BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Baitul Atfal Rs.Islam Sultan Agung semarang, diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga pasien dan dari data catatan medic An.A 1. Identitas Pasien a. Identitas pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku/bangsa Agama : An.A : 9 th : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 2 Alamat Diagnosa Medis : Pedurungan : DHF No. Register : 10.5.16.57 Tanggal masuk : 11 MEI 2010 b. Identitas Penanggung Jawab Nama Ayah Nama Ibu Pendidikan Ayah Pendidikan Ibu : Tn. S : Ny. R : SMA : S1
Pekerjaan Agama Suku Bangsa Alamat Sumber Informasi : Swasta : Islam : Jawa : Pedurungan : Klien,Ibu Klien dan ststus rekan medik. 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Paien mengatakan pusing nyeri kepala,nyeri saat beraktivitas,nyeri hilang timbul,skala nyeri 5,pasien ber istirahat jika pasien merasa pussing. b. Riwayat Penyakit Sekarang Pada tanggal 09 mei 2010 pasien panas. Dirumah pasien hanya di beri obat sirup penurun panas dan di beri kompres,tetapi panas tidak turun kemudian di bawa ke Pelayanan kesehatan pada tanggal 11 mei 2010 jam 10.00 WIB dengan kondisi, nadi kuat, akral hangat, mual, kadangkadang nyeri perut, badan lemas. Kemudian An. A dirujuk ke RS. Islam Sultan Agung pada tanggal 11 mei 2010 jam 16.00 WIB dan ditempatkan di Ruang Baitul Atfal. c. Riwayat Penyakit Dahulu Ibu pasien mengatakan 6 bulan lalu pasien terserang batuk, pilek. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi dan belum pernah dirawat di RS. Pasien mendapat imunisasi lengkap : BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.dalam keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan & tidak mempunyai penyakit menular. e. Kesehatan lingkungan : menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih, kebersihan kamar mandi, bak mandi dikuras minimal 1x / seminggu, tinggal di perkampungan yang cukup padat, ibu / keluarga tidak mengetahui apakah disekitar lingkungan ada yang menderita penyakit demam berdarah. f. Riwayat kehamilan 1) Pre natal : tidak ada kelainan/penyakit pada saat ibu hamil, usia kehamilan 9 bulan. 2) Natal : bayi lahir spontan di rumah bidan dan di tolong oleh bidan langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3.600 gr, panjang badan saat lahir 50 cm. 3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal. Asi diberikan sampai umur 1 tahun. Imunisasi lengkap, tidak ada alergi terhadap makanan, pasien sulit untuk makan. g. Tumbuh kembang pasien : Pasien sudah mampu berpikir logis atau masuk akal. Klien biasanya membantu orang tua untuk melakukan pekerjaan rumah. h. Psikososial : Pasien pendiam dan sangat pemalu, bila tidak di ajak bicara tidak mau berbicara dan saat di kaji perawat klien hanya diam malu.
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional a. Pola nutrisi dan metabolik Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1 porsi habis. Setelah masuk RS pasien makan 3 x sehari dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah yang telah di sediakan RS, anak makan habis ¼ - ½ porsi pasien minum setiap haus ± 5 gelas sehari. b. Pola eliminasi Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari, dengan konsentrasi padat, berwarna kuning, BAK 3-5 kali sehari. Selama sakit pasien BAB 4 x sehari, Ada darah, berwarna merah, konsenstensi cair, ada lendir, BAK 2-3 x sehari warna urin pekak. c. Pola aktivitas & latihan Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif. Setelah di rawat di RS pasien hanya tidur lemah. d. Pola istirahat & tidur Ibu pasien mengatakan ketika di rumah pasien sehari tidur kurang lebih 10-12 jam (malam jam 20.00-06.00 dan siang selama 1 atau 2 jam) setelah di rumah sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat dan kurang beraktivitas. e. Tingkat perkembangan Kemandirian dan bergaul : menurut pakaiaan orang tua pasien di rumah pasien bermain dengan teman sebaya, namun di RS ketika
pertama di kaji anak jarang menjawab pertanyaan & kebanyakan diam dan masih malu. f. Pola persepsi sensori dan kognitif Pasien mengatakan nyeri saat bergerak, nyeri serasa di tusuk-tusuk, nyeri terasa pada perut bagian atas,skala nyeri pasien 5,nyeri hilag timbul ± 5 menit. g. Pola persepsi dan manajemen kesehatan Ibu pasien mengatakan kesehatan merupakan sesuatu yang penting dan harus dijaga karena itu sangat penting. Jika dalam keluarga pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke puskesmas atau RS terdekat. h. Pola Psikososial Orang tua yang paling berperan dalam keluarga adalah ayah, jumlah anggota pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke puskesmasatau ke pelayanan kesehatan terdekat. i. Pola hubungan dengan orang lain Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti dengan adanya keluarga pasien yang sering menjenguk. j. Persepsi diri dan konsepdiri Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang agar bisa kembali ke sekolah lagi dan berkumpul bermain dengan temantemanya.
k. Pola nilai kepercayaan Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri dan keluarganya. Saat di rawat di Rumah sait pasien jarang mengerjakan sholat karena dalam memenuhi kebuthan pasien masih di bantu. 4. Pemeriksaan Fisik a. Sistem pernafasan : RR 24x / mnt, gerakan dada simetris ada retraksi otot bantu napas, suara napas vesikuler, batuk b. Sistem kardiovaskuler : TD 110 / 70 mmhg. Nadi : 108 x/ mnt, murmur tidak terdengar akral hangat. c. Sistem persyarafan : kesadaran Apatis, pasien gelisah dan rewel. d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1 x saat pengkajian = 300 cc, warna coklat tua dan pekat. e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak setiap kali disuapi/disuruh makan, mengeluh sakit menelan, mukosa mulut mengering, nyeri tekan pada ulu hati/perut bagian atas, mual, bising usus 17 x/menit, BAB 4x cair, ada sarah berwarna merah, ada lendir, bau menusuk. f. Sistem tulang-otot-integumen : klien merintih badannya sakit, badan panas, wajah kemerahan, pergerakan baik dapat menggerakkan ekstrimitas sendiri tanpa bantuan, badan masih lemah.
g. System reproduksi : tidak ada kelainan pada fungsi ini. Keadaan umum : Somnolen Tinggi badan Berat badan LILA : 133 cm : 24 kg : 15 cm Lingkar kepala : 50 cm Lingkar dada : 57 cm Tanda-tanda vital : TD Nadi Suhu RR : 110/70 mmhg : 108x/menit : 38 2 C : 24 x/menit 1) Kepala : Bentuk meshosepal, warna rambut hitam, bersih, nyeri kepala. 2) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata cekung. 3) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. 4) Hidung : tidak ada polip,hidung bersih,simetris. 5) Mulut : bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada perdarahan di rongga mulut. 6) Leher : tidak ada perbesaran tyroid.
7) Dada Inspeksi : Simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan Perkusi Palpasi : Sonor : Taktil fremitus normal 8) Abdomen Inspeksi Palpasi : Simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung. : Turgor kulit elastic, nyeri tekan bagian atas, hepatomegaly (informasi dari catatan medis dokter) Auskultasi : Bising usus 17 x/menit. Perkusi : Tymphani 9) Ekstrimitas : Tangan sebelah kanan terpasang infuse RL 20 tpm, tidak ada edema, akral hangat. 10) Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter 5. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 12-05-2010 HB 10,3 12-16 g/dl Leukosit 1.800 4.000-11.000 L Trombosit 74.000 150.000-45.000 L Hematrokit 29,2 35-55 % Eusinofil 2 Basofil 1 N. Segmen 57
Limfosit 25 Monosit 15 LED - Erytrosit 3.91 4.0-6.2 juta MCV 80.00 83.00-110.00 fl MCH 26.00 24.00-34.00 mg MCHC 32.00 29.00-36.00 g/dl Imuno serologi Dengue Blood Ig g Neg Dengue Blood Ig M Neg Ig N salmonella 4 neg <4 Hasil Rontgen thorax Tanggal 12-05-2010 Tulang Baik Besar bentuk COR normal Kedua apex lancip Pulmo bronkolaris kasar Kesan : suspect bronkitis Tanggal 13-05-2010 Hb 9.0 12-16 g/dl Lekosit 1.400 4.000-11.000 L TRombosit 52.000 150.000-450.000 L
Hematrokit 26.7 35-55 % Erytrosit 3.37 4.0-6.2 Tanggal 14-05-2010 Hb 8,4 12-16 g/dl Leukosit 1,600 400-11,000 L Trombosit 37,000 150.000-450.000 L Hematokrit 25,3 35-55 % Erytrosit 3,14 4,0-6,2 Tgl 15-05-2010 Hb 8,0 12-16 g/dl Leukosit 2000 400-11,000 L Trombosit 34,000 150.000-450.000 L Hematokrit 24,2 35-55 % Erytrosit 3,06 4,0-6,2 Tgl 15-05-2010 Feses Warna Konsistensi Merah Cair Lendir (+) Darah (+) Amoeba Telur cacing neg neg
Leukosit Erytrosit 3-6/1 Pb 6-10/1 Pb Sisa makanan (+) Bakteri (+) Jamur Sudan III neg neg Lain-lain - Therapi / Pengobatan Sanmol Vasedan 3.1 sendok takar (3x50 mg) 3.1 sendok takar (3x50 mg) Antasid 3.1 Biotichol Elkana Rifamphisin INH PZA 3.500 mg 1.1 sendok takar 1 x 200 mg 1 x 150 mg 1 x 200 mg Injeksi Taxegram 3.250 mg Indexon 3.1 ampul Diit : 3 x teh/susu : 200cc Nasi putih (lauk saring)
B. Analisa Data Hari/tgl Data Fokus Problem Etiologi Rabu, 12- mei -2010 S: Pasien mengatakan badanya terasa lemas O: Pasien tampak lemas Vena tidak tampak Nadi cepat dan lemah Resti syok Penurunan trombosit Rabu, 12- mei -2010 S : Pasien mengatakan badannya panas O : - Panas, badan teraba panas Wajah kemerahan S : 38 2 C S : Pasien mengatakan tidak mau makan dan minum O : - Pasien rewel, gelisah, cengeng - Nafsu makan menurun] - Menolak setiap kali disuapi/disuruh makan - Makan habis ¼-1/2 porsi - Mukosa mulut kering, mual. - BB : 24 kg. umur 9 th BB normal 2n +8 2 (9) + 8 : 26 kg - Konjungtiva anemis - Hb : 9 g/dl S : pasien mengatakan sakit kepala. P : nyeri saat bergerak Q : seperti ditusuk tusuk R : diperut bagian atas S : skala 5 T : ± 5 menit. O : - nyeri pada bagian kepala - Pasien berkringat, gelisah, rewel - Wajah terlihat seperti menahan sakit - Hepatomegali (informasi dari cacatan medis dokter) - TD 110/70 mmhg, N : 108x / mnt S : 38 2 C S : Pasien mengatakan pasien sulit untuk minum karena sakit untuk menelan O : - Pasien terlihat lemas - Mata cekung - Berkeringat - Minum sehari ± 4 gelas : 400 cc - Urin berwarna coklat pekat - Trombosit : 74.000 L - TD : 110/70 mmhg, N : 108 x/menit, S : 38 2 C - Turgor kulit jelek - Mukosa bibir kering Hypertermia Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Nyeri Devisit volum cairan Proses Infeksi Intake tidak adekuat Proses patologis Out put berlebih
C. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan penurunan trombsit. 2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebih 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat 4. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya infeksi 5. nyeri berhubungan dengan proses patologis D. Intervensi 1 Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional TD Rabu,12- mei -2010 Diagnosa keperawatan resiko syok berhubungan dengan penuruan trombisit Tujuan : setelah dikakukan tindakan keperawatan resiko syok dapat di atasi Dengan KH: - pasien tampak segar, - akral hangat - tekanan darah normal 120/90 - nadi normal 80x/menit - trombosit normal 1.kaji tandatanda syok 2. kaji tandatanda vital setiap 1 jam sekali 3. obsrervasi keadaan pasien 1. mengkaji tanda-tanda syok untuk mangetahui derajat resiko terjadinya syok 2. pemantauan tandatanda vital setap 1 jam sekali untuk mengetah perkembangan psien 3.untuk mengevaluasi tidakan keperawatan yang telah di berikan 4. untuk mengurangi resiko tejadinya syok 2 Diagnosa volum cairan berhubungan out berlebih Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan devisit volume cairan dapat terpenuhi KH : - hawaran urin adekuat - TTV satbil - Membran mukosa lembab, turgor kulit baik - Volume cairan cukup, iknput cukup, output berlebihan - Mata tidak cekung - Minum sehari - Trombosit meningkat 1. Kaji status 1. Menerapkan data dasar hidrasi pasien untuk 2. Kaji tanda & mengetahui dengan gejala cepat penyimpangan dehidrasi atau dari keadaan normalnya. hipovolemik 2. Untuk mengetahui 3. Kaji penyebab devisit perubahan volume cairan, jika haluaran haluaran urine < 25 4. Observasi ml/jam, maka pasien adanya tandatanda syok 3. Untuk mengetahui mengalami syok 5. Berikan cairan keseimbangan cairan & intra vaskuler tingkatan dehidrasi RL 20 tetes 4. Agar dapat segera per menit dilakukan tindakan 6. Anjurkan untuk menangani syok pasien untuk yang dialami pasien. banyak minum
Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional TD 5. Pemberian cairan IV sangat penting penting bagi pasien yang mengalamik defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah. 6. Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh. 3 Rabu, 12- mei -2010 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x7 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. KH : - nafsu makan meningkat - Diit dihabiskan - Pasien tidak lemah - Mukosa bibir lembab - Konjungtiva tidak anemis - BB meningkat 0,5 kg - Hb. meningkat - Mual berkurang 1. Kaji keluhan mual 2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur tim & susu. 3. Anjurkan makan porsi kecil & sering 4. Sajikan makanan dalam keadaan hangat 5. Berikan diit sesuai program: diit lunak, susu / teh : 200cc 6. Ukur berat badan setiap hari 7. Bujuk pasien agar mau makan 8. Berikan obat anti mual (antasit 1.1 tablet) 9. Berikan suplaimen vit (elkana 1.1 sendok takar) 10. Pasang sonde untuk memberikan nutrisi parenteral 1. Untuk menetapkan cara mengatasi kebutuhan nutrisi. 2. Membantu mengurangi kelelahan pasien & membantu meningkatkan asupan makanan 3. Untuk menghindari mual & muntah. 4. Untuk meningkatkan nafsu makan dan mengurangi mual 5. Untuk membantu mengurangi peningkatan asam lambung untuk menurunkan rasa mual 6. Untuk mengetahui peningkatan berat badan 7. Akan sangat membantu bila pasien mau makanatau minum tanpa menggunakan sonde. 8. Untuk mengurangi rasa mual 9. Untuk meningkatkan nafsu makan 10. Nutrisi parenteral sangat bermanfaat/dibutuhkan klien terutama jika intake peroral sangat kurang.
Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional TD 4 Rabu,12- mei-2010 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit hipertemia menurun atau tidak terjadi lagi KH : - suhu normal (36 o 37 o C) - Pasien tidak demam - Pasien merasa lebih nyaman - Wajah tidak kemerahan 1. Observasi 1. TTV merupakan acuan TTV tiap 3 untuk mengetahui ku jam pasien 2. Lakukan 2. Untuk menurunkan suhu kompres tubuh hangat pada 3. Peningkatan suhu tubuh ketiak, mengakibatkan kepala/dahi, penguapan tubuh lipatan paha meningkat sehingga 3. Anjurkan perlu diimbangi dengan pasien untuk asupan cairan yang banyak minum banyak terutama yang 4. Keterlibatan keluarag manis-manis begitu berarti dan proses sekitar 1,5-2 L kesembuhan pasien. 4. Menjelaskan 5.Membantu menurunkan tentang penyebab peningka- panas tan suhu tubuh pada keluarga 5. Colaborasi : pemberian antipiretik sesuai advis : sanmol syrup, dosis 1x sendok takar diulang setiap 4 jam jika masih panas 5 Rabu,12- mei -2010 Nyeri berhubungan dengan proses patologis Tujuan : setelah dilakukan tindakan keparawatan selama 1 x 30 menit nyeri berkurang atau hilang KH : - Nyeri berkurang atau hilang - Pasien merasa lebih nyaman 1. Kaji karakteristik nyeri, PQRST 2. Berikan posisi yang nyaman 3. Berikan suasana gembira, alihkan perhatian pasien dengan melihat buku atau majalah anakanak 4. Berikan kesempatan pada pasien untuk berkomunikasi dengan orang terdekat 5. Beri terapi pengobatan sesuai program 1. Untuk mengetahui skala, respon, tipe,lama dan faktor penyebab nyeri 2. Untuk mengurangi rasa nyeri 3. Dengan memberikan aktivitas lain pasien dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya 4. Dapat berhubungan dengan orang yang terdekat bisa membuat klien merasa aman, gembira & bahagia sehingga dapat melupakan sakit atau nyeri yang dialaminya 5. Untuk mengurangi nyeri
E. Implementasi No Hari/tgl/jam 1. Rabu, 12 Mei 2010 No. DX IMPLEMENTASI RESPON TTD 1 Mengakaji tanda-tanda S : Pasien mengatakan syok pasien susah untuk minum, minum sehari ± 400 cc sehari O : Pasien terlihat lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung, badan berkeringat 2. 1 Mengkali tanda-tanda vital 3. 1 Mengopservasi keadaan umum pasien 4. 2 Mengkaji keadaan umum dan status hidrasi 5. 2 Mengobservasi tandatanda adanya syok 6. 2 Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi atau hipovolemik 7. 2 Mengganti cairan infuse RL 20 tetes per menit S : - O : - Pasien tampak lemah - N : 108x/menit - keringat dingin S : - O : - Mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, mata cekung.pasien tampak lems S: Pasien mengatakan pasien susah untuk minum,minum sehari ± 400 cc sehari O: Pasien terlihat lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung, badan berkeringat S : - O : Pasien tampak lemah - N : 108x/menit - Keringat dingin S : Ibu pasien mengatakan urin pasien berwarna coklat pekat Ibu pasien mengatakan pasien BAB 4x : 400 cc sehari konstitensi cair O : Mukosa bibir kering, turgor kulit jelek,mata cekung. S : - O : Pasien tampak lemah - N : 108x/menit - Keringat dingin
No. No Hari/tgl/jam DX 8. 2 Menganjurkan kepada ibu pasien untuk memberikan pasien banyak minum IMPLEMENTASI RESPON TTD S: Ibu pasien mengatakan akan melakukannya Pasien mau melakukan apa yang di sarankan perawat O : Kooperatif 9. 3 Mengkaji keluhan mual S : Pasien mengatakan mual setiap mencium bau makanan O : Pasien terlihat tidak menghabiskan makanan yang telah disediakan RS, makan habis ¼ porsi 10. 3 Memberikan diit atau nutrisi sesuai program Menyajikan makanan dalam keadaan hangat 11. 3 Membujuk pasien agar mau makan 12. 3 Menganjurkan kepada ibu pasien agar memberikan makan sedikit tapi sering 13. 3 Memberikan obat antiemetic antacid 3.1 tablet 14. 3 Memberikan suplemen vitamin elkana 1.1 sendok takar 15. 3 Mengobservasi tandatanda vital 16. 4 Memberikan obat penurun panas S : - O : Nasi tim dan teh manis S: Pasien mengatakan akan memakan makanan O : Pasien terlihat mau disuapi S: Ibu pasien men gatakan akan melakukannya O : Kooperatif S: Pasien mengatakan terima kasih O : Pasien terlihat tidak muntah S : Pasien mengatakan terima kasih O : Pasien tidak muntah ketika diberikan vitamin S : Ibu pasien mengatakan badan pasien panas O : Wajah kemerahan, badan teraba panas, akral hangat, S : 38,2 C S: - O : Sanmol 1 sendok takar
No. No Hari/tgl/jam DX 17. 4 Mengompres pasien dengan air hangat di dahi dan di ketiak dan di lipatan paha IMPLEMENTASI RESPON TTD S : - O : Wajah kemerahan, rewel, gelisah, menangis ketika diajak bicara S : 38,2 C 18. 4 Memotivasi keluarga untuk menganjurkan pasien untuk banyak minum 19. 5 Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat 20. 5 Mengoservasi tandatanda vital 21. 5 Mengkaji karakteristik nyeri 22. 5 Mengajarkan teknik manajemen nyeri (relaksasi dan distraksi) 23. 5 Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien S : Ibu pasien mengatakan akan melakukannya O : Kooperatif S : - O : Koopeartif S : Ibu pasien mengatakan panas menurun O : Badan pasien teraba tidak terlalu panas S : 37,8 C S : Pasien mengatakan sakit kepala, sakit pada perut atas P : Nyeri saat bergerak Q : Seperti ditsuk-tusuk R : Di perut atas S : Skala 7 T : ± 5 menit O : Wajah terlihat seperti menahan sakit, rewel, nyeri tekan bagian perut atas S : - O : Pasien tidak koopertif, rewel S : Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dengan posisi terlentang dengan bantal berada di bawah perut O : Pasien terlihat mempraktekkan
F. Evaluasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x7 jam, maka dapat dievaluasi hasilnya pada tanggal 15-mei-2010 sebagai berikut : No Waktu 1 Sabtu, 15 Mei 2010 13.30 No. Evaluasi DX 1 S : Pasien mengatakan badan terasa lemas Kepala terasa pusing Badan terasa lemas O : Tubuh terlihat lemas Turgor jelek Badan berkeringat A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi TTD 2 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah minum 5 gelas dalam waktu 3 jam Ibu pasien mengatakan akan terus memotofasi agar untuk makan dan minum agar kebutuhan cairan dan nutrisi tetap terpenuhi O : Tubuh berkeringat Kulit lembab Mata tidak cekung Turgor kulit baik A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan intervensi - Sarankan kepada orang tua untuk tetap memberikan minum sehari 1,5-2 L 3 3 S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien sudah mulai meningkat O : - Makan habis hampir 1 porsi - Pasien terlihat lebih segar - Berat badan bertambah 0,5 kg - Konjungtiva anemis - Mukosa mulut lembab - Mual berkurang A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi - Beri pendidikan kesehtan kepada keluarga untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan memberikan makan sedikit tapi sering
No Waktu No. DX Evaluasi 4 4 S : Ibu pasien mengtakan suhu tubuh pasien naik turun O : Wajah kemerahan, badan teraba panas, S: 38,5 C A : Masalah belum teratasi P : Ulangi intervensi - Sarankann kepada orang tua untuk tetap memberikan minum 15-2 L - Ajarkan pada orang tua woter tepid sponge karena pasien terburu-buru untuk pulang - Tetap berikan paracetamol setiap 4 jam jika masih panas sehari TTD 5 5 S : Pasien mengatakan nyeri berkuranng O : Skala nyeri 4 Pasien terlihat lebih nyaman Pasien terlihat tidak kesakitan Kooperatif A : Masalah teratasi P : Intervensi Ajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi dan relaksasi)