BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan ke PT. Simba Indosnack Makmur dan wawancara dengan karyawan sera manajer seempa sampai diemukannya kesenjangan anar harapan dan kenyaaan yang erjadi di lapangan, yaiu erjadinya kekurangan bahan baku yang diperlukan unuk melakukan proses produksi. Secara umum langkah-langkah penyeselaian skripsi ini dapa digambarkan dalam diagram beriku ini:
82 Observasi Lapangan Idenifikasi Masalah Sudi Pusaka Pengumpulan Daa - profil perusahaan - daa penjualan produk - daa biaya-biaya persediaan - komposisi produk - daa bahan baku - sisem berjalan Peramalan Penjualan Menggunakan meode smoohing dari Brown, Hol, Winer dan kuadraik dari Brown Problem Domain Analysis -class diagram - saechar diagram MSE erkecil Applicaion Domain Analysis N Memenuhi krieria bagan kendali peramalan? Pengolahan Daa - use case diagram - use case descripion - funcion lis - sequence diagram Archiecural Design Y - componen diagram - deploymen diagram Perhiungan Persediaan - menenukan EOQ, Safey Sock, dan ROP unuk sisem Q - menenukan EOQ, Periode Telaah, dan Targe Tingka Persediaan - menghiung biaya persediaan dari sisem Q dan P Compnen Design - revised class Kesimpulan Gambar 4.1. Flowchar Meodologi Pemecahan Masalah 4.1.1. Meodologi Pemecahan Masalah Teknik Indusri Seelah diemukannya masalah yang hendak dielii, maka dilakukan sudi pusaka sera pengumpulan daa. Dan didapakan hasil analisa bahwa kekurangan bahan baku ersebu dapa erjadi karena hasil peramalan yang dilakukan oleh bagian markeing kurang epa dan sering direvisi. Selain iu juga perlu dilakukan perhiungan unuk mendapakan jumlah pemesanan ekonomis (economic order quaniy), ingka pengaman (safey sock), dan iik pemesanan ulang (reorder
83 poin) yang mendukung penyelesaian masalah ini sehingga persediaan lebih mudah diawasi. Peramalan Daa yang dikumpulkan unuk menghasilkan peramalan penjualan merupakan daa penjualan dari periode Januari 2003 sampai periode Mei 2005 dari produk Simba Chocochips, Simba Chocorillas, dan Simba Tuffis. Perama-ama daa yang diperoleh diplo dalam sebuah grafik jumlah penjualan-periode sera dianalisa pola daa apa yang erbenuk. Berdasarkan pola daa ersebu dilakukan peramalan dengan meode yang epa bagi pola daa iu unuk 3 bulan kedepan. Dan hasil peramalan dipilih berdasarkan MSE dan MAPE erkecil. Dimana MSE (Mean Squared Error) dan MAPE (Mean Absolue Percenage Error) dapa dirumuskan dengan: MSE n = = 1 ( X n 1 MAPE = * n F ) n = 1 2 X F X Dengan X adalah daa akual unuk periode, F adalah daa hasil peramalan unuk periode, dan n adalah oal jumlah periode yang elah diramalkan. Kemudian hasil peramalan ersebu digunakan unuk menghiung persediaan bahan baku yang perlu disediakan selama 3 bulan ke depan iu.
84 Pengumpulan Daa Penjualan Ploing Daa Penjualan VS Waku Analisa dan Pemilihan Meode N Meode sesuai? Y Peramalan Pemilihan Peramalan Evaluasi Keepaan Peramalan N Daa Akura? Y Daa Peramalan Penjualan Periode mendaang Gambar 4.2. Flowchar Proses Peramalan Penjualan
85 Perhiungan Persediaan Unuk menghiung jumlah persediaan bahan baku yang diperlukan maka diperlukan komposisi dari produk Simba Chocochips, Simba Chocorillas, dan Simba Tuffis. Komposisi ersebu digambarkan dalam sebuah diagram Bill Of Maerial (BOM) yang menunjukkan persenase masing-masing jenis bahan baku seperi diconohkan dalam gambar 4.3. beriku ini: Tuffis 100% Chocolae Filling 40% Bahan Baku Uama 60% Krim Cokla 100% Mize Gris 72% Gula 16% Cocoa 9% Susu Tepung 2,5% Garam 0,5% Gambar 4.3. Conoh Diagram Bill Of Maerial Seelah iu persenase jenis bahan baku ersebu dan hasil peramalan yang erpilih digunakan unuk mendapakan jumlah keseluruhan, jumlah raa-raa, dan simpangan baku dari masingmasing perminaan bahan baku selama 3 bulan kedepan. Langkah berikunya adalah menenukan meode perhiungan persediaan apakah meode saic lo sizing (SLS) aau dynamic lo sizing (DLS) dengan menggunakan rumus Peerson-Silver. Rumus Peerson-Silver adalah sebuah fungsi yang dapa diuliskan seperi beriku ini:
86 V n = n = 1 n = 1 D D 2 2 1 Dimana n adalah jumlah bulan yang diramalkan, dan D adalah jumlah perminaan per periode yang diramalkan ersebu. Jika rumus Peerson-Silver menghasilkan sebuah angka yang nilainya < 0,25 maka meode yang digunakan unuk perhiungan persediaan adalah meode saic lo sizing. Jika rumus Peerson-Silver menghasilkan sebuah angka yang nilainya > 0,25 maka perhiungan persediaan dihiung menggunakan meode dynamic lo sizing. Meode saic lo sizing erdiri aas model jumlah pemesanan ekonomis (Economic Order Quaniy) sedangkan meode dynamic lo sizing bisa dibagi menjadi meode lo for lo, meode silver meal, meode biaya uni erkecil, meode par period balancing, dan algorima Wagner-Wihin. Tujuan dari meode-meode ini adalah unuk menenukan berapa jumlah pemesanan yang harus dilakukan seiap kali melakukan pemesanan. Dengan meode saic lo sizing, secara umum jumlah ersebu dirumuskan: 2. S. D Q = H Dengan Q adalah economic order quaniy aau jumlah bahan baku yang harus dipesan seiap kali melakukan pemesanan, S adalah biaya pemesanan, D adalah oal perkiraan perminaan selama 3 bulan yang diramalkan, dan H adalah biaya simpan dalam sau periode.
87 Dan kemudian dapa dihiung kapan harus melakukan pemesanan kembali sera ingka pengaman yang perlu diperhaikan dengan rumus: ROP = m + zσ SS = z.σ Dengan ROP adalah iik pemesanan ulang dan SS adalah ingka pengaman, m adalah raa-raa perminaan bahan baku selama lead ime, σ adalah penyimpangan sandar dari perminaan raa-raa selama leadime dan z merupakan fakor pengaman yang dienukan dari service level yang hendak dicapai. Hasil perhiungan ersebu akan digunakan dalam menerapkan sisem Q. Selain daa ersebu juga digunakan unuk menerapkan sebuah penerapan lanjuan dari sisem Q, yaiu sisem P. Dan pada akhirnya dipilihlah meode persediaan yang dapa menyelesaikan permasalahan kekurangan bahan baku namun menawarkan biaya yang paling kecil. Unuk iu juga dilakukan perhiungan biaya persediaan masing-masing meode. Rumus yang digunakan unuk menghiung biaya persediaan adalah: Biaya Toal Persediaan = Biaya Pemesanan + Biaya Simpan Persediaan
88 Pengumpulan Daa Komposisi Produk Penyusunan BOM Produk Perhiungan Kebuuhan Bahan Baku unuk Periode mendaang Perhiungan simpangan baku bahan baku dan raa-raa kebuuhan bahan baku Pengumpulan Daa Biaya Persediaan, Waku Tenggang, dan Service Level Perhiungan Nilai Koefisien Perubahan dengan Rumus Peerson-Silver V < 0,25? Menghiung Kuanias Pemesanan dengan Model Dinamis Menghiung Kuanias Pemesanan dengan Model Sais Penenuan ROP dan Safey Sock unuk penerapan sisem Q Penenuan Periode Telaah dan Targe Persediaan bahan baku unuk penerapan sisem P Perhiungan Biaya unuk Sisem Q dan Sisem P Pemilihan Penerapan berdasarkan Biaya paling kecil Gambar 4.4. Flowchar Proses Perhiungan Persediaan dan Pemilihan Sisem Penerapan
89 4.1.2. Meodologi Pemecahan Masalah Sisem Informasi Persediaan Unuk ahapan dan langkah-langkah menganalisis sisem digunakan meode Mahiassen (Objec Oriened Analysis And Design). Menuru Mahiassen ada empa kegiaan uama yang harus dilakukan dalam menganalisis sisem berorienasi objek, yaiu: - Menenukan Problem Domain - Menenukan Applicaion Domain - Membua Archiecural Design - Membua Componen Design Menenukan Problem Domain dilakukan dengan membua sysem definiion dari sisem yang berjalan (dalam benuk narasi dan / aau gambar rich picure) sehingga dapa dikeahui alur kegiaan perusahaan dalam proses pengadaan bahan baku dan juga erliha kekurangan-kekurangan dalam sisem yang berjalan ini. Kemudian dibua sebuah usulan sisem yang baru dalam benuk narasi dan / aau gambar rich picure yang naninya dipakai unuk rancangan dan perkembangan sisem. Seelah iu, maka dilakukan penenuan class candidae dan even candidae yang disaring lagi unuk menenukan class dan even yang sesungguhnya digunakan dan dimasukkan ke dalam even able yang menggambarkan hubungan anara masingmasing class dan even. Dan menenukan hubungan anar masingmasing class dalam sebuah class diagram. Menenukan Applicaion Domain, yaiu menenukan kebuuhan-kebuuhan yang dilakukan sisem unuk dapa menyelesaikan masalah pada problem domain. Terdapa delapan langkah dalam menenukan applicaion domain ini, yaiu: a. Membua Use Case Diagram. Use Case digunakan unuk menggambarkan pola ineraksi anara sisem dengan user / acor.
90 b. Dari Use Case Diagram dibua Use Case Descripion dari seiap use case yang ada. Use Case Descripion ini menjelaskan mengenai kegiaan aau kejadian yang akan erjadi di dalam suau sisem dan fungsifungsi yang ada di dalam sisem. c. Membua sequence diagram. Diagram ini menggambarkan ringkasan mengenai jalannya sisem yang akan dirancang nani. Sequence diagram dibua berdasarkan seiap use case yang ada didalam use case diagram. d. Membua suau Funcion Lis berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di dalam use case descripion. e. Dari Funcion lis ersebu kemudian dienukan fungsi-fungsi ersebu masuk ke dalam kaegori fungsi yang bagaimana, apakah fungsi read, updae, signal, aau compue, selain iu juga idak ada baasan harus masuk ke dalam 1 kaegori fungsi saja, karena mungkin bisa masuk ke dalam lebih dari 1 kaegori. f. Lalu dari fungsi-fungsi yang ada pada funcion lis (dafar fungsi) dienukan kekompleksiasannya. Kekompleksiasan sisem dapa bersifa simple, medium, complex dan very complex. g. Unuk seiap fungsi yang bersifa complex dan very complex, maka harus dibua deskripsi fungsi. Deskripsi fungsi ini berujuan unuk lebih memahami fungsi ersebu, dan mengeahui seberapa jauh kesulian ersebu unuk dikembangkan di dalam sisem.
91 h. Inerface ini berguna unuk membua suau benuk yang memfasiliasi model sisem dan fungsi ersedia bua user / acor. Membua Archiecural Design dengan meneukan komponenkomponen sisem yang akan dirancang ke dalam componen diagram. Selain iu juga menggambarkan deploymen diagram, yaiu diagram yang menggambarkan bagaimana komponen-komponen di deploy dalam infrasrukur sisem. Membua Componen Design dengan dibuanya revised class diagram dari class diagram yang lalu. 4.2. Teknik Pengumpulan Daa Daa-daa yang digunakan dalam menyusun skripsi ini diperoleh melalui iga cara, yaiu dengan melakukan observasi di pabrik PT. Simba Indosnack Makmur, melakukan wawancara dengan manajer produksi, manajer PPIC / gudang, dan mewawancarai karyawan di bagian gudang, sera dengan melakukan sudi pusaka. 1. Observasi Lapangan di Pabrik PT. Simba Indosnack Makmur Pada kegiaan observasi lapangan dilakukan peneliian pendahuluan sera idenifikasi masalah. Seelah mengeahui kendala apa yang sedang dihadapi, maka juga dilakukan peninjauan erhadap sisem persediaan yang sedang dijalankan di pabrik. 2. Wawancara Unuk mendapakan daa-daa yang diperlukan unuk penganalisaan dan perhiungan persediaan sera proses produksi dan profil perusahaan secara umum, maka dilakukan wawancara dengan berbagai pihak, anara lain karyawan gudang yang mengoperasikan sisem informasi persediaan saa ini, manajer
92 PPIC / gudang dan manajer produksi. Hal ini bermaksud unuk mendapakan pandangan dari berbagai pihak mengenai masalah yang hendak dibahas. 3. Sudi Pusaka Pembahasan kendala di PT. Simba Indosnack Makmur juga perlu diinjau dari segi ilmu indusri sera sisem informasi yang didapakan di bangku perkuliahan. Unuk iu juga dilakukan sudi pusaka dengan membaca buku-buku eks yang ersedia yang menjadi dasar penyelesaian masalah dan menambah pengeahuan sera wawasan mengenai opik persediaan.