DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI KELUARGA DI RW IX KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG ARTIKEL

POLA KOMUNIKASI ORANGTUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI RW 01 KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

RARA NINGRUM NPM:

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI SMPN 01 SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

FITRI YENTI NPM:

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA ORANGTUA MENDIDIK ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA DI RW XV KELURAHAN LUBUK BUAYA PADANG. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK DI MASA GOLDEN AGE DI KENAGARIAN DUKU, KECAMATAN KOTO XI TARUSAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang

KORELASI PERSEPSI SISWA PADA GURU DENGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI TINGKAH LAKU AGRESI REMAJA DI TANAH SIRAH KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

EFIKASI DIRI MAHASISWA PRESENTASI MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Transkripsi:

1 DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Oleh Rismayeni* Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat Rizma_oziz@yahoo.co.id ABSTRACT This research was background by Parent treatment pattern which give too much protection to children, lack attention to peace of children and there s also involve children role in family, every pattern bring impact to teenager. This research purpose was to know (1) the impact of Parent treatment pattern overprotection of parent to teenager attitude, (2) the impact of parent treatment pattern rejection to teenager attitude, and (3) the impact of parent treatment pattern acceptance to teenager attitude. This research was descriptive quantitative research. The sample taken technique was total sampling. the sample was 48 respondents. The research stated that Impact of Parent treatment pattern generally was good and specifically (1) Impact of parent treatment pattern overprotection was not good, (2) Impact of parent treatment pattern rejection was good enough, (3) Impact of parent treatment pattern acceptance was good. The result was recommended to parent to know the impact of parent treatment pattern which was implemented to teenager and teenager can understand that parent treatment pattern was for them. Keyword : Parent treatment pattern, attitude. PENDAHULUAN Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Salah satu yang paling penting dan menjadi pusat perhatian adalah masa remaja. Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anakanak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Sobur (2003: 123) mengemukakan Ketika dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kemudian Hurlock, 1968 (Mappiare, 1982: 25) menyatakan bahwa Rentangan usia remaja antara 13-21 tahun, yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia 13/14 tahun sampai 17 tahun, dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun. Sependapat dengan itu, Susilowinradini, 1981 (Al-Mighwar, 2006: 61) menyatakan bahwa Usia 13-17 tahun sebagai masa remaja awal dan 17-21 tahun sebagai remaja akhir. Tahapan yang penting untuk diperhatikan dalam kehidupan menurut pendapat di atas ialah adalah masa remaja karena merupakan masa peralihan usia dari anak-anak menuju dewasa. Apapun yang terjadi pada masa ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak itu berada, oleh sebab itu diharapkan lingkungannya adalah lingkungan yang baik, sehingga anak mampu melewati masa ini dengan baik. Adapun batasan usia dari remaja awal adalah usia 13/14 sampai dengan 17 tahun dan 17 sampai 21 tahun adalah masa remaja akhir. Keluarga dalam hal ini orang tua memegang peran penting dalam tumbuh kembang anaknya, karena lingkungan keluarga merupakan tempat pertama anak menirukan apapun yang diperbuat orang tuanya. Segala tindakan orang tua dalam mengasuh ataupun 1

2 menerapkan tata tertib dalam keluarga secara tidak langsung akan terbawa oleh anak dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dengan itu Djamarah (2014: 51) menyatakan Pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah, dan ibu, dalam memimpin, dan mengasuh anak dalam keluarga. Sementara itu Hurlock, dkk, 1956 (Yusuf, 2009: 49) mengemukakan Terdapat beberapa pola sikap atau perlakuan orang tua terhadap anak yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri terhadap perilaku anak. Sikap tersebut adalah sikap overprotection (terlalu melindungi), sikap permissiveness (pembolehan), sikap rejection (penolakan), sikap acceptance (penerimaan), sikap domination (dominasi), sikap submission (penyerahan), dan sikap punitiveness/ overdiscipline (terlalu disiplin). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 20-21 Juni 2015 terlihat bahwa adanya orang tua yang keras (otoriter) dalam mendidik anak, artinya orang tua merasa berkuasa di rumah, adanya pemberian perintah, dan terlalu memberikan perlindungan kepada anak. Orang tua yang memarahi anak dengan memberikan pukulan disertai kata-kata dengan nada tinggi membuat anak menirukan dalam kesehariannya. Orang tua melarang ketika anak ingin bermain di sore hari tanpa alasan yang jelas. Hal ini memunculkan sifat mendongkol dan anak belum mampu berinteraksi dengan baik di lingkungan. Orang tua yang memberikan keleluasaan pada anak untuk menentukan apa yang disukai dan tidak disukainya. Orang tua yang membiarkan anak pulang lewat dari jam sembilan malam, dan adanya anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet dari pada di rumah. Remaja yang biasa saja dalam menyikapi kesalahannya. Remaja yang ragu dalam menentukan pilihan. Remaja yang cenderung menghilang ketika waktunya pemberian tugas rumah. Remaja yang belum mau tampil di depan orang banyak. Remaja yang bicara sesuai dengan kenyataan yang dilihatnya. Selain hasil observasi, penulis melakukan wawancara pada hari Minggu dan Kamis tanggal 21 dan 25 Juni 2015 yang menunjukkan bahwa orang tua bersikap keras karena mereka ingin anaknya disiplin dalam segala hal termasuk membatasi dengan siapa anaknya bergaul. Orang tua yang membiarkan anak-anaknya pulang lewat dari jam sembilan malam karena mereka merasa anaknya sudah cukup tahu apa yang dilakukan dan telah bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri tanpa harus dikontrol. Sementara itu remaja mengemukakan bahwa mereka merasa sangat dibatasi selama di rumah dan juga dalam berteman. Apabila bertanya alasan dari tindakan tersebut, bukan jawaban yang diperoleh melainkan gertakan bahkan ada juga yang mendapat pukulan. Ketika salah dalam melakukan pekerjaan yang diberikan, orang tua akan memarahi dengan nada tinggi, membuat mereka tidak betah apabila berada di rumah. Mereka juga menyebutkan terkadang sengaja berbuat nakal agar orang tua memberikan perhatian dan supaya orang tua mereka ingat kalau anaknya juga membutuhkan kasih sayang tidak hanya materi saja. Permasalahan di atas menunjukkan bahwa orang tua memperlakukan anak dengan bersikap kaku, bersikap masa bodoh, dan menampilkan sikap mendominasi. Adapun dampaknya pada perilaku anak yaitu anak menjadi suka bertengkar dan pembuat onar, sangat tergantung pada orang tua atau orangorang yang ada disekitarnya, menolak tanggung jawab, kurang percaya diri, sulit dalam bergaul, mudah marah, tidak patuh/keras kepala, dan pemalu. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Dampak Pola Perlakuan Orang Tua pada Perilaku Remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu: (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Pauh Kota Padang. Berdasarkan permasalahan yang terdahulu, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana dampak pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi), rejection (penolakan), dan acceptance remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang? Sebagaimana yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

3 (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Pauh Kota Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kuantitatif. Menurut Lehman (Yusuf, 2005: 83) Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mengambarkan fenomena secara detail. Sedangkan Sugiyono (2012: 207) menyatakan Penelitian deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22-24 September 2015. Peneliti memilih tempat di RW 02 Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang, karena pada saat melakukan pengamatan peneliti menemukan masih adanya pola perlakuan orang tua yang kurang tepat sehingga berdampak pada perilaku remaja. Populasi yang digunakan sebagai sampel adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia remaja (usia 13/14 sampai 17 tahun) Pauh Kota Padang sebanyak 53 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2010: 85) mengungkapkan bahwa Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data lain dan mempunyai bobot yang sama. Adapun data yang akan diintervalkan dalam penelitian ini adalah data tentang dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku Data ini diperoleh langsung dari responden yang diteliti dengan cara penyebaran angket yang disusun sesuai permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket tersebut adalah sebagai berikut. 1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja. 2. Membuat kisi-kisi instrument 3. Menyusun atau merumuskan item pernyataan. 4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Riduwan (2010: 16) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Penentuan alternatif pilihan jawaban adalah dengan menggunakan angket, maka karena itu peneliti menggunakan lima alternatif jawaban yang disediakan dalam penelitian ini yaitu Selalu, Sering, Kadangkadang, Jarang dan Tidak Pernah, yaitu dengan masing-masing skor jawaban positif responden adalah 5,4,3,2,1 dan untuk skor item negatif jawaban responden adalah 1,2,3,4,5. (Riduwan, 2010: 17). 5. Angket di judge oleh 3 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar). 6. Setelah di judge ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki, kemudian angket diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing. 7. Selanjutnya dilakukan uji coba angket kepada 30 orang responden di luar dari sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. 8. Selanjutnya melakukan uji validitas dan reliabilitas. 9. Reliabel menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dikumpulkan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik mencari reabilitas. Angket yang telah dikumpulkan dari orang tua yang menjadi sampel penelitian lalu diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian.

4 2. Membuat pengolahan berdasarkan item pernyataan penelitian. 3. Mencari dan menghitung jumlah serta memasukkan ke dalam tabel pengolahan. 4. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase Yusuf (2005: 365) sebagai berikut. Keterangan : P = persentase n = jumlah sampel f = frekuensi 100 = jumlah angka mutlak 5. Menetapkan kriteria penilaian masingmasing data yang diperoleh dengan batasan yang telah ditentukan. Dikemukakan oleh Riduwan (2010: 89) yaitu: a. 81-100% = Sangat Baik b. 61-80% = Baik c. 41-60% = Cukup Baik d. 21-40% = Kurang Baik e. 0-20% = Sangat Kurang Baik HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku Kecamatan Pauh Kota Padang yaitu pada kriteria cukup baik (49.06%). Hasil penelitian ini akan dibahas berdasarkan sub variabel dari dampak pola perlakuan overprotection (terlalu melindung), rejection (penolakan) dan acceptance (penerimaan) orang tua pada perilaku remaja, berikut paparan pembahasannya: (terlalu melindung) orang tua pada perilaku Berdasarkan hasil angket mengenai dampak pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku Kecamatan Pauh Kota Padang terungkap bahwa dampaknya berada pada kriteria kurang baik yaitu 27 responden (50.94%). Apabila dilihat dari masing-masing indikator yaitu (1) perilaku suka bertengkar dan pembuat onar terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria kurang baik sebanyak 28 responden (52.83%), (2) perilaku sangat tergantung berada pada kriteria cukup baik sebanyak 24 responden (45.28%), (3) perilaku menolak tangung jawab terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria cukup baik sebanyak 25 responden (47.17%), (4) perilaku kurang percaya diri terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria kurang baik dengan 24 responden (45.28%), dan (5) perilaku sulit dalam bergaul terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria kurang baik dengan 27 responden (50.94%). Hurlock, dkk, 1956 (Yusuf, 2009: 49) mengungkapkan Apabila orang tua menerapkan pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi) maka profil tingkah laku anak adalah anak merasa tidak aman, agresif dan dengki, mudah merasa gugup, melarikan diri dari kenyataan, sangat tergantung, ingin menjadi pusat perhatian, bersikap menyerah, kurang mampu mengendalikan emosi, menolak tanggung jawab, kurang percaya diri, mudah terpengaruh, peka terhadap kritik, egois, suka bertengkar dan pembuat onar, dan sulit dalam bergaul. Terlalu banyak dampak yang akan dijadikan indikator, maka penulis membatasi menjadi lima yaitu suka bertengkar dan pembuat onar, sangat tergantung, menolak tanggung jawab, kurang percaya diri dan sulit dalam bergaul. Berdasarkan pembahasan dan data yang diperoleh, bahwa dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja ditinjau dari segi dampak pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi) secara umum berada pada kriteria cukup baik. Ini dapat dibuktikan pada hasil capaian responden yang diperoleh yaitu dari 48 responden yang diteliti 1 responden pada kriteria sangat baik (1.89%), 9 responden pada kriteria baik (16.98%), 16 responden pada kriteria cukup baik ( 30.19%), 27 responden pada kriteria kurang baik (50.94%), dan tidak ada responden pada kriteria sangat kurang baik (0%). Jadi, dampak pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku remaja kurang baik karena itu membuat remaja kurang mampu mengendalikan perilaku yang suka bertengkar dan pembuat onar, cukup mampu untuk tidak terlalu tergantung pada orang tua, sering menolak tanggung jawab, kurang percaya diri, dan sulit dalam bergaul. Pauh Kota Padang. Berdasarkan hasil angket mengenai dampak pola perlakuan rejection

5 Pauh Kota Padang terungkap bahwa dampaknya berada pada kriteria kurang baik sebanyak 22 responden (41.51%). Apabila dilihat dari masing-masing indikator yaitu (1) perilaku mudah marah terungkap bahwa perilaku ini berada sama pada kriteria cukup baik dengan kurang baik 19 responden (35.85%), (2) perilaku tidak patuh/keras kepala berada pada kriteria cukup baik 20 responden (37.74%), dan (3) perilaku pemalu terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria kurang baik 23 responden (43.30%). Hurlock, dkk, 1956 (Yusuf, 2009: 49) mengungkapkan Apabila orang tua menerapkan pola perlakuan rejection (penolakan) maka profil tingkah laku anak adalah mudah marah, tidak patuh/keras kepala, dan pemalu. Berdasarkan pembahasan dan data yang diperoleh, bahwa dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja ditinjau dari segi dampak pola perlakuan rejection (penolakan) secara umum berada pada kriteria cukup baik. Ini dapat dibuktikan pada hasil capaian responden yang diperoleh yaitu dari 48 responden yang diteliti 1 responden pada kriteria sangat baik (1.89%), 17 responden pada kriteria baik ( 32.07%), 13 responden pada kriteria cukup baik ( 24.53%), 22 responden pada kriteria kurang baik (41.51%), dan tidak ada responden pada kriteria sangat kurang baik (0%). Jadi, dampak pola perlakuan rejection kurang baik karena membuat remaja cukup mampu mengendalikan amarah, cukup mampu untuk patuh/tidak terlalu keras kepala dan kurang mampu dalam bersosialisasi dengan orang lain (pemalu). Berdasarkan hasil angket mengenai dampak pola perlakuan acceptance Kecamatan Pauh Kota Padang terungkap bahwa dampaknya berada pada kriteria cukup baik sebanyak 33 responden (62.26%). Apabila dilihat dari masingmasing indikator yaitu (1) perilaku mau bekerjasama terungkap bahwa perilaku ini berada pada kriteria cukup baik 31 responden (58.49%), (2) perilaku jujur berada pada kriteria cukup baik 24 responden (45.28%), dan (3) perilaku mau menerima tanggung jawab terungkap bahwa perilaku ini juga berada pada kriteria cukup baik 33 responden (62.26%). Hurlock, dkk, 1956 (Yusuf, 2009: 49) mengungkapkan Apabila orang tua menerapkan pola perlakuan acceptance (penerimaan) maka profil tingkah laku anak adalah mau bekerjasama, jujur, dan mau menerima tanggung jawab. Berdasarkan pembahasan dan data yang diperoleh, bahwa dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja ditinjau dari segi dampak pola perlakuan acceptance (penerimaan) secara umum berada pada kriteria cukup baik. Ini dapat dibuktikan pada hasil capaian responden yang diperoleh yaitu dari 48 responden yang diteliti 1 responden pada kriteria sangat baik (1.89%), 6 responden pada kriteria baik ( 11.32%), 33 responden pada kriteria cukup baik ( 62.26%), 13 responden pada kriteria kurang baik (24.53%), dan tidak ada responden pada kriteria sangat kurang baik (0%). Jadi, dampak pola perlakuan acceptance (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku remaja cukup baik karena membuat remaja cukup mau untuk diajak bekerjasama, cukup berperilaku jujur, dan cukup mau menerima tanggung jawab yang diberikan kepadanya. KESIMPULAN Beradasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja secara keseluruhan termasuk pada kriteria cukup baik sebesar (49.06%), berikut rincian per sub variabelnya: (terlalu melindungi) orang tua pada perilaku Kecamatan Pauh hasil penelitian ini termasuk pada kriteria kurang baik sebesar (50.94%). (penolakan) pada perilaku remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh hasil penelitian ini termasuk pada kriteria kurang baik sebesar (41.51%). (penerimaan) pada perilaku remaja di RW 02 Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh hasil penelitian ini termasuk pada kriteria cukup baik sebesar (62.26%). SARAN Beradasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti menyarankan pada:

6 1. Orang tua sebagai informasi tambahan dan acuan dalam memberikan perlakuan yang tepat untuk membentuk perilaku remaja yang baik, sehingga sesuai dengan aturan serta norma-norma yang berlaku. Penelitian ini mengungkapkan tiga pola perlakuan yang diterapkan orang tua, sehingga sarannya disesuaikan berdasarkan setiap pola perlakuan, yaitu bagi: a. Orang tua yang menerapkan pola perlakuan overprotection (terlalu melindungi) agar dapat memberikan ruang kebebasan pada remaja dalam menjalankan kesehariannya, sehingga dampak pada perilaku remaja yang dalam penelitian ini berada pada kriteria kurang baik, bisa menjadi baik bahkan sangat baik. b. Orang tua yang menerapkan pola perlakuan rejection (penolakan) agar dapat memberikan perhatian pada remaja karena akan membantu dalam menunjang aktivitas sehari-hari, sehingga dampak pada perilaku remaja yang dalam penelitian ini berada pada kriteria kurang baik bisa menjadi baik, kalau bisa sangat baik. c. Orang tua yang menerapkan pola perlakuan acceptance (penerimaan) agar dapat menunjukkan kasih sayang yang lebih dari biasanya serta membiasakan remaja untuk bertanggung jawab dimulai dari hal-hal kecil di rumah, sehingga dampak pada perilaku remaja yang dalam penelitian ini berada pada kriteria cukup baik, bisa menjadi baik bahkan sangat baik. 2. Remaja agar dapat menyikapi secara positif setiap pola perlakuan yang diterapkan oleh orang tua, sehingga remaja mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan. 3. Pihak kelurahan agar dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua agar lebih memahami setiap pola perlakuan yang diterapkan kepada remaja sehingga remaja dapat tumbuh menjadi pemuda/pemudi yang berperilaku baik serta sesuai dengan hukum maupun norma adat yang berlaku. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membentuk calon konselor yang lebih professional sehingga bisa membantu orang tua dalam mengentaskan masalahnya dengan program dan layanan yang menyediakan materi lebih banyak lagi, seperti pada mata kuliah konseling keluarga materinya berkaitan dengan pola perlakuan orang tua yang tepat untuk membentuk perilaku anak yang sesuai dengan norma hukum dan norma adat atau pada mata kuliah psikologi remaja ditambahkan lagi pembahasan dampak pola perlakuan orang tua pada perilaku remaja. 5. Peneliti sendiri, agar ketika menjadi orang tua nantinya peneliti telah mengetahui pola perlakuan apa yang tepat diberikan pada anak sehingga anak dapat berperilaku baik yang sesuai dengan norma hukum dan norma adat dimanapun anak berada. 6. Peneliti selanjutnya, peneliti mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan berbagai variabel yang berbeda. KEPUSTAKAAN Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga: Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rineka Cipta. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Riduwan. 2010. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Jakarta: Remaja Rosdakarya.