PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Transkripsi

1 PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 OLEH: AULIA MUSTIKA AKBARI DOSEN PEMBIMBING: DR.ING. IR. TEGUH HARIYANTO, MSC. TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

2 Latar Belakang Banjir lumpur panas Sidoarjo yang belum berhenti sejak 29 Mei 2006 Menurut BPLS terjadi penurunan intensitas semburan lumpur Penginderaan Jauh dengan Ikonos dengan resolusi tinggi untuk membantu menghitung volume Citra Multitemporal untuk mengetahui arah sebaran semburan lumpur

3 Rumusan Masalah Bagaimana perubahan sebaran dan volume semburan lumpur Sidoarjo dengan menggunakan Citra Satelit Ikonos?

4 Batasan Masalah Batasan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. data citra yang digunakan adalah data citra Ikonos 2. wilayah studi meliputi wilayah lumpur Sidoarjo 3. melakukan perhitungan volume lumpur 4. analisa yang dilakukan adalah persebaran lumpur Sidoarjo.

5 Tujuan Adapun maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui volume semburan lumpur Sidoarjo dan sebaran lumpur Sidoarjo dengan menggunakan citra Ikonos.

6 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini adalah informasi mengenai volume semburan lumpur Sidoarjo dari citra Ikonos dan memberikan informasi mengenai sebaran semburan lumpur Sidoarjo

7 Lokasi Penelitian Lumpur Sidoarjo yang secara geografis terletak di 7 o LS dan 112 o BT yaitu terletak di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

8 Alat Perangkat Keras (Hardware) Notebook yang digunakan untuk mengolah data, melakukan analisa, serta membuat laporan. Kamera dijital untuk dokumentasi. GPS handheld navigasi untuk digunakan dalam ground truth. Total Station untuk pengukuran lapangan GPS Geodetik untuk Pengukuran Koordinat Perangkat Lunak (Software) Sistem Operasi Windows XP. Microsoft Word 2007 untuk pembuatan laporan. Microsoft Excel 2007 untuk pengolahan data tabular. Autodesk Land Desktop 2004 untuk pengolahan data spasial, dan editing peta. Er Mapper 7.0 untuk pengolahan citra satelit Ikonos. Topcon Tools untuk pengolahan data koordinat. ArcGIS 9.3 untuk analisa dan pembuatan tampilan peta

9 Data Data citra satelit Ikonos bulan Juni, Agustus, dan Oktober 2011 Pengukuran lapangan yaitu pengukuran koordinat lokasi pengukuran Pengukuran lapangan yaitu pengamatan tinggi semburan lumpur

10 Metodologi Penelitian

11 Pengolahan Data (i)

12 Pengolahan Data (ii)

13 Tahapan Pengolahan Data 1. Pada Citra satelit Ikonos bulan Juni, Agustus, dan Oktober 2011 dilakukan koreksi geometri 2. Penginterpretasian citra menggunakan metode interpretasi secara visual 3. Ground truth 4. Uji ketelitian Interpretasi 5. Digitasi sebaran semburan lumpur 6. Pengukuran tinggi semburan

14 TAHAP ANALISA

15 Analisa Volume Perhitungan Langsung Pengamatan semburan lumpur di lakukan selama 1 jam 14 menit 41 detik secara kontinyu. Pada waktu pengamatan yang sama juga terjadi keadaan dimana lumpur tidak menyembur, sehingga di andaikan dalam sehari semburan lumpur hanya menyembur selama 12 jam berturut - turut. Pengamatan semburan dilakukan hanya di sisi selatan sehingga tidak mewakili semburan lumpur secara keseluruhan.

16 Analisa Volume Perhitungan Tidak Langsung Dari data citra bulan Oktober 2011 di dapatkan volume hasil semburan lumpur sebesar ,175 meter kubik. Selang Pengamatan dari data citra 9 Agustus 2011 sampai dengan 15 Oktober 2011 adalah 67 hari maka di dapatkan volume per hari sebesar ,585 meter kubik

17 Analisa Volume Dari tabel terjadi perbedaan volume semburan. Di tinjau dari situasi dan kegiatan yang dilakukan di tanggul lumpur Sidoarjo, hasil semburan lumpur tidak hanya ditampung di dalam tanggul, namun ada hasil semburan lumpur di alirkan ke pipa pipa yang kemudian di buang ke sungai Porong

18 Analisa Sebaran Juni 2011 Agustus 2011

19 Analisa Sebaran Oktober 2011 Overlay Citra Ikonos Multitemporal

20 Analisa Sebaran Dari hasil overlay ketiga citra Dapat diketahui bahwa arah semburan dominan menuju ke arah barat dan selatan, serta sedikit ke arah utara.

21 Klasifikasi Hasil Interpretasi

22 Klasifikasi Hasil Interpretasi

23 Sample Ground Truth

24 Sample Ground Truth

25 Analisa Berikut ini adalah kondisi tutupan lumpur bulan Juni, Agustus, dan Oktober 2011 dalam tabel hasil klasifikasi.

26 Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Volume semburan lumpur hasil pengamatan langsung adalah sebesar ,053 meter kubik per hari Volume semburan lumpur dari pengamatan tak langsug adalah sebesar ,585 meter kubik perhari Arah sebaran lumpur yang di dapatkan dari citra Ikonos bulan juni, agustus, dan Oktober 2011 dominan menuju kea rah selatan dan barat serta sedikit kea rah utara. Kondisi tutupan lumpur yang di dapatkan dari ketiga citra di dominasi oleh lumpur mengering sebesar ,230 m 2 di bulan Oktober 2011 dan ,184 m 2 pada bulan Agustus 2011, dan lumpur berair sebesar ,722 m 2 di bulan Oktober 2011 dan ,690 m 2 di bulan Juni 2011.

27 Penutup Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, antara lain: perhitungan volume semburan secara kontinyu dan dari setiap sisi lebih mengoptimalkan pemantauan arah semburan dan pergerakan lumpur karena di sisi utara, lumpur sudah keluar melebihi tanggul. pada proses interpretasi visual, sebaiknya dilakukan persamaan persepsi terhadap penilaian suatu obyek untuk mempermudah proses klasifikasi. sebaiknya menggunakan citra satelit dengan tanggal dan bulan perekaman yang sama untuk meminimalisir kesalahan interpretasi obyek, selain itu penggunaan citra satelit dengan tahun yang terbaru dapat memaksimalkan hasil analisa dan mempermudah groundtruth di lapangan.

28 TERIMA KASIH