ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009
|
|
- Deddy Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009 Prenita Septa Rianelly 1, Teguh Hariyanto 1, Inggit Lolita Sari 2 1 Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS Surabaya, 60111, Indonesia 2 Pusat Data Penginderaan Jauh LAPAN, Jl. LAPAN 70 Pekayon-Pasar Rebo, Jakarta, Indonesia gm0724@geodesy.its.ac.id Abstrak Surabaya telah melakukan berbagai pembangunan dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk, salah satunya di wilayah Surabaya Barat yang sebelumnya merupakan kawasan yang tertinggal di antara wilayah-wilayah lain di Surabaya. Wilayah Surabaya Barat merupakan daerah dengan perubahan lahan yang terjadi dengan cepat dari tahun ke tahun. Fenomena perubahan tata guna lahan mencakup wilayah yang luas dapat diamati dan dianalisa, salah satunya dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra satelit Quickbird. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tata guna lahan dari tahun 2003 sampai 2009 yang paling luas, yaitu pada sektor perdagangan dan jasa yang bertambah seluas 589,556 Ha (5,00%) dimana sebagian besar terjadi di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri.Tingkat kesesuaian tata guna lahan dengan RDTRK tergolong rendah, walaupun terdapat peningkatan yaitu 31,91% pada tahun 2003 menjadi 38,59% pada tahun Namun demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan di Surabaya Barat masih konsisten dengan RDTRK. Kata Kunci : Penginderaan Jauh, Citra Quickbird, Tata Guna. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kurun waktu terakhir Surabaya telah melakukan berbagai pengembangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk. Salah satu pembangunan yang pesat, baik secara fisik maupun ekonomi terjadi di wilayah Surabaya Barat yang sebelumnya merupakan kawasan yang tertinggal di antara wilayah-wilayah lain di Surabaya. Wilayah Surabaya Barat merupakan daerah permukiman yang padat baik berupa permukiman penduduk maupun permukiman industri, dengan perubahan lahan yang cepat dari tahun ke tahun. Dengan perkembangan teknologi saat ini, fenomena perubahan tata guna lahan mencakup wilayah yang luas dapat diamati dan dianalisa, salah satunya dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan satelit Quickbird, yang mampu menyajikan data dengan resolusi spasial hingga 61 cm sehingga memberi kemudahan dalam melakukan perencanaan dan monitoring perkotaan yang membutuhkan data akurat dan detil. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi perubahan tata guna lahan yang terjadi di wilayah Surabaya Barat dengan cara membandingkan citra satelit Quickbird tahun 2003 dan Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Citra satelit yang digunakan adalah citra satelit Quickbird tahun 2003 dan b. Daerah penelitian mencakup wilayah Surabaya Barat (Kecamatan Pakal, Benowo, Asemrowo, Tandes, Sukomanunggal, Tandes, Sambikerep dan Lakarsantri). c. Analisa perubahan tata guna lahan dilakukan dengan overlay citra Quickbird tahun 2003 dan 2009 yang sudah terklasifikasi. d. Melakukan evaluasi kesesuaian tata guna lahan wilayah Surabaya Barat tahun 2003 dan 2009 terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya tahun 2002 wilayah Surabaya Barat. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perubahan tata guna lahan sehingga didapatkan informasi mengenai kondisi dan perubahan tata guna lahan terkini di wilayah Surabaya Barat dan kesesuaian tata guna lahan dari wilayah penelitian terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya. 1
2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah suatu informasi kondisi dan perubahan tata guna lahan terkini di wilayah Surabaya Barat serta evaluasinya terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya sehingga dapat diketahui kesesuaian tata guna lahan dengan RDTRK serta lahan-lahan yang belum dimanfaatkan. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Tugas Akhir ini mengambil studi di wilayah Surabaya Barat yang secara geografis terletak pada lintang LS dan bujur BT, kota Surabaya, Jawa Timur. Wilayah Surabaya Barat terbagi menjadi: a. Kecamatan Tandes, dengan luas wilayah 1.106,72 ha. b. Kecamatan Benowo dan Pakal dengan luas wilayah 4.579,25 ha. c. Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep dengan luas wilayah 3.647,91 ha. d. Kecamatan Sukomanunggal dengan luas wilayah 922,97 ha. e. Kecamatan Asemrowo dengan luas wilayah 1.544,10 ha (Badan Pertanahan Nasional (BPN), 2001). ii. Microsoft Word 2007 untuk pembuatan laporan. iii. Microsoft Excel 2007 untuk pengolahan data tabular. iv. Autodesk Land Desktop 2006 untuk pengolahan data spasial, yaitu dijitasi dan editing peta. v. Er Mapper 7.0 untuk pengolahan citra satelit Quickbird. vi. Matlab 7.0 untuk perhitungan Strength of Figure (SOF). vii. ArcGIS 9.3 untuk dijitasi, analisa dan pembuatan tampilan (layout) peta. Data Berikut adalah data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Citra satelit Quickbird wilayah Surabaya Barat tanggal perekaman 1 Oktober 2003 dan 12 September b. Peta garis Kota Surabaya hasil foto udara skala 1:5000 tahun 2002/2003 produk dari Dinas Tata Kota Surabaya. c. Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya tahun 2002 wilayah Surabaya Barat (Kecamatan Pakal, Benowo, Asemrowo, Tandes, Sukomanunggal, Sambikerep dan Lakarsantri). METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah diagram alir metodologi pengolahan data: Citra Satelit Quickbird Tahun 2003 Peta Garis Kota Surabaya Skala 1:5.000 Tahun 2002/ 2003 (TM3 º ) Citra Satelit Quickbird Tahun 2009 Gambar 1 : Lokasi Penelitian Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Perangkat keras (hardware), antara lain: i. Notebook Dell Inspiron 1440 Processor Intel Core2Duo 2 GHz, RAM 2GB Hard Disk 278 GB yang digunakan untuk mengolah data, melakukan analisa, serta membuat laporan. ii. Printer Printer Canon PIXMA IP2270 untuk mencetak laporan. iii. Kamera dijital untuk dokumentasi iv. GPS handheld navigasi untuk digunakan dalam ground truth. b. Perangkat lunak (software) antara lain: i. Sistem operasi Windows 7 Home Basic Koreksi Geometrik RMS Error 1 piksel Cropping Penajaman Citra Interpretasi Visual Citra Terklasifikasi Validasi Hasil Peta Tata Guna Tahun 2003 Transformasi Koordinat TM3º ke UTM Peta Garis Kota Surabaya 1:5000 Tahun 2002/2003 (UTM) Editing Peta Garis Surabaya Barat Tahun 2002/2003 skala 1:5000 (UTM) Koreksi Geometrik RMS Error 1 piksel Cropping Penajaman Citra Interpretasi Visual Citra Terklasifikasi Uji Ketelitian 80% Peta Tata Guna Tahun 2009 Gambar 2. Tahapan Pengolahan Data Ground Truth 2
3 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun Berikut adalah grafik perubahan tata guna lahan berdasarkan Tabel 2: Luas (Ha) Perubahan Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun Gambar 6. Grafik Perubahan Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun Perubahan tata guna lahan yang signifikan terjadi pada sektor perdagangan dan jasa yang bertambah seluas 589,556 ha (5,00%) dengan lokasi perubahan terbesar di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri, yaitu seluas 279,247 ha. Analisa Perubahan Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun Dari keseluruhan wilayah Surabaya Barat, kecamatan yang mengalami perubahan tata guna lahan paling signfikan adalah kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri seluas 610,960 ha dengan perubahan terbesar pada sektor perdagangan dan jasa seluas 279,247 ha dari keseluruhan luas kecamatan. Hasil ini didukung dengan prediksi pada Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Kota (RTRW) Surabaya 2013, yaitu untuk Surabaya bagian barat memang sampai saat ini belum banyak kegiatan perdagangannya karena sebagian daerahnya masih belum terbangun, akan tetapi untuk masa yang akan datang kawasan perdagangan di Surabaya bagian barat diperkirakan akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Wilayah Surabaya Barat pada tahun masih didominasi oleh sektor tambak, dimana sebagian besar terdapat di Kecamatan Benowo dan Pakal, walaupun di beberapa lokasi sudah ada yang dikonversi menjadi pemukiman perkotaan, industri dan pergudangan serta TPA. Hal ini sesuai dengan Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Surabaya Tahun 2013, dimana pada kawasan Benowo sampai Romokalisari/Tambakosowilangon, sebaran tambak-tambak masih cukup ekstensif eksistensinya, meskipun di beberapa lokasi sudah mulai dikonversi peruntukannya menjadi hunian, industri, gudang, dan juga untuk pengembangan TPA Benowo. Berkurangnya RTH, kebun, ladang, tegalan, semak belukar, sebagian besar telah menjadi areal terbangun menjadi planned unit development (pemukiman perkotaan, real estate), fasilitas umum, lapangan golf serta perdagangan dan jasa berupa pusat perbelanjaan, mal, apartemen, dll, didukung dengan hasil penelitian Ginanjar, 2010, bahwa perubahan RTH menjadi permukiman adalah yang terbesar yaitu sekitar 409,26 ha. Akibatnya luas permukiman bertambah sebesar 233,187 ha atau 11,89 % pada Unit Pengembangan (UP) VII Satelit (Kecamatan Sukomanunggal dan Dukuh Pakis). Perubahan yang paling signifikan Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri, di mana di kecamatan ini terdapat kelompok kawasan pengembangan pemukiman perkotaan dan real estate seperti: kelompok Dharmala, kelompok Pakuwon, dan kelompok Citraland. Hal ini sesuai dengan Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013, yaitu menuju ke kawasan hunian Citraland, sebaran sebaran lahan kosong dan areal pertanian mulai berkurang karena pada lokasi ini pengembangan intensif dan eksensif justru diperuntukkan bagi hunian massal beserta fasilitas umumnya. Sementara itu pengembangan kawasan urban ke arah Barat tidak begitu pesat, namun pada beberapa kawasan pertumbuhan hunian massal ini terlihat cukup signifikan, khususnya pada pengembangan kawasan hunian pada areal yang dulu diperuntukkan bagi jalur hijau, yaitu Bukit Lidah. Terdapat beberapa kelompok hunian massal yang menempati kawasan Bukit Lidah, yaitu kelompok Dharmala, Bukit Darmo, kelompok Pakuwon, dan kelompok Citraland. Terhadap Pembagian Fungsi pada RDTRK Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 3 dapat dilihat bahwa di wilayah Surabaya Barat sebaiknya pengembangan penggunaan lahan sebagai pemukiman lebih ditingkatkan. Hal ini dikarenakan luas penggunaan lahan sebagai pemukiman masih tergolong rendah, yaitu 8,32% pada tahun 2003 dan 10,38% pada tahun 2009, atau hanya meningkat sebesar 2,06% dalam kurun waktu 7 tahun apabila dibandingkan dengan luas 3
4 pembagian fungsi lahan pada RDTRK, dimana luas penggunaan lahan sebagai pemukiman seharusnya mencapai 40,07% dari keseluruhan luas wilayah Surabaya Barat. Kesesuaian Tata Guna Terhadap RDTRK Kecamatan dengan tingkat kesesuaian tertinggi adalah Kecamatan Asemrowo, yaitu 50,60% dari keseluruhan luas kecamatan. Sedangkan pada tahun 2009 kecamatan dengan tingkat kesesuaian tertinggi adalah Kecamatan Tandes, yaitu 56,79% dari keseluruhan luas kecamatan. Kecamatan dengan tingkat ketidaksesuaian tertinggi adalah Kecamatan Pakal dan Benowo, yaitu 50,13% pada tahun 2003 dan 54,61% pada tahun 2009 dari keseluruhan luas masing-masing kecamatan. yang belum dimanfaatkan sebagian besar berada di Kecamatan Tandes, yaitu 47,65% dari keseluruhan luas kecamatan. Sedangkan pada tahun 2009, lahan yang belum dimanfaatlan sebagian besar di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri, yaitu 30,81% dari keseluruhan luas masing-masing kecamatan. Evaluasi Kesesuaian Tata Guna Terhadap RDTRK Peningkatan kesesuaian dan ketidaksesuaian lahan pada tata guna lahan tahun 2009 diakibatkan oleh menurunnya jumlah lahan yang belum dimanfaatkan seluas 1.025,519 ha atau sekitar 8,69% dari keseluruhan wilayah Surabaya Barat. Penurunan ini sebagai akibat dari meningkatnya pembangunan lahan yang belum dimanfaatkan menjadi lahan terbangun, seperti industri dan pergudangan yang sebagian besar terjadi di Kecamatan Tandes dan Asemrowo, serta real estate, perdagangan dan jasa, lapangan golf, fasilitas umum, yang sebagian besar terjadi di Kecamatan Sukomanunggal, Sambikerep dan Lakarsantri, sehingga penggunaan lahan dari tahun 2003 ke 2009 yang sesuai RDTRK meningkat seluas 788,04 Ha atau 6,68%. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Atmapradana, 2010 dimana peningkatan nilai kesesuaian dan penurunan nilai ketidak sesuaian penggunaan lahan diakibatkan oleh menurunnya lahan yang belum dimanfaatkan sebesar 16,804 Ha atau 0,85% dari luas keseluruhan wilayah UP Satelit (Kecamatan Sukomanunggal dan Dukuh Pakis). Penurunan lahan yang belum dimanfaatkan ini akibat dari meningkatnya pembangunan lahan terbangun seperti lahan pemukiman, lahan fasilitas umum dan juga lahan perdagangan dan jasa. lahan yang tidak sesuai RDTRK seluas 336,838 Ha atau 2,86%, yang sebagian besar masih terjadi di Kecamatan Pakal dan Benowo, dimana terdapat lahan-lahan yang seharusnya digunakan untuk pemukiman seperti yang dijelaskan dalam RDTRK masih digunakan untuk areal tambak. Berikut adalah grafik luas kesesuaian tata guna lahan secara keseluruhan wilayah Surabaya Barat tahun 2003 dan 2009 dengan RDTRK Surabaya (wilayah Surabaya Barat) tahun 2002: Gambar 4.12 Grafik Kesesuaian Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun 2003 dan 2009 dengan RDTRK Surabaya Tahun 2002 Jumlah lahan yang belum dimanfaatkan relatif luas terutama di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri. Ditengarai lahan tersebut adalah yang belum dimanfaatkan oleh pengembang (developer) pemiliknya, banyaknya penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RDTRK. Berdasarkan nilai kesesuaian tata guna lahan wilayah Surabaya Barat dari tahun 2003 sampai dengan 2009 secara keseluruhan, tingkat kesesuaian tata guna lahan dengan RDTRK tergolong rendah, walaupun terdapat peningkatan yaitu 31,91% pada tahun 2003 menjadi 38,59% pada tahun Namun demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan di Surabaya Barat masih konsisten dengan RDTRK. Dari evaluasi ini menunjukkan kurangnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan dan tata ruang kota terhadap pemanfaatan lahan di wilayah Surabaya Barat mengakibatkan lahan-lahan yang seharusnya dapat fungsikan untuk sektor-sektor penting seperti pemukiman perkotaan, perdagangan, jasa, industri dan pergudangan menjadi tidak sesuai dengan fungsi lahan pada RDTRK atau menjadi lahan yang tidak termanfaatkan. 4
5 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Perubahan tata guna lahan di wilayah Surabaya Barat tahun yang signifikan terjadi pada sektor perdagangan dan jasa yang bertambah seluas 589,556 Ha (5,00%) dengan lokasi perubahan terbesar di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri, yaitu seluas 279,247 ha. b. Dari keseluruhan wilayah Surabaya Barat, kecamatan yang mengalami perubahan tata guna lahan paling signfikan adalah kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri seluas 610,960 ha dengan perubahan terbesar pada sektor perdagangan dan jasa seluas 279,247 ha dari keseluruhan luas kecamatan. c. Sebaiknya pengembangan penggunaan lahan sebagai pemukiman lebih ditingkatkan. Hal ini dikarenakan luas penggunaan lahan hanya meningkat sebesar 2,06% dalam kurun waktu 7 tahun apabila dibandingkan dengan luas pembagian fungsi lahan pada RDTRK, dimana luas penggunaan lahan sebagai pemukiman seharusnya mencapai 40,07% dari keseluruhan luas wilayah Surabaya Barat. d. Berdasarkan nilai kesesuaian tata guna lahan wilayah Surabaya Barat dari tahun 2003 sampai dengan 2009 secara keseluruhan, tingkat kesesuaian tata guna lahan dengan RDTRK tergolong rendah, walaupun terdapat peningkatan yaitu 31,91% pada tahun 2003 menjadi 38,59% pada tahun Namun demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan di Surabaya Barat masih konsisten dengan RDTRK. c. Lebih mengoptimalkan pembangunan, lahan pemukiman karena dalam kurun waktu 7 tahun pembangunan pemukiman belum berkembang seperti yang direncanakan dalam Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya. d. Perlu dibangun koordinasi setiap pihak yang terkait, dalam hal ini Dinas Tata Kota, (BAPPEKO) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk meminimalisir penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RDTRK. DAFTAR PUSTAKA Atmapradana, Tedi Evaluasi Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya Unit Pengembangan (UP) Satelit Menggunakan Citra Satelit Quickbird. Surabaya: Tugas Akhir Program Studi Teknik Geomatika ITS. Ginanjar, W.R Klasifikasi Perubahan Peruntukan dalam Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya Unit Pengembangan (UP) VIII Satelit Menggunakan Citra Satelit Quickbird. Surabaya : Teknik Geomatika FTSP-ITS. Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Syah, F.F Analisa Perubahan Tata Guna Tahun 1997 dan 2002 dengan Data Landsat Untuk Daerah Gerbangkertosusila. Surabaya: Teknik Geodesi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, antara lain: a. Pada proses interpretasi visual, sebaiknya dilakukan persamaan persepsi terhadap penilaian suatu obyek untuk mempermudah proses klasifikasi. b. Sebaiknya menggunakan citra satelit dengan tanggal dan bulan perekaman yang sama untuk meminimalisir kesalahan interpretasi obyek, selain itu penggunaan citra satelit dengan tahun yang terbaru dapat memaksimalkan hasil analisa dan mempermudah groundtruth di lapangan. 5
6 Lampiran-Lampiran: Tabel 1. Luas Wilayah Surabaya Barat Tahun 2003 Terhadap Luas Pembagian Fungsi RDTRK Fungsi Pembagian Fungsi RDTRK (ha) Pembagian Fungsi RDTRK Tahun 2009 (ha) Tahun 2009 Tambak 518,361 4, ,699 20,02 Rawa, Kolam, Boezem, Empang RTH (Taman, Sempadan Sungai, Jalur Hijau, Tanah Kosong, Semak,Ladang) 130,876 1,11 201,653 1, ,014 9, ,80 29,56 Pemukiman 4.729,184 40, ,090 10,38 Industri dan Pergudangan 1.525,045 12, ,654 13,84 Perdagangan dan 1.145,08 743,691 6,3 Jasa 9,70 Lapangan Golf 222,376 1,88 86,191 0,73 Fasilitas Umum 164,771 1,4 98,187 0,83 Konservasi 251,241 2, Jalan,Sungai,Saluran 1.550,65 13, ,694 19,9 Air Lain (Makam, TPA) 9,698 0,08 9,953 0,08 Jumlah , , , ,00 Tabel 3. Luas Wilayah Surabaya Barat Tahun 2009 Terhadap Luas Pembagian Fungsi RDTRK Fungsi Pembagian Fungsi RDTRK (ha) Pembagian Fungsi RDTRK Tahun 2009 (ha) Tahun 2009 Tambak 518,361 4, ,699 20,02 Rawa, Kolam, Boezem, Empang RTH (Taman, Sempadan Sungai, Jalur Hijau, Tanah Kosong, Semak,Ladang) 130,876 1,11 201,653 1, ,014 9, ,80 29,56 Pemukiman 4.729,184 40, ,090 10,38 Industri dan Pergudangan 1.525,045 12, ,654 13,84 Perdagangan dan 1.145,08 743,691 6,3 Jasa 9,70 Lapangan Golf 222,376 1,88 86,191 0,73 Fasilitas Umum 164,771 1,4 98,187 0,83 Konservasi 251,241 2, Jalan,Sungai,Saluran 1.550,65 13, ,694 19,9 Air Lain (Makam, TPA) 9,698 0,08 9,953 0,08 Jumlah , , , ,00 6
7 Tabel 2. Penghitungan Luas Perubahan Tata Guna Per-Kecamatan di Wilayah Surabaya Barat Tahun Guna Pakal dan Benowo Kecamatan Asemrowo Tandes Sukomanunggal Sambikerep dan Lakarsantri Total (ha) Luas Perubahan Tata Guna (Ha) Tambak 20,567 5,432 27, ,756 0,46 Sawah -160,627-24,768-39,404-8, , ,003-2,86 Rawa, Kolam Boezem, Empang RTH (Taman, Sempadan Sungai, Jalur Hijau, Tanah Kosong) Neotraditional Unit Development (Pemukiman Pedesaan/Liar) Planned Unit Development (Pemukiman Pekotaan, Real Estate) Total -79, , , , ,450-2,64-40,769-28,631-27,303-67,624-72, ,265-2,01-79,297-10,286-29,895-60,995-42, ,122-1,89 122,054 5,729 32,446 44, , ,493 3,95 Kebun, Ladang,Tegalan -7,345-4,306-61,208-4,956-54, ,867-1,12 Industri dan Pergudangan 97, ,256 64,398 61,601 2, ,071 2,83 Perdagangan dan Jasa 68,805 72,643 83,684 85, , ,556 5,00 Lapangan Golf ,128 56,128 0,48 Fasilitas Umum 2,768 7,093 9,060 9,284 9,448 37,654 0,32 Semak Belukar -111, , , ,589-1,67 Jalan 1,091 0,867 0,676 0,897 1,525 3,532 0,03 Sungai, Saluran Air -41,786-3,425-2,108-5,037-50, ,897-0,87 Lain (Makam, TPA) 0, ,004 0,00 Tabel 6. Luas Kesesuaian Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun 2003 dengan RDTRK Surabaya Tahun 2002 (per-kecamatan) Kecamatan Luas Kesesuaian Tata Guna (ha) Luas Kesesuaian Tata Guna Pakal dan Benowo 634, ,38 770,497 13,86 50,13 16,83 Asemrowo 781,323 21, ,894 47,61 1,31 27,84 Sukomanunggal 431, , ,117 42,33 19,9 22,98 Tandes 511, , ,358 37,55 7,41 47,65 Sambikerep dan Lakarsantri 1.406,55 580, ,03 41,37 17,06 33,83 Total 3.766, , ,90 31,91 27,12 26,90 Tabel 7. Luas Kesesuaian Tata Guna Wilayah Surabaya Barat Tahun 2009 dengan RDTRK Surabaya Tahun 2009 (per-kecamatan) Kecamatan Luas Kesesuaian Tata Guna (ha) Luas Kesesuaian Tata Guna Pakal dan Benowo 1.212, ,64 407,519 26,47 54,61 8,90 Asemrowo 792,142 73, ,728 51,30 4,79 16,30 Sukomanunggal 467,85 212,117 61,744 50,69 22,98 6,69 Tandes 628, , ,507 56,79 10,21 27,42 Sambikerep dan Lakarsantri 1.453,64 638, ,88 39,85 17,49 30,81 Total 4.554, , ,38 38,59 29,98 18,21 7
ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009
ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009 Oleh: Prenita S. Rianelly 3507 100 024 Dosen Pembimbing: Dr.Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc.
Lebih terperinciPERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011
PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 OLEH: AULIA MUSTIKA AKBARI 3507 100 016 DOSEN PEMBIMBING: DR.ING. IR. TEGUH HARIYANTO, MSC. TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciPEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)
PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Rumusan
Lebih terperinciAnita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,
Evaluasi Tutupan Lahan Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya Pada Citra Resolusi Tinggi Dengan EVALUASI TUTUPAN LAHAN PERMUKIMAN TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR WIDI RESTU GINANJAR
SEMINAR TUGAS AKHIR K L A S I F I K A S I P E RU BA H A N P E RU N T U K A N L A H A N DA L A M R E N C A N A D E TA I L TATA RUA N G KOTA ( R D T R K ) S U R A BAYA U N I T P E N G E M BA N G A N ( U
Lebih terperinciEVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, ( 2013) ISSN: 2301-9271 EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)
Lebih terperinciJurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mahasiswa : Cherie Bhekti Pribadi (3509100060) Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc Udiana Wahyu D, ST. MT Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciPerumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit
Latar Belakang Meningkatnya pembangunan di Cisarua, Bogor seringkali menimbulkan dampak tidak baik terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah pembangunan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Quickbird images, Detailed Urban Spatial Plan (RDTRK), Landuse, Overlay
KLASIFIKASI PERUBAHAN PERUNTUKAN LAHAN DALAM RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA UNIT PENGEMBANGAN (UP) VIII SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD Widi Restu Ginanjar 1, Teguh Hariyanto
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: ( Print) 1 II. METODOLOGI PENELITIAN
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X,. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Studi Identifikasi Perubahan Obyek dengan Memanfaatkan Citra Resolusi Tinggi (Studi Kasus Unit Pengembangan Rungkut Surabaya)
Lebih terperinciPEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA)
PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa, DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5
TUGAS AKHIR RG 091536 ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5 DESI HALFIATI ISNANINGSIH NRP 3506 100 014 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Permadi dan Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH PERKOTAAN (STUDI KASUS KEC.LOWOKWARU, KOTA MALANG) Fransiscus Hamonangan Hutabarat 1, Muhammad Taufik 1
EVALUASI PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH PERKOTAAN (STUDI KASUS KEC.LOWOKWARU, KOTA MALANG) Fransiscus Hamonangan Hutabarat 1, Muhammad Taufik 1 1 Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo,
Lebih terperinciSTUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)
STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER) BAGUS SULISTIARTO 3505 100 029 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D
SEMINAR TUGAS AKHIR Oleh: Aninda Nurry M.F (3510100010) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D PENDAHULUAN Contoh: Bagian Tengah :Danau, Waduk Contoh: Sub DAS Brantas Landsat 7 diperlukan
Lebih terperinciAyesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Ayesa Pitra Andina 3510100044 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Latar Belakang Pengembangan Kawasan a PESISIR Aksesbilitas
Lebih terperinciKAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2
KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2 SEBAGAI PENUNJANG DATA DASAR UNTUK RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) Heri Setiawan, Yanto Budisusanto Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email
Lebih terperinciEVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI
EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK PERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MOHAMMAD RIFAI 3505 100 032 LATAR BELAKANG Bencana lumpur lapindo yang terjadi
Lebih terperinciSistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya)
Sistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya) Mitha Asyita R. 1), Muhammad Taufik 2), Jurusan Teknik Geomatika,
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN PETA BATAS DAERAH KABUPATEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DENGAN DATA CITRA LANDSAT 7 ETM DAN DEM SRTM
STUDI PEMBUTN PET BTS DERH KBUPTEN MENGGUNKN TEKNOLOGI PENGINDERN JUH DENGN DT CITR LNDST 7 ETM DN DEM SRTM (Studi Kasus : Segmen Batas Kawasan Gunung Kelud di di Jawa Timur) Presented by: GUS EDY PRYITNO
Lebih terperinciIndra Jaya Kusuma, Hepi Hapsari Handayani Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,
Studi Klasifikasi Berbasis Objek Untuk Kesesuaian Tutupan Lahan Tambak, Konservasi dan Permukiman Kawasan Pesisir (Studi Kasus: Kec.Asemrowo, Krembangan, Pabean Cantikan, dan Semampir, Kota Surabaya) STUDI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL Teguh Hariyanto Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS Surabaya email: teguh_hr@geodesy.its.ac.id
Lebih terperinci4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN
4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN 4.1. Latar Belakang Sebagaimana diuraikan terdahulu (Bab 1), DAS merupakan suatu ekosistem yang salah satu komponen penyusunannya adalah vegetasi terutama berupa hutan dan perkebunan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Kajian Updating Peta Menggunakan Data Dasar Citra Satelit Worldview-2 dan Kota Surabaya Skala 1:5000 (Studi Kasus: dan Anyar) Cherie Bhekti
Lebih terperinciLatar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.
SIDANG TUGAS AKHIR PEMANFAATAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN OBYEK BANGUNAN (STUDI KASUS UPDATING RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA UNIT PENGEMBANGAN RUNGKUT SURABAYA) Oleh Dewi Nur
Lebih terperinciAPLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN
APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN LUKMAN (3507.100.008) Pembimbing : Dr. Ir. Muhammad Taufik Dr. Wiweka Kilasan Genangan : Suatu daerah dianggap tergenang bila lebih dari
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian
24 Bab III Pelaksanaan Penelitian Secara garis besar, bab ini akan menjelaskan uraian pelaksanaan penelitian. Tahap kegiatan pada pelaksanaan penelitian ini meliputi empat tahap utama antara lain persiapan,
Lebih terperinciSeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )
SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN (3504 100 035) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Judul Tugas akhir Penggunaan
Lebih terperinciANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS
ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS Oleh : Tyas Eka Kusumaningrum 3509 100 001 LATAR BELAKANG Kawasan Pesisir Kota
Lebih terperinciPENGGUNAAN CITRA RESOLUSI TINGGI SEBAGAI DATA DASAR UNTUK RENCANA TATA RUANG KOTA (Studi Kasus : Kecamatan Rungkut, Surabaya)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x (JUNI, 2014) ISSN: xxxx-xxxx 1 PENGGUNAAN CITRA RESOLUSI TINGGI SEBAGAI DATA DASAR UNTUK RENCANA TATA RUANG KOTA (Studi Kasus : Kecamatan Rungkut, Suraba) Heri Setiawan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Gap Filling Citra Gap Filling citra merupakan metode yang dilakukan untuk mengisi garisgaris yang kosong pada citra Landsat TM hasil download yang mengalami SLCoff, sehingga
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian
Bab III Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian secara garis besar terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Diagram alir pelaksanaan penelitian dapat dilihat
Lebih terperinciPEMANFAATAN GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM (GNSS) UNTUK PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA TIMUR
PEMANFAATAN GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM (GNSS) UNTUK PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA TIMUR Jelita Citrawati Jihan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1 Its.mejiehan@alamat.email
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK MONITORING AREA SAWAH DENGAN DATA MULTITEMPORAL (Studi Kasus : Area Sawah Kabupaten Sidoarjo) Oleh : Muharram Arifin Noer 1, Hepi Hapsari
Lebih terperinciSTUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hana Sugiastu Firdaus (3509100050) Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Muhammad
Lebih terperinciNUR MARTIA
SIDANG TUGAS AKHIR Studi Sistem Informasi Geografis Kawasan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat NUR MARTIA 3507100431 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Provinsi Sumatera Barat berada di antara
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Studi Perubahan Tutupan Lahan DAS Ciliwung Dengan Metode Klasifikasi Terbimbing Citra Landsat 7 ETM+ Multitemporal Tahun 2001 &2008 (Studi
Lebih terperinciKajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O
Sidang Tugas Akhir Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur Agneszia Anggi Ashazy 3509100061 L/O/G/O PENDAHULUAN Latar Belakang Carolita
Lebih terperinciBAB 3 PENGOLAHAN DATA
BAB 3 PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai data dan langkah-langkah pengolahan datanya. Data yang digunakan meliputi karakteristik data land use dan land cover tahun 2005 dan tahun 2010.
Lebih terperinciEVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL
EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL Grace Idolayanti Moko 1, Teguh Hariyanto 1, Wiweka 2, Sigit Julimantoro
Lebih terperinciGambaran umum Surabaya Barat
Gambaran umum Surabaya Barat Terbagi atas 3 unit pengembangan, 7 Kecamatan. Kecamatan yang terdapat di Surabaya Barat meliputi : UP 10 : Kecamatan Lakarsantri UP 11 : KecamatanTandes, Asemrowo, dan Benowo
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x,. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1 Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Identifikasi Kerusakan Hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) (Studi Kasus : Sub DAS Brantas
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal
ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal Oleh : Fidiyawati 3507 100 046 Pembimbing : 1. M. Nur Cahyadi, ST, MSc 2. Danang Surya Chandra,
Lebih terperinciANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )
ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK 2008-2018) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 Analisa Perubahan Tutupan Lahan Daerah Aliran Sungai Brantas Bagian Hilir Menggunakan Citra Satelit Multitemporal (Studi Kasus:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan yang penting dalam kehidupan bangsa dan pembangunan nasional. Jalan sebagai sarana pembangunan pada hakekatnya menyangkut
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT
SIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT 8 (Studi Kasus : Sub Das Brantas Bagian Hulu, Kota Batu) Oleh : Aning Prastiwi
Lebih terperinciEdwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak
APLIKASI KADASTRAL 3 DIMENSI GUNA MENGOPTIMALKAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN PROPERTI HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN (HMASRS) STUDI KASUS : PAKUWON TRADE CENTER, SURABAYA BARAT Edwin Martha P. 1, Chatarina
Lebih terperinciAnalisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)
F182 Analisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona) Theo Prastomo Soedarmodjo 1), Agung Budi Cahyono 1), Dwi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi suatu studi adalah rancang-bangun
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian atau metodologi suatu studi adalah rancang-bangun (design) menyeluruh untuk menyelesaikan masalah penelitian (Sutanto,1999) sedangkan
Lebih terperinciStudi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek
1 Studi Perhitungan Jumlah Pohon Kelapa Sawit Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Obyek Hepi Hapsari Handayani, Maria Regina Caeli Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (Oktober, 2013) ISSN: 2301-9271 Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007 Latri Wartika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba Terhadap Penggunaan Lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan
Lebih terperinciMetode Klasifikasi Digital untuk Citra Satelit Beresolusi Tinggi WorldView-2 pada Unit Pengembangan Kertajaya dan Dharmahusada Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Metode Klasifikasi Digital untuk Citra Satelit Beresolusi Tinggi WorldView-2 pada Unit Pengembangan Kertajaya dan Dharmahusada
Lebih terperinciPerubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kawasan Rawan Genangan Di Surabaya Utara Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh (INDERAJA)
Lampiran 1. Ringkasan ilmiah Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kawasan Rawan Genangan Di Surabaya Utara Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh (INDERAJA) Januar Jody Ferdiansyah
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Persiapan 3.1.1.Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester
Lebih terperinciEVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK RELOKASI PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK RELOKASI PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS M. Rifai 1, DR Ing. Ir. Teguh Hariyanto, Msc 1, Inggit Lolita Sari, ST 2 1 Program
Lebih terperinciNoorlaila Hayati, Dr. Ir. M. Taufik Program Studi Teknik Geomatika, FTSP-ITS, Surabaya, 60111, Indonesia
KAJIAN KETELITIAN PLANIMETRIS CITRA RESOLUSI TINGGI PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1: 10000 KECAMATAN BANJAR TIMUR KOTA BANJARMASIN Noorlaila Hayati, Dr. Ir. M. Taufik Program Studi
Lebih terperinciUpdating Peta Tutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi (Studi Kasus : Kecamatan Pakal, Kota Surabaya)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (JUNI, 2013) ISSN: XXXX - XXXX 1 Updating Peta Tutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi (Studi Kasus : Kecamatan Pakal, Kota Surabaya) Alifah Noraini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra
67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra satelit ke dalam peta tematik antara lain sebagai berikut : 1. Bahan a. Data
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK HASIL RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN DAN EVALUASI TUTUPAN LAHAN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK HASIL RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009-2029 DAN EVALUASI TUTUPAN LAHAN Dian Octavia S, Teguh Hariyanto Program Studi Teknik Geomatika
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No., (01) ISSN: 33-353 (301-1 Print) A-5 Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya) Deni
Lebih terperinciAnalisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)
A411 Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur) Wahyu Teo Parmadi dan Bangun Muljo Sukojo Jurusan Teknik Geomatika,
Lebih terperinciSTUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS
STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS Oleh : Dwi Ayu Retnaning Anggreyni 3507.100.017 Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Bangun M S, DEA, DESS Lalu Muhammad Jaelani, ST, MSc
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini. Tahapan dimulai dengan pengumpulan data dan alat yang
Lebih terperinciANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI
ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI 19-6726-2002 Pristantrina Stephanindra, Ir.Yuwono MT Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan
35 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Tahapan Pelaksanaan Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Persiapan Administrasi Situasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA BERBASIS CITRA SATELIT DAN GIS PENGANTAR Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang termasuk bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi
Lebih terperinciVisualisasi Perubahan Volume Dan Elevasi Permukaan Lumpur Dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi Temporal Untuk Monitoring Lumpur Sidoarjo
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-266 Visualisasi Perubahan Volume Dan Elevasi Permukaan Lumpur Dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi Temporal Untuk Monitoring
Lebih terperinciEVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA 3508100038 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki banyak potensi dan sumberdaya alam yang
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Januari 2014
Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang Dengan Meggunakan Sistem Informasi Geografis Handayani Nur Arifiyanti, Moehammad Awaluddin, LM Sabri *) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginderaan jauh didefinisikan sebagai proses perolehan informasi tentang suatu obyek tanpa adanya kontak fisik secara langsung dengan obyek tersebut (Rees, 2001;
Lebih terperinciAninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,
KAJIAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS BAGIAN HILIR MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTI TEMPORAL (STUDI KASUS: KALI PORONG, KABUPATEN SIDOARJO) Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan penggunaan lahan merupakan obyek kajian yang dinilai penting untuk diteliti karena dapat berkaitan dengan masalah global maupun lokal. Masalah dari perubahan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin
III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai bulan November 2009. Objek penelitian difokuskan pada wilayah Kota Banjarmasin, Yogyakarta, dan
Lebih terperinciAnalisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)
Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya) Iva Nurwauziyah, Bangun Muljo Sukojo, Husnul Hidayat Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Lebih terperinciAnalisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)
A554 Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya) Deni Ratnasari dan Bangun Muljo Sukojo Departemen Teknik Geomatika,
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN SIANTAR SITALASARI TAHUN 2010 DAN TAHUN 2015 DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD
ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN SIANTAR SITALASARI TAHUN 2010 DAN TAHUN 2015 DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD Ahmad Fadli Siregar Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A714 Pembuatan Peta Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Metode Fuzzy logic (Studi Kasus: Kabupaten Probolinggo) Arief Yusuf Effendi, dan Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Diresmikannya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonom pada tanggal 17 Oktober 2001 mengandung konsekuensi adanya tuntutan peningkatan pelayanan
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS PENGUMPULAN DATA NERACA LAHAN BERBASIS PETA CITRA
BIMBINGAN TEKNIS PENGUMPULAN DATA NERACA LAHAN BERBASIS PETA CITRA OLEH : DR. M LUTHFUL HAKIM PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Kondisi Kritis Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Lebih terperinciAplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)
Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan) Ardiawan Jati, Hepi Hapsari H, Udiana Wahyu D Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI TUTUPAN LAHAN DARI CITRA RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE KLASIFIKASI DIGITAL BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Kota Banda Aceh, NAD)
EVALUASI TUTUPAN LAHAN DARI CITRA RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE KLASIFIKASI DIGITAL BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Kota Banda Aceh, NAD) Dosen Pembimbing: Dr.Ing.Ir. Teguh Hariyanto, MSc Oleh: Bayu Nasa
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2009. Lokasi Penelitian adalah di Kawasan Agropolitan Cendawasari, Desa Karacak,
Lebih terperinciAbstrak PENDAHULUAN.
PENENTUAN BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT DAERAH ANTARA PROVINSI JAWA TIMUR DAN PROVINSI BALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 PENENTUAN BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT DAERAH
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A703 Analisa Ketelitian Geometrik Citra Pleiades 1A dan Worldview-2 untuk Pembuatan Peta Dasar Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan (Studi Kasus: Surabaya Pusat) Ricko Buana Surya, Bangun Muljo Sukojo,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Tata Letak Bangunan Terhadap Sempadan Jalan Di Kawasan Central Business District Kota Semarang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan Adat Kasepuhan Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pengambilan data lapangan dilaksanakan bulan Februari
Lebih terperinciPerubahan Penggunaan Tanah Sebelum dan Sesudah Dibangun Jalan Tol Ulujami-Serpong Tahun di Kota Tangerang Selatan
Perubahan Penggunaan Tanah Sebelum dan Sesudah Dibangun Jalan Tol Ulujami-Serpong Tahun 2000-2016 di Kota Tangerang Selatan Aisyah Desinah 1, Mangapul P. Tambunan 2, Supriatna 3 1 Departemen Geografi.
Lebih terperinciAnalisa Kesehatan Mangrove Berdasarkan Nilai Normalized Difference Vegetation Index Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2
Analisa Kesehatan Mangrove Berdasarkan Nilai Normalized Difference Vegetation Index Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tyas Eka Kusumaningrum 1) dan Bangun Muljo Sukojo 2) Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses berkembangnya suatu kota baik dalam aspek keruangan, manusia dan aktifitasnya, tidak terlepas dari fenomena urbanisasi dan industrialisasi. Fenomena seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan kota yang ditunjukkan oleh pertumbuhan penduduk dan aktivitas kota menuntut pula kebutuhan lahan yang semakin besar. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya tingkat
Lebih terperinciNorida Maryantika 1, Lalu Muhammad Jaelani 1, Andie Setiyoko 2.
ANALISA PERUBAHAN VEGETASI DITINJAU DARI TINGKAT KETINGGIAN DAN KEMIRINGAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT 4 (STUDI KASUS KABUPATEN PASURUAN) rida Maryantika 1, Lalu Muhammad Jaelani 1,
Lebih terperinciEvaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan (studi kasus : Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo) Arwan Putra Wijaya 1*, Teguh Haryanto 1*, Catharina N.S. 1* Program
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian
24 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1. Kerangka pikir Penelitian melakukan perancangan usulan metode dengan menggantikan peta penggunaan tanah kabupaten / kota dengan citra quickbird untuk meningkatkan
Lebih terperinci