Kentang (Solanum tuberosum L.)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di

No Nama RT Area k Asym N (USP)

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Cara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang

Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif dengan Larutan Dithizon 0,005% b/v

Lampiran 1. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Kentang Sampel yang telah dihaluskan Dicuci bersih lalu di kupas kulitnya Dihaluskan dengan parutan Ditimbang ± 5 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate sampai mengarang Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit Abu Dilakukan selama 18 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator Dibasahi dengan 10 tetes air suling dan ditambahkan 4 ml HNO 3 (1:1) Diuapkan pada hot plate dengan suhu 100-10 C Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit Dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator Hasil

Lampiran. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Sampel yang telah di destruksi Dilarutkan dalam 10 ml HNO 3 (1:1) Dipindahkan ke dalam labu tentukur 5 ml Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dengan akuabides Dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.4 Filtrat Dibuang ±10 tetes untuk menjenuhkan kertas saring Dimasukkan ke dalam wadah botol Larutan sampel Hasil Dilakukan analisis kualitatif Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada λ 83,3 nm untuk kadar timbal dan pada λ 8,8 nm untuk kadar kadmium

Lampiran 3. Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,000. 0,0000 0,0076 3. 40,0000 0,0155 4. 60,0000 0,037 5. 80,0000 0,0300 6. 100,0000 0,0394 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,000 0,0000 0,0000 0,0400. 0,0000 0,0076 0,150 400,0000 0,5776 3. 40,0000 0,0155 0,600 1600,0000,405 4. 60,0000 0,037 1,40 3600,0000 5,6169 5. 80,0000 0,0300,4000 6400,0000 9,0000 6. 100,0000 0,0394 3,9400 10000,0000 15,536 300,0000 0,114 8,5340 000,0000 33,1606 Ratarata X 50,0000 Y 0,0190 a XY X x y 8,5340 000,0000 x n n 300,00000,114 300,0000 6 6 4,0343 x10-4 Y a X + b b Y a X 0,0190 (4,0343 x10-4 )(50,0000) -1,1381 x10-3 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3

r x y XY n x y x y n n 000 8,397 3000,118 300 0,118 0,0033506 6 6 6,487,4905 0,9986

Lampiran 4. Data Kalibrasi Kadmium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,0001. 4,0000 0,0003 3. 6,0000 0,0005 4. 8,0000 0,0006 5. 10,0000 0,0008 6. 1,0000 0,0010 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0001. 4,0000 0,0003 0,001 16,0000 0,0009 3. 6,0000 0,0005 0,000 36,0000 0,005 4. 8,0000 0,0006 0,0048 64,0000 0,0036 5. 10,0000 0,0008 0,0080 100,0000 0,0064 6. 1,0000 0,0010 0,010 144,0000 0,0100 40,0000 0,0031 0,08 360,0000 0,035 Ratarata X 6,6667 Y 5,1667 x10-4 a XY X 0,080 x y 360,0000 x n n 40,00000,0031 40,0000 6 6 7,8571x10-5 Y a X + b b Y a X b 0,000516666 (7,8571 x10-5 )(6,666666667) b -0,0714 x10-4

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 7,8571x10-5 X 0,0714 x10-4 r x y XY n x y x y n n 0,080 40,00000,0031 40,0000 4 360,0000 0,035x10 0,0031 6 6 6 0, 0133 0, 0134 0,9971

Lampiran 5. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Timbal Persamaan Garis Regresi: Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 Slope 4,0343 x10-4 No Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x10-3 Y-Yi x10-4 (Y-Yi) x10-8 1 0,0000-0,000-1,1381-8,6190 74,880 0,0000 0,0076 6,9305 6,695 44,86 3 40,0000 0,0155 14,9990 5,0095 5,0953 4 60,0000 0,037 3,0676 6,338 39,9906 5 80,0000 0,0300 31,136-11,3619 19,099 6 100,0000 0,0394 39,048 1,954 3,8118 317,1048 SD Y Yi n 0,00000003 171048 6 8,9037x10-4 3 x SD LOD Slope 3 x 8,9037 x10-4 4,0343 x10-4 6,610 LOQ 10 x SD Slope 10 x 8,9037 x10-4 4,0343 x10-4,0701

Lampiran 6. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kadmium Persamaan Garis Regresi: Y 7,8571 x10-5 X 0,0714 x10-4 Slope 7,8571x10-5 No. Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x10-4 Y-Yi x10-5 (Y-Yi) x10-9 1. 0,0000-0,0001-0,0714-9,86 8.69. 4,0000 0,0003 30,7144-0,7144 0,0510 3. 6,0000 0,0005 46,486 3,5714 1,754 4. 8,0000 0,0006 6,148 -,148 0,4591 5. 10,0000 0,0008 77,857,143 0,459 6. 1,0000 0,0010 93,571 6,488 4,139 15,0005 SD Y Yi n 0,00000000150005 6-1,9365x10-5 3 x SD LOD Slope 3 x 1,9365 x10-5 7,8571 x10-5 0,7393 LOQ 10 x SD Slope 10 x 1,9365 x10-5 7,8571 x10-5,4646

Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Timbal dan Kadmium pada kentang 1. Hasil Analisis Kadar Timbal Berat Absorbansi Konsentrasi Sampel No Sampel Kadar (mg/kg) (A) (ng/ml) (g) 1 5,077 0,0134 35,96 0,03599 Kentang 5,0188 0,0134 35,79 0,03600 3 5,043 0,0135 36,06 0,03600 4 5,04 0,0137 36,66 0,03674 5 5,0178 0,0134 35,94 0,03601 6 5,0176 0,0140 38,5 0,03749. Hasil Analisis Kadar Kadmium Berat Absorbansi Sampel No Sampel (A) (g) Kentang Konsentrasi (ng/ml) Kadar (mg/kg) 1 5,077 0,0007 6,4800 0,04 5,0188 0,0006 7,0400 0,0193 3 5,043 0,0006 6,4800 0,019 4 5,04 0,0004 5,9400 0,019 5 5,0178 0,0005 6,1800 0,0161 6 5,0176 0,0005 6,1500 0,0161

Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dan Kadmium pada kentang 1. Perhitungan Kadar Timbal pada Kentang Berat sampel yang ditimbang 5,077 gram Absorbansi (Y) 0,0134 Persamaan Regresi:Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 0,0134 1,1381 x10 X -4 4,0343 x10-3 36,036 ng/ml Konsentrasi kadar timbal 36,036 ng/ml Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n Kadar Logam (ng/g) Berat Sampel (g) 36,036 ng/ml x 5 ml x (5) 5,077 g 35,9963 ng/g 0,03599 mg/kg. Perhitungan Kadar Kadmium pada Kentang Berat sampel yang ditimbang 5,077 gram Absorbansi (Y) 0,0007 Persamaan Regresi:Y 7,8571 x10-5 X -0.0714 x10-4 0,0005 0.0714 x10 X -5 7,8571 x10-4 9,0000 ng/ml Konsentrasi kadar kadmium 6,4545 ng/ml

Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n Kadar Logam (ng/g) Berat Sampel (g) 9,0000 ng/ml x 5 ml x (,5) 5,077 g,4750 ng/g 0,04 mg/kg Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar timbal dan kadmium dengan cara yang sama terhadap semua sampel.

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dan Kadmium pada kentang 1. Perhitungan Statistik Kadar Timbal pada Kentang No Kadar (mg/kg) X X X X 1 0,8999-0,0105 0,0001105 0,900-0,010 0,00010404 3 0,906-0,004 0,00001764 4 0,9186 0,008 0,0000674 5 0,900-0,010 0,00010404 6 0,9374 0,070 0,0007900 5,465 0,0011311 0,9104 Dari data yang diperoleh, data ke 6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q, 0,9374-0,9186 Q 0,5013 0,9374-0,8999 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima, SD Xi - X n -1 0,0011311 6 1 0,0150

Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0.05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706 Kadar timbal pada kentang: µ X ± t (1/ α, dk) x S / n 0,9104 ±,5706 x 0,0150 / 6 (0,9104 ± 0,0157) mg/kg. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium pada Kentang No Kadar (mg/kg) X X X X 1 0,04 0,0048 0,0000304 0,0193 0,0017 0,0000089 3 0,019 0,0016 0,0000056 4 0,019-0,0047 0,000009 5 0,0161-0,0015 0,000005 6 0,0161-0,0015 0,000005 0,1060 0,000035199 0,0176 Dari data yang diperoleh, data ke 4 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q, 0,019-0,0161 Q 0,3368 0,04-0,019 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima, SD Xi - X n -1

SD 0,000035199 6 1 SD 0,006 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706, Kadar timbal pada kentang : µ X ± t (1/ α, dk) x S / n 0,0176 ±,5706 x 0,006 / 6 (0,0176 ± 0,007) mg/kg

Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Timbal dan Kadmium Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Standar pada Kentang 1.Hasil Analisis Kadar Timbal Setelah Ditambahkan Larutan Standar Timbal Berat Kadar Kadar Konsentrasi % No Sampel Fp Absorbansi C (ng/ml) F Awal Rocovery (g) (mg/kg) (mg/kg) 1 5,037 0,010 54,8746 1,3698 0,8999 93,84 5,047 0,0199 5,1480 1,301 0,900 80,10 3 5,0515 0,001 5,6438 1,3133 0,906 8,5 5 4 5,0574 0,004 53,3874 1,3316 0,9186 86,19 5 5,0 0,010 54,8746 1,3706 0,900 94,01 6 5,077 0,0199 5,1480 1,304 0,9374 80,70 X 5,0405 0,9104 86,.Hasil Analisis Kadar Timbal Setelah Ditambahkan Larutan Standar Kadmium Berat Kadar Kadar Konsentrasi % No Sampel Fp Absorbansi C (ng/ml) F Awal Rocovery (g) (mg/kg) (mg/kg) 1 5,0606 0,0009 11,5455 0,088 0,04 80,58 5,0460 0,0010 1,818 0,0319 0,0193 10,85 3 5,0504 0,0009 11,5455 0,088 0,019 80,57,5 4 5,0350 0,0009 11,5455 0,088 0,019 80,56 5 5,0395 0,0010 14,0909 0,0319 0,0161 10,87 6 5,0494 0,0009 11,5455 0,088 0,0161 80,59 X 5,0468 0,0176 88,00 Keterangan : Fp : Faktor Pengenceran

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Recovery Kadar Timbal dan Kadmium pada Kentang 1. Perhitungan Recovery Timbal pada Kentang Absorbansi (Y) 0,010 Persamaan Regresi:Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 0,0101,1381x10 X -4 4,0343x10-3 5,6438 ng/ml Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 5,6438 ng/ml C F Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Berat Sampel (g) 5,6438 ng/ml x 5 ml x (5) 5,037 g 1369,86 ng/g 1,3698 mg/kg Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 1,3698 mg/kg Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 0,9014 mg/kg Berat sampel rata-rata uji recovery 5,0405 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi baku yang ditambahkan Berat sampel rata - rata Volume (ml) 10µg/mlx 1,5ml 5,0405 g 0,4991 µg/g

0,4991 mg/kg Maka % Perolehan Kembali Timbal C F C A x100% * C A ( 1,3698 0,9014) mg/kg x 100% 0,4991 mg/kg 10,7 %. Perhitungan Kadar Kadmium pada Kentang Absorbansi (Y) 0,0009 Persamaan Regresi:Y 7,8571 x10-5 X - 0.0714 x10-4 0,0009 0.0714 x10 X -5 7,8571 x10-4 11,5454 ng/ml Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 11,5454 ng/ml C F Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Berat Sampel (g) 11,5454 ng/ml x 5 ml x (,5) 5,0606 g 8,8039 ng/g 0,088 mg/kg Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 0,088 mg/kg Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 0,0176 mg/kg Berat sampel rata-rata uji recovery 5,0468 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C * A)

C * Konsentrasi baku yang ditambahkan Volume (ml) A Berat sampel rata - rata 0,1µg/mlx 3,5ml 5,0468g 0,0139 µg/g 0,0139 mg/kg Maka % Perolehan Kembali Timbal C F C A x100% * C A ( 0,088 0,0176) mg/kg x 100% 0,0139 mg/kg 10,87 % Selanjutnya dilakukan perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dan Kadmium dengan cara yang sama terhadap sampel kentang.

Lampiran 1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dan Kadmium 1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal No. % Recovery (Xi- X ) (Xi- X ) (Xi) 1. 93,84 7,6 58,0644. 80,10-6,1 37,4544 3. 8,5-3,7 13,69 4. 86,19-0,03 0,0009 5. 94,01 7,79 60,6841 6. 80,70-5,5 30,4704 517,36 00,364 X 86, SD Xi - X n -1 00,364 6 1 6,33 SD RSD x100% X RSD 6,33 86, RSD 7,34% x100%

. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kadmium No. % Recovery (Xi- X ) (Xi- X ) (Xi) 1. 80,58-7,4 55,0564. 10,85 14,85 0,55 3. 80,57-7,43 55,049 4. 80,56-7,44 55,3536 5. 10,87 14,87 1,1169 6. 80,59-7,41 54,9081 58,0 66,164 X 88,00 SD Xi - X n -1 66,164 61 11,50 SD RSD x100% X 11,50 RSD 88,00 RSD 13,06% x100%

Gambar 4. Sampel hasil destruksi Gambar Sampel hasil destruksi Gambar 5. Atomic Absorption Spectrophotometer Hitachi Z-000 Gambar Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-000

Gambar 6. Timbangan analitik Gambar 7. Tanur Gambar Timbangan analitik

Gambar Tanur Stuart Lampiran 13. Tabel Nilai Kritikk Distribusi t