DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS"

Transkripsi

1 PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ADITYA ROMADHONA, TEGUH HARYANTO Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia flo.freeze@gmail.com Abstrak Seringkali setiap hujan turun akan membuat Kota Surabaya tergenang banjir. Untuk mengatasi banjir yang terjadi tersebut dibutuhkan infrastruktur yang digunakan untuk menanggulangi banjir, adapun jenis-jenis infrastruktur tersebut adalah rumah pompa, dam, pintu air, dan boezem yang posisinya menyebar di seluruh wilayah di Surabaya. Penelitian ini menggunakan peta digital genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008, serta peta digital Kota Surabaya dengan skala 1:5.000 sebagai peta dasar dan peta persebaran infrastruktur penanggulangan banjir dari Bappeko dan PU Pengairan. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak (software) AutoCad Land Desktop 2006 serta ArcGis 9.3 untuk pengolahan peta, Microsoft Office Access untuk pembuatan database, dan Visual Basic 6.0 dengan perangkat tambahan Map Object 2.2 sebagai interface program. Hasil yang diperoleh dari penyusunan sistem informasi infrastruktur penanggulangan banjir ini adalah terdapat 6 boezem, 20 pintu air, 3 dam, dan 31 rumah pompa yang keseluruhan tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari perbandingan peta genangan air tahun 2001 dan tahun 2008 didapatkan bahwa perbedaan genangan air tidak terlalu signifikan dan dengan tambahan beberapa titik baru genangan yang baru. Hal ini menunjukkan infrastruktur penanggulangan banjir yang dibangun masih belum berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan adanya infrastruktur yang belum berfungsi optimal, kurangnya infrastruktur, dan faktor lain yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kinerja infrastruktur. Kata kunci : Banjir, Infrastruktur Penanggulangan Banjir, Boezem, Pintu Air, Rumah Pompa, Dam, Sistem Informasi Geografis. PENDAHULUAN Latar Belakang Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia merupakan sebuah kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Surabaya agar tidak terjadi bencana banjir yang setiap tahun pasti melanda kota Pahlawan ini. Selain menjaga keindahan kota, bisa juga mencegah agar banjir tidak lagi datang di Surabaya, karena dengan kebersihan yang terjaga maka saluran air bisa mengalir dengan lancar (Detik, 2009) Letak geografis kota Surabaya yang hampir sejajar dengan MSL (mean sea level) membuat kota ini semakin rawan dilanda banjir, maka dibutuhkan infrastruktur penanggulangan banjir yang memadai untuk mencakup seluruh daerah rawan banjir di Surabaya, misal penempatan pintu air, rumah pompa, dam, dan boozem yang tepat sasaran serta seefektif mungkin. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang dalam pengintegrasiannya SIG bekerja sama dan merepresentasikan sistem informasi lainnya. SIG menggunakan teknologi komputer untuk mengintegrasikan, memanipulasi dan menampilkan informasi yang ada di suatu area geografi, lingkungan, dan karakteristik yang mengikuti suatu daerah geografi. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan, 1

2 atau peristiwa seperti arkeologi, agrikultur, keamanan dan pertahanan, kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana, tempat wisata dan masih banyak lagi (wikipedia, 2009). Dengan demikian, maka diperlukan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengetahui informasi terkait mengenai infrastruktur penanggulangan banjir di seluruh area kota Surabaya secara cepat dan akurat. Dan SIG diharapkan dapat membantu dalam menyediakan informasi yang lebih mudah diakses mengenai banjir-banjir yang terjadi di Surabaya. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membuat suatu sistem informasi database infrastruktur penanggulangan banjir secara lengkap dan mudah untuk digunakan. Batasan Masalah Batasan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Data-data yang digunakan adalah data tentang pintu air, dam, pompa air, dan boezem yang ada di Kota Surabaya, serta peta genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun Studi kasus yang digunakan adalah Kota Surabaya 3. Untuk merancang paket informasi digunakan AutoCad Land Desktop 2006, Arc GIS 9.3, Microsoft Office Access 2007, Visual Basic 6.0, dan Map Object 2.2 penanggulangan banjir yang ada secara cepat, mudah dan lengkap. Manfaat Tugas Akhir Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi basis data infrastruktur penanggulangan banjir dan perbandingan genangan air tahun 2001 dan tahun 2008 di Surabaya yang lengkap serta mudah digunakan dengan tampilan yang menarik. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi kota Surabaya pada lintang LS dan bujur berbatasan dengan Selat Madura, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik ini memiliki total luas administratif kurang lebih km 2, dimana dibagi ke dalam lima wilayah besar. Yaitu : 1. Surabaya Timur 2. Surabaya Utara 3. Surabaya Selatan 4. Surabaya Pusat 5. Surabaya Barat Gambar 1. Peta Jawa Timur Tujuan Tugas Akhir Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi database infrastruktur penanggulangan banjir dan perbandingan genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008 yang ada di Surabaya dengan visualisasi menarik, sehingga dapat diketahui informasi mengenai infrastruktur Gambar 2. Peta Surabaya 2

3 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perangkat keras (Hardware) a. Notebook A*Note Intel Core 2 Duo 2.00 GHz b. Memori DDR2 2 GB, Hardisk 160 GB, VGA 256 MB c. Printer Epson T11 2. Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows XP SP 3 b. Autodesk Land Desktop 2006 c. Arc GIS 9.3 d. Microsoft Visual Basic 6.0 e. Microsoft Word 2007 untuk penulisan laporan f. Microsoft Access 2007 untuk pengolahan basis data g. Microsoft visio 2003 untuk pembuatan flowchart h. CorelDRAW x3 untuk pembuatan layout 3. Digital Camera Metodologi Penelitian Data Non Spasial Data Infrastruktur penanggulangan banjir tentang rumah pompa, pintu air, boezem dan dam. Pembuatan Basis Data Non Spasial (Database) dengan Microsoft Access Data Spasial Peta RBI Surabaya digitasi Proses Dengan Arc GIS 9.2 Proses Dengan Map Objeck Pengolahan Dengan Visual Basic Analisa Sistem Hasil Sistem Informasi database infrastruktur penanggulangan Banjir Peta Genangan Air Surabaya Tidak Tahap Pengumpulan Data Tahap Pengolahan Data Tahap Akhir Bahan Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Spasial berupa peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) skala 1:5.000 yang sudah dalam bentuk digitasi. 2. Peta genangan air di Surabaya pada tahun 2001 dan Data Tabular / Non Spasial Nama sarana pematusan Lokasi lokasi sarana pematusan Jumlah pompa dan mereknya di tiap rumah pompa Kapasitas dan tekanan Tujuan pembuangan rumah pompa Rencana pembaharuan atau pembenahan Rayon dan sub pematusan Luasan boezem Keterangan status kondisi 4. Foto objek / Dokumentasi Gambar 3. Diagram Alir Kegiatan Penelitian Berikut ini adalah penjelasan mengenai diagram alir pembuatan Basis Data Infrastruktur Penanggulangan Banjir : 1. Tahap pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data baik data spasial yang berupa peta digital kota Surabaya serta data non spasial seperti keterangan mengenai sarana pematusan tentang rumah pompa, boezem, dam, dan pintu air yang ada di Surabaya serta peta tentang genangan air di Surabaya untuk dilakukan perbandingan tentang hasil dari sarana infrastruktur tersebut. Selain itu dilakukan pula survei langsung ke lokasi untuk melihat kondisi riil dari sarana yang bersangkutan serta dokumentasi lokasi dengan kamera digital. 2. Tahap pengolahan data a. Digitasi Pembuatan digitasi dari peta digital Surabaya ke format dwg, dengan membedakan tiap objek pada layer yang 3

4 berbeda beda untuk memudahkan pada saat convert ke shp. b. Proses dengan ArcGIS 9.2 Dilakukan penambahan-penambahan pada peta format.dwg berupa titik-titik infrastruktur penanggulangan banjir serta membuat tampilan peta menjadi lebih menarik. Dalam proses konfersi dari format dwg ke format shp dapat dilakukan dengan bantuan convertion tools pada arc-toolbox dimana kita dapat secara langsung memilih data yang akan dikonfersi, akan dikonversi dalam bentuk apa (polyline, line, popint, annotation) dan akan memilih lokasi penyimpanan. Pada tahap ini bisa dilakukan penambahan aksesoris yang bisa membuat tampilan pada map object menjadi lebih bagus. c. Pembuatan database Data tabular yang telah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam Microsoft Access untuk dibuat suatu database penyimpan keseluruhan data infrastruktur penanganan banjir. Dalam penelitian ini digunakan 5 rancangan table, yaitu tabel id rumah pompa, tabel rumah pompa, tabel dam, tabel pintu air dan tabel boezem yang masing masing berisi keseluruhan data tentang sarana infrastruktur penanggulangan banjir tersebut. d. Membuat Interface dengan Visual Basic dan Map Object Membuat suatu tampilan yang berisi database. Dimana terdapat 4 interface, yaitu interface pembuka, interface utama, interface themes, interface detail. Pada interface utama berisi tentang segala hal yang ditampilkan, serta merupakan akses menuju interface detail. Interface detail berisi tentang data data yang lebih lengkap mengenai sarana pematusan yang diinginkan. Dalam aplikasinya nanti diharapkan sistem informasi basis data ini memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses data data dengan mudah. e. Sistem Informasi Basis Data Infrastruktur Penanggulangan Banjir. Dihasilkan sistem informasi basis data penanggulangan banjir yang mana dapat memberikan informasi data, informasi dan lokasi tentang sarana penanggulangan banjir yang sesuai dengan kondisi lapangan secara mudah, dan cepat. 3. Tahap Akhir a. Analisa sistem Analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tepat penempatan lokasi dari tiap-tiap infrastruktur untuk menanggulangi banjir di tiap daerah dari hasil perbandingan peta genangan air di Surabaya pada tahun 2001 dan Selain itu juga dilakukan analisan program dimana menguji sampai sejauh mana keseuaian informasi dalam program ini dengan kondisi relevan di lapangan. b. Hasil Berupa program yang bisa digunakan dengan mudah oleh siapa saja untuk bisa mendapatkan data data mengenai infrastruktur penanggulangan banjir dan genangan air di Surabaya dengan tampilan menarik dan mudah digunakan. PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Skenario Uji Coba Proses uji coba dalam aplikasi ini dimaksudkan untuk mengecek berfungsi atau tidaknya fitur-fitur yang tersedia dan apakah sudah bisa berjalan sesuai dengan permintaan user. Aplikasi ini hanya menggunakan satu tampilan sebagai menu utama, dimana seluruh fungsi terdapat pada menu utama. Proses Uji Coba 1. Berdasarkan hasil skenario uji coba maka proses uji coba dapat dilakukan dengan menguji antara objek yang ada dalam database Microsoft access dengan aplikasi 4

5 visual basic yang dijalankan, sebelumnya dengan menentukan kolom mana yang akan dijadikan acuan untuk mencari yang nantinya ditampilkan pada datagrid di visual basic. Uji coba lainnya adalah dengan mengklik secara langsung pada area yang dimaksud untuk masuk ke detail dari objek yang diklik tanpa harus mencari terlebih dahulu apabila sudah mengetahui objek yang dimaksud. Apabila antara objek yang dipilih user dan detail data yang dimaksud sudah sesuai maka program tersebut telah dapat berjalan dengan baik. 2. Uji coba pertama adalah memilih layer yang ingin ditampilkan dengan memilih pada check box untuk menampilkan kumpulan layer yang seragam yang telah disesuaikan. 3. Uji coba fasilitas legenda menentukan layer layer yang ingin ditampilkan atau tidak dengan menggunakan legenda. Dengan mengklik pada kotak kecil di belakang nama layer-layernya akan memunculkan atau menghilangkan layer yang dimaksud secara manual satu persatu. Misal untuk menghilangkan layer jalan maka klik kotak kecil yang ada disebelah kiri nama dari legenda yang dimaksud. 4. Uj coba fasilitas search, Pertama pilih infrastruktur mana yang akan dicari kemudian memasukkan nama dari apa yang akan dicari selanjutnya secara otomatis akan mucul data dari objek tersebut berdasarkan objek yang telah dipilih. 5. Uji Coba Fasilitas Zoom. Setelah data yang dimaksud ketemu, maka untuk melihat lokasi dari data tersebut dengan mengklik perintah zoom yang ada di bawah label untuk langsung menampilkan lokasi dari objek yang dicari. Bisa juga melakukan zoom secara manual dengan mengklik pada perintah zoom pada pojok kiri atas, atau klik dan drag klik kanan pada mouse untuk melakukan zoom in dan klik kiri dan drag untuk menggeser tampilan peta. Setelah melakukan zoom dan saat melakukan penggeseran, pointer akan berubah tampilan menjadi gambar tangan. 6. Uji Coba koneksi Dengan Detail Data. Uji coba ini dilakukan dengan cara memilih terlebih dahulu objek yang ingin diketahui detailnya. Apakah itu boezem, atau pintu air, atau dam, atau rumah pompa. Setelah itu klik pada area yang dimaksud untuk kemudian akan ditampilkan form detail mengenai lokasi tersebut. 7. Uji Coba Print. Pada tahap ini tampilan harus sudah berada pada form detail dimana telah disediakan perintah untuk print. 8. Uji Coba Themes. Uji coba ini untuk memilih tampilan aplikasi sesuai dengan tema yang telah disediakan. Terdapat 10 macam tema dengan variasi warna yang berbeda yang bisa disesuaikan dengan keinginan user. Pada keadaan standar tema yang dipilih berada pada kondisi default. Dan untuk pilihan tema yang lain variasi warnanya sesuai dengan nama tema masing-masing. Analisa Uji Coba Program Dari proses uji coba yang telah dilakukan sebelumnya, didapat hasil evaluasi sebagai berikut : 1. Tools yang terdapat pada program adalah zoom in, zoom out, pan, extent, identify, search atau cari, legenda, option list, print, theme, dan exit. 2. Menu zoom in, pan,dan identify dapat dilakukan secara otomatis tanpa proses pengaktifan terlebih dahulu. 3. Dalam pemakaian menu identify sebelumnya harus dipastikan layer yang dipilih sesuai dengan menu option list, apabila tidak maka perintah identify tidak akan berjalan pada layer yang tidak dipilih, untuk meminimalisir kesalahan klik karena objek banyak yang berdempet. 4. Untuk menggunakan menu search harus dipilih dulu acuan yang akan dipakai untuk mencari. Prinsip search adalah mencari berdasarkan tatanan huruf yang sesuai, sehingga user tidak harus benar dalam penulisan nama objek yang dicari data bisa tertampil. Setelah objek yang dicari ketemu maka bisa langsung melihat posisi dari objek dengan menekan perintah search yang akan 5

6 langsung mengzoom tampilan peta pada objek yang dimaksud. 5. Menu themes digunakan untuk mengganti variasi warna pada tampilan aplikasi yang bisa disesuaikan dengan keinginan user dengan pilihan tema yang telah disediakan. Kekurangan dari aplikasi ini adalah : 1. Tidak adanya perintah untuk mengupdate. Karena perintah dalam pemrograman yang dipakai rumit dan membutuhkan banyak tahapan, mulai dari data shp, Map Object, Microsoft office access, Visual Basic. 2. Layout print hanya memakai standar bawaan program dan tidak bisa dirubah tampilannya oleh user. 3. Tema yang dipakai tidak bisa dirubah oleh user. 4. Sistem koordinat yang dipakai hanya TM3. Analisa Perbandingan Data Hasil Survei Dengan Data Dari Dinas PU Dan BAPPEKO Data list mengenai rumah pompa yang didapat dari Bappeko berjumlah 34 yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Sedangkan dari hasil survei lapangan didapatkan total 31 rumah pompa. List yang tidak sesuai ini disebabkan karena ada beberapa rumah pompa pada list yang tidak ditemui di lapangan serta ada juga rumah pompa baru yang tidak ada di list yang ditemui di lapangan. Data list mengenai pintu air yang didapat dari Bappeko berjumlah 22 yang juga tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari hasil survei lapangan didapatkan total 20 pintu air. Jumlahnya berkurang karena pada lokasi yang disurvei tidak terdapat pintu air sesuai dengan yang dipeta. Data list mengenai dam yang didapat dari PU Pengairan berjumlah 3 yang terdapat di Gunungsari, Jagir, dan Gubeng. Jumlah dan lokasi sudah sesuai dengan hasil survei di lapangan. Data list mengenai boezem yang didapat dari Bappeko berjumlah 5 yang juga tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari hasil survei lapangan ternyata didapatkan total 6 boezem. List yang tidak sesuai ini karena ditemui boezem baru yang tidak disebutkan di list. Analisa Perbandingan Data Genangan Air Surabaya Tahun 2001 Dengan Tahun Genangan air yang terjadi pada tahun 2001 dan 2008 tidak mengalami perubahan yang signifikan. Perbedaannya ada pada beberapa titik banjir baru yang muncul pada peta genangan air tahun Selain itu hampir tidak ada daerah genangan yang berkurang. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyak faktor yang menyebabkan banjir. Salah satu penyebab adalah infrastruktur penanggulangan banjir yang tidak berfungsi secara optimal. Dan penyebab lainnya adalah saluran yang tidak bisa mengalir secara lancar karena sampah yang banyak menumpuk di saluran, dasar saluran yang telah meninggi karena sedimentasi yang menumpuk, dan lain lain. PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan antara lain : 1. Terdapat 31 rumah pompa, 20 pintu air, 3 dam, dan 6 boezem yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. 2. Jumlah rumah pompa, pintu air, dan boezem jumlahnya berubah dari data dari Bappeko dan PU Pengairan karena terdapat infrastruktur yang baru dibangun ataupun yang sudah tidak difungsikan lagi. 3. Dari perbandingan genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008 diketahui bahwa terdapat pertambahan titik baru genangan air pada tahun 2008 dimana tidak terdapat pada tahun 2001, serta hampir tidak ada perubahan pada titik banjir tahun 2001 dan tahun Hal ini bisa disebabkan karena sarana infrastruktur penanggulangan banjir yang kurang optimal dan faktor lain semisal penumpukan sampah pada saluran air, dan peninggian dasar saluran karena pengendapan sedimen. 6

7 Saran Saran yang bisa diambil dari penelitian ini : 1. Sebaiknya data pada PU dan BAPPEKO diupdate karena beberapa data sudah tidak lagi relevan dengan kondisi di lapangan. 2. Pada beberapa titik baru genangan air hanya terdapat pintu air saja, diharapkan kedepannya akan ditambahkan rumah pompa pada lokasi untuk mengantisipasi banjir. 3. Perlunya penambahan fasilitas update data pada program ini agar bisa selalu relevan dengan kondisi di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Bukhori, I. Map Object programming Surabaya. Chries., Konsep Dasar GIS/SIG, <URL: konsep-dasar-gissig/>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 GIS Consortium Aceh Nias Modul Pelatihan Arc GIS Tingkat Dasar. Aceh Nias : GIS Consortium Aceh Nias. Gunarso, dkk Modul Pelatihan Dasar-dasar Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Geografis. Malinau research forest. Irawulan Banjir Di Surabaya Akibat Pengaruh Masterplan.<URL: m/read/2008/12/15/140756/ /46 6/banjir-di-surabaya-akibat-pengaruhmasterplan>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 Prahasta, E Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika. Supardi, Y Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Segala Tingkat. Elex Media Komputindo. Jakarta Tjahyadi, E dan Jasmani Introduction Program Visual Basic 6. Malang : Bayumedia Publishing. Sigit, S.P., Pendekatan penyeleseian masalah banjir di Kota Semarang.<URL: penanggulangan_banjir/>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009., Boezem, <URL: bahasa Indonesia/ensiklopedia bebas>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009., Dam, <URL: bahasa Indonesia/ensiklopedia bebas>. dam. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009., Inrastruktur, <URL: bahasa Indonesia/ensiklopedia bebas>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009., Pintu air, <URL: bahasa Indonesia/ensiklopedia bebas>. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009., Sistem Informasi Geografis, <URL: bahasa Indonesia/ensiklopedia bebas>. Dikunjungi pada tanggal 09 April

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Galih Suma Telada 3505 100 027 1. Latar Belakang PENDAHULUAN Jawa Timur merupakan

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA)

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA) PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa, DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem 74 BAB 4 Implementasi dan Evaluasi Sistem 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk aplikasi ini terbagi menjadi dua yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

353PENGGUNAAN APLIKASI SIG UNTUK EVALUASI SARANA DAN PRASARANA KOTA SEBAGAI DASAR UNTUK PENGEMBANGAN TATA RUANG KOTA (STUDI KASUS : DAERAH UP.DHARMAHUSADA) Wenita Dyah Rahayu 1, DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program aplikasi pengaturan lampu lalu lintas dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan computer berbasis Windows XP, oleh karena itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API (Studi Kasus: Stasiun pasar turi Surabaya-Stasiun Lamongan kota) Budy Pribadi 1, Agung Budi Cahyono ST, MSc,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : 75 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : Processor : Intel Pentium 2.4 GH Harddisk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus : Desa Krembung Kecamatan Krembung) Surya Kurniawan, Chatarina Nurdjati

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( ) SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN (3504 100 035) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Judul Tugas akhir Penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Persyaratan minimum perangkat keras agar nantinya dapat bekerja optimal adalah : a.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan Petunjuk Penggunaan Alat 1. Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) baik: Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan 1. Processor Intel Pentium 4 yang berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang harus memenuhi syarat minimal dalam spesifikasinya.

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) Hudan Pandu Arsa DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc. Rumusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN

APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN APLIKASI SIG UNTUK PEMBUATAN DATA POKOK EVALUASI RAWAN GENANGAN LUKMAN (3507.100.008) Pembimbing : Dr. Ir. Muhammad Taufik Dr. Wiweka Kilasan Genangan : Suatu daerah dianggap tergenang bila lebih dari

Lebih terperinci

NUR MARTIA

NUR MARTIA SIDANG TUGAS AKHIR Studi Sistem Informasi Geografis Kawasan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat NUR MARTIA 3507100431 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Provinsi Sumatera Barat berada di antara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME Pramadhi Dharma 1, Arna Fariza,S.Kom,M.Kom 2,Rizki Yuniar Haqqun,S.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak APLIKASI KADASTRAL 3 DIMENSI GUNA MENGOPTIMALKAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN PROPERTI HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN (HMASRS) STUDI KASUS : PAKUWON TRADE CENTER, SURABAYA BARAT Edwin Martha P. 1, Chatarina

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka 50 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode Fuzzy, dipadukan dengan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain: 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar user dapat menjalankan aplikasi ini, maka diperlukan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak yang memadai. 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi Pengadaan Barang/Bahan dan Penjualan Tunai pada CV. Duta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi. Memory RAM 256 Mb atau lebih tinggi. Minimal Hardisk 8 Gb atau lebih BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi VB 6.0 dan ArcView. Processor Intel Pentium IV atau lebih

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI Ben Prayogo Hillman 1, Chatarina Nurjati 1, Yuwono 1 Program

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Retno Mufidah 1, Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2, Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arna Fariza 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA (Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik) Ali Pebriadi;Ir. Yuwono, MS;Ir. Roedy Rudianto, M.Si Program Studi Teknik Geomatika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 1, Maret 2016 ISSN : 1412 6885 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL Sri Endayani 1 1 Dosen Kehutanan, Fakultas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 OLEH: AULIA MUSTIKA AKBARI 3507 100 016 DOSEN PEMBIMBING: DR.ING. IR. TEGUH HARIYANTO, MSC. TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. berdasarkan pada pencarian Region, Vendor dan Alarm Highlight.

Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. berdasarkan pada pencarian Region, Vendor dan Alarm Highlight. 291 2. Menu Search Menu ini dapat dipilih menggunakan mouse dengan mengklik kiri mouse. Menu Search terdiri dari fungsi-fungsi pencarian alarm jaringan radio (BTS) berdasarkan pada pencarian Region, Vendor

Lebih terperinci

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) SISTEM INFORMASI PERTANAHAN (SIP) (STUDI KASUS :DESA MOJOMULYO DAN DESA GEMPOLSARI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH) Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas Pemodelan Profil Prasarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kebumen Menggunakan Sistem Informasi Geografis / GIS Mahmud Husein S Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sistem informasi penentuan letak BTS menyajikan informasi dalam bentuk data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang merupakan sajian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada bab ini penulis akan membahas mengenai spesifikasi aplikasi SIG yang telah dibuat, yaitu berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL

3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL 3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL Berikut adalah cara untuk memulai akses terhadap website Pemetaan Aset SPAM Khusus dan Regional: 1. Dengan menggunakan computer yang terhubung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA Witarjo 1, Arna Fariza 2, Arif Basofi 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Piranti Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Piranti Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Piranti Keras (Hardware) Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan baik : 1. Processor Intel Pentium 3

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Selama proses pengujian aplikasi rute terpendek akan digunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berspesifikasi sama. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem Informasi Geografis

Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem Informasi Geografis Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem Informasi Geografis Oleh : Brainca Tri Adhitya dan Agung Budi Cahyono, ST, MSc, DEA Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah tahap perancangan dilakukan dan sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi ini adalah tahap untuk menjelaskan semua modul kepada user agar user dapat merespon apa yang dilakukan oleh user sehingga dapat

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP) Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP) Lutfiyah Rahmawati 1, Arna Fariza S.Kom M.Kom 2, Ira Prasetyaningrum S.Si, M.T 2 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB. Oleh : Ricko Andrew F.G,L.M Jaelani Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS Surabaya, 60111, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV. BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Persiapan 3.1.1.Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perancangan sistem dimana sistem tersebut siap untuk di implementasikan,

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perancangan sistem dimana sistem tersebut siap untuk di implementasikan, BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi sistem merupakan tahap lanjutan dari analisa sistem dan perancangan sistem dimana sistem tersebut siap untuk di implementasikan, tahap implementasi terhadap sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Umum Proses aplikasi rute tercepat akan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki spesifikasi sama agar proses penentuan rute ini dapat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Kemajuan teknologi informasi yang dalam beberapa dekade ini berkembang sangat pesat, baik dalam hal perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak seolah mengikis masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan. Keberadaan fasilitas pendidikan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik Ali Pebriadi 3506.100.049 Latar Belakang Pemanfaatan tanah dan penggunaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG Putu Kussa Laksana Utama 1, Amir Fatah Sofyan 2 Abstract Sistem Informasi Geografis Lokasi Hotel di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunakdan instalasi. Diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Virtual Tour 4.1.1 Perangkat Keras Spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini adalah : Prosesor Intel Pentium IV

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN.1. Analisis Sistem Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem. Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi Geografis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan perancangan. Sebuah sistem yang telah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis computer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan)1. Yakni

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

Spesifikasi Pengembangan Validasi HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Sistem

Spesifikasi Pengembangan Validasi HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Sistem Spesifikasi Tahap spesifikasi ini mencakup proses perancangan dan pemrograman perangkat lunak secara keseluruhan. Tahap ini juga melibatkan perbaikan terhadap spesifikasi sebelumnya. Perancangan BogorDelftConStruct

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA 48 BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Hasil Berdasarkan dari rancangan di Bab III, maka dihasilkan program berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem mencocokkan gambar metode Linear Congruent

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 IMPLEMENTASI Agar kios informasi ini dapat diimplementasikan pada haromoni central busway maka harus disediakan sarana-sarana pendukung berupa perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci