FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Transkripsi

1 FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi pada Peserta Didik Kelas VIII MTsN Tarusan Kab. Pesisir Selatan) JURNAL RIKA OKTA VEBRIANI NPM PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2 Faktor Penyebab Hasil Belajar Rendah Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII di MTsN Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan By: Rika Okta Vebriani Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Base on observations that researcher was did in MTsN Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan regency on 22th October 2014 there s students who got low learning outcomes in mathematics caused of various factors, as for the objectives of the research to be carried out is to know (1) internal factor causing low learning outcomes of students in mathematic, (2) external factor causing low learning outcomes of students in mathematic. This research is descroiptive quantitative research. Sampling by doing using total sampling technique. This research taking the students as research subjects which is used as the main respondents totaling 40 respondents. Instruments used in this research is questionnaire. Data analaysistechnique used is percentage technique and interval. The result of research revealed that the causative factors low learning outcomes of students in mathematic in the review of internal factors are in the pretty much category, they are 23 respondents and external factors cousing low learning outcomes of students in mathematic are in the pretty much category, they are 32 respondents. Key Word: low learning, outcomes in mathematic, students. Pendahuluan Undang-undang Pendidikan Nasional telah mengisyaratkan bahwa tujuan pendidikan negara adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga peserta didik mempunyai akhlak yang mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses pendidikan dimulai sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan tersebut mencakup pendidikan formal maupun informal yang berlangsung dalam kehidupan keluarga, kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat. Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terikat oleh peraturan-peraturan tertentu yang harus diketahui dan laksanakan, di sekolah anak tidak lagi diajarkan oleh orang tua akan tetapi oleh guru. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses peserta didik belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif dan terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga terdapat perubahan dalam diri peserta didik baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Mata pelajaran Matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap individu untuk melatih kemampuan berpikir logis, kritis, sistematis dan kreatif, karena Mata pelajaran Matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan yang lainnya serta memerlukan pola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Seperti yang dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman, 2003: 253) bahwa: Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya Mata pelajaran Matematika mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap individu untuk melatih kemampuan berpikir logis, kritis, sistematis dan kreatif, karena Mata pelajaran Matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas satu

3 dengan yang lainnya serta memerlukan pola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Seperti yang dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman, 2003: 253) bahwa: Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan terampil serta cakap menyikapinya. Salah satu mata pelajaran yang dihindari, ditakuti adalah Matematika sampai sekarang dianggap sebagai momok yang menyeramkan bagi peserta didik. Slameto (2003: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar secara lebih luas, yaitu: (1) faktor internal, seperti: faktor jasmani (faktor kesehatan dan pancaindra), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan kesiapan) (2) faktor eksternal, seperti: faktor keluarga (cara orang tua mendidik dan pengertian orangtua), faktor sekolah (metode mengajar, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik dan metode belajar), faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media dan teman bergaul). Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 22 Oktober 2014 di saat melaksanakan Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling di MTsN Tarusan diketahui bahwa kemampuan belajar peserta didik masih tergolong rendah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan peserta didik. Contohnya peserta didik yang bermain-main dalam belajar, adanya peserta didik yang cabut dalam belajar. Selain itu dari keterangan beberapa guru mengatakan bahwa ada peserta didik yang tidak konsentrasi terhadap proses pembelajaran berlangsung, seperti ada peserta didik yang berbicara dengan teman sebangku dan ada yang mengganggu teman yang sedang belajar. Saat pelajaran Matematika banyak peserta didik yang mengeluh karena tidak mengerti, kurang memahami, kurang menyukai mata pelajaran tersebut atau kurang menyukai guru yang mengajar sehingga hasil belajar peserta didik di bawah rata-rata. Para guru, para staf adminstrasi, dan teman-teman sekelas yang berada di sekolah kurang memberikan motivasi dan dorongan untuk peserta didik sehingga kurangnya minat dan motivasi pada diri peserta didik. Selain itu gedung sekolah dan letak yang kurang strategis misalnya terlalu dekat dari jalan membuat keadaan ribut dan bising, tempat tinggal peserta didik yang kurang baik seperti lingkungan sekitar ataupun pergaulan yang kurang bagus, alatalat perlengkapan belajar yang tidak memadai dan kurang cukup membuat peserta didik bermalas-malasan, rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan peserta didik, keadaan cuaca yang membuat kondisi fisik peserta didik menjadi kurang stabil dan kurangnya memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 12 November 2014, hari Rabu, jam WIB dengan guru Mata pelajaran Matematika bahwa sebelum memulai pelajaran peserta didik sudah banyak yang mengeluh, peserta didik yang kurang motivasi dalam belajar, peserta didik yang kurang konsentrasi dalam belajar. Kemudian peserta didik yang cabut dalam belajar, peserta didik yang berbicara dengan teman saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik yang menganggu teman yang sedang belajar, peserta didik kurang mengerti dengan mata pelajaran Matematika sehingga hasil belajar peserta didik rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam berkenaan dengan faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik pada Mata pelajaran Matematika kelas VIII di MTsN Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Faktor internal penyebab hasil belajar pelajaran matematika di MTsN 2. Faktor eksternal penyebab hasil belajar

4 pelajaran matematika di MTsN Berkaitan dengan judul penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Faktor internal penyebab hasil belajar pelajaran matematika di MTsN 2. Faktor ekstenal penyebab hasil belajar pelajaran matematika di MTsN Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu: Faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik pada mata pelajaran matematika? Metode Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif. Menurut Iskandar (2009: 61) penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variaben mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan yang didasari dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagai mana adanya tanpa bermaksud mengkomparasikan. Yusuf (2005: 83) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara sistematis yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan. Maka penelitian ini akan mengungkapkan data mengenai faktor penyebab hasil belajar pelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 September Peneliti memilih tempat di MTsN Tarusan Kab. Pesisir Selatan karena pada saat melakukan pengamatan di MTsN tersebut, peneliti menemukan masih adanya peserta didik pada kelas VIII yang mendapatkan hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika di MTsN Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu kelas VIII yang terdiri dari (VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII Edan VIII F) Populasi dari penelitian ini sebanyak 40 peserta didik dan sampel penelitian sebanyak 40 responden, peneliti menggunakan rumus total sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2012: 9) menyatakan bahwa Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Sementara itu Hasan (2003: 34) menjelaskan bahwa Data interval adalah data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama. Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu angket. Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur sebagai berikut: 1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan profil pencapaian tugas perkembangan peserta didik sekolah dasar. 2. Membuat kisi-kisi instrumen. 3. Menyusun atau merumuskan item. 4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan Skala Likert. Peneliti menggunakan 5 alternatif jawaban yang telah disediakan dalam penelitian ini yaitu sangat tercapai, tercapai, kurang tercapai, tidak tercapai, dan sangat tidak tercapai. 5. Angket di judge oleh 3 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKI P PGRI Sumbar). 6. Melakukan uji coba angket kepada 10 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan

5 melalui pengolahan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian. b) Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan penelitian yang telah dijawab responden. c) Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ke tabel pengolahan. d) Perumusan kriterium sturgess Sturgess ( Mangkuatmodjo, 2003: 38) mengemukakan untuk mencari interval skor menggunakan rumus sebagai berikut: i = Skor Tertinggi - Skor Terendah Alternatif Jawaban e) Menghitung masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010: 43) sebagai berikut: f P = x100 N Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap Hasil dan Pembahasan 1. Faktor internal penyebab hasil belajar pelajaran matematika. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai faktor penyebab mata pelajaran matematika kelas VIII di MTsN Berada pada kategori cukup banyak dengan persentase 57,50% dengan frekuensi 23 responden. Gambaran faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik menunjukan rekapitulasi hasil penelitian capaian responden yaitu dari 40 responden yang diteliti terdapat 23 responden yang berada pada kategori cukup banyak. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab mata pelajaran matematika, seperti: : faktor jasmaniah (kesehatan dan pancaindra), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan kesiapan tergolong pada kategori cukup banyak. Hal ini juga ditemukan peneliti seperti didik merasa kesehatannya kurang disaat belajar, peserta didik merasa terganggu dengan adanya gangguan-gangguan, seperti pendengaran dan penglihatan dalam belajar, peserta didik merasa masih kurang mengerti dengan pelajaran matematika, peserta didik yang ceroboh dan kurang hati-hati dalam belajar, didik merasa kurang berminat pada mata pelajaran matematika, peserta didik merasa kurang mempunyai motivasi dalam mengerjakan atau mempelajari matematika, peserta didik merasa kurang mempersiapkan untuk belajar matematika, seperti mempersiapkan kelengkapan belajar, tidak mengerjakan tugas, kurang mengulangi kembali pelajaran matematika dan peserta didik yang mengerjakan tugas di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, menurut Slameto (2003: 52) faktor yang mempengaruhi hasil belajar rendah dalam faktor internal mempunyai beberapa kategori seperti jasmani dan psikologis mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Sedangkan Menurut Syah (2012: 216) hasil belajar pada prinsipnya merupakan pengungkapan nilai belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Jadi hasil belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. 2. Faktor eksternal penyebab hasil belajar pelajaran matematika. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai faktor penyebab mata pelajaran matematika kelas VIII di MTsN Berada pada kategori cukup banyak dengan persentase 80,00% dengan frekuensi 32 responden. Gambaran faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik menunjukan rekapitulasi

6 hasil penelitian capaian responden yaitu dari 40 responden yang diteliti terdapat 32 responden yang berada pada kategori cukup banyak. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab mata pelajaran matematika, seperti: : faktor keluarga (cara orangtua mendidik dan pengertia orangtua), faktor sekolah (metode mengajar, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan metode belajar) dan faktor masyarkat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media dan teman bergaul) tergolong pada kategori cukup banyak. Hal ini juga ditemukan peneliti seperti peserta didik merasa kurang mendapatkan cara belajar yang baik dari orang tua sehingga peserta didik menirukan cara orang tua kesehariannya, peserta didik merasa kurang mendapatkan perhatian dan pengertian orang tua, misalnya orang tua yang kurang mengerti bagaimana kondisi anaknya dan memaksakan kehendak orang tua terhadap anaknya, peserta didik merasa kurang menyukai dengan cara mengajar guru itu yang membuat kurang berminatnya peserta didik saat proses pemberlajaran berlangsung, peserta didik menerima dan guru memberi ilmu atau pelajaran yang diajarinya sehingga kurang adanya interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik kurang mempunyai konsentrasi terhadap belajarnya, misalnya adanya peserta didik yang bermain HP dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut, faktor keluarga, sekolah dan masyarakat juga mempunyai pengaruh dalam hasil belajar peserta didik, karena di lingkungan peserta didik juga mendapatkan motivasi dan dorongan untuk belajar lebih giat dan bersungguhsungguh. Menurut Sutjipto (Sl ameto, 2003: 61) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Jadi cara orang tua mendidik penting untuk anak karena mempengaruhi hasil belajar anak. Sedangkan Slameto (2003: 66) kegiatan dalam masyarakat adalah kegiatan peserta didik dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika peserta didik ambil bagian dalam kegiatan masyarakat banyak, sehingga membuat hasil belajarnya rendah. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan mengenai faktor penyebab hasil belajar pelajaran matematika kelas VIII di MTsN Tarusan Kab. Pesisir Selatan. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik pada mata pelajaran matematika kelas VIII di MTsN Tarusan Kab. Pesisir Selatan dari kesehatan, pancaindra, intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan kesiapan berada pada kategori cukup banyak. 2. Faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik pada mata pelajaran matematika kelas VIII di MTsN Tarusan Kab. Pesisir Selatan dari faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat berada pada kategori cukup banyak. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Peserta Didik Diharapkan bisa merubah metode belajarnya, memotivasi diri sendiri dan menyiapkan semua perlengkapan sebelum belajar matematika agar peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi, memeriksa kesehatan kepada dokter sehingga tidak menganggu di saat belajar, lebih mempersiapkan sebelum pelajaran di mulai seperti: membahas materi yang akan dipelajari oleh teman dan tidak terpengaruh oleh teman yang kurang motivasi dalam belajar. 2. Orang Tua Diharapkan bisa menjalankan perannya dalam memperhatikan dan memberi semangat terhadap peserta didik. Orang tua agar merubah cara mendidik peserta didik dan memberikan motivasi, dorongan dan jangan memaksakan keinginan sendiri kepada anak sehingga tidak adanya beban bagi peserta didik terhadap belajarnya dan orang tua lebih memperhatikan keadaan kondisi

7 kesehatan peserta didik dan memberikan vitamin. 3. Wali Kelas Diharapkan agar memperhatikan bagaimana keadaan kondisi kesehatan fisik atau psikis peserta didik dan menempatkan posisi tempat duduk peserta didik sesuai keadaan peserta didik tersebut. 4. Guru Mata Pelajaran Matematika Diharapkan agar selalu menjalankan perannya sebagai guru dan memberikan motivasi, semangat belajar, cara belajar yang lebih baik agar peserta didik tertarik dan berminat untuk belajar dan memperhatikan kondisi fisik maupun psikis peserta didik sehingaa peserta didik merasa diperhatikan oleh guru sehingga hubungan guru dengan peserta didik menjadi baik sehingga peserta didik semangat dalam belajar 5. Pengelola Sekolah Diharapkan agar dapat merubah kurikulum yang ada di sekolah untuk menanggulangi faktor penyebab hasil belajar rendah peserta didik. 6. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan agar bisa memberikan bantuan-bantuan yang lain kepada peserta didik agar bias merubah nilai hasil belajar lebih baik lagi. Yusuf, Muri. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Kepustakaan Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hasan, M Iqbal. (2003). Pokok -pokok materi statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press. Mangkuatmodjo, Soegyarto. (2003). Pengantar statistik. Jakarta: Reneka Cipta. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (2010). Pengantar statistic pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.