ABSTRAK. Kata kunci: Subak, irigasi, aspek fisik, aspek operasional & pemeliharaan, logika fuzzy

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Sistem Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 275 juta orang pada tahun Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. Subak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. khususnya dalam pengelolaan sumberdaya air irigasi. Pengelolaan sumberdaya

I. PENDAHULUAN. instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya

ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : Simantri, Subak Renon, Dampak.

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

Awig-Awig Forum Pekaseh Catur Angga Batukau Tabanan, 2014

I. PENDAHULUAN. memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali, memiliki luas 839,33

BAB V PENUTUP. melestarikan nilai-nilai kearifan lokalnya yaitu Peraturan Pemerintah

ANALISIS JADWAL TANAM PADI BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR PADA SUBAK JAKA SEBAGAI SUBAK NATAK TIYIS SKRIPSI

Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi subak di Kabupaten Tabanan

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MEMPERKENALKAN IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA ORGANISASI SUBAK DI BALI

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

DAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 9 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat dua buah sistem irigasi yakni sistem irigasi yang dibangun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi

TINJAUAN YURIDIS RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA JATILUWIH. Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M.Kn

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

TESIS PUTRI KUSUMA SANJIWANI

STUDI KASUS TENTANG PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAJAK SINGKAL DAN ROTARY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Hita Karana

INTRODUKSI AGRO-EKOWISATA PADA SUBAK SIGARAN ABSTRAK

KONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK

STRATEGI PENGEMBANGAN SUBAK MENJADI LEMBAGA BERORIENTASI AGRIBISNIS DI KABUPATEN BADUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA UNESCO DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN

Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 3, No. 1, Mei 2015 ISSN:

DESAIN BANGUNAN BAGI NUMBAK DAN NGERIRUN PADA SISTEM DISTRIBUSI AIR IRIGASI SUBAK BERDASARKAN KONSEP PEMIAS SKRIPSI. Oleh :

Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Studi Kasus Subak Pulagan Kawasan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar)

RINGKASAN. dan di Bali pada khususnya, semakin dituntut untuk melakukan. sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Saat ini pertanian

Pendahuluan. Bab Satu

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bali memiliki sumberdaya air yang dapat dikembangkan dan dikelola secara

EVALUASI KINERJA FISIK SISTEM SUBAK YANG BERORIENTASI AGROEKOWISATA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH ASPEK SOSIO KULTURAL MASYARAKAT TERHADAP SISTEM JARINGAN IRIGASI i

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN MODEL KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN AIR IRIGASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pertanian. Jumlah penduduk Idonesia diprediksi akan menjadi 275 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN. Kajian-kajian terdahulu yang menunjang penelitian ini dan dijabarkan dalam

JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI. Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Strategi Pengembangan Subak Menjadi Lembaga Berorientasi Agribisnis di Kabupaten Badung (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal)

Strategi Pariwisata Berkelanjutan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III TEMUAN DATA. penelitian ini yaitu umur responden dan luas perubahan peruntukan lahan

MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI

BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. lipat pada tahun Upaya pencapaian terget membutuhkan dukungan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN j 1.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam bentuk sebuah organisasi masyarakat yang bernama Subak.

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS SUBAK PADA KAWASAN CEKING KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang hidup dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di

Peranan Subak Dalam Pengembangan Agribisnis Padi

PENGARUH SALURAN AERASI DAN VARIETAS PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS AEROB BERBAHAN BAKU JERAMI S K R I P S I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara

DAFTAR TABEL. Persepsi Responden terhadap Kesesuaian Peraturan Pemerintah. Beberapa poin penting yang harus dibenahi dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tukad Yeh Ho merupakan salah satu wilayah sungai yang mengalir di

I. DESKRIPSI KEGIATAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PROFIL INFORMAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil dari masing-masing informan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

2.6.2 Subak sebagai sistem non fisik Kerangka Pemikiran...30 III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden dalam penelitian ini difokuskan pada umur, pengalaman

II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputarputar

BEKASI, 22 FEBRUARI 2011

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

Subak Wongaya Betan di Kawasan Catur Angga

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis. Puguh Sulistyo Pambudi

DAFTAR ISI. BAB II DASAR TEORI Himpunan Fuzzy Bilangan Fuzzy Masalah Transportasi Program Linear Multiobjective..

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti

TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Transkripsi:

Ni Made Ayu Adi Suartiani. 1211305025. 2017. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau. Dibawah bimbingan Dr. Sumiyati, S.TP.MP sebagai pembimbing I dan Ir. I Wayan Tika, MP sebagai pembimbing II. ABSTRAK Subak merupakan suatu lembaga irigasi tradisional di Bali, yang salah satu fungsinya mengelola air irigasi. Krama (anggota) subak yang melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi di koordinir oleh pekaseh (ketua subak). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja fisik jaringan irigasi dan sistem operasional dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi pada tiga lokasi subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dan pengamatan secara langsung pada aspek fisik jaringan irigasi. Data yang sudah terkumpul diberi bobot nilai, dan dianalisis. Subak dinilai menggunakan tiga kriteria yaitu Baik = 3, Sedang = 2, dan Kurang = 1. Analisis sistem dilakukan dengan pendekatan logika fuzzy. Hasil analisis menggunakan pendekatan logika fuzzy pada tiga lokasi subak diperoleh kinerja jaringan irigasi pada Subak Jatiluwih adalah 2.17 (sedang), Subak Tengkudak adalah 2.21 (sedang) dan Subak Rejasa adalah 2.18 (sedang). Dari tiga lokasi subak yang diteliti hasilnya adalah subak di Kawasan Catur Angga Batukau dalam kondisi sedang, sehingga perlu pembenahan pada jaringan irigasi dan peningkatan kinerja operasional dan pemeliharaan pada masing-masing subak. Kata kunci: Subak, irigasi, aspek fisik, aspek operasional & pemeliharaan, logika fuzzy

DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.4. Manfaat Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1. Pengertian Subak... 4 2.2. Aspek Fisik pada Sistem Irigasi Subak... 6 2.3. Aspek Operasional dan Pengelolaan Jaringan Irigasi... 8 2.3.1. Operasional Jaringan Irigasi... 8 2.3.2. Pemeliharaan Jaringan Irigasi.. 10 2.4. Metode Fuzzy... 11 2.4.1.Definisi Logika Fuzzy... 11 2.4.2.Himpunan Fuzzy... 12 III. METODE PENELITIAN... 15 3.1. Identikasi Sistem Irigasi Subak... 15 3.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 15 3.1.2. Sumber Data dan Jenis Data... 15 3.1.3. Metode Pengambilan Data... 15 3.1.4. Pembuatan Daftar Panduan Wawancara... 16 3.1.5. Model Penentuan Responden... 16 3.2. Pengembangan Model Penelitian... 16 3.2.1. Konsep Pengembangan Sistem... 17 3.2.2. Logika Pengembangan... 17 3.2.3. Analisis Model... 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 21 4.1. Deskripsi Wilayah... 21 4.1.1. Subak Jatiluwih... 21 4.1.2. Subak Tengkudak... 26 4.1.3. Subak Rejasa... 31 4.2. Aspek Fisik Jaringan Irigasi... 36 4.3. Aspek Operasional dan Pemeliharaan jaringan Irigasi Subak... 40

4.4.Aspek Fisik dan Aspek O&P dari Jaringan Irigasi Subak... 46 4.5. Kinerja Jaringan Irigasi di Subak Jatiluwih, Subak Tengkudak, Subak Rejasa pada Kawasan Catur Angga Batukau... 47 V. KESIMPULAN... 50 5.1. Kesimpulan... 50 5.2. Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA... 52 LAMPIRAN... 55

DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Input1 Bangunan Bagi Tersier dalam logika fuzzy... 18 2. Input2 Bangunan Bagi Kuarter dalam logika fuzzy... 19 3. Output dari Bangunan Bagi... 20 4. Nilai Aspek Fisik Jaringan Irigasi... 37 5. Nilai Aspek O&P Jaringan Irigasi Subak... 41 6. Nilai Aspek Fisik dan Aspek O&P Jaringan Irigasi di Subak... 46 7. Nilai Kinerja Jaringan Irigasi Subak... 47

DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Hubungan Timbal Balik Antar Subsistem dalam Sistem Manajemen Irigasi Masyarakat yang Bersifat Sosio-Kultural... 5 2. Himpunan Fuzzy pada Variable Mahasiswa... 13 3. Variabel-Variabel Aspek Fisik dan Aspek Operasional dan Pemeliharaan (O&P)... 17 4. Input dan Output Logika... 17 5. Input1 Bangunan Bagi Tersier... 19 6. Input2 Bangunan Bagi Kuarter... 19 7. Output Bangunan Bagi... 20 8. Rule dari Bangunan Bagi... 20 9. Struktur Organisai Subak Jatiluwih... 25 10. Struktur Organisai Subak Tengkudak... 30 11. Struktur Organisasi Subak Rejasa... 35 12. Saluran Pembawa (Telabah)... 38 13. Bangunan Bagi (Tembuku)... 39 14. Saluran Pembungan Irigasi (Drainase)... 40 15. Nyilih Yeh di Subak Jatiluwih... 43 16. Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Subak... 45

DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Variabel-Variabel Aspek Fisik dan Aspek Operasional dan Pemeliharaan (O&P)... 55 2. Hasil Survai Aspek Fisik pada Tiga Subak Sampel... 62 3. Hasil Survei Aspek O&P Jaringan Irigasi pada Tiga Subak Sampel... 55 4. Contoh Beberapa Tahapan Analisis Menggunakan Logika Fuzzy pada Aspek Fisik (Saluran Pembawa) Subak Jatiluwih... 68 5. Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Jatiluwih... 71 6. Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Tengkudak... 73 7. Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Rejasa... 75

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subak merupakan satu kesatuan ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Subak adalah salah satu warisan budaya masyarakat Bali serta merupakan suatu institusi irigasi tradisional di Bali yang salah satu fungsinya mengelola air irigasi yang berasal dari suatu sumber tertentu. Sunaryasa (2002) menyatakan bahwa subak tidak hanya sekedar sebuah lembaga di bidang pertanian, tetapi juga merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Bali mengenai manusia dan hubungannya dengan lingkungan. Krama subak mengatur pembagian air, memelihara dan memperbaiki sarana irigasi, melakukan kegiatan pemberantasan hama, melakukan inovasi pertanian dan mengkonsepsikan serta mengaktifkan kegiatan upacara yang di koordinatori oleh pekaseh (Arif, 1999). Subak memiliki struktur yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana yaitu suatu konsep yang mengintegrasikan secara selaras tiga komponen penyebab kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Konsep Tri Hita Karana dijadikan suatu filsafat dalam sistem subak (Sutawan, dkk. 1984). Subak yang lahir dari budaya masyarakat Bali yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana memiliki nilai-nilai universal yang luar biasa (outstanding universal values), dan salah satunya adalah nilai-nilai perekat sosial yang kuat (Anonim, 2012). Windia (2005) menyebutkan bahwa fungsi sistem irigasi secara umum adalah : (1) mengatur alokasi dan distribusi air irigasi, (2) melakukan penggerakan sumber daya petani, (3) melalukan pemeliharaan saluran irigasi, dan (4) mencari solusi jika terjadi konflik. Subak sebagai lembaga tradisional memang sudah dikenal di mancanegara. United Nation Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada 12 Juni 2012 menetapkan subak sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) dalam kategori lanskap budaya. Nama yang diberikan oleh UNESCO untuk warisan tersebut adalah Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy (Lanskap Budaya Provinsi Bali: Subak sebagai Manifestasi dari Tri Hita Karana). Itulah sebabnya,

sistem subak yang mengimplementasikan filsafat Tri Hita Karana dalam aktivitasnya, disebutkan sebagai penguat dari kebudayaan Bali (Erawan, 1994). Sistem irigasi subak yang berlandaskan Tri Hita Karana adalah juga merupakan sistem yang bersifat sosio-teknis, yang teknologinya telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat setempat (Ginting, 2003). Di dalam sistem irigasi subak terdapat suatu bangunan-bangunan irigasi yang menjadi suatu sarana pendistribusian air ke lahan persawahan. Bangunan irigasi dibuat dengan baik agar bisa mendistribusikan air secara efisien untuk mencukupi kebutuhan air pada lahan persawahaan. Pada sistem irigasi terdapat suatu kegiatan operasional dan pemeliharaan dari aspek fisik hingga aspek pengelolaan sumber airnya (Windia, 2002). Pada sistem subak masalah distribusi air irigasi sering terjadi apabila besaran debit yang tersedia lebih kecil dari kebutuhan air dilapangan, terutama pada saat musim kemarau. Sehingga penggunaan air irigasi secara efektif dan efisien sangat diperlukan. Hasil panen dipengaruhi bukan saja oleh banyaknya tingkat pemenuhan kebutuhan air, tetapi juga diantaranya oleh cara pemberian air seperti yang dikemukakan oleh Ahmad dkk. (2004), Erdem dkk. (2006) dan Khan dkk.(2005). Pembagian air yang kurang merata akibat dari pengelolaan operasional dan pemeliharaan (O&P) sumber air irigasi yang kurang baik ditingkat jaringan utama maupun ditingkat jaringan tersier merupakan sebab terjadinya kekurangan air pada suatu daerah irigasi. Pengolahan operasional dan pemeliharaan (O&P) lahan sawah yang intensif serta pemanfaatan sarana dan prasarana jaringan irigasi yang optimal, membutuhkan keseimbangan kuantitas sumber daya air, lahan dan sumber daya manusia. Terkait masalah tersebut maka diperlukan suatu adanya pengelolaan (O&P) jaringan irigas dengan baik, sehingga kebutuhan air irigasi yang efisien sesuai dengan kondisi pertanian dapat terpenuhi. Subak sebagai sebuah sistem irigasi melakukan kegiatan operasional dan pemeliharaan (O&P) secara tradisional. Sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) perlu dilakukan evaluasi secara rutin terhadap kinerja jaringan irigasinya. Untuk itu maka sangat penting dilakukan penelitian tentang kinerja sistem irigasi subak yang ada di kawasan WBD sebagai evaluasi sistem irigasi. Logika Fuzzy adalah

suatu cara yang tepat untuk memetakan ruang input ke dalam suatu ruang output (Kusumadewi, 2004). Konsep ini diperkenalkan dan dipublikasikan pertama kali oleh Lotfi A. Zadeh seorang profesor dari University of California di Barkeley pada tahun 1965. Logika fuzzy menggunakan ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai variabel. Logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai yang kemudian digunakan untuk menentukan hasil yang ingin dicapai berdasarkan atas spesifikasi yang telah ditentukan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja fisik jaringan irigasi di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru? 2. Bagaimana Operasi dan Pemeliharran jaringan irigasi subak yang ada di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai ada sebagai berikut: 1. Menilai kinerja fisik jaringan sistem irigasi di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru. 2. Menilai sistem Operasi dan Pemeliharan jaringan irigasi subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan keberlanjutan subak dan dapat menjadi bahan kajian untuk pengembangan riset selanjutnya yang berhubungan dengan teoritis tentang evaluasi pelaksanaan program pembangunan disektor Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA).