerpen tersebut. Berdasarkan masalah diatas, siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan masih mengalami kesulitan dalam menulis teks cerpen sehingga diperlukan solusi untuk mengatasinya, oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan yang tepat untuk membantu siswa dalam menulis. Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan tersebut adalah pemilihan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Salah

7 satu media yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu media audio visual. Teknik ini dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis. Dengan menggunakan teknik ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk menuangkan gagasannya atau ide saat menulis. Pemilihan SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan sebagai objek penelitian karena alasan sebagai berikut. Pertama, penelitian tentang kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan media audio visual belum pernah dilakukan di SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. Kedua, SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan telah menggunakan kurikulum 2013 yang di dalamnya memuat KD tentang menulis teks cerpen yang merupakan KD baru untuk SMP kelas VII. Ketiga, siswa belum mampu menulis dengan benar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa pentingnya dilakukan penelitian terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan dengan Berbantuan Media Audio Visual. Menulis merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Tarigan (2008:24) mengemukakan tujuan menulis tersebut yaitu (1) untuk memberitahukan atau sebagai wacana informatif; (2) untuk meyakinkan pembaca; (3) untuk menghibur atau menyenangkan pembaca; dan (4) untuk mengungkapkan ekspresi perasaan dan emosi yang kuat. Menulis merupakan suatu kegiatan menyusun buah pikiran, ide, gagasan dengan menggunakan rangkaian kalimat yang terpadu dalam bahasa tulis. Dengan menulis seseorang dapat menuangkan ide-ide yang akan disampaikannya. Tarigan (2008:3) menjelaskan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomonikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Selanjutnya Tarigan (2008:22) manfaat menulis yaitu: (1) alat komonitas tidak langsung; (2) menolong dalam berpikir secara kritis; (3) memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman; dan (4) membantu dalam menjelaskan pikiran. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang kompleks serta dapat memberikan banyak manfaat terhadap diri penulis dan pembaca. Karena dapat dinyatakan bahwa menulis dapat menjelaskan informasi yang masih belum jelas, memudahkan memecahkan masalah, menuntun untuk banyak mencari informasi, dan mampu membiasakan diri untuk tertip dalam berfikir. Semi (2003:14-15) menjelaskan bahwa tujuan menulis ada lima. (1) memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dengan mengerjakan sesuatu; (2) menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang sesuatu yang harus diketahui oleh orang lain; (3) menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu yang sedang berlangsung disuatu tempat pada suatu waktu; (4) meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat; dan (5) meyakinkan, yakni tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat dengannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Tergolong kuantitatif karena data yang diolah menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, dan penampilan hasilnya. (Arikunto, 2006:12). Angka dalam penelitian berupa skor, kemudian skor diubah menjadi nilai. Metode deskripsi bertujuan. Kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan, kemempuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan dengan berbantuan media audio visual. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Kemampuan Menulis Teks Cerpen Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator Penokohan

8 Frekuensi Berdasarkan tabel 4, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 1 (berupa pernyataan penokohan) skor 1-3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 2 dan skor terendah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini yaitu, (a) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 25 orang (89%), dan (b) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 3 orang (11%). 2. Kemampuan Menulis Teks Cerpen Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator Alur Berdasarkan tabel 4, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 berupa alur skor 1-3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah 1, perolehan skor 3 berjumlah 1 orang (4%) sedangkan untuk siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 19 orang (68%), dan untuk siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 8 orang (29%). 3. Kemampuan menulis Teks Cerpen Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP N 1Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Indikator Latar Berdasarkan tabel 4, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 berupa latar skor 1-3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 2 dan skor terendah adalah 1, perolehan skor secara lengkap untuk indikator 3 ini, yaitu (a) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 8 orang (29%), (b) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 20 orang (71%). 4. Kemampuan Menulis Teks Cerpen Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Ketiga Indikator yang Diteliti Berdasarkan tabel 4, dapat dikemukakan bahwa kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan untuk ke 3 indikator skor total antara 4-6 dengan kata lain, skor tertinngi diperoleh siswa adalah 6 dan skor terendah 4. Perolehan skor total secara lengkap untuk ke 3 indikator ini, yaitu (a) siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 5 orang (17,85%), (b) siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 18 orang (64,31%), (c) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 4 orang (14,28%), (d) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 1 orang (3,57%) Histogram Kemampuan Menulis Teks Cerpen Berbantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Ketiga Indikator 0 KS K C LdC Kualifikasi

9 Keterangan : Ks : Kurang sekali K : Kurang C : Cukup LdC : Lebih dari cukup KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil menulis teks cerpen berbantuan media audio visual diperoleh hasil penelitian tentang kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan tergolong hampir cukup (46-55%). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data berikut ini. Pertama, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual sisiwa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 1 (struktur untuk penokohan) tergolong cukup (C) dengan means 63 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan (56-65%). Kedua, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 (struktur alur) tergolong cukup (C) dengan means 58 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan (56-65%). Ketiga, kemampuan menulis teks cerpen berbantuan media audio visual siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 3 (struktur latar) tergolong kurang (K) dengan means 43 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan (36-45%). B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saransaran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan media pembelajaran untuk mewujudkan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini disebabkan bahwa media pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Kedua, disarankan pada siswa kelas VII SMP N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar keterampilan menulis, terutama teks cerpen dapat berkembang, terutama untuk indikator struktur dan ciri kebahasaan. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis teks cerpen. KEPUSTAKAAN Tarigan, Henry Guntur Menulis Sebangai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Hendry Guntur Menulis Sebangai Keterampilan Berbahasa. Bndung: Angkasa Raya. Semi, M. Atar Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.