NUR MARTIA

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

STUDI KAWASAN KERENTANAN LONGSOR DANAU MANINJAU, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

BAB I PENDAHULUAN. bencana yang tinggi. Salah satu bencana yang banyak melanda daerah-daerah di

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

TUGAS UTS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI SAMARINDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB III METODE PENILITIAN. Lokasi penelitian mengambil daerah studi di Kota Gorontalo. Secara

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

STUDI GEOMORFOLOGI DAN ANALISIS BAHAYA LONGSOR DI KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK EVALUASI KEPADATAN LALU LINTAS JALAN ARTERI PRIMER DAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA SURABAYA

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

PENGEMBANGAN MODEL SIG PENENTUAN KAWASAN RAWAN LONGSOR SEBAGAI MASUKAN RENCANA TATA RUANG Studi Kasus; Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR

APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMA NEGERI 3 BREBES. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah rawan bencana.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah di wilayah Indonesia,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah ( surface run-off) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Bab III. Pelaksanaan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) KOTA BANJARMASIN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan adanya kondisi geologi Indonesia yang berupa bagian dari rangkaian

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Gambar 7. Lokasi Penelitian

Analisis Spasial Untuk Menentukan Zona Risiko Bencana Banjir Bandang (Studi Kasus Kabupaten Pangkep)

APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories Computer.

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 8 NOMOR 1 FEBRUARI Pemetaan Ancaman Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Konawe

III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK

METODE PENELITIAN Kerangka Pendekatan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: ( ) Dosen Pembimbing: DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto MSc.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Pemasukan dan Pengeluaran Barang merupakan hal yang umum terjadi. Proses

3/30/2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS HUTAN LINDUNG KABUPATEN MOJOKERTO)

ANALISIS KESESUAIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN KOTA MALANG

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR...

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. bagi banyak masyarakat. Permintaan akan sumber daya listrik terus bertambah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Survei adalah

C. Prosedur Pelaksanaan

Transkripsi:

SIDANG TUGAS AKHIR Studi Sistem Informasi Geografis Kawasan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat NUR MARTIA 3507100431

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo- Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Sejak rangkaian bencana gampa bumi yang terjadi di Sumatra Barat menyebabkan pergerakan tanah yang menyebabkan longsor. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor dibutuhkan pemantauan curah hujan secara temporal yang up to date di wilayah-wilayah yang rawan longsor. Aplikasi yang dapat digunakan dalam perkembangan teknologi saat ini adalah dengan inventarisasi lokasi terdampak menggunakan Sistem Informasi Geografis yang memiliki kemampuan untuk memberikan informasi tersebut dengan mudah, cepat dan lengkap.

RUMUSAN MASALAH Bagaimana Sistem Informasi Geografis Longsor di Kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam yang efektif, lengkap dan inofatif BATASAN MASALAH Wilayah studi penelitian adalah Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Peta yang digunakan adalah peta RBI Padang sheet 0715-61 dan 0715-63 skala 1:50.000 Pembuatan Sistem Informasi yang disajikan adalah mengenai persebaran daerah longsor di sekitar Danau Maninjau dengan menggunakan ArcView 3.3

TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah terdampak longsor di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat beserta informasi terkait yang diwujudkan dalam suatu Sistem Informasi Geografis. MANFAAT Terwujudnya sistem informasi yang dapat menjadi sentra informasi bagi pengguna, sehingga nantinya dapat berperan dalam upaya mitigasi bencana bagi wilayah Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.

METODOLOGI PENELITIAN LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian Tugas Akhir ini adalah Danau Maninjau yang berada dalam Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kecamatan Tanjung Raya terletak pada 00 12' - 00 25' Lintang Selatan, 100 05' - 100 16' Bujur Timur. Batas wilayah Kecamatan Tanjung Raya adalah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Palembayan Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Matur dan Kecamatan Malalak Sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Padang Pariaman Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Basung dan Kebupaten Padang Pariaman

DATA Data dan peralatan yang digunakan selama penelitian ini terdiri dari: - Peta RBI Padang sheet 0715-61 dan 0715-63 skala 1:50.000. - Peta Geologi Sumatra Barat skala 1:250.000 Tahun 1996 - Data Curah Hujan Harian Danau Maninjau tahun 2000 - Peta Satuan Lahan dan Tanah lembar Padang skala 1:250.000 tahun 1990 - Peta Administrasi Kabupaten Agam untuk mengetahui batas-batas wilayah, kecamatan, dll.

PERALATAN Perangkat Keras (Hardware) Laptop Toshiba Intel Pentium core duo 1,.73 GHz, 1.93 GB of RAM Harddisk 500 GB. Printer Canon PIXMA IP1300 untuk mencetak hasil laporan penelitian. Perangkat Lunak (Software) Sistem Operasi Windows XP Professional Autodesk Land Desktop 2004 untk digitasi data ArcView 3.3 untuk overlay SIG Microsoft Office Word 2007 untuk penulisan laporan Microsoft Office Visio 2007 untuk pembuatan flowchart tahapan penelitian

DIAGRAM ALUR PEMBUATAN SIG Data Non Spasial Data Spasial Data Curah Hujan Harian tahun 2000 Peta RBI Padang sheet 0715-61 dan 0715-61 skala 1: 50.000 Peta Satuan lahan dan Tanah skala 1:250.000 Peta Geologi skala 1: 250.000 Konversi file.dwg ke.dxf Konversi file.dxf ke.shp Pembuatan Database Pengolahan di ArcView Dengan Ms. Access Pemberian skor/nilai Pengolahan Data Overlay peta tematik Parameter Longsor yaitu Curah hujan, geologi, kelerengan, jenis tanah tidak sesuai Sistem Informasi Persebaran Longsor Tahap Akhir dan hasil Hasil Peta Kerentanan Longsor

1. Pengumpulan Data - Peta RBI Peta RBI Padang sheet 0715-61 dan 0715-63 skala 1:50.000. - Peta Geologi Sumatra Barat skala 1:250.000 Tahun 1996. - Data Curah Hujan Harian Danau Maninjau tahun 2000. - Peta Satuan Lahan dan Tanah lembar Padang skala 1:250.000 tahun 1990. 2. Pengolahan Data o Pembuatan Basis Data (Tabular) o Pengolahan Data Spasial Konversi data dari format (*.dwg) ke (*.shp) Pengkodean file (*.shp) Pemberian skor/nilai Overlay peta tematik

3. Tahap Akhir Analisa Analisa ini dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi beserta informasi luasan wilayah terdampak longsor untuk kemudian dibandingkan dengan luasan tiap kecamatan, sehingga dari perbandingan tersebut akan diperoleh kesimpulan atas status wilayah terdampak sesuai kategori (tidak rawan, kerawanan sedang, kerawanan tinggi, dan sangat rawan). Hasil Penyajian Sistem Informasi, dimana hasil dan aplikasi program telah dianalisa dan diuji, sehingga program tersebut siap untuk digunakan. Selain itu juga berupa hasil yang diperoleh dari penelitian ini serta kekurangan dan kendala yang dihadapi untuk kemudian dituangkan dalam bentuk laporan Tugas Akhir

Data yang diperoleh dalam penelitian tugas akhir ini antara lain: Data spasial yang berupa peta dijital topografi Padang sheet 0715-61 dan 0715-63 Data tabular Curah Hujan stasiun Maninjau, Kabupaten Agam Pengolahan Data Digitasi dan editing Export *.dwg ke *.shp Transformasi koordinat Symbolizing HASIL DAN ANALISA

ANALISIS DATA LONGSOR Peta tematik yang dihasilkan yaitu : Peta Curah hujan

Peta Geologi

Peta Jenis tanah

Peta Kelerengan

Maka peta hasil overlay yang didapatkan

Sistem Informasi yang ditampilkan

Daerah yang kerawanan sedang

Daerah yg kerawanan Tinggi

Daerah yg kerawanan sangat rawan

PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan antara lain: Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu metoda yang cukup teliti untuk melakukan pengkajian bahaya tanah longsor untuk cakupan suatu daerah dengan efektif dan waktu yang relatif singkat. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan Sistem Informasi Kawasan Kerentanan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Lanjutan Kesimpulan Sistem Informasi Kerentanan Longsor dapat memberikan informasi tentang tingkat kerawanan bencana longsor yaitu tidak rawan, kerawanan sedang, kerawanan tinggi dan sangat rawan Daerah kerawanan sedang disekitar tepi danau sebelah utara seluas 38.588.113,04m 2, kerawanan tinggi disekitar bukit sebelah utara seluas 15.043.912, 34m 2, dan sangat rawan disekitar bukit hampir mengelilingi danau seluas 78.759.878,88m 2.

SARAN Pengadaan dan ketersediaan data yang dipakai hendaknya selalu mendekati kebenaran dan up to date agar dalam penyajian data didapatkan kebenaran informasi yang akurat, sehingga diperlukan data informasi tambahan sebagai pelengkap terwujudnya Sistem Informasi ini, seperti data topografi wilayah dan kondisi lingkungan setempat. Untuk daerah dengan kerawanan tinggi sebaiknya dijaga supaya tingkat kerawanannya tidak meningkat. Perhatian dari pemerintah dengan memberikan penyuluhan dan mengadaan reboisasi pada sekitar lereng gunung juga melarang penebangan hutan yang secara sembarangan.

SEKIAN TERIMA KASIH